Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

KLHS PENYUSUNAN RDTR KABUPATEN KETAPANG

A. LATAR BELAKANG
Dengan adanya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 15 ayat (1) disebutkan bahwa pemerintah dan
pemerintah daerah wajib membuat KLHS untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan
berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan
/atau kebijakan, rencana, dan/atau program. Pada Pasal 15 ayat 2, penyelenggaraan KLHS
bersifat wajib dalam penyusunan atau evaluasi:
a. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) beserta rencana rincinya pada tingkat nasional,
provinsi dan kabupaten/kota;
b. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Nasional, provinsi dan kabupaten/kota; dan
c. Kebijakan, Rencana dan/atau program yang berpotensi menimbulkan dampak dan
atau resiko lingkungan.
Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang selanjutnya disingkat KLHS adalah rangkaian analisis
yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip
pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu
wilayah dan/atau Kebijakan, Rencana, dan/atau Program. KLHS merupakan proses untuk
menelaah suatu dampak Kebijakan, Rencana atau Program terhadap lingkungan. Atau
sebaliknya menalaah kondisi dan kecenderungan lingkungan untuk kemudian menyarankan
Kebijakan, Rencana atau Program. Kesemuanya ditujukan untuk mengintegrasikan
pertimbangan lingkungan dan konsep pembangunan berkelanjutan ke dalam suatu kebijakan,
rencana atau program dimana output KLHS adalah suatu dokumen telaah (assessment
document) yang disertai dengan suatu saran untuk kebijakan, rencana atau program
tergantung pada kedudukan dan sasaran penyelenggraan KLHS. Kedudukan ini perlu
ditegaskan karena apa yang disebut kebijakan, rencana atau program mempunyai aneka
kedudukan dalam berbagai tingkat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 09
Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis dan Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia NOMOR :
P.69/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
46 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

1
LAPORAN PENDAHULUAN
KLHS PENYUSUNAN RDTR KABUPATEN KETAPANG

kegiatan yang harus dilaksanakan pasca terselenggaranya Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) adalah melaksanakan publikasi laporan KLHS, sehingga dokumen pelaksanaan KLHS
merupakan dokumen publik yang harus dapat diakses oleh setiap orang. Berdasarkan hal
tersebut maka perlunya menyusun KLHS RDTR Kab. Ketapang Provinsi Kalimantan Barat.

B. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN KLHS


A. MAKSUD
Pelaksanaan kegiatan ini bermaksud untuk melakukan penyusunan dokumen Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RDTR Kab.Ketapang untuk memberikan kepastian
perspektif kualitas lingkungan hidup tetap terjaga dari perencanaan pembangunan di
Kabupaten Ketapang yang berbasis rencana tata ruangnya sehingga tercapai tata ruang yang
harmonis antara peningkatan kesejahteraan masyarakat, kualitas lingkungan, dan
pertahanan keamanan, terwujudnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, dan kawasan
konservasi alam yang handal, sesuai dengan kondisi objektif lingkungan hidup masing-masing.

B. TUJUAN
Sedangkan tujuan utama penyusunan Kajian Lingkungan Hidup (KLHS) RDTR Kab.Ketapang
adalah untuk mengidentifikasi pengaruh rumusan Kebijakan, Rencana dan Program
pembangunan terhadap lingkungan hidup dan kemudian mengintegrasikan temuan-temuan
proses pelaksanaan KLHS untuk memperbaiki rumusan kebijakan, rencana maupun program
di dalam Rencana Pembangunan Kab.Ketapang. Proses dan hasil pelaksanaan KLHS akan
memberi kontribusi kepada materi Rencana Tata Ruang ataupun Rencana Pembangunan
melalui:
 Penelaahan dan evaluasi pengaruh rumusan kebijakan dan rencana pembangunan
terhadap lingkungan hidup dan keberlanjutan fungsi lingkungan hidup;
 Pengintegrasian konsep-konsep pembangunan berkelanjutan ke dalam dokumen
Rencana Pembangunan Kab. Ketapang;
 Penyelenggaraan rangkaian forum dialog kelompok masyarakat Kab.Ketapang untuk
mengidentifikasi kondisi dan permasalahan lingkungan serta alternatif pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup.

