Anda di halaman 1dari 20

Penyusunan RTBL Kawasan RTH Wisata Muara Indah

Kecamatan Gunung Sitoli Utara

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan adalah kegiatan yang


bertujuan mengendalikan pemanfaatan ruang dan menciptakan lingkungan
yang tertata, berkelanjutan, berkualitas serta menambah vitalitas ekonomi dan
kehidupan masyarakat. Oleh karenanya penyusunan dokumen RTBL, selain
sebagai pemenuhan aspek legal- formal, yaitu sebagai produk pengaturan
pemanfaatan ruang serta penataan bangunan dan lingkungan pada kawasan

PENDAHULUAN
terpilih, juga sebagai dokumen panduan/pengendali pembangunan dalam
penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan kawasan terpilih supaya
memenuhi kriteria perencanaan tata bangunan dan lingkungan yang berkelanjutan
meliputi: pemenuhan persyaratan tata bangunan dan lingkungan,
peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui perbaikan kualitas lingkungan dan
ruang publik, perwujudan pelindungan lingkungan, serta peningkatan vitalitas
ekonomi lingkungan. Selain hal tersebut RTBL mempunyai manfaat untuk
mengarahkan jalannya pembangunan sejak dini, mewujudkan pemanfaatan
ruang secara efektif, tepat guna, spesifik setempat dan konkret sesuai dengan
rencana tata ruang wilayah, melengkapi peraturan daerah tentang bangunan
gedung, mewujudkan kesatuan karakter dan meningkatkan kualitas bangunan
gedung dan lingkungan/kawasan, mengendalikan pertumbuhan fisik suatu
lingkungan/ kawasan, menjamin implementasi pembangunan agar sesuai dengan
aspirasi dan kebutuhan masyarakat dalam pengembangan lingkungan/kawasan
yang berkelanjutan, menjamin terpeliharanya hasil pembangunan
pascapelaksanaan, karena adanya rasa memiliki dari masyarakat terhadap semua
hasil pembangunan.
Konsep kota hijau (kota berkelanjutan) merupakan kota yang dibangun
dengan tidak mengorbankan aset kota, melainkan terus menerus memupuk

Laporan Pendahuluan
1.1
Penyusunan RTBL Kawasan RTH Wisata Muara Indah
Kecamatan Gunung Sitoli Utara

semua kelompok aset meliputi manusia, lingkungan terbangun, sumber daya


alam, lingkungan dan kualitas prasarana perkotaan. Kota hijau juga dapat
dipahami sebagai kota yang ramah lingkungan berdasarkan perencanaan dan
perancangan kota yang berpihak pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan,
antara lain dengan memanfaatkan secara efektif dan efisien sumber daya air dan
energi, mengurangi limbah, menerapkan sistem transportasi terpadu, menjamin
kesehatan lingkungan, dan mensinergikan lingkungan alami dan buatan.
RTBL adalah sebuah produk pengaturan yang disusun diharapkan dapat
mensinergikan seluruh perencanaan yang ada di suatu kawasan sehingga dapat
mendukung dan memberikan kontribusi terhadap terwujudnya kota hijau yang
berkelanjutan.
RTBL juga merupakan upaya konservasi kawasan berskala lingkungan
dalam dokumen yang disusun sesuai Pedoman RTBL (Permen PU No.
06/PRT/M/2007). Upaya tersebut diharapkan tercapai dengan fokus pada
penciptaan ide-ide kreatif sebagai target hijau kawasan yang:
1. Menciptakan suasana kondusif dalam rangka pembangunan bangunan
gedung hijau;
2. Fokus pada desain lingkungan yang dapat menghemat penggunaan sumber daya tak
terbarukan/fossil fuel; dan
3. Pendetilan tata cara pelaksanaan di tingkat basis masyarakat untuk mencapai target
sasaran ‘hijau’di wilayahnya

1.2 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN


1.2.1 Maksud
Adapiun maksud dari pekerjaan penyusunan Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan Kawasan RTH Wisata Muara Indah Kecamatan Gunungsitoli Utara ini
merupakan acuan bagi para Pihak/Pelaksana dalam melaksanakan kegiatan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan RTH
Wisata Muara Indah Kecamatan Gunungsitoli Utara

1.2.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah Terarahnya penyelenggaraan penataan bangunan
dan lingkungan di Kawasan RTH Wisata Muara Indah Kecamatan
Gunungsitoli Utara, sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.

