Anda di halaman 1dari 109

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)

Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

A. IDENTITAS PEMRAKARSA
1. Nama Pemerintah Kabupaten Bima
Pemrakarsa/Penangg dengan penanggung jawab
ung Jawab
2. Alamat Kantor dan
No. Tlpn, Website,
Email

B. RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN


1. Nama Rencana Usaha PEMBANGUNAN GEDUNG OLAH
dan/atau Kegiatan RAGA TYPE B
2. Lokasi Rencana Usaha Jl. Lintas Bima – Sumbawa
dan/atau Kegiatan
3. Skala/Besar Rencana
Usaha dan/atau
Kegiatan

4. Garis Besar Komponen Usaha dan atau Kegiatan


Secara umum rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Type B
akan dibagi dalam 3 (tiga) tahap, yaitu kegiatan tahap pra
konstruksi, tahap konstruksi, dan tahap operasional. Jenis-jenis
kegiatan yang akan dilakukan pada setiap tahap akan diuraikan
sebagai berikut :
a. Tahap Pra-konstruksi
1) Sosialisasi dan Pertemuan Konsultasi Masyarakat
Kegiatan sosialisasi yang telah dilaksanakan oleh
pemrakarsa antara lain adalah pengumuman rencana
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B. Sosialisasi
dalam bentuk pengumuman pelaksanaan yang dimuat di
media cetak dan pemasangan papan pengumuman di
lokasi proyek. Kegiatan sosialisasi ini dimaksudkan untuk
menghimpun saran, pendapat, dan aspirasi masyarakat
sebagai bahan kajian dalam menyusun UKL-UPL.

Pemerintah Kabupaten Bima 1


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) merupakan


salah satu pendekatan dalam melakukan interaksi
langsung dengan masyarakat. Kegiatan PKM ini
merupakan dasar proses pelingkupan yang bertujuan
untuk mengidentifikasi dampak-dampak potensil yang
timbul akibat kegiatan Pembangunan Gedung Olah Raga
Type B .

2) Perizinan
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya
Pemantauan Linkungan Hidup (UPL) sebagai bagian dari
perizinan dan studi kelayakan akan menjadi dasar untuk
penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), dan
berbagai rekomendasi serta izin-izin lainnya yang terkait
dengan Pembangunan Gedung Olah Raga Type B .

b. Tahap Konstruksi
Komponen kegiatan yang dilakukan pada tahap konstruksi
Gedung Olah Raga Type B , terdiri dari; 1) Mobilisasi
Peralatan, 2) Mobilisasi Tenaga Kerja, 3) Pembuatan dan
Operasional Base Camp, Direksi keet, Gudang dan pemagaran
tapak proyek, 4) Pengangkutan Bahan dan Material
Bangunan, 5) Konstruksi Bangunan, 6) Pekerjaan arsitektur
1) Mobilisasi Peralatan
Jenis dan jumlah peralatan yang diperlukan untuk
mendukung kegiatan Pembangunan Gedung Olah Raga
Type B antara lain adalah excavator, whel loader, dump
truck, dan alat pertukangan pekerjaan batu, besi, kayu,

Pemerintah Kabupaten Bima 2


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

dan lain-lain. Mobilisasi peralatan tersebut dilakukan


secara bertahap disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan.

2) Mobilisasi Tenaga Kerja


Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mendukung
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B sekitar  30-50
orang. Jumlah tenaga kerja tersebut akan mengalami
fluktuasi sesuai dengan volume pekerjaan.
Total kebutuhan tenaga kerja tersebut akan di suplay dari
beberapa daerah seperti dari Kabupaten Bima dan
Kabupaten Bima. Spesifikasi pekerjaan yang akan
dilaksanakan oleh tenaga kerja tersebut antara lain adalah
pekerjaan struktur bangunan, pekerjaan arsitektur seperti
pembuatan lantai, pemasangan dinding dan plafon, dan
pekerjaan interior serta pekerjaan ruang luar seperti
lanskap, jalan dan taman.

3) Pembuatan dan Operasional Base Camp, Direksi


keet, Gudang dan Pemagaran Tapak Proyek
Fasilitas ini dibangun untuk mendukung kelancaran
pelaksanaan kegiatan Pembangunan Gedung Olah Raga
Type B .
Pemagaran tapak proyek dimaksudkan untuk melindungi
proyek dari berbagai bentuk gangguan seperti pencurian
bahan dan material, membatasi akses masyarakat yang
tidak berkepentingan dengan proyek serta menambah
estetika lokasi proyek. Bahan yang digunakan harus
memiliki nilai keindahan agar tidak terkesan kotor.

Pemerintah Kabupaten Bima 3


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

4) Pengangkutan Bahan dan Material Bangunan


Bahan dan material bangunan akan di suplay dari
beberapa daerah seperti pasir, batu kali, dan batu bata,
semen dan besi.
5) Konstruksi Bangunan
Kontruksi bangunan terdiri dari: pengecoran,
pengangkutan bahan, pemasangan (pintu dan jendela),
penutup atap, dan finishing termasuk interior dan
furniture.
6) Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan arsitektur meliputi pekerjaan lantai, dinding
dalam dan luar, pemasangan plafon.

c. Tahap Pasca Konstruksi/Operasional


Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap operasional Gedung
Olah Raga Type B antara lain adalah; 1) Pelepasan tenaga
kerja konstruksi, dan 2) Pengoperasian Gedung Olah Raga
Type B ,
1) Pelepasan Tenaga Kerja Kontruksi
Jumlah tenaga kerja konstruksi yang akan dilepas sebanyak
30-50 orang. Tenaga kerja tersebut bekerja dengan waktu
rata-rata 6 bulan. Jenis pekerjaan untuk masing-masing
tenaga berbeda-beda tergantung dengan keterampilan dan
pengalaman yang dimiliki.
2) Pengoperasian Gedung Olah Raga Type B
Operasional Gedung Olah Raga Type B dapat
dikelompokkan kedalam 2 (dua) bagian utama yaitu area
open space dan tempat ibadah.

Pemerintah Kabupaten Bima 4


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

C. DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI

1. Tahap Pra konstruksi

a. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya


1) Keresahan Masyarakat
Dampak keresahan sosial masyarakat bersifat negative
penting. Dampak ini merupakan dampak lanjutan dari
dampak persepsi negatif masyarakat terhadap kegiatan
sosialisasi dan PKM. Dampak keresahan masyarakat muncul
akibat kegiatan pembangunan Gedung Olah Raga Type B.

2. Tahap Konstruksi

a. Komponen Fisik-Kimia

1) Kualitas uPanda

Sumber dampak pencemaran uPanda pada tahap konstruksi


berasal dari kegiatan konstruksi bangunan. Kegiatan-kegiatan
ini akan menghasilkan polutan di uPanda di lokasi tapak
proyek dan sekitarnya serta masyarakat yang bermukim di
sekitar lokasi kegiatan. Kegiatan konstruksi bangunan akan
mengakibatkan perubahan kualitas uPanda berupa
peningkatan konsentrasi gas pencemar CO, NO2, SO2 dan
partikulat debu, gas-gas polutan ini sebagian besar
diakibatkan dari gas buang mesin yang digunakan. Kedua
kegiatan ini menimbulkan dampak yang yang negatif penting
dan sinergis satu dengan yang lainya. Hal ini terjadi karena
kegiatan sama-sama dilakukan pada saat konstruksi bangunan
secara kontinyutas.

Pemerintah Kabupaten Bima 5


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

Berdasarkan kajian evaluasi dampak penting tentang kualitas


uPanda secara holistik dan sifat sinergitasnya, maka dampak
kegiatan pada tahap konstruksi terhadap kualitas uPanda
harus dilakukan pengelolaan dampak lingkungan hidup dan
diperlukan pemantauan kualitas lingkungan hidup secara
periodik selama tahap konstruksi Pembangunan Gedung Olah
Raga Type B guna meminimalkan dampak negatif yang
ditimbulkan.

2) Kebisingan

Dampak peningkatan kebisingan bersumber dari kegiatan


konstruksi bangunan. Dampak ini sebagaian besar
diakibatkan dari kegiatan pembangunan Gedung Olah Raga
Type B . Peningkatan kebisingan ini akan mempengaruhi
komponen lingkungan kesehatan masyarakat. Hasil evaluasi
dampak penting peningkatan kebisingan akibat kegiatan
konstruksi bangunan secara holistik disimpulkan bahwa
dampak peningkatan kebisingan harus dilakukan pengelolaan
dampak lingkungan hidup dan diperlukan pemantauan
kualitas lingkungan hidup secara periodik selama tahap
konstruksi berjalan Gedung Olah Raga Type B .