2
LAPORAN PENDAHULUAN
KLHS PENYUSUNAN RDTR KABUPATEN KETAPANG

C. DASAR HUKUM PENYUSUNAN KLHS


Kegiatan penyusunan Kajian Lingkungan Hidup (KLHS) RDTR Kab. Ketapang ini didasarkan
pada beberapa peraturan perundangan sebagai berikut:
A. Undang-undang:
1. UU No.5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya;
2. UU No.7/2004 tentang Sumber Daya Air;
3. UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
4. UU No. 17 tahun 2007 tentang Recana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
5. UU No.24/2007 tentang Penanggulangan Bencana;
6. UU No.26/2007 tentang Penataan Ruang;
7. UU No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
8. UU No.32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
9. UU No.41/2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan;
10. UU No.1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.

B. Peraturan Pemerintah:
1. PP No. 41/1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
2. PP No.10/2000 tentang Ketelitian Peta untuk Penataan Ruang Wilayah;
3. PP No. 82/2001 tentang Pengeolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
4. PP No.26/2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
5. PP No. 42/2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air
6. PP.No. 43/2008 tentang Air Tanah
7. PP No.15/2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk Dan Tata cara Peran
Masyarakat Dalam Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5160);
9. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penyelenggaraan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis

3
LAPORAN PENDAHULUAN
KLHS PENYUSUNAN RDTR KABUPATEN KETAPANG

C. Peraturan Presiden/PERPRES dan Keputusan Presiden/KEPPRES


1. KEPRES No. 57 tahun 1989 tentang Kriteria Kawasan Budidaya;
2. KEPRES No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;
3. KEPRES No. 4 Tahun 2009 tentang Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 5 tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014

D. Peraturan Menteri/PERMEN dan Keputusan Menteri/KEPMEN:


1. KepMen LH Nomor 110 Tahun 2003 Tentang Pedoman Penetapan Daya Tampung
Beban Pencemaran Air Pada Sumber Air
2. PERMENDAGRI No. 28/2008 tentang Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Daerah;
3. PERMENDAGRI No. 50/2009 tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah
4. Permen PU 20/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan (KSNP) Sistem Penyediaan Air Minum
5. Permen PU 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan (KSNP-SPP) Sistem Pengelolaan Persampahan.
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Detil Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
7. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 27 Tahun 2009 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kajian Lingkungan HIdup Strategis.
8. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 09 Tahun 2011 Pedoman Umum
Kajian Lingkungan Hidup Strategis.
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pelaksanaan KLHS dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan
Daerah.
10. Surat Edaran Nomor : 04/Menlhk-II/2015 tentang Pelaksanaan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS)
11. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penyelenggaraan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis
12. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor :
P.69/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2017 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