Laporan Pendahuluan
1.2
Penyusunan RTBL Kawasan RTH Wisata Muara Indah
Kecamatan Gunung Sitoli Utara

06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan


Lingkungan (RTBL) guna mewujudkan tata bangunan dan dan lingkungan
layak huni, berjati diri, produktif dan berkelanjutan, sebagaimana
diamanatkan oleh UU No. 28/2002 tentang Bangunan Gedung.

1.2.3 Sasaran
Sasaran dari kegiatan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan RTH
Wisata Muara Indah Kecamatan Gunungsitoli Utara ini adalah:
1. Tersusunnya Dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) di
Kawasan RTH Wisata Muara Indah Kecamatan Gunungsitoli Utara,
sesuai dengan Pedoman Penyusunan RTBL yang terdapat pada
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
06/PRT/M/2007, yang dapat digunakan sebagai panduan dalam
penyelenggaraan bangunan gedung dan lingkungan di kawasan tersebut;
2. Tersusunnya Naskah Peraturan Bupati/Walikota tentang penetapan
Dokumen RTBL pada Kawasan RTH Wisata Muar Indah Kecamatan
Gunungsitoli Utara, sebagai produk pengaturan yang legal di kawasan
tersebut.

1.3 LANDASAN HUKUM


Referensi Hukum dan Standar yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja
mayoritas kebijakan nasional. Untuk mendukung pada pekerjaan ini konsultan akan
menggali kebijakan, diantranya adalah adalah sebagai berikut:
Undang-Undang
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 2011 tentang
Perumahan dan Kawasan Permukiman;
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar
Budaya;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan
4. Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana
5. Undang-undang RI No. 26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang;
6. Undang-undang RI No. 28 Tahun 2002, tentang Bangunan Gedung;
7. Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 tentang
Lingkungan Hidup;

Laporan Pendahuluan
1.3
Penyusunan RTBL Kawasan RTH Wisata Muara Indah
Kecamatan Gunung Sitoli Utara

8. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang


/ Jasa Pemerintah;

Peraturan Pemerintah
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2005
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun 2002
tentang Bangunan Gedung.

Peraturan Menteri
1. Peraturan Menteri PU Nomor 29/PRT/2006 tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 05/PRT/M/2008 tentang
Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan
Perkotaan;
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 06/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;
4. Peraturan Menteri PU Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Persyaratan Teknis
Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan;
5. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11 Tahun 2009 tentang Pedoman
Persetujuan Substansi dalam Rancangan Penetapan Peraturan Daerah tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten/Kota, beserta Rencana Rincinya.

Standard Nasional Indonesia dan Surat Edaran


1. SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan
Perumahan di Perkotaan;
2. Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor 01/SE/DC/2009
perihal Modul Sosialisasi Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;

Peraturan Daerah Terkait


1. Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Gunungsitoli; dan

Laporan Pendahuluan
1.4
Penyusunan RTBL Kawasan RTH Wisata Muara Indah
Kecamatan Gunung Sitoli Utara

2. Rancangan Peraturan Daerah No. ________ Tahun ________tentang Rencana


Detail Tata Ruang Wilayah (RDTR) dan Peraturan Zonasi pada
Kabupaten/Walikota tempat lokasi studi
3. Peraturan Daerah Tentang Bangunan Gedung Kota Gunungsitoli.