3) Kualitas air laut

Pada tahap konstruksi Gedung Olah Raga Type B akan terjadi


penurunan kualitas air laut. Dampak ini bersumber dari
kegiatan konstruksi bangunan dengan dampak tergolong
negatif penting (-P).
Walaupun kegiatan-kegiatan tersebut di atas tidak dilakukan
bersamaan, namun intensitas peningkatan kandungan TSS
dan kekeruhan air yang ditimbulkan oleh masing-maing

Pemerintah Kabupaten Bima 6


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

kegiatan tersebut di atas relatif besar, mengingat jenis


kegiatan yang dilakukan sinergis dengan jenis dampak yang
dihasilkan. Perubahan parameter ini berangsur-angsur
mengalami penurunan pada saat melaluli saluran out let
seiring denga terjadinya proses sedimentasi partikel dalam air.
Penurunan kualitas air dianggap perlu dilakukan pengelolaan
lingkungan pada masing-masing penyebab dampak serta
pemantauan kualitas air secara periodik di saluran drainase
sekitar lokasi kegiatan selama tahap konstruksi bangunan
berjalan.

4) Air limbah

Peningkatan kuantitas limbah cair selama tahap konstruksi


bersumber dari kegiatan Pembuatan dan Operasional Base
Camp, Direksi keet, Gudang dan Pemagaran Tapak Proyek.
Dampak negatif pada kualitas air berupa peningkatan
kuantitas air limbah yang dihasilkan dari aktifitas MCK tenaga
kerja yang tinggal di base camp. Jumlah limbah cair yang
dihasilkan pada tahap konstruksi diperkirakan mengalami
penurunan seiring dengan proses pembangunan Gedung Olah
Raga Type B dan hilang pada saat kegiatan finishing gedung
dilakukan. Karakteristik limbah cair yang dihasilkan dari
kegiatan ini adalah limbah organik yang mengalami
perubahan kimiawi seperti BOD, COD dan DO. Dampak ini
dianggap perlu dilakukan pengelolaan selama tahap
konstruksi guna meminimalkan dampak lanjut yang
dihasilkan. Dampak lanjut yang diperkirakan timbul dari
peningkatan kuantitas limbah cair adalah terganggunya
ekosistem perairan yang menjadi penerima dampak, dengan

Pemerintah Kabupaten Bima 7


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

adanya limbah cair yang masuk dalam perairan berpotensi


terjadinya eutrofikasi.
5) Timbulan sampah

Timbulan sampah yang dihasilkan pada tahap konstruksi


Gedung Olah Raga Type B bersumber dari kegiatan
Pembuatan dan Operasional Base Camp, Direksi keet,
Gudang dan Pemagaran Tapak Proyek. Jenis sampah yang
dihasilkan sebagian besar bersumber dari sisa material
bangunan yang digunakan selama kegiatan berlangsung.
Dampak ini perlu dilakukan pengelolaan dalam bentuk
penyediaan tempat penampungan sampah yang secara rutin
dilakukan pengangkutan ke lokasi TPA. Dampak ini juga perlu
dilakukan pemantauan secara berkala guna mengetahui
tingkat pengelolaan yang dilakukan. Timbulan sampah dalam
bentuk sisa-sisa bahan material bangunan yang dihasilkan
selama kegiatan konstruksi akan mengalami penurunan pada
saat finishing Gedung Olah Raga Type B dilakukan.

b. Komponen Sosekbud-Kesmas

1) Kesempatan kerja dan berusaha

Terbukanya kesempatan kerja dan berusaha pada tahap


konstruksi merupakan dampak positif yang dihasilkan diri
kegiatan mobilisasi tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja
konstruksi yang direncanakan digunakan selama kegiatan
konstruksi berkisar antara 30 sampai 50 orang, dengan
spesifikasi yang beragam. selain menerima tenaga kerja
dampak lain yang ditimbulkan adalah terciptanya peluang
kesempatan berusaha bagi masyarakat di sekitar lokasi

Pemerintah Kabupaten Bima 8


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

kegiatan pembangunan Gedung Olah Raga Type B . Dampak


kesempatan kerja dan berusaha tergolong positif.

2) Pendapatan

Sumber dampak adalah terbukanya kesempatan kerja dan


kesempatan berusaha bagi penduduk disekitar lokasi
kegiatan. Dampak yang diprakirakan timbul adalah
peningkatan pendapatan penduduk baik yang direkrut
sebagai tenaga kerja maupun penduduk sekitar lokasi
kegiatan yang mempunyai kesempatan berusaha akibat
adanya kegiatan yang dilakukan.

Peningkatan pendapatan akan terjadi secara nyata melalui


terbukanya kesempatan kerja dan kesempatan berusaha.
Hal ini disebabkan karena di samping nilai pendapatan
tidak akan kurang dari nilai Upah Minimum Propinsi (UMP)
yang berlaku, juga karena pendapatan sebesar ini akan
diterima oleh tenaga kerja dalam jangka lama selama masa
konstruksi dilaksanakan. Peningkatan pendapatan juga
dapat terjadi terhadap penduduk yang memanfaatkan
kesempatan kerja tersebut untuk mengembangkan jasa
informal seperti warung dan tempat kost di sekitar lokasi
kegiatan untuk melayani tenaga kerja buruh yang bekerja
pada kegiatan konstruksi.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dampak terhadap


peningkatan pendapatan ini akan bersifat positif. Dampak
lanjut yang dapat terjadi adalah meningkatnya

Pemerintah Kabupaten Bima 9


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

kesejahteraan tenaga kerja dan meningkatnya


perekonomian lokal.

3) Persepsi masyarakat

Dampak persepsi masyarakat pada tahap konstruksi


bersumber dari kegiatan penerimaan tenaga kerja. Dampak
persepsi masyarakat pada kegiatan penerimaan tenaga kerja
merupakan dampak lanjutan akibat sejumlah masyarakat di
sekitar lokasi kegiatan tidak diterima sebagai tenaga kerja
pada kegiatan pembangunan Gedung Olah Raga Type B .
Namun demikian bila tenaga kerja yang diterima berasal
dari masyarakat (tenaga kerja) di sekitar lokasi, maka
dampak terhadap persepsi bersifat positif. Dampak persepsi
masyarakat yang tergolong negatif akan mengakibatkan
dampak lanjut berupa keresahan yang muncul dilingkungan
sosial di sekitar lokasi kegiatan. Dampak ini perlu dilakukan
pengolahan guna meminimalkan potensi munculnya
dampak yang bersifat negatif guna menghilangkan dampak
turunan yang dihasilkan.

4) Keresahan masyarakat

Dampak keresahan masyarakat pada tahap konstruksi


bersumber dari kegiatan mobilisasi tenaga kerja,
Pembuatan dan Operasional Base Camp, Direksi keet,
Gudang dan Pemagaran Tapak Proyek, dan konstruksi
bangunan. Dampak keresahan merupakan dampak lanjutan
akibat terjadinya perubahan terhadap sejumlah komponen
fisik-kimia dan sosial ekonomi masyarakat disekitar lokasi
kegiatan. Penurunan kualitas uPanda di sekitar lokasi

Pemerintah Kabupaten Bima 10


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

kegiatan, dan peningkatan kebisingan, serta perubahan


kondisi hidrologi dan kualitas air. menjadi sumber
penyebab timbulnya keresahan masyarakat terhadap
kegiatan yang dilakukan.

5) Asimilasi dan interaksi sosial

Dampak interaksi sosial merupakan dampak lanjutan dari


kegiatan Pembuatan dan Operasional Base Camp, Direksi
keet, Gudang dan Pemagaran Tapak Proyek. Tenaga kerja
yang rekrut sebagai berasal dari beberapa kabupaten yang
ada disekitar Kabupaten Bima, interaksi yang diperkirakan
muncul adalah hubungan antar sesama tenaga kerja dan
interkasi sosial antar tenaga kerja dengan masyarakat yang
bermukim di sekitar lokasi kegiatan. Dampak ini bersifat
positif utamanya dalam proses asosiasi dalam sistem sosial
yang berkembang di tengah masyarakat.

6) Kesehatan dan keselamatan kerja

Dampak negatif terhadap kesahatan dan keselamatan kerja


selama tahap konstruksi bersumber dari kegiatan
konstruksi bangunan, pekerjaan arsitektur dan interior.
Dampak negatif pada kesehatan dan keselamatan kerja
berupa terjadinya gangguan kesahatan tenaga kerja akibat
perubahan kualitas lingkungan dan terjadinya kecelakaan
kerja akibat pekerjaan yang dilakukan tidak memenuhi
prosudur kerja yang ditetapkan. Gangguan kesehatan kerja
diakibatkan oleh meningkatnya konsentrasi polutan di
uPanda dan penurunan kualitas air dari kegiatan konstruksi
bangunan dan keselamatan kerja bersumber dari kegiatan

Pemerintah Kabupaten Bima 11


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

konstruksi banguan baik pekerjaan dalam gedung maupun


luar gedung.

7) Kesehatan masyarakat

Gangguan kesahatan masyarakat merupakan dampak lanjut


dari perubahan kondisi fisik-kimia lingkungan disekitar
lokasi kegiatan. Gangguan kesehatan masyarakat pada
tahap konstruksi diakibatkan dari kegiatan Pembuatan dan
Operasional Base Camp, Direksi keet, Gudang dan
Pemagaran Tapak Proyek, dan konstruksi bangunan bawah
serta konstruksi bangunan atas.

c. Komponen Sarana dan prasarana

1) Kemacetan lalulintas

Dampak gangguan lalulintas dalam bentuk kemacetan pada


tahap konstruksi diakibatkan dari kegiatan mobilisasi
peralatan dan kegiatan pengangkutan bahan dan material
bangunan.