4
LAPORAN PENDAHULUAN
KLHS PENYUSUNAN RDTR KABUPATEN KETAPANG

Nomor 46 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan


Hidup Strategis

D. RUANG LINGKUP PENYUSUNAN KLHS


Ruang lingkup kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RDTR
Kab.Ketapang adalah sebagai berikut:
 Rapat Persiapan/Koordinasi awal dalam rangka penyamaan pandangan, difokuskan
kepada diskusi dan mendapatkan umpan balik dari seluruh pihak terkait utamanya
adalah pihak SKPD dan stakeholder kunci lainnya dan mendorong terbentuknya
Kelompok Kerja (POKJA) yang terlibat dalam penyusunan KLHS RDTR Kab.Ketapang.
 Mengkaji dampak lingkungan atas rencana tata ruang dan
Kegiatan/Rencana/Program memberi kesempatan untuk memasukkan aspek LH
dalam proses perencanaan pada tahap sangat awal sehingga dapat sepenuhnya
memprakirakan dampak lingkungan potensial, termasuk yang bersifat kumulatif
jangka panjang dan sinergistik;
 Melakukan pengkajian pengaruh Kebijakan, Rencana, dan/atau Program dalam
RDTR Kab.Ketapang terhadap kondisi Lingkungan Hidup dan Pembangunan
Berkelanjutan
 Membuat perumusan alternatif penyempurnaan Kebijakan, Rencana, dan/atau
Program RDTR Kab.Ketapang
 Menyusun rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan Kebijakan,
Rencana, dan/atau Program RDTR Kab.Ketapang yang mengintegrasikan prinsip
pembangunan berkelanjutan.
 Forum Group Discussion dilaksanakan untuk mengelaborasi analisis dampak KRP
pada tataran konsep melalui empat kali pertemuan dan diskusi dengan SKPD dan
staleholder kunci lainnya. Termasuk melakukan workshop dalam rangka uji publik
terhadap dan umpan balik dari seluruh pihak, termasuk mencoba melakukan
sinkronisasi dengan KRP, dalam rangka penyempurnaan substansi materi; Dalam
pelaksanaan FGD dihadirkan narasumber yang dapat menjelaskan dan
menjembatani kegiatan FGD serta memberikan penjelasan tentang tujuan dan
maksud penyusunan KLHS ini.

5
LAPORAN PENDAHULUAN
KLHS PENYUSUNAN RDTR KABUPATEN KETAPANG

 Inventarisasi dan indentifikasi isu-isu lingkungan hidup yang strategik secara


sistemik;
 Kajian kependudukan, fisik geografis, sosial-ekonomi, dan budaya;
 Rapat pembahasan dengan para ahli dan tim yang terlibat dalam penyusunan untuk
melakukan kajian tentang isu-isu lingkungan yang mungkin terjadi;
 melaksanakan konsultasi publik;
 Melaksanakan pengintegrasian hasil KLHS ke dalam KRP;
 Melaksanakan pendokumentasian KLHS
 Melakukan kegiatan Pelaporan dan Tinjauan (reporting and review);
 Finalisasi Laporan dan Penyerahan Laporan
 Penjaminan Kualitas

E. TAHAPAN PENYUSUNAN KLHS RDTR KAB. KETAPANG


Tahap penyelenggaraan KLHS terdiri dari 2 (dua) tahap, adalah sebagai berikut:
A. Tahap Persiapan, terdiri atas :
1. Tahap Identifikasi Para Pemangku Kepentingan
2. Tahap Penyusunan Kerangka Acuan Kerja
B. Tahap Pelaksanaan, terdiri atas :
1. Tahap Identifikasi dan Perumusan Isu PB (Pasal 7a);
2. Tahap Identifikasi dan Perumusan Isu PB Strategis (Pasal 8);
3. Tahap Identifikasi dan Perumusan Isu PB Prioritas (Pasal 9);
4. Tahap Identifikasi Materi Muatan Dokumen RDTR Kab.Ketapang yang berpotensi
menimbulkan pengaruh (Pasal 7b dan Pasal 10);
5. Tahap Analisis Pengaruh Hasil Identifikasi dan Perumusan Isu PB Prioritas dan Hasil
Identifikasi Materi Muatan RDTR Kab.Ketapang yang berpotensi menimbulkan
pengaruh terhadap kondisi LH (Pasal 7c dan Pasal 11);
6. Tahap Kajian Muatan KLHS (Pasal 13);
Adapun hasil masing-masing tahapan dijelaskan sebagai berikut dibawah ini.