1.4 RUANG LINGKUP


1.4.1 Lingkup Kawasan Perencanaan
Menurut Peraturan Menteri PU No.6/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum RTBL
Bab II Materi Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan Pasal 3 ayat (2) menyatakan bahwa
Penyusunan Dokumen RTBL dilaksanakan pada suatu kawasan/ lingkungan bagian wilayah
kabupaten/kota, kawasan perkotaan dan/atau perdesaan meliputi:
a. kawasan baru berkembang cepat;
b. kawasan terbangun;
c. kawasan dilestarikan;
d. kawasan rawanbencana;
e. kawasan gabungan atau campuran dari keempat jenis kawasan pada butir (a), (b), (c)
dan/atau (d) ayat ini.
Rincian pada Lampiran Peraturan Menteri PU No.6/PRT/M/2007 pada bagian
Kedudukan Rtbl Dan Kawasan Perencanaan ayat 2 tentang Kawasan Perencanaan
menytakan bahwa Kawasan perencanaan mencakup suatu lingkungan/kawasan dengan luas
5-60 hektar (Ha), dengan ketentuan sebagai berikut:
• kota metropolitan dengan luasan minimal 5 Ha.
• kota besar/sedang dengan luasan 15-60 Ha.
• kota kecil/desa dengan luasan 30-60 Ha.
Kemudian Penentuan batas dan luasan kawasan perencanaan (delineasi) berdasarkan
satu atau kombinasi butir-butir di bawah ini:
a. Administratif, seperti wilayah RT, RW, kelurahan, kecamatan, dan bagian wilayah
kota/desa.
b. Nonadministratif, yang ditentukan secara kultural tradisional (traditional cultural-
spatial units), seperti desa adat, gampong, dan nagari.
c. Kawasan yang memiliki kesatuan karakter tematis, seperti kawasan kota lama,
lingkungan sentra perindustrian rakyat, kawasan sentra pendidikan, dan kawasan
permukiman tradisional.
d. Kawasan yang memiliki sifat campuran, seperti kawasan campuran antara fungsi
hunian, fungsi usaha, fungsi sosial-budaya dan/atau keagamaan serta fungsi

Laporan Pendahuluan
1.5
Penyusunan RTBL Kawasan RTH Wisata Muara Indah
Kecamatan Gunung Sitoli Utara

khusus, kawasan sentra niaga (central business district), industri, dan kawasan
bersejarah.
e. Jenis kawasan, seperti kawasan baru yang berkembang cepat, kawasan terbangun
yang memerlukan penataan, kawasan dilestarikan, kawasan rawan bencana, dan
kawasan gabungan atau campuran.

1.4.2 Lingkup Kegiatan


Berikut ini adalah lingkup dan uraian kegiatan yang harus dilaksanakan
dalam penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) di Kawasan
RTH Wisata Muar Indah Kecamatan Gunungsitoli Utara:
1) Survey Lokasi dan Pendataan
Data yang dikumpulkan adalah segala jenis informasi yang diperlukan
untuk melakukan analisis kawasan dan wilayah sekitarnya. Dari hasil
pendataan ini akan diperoleh identifikasi kawasan dari segi fisik, sosial,
budaya, dan ekonomi, serta identifikasi atas kondisi di wilayah sekitarnya
yang berpengaruh pada kawasan perencanaan. Data tersebut meliputi:
peta (peta regional, peta kota, dan peta kawasan perencanaan dengan
resolusi tinggi serta memperlihatkan kondisi topografis/garis kontur), foto-
foto (foto udara/citra satelit dan foto-foto kondisi kawasan
perencanaan, peraturan dan rencana-rencana terkait, sejarah dan
signifikansi historis kawasan, kondisi sosial-budaya, kependudukan,
pertumbuhan ekonomi, kondisi fisik dan lingkungan, kepemilikan lahan,
prasarana dan fasilitas, dan data lain yang relevan.
2) Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan
Analisis adalah penguraian atau pengkajian atas data yang telah
dikumpulkan. Analisis dilakukan secara berjenjang dari tingkat kota, tingkat
wilayah, sampai pada tingkat kawasan. Komponen analisis yang
diperlukan antara lain analisis sosial kependudukan, prospek
pertumbuhan ekonomi, daya dukung fisik dan lingkungan, aspek legal
konsolidasi lahan, daya dukung prasarana dan fasilitas, kajian aspek
historis.
Dari hasil analisis ini akan diperoleh arahan solusi atau konsep
perencanaan atas permasalahan yang telah diidentifikasikan pada tahap
pendataan.
3) Penyusunan Konsep Program Bangunan dan Lingkungan

Laporan Pendahuluan
1.6
Penyusunan RTBL Kawasan RTH Wisata Muara Indah
Kecamatan Gunung Sitoli Utara

