Materi 1:
Tata Cara Penyelenggaraan KLHS
Oleh:
• Dr. Asep Sofyan, M.T.
• Mohamad Candra, S.T
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
DEFINISI KLHS MENURUT UU 32/2009
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis,
menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip Pembangunan
Berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah
dan/atau Kebijakan, Rencana, dan/atau Program (KRP).
LANDASAN HUKUM TERKAIT KLHS
UU 32/2009 (Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup)
PP 46/2016 (Tata Cara Penyelenggaraan KLHS)
Permen LHK 69/2017 (Pelaksanaan PP 46/2016)
Permen Dagri 7/2018 (Penyelenggaraan KLHS RPJMD)
Permen LHK 24/2018 (Pengecualian Amdal terkait RDTR / KLHS RDTR)
Kebijakan, Rencana dan/atau Program
(KRP)
• Kebijakan adalah arah atau tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah untuk mencapai tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
• Rencana adalah asil suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat,
melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia termasuk
rencana tata ruang wilayah beserta rencana rincinya, RPJP nasional, RPJP daerah,
RPJM nasional, dan RPJM daerah.
• Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang
dilaksanakan oleh instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk mencapai
sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang
dikoordinasikan oleh instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Kewajiban Penyusunan KLHS
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2016 PASAL (2)
(1) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah wajib membuat KLHS untuk memastikan
bahwa prinsip Pembangunan Berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau Kebijakan, Rencana, dan/atau Program.
(2) KLHS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilaksanakan ke dalam penyusunan
atau evaluasi:
a. rencana tata ruang wilayah beserta rencana rincinya, RPJP nasional, RPJP daerah,
RPJM nasional, dan RPJM daerah; dan
b. Kebijakan, Rencana, dan/atau Program yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau
risiko Lingkungan Hidup.
Detil KRP wajib KLHS mengacu pada Permen LHK 69/2017 Pasal (4).
TAHAPAN PENYELENGGARAAN KLHS
Bedasarkan PP No. 46 Tahun 2016 dan Permen
LHK No. 69 Tahun 2017
11 TAHAP PENYUSUNAN RTRW RDTR RZWP3K RPJP/M KRP KRP Masy.
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP
STRATEGIS
1 EX POST
Identikasi Isu PB Identifikasi Materi
4 Muatan KRP
2 Isu PB Yang Paling
Strategis
Materi Muatan KRP
Konsultasi 3 Isu PB Prioritas yang berdampak
Publik
Kajian 6 Muatan
5 Analisis Pengaruh
ISU PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN Dasar untuk Isu
Pembangunan
Berkelanjutan
yang Paling
a. dikumpulkan b. dipusatkan Strategis
literatur kesamaan
R a n g k in g I s u P B P r io r it a s
T o t a l S k o r in g d a n B o b o t
1) kapasitas daya dukung dan daya tampung
Lingkungan Hidup untuk pembangunan; No Is u P B S t r a t e g is
2) perkiraan dampak dan risiko Lingkungan Hidup; 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10)
3) kinerja layanan atau jasa ekosistem;
4) intensitas dan cakupan wilayah bencana alam;
5) status mutu dan ketersediaan sumber daya alam;
6) ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati; 1 . ... .. .. .. .. .. .. ... . ... . . .. .. / X / X / X / X / X / X / X / X / X / X
8) tingkat dan status jumlah penduduk miskin atau 4 . ... .. .. .. .. .. .. ... . ... . . .. .. / X / X / X / X / X / X / X / X / X / X
Banjir? 5 5 5 5 5 3 5 5 5 2
Kekeringan? 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4
Alih fungai
kawasan?
5 5 5 3 5 5 5 2 2 6
...dst...
Nilai bobot melalui konsultasi Publik yang disepakati Skala Bobot: 1 – 5 : tidak berpengaruh –
untuk Isu yang akan diambil menjadi Isu PB Prioritas. sangat berpengaruh
Isu PB Prioritas
Materi Muatan KRP
No Prioritas Prioritas Prioritas Ket.
Berdampak LH Dst..
1 2 3
1 KRP 1 / X / X / X / X Kajian muatan KLHS/tidak
2 KRP 2 / X / X / X / X Kajian muatan KLHS/tidak
3 KRP 3 / X / X / X / X Kajian muatan KLHS/tidak
4 Dst ... / X / X / X / X Kajian muatan KLHS/tidak
Materi muatan KRP berdampak LH yang terkait dengan sebagian besar Isu PB Prioritas
yang kemudian akan dikaji mendalam pada tahap selanjutnya yaitu pada kajian muatan
atau kajian 6 (enam) muatan KLHS.
6. Kajian 6 (Enam) Muatan KLHS
(Pasal 12 dan 13 PP 46/2016)
Tahap pengkajian muatan atau biasa disebut dengan Bentuk dari analisis kajian muatan KLHS dapat berbentuk sub
Kajian 6 (enam) Muatan KLHS merupakan inti kajian bab tersendiri maupun dalam tabel seperti contoh berikut:
yang dilakukan dalam KLHS. Sebagaimana diatur
dalam Pasal 13 dari PP 46/2016, hasil analisis paling Materi Muatan Muatan Kajian KLHS
sedikit memuat kajian: No
KRP Hasil Pasal 13(1) PP 46/2016
Analisis
1) kapasitas daya dukung dan daya tampung Pengaruh
1) 2) 3) 4) 5) 6)
Lingkungan Hidup untuk pembangunan; KRP 1 Analisis.. Analisis.. Analisis.. Analisis.. Analisis.. Analisis..