Dampak negatif pada kemacetan lalulintas mulai terjadi


pada saat kegiatan mobilisasi peralatan, dampak ini
semakin besar setelah dilakukan kegiatan pengangkutan
bahan bangunan dengan intensitas yang tinggi.

Dampak gangguan lalulintas yang timbul pada tahap


konstruksi berlangsung berulang kali dan terus menerus
selama kegiatan konstruksi bangunan Gedung Olah Raga
Type B , sehingga dampak ini bersifat kumulatif. Selain itu,
dampak ini sifatnya sinergis (saling memperkuat) karena

Pemerintah Kabupaten Bima 12


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

peningkatan satuan mobil yang melintas terakumulasi pada


jalur jalan yang ada disekitar lokasi kegiatan.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa


selama tahap konstruksi bangunan Gedung Olah Raga Type
B dapat menimbulkan dampak negatif (-P) terhadap
kemacetan jalan. Oleh karena itu, harus dilakukan
pengelolaan lingkungan pada masing-masing penyebab
dampak serta pemantauan secara periodik selama tahap
konstruksi.

2) Kerusakan jalan

Dampak kerusakan jalan diakibatkan oleh kegiatan


pengangkutan bahan dan material bangunan.
Pengangkutan bahan bangunan seperti pasir, besi, semen,
serta beberapa jenis bahan bangunan lainnya menggunakan
kenPandaan truck kapasitas diatas 10 ton, sehingga potensi
terjadinya kerusakan jalan di jalur yang digunakan sangat
tinggi. Dampak ini tergolong penting mengingat kegiatan
pengangkutan material dan bahan bangunan berlangsung
berulang kali selama tahap konstruksi berjalan. Dampak ini
mengalami penurunan seiring dengan berakhirnya kegiatan
konstruksi. Dampak ini perlu dilakukan pengelolaan serta
pemantauan secara intensif guna meminimalkan dampak
kerusakan jalan yang akan ditimbulkan.

3. Tahap Operasional
a. Komponen Fisik-Kimia

1) Iklim mikro

Pemerintah Kabupaten Bima 13


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

Dampak perubahan terhadap iklim mikro berasal dari


kegiatan pengoperasian Gedung Olah Raga Type B . Pada
kegiatan ini akan menimbulkan peningkatan temperatur
disekitar lokasi kegiatan akibat konstruksi Gedung Olah
Raga Type B yang diperkirakan dapat menampung
gelombang ultraviolet dan memantulkan kembali dalam
bentuk gelombang infra merah. Dampak ini semakin
meningkat seiring dengan menurunnya tingkat evaporasi di
dalam lokasi kegiatan akibat hilangnya vegetasi penutup
lahan. Dampak ini akan mempengaruhi komponen
lingkungan kualitas uPanda. Dengan adanya penanaman
pohon di dalam lokasi kegiatan sebagai tanaman hias
diperkirakan dapat memperbaiki tingkat evaporasi dan
siklus oksigen di dalam lokasi kegiatan.

Berdasarkan kajian evaluasi dampak penting tentang


perubahan iklim mikro secara holistik, maka dampak
perubahan iklim mikro harus dilakukan pengelolaan
dampak lingkungan hidup dan diperlukan pemantauan
kualitas lingkungan hidup secara periodik selama kegiatan
operasional Gedung Olah Raga Type B .

2) Tinggi & Elevasi Muka Air Laut

Dampak perubahan terhadap tinggi dan elevasi muka air


laut bersumber dari kegiatan pengoperasian Gedung Olah
Raga Type B.

Berdasarkan kajian evaluasi dampak penting secara


holistik, maka dampak kualitas air laut harus dilakukan

Pemerintah Kabupaten Bima 14


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

pengelolaan dampak lingkungan hidup dan diperlukan


pemantauan kualitas lingkungan hidup secara periodik
selama tahap operasional.

3) Air limbah

Dampak peningkatan air limbah bersumber dari kegiatan


pengoperasian Gedung Olah Raga Type B. Dampak ini
tergolong negatif penting mengingat intensitas dampak
yang tinggi dan berlangsung lama. Jumlah air limbah yang
dihasilkan sangat ditentukan dari jumlah Jemaah masjid
terapung.

Berdasarkan kajian evaluasi dampak penting secara


holistik, maka dampak terhadap peningkatan air limbah
harus dilakukan pengelolaan dampak lingkungan hidup
dan diperlukan pemantauan kualitas lingkungan hidup
secara periodik selama tahap operasional.

4) Timbulan sampah

Dampak peningkatan jumlah limbah padat (sampah)


bersumber dari kegiatan pengoperasian Gedung Olah Raga
Type B . Dampak ini tergolong negatif penting mengingat
intensitas dampak yang tinggi dan kumulatif serta
berlangsung lama. Jumlah sampah yang dihasilkan
perharinya di dalam lokasi Gedung Olah Raga Type B
sekitar 4.250 kg per hari atau sekitar 110,50 ton per bulan.
Dampak ini kumulatif dan mempengaruhi komponen
lingkungan lain seperti estetika dan kesehatan masyarakat.
Jenis limbah padat yang dominan dihasilkan pada tahap
operasional Gedung Olah Raga Type B adalah jenis sampah

Pemerintah Kabupaten Bima 15


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

padat seperti kertas. Guna meminimalkan dampak maka


perlu dilakukan pengolahan dan pemantauan secara
priodik selama kegiatan operasional berlangsung.

b. Komponen Biologi

1) Flora/vegetasi

Kegiatan pada tahap operasional yang menimbulkan


dampak penting pada flora/vegetasi bersumber dari
kegiatan operasional Gedung Olah Raga Type B. Kegiatan
operasional tersebut mencakup kegiatan pemeliharaan
taman dan tanaman. Taman dan tanaman tersebut
diharapkan dapat berfungsi sebagai ruang terbuka hijau.

2) Fauna/satwa

Kegiatan pada tahap operasional yang menimbulkan


dampak penting pada fauna/satwa bersumber dari
kegiatan operasional Gedung Olah Raga Type B. Fauna
jenis burung dapat berkembang bila tanaman yang
diusahakan tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga
dapat menjadi habitat bagi jenis-jenis burung.

D. UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


Dalam mencapai tujuan pengelolaan lingkungan yang berhasil baik,
diperlukan uraian mengenai upaya pengelolaan yang akan dilakukan
untuk menanggulangi dampak yang mungkin terjadi dari setiap
kegiatan yang dilakukan, yaitu (1) mencegah/mengurangi atau
menanggulangi dampak negatif yang diprakirakan akan timbul, dan

Pemerintah Kabupaten Bima 16


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

(2) mengembangkan dampak positif untuk meningkatkan daya dan


hasil guna proyek.
Uraian mengenai upaya pengelolaan lingkungan berikut ini
disesuaikan dengan dampak yang diprakirakan timbul akibat
pekerjaan tertentu pada setiap tahapan rencana kegiatan
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B.

1. Tahap Pra-konstruksi
a. Dampak Kegiatan Sosialisasi dan PKM
1) Keresahan Masyarakat
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dikelola adalah keresahan
masyarakat. Sumber dampak adalah kegiatan sosialisasi
dan Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM).
a) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah banyaknya masyarakat disekitar
tapak proyek yang mengalami keresahan akibat kegiatan
sosialisasi. Keresahan sosial masyarakat disebabkan oleh
karena keraguan masyarakat terhadap komitmen
pemrakarsa dalam melakukan upaya penanganan
lingkungan sosial akibat dampak yang ditimbulkan pada
saat Pembangunan Gedung Olah Raga Type B
b) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk
meminimalkan dampak keresahan masyarakat yang
bermukim dan bekerja di sekitar lokasi Pembangunan
Gedung Olah Raga Type B.
c) Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pendekatan Sosial Ekonomi:

Pemerintah Kabupaten Bima 17


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

 Melakukan sosialisasi dan memberikan informasi yang


jelas kepada masyarakat sekitar tapak proyek tentang
kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan berkaitan
dengan rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Type
B, seperti teknik dan upaya-upaya yang dilakukan oleh
pemrakarsa bila ada bangunan/fasilitas lain yang rusak
akibat kegiatan pembangunan Gedung Olah Raga Type
B.
 Membuat kesepakatan tertulis dengan masyarakat
tentang upaya yang dilakukan oleh pemrakarsa terhadap
bagunan/fasilitas yang mengalami kerusakan pada saat
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B
Pendekatan Institusional:
 Bekerjasama dengan Camat Palibelo, Kepala Desa Panda
serta instansi terkait lainnya.
d) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah di Desa Panda
sekitar lokasi kegiatan.
e) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan sekali selama
kegiatan sosialisasi dan Pertemuan Konsultasi Masyarakat
(PKM).
f) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Bima atau Konsultan yang ditunjuk.