Hasil tahapan analisis program bangunan dan lingkungan akan memuat gambaran dasar
penataan pada lahan perencanaan yang akan ditindaklanjuti dengan
penyusunan konsep dasar perancangan tata bangunan yang merupakan
visi pengembangan kawasan. Penetapan konsep disesuaikan dengan
karakter wilayah kajian dan hasil analisis.
Komponen dasar perancangan berisi: visi pembangunan, konsep
perancangan struktur tata bangunan dan lingkungan, konsep komponen
perancangan kawasan, blok-blok pengembangan kawasan dan program
penanganannya
4) Penyusunan Rencana Umum dan Panduan Rancangan
Rencana umum dan panduan rancangan merupakan ketentuan tata
bangunan dan lingkungan pada suatu kawasan yang bersifat lebih detail
dan bersifat sebagai panduan atau arahan pengembangan. Panduan
rancangan bersifat melengkapi dan menjelaskan secara lebih rinci rencana
umum yang telah ditetapkan sebelumnya, meliputi ketentuan dasar
implementasi rancangan dan prinsip-prinsip pengembangan rancangan
kawasan.
Adapun komponen rancangan meliputi: struktur peruntukan lahan, intensitas
pemanfaatan lahan, tata bangunan, sistem sirkulasi dan jalur penghubung,
sistem ruang terbuka dan tata hijau, tata kualitas lingkungan, sistem
prasarana dan utilitas lingkungan. Ketentuan dasar implementasi rancangan
dapat diatur melalui aturan wajib, aturan anjuran utama, dan aturan anjuran
pada kawasan perencanaan dimaksud.
5) Penyusunan Rencana Investasi
Rencana Investasi disusun berdasarkan dokumen RTBL yang
memperhitungkan kebutuhan nyata para pemangku kepentingan dalam
proses pengendalian investasi dan pembiayaan dalam penataan
lingkungan/kawasan. Rencana ini menjadi rujukan bagi para pemangku
kepentingan untuk menghitung kelayakan investasi dan besaran biaya
suatu program penataan, ataupun sekaligus menjadi tolak ukur
keberhasilan investasi. Secara umum rencana investasi mengatur tentang
besaran biaya yang dikeluarkan dalam suatu program penataan kawasan
dalam suatu kurun waktu tertentu, tahapan pengembangan, serta peran dari
masing-masing pemangku kepentingan.
6) Penyusunan Ketentuan Pengendalian Rencana

Laporan Pendahuluan
1.7
Penyusunan RTBL Kawasan RTH Wisata Muara Indah
Kecamatan Gunung Sitoli Utara

Ketentuan Pengendalian Rencana bertujuan untuk mengendalikan berbagai


rencana kerja, program kerja maupun kelembagaan kerja pada masa
pemberlakuan aturan dalam RTBL dan pelaksanaan penataan suatu
kawasan, dan mengatur pertanggungjawaban semua pihak yang terlibat
dalam mewujudkan RTBL pada tahap pelaksanaan penataan bangunan
dan lingkungan. Ketentuan pengendalian rencana disusun sebagai bagian
proses penyusunan RTBL yang melibatkan masyarakat, baik secara
langsung (individu) maupun secara tidak langsung melalui pihak yang
dianggap dapat mewakili (misalnya Dewan Kelurahan, Badan
Keswadayaan Masyarakat/BKM dan Forum Rembug Desa). Ketentuan
Pengendalian Rencana menjadi alat mobilisasi peran masing-masing
pemangku kepentingan pada masa pelaksanaan atau masa
pemberlakuan RTBL sesuai dengan kapasitasnya dalam suatu sistem
yang disepakati bersama, dan berlaku sebagai rujukan bagi para
pemangku kepentingan untuk mengukur tingkat keberhasilan
kesinambungan pentahapan pelaksanaan pembangunan.
7) Penyusunan Pedoman Pengendalian Pelaksanaan
Pedoman pengendalian pelaksanaan dimaksudkan untuk mengarahkan
perwujudan pelaksanaan penataan bangunan dan lingkungan/kawasan
yang berdasarkan dokumen RTBL, dan memandu pengelolaan kawasan
agar dapat berkualitas, meningkat, dan berkelanjutan. Pengendalian
pelaksanaan dilakukan oleh dinas teknis setempat atau unit pengelola
teknis/UPT/badan tertentu sesuai kewenangan yang ditetapkan oleh
kelembagaan pemrakarsa penyusunan RTBL atau dapat ditetapkan
kemudian berdasarkan kesepakatan para pemangku kepentingan.
Pedoman pengendalian pelaksanaan dapat ditetapkan dan berupa
dokumen terpisah tetapi merupakan satu kesatuan dengan dokumen
RTBL, berdasarkan kesepakatan para pemangku kepentingan, setelah
mempertimbangkan kebutuhan tingkat kompleksitasnya

