PAKET PEKERJAAN :
1. LATAR BELAKANG
Dokumen Monitoring Pelaksanaan RKL/RPL adalah dokumen yang memuat pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup yang merupakan bagian dari proses audit lingkungan hidup yang
dikenakan bagi usaha dan/atau kegiatan yang sudah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi
belum memiliki dokumen lingkungan hidup. Kesemuanya ditujukan untuk mengintegrasikan
pertimbangan lingkungan dan konsep pembangunan berkelanjutan ke dalam suatu kebijakan,
rencana atau program dimana output Dokumen Monitoring Pelaksanaan RKL/RPL adalah suatu
dokumen telaah (assessment document) yang disertai dengan suatu saran untuk kebijakan,
rencana atau program tergantung pada kedudukan dan sasaran penyelenggaraan Dokumen
Monitoring Pelaksanaan RKL/RPL. Kedudukan ini perlu ditegaskan karena apa yang disebut
kebijakan, rencana atau program mempunyai aneka kedudukan dalam berbagai tingkat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor :
P.102/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2016 tentang pedoman penyusunan dokumen lingkungan
hidup bagi usaha dan/atau kegiatan yang telah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi belum
memiliki dokumen lingkungan hidup.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh adalah lembaga dari Pemerintah Aceh yang
mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam bidang infrastruktur, dimana Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Aceh yang bertanggung jawab terhadap pembinaan jaringan jalan
dan jembatan Provinsi yang berwawasan lingkungan. Oleh karena itu, Pemerintah Aceh c.q Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh, melalui dana Otsus Aceh Tahun Anggaran 2023
melakukan Pengadaan Jasa Konsultansi untuk pekerjaan Monitoring Rencana Pemantauan
Lingkungan (RKL-RPL) Ruas Jalan Provinsi.
1
pertumbuhan ekonomi, dan kawasan konservasi alam yang handal, sesuai dengan kondisi objektif
lingkungan hidup masing-masing.
Sedangkan tujuan utama penyusunan Dokumen Monitoring Rencana Pemantauan Lingkungan
(RKL-RPL) Ruas Jalan Provinsi adalah untuk mengidentifikasi pengaruh rumusan Kebijakan,
Rencana dan Program pembangunan Ruas Jalan Provinsi terhadap lingkungan hidup dan kemudian
mengintegrasikan temuan-temuan proses pelaksanaan Dokumen Monitoring Rencana
Pemantauan Lingkungan (RKL-RPL) Ruas Jalan Provinsi untuk memperbaiki rumusan
kebijakan, rencana maupun program di dalam Rencana Pembangunan Ruas Jalan Provinsi.
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah Tersusunnya Dokumen Monitoring Rencana Pemantauan
Lingkungan (RKL-RPL) Ruas Jalan Provinsi.
4. LOKASI KEGIATAN
Kegiatan jasa konsultansi ini harus dilaksanakan di wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Oleh karena itu, Lokasi jasa pelayanan ini berada di wilayah Provinsi Aceh.
5. SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp. 599,698,590.00 (Lima Ratus
Sembilan Puluh Sembilan Juta Enam Ratus Sembilan Puluh Delapan Ribu Lima Ratus
Sembilan Puluh Rupiah) termasuk PPN Sumber Dana Otsus Tahun Anggaran 2023.
7. DASAR HUKUM
2
A. Undang-undang:
1. UU No.5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya;
2. UU No.41/1999 tentang Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan PERPU
No. 1/2004 yang telah ditetapkan dengan UU No. 19/2004;
3. UU No. 10/2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;
4. UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
5. UU No. 17 tahun 2007 tentang Recana Pembangunan Jangka Panjang Nasional;
6. UU No. 38/2004 tentang Jalan;
7. UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang;
8. UU No. 30/2007 tentang Energi;
9. UU No. 12/2008 tentang Perubahan Kedua Atas UU No. 32/2004 tentang Pemerintah
Daerah;
10. UU No. 22/2009 tentang Lalu Lintas & Angkutan Jalan;
11. UU No. 30/2009 tentang Ketenagalistrikan;
12. UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
13. UU No. 1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.
14. UU No. 11/2020 tentang Cipta Kerja;
B. Peraturan Pemerintah:
1. PP No. 41/1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 03 tahun 2008 tentang Perubahan atas PP Nomor 06 tahun
2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta
Pemanfaatan Hutan;
3. PP No. 10/2010 tentang Perubahan Fungsi Kawasan Hutan;
4. PP No. 11/2010 tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar;
5. PP No. 15/2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;
6. PP No. 24/2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan;
7. PP. No. 28/2011 Tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam Dan Kawasan Pelestarian
Alam;
8. PP Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Hidup;
9. PP No. 8/2013 tentang Ketelitian Peta untuk Penataan Ruang Wilayah;
10. PP No. 13/2017 tentang Perubahan atas peraturan pemerintah Nomor 26 tahun 2008
tentang rencana tata ruang wilayah nasional;
11. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 3 Tahun 2021 tentang
Standar Kegiatan Usaha Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
3
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
4
Dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Dan Surat Pernyataan Kesanggupan
Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan Hidup;
11. Qanun Aceh Nomor 19 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Aceh Tahun
2013-2033.
12. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 4
Tahun 2021 tentang Daftar Usaha dan/Atau Kegiatan yang wajib memiliki analisis
mengenai dampak lingkungan hidup, upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya
pemantauan lingkungan hidup atau surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup.
8. STUDI-STUDI TERDAHULU
Studi-studi terdahulu yang ada dapat digunakan sebagai pedoman atau referensi untuk bahan
masukan dalam perencanaan. Data-data tersebut dapat dipakai sebagai data sekunder jika data
terbaru belum ada, akan tetapi data-data atau studi-studi tersebut masih dapat dipertanggung
jawabkan dari segi kebenaran dan keabsahan datanya.
9. RUANG LINGKUP
Lingkup kegiatan ini, adalah:
• Menyusun rencana kerja pemantauan lingkungan.
• Menentukan aspek, komponen, dampak dan parameter lingkungan yang akan dipantau.
• Menyusun prosedur pelaksanaan pemantauan yang sesuai dengan prosedur standard
operasi.
• Membuat format-format dan formulir pemantuan serta mengisinya dengan data yang
relevan.
• Membuat format berita acara kegiatan pemantauan.
• Melakukan pengukuran terhadap parameter lingkungan yang dipantau.
• Melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap sampel.
• Mengelola dan menganalisis data.
• Menyusun laporan dan rekomendasi kepada pengguna jasa.
• Menyusun laporan Monitoring Rencana Pemantauan Lingkungan (RKL-RPL) Ruas Jalan
Provinsi.
• Analisis Data
Parameter kualitas udara yang telah diukur tersebut, selanjutnya dianalisis di
laboratorium dan hasilnya akan dibandingkan dengan baku mutu udara ambien nasional
yang tercantum di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
6
3) Komponen Biologi
Pengumpulan data primer aspek biologi dilakukan dengan cara sampling yang diawali
dengan membedakan wilayah studi menjadi beberapa komunitas sesuai dengan tipe
habitatnya.
10. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah Dokumen Monitoring
Pelaksanaan (RKL/RPL) Ruas Jalan Provinsi.
Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan dan harus
dipelihara oleh penyedia jasa:
1. Laporan dan Data
Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu serta photografi.
2. Staf Pengawas/Pendamping
Mengutus petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai pengawas atau wakilnya yang
bertindak sebagai pengawas atau pendamping (counterpart), atau project officer (PO)
dalam rangka pelaksanaan jasa konsultan.
3. Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan oleh penyedia jasa:
1.Data dan informasi serta peta jaringan jalan yang akan dianalisis;
2.Informasi – informasi lain yang diperlukan.
Fasilitas dan peralatan yang digunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan survey tersebut dapat
diperoleh dengan cara sewa dan pembelian yang dicantumkan dalam dokumen kontrak antara lain :
a. Biaya Perjalanan Dinas
- TL / Ahli Lingkungan sebanyak (16 hari);
- Ahli Jalan Raya sebanyak (15 hari);
- Ahli Kimia sebanyak (15 hari);
7
b. Transportasi kendaraan roda empat (1 unit)
Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang
digunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
8
13. KUALIFIKASI PENYEDIA JASA
a. Bertanggungjawab untuk melaksanakan Pekerjaan Monintoring pada paket ini sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah ditetapkan oleh Pengguna Jasa.
b. Mengawasi dan menempatkan personil – personil yang sesuai dengan uraian tugas dan
keahlian dalam bidangnya masing – masing dalam rangka membantu Pemberi Tugas yaitu
dalam melaksanakan pekerjaan penyusunan amdal.
c. Bertanggung jawab terhadap hasil quality control yang telah dilakukan oleh tenaga ahli atau
personil.
Jangka waktu pelaksanaan jasa konsultasi ini diperkirakan selama 9,0 (sembilan koma nol)
bulan.