6
LAPORAN PENDAHULUAN
KLHS PENYUSUNAN RDTR KABUPATEN KETAPANG

A. TAHAP PERSIAPAN
PEMBENTUKAN POKJA KLHS, PENYUSUNAN KAK DAN HASIL IDENTIFIKASI PARA
PEMANGKU KEPENTINGAN.
Kegiatan penyusunan dokumen KLHS RDTR Kab.Ketapang persiapan. Setidaknya ada 3 target
yang dicapai pada kegiatan persiapan, yaitu: pembentukan kelompok kerja (pokja),
penyusunan KAK, dan, identifikasi stakeholders (para pemangku kepentingan).
Pembentukan pokja KLHS sejalan dengan amanat Pasal 14 ayat 1 Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor P.69/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017
Tentang Pelaksanaan peraturan pemerintah nomor 46 tahun 2016 Tentang tata cara
penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis. Pokja berfungsi membantu penyusunan
KLHS dan dapat melibatkan dari representasi dari unsur pemerintahan Kabupaten Ketapang.
Struktur pokja terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris dan anggota sesuai berdasarkan
(lampiran III Permen LHK No. P.69/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017) dengan surat
keputusan Bupati Ketapang Nomor 537/PERKIMLH-C/2019. Beberapa tugas pokok pokja KLHS
adalah: melaksanakan tahapan pelaksanaan penyusunan KLHS; menyusun kerangka acuan
(KAK); membuat dan melaksanakan KLHS; melaksanakan pengintegrasian hasil KLHS ke dalam
Kebijakan, Rencana dan/atau Program; melaksanakan penjaminan kualitas KLHS; dan
melaksanakan pendokumentasian KLHS.

B. TAHAP PELAKSANAAN
1. HASIL IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN ISU PB (PASAL 7a).
Formulasi isu strategis dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahapan-tahapan tersebut
membuat daftar panjang dan pendek (FGD1), dan finalisasi isu strategis (Rapat Koordinasi
dengan Pokja), Seluruh proses formulasi isu strategis melibatkan berbagai pemangku
kepentingan.
Identifikasi isu pembangunan berkelanjutan melalui Focus Group Discusion, dengan
menggunakan teknik metaplan, pemanfaatan dokumen cetak yang ada berupa peta wilayah
dan form pengisian isu PB, serta penjaringan isu Pokja dan pemangku kepentingan. Adapun
daftar panjang Isu PB diantaranya
1. Akses Air Bersih belum memadai
2. Pencemaran Sungai
3. Gangguan Biota Perairan

7
LAPORAN PENDAHULUAN
KLHS PENYUSUNAN RDTR KABUPATEN KETAPANG

4. Pendangkalan Muara Sungai


5. Pengelolaan Sampah
6. Rawan terjadi Genangan
7. Intrusi Air Laut
8. Pengelolaan Air Limbah Domestik
9. Penurunan Kualitas Udara
10. Kebakaran Hutan dan Lahan
11. Penurunan Ketersediaan Air Bersih
12. Alih Fungsi Kawasan
13. Kebisingan
14. Potensi Limbah B3
15. Ancaman Keanekaragaman hayati
16. Konflik Sosial Ekonomi Budaya
17. potensi rusaknya ekosistem mangrove
18. penurunan kualitas air tanah permukaan
19. abrasi
20. gangguan lalu lintas
21. penurunan pendapatan nelayan
22. kerentanan social
23. hukum dan tata kelola lingkungan

2. HASIL IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN ISU PB STRATEGIS


Identifikasi dan Perumusan Isu PB Strategis dilaksanakan melalui Konsultasi Publik, Pokja KLHS
mengolah daftar isu-isu PB yang merupakan Strategis untuk ditangani dalam perencanaan
tata ruang Kabupaten Ketapang dianalisis dengan metode skoring. Identifikasi dan
Perumusan Isu PB Strategis dilaksanakan melalui analisis uji silang menggunakan Pasal 9 ayat
(1) PP No. 46 Tahun 2016,
Dengan memperhatikan kepada hubungan sebab-akibat dan dampaknya, dalam analisis
metode skoring merekomendasikan 13 isu strategis yang harus menjadi perhatian
penyusunan dokumen KLHS. Secara jelasnya teridentifikasinya isu pembangunan
berkelanjutan strategis dapat dilihat pada tabel berikut ini.