Laporan Pendahuluan
1.8
Penyusunan RTBL Kawasan RTH Wisata Muara Indah
Kecamatan Gunung Sitoli Utara

1.4.3 Lingkup Materi


Dalam pelaksanaan, sesuai kompleksitas permasalahan kawasannya, RTBL juga
dapat berupa
• Rencana aksi/kegiatan komunitas (community-action plan/CAP);
• Rencana penataan lingkungan (neighbourhood-development plan/NDP),
• Panduan rancang kota (urban-design guidelines/UDGL).
Seluruh rencana, rancangan, aturan, dan mekanisme dalam penyusunan Dokumen
RTBL harus merujuk pada pranata pembangunan yang lebih tinggi, baik pada lingkup
kawasan, kota, maupun wilayah. Kedudukan dokumen RTBL dalam hirarkhi perencanaan
tata ruang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

1. Kedudukan RTBL – Rencana Tindak ( MP dan DED) RTBL merupakan panduan


rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan
pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan. Sedangkan rencana tindak
merupakan bentuk rencana implementasi fisik dari sub kawasan RTBL. Di dalam
rencana tindak dibedakan menjadi beberapa program, yaitu:
 Penataan Kawasan Ruang Terbuka Hijau
 Revitalisasi Kawasan
 Penataan Permukiman Tradisional dan Bersejarah
 Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK)

Laporan Pendahuluan
1.9
Penyusunan RTBL Kawasan RTH Wisata Muara Indah
Kecamatan Gunung Sitoli Utara

Oleh karena itu, agar implementatif di lapangan, maka panduan di dalam


RTBL perlu mdijabarkan ke dalam bentuk master plan dan DED, seperti
diagram dibawah ini:

Sedangkan area perencanaannya, lokasi DED merupakan bagian dari


area perencanaan Master Plan. Area perencanaan Master Plan merupakan
bagian dari area perencanaan RTBL seperti diagram berikut ini

2. Luas Area Perencanaan

Laporan Pendahuluan
1.10
Penyusunan RTBL Kawasan RTH Wisata Muara Indah
Kecamatan Gunung Sitoli Utara

3. Tipe Lokasi

4. Materi Pokok Pengaturan

Laporan Pendahuluan
1.11
Penyusunan RTBL Kawasan RTH Wisata Muara Indah
Kecamatan Gunung Sitoli Utara

5. Model Penanganan Kawasan

6. Pemilihan kawasan RTBL1 adalah sebagai berikut:


Sumber dan Acuan yang digunakan adalah dapat dijelaskan sebagai berikut
 Sumber langsung adalah individu yang mewakili pemerintah pusat maupun
daerah yang memiliki otoritas untuk menentukan pembangunan suatu wilayah,
terutama jika kwasan tersebut membutuhkan penanganan dalam jangka waktu
yang mendesak.
 Acuan merupakan sumber tidak langsung dan merupakan pembangunan
provinsi, kabupaten/kota, antara lain:
 RTRW Nasional, RTRW Pulau
 RTRW Provinsi, RTR Kawasan Strategis Provinsi
 RTRW Kabupaten/Kota, RDTR (Rencana Detail Tata Ruang)
 Rencana Pembangunan Tahunan di Daerah (RPJM, RPIJM, dokumen
Musrembang, dll)

Laporan Pendahuluan
1.12
Penyusunan RTBL Kawasan RTH Wisata Muara Indah
Kecamatan Gunung Sitoli Utara