1
2) perkiraan dampak dan risiko Lingkungan Hidup;
KRP 2 Analisis.. Analisis.. Analisis.. Analisis.. Analisis.. Analisis..
3) kinerja layanan atau jasa ekosistem; 2
4) efisiensi pemanfaatan sumber daya alam; 3 KRP 3 Analisis.. Analisis.. Analisis.. Analisis.. Analisis.. Analisis..
5) tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi Dst ... Analisis.. Analisis.. Analisis.. Analisis.. Analisis.. Analisis..
4
terhadap perubahan iklim;
6) tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman
hayati.
6. Kajian Muatan KLHS
1) Overlay Peta RTRW;
1) Kapasitas DDDT-LH untuk pembangunan; 2) Overlay Peta Rawan Bencana;
2) Perkiraan mengenai dampak dan risiko LH; 3) Overlay Peta DDDT Jasa Ekosistem
3) Kinerja layanan atau jasa ekosistem; Melalui pendekatan Pengatur Air dan Penyedia Pangan;
4) Efisiensi pemanfaatan SDA; 4) Overlay Peta Potensi Tambang;
5) Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi 5) Overlay Peta Penutupan Lahan;
terhadap perubahan iklim; 6) Overlay Peta Penunjukan Kawasan Hutan
6) Tingkat ketahanan dan potensi
keanekaragaman hayati.
Alasa
n
Lengkap
Diumumkan
kepada Pra-validasi PP 46/2016
Masyarakat Pasal 25
Konsultasi/asistensi KLHS
dengan DLH Prov/KLHK
(pra-validasi)
Sumber: Modifikasi KLHK-RI, 2018
TAHAPAN PENYELENGGARAAN KLHS
RPJPD / RPJMD
Bedasarkan PP No. 46 Tahun 2016 dan Permen
Dagri 7/2018
Perbedaan Tahapan Penyelenggaraan
EX ANTE
KLHS RPJPD / RPJMD pada
Permendagri No. 7 Tahun 2018
Terdapat sedikit perbedaan pendetilan
antara tahapan penyelenggaraan KLHS
berdasarkan Permen LHK No. 69
Tahun 2017 dengan Permendagri No. 7
Tahun 2018 yang mana merujuk juga
pada Perpres No. 59 Tahun 2017
tentang Pelaksanaan Pencapaian
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(TPB) atau Sustainable Development
Goals (SDGs). Perbedaan pendetilan
tahapan penyelenggaraan KLHS pada
Permendagri No. 7 Tahun 2018 dari 11
(sebelas) tahapan sebelumnya
ditunjukkan pada gambar berikut.
ISU STRATEGIS
Sumber: Paparan Kemendagri-RI, 2018
Tren data Proyeksi
baseline
Gap
pencapaian
TPB
Upaya
tambahan
harus dilakukan
Menurut Kemendagri-RI, terdapat sebanyak 4 (empat) aspek atau isu utama yang perlu diperhatikan
dalam merumuskan alternatif proyeksi antara lain:
a. Ketersediaan SDA (kapasitas DDDTLH);
b. Konsumsi SDA;
c. Target TPB yang harus dicapai; dan
d. Kemampuan daerah untuk menyelesaikan isu-isu di antaranya dari segi anggaran.
Contoh Perumusan Alternatif Skenario PB
Dalam skenario 1, terlihat bahwa DDDTLH cenderung Terlihat pada skenario 2 ini bahwa kondisi DDDTLH cenderung
mencukupi untuk memenuhi pencapaian target TPB sehingga tidak mencukupi kebutuhan untuk melaksanakan pencapaian
aspek ketersediaan ini dapat menunjang pembangunan TPB. Artinya untuk kapasitas DDDTLH ini perlu dilakukan
berkelanjutan. Adapun dalam merumuskan alternatif proyeksi analisis serta dirumuskan solusi untuk memenuhinya.
pencapaian TPB masih perlu memerhatikan kondisi anggaran Beberapa contoh solusi yang dapat dilakukan di antaranya
daerah serta tingkat konsumsi sumber daya alam dari melakukan upaya-upaya konservasi terhadap sumber daya
masyarakat. alam, menentukan alternatif-alternatif pengganti sumber daya
atau pun melakukan kerjasama dengan wilayah yang ada di
sekitarnya untuk pemenuhan SDA. Dalam praktisnya tentunya
hal ini juga tetap harus memerhatikan kondisi anggaran daerah
dan juga tingkat konsumsi sumber daya alam dari masyarakat.
Sumber: Paparan Kemendagri-RI, 2018
Sumber: Paparan Kemendagri-RI, 2018
Sumber: Paparan Kemendagri-RI, 2018
TERIMA KASIH