8
LAPORAN PENDAHULUAN
KLHS PENYUSUNAN RDTR KABUPATEN KETAPANG

Tabel 1 Isu Strategis

KARAKTERISTIK PENTINGNYA ISU PB KRP KLHS Total


NO ISU PB RPPLH
WILAYAH DAMPAK TERKAIT TERKAIT DIATASNYA skor

Tidak ada Tidak ada


Akses Air Bersih sangat
1 meluas terkait terkait pengelolaan pengelolaan
belum memadai penting 22
nya nya
Nilai bobot 5 5 5 5 1 1
Tidak ada ada
Pencemaran beberapa
2 penting terkait terkait pengelolaan pengelolaan
Sungai wilayah 23
nya nya
Nilai bobot 3 5 5 4 1 5
Tidak ada Tidak ada
Gangguan Biota beberapa sangat tidak
3 terkait pengelolaan pengelolaan
Perairan wilayah penting terkait 19
nya nya
Nilai bobot 4 5 5 3 1 1
Tidak ada Tidak ada
Pendangkalan beberapa sangat tidak
4 terkait pengelolaan pengelolaan
Muara Sungai wilayah penting terkait 17
nya nya
5 4 3 3 1 1
Tidak ada Tidak ada
Pengelolaan sangat
5 meluas terkait terkait pengelolaan pengelolaan
Sampah penting 22
nya nya
Nilai bobot 5 5 5 5 1 1
Tidak ada Tidak ada
Rawan terjadi sangat
6 meluas terkait terkait pengelolaan pengelolaan
Genangan penting 20
nya nya
Nilai bobot 5 5 5 3 1 1
Tidak ada Tidak ada
sangat
7 Intrusi Air Laut meluas terkait terkait pengelolaan pengelolaan
penting 18
nya nya
Nilai bobot 5 4 4 3 1 1
Pengelolaan Air Tidak ada Tidak ada
sangat
8 Limbah meluas terkait terkait pengelolaan pengelolaan
penting 20
Domestik nya nya
Nilai bobot 5 5 4 4 1 1
Tidak ada Tidak ada
Penurunan sangat tidak
9 meluas terkait pengelolaan pengelolaan
Kualitas Udara penting terkait 22
nya nya
Nilai bobot 5 5 5 5 1 1
Tidak ada ada
Kebakaran Hutan sangat tidak
10 meluas terkait pengelolaan pengelolaan
dan Lahan penting terkait 25
nya nya
Nilai bobot 5 5 5 4 1 5
Penurunan Tidak ada Tidak ada
sangat
11 Ketersediaan Air meluas terkait terkait pengelolaan pengelolaan
penting 20
Bersih nya nya
Nilai bobot 5 5 4 4 1 1
Tidak ada ada
Alih Fungsi beberapa sangat tidak tidak
12 pengelolaan pengelolaan
Kawasan wilayah penting terkait terkait 18
nya nya
Nilai bobot 3 3 3 3 1 5

9
LAPORAN PENDAHULUAN
KLHS PENYUSUNAN RDTR KABUPATEN KETAPANG

KARAKTERISTIK PENTINGNYA ISU PB KRP KLHS Total


NO ISU PB RPPLH
WILAYAH DAMPAK TERKAIT TERKAIT DIATASNYA skor

Tidak ada Tidak ada


beberapa tidak tidak
13 Kebisingan penting pengelolaan pengelolaan
wilayah terkait terkait 14
nya nya
Nilai bobot 3 3 3 3 1 1
Tidak ada Tidak ada
Potensi Limbah beberapa tidak
14 penting terkait pengelolaan pengelolaan
B3 wilayah terkait 12
nya nya
Nilai bobot 2 3 3 2 1 1
Ancaman Tidak ada ada
beberapa sangat tidak tidak
15 Keanekaragaman pengelolaan pengelolaan
wilayah penting terkait terkait 18
hayati nya nya
Nilai bobot 3 3 3 3 1 5