7. Skala Prioritas
Untuk kejelasan dan dasar pemilihan, setiap kawasan yang diusulkan sebaiknya
memenuhi beberapa kriteria yang dianalisis dengan memperhatikan kriteria berikut
ini;
 Ekonomi (masyarakat maupun vitalitas kawasan)
 Keamanan
 Kemasyarakatan
 Densitas penduduk dan bangunan
 Peruntukan lahan
 Kondisi bangunan eksisting
 Sistem sirkulasi dan aksesibilitas
 Kualitas dan kuantitas ruang publik dan ruang terbuka hijau
 Kualitas Lingkungan
 Komponen sektor ke-PU-an
 Sumber Pendanaan
 Sumber pendanaan untuk pelaksanaan penyusunan RTBL secara ideal
 difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.
 Keterbatasan dana pelaksanaan akan didukung oleh sumber penerimaan lain
seperti:
• Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)
• Investasi swasta/masyarakat
8. Usulan lokasi Kawasan RTBL dibawa ke forum focussed group discussion (FGD)
untuk menentukan lokasi kawasan terpilih dan disepakati delineasi area perencanaan
RTBL, Master Plan dan lokasi DED.
9. Keluaran Pekerjaan, sesuai dengan Permen PU 06/2007 sebagai acuan dari dokumen
RTBL dan juga Permen PU 18/2011 sebagai acuan dari dokumen Rencana
Tindak,maka keluaran pekerjaan dapat berupa

Laporan Pendahuluan
1.13
Penyusunan RTBL Kawasan RTH Wisata Muara Indah
Kecamatan Gunung Sitoli Utara

10.Skala Peta

Laporan Pendahuluan
1.14
Penyusunan RTBL Kawasan RTH Wisata Muara Indah
Kecamatan Gunung Sitoli Utara

1.4.4 Lingkup Penyusunan RTBL


Metoda pelaksanaan penyusunan dokumen rencana tata bangunan dan lingkungan
(RTBL) Kawasan RTH Wisata Muara Indah Kecamatan Gunungsitoli Utara Kota Gunung
Sitoli, secara garis besar meliputi beberapa kegiatan antara Lain
 Melakukan penyusunan program kerja (alur pikir dan jadwal) dan penyusunan
instrumen pendataan dan analisis.
 Mengkaji dan merumuskan kembali kebijakan, peraturan, standar, pedoman dan
kriteria serta landasan teori tentang penataan bangunan dan lingkungan.
 Mengkaji peraturan daerah dan dokumen perencanaan daerah terkait dengan
penataan bangunan dan lingkungan, diantaranya adalah Rencana Tata Ruang,
Peraturan Daerah Bangunan Gedung, Dokumen/Rencana Penataan Kawasan terkait,
rencana pembangunan infrastruktur dan bangunan di sekitar lokasi
 perencanaan, dll.
 Mengkaji lokasi perencanaan (delineasi) kawasan dalam konteks penataan
 bangunan dan lingkungan sekitarnya sesuai dengan seluruh dokumen rencana tata
ruang yang tersedia.
 Melakukan kegiatan pendataan, analisis kawasan dan wilayah perencanaan, dan
penyusunan konsep sesuai dengan Uraian Kegiatan. Setiap pengadaan data dan
informasi harus diupayakan oleh Pelaksana (Konsultan Perencana), namun
sepanjang tersedia, Instansi Teknis terkait di Provinsi dan Kabupaten dapat
mendukung pengadaan data dimaksud terutama bagi data dan informasi yang
tersedia dalam jangkauan kewenangan. Untuk setiap data diharapkan terdapat lebih
dari 1 (satu) alternatif atau referensi data, sedangkan yang bersifat peraturan
perundang-undangan yang berlaku harus diperoleh secara lengkap dan mutakhir.
 Materi pokok penyusunan RTBL sebagai berikut (mengacu pada arahan Pedoman
Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan) :
 Program Bangunan dan Lingkungan;
 Rencana Umum dan Panduan Rancangan;
 Rencana Investasi;
 Ketentuan Pengendalian Rencana;
 Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.
 Menyusun Konsep Keputusan Bupati dan/atau Peraturan Daerah tentang
Pemberlakuan Dokumen RTBL Kawasan yang dimaksud. Secara garis besar tahapan
kegiatan yang akan dilakukan antara lain:
 Penetapan strategi dan program pencapaian sasaran kegiatan;