 Pengawas : Kepala Desa Panda, Camat Palibelo, DLH


Kabupaten Bima, LPM Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Camat Palibelo

Pemerintah Kabupaten Bima 18


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

2) Dampak Kegiatan Perizinan


a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dikelola adalah peningkatan PAD.
Sumber dampak adalah kegiatan pengurusan perizinan
proyek Pembangunan Gedung Olah Raga Type B .
b) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah peningkatan PAD Kabupaten
Bima yang bersumber dari biaya pengurusan perizinan.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengelolaan lingkungan adalah: meningkatkan PAD
melalui retribusi biaya perizinan
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
Bekerjasama dengan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten
Bima
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup di lokasi tapak
proyek
f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan sekali selama
kegiatan pengurusan perizinan.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Bima atau Konsultan yang ditunjuk
 Pengawas : Kepala Desa Panda, Camat Palibelo, Dinas
Pendapatan Daerah Kabupaten Bima, DLH Kabupaten
Bima

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Camat Palibelo, Dinas


Pendapatan Daerah Kabupaten Bima

Pemerintah Kabupaten Bima 19


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

2. Tahap Konstruksi
a. Dampak Kegiatan Mobilisasi peralatan
1) Kemacetan Lalulintas
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dikelola adalah kemacetan lalu
lintas. Sumber dampak adalah mobilisasi peralatan pada
tahap konstruksi Gedung Olah Raga Type B.
b) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah Derajat Kejenuhan (DK) yang
dipersyaratkan oleh Dirjen Bina Marga dan Departemen
Perhubungan
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk
menekan tingkat kemacetan lalulintas
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pendekatan Teknologi:
 Pembuatan dan penempatan rambu yang jelas mengenai
adanya kegiatan mobilisasi kenPandaan
 Jalan masuk-keluar KenPandaan Pengangkut melalui Jl.
Lintas Bima - Sumbawa
 Kegiatan mobilisasi dilakukan di malam hari atau di luar
jam puncak lalu lintas.

Pendekatan Sosial Ekonomi:


Memberikan pengarahan kepada pengemudi kenPandaan
pengangkut peralatan agar mentaati rambu-rambu
lalulintas dan melakukan kegiatan pengangkutan diluar
jam puncak.

Pemerintah Kabupaten Bima 20


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

Pendekatan Institusional:
Bekerjasama dengan Dinas Perhubungan dan Kominfo
Kabupaten Bima dan Satlantas Polres Kabupaten Bima
untuk mengarahkan kenPandaan pengangkut peralatan
dan alat berat.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan di Jl. Lintas Bima - Sumbawa
f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan dua kali yaitu saat
mobilisasi peralatan dan alat berat dan demobilisasi
peralatan.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

 Pengawas : Kepala Desa Panda, Camat Palibelo, Dinas


Perhubungan dan Kominfo Kabupaten Bima, Satlantas
Polres Kabupaten Bima, DLH Kabupaten Bima

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas Perhubungan


dan Kominfo Kabupaten Bima

b. Dampak Kegiatan Mobilisasi Tenaga Kerja


1) Kesempatan Kerja dan Berusaha
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dikelola adalah kesempatan kerja
dan berusaha. Sumber dampak adalah kegiatan mobilisasi
tenaga kerja.

Pemerintah Kabupaten Bima 21


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

b) Tolok Ukur Dampak


Tolok ukur dampak adalah jumlah tenaga kerja lokal yang
diterima selama kegiatan konstruksi Pembangunan Gedung
Olah Raga Type B dan jumlah usaha informal yang
berkembang di sekitar lokasi Pembangunan Gedung Olah
Raga Type B.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk
memberi kesempatan bagi penduduk setempat untuk dapat
diterima sebagai tenaga kerja konstruksi dan berusaha
disekitar lokasi kegiatan.
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pendekatan Sosial Ekonomi:
 Memasang pengumuman di sekitar lokasi proyek
tentang kesempatan kerja bagi masyarakat di Desa
Panda
 Memberi kesempatan yang luas kepada penduduk yang
bermukim disekitar lokasi proyek untuk diterima
sebagai tenaga kerja konstruksi sesuai dengan
keterampilan yang dimiliki
 Memberikan kesempatan bagi masyarakat di sekitar
tapak proyek untuk membuka usaha sektor informal.
Pendekatan Institusional:
Bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Bima guna melaporkan lowongan pekerjaan
(rekruitmen tenaga kerja konstruksi)
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup di Desa Panda

Pemerintah Kabupaten Bima 22


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan sekali selama
kegiatan mobilisasi tenaga kerja pada tahap konstruksi.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

 Pengawas : Kepala Desa Panda, Camat Palibelo, Dinas


Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bima, DLH
Kabupaten Bima, LPM dari Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas Tenaga


Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bima

2) Peningkatan Pendapatan
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dikelola adalah peningkatan
pendapatan masyarakat. Sumber dampak adalah kegiatan
mobilisasi tenaga kerja.
b) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah Upah Minimum Propinsi (UMP)
Nusa Tenggara Barat tahun 2016
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah
meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar lokasi
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

Pemerintah Kabupaten Bima 23


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

d) Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pendekatan Sosial Ekonomi:
 Memberikan upah tenaga kerja minimal sesuai Upah
Minimum Propinsi (UMP) Nusa Tenggara Barat tahun
2016.
 Tidak merelokasi usaha informal yang berkembang di
sekitar lokasi pembangunan sampai ada penataan dari
pemerintah kecamatan
Pendekatan Institusional:
Berkoordinasi dengan Pemerintah kecamatan dan Desa
untuk penataan pedagang kaki lima yang ada di Jl. Lintas
Bima - Sumbawa
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup di Desa Panda
f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan dua selama
kegiatan mobilisasi tenaga kerja pada tahap konstruksi.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

 Pengawas : Kepala Desa Panda, Camat Palibelo, Dinas


Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bima, DLH
Kabupaten Bima, LPM dari Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas Tenaga Kerja


dan Transmigrasi Kabupaten Bima

Pemerintah Kabupaten Bima 24


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

3) Persepsi Masyarakat
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dikelola adalah persepsi
masyarakat. Dampak tersebut merupakan dampak lanjutan
dari dampak kesempatan kerja dan berusaha. Sumber
dampak adalah kegiatan mobilisasi tenaga kerja.
b) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah jumlah masyarakat yang
memiliki persepsi negatif terhadap kegiatan penerimaan
tenaga kerja
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk
mengurangi persepsi negatif masyarakat.
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pendekatan Sosial Ekonomi:
 Memberi kesempatan yang luas kepada penduduk yang
bermukim disekitar lokasi proyek untuk diterima
sebagai tenaga kerja konstruksi.
 Penerimaan dan penempatan tenaga kerja disesuaikan
dengan keterampilan yang dimiliki.
Pendekatan Institusional:
 Bekerjasama dengan Camat Palibelo, Kepala Desa Panda
serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Bima dan dan LPM setempat
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup di Desa Panda.
f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan dua kali selama
kegiatan mobilisasi tenaga kerja

Pemerintah Kabupaten Bima 25


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

 Pengawas : Kepala Desa Panda, Camat Palibelo, Dinas


Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bima, DLH
Kabupaten Bima, LPM dari Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas Tenaga Kerja


dan Transmigrasi Kabupaten Bima, Camat Palibelo

4) Keresahan Masyarakat
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dikelola adalah keresahan
masyarakat. Dampak tersebut merupakan dampak lanjutan
dari dampak kesempatan kerja dan berusaha. Sumber
dampak adalah kegiatan mobilisasi tenaga kerja.
b) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah jumlah masyarakat yang resah
terhadap kegiatan penerimaan tenaga kerja
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk
mengurangi tingkat keresahan masyarakat.
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pendekatan Sosial Ekonomi:
 Memberi kesempatan yang luas kepada penduduk yang
bermukim disekitar lokasi proyek untuk diterima
sebagai tenaga kerja konstruksi.
 Penerimaan dan penempatan tenaga kerja disesuaikan
dengan keterampilan yang dimiliki.

