Anda di halaman 1dari 13

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP

STRATEGIS
NAMA NAMA ANGGOTA KELOMPOK

Amelia Putri (D10121163)

Ridha Nayllah (D10121577)


Diva Eka Melia Sari (D10121556)
Widya Cahya Nabila (D10121176)
Gabryela Putri (D10120801)
Sinta Rahmawati (D10121045)
Tasya Audi Syabina Faisal (D10121344)
Ferdi (D10121374)
Hairul Bahri (D10121371)
Suryadi (D10121427)
PENGERTIAN KLHS DAN DEFINISINYA

• Pengertian KLHS suatu proses sistematis untuk • Definisi KLHS di Indonesia Rangkaian analisis
mengintegrasikan prinsipprinsip keberlanjutan yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif
lingkungan hidup dan mengevaluasi pengaruh untuk memastikan bahwa prinsip
lingkungan hidup dari rencana, kebijakan dan pembangunan berkelanjutan telah menjadi
program (KRP) di negara-negara maju dikenal dasar dan terintegrasi dalam pembangunan
dengan SEA (strategic environmental suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana,
assessment), mengintegrasikan aspek dan/atau program. " (UU PPLH Pasal 1 angka 10)
lingkungan padatahapan awal pengambilan
keputusan.
 ADAPUN ASPEK ASPEK LINGKUNGAN

Aspek lingkungan dalam penataan wilayah memang


sangat penting,meskipun peraturan penataan ruang
telah memasukkan unsur-unsur pengelolaan
lingkungan dalam aturan dan petunjuk pelaksanaan
penataan ruang tetapi belum mampu diaplikasikan
mengingat beragamnya kondisi yang ada di setiap
wilayah Indonesia. Wilayah pantai, rawa, dataran
rendah, perukitan dan wilayah pegunungan akan
memiliki cara berbeda dalam rangka melakukan
upaya penyelamatan lingkungan menuju
pembangunan yang lestari.
 MANFAAT KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS))

Manfaat Kajian Lingkungan HiduKajian Lingkungan Hidup Strategis diperlukan sebagai sebuah
instrument/tools dalam rangka self assessment untuk melihat sejauh mana KRP
yang diusulkan oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah telah
mempertimbangkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan diharapkan KRP
yang dihasilkan dan ditetapkan oleh pemerintah dan pemerintah daerah menjadi
lebih baik .
 ADAPUN BEBERAPA MANFAAT KLHS

1. Merupakan instrumen proaktif dan sarana pendukung pengambilan


keputusan, 1
2. Mengidentifikasi dan mempertimbangkan peluang-peluang baru melalui
pengkajian sistematis dan cermat atas opsi pembangunan yang tersedia,
2
3. Mempertimbangkan aspek lingkungan hidup secara lebih sistematis pada
jenjang pengambilan keputusan yang lebih tinggi,
4. Mencegah kesalahan investasi dengan
3 berkat teridentifikasinya peluang
pembangunan yang tidak berkelanjutan sejak dini
5. Tata pengaturan (governance) yang lebih baik berkat keterlibatan para pihak
(stakeholders) dalam proses pengambilan
4 keputusan melalui proses konsultasi
dan partisipasi
6. Melindungi asset-asset sumberdaya alam dan lingkungan hidup guna
5
menjamin berlangsungnya pembangunan berkelanjutan,
7. Memfasilitasi kerjasama lintas batas untuk mencegah konflik, berbagi
pemanfaatan sumberdaya alam, 6 dan menangani masalah kumulatif dampak
 DUA FAKTOR YANG MENYEBABKAN KLHS
DIBUTUHKAN SAAT INI

dua faktor utama yang menyebabkan kehadiran


KLHS dibutuhkan
saat ini:
pertama, KLHS mengatasi kelemahan dan
keterbatasan AMDAL, dan
kedua, KLHS merupakan instrumen yang lebih
efektif untuk mendorong
pembangunan berkelanjutan (Briffetta et al 2003)
. Manfaat lebih lanjut yang dapat
dipetik dari KLHS adalah (OECD 2006; Fischer
1999; UNEP 2002):
TUJUAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)