Laporan Pendahuluan
1.15
Penyusunan RTBL Kawasan RTH Wisata Muara Indah
Kecamatan Gunung Sitoli Utara

 Pengumpulan data dan informasi terutama referensi peraturan tentang


penyelenggaraan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di tingkat Kabupaten dan
Provinsi, serta peraturan perundang-undangan yang bersifat nasional yang berkaitan
dengan penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan di daerah;
 Pengolahan data dan pengembangan alternatif konsep pola pikir dan struktur materi
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan serta penyusunan Rancangan/Konsep
Peraturan Bupati dan/atau Peraturan Daerahnya;
 Pembahasan di tingkat Kota dan Provinsi bersama dengan Tim Teknis dan instansi
teknis terkait;
 Pembahasan bersama dengan Tim Teknis Penataan Bangunan dan Lingkungan;
 Pembahasan dalam bentuk Diskusi, yang melibatkan seluruh pelaku pembangunan
penataan bangunan dan lingkungan, baik dari Sektor Pemerintah (Daerah/SKPD
terkait) maupun Sektor Dunia Usaha, Asosiasi Profesi dan Akademisi. Tahap ini
akan dilaksanakan setelah proses/tahap pembahasan sebelumnya telah dapat
diselesaikan.

1.5 KELUARAN PRODUK


Keluaran pekerjaan yang akan dihasilkan. Dimana untuk pekerjaan Penyusunan
RTBL Kawasan RTH Wisata Muar Indah Kecamatan Gunungsitoli Utara yaitu :

A. Indikator Keluaran (Kualitatif)


Tersusunnya Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan
RTH Wisata Muar Indah Kecamatan Gunungsitoli Utara sesuai dengan
Pedoman Penyusunan RTBL yang terdapat pada Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum No. 06/PRT/M/2007, yang dapat digunakan sebagai
panduan dalam penyelenggaraan bangunan gedung dan lingkungan di
kawasan tersebut.
B. Keluaran (Kuantitatif)
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah bahwa Konsultan
memberikan

Laporan Pendahuluan : 5 (lima) eksemplar, dalam format A4


Laporan Antara : 5 (lima) eksemplar, dalam format A4
Laporan Akhir : 5 (lima) eksemplar, dalam format A4
Gambar Peta, Photo Udara : 10 (sepuluh) eksemplar, dalam format A2

Laporan Pendahuluan
1.16
Penyusunan RTBL Kawasan RTH Wisata Muara Indah
Kecamatan Gunung Sitoli Utara

Perspektif/ Ilustrasi (3D)


Rancangan Peraturan : 10 (sepuluh) eksemplar
Bupati/Walikota
CD Dokumentasi : 5 (lima) keping

Adapun laporan tersebut diatas memuat hal-hal dibawah ini:


A. Laporan Pendahuluan, minimal memuat :
1. Pemahaman dan tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja;
2. Rencana pencapaian sasaran, mencakup jadwal kerja, target/ sasaran,
alokasi tenaga ahli, dsb;
3. Metodologi dan pendekatan pelaksanaan, termasuk pembuatan
kuesioner, metode pengumpulan, pengolahan dan analisis
data, termasuk kajian kepustakaan dan kajian teoritis serta studi
kasus sejenis, analisis pemecahan masalah, penyiapan konsep
pengembangan; dan
4. Gambaran umum kawasan perencanaan.
5. Diserahkan selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) hari kalender
sejak SPMK dikeluarkan.
B. Laporan Antara, minimal memuat:
1. Gambaran umum kawasan perencanaan.
2. Tinjauan kebijakan program pembangunan yang terdapat pada
kawasan perencanaan, seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW),
Poldas, Renstrada, dsb.
3. Analisis terhadap seluruh potensi dan masalah terhadap elemen
perancangan RTBL, meliputi:
- Analisis Daya Dukung Lahan;
- Analisis Kesesuaian Lahan;
- Analisis Intensitas Bangunan, dengan menggunakan kriteria terukur dan tdk
terukur; dan
- Analisis untuk menentukan prioritas program pembangunan dilakukan
terhadap masing-masing elemen rancang RTBL dengan menggunakan
metode SWOT.
- Konsep Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
- Konsep Program Bangunan dan Lingkungan
- Rencana Umum dan Panduan Rancangan

Laporan Pendahuluan
1.17
Penyusunan RTBL Kawasan RTH Wisata Muara Indah
Kecamatan Gunung Sitoli Utara

Diserahkan selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari kalender


sejak SPMK dikeluarkan.