Pemerintah Kabupaten Bima 26


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

Pendekatan Institusional:
Bekerjasama dengan Camat Palibelo Kepala Desa Panda
serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Bima dan dan LPM setempat
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup di Desa Panda.

f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan dua kali selama
kegiatan mobilisasi tenaga kerja
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

 Pengawas : Kepala Desa Panda, Camat Palibelo, Dinas


Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bima, DLH
Kabupaten Bima, LPM dari Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas Tenaga Kerja


dan Transmigrasi Kabupaten Bima, Camat Palibelo

c. Pembuatan dan Operasional Base Camp, Direksi Keet,


Gudang dan Pemagaran Tapak Proyek
1) Air Limbah
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dikelola adalah penurunan
kualitas air. Sumber dampak adalah pembuatan dan
operasional base camp, direksi keet, bengkel dan gudang
b) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah KepMenLH No. 112 Tahun 2003

Pemerintah Kabupaten Bima 27


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup


Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk
menekan penurunan kualitas air yang bersumber base
camp, direksi keet serta dari bengkel maupun gudang
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pendekatan Teknologi:
 Membuat penampungan limbah cair sementara untuk
menampung limbah domestik sebelum limbah cair dari
dapur dan kamar mandi disalurkan menuju ke saluran
drainase drainase primer yang terdapat di belakang
maupun depan lokasi rencana kegiatan.
 Pembuatan septick tank yang sesuai standar (kedap air)
 Menampung sisa-sisa minyak/pelumas pada drum-drum.
Pendekatan Institusional:
Bekerjasama dengan DLH Kabupaten Bima
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan adalah pada lokasi base
camp, direksi keet, dan gudang
f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan
operasional base camp, direksi keet dan gudang pada tahap
konstruksi.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

 Pengawas : Kepala Desa Panda, Camat Palibelo, Dinas


Kesehatan Kabupaten Bima, DLH Kabupaten Bima, LPM
dari Desa setempat

Pemerintah Kabupaten Bima 28


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas Kesehatan


Kabupaten Bima

2) Timbulan Sampah
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dikelola adalah peningkatan
timbulan sampah. Sumber dampak adalah operasional
base camp, direksi keet, bengkel dan gudang
b) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah banyaknya timbulan sampah
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk
menekan terjadinya timbulan sampah yang bersumber dari
operasional base camp, direksi keet serta limbah cair dan
padat dari bengkel maupun gudang
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pendekatan Teknologi:
Menyediakan bak sampah (TPS) pada lokasi yang tepat,
pemilahan sampah, melakukan pengumpulan limbah padat
(sampah) pada wadah tertutup dan melakukan sistem
pengangkutan limbah padat (sampah) dilakukan secara
teratur.
Pendekatan Institusional:
Bekerjasama dengan DLH Kabupaten Bima
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan adalah pada lokasi base
camp, direksi keet, dan gudang

Pemerintah Kabupaten Bima 29


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan
operasional base camp, direksi keet dan gudang pada tahap
konstruksi.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

 Pengawas : Kepala Desa Panda, Camat Palibelo, Dinas


Kesehatan Kabupaten Bima, DLH Kabupaten Bima, LPM
dari Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas Kesehatan


Kabupaten Bima

3) Keresahan Masyarakat
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dikelola adalah keresahan
masyarakat. Dampak tersebut merupakan dampak lanjutan
dari dampak peningkatan air limbah dan penumpukan
limbah padat. Sumber dampak adalah pembuatan dan
operasional base camp, direksi keet, dan gudang
b) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah banyaknya masyarakat disekitar
tapak proyek yang resah akibat peningkatan air limbah dan
sampah padat.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk
menekan peningkatan air limbah dan sampah padat.

Pemerintah Kabupaten Bima 30


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

d) Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pendekatan Sosial:
 Menyampaikan kepada seluruh tenaga kerja yang tinggal
di base camp untuk tetap menjaga kebersihan
lingkungan
 Melakukan pemeliharaan kebersihan lingkungan satu
kali seminggu.
 Melakukan pengangkutan sampah secara rutin ke TPA
Pendekatan Institusional:
Bekerjasama dengan DLH Kabupaten Bima untuk
pengangkutan sampah ke TPA
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan adalah pada lokasi base
camp, direksi keet, dan gudang serta pemagaran tapak
proyek.
f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan
operasional base camp, direksi keet dan gudang serta
kegiatan pemagaran tapak proyek pada tahap konstruksi.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

 Pengawas : Kepala Desa Panda, Camat Palibelo, DLH


Kabupaten Bima, LPM dari Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima

Pemerintah Kabupaten Bima 31


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

4) Asimilasi dan Interaksi Sosial


a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dikelola adalah dampak asimilasi
dan interaksi sosial. Dampak tersebut bersumber dari
operasional base camp.
b) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah tingkat interaksi sosial tenaga
kerja konstruksi dengan masyarakat yang bermukim di
sekitar lokasi Pembangunan Gedung Olah Raga Type B .
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah
meningkatkan interaksi sosial antar tenaga kerja dengan
masyarakat sekitar lokasi Pembangunan Gedung Olah
Raga Type B .
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pendekatan Sosial:
Memberikan pengarahan kepada tenaga kerja yang tinggal
di base camp agar menjaga hubungan sosial dengan
masyarakat sekitar. Serta menyampaikan kepada tenaga
kerja untuk terlibat dalam kegiatan sosial yang
diselenggarakan oleh masyarakat.
Pendekatan Institusional:
Bekerjasama dengan DLH Kabupaten Bima, Desa/LPM
Panda.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup di tapak proyek
(lokasi base camp).

Pemerintah Kabupaten Bima 32


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan dua selama
kegiatan operasional base camp.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

 Pengawas : Kepala Desa Panda, Camat Palibelo, Dinas


Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bima, DLH
Kabupaten Bima, LPM dari Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas Tenaga Kerja


dan Transmigrasi Kabupaten Bima

5) Estetika
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dikelola adalah penurunan
estetika lingkungan. Dampak tersebut bersumber dari
kegiatan operasional basecamp.
b) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah banyaknya timbulan sampah
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah mengurangi
timbulan sampah
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pendekatan Teknologi:
 Melakukan pengumpulan limbah padat (sampah) pada
wadah tertutup dan melakukan sistem pengangkutan
limbah padat (sampah) dilakukan secara teratur

Pemerintah Kabupaten Bima 33


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

 Menyediakan bak sampah dan memisahkan sampah


organik dan anorganik
 Membuat dan mencat pagar tapak proyek yang terbuat
dari seng, tripleks dan atau bahan lain yang dapat
meningkatkan keindahan kawasan.
Pendekatan Sosial Ekonomi:
Menyampaikan kepada petugas lapangan agar memelihara
pagar proyek selama kegiatan kosntruksi berlangsung.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup di tapak proyek
f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan satu selama
kegiatan operasional base camp, direksi keet, gudang dan
pembuatan pagar proyek
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

 Pengawas : Kepala Desa Panda, Camat Palibelo, DLH


Kabupaten Bima

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima

6) Kesehatan Masyarakat
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dikelola adalah gangguan
kesehatan masyarakat. Dampak tersebut merupakan
dampak lanjutan dari dampak peningkatan air limbah dan
sampah padat selama operasional base camp dan direksi
keet.

Pemerintah Kabupaten Bima 34


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

b) Tolok Ukur Dampak


Tolok ukur dampak adalah jumlah masyarakat yang
mengalami gangguan kesehatan akibat operasional
basecamp dan direksi keet
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah mengurangi
jumlah masyarakat yang mengalami ganguan kesehatan.
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pendekatan Sosial Ekonomi
Memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada tenaga
kerja yang tinggal di basecamp agar tetap memelihara
kebersihan lingkungan.
Pendekatan Institusional:
Bekerjasama dengan Kepala Desa Panda serta Dinas
Kesehatan Kabupaten Bima
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah di lokasi
pembangunan Gedung Olah Raga Type B .
f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan
operasional base camp dan direksi keet.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

 Pengawas : Kepala Desa Panda, Camat Palibelo, Dinas


Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bima, Dinas
Kesehatan Kabupaten Bima, DLH Kabupaten Bima

Pemerintah Kabupaten Bima 35


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas Tenaga


Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bima, Dinas
Kesehatan Kabupaten Bima

d. Pengangkutan Bahan dan Material Bangunan


1) Kemacetan Lalulintas
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dikelola adalah kemacetan lalu
lintas. Sumber dampak adalah kegiatan pengangkutan
bahan dan material.
b) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah Derajat Kejenuhan (DK) < 0,75
yang dipersyaratkan oleh Dirjen Bina Marga dan
Departemen Perhubungan
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk
menekan tingkat kemacetan lalulintas akibat kegiatan
pengangkutan bahan/material.
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pendekatan Teknologi:
 Kegiatan mobilisasi dilakukan di malam hari atau di luar
jam puncak lalu lintas
 Pembuatan dan penempatan rambu yang jelas mengenai
adanya kegiatan mobilisasi kenPandaan
 Jalan masuk-keluar KenPandaan Pengangkut melalui Jl.
Lintas Bima – Sumbawa

Pemerintah Kabupaten Bima 36


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

Pendekatan Institusional:
Bekerjasama dengan Dinas Perhubungan dan Kominfo
Kabupaten Bima dan Satlantas Polres Kabupaten Bima
untuk mengarahkan kenPandaan proyek.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan di ruas jalan di sekitar lokasi
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B meliputi Jl.
Lintas Bima - Sumbawa.
f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan setiap hari selama
kegiatan pengangkutan bahan/material
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

 Pengawas : Kepala Desa Panda, Camat Palibelo, Dinas


Perhubungan dan Kominfo Kabupaten Bima, Satlantas
Polres Kabupaten Bima, DLH Kabupaten Bima, LPM
dari Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas Perhubungan


dan Kominfo Kabupaten Bima, Satlantas Polres
Kabupaten Bima

2) Kerusakan Badan Jalan


a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dikelola adalah kerusakan badan
jalan. Sumber dampak adalah pengangkutan
bahan/material.