16. PERSONIL
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
Kualifikasi Jumlah
Posisi Orang
Pendidikan Keahlian *) Pengalaman Bulan (OB)
Tenaga Ahli:
Team Leader/Ahli Lingkungan
dibuktikan dengan SKA Ahli
TL/Ahli Lingkungan Min. S1/Teknik
Muda Teknik Lingkungan (501) Min. 5 tahun 4,0 OB
Lingkungan
dan Ketua Tim Penyusunan
Amdal (KTPA)
Ahli Teknik Jalan dibuktikan
Min. S1/Teknik dengan SKA Ahli Muda (202)
Ahli Teknik Jalan Min. 3 tahun 4,0 OB
Sipil dan Anggota Tim Penyusunan
Amdal (ATPA)
Ahli Kimia dibuktikan dengan
Min. S1/ Teknik
Ahli Kimia SKA Ahli Muda Teknik Min. 3 tahun 4,0 OB
Kimia/MIPA
Lingkungan (501)
9
Tenaga Pendukung:
➢ Tenaga Ahli
Team Leader /Ahli Lingkungan disyaratkan seorang Sarjana Teknik Lingkungan/Strata satu
(S1)/sejenis lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau yang telah disamakan dan
memiliki SKA Ahli Muda Teknik lingkungan yang dikeluarkan oleh Asosiasi terkait dengan
dilegalisasi oleh Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK) atau dikeluarkan oleh
Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Team Leader /Ahli Lingkungan yang disyaratkan
berpengalaman dalam melaksanakan penyusunan dokumen lingkungan selama minimal
5 (lima) tahun, diutamakan yang telah rnengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi
bidang ke- PU-an dari LPJK serta disarankan memiliki sertifikat Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) dari lembaga yang uncountable, dimana tugas utama team leader
adalah bertanggung jawab pada hal-hal berikut:
- Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan semua kegiatan dan personil yang
terlibat dalam pekerjaan ini sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik serta
mencapai hasil yang diharapkan.
- Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan, baik dalam tahap pengumpulan data,
pengolahan, dan penyajian akhir dari hasil keseluruhan pekerjaan.
Team Leader harus memiliki sertifikat kompetensi penyusun Amdal Ketua Tim Penyusun
Amdal (KTPA) dengan jumlah kebutuhan tenaga ahli 1 (satu) orang dalam masa kontrak
4,0 (empat koma nol) bulan.
Ahli Teknik Jalan disyaratkan seorang Sarjana Teknik Sipil, Strata 1 (S1) atau yang lebih
tinggi lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau yang telah disamakan dan
memiliki SKA Ahli Muda Teknik Jalan yang dikeluarkan oleh Asosiasi terkait dengan
dilegalisasi oleh Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK) atau dikeluarkan oleh Badan
10
Nasional Sertifikasi Profesi. Ahli Teknik Jalan yang disyaratkan berpengalaman dalam
melaksanakan penyusunan dokumen lingkungan selama minimal 3 (tiga) tahun serta
memiliki sertifikat kompetensi Anggota Tim Penyusun AMDAL (ATPA) diutamakan yang
telah rnengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke- PU-an dari LPJK serta
disarankan memiliki sertifikat Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dari lembaga yang
uncountable. Jumlah kebutuhan tenaga ahli 1 (satu) orang dalam masa kontrak 4,0 (Empat
koma nol) bulan. Tugas dan tanggung jawab ahli teknik jalan diuraikan sebagai berikut:
a. Melakukan identifikasi deskripsi dan lokasi rencana kegiatan dan komponen yang
terkena dampak pada aspek ruang, lahan dan transportasi
b. Melakukan perencanaan pengumpulan data informasi rona lingkungan hidup pada aspek
ruang, lahan dan transportasi
c. Melakukan analisis data rona lingkungan hidup pada aspek ruang, lahan dan transportasi
d. Memberikan rekomendasi terhadap pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup pada
aspek ruang, lahan dan transportasi
e. Menyusun dan menyampaikan laporan aspek ruang, lahan dan transportasi
3. Ahli Kimia
Ahli Kimia disyaratkan seorang Sarjana Teknik Kimia/MIPA, Stara 1 (S1) atau yang lebih
tinggi lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau yang telah disamakan dan
memiliki SKA Ahli Muda Teknik lingkungan yang dikeluarkan oleh Asosiasi terkait dengan
dilegalisasi oleh Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK) atau dikeluarkan oleh Badan
Nasional Sertifikasi Profesi. Ahli Kimia yang disyaratkan berpengalaman dalam
melaksanakan penyusunan dokumen lingkungan selama minimal 3 (tiga) tahun diutamakan
yang telah rnengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke- PU-an dari LPJK serta
disarankan memiliki sertifikat Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dari lembaga yang
uncountable. Jumlah kebutuhan tenaga ahli 1 (satu) orang dalam masa kontrak 4,0 (Empat
koma nol) bulan.