C. Laporan Akhir, mencakup :


1. Analisis terhadap seluruh kajian yang dilakukan;
2. Program Bangunan dan Lingkungan;
3. Rencana Umum dan Panduan Rancangan
- Rencana Umum (design plan)
- Rencana Detail (design-guidelines)
- Administrasi Pengendalian Program dan Rencana (administration
guidelines)
1. Ketentuan dan Pedoman Pengendalian Rencana (development guidelines); dan
2. Dokumen Program Investasi Jangka Menengah (5 Tahun).
3. Diserahkan selambat-lambatnya 150 (seratus lima puluh) hari kalender sejak
SPMK dikeluarkan.
D. Gambar Perspektif/Ilustrasi (3D) dari bird eye view kawasan prioritas
dan detail desain perencanaannya. Diserahkan bersamaan dengan
laporan akhir.
E. Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan. Diserahkan bersamaan dengan laporan
akhir.
F. CD yang berisi seluruh laporan kegiatan, diserahkan bersamaan
dengan laporan akhir.

1.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN


Adapun Sistematika Pembahasan di dalam Penyusunan Rencana Tata Bangunan Dan
Lingkungan (RTBL) Kawasan RTH Wisata Muara Indah Kecamatan Gunungsitoli Utara
Tarutung terdiri dari 4 (empat) bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Memuat tentang latar belakang kegiatan, maksud, tujuan dan sasaran, ruang
lingkup wilayah, ruang lingkup kegiatan, dasar hukum, keluaran pekerjaan serta
sistematika pembahasan.

Laporan Pendahuluan
1.18
Penyusunan RTBL Kawasan RTH Wisata Muara Indah
Kecamatan Gunung Sitoli Utara

BAB II TINJAUAN KEBIJAKAN

Bab ini menjelaskan tentang keudukan Kecamatan Hinai terkait dengan


perencanaan yang lebih tinggi, seperti Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Sumatera Utara, Kota Gunungsitoli dan kebijakan lainnya yang terkait

BAB III PENDEKATAN DAN METODELOGI

Menguraikan mengenai pengertian dan proses perencanaan, pendekatan


perencanaan serta metoda teknik dan model analisis yang akan digunakan dalam
penyusunan Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan (RTBL) Kawasan RTH
Wisata Muara Indah Kecamatan Gunungsitoli Utara.

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

Memuat tentang kondisi fisik dasar, kondisi sosial kependudukan, kondisi


perekonomian serta kondisi tata bangunan dan lingkungan wilayah.

BAB IV ORGANISASI PENANGANAN PEKERJAAN

Bab ini menguraikan tentang penanganan proyek, susunan tenaga ahli dan sistem
pelaporan.

Laporan Pendahuluan
1.19
Penyusunan RTBL Kawasan RTH Wisata Muara Indah
Kecamatan Gunung Sitoli Utara

1.1 LATAR BELAKANG ...................................................................................... 1


1.2 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN .......................................................... 2
1.2.1 Maksud .......................................................................................................... 2
1.2.2 Tujuan ........................................................................................................... 2
1.2.3 Sasaran .......................................................................................................... 3
1.3 LANDASAN HUKUM .................................................................................... 3
1.4 RUANG LINGKUP .......................................................................................... 5
1.4.1 Lingkup Kawasan Perencanaan .................................................................... 5
1.4.2 Lingkup Kegiatan .......................................................................................... 6
1.4.3 Lingkup Materi.............................................................................................. 9
1.4.4 Lingkup Penyusunan RTBL ........................................................................ 15
1.5 KELUARAN PRODUK ................................................................................. 16
1.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN ................................................................. 18

Laporan Pendahuluan
1.20

Anda mungkin juga menyukai