Pemerintah Kabupaten Bima 37


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

b) Tolok Ukur Dampak


Tolok ukur dampak adalah banyaknya badan jalan yang
mengalami kerusakan akibat tonase kenPandaan dan
muatannya yang melebihi kapasitas jalan
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk
mengurangi kerusakan badan jalan akibat kegiatan
pengangkutan bahan/material.
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pendekatan Teknologi:
Pembatasan berat beban angkut kenPandaan pengakut dan
Dilakukan perbaikan badan jalan rusak akibat kegiatan
mobilisasi ini
Pendekatan Sosial Ekonomi:
Memberikan penyuluhan/pengarahan kepada para
pengemudi kenPandaan agar tidak mengangkut bahan
material melebihi batas tonase
Pendekatan Institusional:
Bekerjasama dengan Dinas PU Kabupaten Bima.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan di ruas jalan di sekitar lokasi
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B meliputi Jl.
Lintas Bima - Sumbawa.
f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan
pengangkutan bahan/material pada tahap konstruksi.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

Pemerintah Kabupaten Bima 38


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

 Pengawas : Kepala Desa Panda, Camat Palibelo, DLH


Kabupaten Bima, Dinas PU Kabupaten Bima

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas PU


Kabupaten Bima

e. Konstruksi Bangunan
1) Kualitas UPanda
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dikelola adalah kualitas uPanda.
b) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah baku mutu uPanda ambien
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah menekan
peningkatan kandungan gas-gas dan debu
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pendekatan Teknologi:
Melakukan pemeliharaan peralatan agar dapat mengurangi
emisi gas buang.
Pendekatan Sosial Ekonomi:
Mengatur jadwal pemeliharaan peralatan.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup di lokasi tapak
proyek.
f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan
pekerjaan struktur bangunan pada tahap konstruksi.

Pemerintah Kabupaten Bima 39


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

 Pengawas : Kepala Desa Panda, Camat Palibelo, Dinas


Kesehatan Kabupaten Bima, Dinas PU Kabupaten Bima,
DLH Kabupaten Bima, LPM dari Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas PU


Kabupaten Bima, Dinas Kesehatan Kabupaten Bima

2) Kebisingan
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dikelola adalah tingkat kebisingan
pada lokasi proyek Gedung Olah Raga Type B pada saat
konstruksi bangunan.
b) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak penting yang diamati dan dianalisis
yaitu tingkat kebisingan disekitar lokasi proyek sesuai
Keputusan Menteri LH Nomor 48 Tahun 1996.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah mengurangi
peningkatan kebisingan dilokasi kegiatan.
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pendekatan Teknologi:
Mengurangi intensitas kegiatan pekerjaan struktur
terutama pada saat penduduk sedang beristirahat baik pada
siang hari maupun pada malam hari.

Pemerintah Kabupaten Bima 40


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

Pendekatan Sosial Ekonomi:


Mengatur jadwal pekerjaan yang disesuaikan dengan
waktu-waktu sibuk dan istirahat masyarakat sekitar tapak
proyek.
Pendekatan Institusional:
Melakukan kerjasama dengan DLH Kabupaten Bima untuk
pengawasan pelaksanaan tingkat kebisingan yang
dihasilkan pada saat kegiatan pemacangan.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan di tapak proyek.
f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan
pekerjaan struktur bangunan bawah pada tahap konstruksi.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

 Pengawas : Kepala Desa Panda, Camat Palibelo, Dinas


PU Kabupaten Bima, Dinas Kesehatan Kabupaten Bima,
DLH Kabupaten Bima, LPM dari Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas PU


Kabupaten Bima, Dinas Kesehatan Kabupaten Bima

3) Kualitas Air permukaan


a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Dampak yang akan dikelola adalah penurunan kualitas air
permukaan akibat kegiatan pekerjaan struktur bangunan
bawah.

Pemerintah Kabupaten Bima 41


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

b) Tolok Ukur Dampak


Kualitas air permukaan sesuai baku mutu berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup ini dimaksudkan untuk
meminimalkan dampak penurunan kualitas air permukaan
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pendekatan Teknologi:
 Penempatan bahan/material bangunan pada daerah
cekungan atau diberi pembatas berupa papan, batu bata
dll.
 Penumpukan bahan disesuaikan dengan kebutuhan
untuk menghindari penumpukan terlalu lama.
 Pelaksanaan kegiatan hendaknya pada musim kemarau
untuk menghindari terbawanya bahan/material oleh
aliran permukaan.
Pendekatan Sosial Ekonomi:
Penyuluhan/pengarahan kepada pekerja/buruh agar
membersihkan saluran drainase yang tertimbun dengan
material seperti pasir, dll
Pendekatan Institusional:
Kerjasama dengan pihak Dinas/Instansi terkait seperti
Dinas PU Kabupaten Bima.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan adalah di lokasi tapak proyek dan
sekitarnya.

Pemerintah Kabupaten Bima 42


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pengelolaan dilakukan selama kegiatan pekerjaan struktur
bangunan pada tahap konstruksi rencana Pembangunan
Gedung Olah Raga Type B .
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk
 Pengawas : Kepala Desa Panda, Camat Palibelo, DLH
Kabupaten Bima, Dinas PU Kabupaten Bima, LPM dari
Desa setempat
 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas PU
Kabupaten Bima

4) Keresahan Masyarakat
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dikelola adalah keresahan
masyarakat. Dampak tersebut merupakan dampak lanjutan
dari timbulnya dampak penurunan kualitas uPanda,
peningkatan kebisingan dan penurunan kualitas air
permukaan. Sumber dampak adalah konstruksi bangunan
bawah
b) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah jumlah dan sebaran masyarakat
yang resah akibat kegiatan konstruksi bangunan bawah
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengelolaan lingkungan adalah meminimalkan
tingkat keresahan masyarakat

Pemerintah Kabupaten Bima 43


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

d) Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pendekatan Teknologi:
 Mengidentifikasi bangunan masyarakat yang secara
potensil dapat mengalami keretakan/kerusakan selama
kegiatan kosntruksi bangunan
 Melakukan Desain penanganan awal bagi bangunan
yang secara potensil dapat mengalami kerusakan selama
kegiatan konstruksi bangunan berlangsung
 Memperbaiki bangunan/kantor yang mengalami
kerusakan/keretakan
Pendekatan Sosial Ekonomi:
 Memberikan sosialisasi kepada masyarakat/kantor yang
berada di sekitar lokasi Pembangunan Gedung Olah
Raga Type B tentang upaya pemrakarsa untuk
mengganti kerugian masyarakat akibat kerusakan
bangunan selama kegiatan konstruksi bangunan
 Membuat surat kesepakatan dengan masyarakat terkait
dengan ganti rugi bangunan bila mengalami kerusakan
selama kontruksi bangunan
Pendekatan Institusi:
Bekerjasama dengan pemerintah kecamatan setempat
(Camat dan Desa) dalam rakngka kegiatan indetifikasi dan
surat kesepakan dengan warga sekitar
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah di sekitar
lokasi tapak proyek Desa Panda.
f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan
konstruksi bangunan.

Pemerintah Kabupaten Bima 44


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

 Pengawas : Kepala Desa Panda, Camat Palibelo, DLH


Kabupaten Bima, LPM dari Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Camat Palibelo

5) Kesehatan Masyarakat
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dikelola adalah kesehatan
masyarakat. Dampak tersebut merupakan dampak
lanjutan dari timbulnya dampak penurunan kualitas
uPanda dan penurunan kualitas air permukaan. Sumber
dampak adalah konstruksi bangunan
b) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah jumlah masyarakat mengalami
gangguan tidur dan rasa ketidaknyamanan serta jumlah
penderita penyakit ISPA akibat konstruksi bangunan.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengelolaan lingkungan adalah meminimalkan
jumlah masyarakat yang mengalami gangguan tidur dan
rasa ketidaknyamanan serta jumlah penderita penyakit
ISPA
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pendekatan Institusi:
Bekerjasama dengan Puskesmas sekitar dan Dinas
Kesehatan Kabupaten Bima untuk melakukan

Pemerintah Kabupaten Bima 45


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

pemeriksaan kesehatan secara berkala selama kegiatan


konstruksi bangunan
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah di sekitar
lokasi tapak proyek Desa .
f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan
konstruksi bangunan.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

 Pengawas : Kepala Desa Panda, Camat Palibelo, DLH


Kabupaten Bima, Dinas Kesehatan Kabupaten Bima

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas Kesehatan


Kabupaten Bima, Camat Palibelo

f. Pekerjaan Arsitektur dan Interior


1) Estetika
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dikelola adalah meningkatnya nilai
estetika kawasan akibat kegiatan pekerjaan arsitektur dan
interior bangunan Gedung Olah Raga Type B .
b) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah estetika bangunan Gedung Olah
Raga Type B dan lingkungan sekitarnya

Pemerintah Kabupaten Bima 46


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup


Tujuan pengelolaan lingkungan adalah meningkat nilai
estetika kawasan bangunan Gedung Olah Raga Type B dan
lingkungan sekitarnya.
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pendekatan Teknologi:
Melakukan pengelolaan kebersihan secara kontinyu untuk
menjaga nilai estetika dalam lokasi Gedung Olah Raga Type
B pada tahap konstruksi.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah pada lokasi
tapak proyek dan sekitarnya.
f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan
arsitektur dan interior bangunan Gedung Olah Raga Type B
pada tahap konstruksi.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