Tidak ada ada


Konflik Sosial beberapa tidak tidak
16 penting pengelolaan pengelolaan
Ekonomi Budaya wilayah terkait terkait 19
nya nya
nilai bobot 3 3 3 4 1 5
potensi rusaknya Tidak ada ada
beberapa tidak tidak
17 ekosistem penting pengelolaan pengelolaan
wilayah terkait terkait 16
mangrove nya nya
nilai bobot 3 4 4 3 1 1
penurunan Tidak ada ada
beberapa tidak tidak
18 kualitas air tanah penting pengelolaan pengelolaan
wilayah terkait terkait 16
permukaan nya nya
nilai bobot 4 4 3 3 1 1
Tidak ada ada
beberapa tidak tidak
19 abrasi penting pengelolaan pengelolaan
wilayah terkait terkait 16
nya nya
nilai bobot 3 4 4 3 1 1
Tidak ada ada
gangguan lalu beberapa tidak tidak
20 penting pengelolaan pengelolaan
lintas wilayah terkait terkait 20
nya nya
nilai bobot 5 5 5 3 1 1
penurunan Tidak ada ada
beberapa tidak tidak
21 pendapatan penting pengelolaan pengelolaan
wilayah terkait terkait 19
nelayan nya nya
nilai bobot 5 5 4 3 1 1
Tidak ada ada
kerentanan beberapa tidak tidak
22 penting pengelolaan pengelolaan
sosial wilayah terkait terkait
nya nya
nilai bobot 3 3 3 3 1 1
hukum dan tata Tidak ada ada
beberapa tidak tidak 14
23 kelola penting pengelolaan pengelolaan
wilayah terkait terkait
lingkungan nya nya
Nilai bobot 5 5 4 4 1 1 20
Sumber : Hasil Konsultasi Publik, 2019

10
LAPORAN PENDAHULUAN
KLHS PENYUSUNAN RDTR KABUPATEN KETAPANG

KETERANGAN :
1 Tidak Berpengaruh Total Skor Kriteria
2 Kurang Berpengaruh 12-18 Tidak stratgis
3 Cukup Berpengaruh 19-23 Strategis
4 Berpengaruh
5 Sangat Berpengaruh

Identifikasi dan Perumusan Isu PB Strategis dilaksanakan melalui analisis uji silang
menggunakan Pasal 9 ayat (1) PP No. 46 Tahun 2016, dengan nilai
 skoring 1 untuk Tidak berpengaruh
 skoring 2 untuk Kurang pengaruh
 skoring 3 untuk Cukup pengaruh
 skoring 4 untuk Berpengaruh
 skoring 5 untuk Sangat pengaruh

Hasil Identifikasi dan Perumusan Isu PB Strategis telah menghasilkan sebanyak 13 (Tiga Belas)
Isu PB Strategis yaitu :
1. Akses Air Bersih belum memadai
2. Pencemaran Sungai
3. Gangguan Biota Perairan
4. Pengelolaan Sampah
5. Rawan terjadi Genangan
6. Pengelolaan Air Limbah Domestik
7. Penurunan Kualitas Udara
8. Kebakaran Hutan dan Lahan
9. Penurunan Ketersediaan Air Bersih
10. Konflik Sosial Ekonomi Budaya
11. gangguan lalu lintas
12. hukum dan tata kelola lingkungan
13. penurunan pendapatan nelayan