Tujuan kajian lingkungan hidup strategis [KLHS]


Dalam merancang perencanan tata ruang, KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP
STRATEGIS (KLHS) menjadi salah satu aspek yang penting untuk
dipertimbangkan. Aspek lingkungan dalam penataan wilayah terbukti penting
ditunjang dengan adanya peraturan penataan ruang. Peraturan tersebut telah
memasukkan unsur pengelolaan lingkungan dalam aturan dan petunjuk
pelaksanaan penataan ruang. Hal tersebut belum mampu diaplikasikan mengingat
beragamnya kondisi yang ada di setiap wilayah Indonesia.
Wilayah pantai, rawa, dataran rendah, perbukitan dan wilayah pegunungan
akan memiliki cara berbeda dalam rangka melakukan upaya penyelamatan
lingkungan menuju pembangunan yang lestari. Wilayah hutan alami, hutan
sekunder, savanah dan wilayah karst akan juga berbeda perencanaan ruangnya.
Perbedaan ini hanya dapat dilakukan dengan melakukan perencanaan ruang
dengan mengaplikasikan KLHS.
undang undang mengenai kajian
linkungan hidup strategis (KLHS)

 Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah kajian yang harus


dilakukan pemerintah daerah sebelum memberikan izin pengelolaan lahan
maupun hutan. KLHS tertuang dalam UU No 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pembuatan KLHS ditujukan
untuk memastikan penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan dalam
pembangunan suatu wilayah, serta penyusunan kebijakan dan program
pemerintah.
 Menurut undang-undang tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup, KLHS harus dilakukan dalam penyusunan dan evaluasi rencana tata ruang
wilayah, rencana pembangunan jangka menengah dan panjang, kebijakan dan
program yang berpotensi menimbulkan dampak dan atau risiko terhadap
lingkungan hidup.
 LANDASAN HUKUM KAJIAN LINKUNGAN HIDUP
STRATEGIS KLHS YAITU:

KE TIGA
PERTAMA Peraturan Pemerintah Nomor
Undang-Undang Nomor 32 15 Tahun 2010 tentang
tahun 2009 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Penataan Ruang.
Lingkungan Hidup.

KE EMPAT
KE DUA
Peraturan Pemerintah Nomor 46
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan KLHS.
Pemerintah Daerah DAN kelima Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup Nomor 09
Tahun 2011 tentang Pedoman
Adapun rencana Dan kegiatan yang harus ada
di KLHS

RZWP3K: Rencana Zonasi


RTRW PROVINSI: Rencana Wilayah Pesisir dan Pulau-
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Pulau Kecil (RZWP3K)

RDTR: Rencana Detil Tata


RTRW KOTA/KABUPATEN:
Ruang
Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten/Kota
ADAPUN TATA CARA PENYELENGGARAAN KLHS
PERATURAN PEMERINTAH NO.46 TAHUN 2016

a. Pasal 8 : Identifikasi dan d. Pasal 11 : Analisis pengaruh hasil


Perumusan Isu Pembangunan Isu Pembangunan Berkelanjutan
Berkelanjutan dan Isu prioritas
Pembangunan Berkelanjutan yang dengan materi muatan Program
paling strategis e. Pasal 13 : Kajian muatan KLHS
b. Pasal 9 : Isu Pembangunan f. Pasal 14 : Rumusan alternatif
Berkelanjutan prioritas g. Pasal 16 : Penyusunan
c. Pasal 10 : Identifikasi materi rekomendasi
muatan Program yang berpotensi h. Pasal 19 : Penjaminan
menimbulkan pengaruh pada LH kualitas PP No. 46
i. Pasal 23 :
Pendokumentasian Tahun
2016
• TERIMAKASIH

Lorem ipsum dolor

Anda mungkin juga menyukai