 Pengawas : Kepala Desa Panda, Camat Palibelo, DLH


Kabupaten Bima

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Camat Palibelo

2) Kesehatan dan Keselamatan Kerja


a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak penting yang akan dikelola adalah kesehatan
kerja dan keselamatan kerja. Sumber dampak adalah

Pemerintah Kabupaten Bima 47


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

pekerjaan arsitektur dan interior meliputi interior untuk


ruangan.
b) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah jumlah tenaga kerja yang
mengalami gangguan kesehatan dan keselamatan kerja
selama kegiatan pekerjaan arsitektur dan interior.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengelolaan lingkungan adalah untuk mengurangi
gangguan kesehatan dan keselamatan kerja selama
pekerjaan arsitektur dan interior.
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pendekatan Teknologi:
 Mewajibkan para tenaga kerja dan buruh untuk
menggunakan ear muff dan ear plug, kaos tangan,
helm pengaman kepala, baju kerja khusus kegiatan
konstruksi, sepatu bot, kaca mata.
 Melengkapi tenaga kerja dengan alat kerja standar
sehingga meminimalkan terjadinya kecelakaan kerja.
Pendekatan Sosial Ekonomi:
 Pihak kontraktor mendaftarkan seluruh pekerja pada PT.
Jamsostek dan mempekerjakan tenaga kerja sesuai
ketentuan perundang-undangan ketenagakerjaan.
 Melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja selama
kegiatan pekerjaan interior.
 Memberikan penyuluhan pada pekerja tentang standar
prosedur keselamatan kerja.
 Mewajibkan kepada seluruh pekerja untuk mematuhi
peraturan keselamatan kerja yang ditetapkan oleh
perusahaan.

Pemerintah Kabupaten Bima 48


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

Pendekatan Institusional:
Melakukan kerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Bima
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan pada lokasi tapak proyek
f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan
pekerjaan arsitektur dan interior pada tahap konstruksi.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

 Pengawas : Kepala Desa Panda, Camat Palibelo, Dinas


Kesehatan Kabupaten Bima, Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Bima, PT. Jamsostek Cabang
Kabuapten Bima, DLH Kabupaten Bima

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas Kesehatan


Kabupaten Bima, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Bima
3. Tahap Operasional
a. Operasional Gedung Olah Raga Type B
1) Iklim Mikro
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Dampak yang perlu dikelola adalah iklim mikro.
Operasional bangunan Gedung Olah Raga Type B yang
dinding luar yang terbuat dari kaca, pemakaian air
conditioner (AC), operasional areal parkir relatif akan
menimbulkan efek pulau panas (Heat Island Effect) dan
meningkatkan suhu uPanda di sekitarnya, selanjutnya

Pemerintah Kabupaten Bima 49


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

akan berkontribusi terhadap peningkatan suhu di sekitar


lokasi Gedung Olah Raga Type B .
b) Tolok Ukur Dampak
Suhu uPanda yang tinggi dengan fluktuasi yang relatif
tinggi antara pagi, siang dan sore hari.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan bertujuan agar terpelihara iklim mikro yang
kondusif, sejuk yang berkesinambungan di lokasi Gedung
Olah Raga Type B dan sekitarnya.
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pendekatan Teknologi:
 Pengadaan dan pemeliharaan ruang (space) terbuka
seluas mungkin untuk kepentingan evapotranspirasi dan
resapan.
 Penggunaan Air Conditioner (AC) gedung yang
terkontrol sesuai kebutuhan.
 Melakukan penanaman vegetasi dengan beberapa strata
 Penggunaan bahan/material bangunan yang
menyerap/memantulkan energi thermal berlebihan atau
dapat membentuk titik api.
Pendekatan Sosial Ekonomi:
Pengarahan bagi karyawan/pengguna gedung agar
menggunakan AC sesuai kebutuhan.
Pendekatan Institusional:
Bekerjasama dengan Dinas/Instansi terkait, seperti DLH
Kabupaten Bima.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup yaitu di lokasi
pembangunan Gedung Olah Raga Type B

Pemerintah Kabupaten Bima 50


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pengelolaan dilakukan selama kegiatan operasional Gedung
Olah Raga Type B .
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk
 Pengawas : Kepala Desa Panda, Camat Palibelo, DLH
Kabupaten Bima, LPM dari Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima


2) Tinggi dan Elevasi Muka Air Tanah
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Dampak yang perlu dikelola adalah Tinggi dan Elevasi
Muka Air Tanah operasional Gedung Olah Raga Type B
b) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah tingginya elevasi air tanah.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan bertujuan agar terpeliharanya ketersediaan air
tanah di lokasi Gedung Olah Raga Type B dan sekitarnya.
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pendekatan Teknologi:
 Pemakaian air secara efisien.
 Membuat sumur resapan
 Pemeliharaan taman
Pendekatan Institusional:
Bekerjasama dengan Dinas/Instansi terkait, seperti DLH
Kabupaten Bima.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup yaitu di lokasi
Gedung Olah Raga Type B
Pemerintah Kabupaten Bima 51
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pengelolaan dilakukan selama kegiatan operasional Gedung
Olah Raga Type B .
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk
 Pengawas : Kepala Desa Panda, Camat Palibelo, DLH
Kabupaten Bima, LPM dari Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima

3) Penurunan Daya Infiltrasi


a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Dampak yang harus dikelola adalah penurunan daya
infiltrasi yang berdampak lanjut perubahan pola aliran.
Sumber dampak adalah operasional Gedung Olah Raga
Type B .
b) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah timbulnya daerah-daerah
genangan dan meluapnya saluran drainase akibat
konsentrasi aliran permukaan ke wilayah lain di sekitar
lokasi studi.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Menghindari timbulnya daerah genangan dan
memanfaatkan konsentrasi aliran air, terutama air hujan
agar tidak langsung ke saluran pembuangan.

Pemerintah Kabupaten Bima 52


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

d) Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pendekatan Teknologi:
 Pembuatan saluran pengelak atau sumur resapan untuk
menampung air limpasan permukaan, terutama air
hujan agar tidak langsung masuk ke saluran drainase.
 Pembuatan lapangan parkir yang tidak kedap air dengan
vegetasi landsekap yang dapat menahan dan meresapkan
air ke dalam tanah.
 Pemeliharaan bahu jalan dengan vegetasi penutup (jalur
hijau) yang dapat menahan dan meresapkan air
permukaan.
 Mempertahan ruang terbuka sebesar 20,36% sesuai
dengan site plan yang telah disahkan oleh pemerintah
Kabupaten Bima
 Pemasangan paving blok yang pada bagian tengahnya
dapat ditumbuhi rumput untuk meningkatkan resapan
air hujan
Pendekatan Sosial Ekonomi:
Menempatkan petugas untuk melakukan pemeliharaan
taman secara rutin
Pendekatan Institusional:
Bekerjasama dengan DLH Kabupaten Bima, Camat
Palibelo, Desa setempat, LPM dan lembaga masyarakat
lainnya.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan dilakukan terutama pada lokasi operasional
Gedung Olah Raga Type B , jalan, parkir dan sekitarnya.

Pemerintah Kabupaten Bima 53


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pengelolaan dilakukan secara berkala selama kegiatan
operasional Gedung Olah Raga Type B .
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk
 Pengawas : Kepala Desa Panda, Camat Palibelo, DLH
Kabupaten Bima, LPM dari Desa setempat
 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Camat Palibelo

4) Timbulan Sampah
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dikelola adalah peningkatan
timbulan sampah. Sumber dampak adalah operasional
Gedung Olah Raga Type B .
b) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah timbulan sampah
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk
menekan terjadinya timbulan sampah yang bersumber dari
kegiatan operasional Gedung Olah Raga Type B
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pendekatan Teknologi:
Menyediakan bak sampah (TPS) pada lokasi yang tepat,
pemilahan sampah, melakukan pengumpulan limbah padat
(sampah) pada wadah tertutup dan melakukan sistem
pengangkutan limbah padat (sampah) dilakukan secara
teratur.

Pemerintah Kabupaten Bima 54


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

Pendekatan Institusional:
Bekerjasama dengan DLH dan LPM Desa Panda untuk
pengelolaan sampah (pengumpulan, pemilahan dan
pengangkutan sampah ke TPA)
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan adalah di lokasi bangunan
Gedung Olah Raga Type B .
f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan
operasional Gedung Olah Raga Type B
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

 Pengawas : Kepala Desa Panda, Camat Palibelo, Dinas


Kesehatan Kabupaten Bima, DLH Kabupaten Bima, LPM
dari Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas Kesehatan


Kabupaten Bima

5) Flora/Vegetasi
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dikelola adalah keanekaragaman
jenis flora/vegetasi. Sumber dampak adalah operasional
Gedung Olah Raga Type B berupa pemliharaan tanaman
dan taman
b) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah tingkat keanekaragaman jenis
flora/vegetasi.