11
LAPORAN PENDAHULUAN
KLHS PENYUSUNAN RDTR KABUPATEN KETAPANG

3. HASIL IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN ISU PB PRIORITAS.


Identifikasi dan Perumusan Isu PB Prioritas dilaksanakan melalui Focus Group Discusion,
dengan analisis pembobotan menggunakan Pasal 9 ayat (2) PP No. 46 Tahun 2016 yaitu :
a. Kapasitas daya dukung dan daya tampung Lingkungan Hidup untuk pembangunan;
b. Perkiraan dampak dan risiko Lingkungan Hidup;
c. Kinerja layanan atau jasa ekosistem;
d. Intensitas dan cakupan wilayah bencana alam;
e. Status mutu dan ketersediaan sumber daya alam;
f. Ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati;
g. Kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim;
h. Tingkat dan status jumlah penduduk miskin atau penghidupan sekelompok
masyarakat serta terancamnya keberlanjutan penghidupan masyarakat;
i. Risiko terhadap kesehatan dan keselamatan masyarakat; dan/atau
j. Ancaman terhadap perlindungan terhadap kawasan tertentu secara tradisional yang
dilakukan oleh masyarakat dan masyarakat hukum adat.
secara jelasnya hasil proses analisis penentuan isu prioritas selengkapnya dapat dilihat pada
Tabel 6.2 berikut ini.

12
LAPORAN PENDAHULUAN
KLHS PENYUSUNAN RDTR KABUPATEN KETAPANG

Tabel 2 Analisis Isu PB Prioritas


Nilai (1-5) Jumlah
RESIKO
DAYA CAKUPAN
No. ISU STRATEGIS STATUS KEANEKA- KESEHATAN
DUKUNG DAMPAK JASA WILAYAH PERUBAHAN MASY. KAWASAN
MUTU RAGAMAN DAN
DAYA LH EKOSISTEM POTENSI IKLIM MISKIN ADAT
SDA HAYATI KESELAMATAN
TAMPUNG BENCANA
MASY
Akses Air Bersih belum
1 5 4 3 3 5 3 4 5 1 5 38
memadai
2 Pencemaran Sungai 5 4 4 4 4 4 4 3 1 5 38
3 Gangguan Biota Perairan 4 4 3 3 5 5 4 3 1 3 35
4 Pengelolaan Sampah 5 5 4 5 5 3 5 4 1 4 41
5 Rawan terjadi Genangan 3 4 4 5 5 4 4 4 1 4 38
Pengelolaan Air Limbah
6 1 38
Domestik 4 4 4 3 5 4 5 4 4
7 Penurunan Kualitas Udara 5 4 4 5 5 4 5 3 1 4 40
8 Kebakaran Hutan dan Lahan 5 4 5 5 5 4 5 5 1 5 44
Penurunan Ketersediaan Air
9 1 34
Bersih 4 4 4 3 4 3 3 4 4
Konflik Sosial Ekonomi
10 1 32
Budaya 3 3 3 3 3 3 3 5 5
11 gangguan lalu lintas 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 29
hukum dan tata kelola
12 1 29
lingkungan 3 3 3 3 3 3 3 3 4
penurunan pendapatan
13 1 31
nelayan 3 3 3 3 3 3 3 5 4
Sumber : Hasil Konsultasi Publik, 2019

13
LAPORAN PENDAHULUAN
KLHS PENYUSUNAN RDTR KABUPATEN KETAPANG

KETERANGAN :
1 Tidak Berpengaruh Total Skor Kriteria
2 Kurang Berpengaruh
29-37 tidak prioritas
3 Cukup Berpengaruh
38-44 prioritas
4 Berpengaruh
5 Sangat Berpengaruh

Hasil Identifikasi dan Perumusan Isu PB Prioritas telah menghasilkan sebanyak 7 Isu PB
Prioritas, yaitu :
1. Akses Air Bersih belum memadai
2. Pencemaran Sungai
3. Pengelolaan Sampah
4. Rawan terjadi Genangan
5. Pengelolaan Air Limbah Domestik
6. Penurunan Kualitas Udara
7. Kebakaran Hutan dan Lahan

14

Anda mungkin juga menyukai