Tugas dan tanggung jawab ahli kimia diuraikan sebagai berikut:
a. Melakukan identifikasi deskripsi dan lokasi rencana kegiatan dan komponen yang
terkena dampak pada aspek kualitas udara dan air;
b. Melakukan perencanaan pengumpulan data informasi rona lingkungan hidup pada
aspek kualitas udara dan air;
c. Melakukan analisis data rona lingkungan hidup pada aspek kualitas udara dan air;
d. Memberikan rekomendasi terhadap pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
pada aspek kualitas udara dan air;
e. Menyusun dan menyampaikan laporan aspek ruang, lahan dan transportasi;
11
Tenaga pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah :
a. Tenaga K3 Konstruksi
Tenaga K3 Konstruksi disyaratkan berpendidikan untuk Sarjana Muda/D3 (semua jurusan)
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah diakreditasi atau yang
telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah terakreditasi dengan
pengalaman dibidangnya minimal 2 (dua) tahun dan memiliki sertifikat
kompetensi/pelatihan K3 konstruksi atau personil dengan pendidikan S1 (semua jurusan)
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah diakreditasi atau yang
telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dengan
tanpa memerlukan pengalaman di bidangnya dan memiliki SKA Ahli Muda K3 Konstruksi.
Tugas dan kewajiban Tenaga K3 Konstruksi adalah mencakup tetapi tidak terbatas hal-hal
sebagai berikut:
a. Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3 Konstruksi;
b. Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi;
c. Merencanakan dan menyusun program K3;
d. Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3;
e. Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja
dan instruksi kerja K3;
f. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3
konstruksi;
g. Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika
diperlukan;
h. Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat.
c. Operator Komputer
Operator komputer disyaratkan mempunyai pengalaman dalam bidang pengetikan dengan
komputer dan mampu mengoperasionalkan komputer dengan baik, memahami gambar-
gambar teknik sipil serta dapat bekerja dengan cepat dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
12
17. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Jadwal tahapan pelaksanaan yang dimaksud adalah selama periode penyusunan Dokumen
Monitoring Rencana Pemantauan Lingkungan (RKL-RPL) Ruas Jalan Provinsi yang dimulai
dari Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
18. PELAPORAN
Setiap laporan harus disusun dalam bahasa Indonesia, jumlah dan pengiriman laporan ditetapkan
sebagai berikut:
b. Laporan Pendahuluan
c. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan berisikan kegiatan yang dilakukan pada bulan tersebut yang dilaporkan
bulan berikutnya dan merupakan pengendali kegiatan fisik dimana progres fisik dapat
dimonitor sesuai dengan rencana kegiatan yang tertuang dalam kurva "S" dan hasil
penyelenggaraan SMKK sesuai dengan aturan yang berlaku. Laporan harus diserahkan
selambat-lambatnya akhir bulan berjalan, sebanyak 5 (lima) buku setiap bulannya.
13
d. Laporan Fakta dan Analisa
Laporan Fakta dan Analisa berisi antara lain: Penjelasan singkat tentang latar belakang
kegiatan, kompilasi informasi dan data eksisting, hasil kajian dan analisa, kajian referensi
terkait, hasil peninjauan lapangan, analisis awal kawasan yang dikaji, proses pelingkupan
dampak penting hipotetik, serta penyelengaraan SMKK sesuai aturan berlaku. Selanjutnya
hasil dari dokumen ini dilakukan pembahasan dengan Tim Teknis dan SKPD terkait.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 2,5 (dua koma lima) bulan sejak SPMK
diterbitkan, sebanyak 5 (lima) buku.
Laporan ini harus diserahkan sebanyak 12 (dua belas) Dokumen Lingkungan x 5 eks dengan
total sebanyak 60 (enam puluh) buku dan keseluruhan dokumen dimasukkan kedalam
External Hard Disk 1 Terra yang berisi Dokumen Monitoring Pelaksanaan RKL/RPL Jalan
Provinsi serta penyelengaraan Laporan SMKK sesuai aturan berlaku.
Semua kegiatan jasa konsultansi yang berdasarkan KAK ini harus di lakukan di dalam wilayah
Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam lokasi kegiatan dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.
Pengumpulan data lapangan harus diadakan dalam bentuk laporan rutin konsultan dengan
berpedoman pada format pelaporan yang ditetapkan oleh pihak Kuasa Pengguna Anggaran.
14
22. ALIH PENGETAHUAN
Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka penyedia jasa harus mengadakan pelatihan,
kursus singkat (bimbingan teknis), diskusi dan seminar terkait dengan substansi pelaksanaan
pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf di lingkungan organisasi Pengguna Jasa.
15