Pemerintah Kabupaten Bima 55


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup


Tujuan pengelolaan lingkungan adalah mempertahankan
dan meningkatkan keanekaragaman jenis flora/vegetasi di
sekitar Gedung Olah Raga Type B .
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pendekatan Teknologi:
 Penerapan landsekap taman dengan strata yang lengkap,
mulai dari tanaman penutup hingga tegakan pelindung;
mulai dari hijauan, bunga dan buah-buahan seperti
tanaman mangga, bambu dll
 Melakukan perawatan secara berkala terhadap vegetasi
pada taman-taman yang terdapat di dalam kompleks
perkantoran
 Melakukan upaya pemeliharaan seperti: penyiraman,
pemupukan, pengendalian hama dan penyakit,
pemangkasan, dan penyulaman tanaman
 Melakukan pemupukan dengan dosis pupuk yang tepat.
 Menggunakan pestisida seperlunya dengan dosis yang
tepat.
 Mempertahankan luasan ruang terbuka sebesar 20,36%
sesuai dengan site plan
Pendekatan Sosial Ekonomi:
 Memasang papan rambu-rambu larangan, seperti
’Dilarang mengganggu tanaman yang tumbuh di taman’.
 Pengembangbiakan tanaman taman untuk kepentingan
stocking dan komersial.
Pendekatan Institusional:
Melakukan kerjasama dengan DLH Kabupaten Bima.

Pemerintah Kabupaten Bima 56


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Lokasi pengelolaan lingkungan pada lokasi taman di lokasi
Gedung Olah Raga Type B
f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan setiap hari
terutama pada musim kemarau dan dilakukan selama
operasional Gedung Olah Raga Type B .
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

 Pengawas : Kepala Desa Panda, Camat Palibelo, Dinas


Kesehatan Kabupaten Bima, DLH Kabupaten Bima, LPM
dari Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima

6) Fauna/Satwa
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dikelola adalah keanekaragaman
jenis fauna. Sumber dampak adalah operasional Gedung
Olah Raga Type B dengan kegiatan pemeliharaan tanaman
sebagai habitat berbagai jenis burung.
b) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah tingkat keanekaragaman jenis
fauna.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengelolaan lingkungan adalah mempertahankan
dan meningkatkan keanekaragaman jenis fauna di Gedung
Olah Raga Type B .

Pemerintah Kabupaten Bima 57


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

d) Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pendekatan Teknologi:
 Penerapan landsekap taman dengan strata yang lengkap,
mulai dari tanaman penutup hingga tegakan pelindung;
mulai dari hijauan, bunga dan buah-buahan.
 Melakukan perawatan secara berkala terhadap vegetasi
pada taman-taman yang terdapat di dalam kompleks
perkantoran
 Melakukan upaya pemeliharaan seperti: penyiraman,
pemupukan, pengendalian hama dan penyakit,
pemangkasan, penyulaman tanaman dan pengaturan
drainase.
 Melakukan pemupukan dengan dosis pupuk yang tepat.
Pendekatan Sosial Ekonomi:
 Memasang papan rambu-rambu larangan, seperti
’Dilarang mengganggu tanaman yang tumbuh di taman’.
 Pengembangbiakan tanaman taman untuk kepentingan
stocking dan komersial.
Pendekatan Institusional:
Melakukan kerjasama dengan DLH Kabupaten Bima.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan pada lokasi taman di lokasi
Gedung Olah Raga Type B
f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan setiap hari
terutama pada musim kemarau dan dilakukan selama
operasional Gedung Olah Raga Type B .

Pemerintah Kabupaten Bima 58


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

 Pengawas : Kepala Desa Panda, Camat Palibelo, Dinas


Kesehatan Kabupaten Bima, DLH Kabupaten Bima, LPM
dari Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima

E. UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP


1. Tahap Pra-Konstruksi
a. Dampak Sosialisasi dan PKM
1) Keresahan Masyarakat
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dipantau adalah keresahan
masyarakat. Sumber dampak adalah kegiatan sosialisasi
dan Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM).
b) Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau
Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah jumlah
masyarakat yang mengalami keresahan akibat kegiatan
yang dilakukan.
c) Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk
mengetahui banyaknya masyarakat yang mengalami
keresahan.

Pemerintah Kabupaten Bima 59


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

d) Pemantauan Lingkungan Hidup


 Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Melakukan pengamatan langsung dan wawancara
dengan kuisioner dan tabulasi silang yang dilanjutkan
dengan analisis deskriptif.
 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi pemantauan lingkungan hidup adalah di Desa
Panda
 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Pemantauan lingkungan hidup ini dilakukan satu kali
selama kegiatan sosialisasi dan PKM pada tahap pra-
konstruksi dilaksanakan.
e) Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Institusi pemantauan lingkungan hidup adalah :
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau Konsultan yang ditunjuk.

 Pengawas : Desa Panda, Camat Palibelo, DLH


Kabupaten Bima, LPM Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Camat Palibelo

2. Tahap Konstruksi
a. Dampak Kegiatan Mobilisasi Peralatan
1) Kemacetan Lalulintas
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dipantau adalah kemacetan lalu
lintas. Sumber dampak adalah mobilisasi peralatan pada
tahap konstruksi Gedung Olah Raga Type B.

Pemerintah Kabupaten Bima 60


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

b) Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau


Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah, volume
kenPandaan, kecepatan lalulintas
c) Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah mengukur
derajat kejenuhan akibat mobilisasi peralatan dan alat
berat.
d) Pemantauan Lingkungan Hidup
 Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Melakukan pengamatan volume lalulintas dan waktu
tempuh kenPandaan dalam jarak tertentu kemudian
dianalisis dengan menggunakan rumus matematik yang
baku.
 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi pemantauan pada jalan-jalan yang dilalui
kenPandaan proyek terutama pada Jl. Lintas Bima -
Sumbawa.
 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan sebanyak dua
kali selama kegiatan mobilisasi peralatan dan alat-alat
berat pada tahap konstruksi bangunan dilaksanakan.

e) Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup

• Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

• Pengawas : Desa Panda, Camat Palibelo, Dinas


Perhubungan Kabupaten Bima, DLH Kabupaten Bima

• Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas


Perhubungan Kabupaten Bima
Pemerintah Kabupaten Bima 61
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

b. Dampak Kegiatan Mobilisasi Tenaga Kerja


1) Kesempatan Kerja dan Berusaha
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dipantau adalah kesempatan kerja
dan berusaha. Sumber dampak adalah kegiatan mobilisasi
tenaga kerja.
b) Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau
Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah: tingkat
pengangguran dan partispasi angkatan kerja serta jumlah
usaha di sektor informal yang berkembang di sekitar lokasi
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B
c) Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Tujuan pemantauan lingkungan adalah untuk mengetahui
tingkat pengangguran dan partispasi angkatan kerja serta
jumlah usaha di sektor informal yang berkembang di
sekitar lokasi Pembangunan Gedung Olah Raga Type B
d) Pemantauan Lingkungan Hidup
 Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Melakukan pengumpulan data sekunder di Kantor BPS
Kabupaten Bima. Selain itu dilakukan pula kegiatan
survei untuk menghitung jumlah kegiatan usaha
informal yang berkembang di sekitar lokasi
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B .
 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi Pemantauan lingkungan hidup di Desa
 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan dua kali
selama kegiatan mobilisasi tenaga kerja

Pemerintah Kabupaten Bima 62


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

e) Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup


 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk
 Pengawas : Desa Panda, Camat Palibelo, Dinas Tenaga
Kerja Kabupaten Bima, DLH Kabupaten Bima, LPM dari
Desa setempat
 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Bima

2) Peningkatan Pendapatan
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dipantau adalah peningkatan
pendapatan masyarakat. Sumber dampak adalah kegiatan
mobilisasi tenaga kerja.
b) Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau
Parameter yang dipantau adalah besaran upah yang
diterima oleh setiap tenaga kerja
c) Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah mengetahui
tingkat upah yang diterima tenaga kerja
d) Pemantauan Lingkungan Hidup
 Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Melakukan pengamatan langsung dan wawancara
dengan kuisioner dan tabulasi silang yang dilanjutkan
dengan analisis deskriptif.
 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi pemantauan lingkungan hidup adalah di Desa
Panda

Pemerintah Kabupaten Bima 63


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan


Pemantauan lingkungan hidup ini dilakukan sebanyak
dua kali selama kegiatan penerimaan tenaga kerja
e) Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk
 Pengawas : Desa Panda, Camat Palibelo, Dinas Tenaga
Kerja Kabupaten Bima, DLH Kabupaten Bima, LPM dari
Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas Tenaga Kerja


Kabupaten Bima

3) Persepsi Masyarakat
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dipantau adalah persepsi
masyarakat. Dampak tersebut merupakan dampak lanjutan
dari dampak kesempatan kerja dan berusaha. Sumber
dampak adalah kegiatan mobilisasi tenaga kerja.
b) Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau
Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah jumlah
masyarakat yang berpersepsi dan sifat persepsi yang
muncul di lingkungan sosial sekitar lokasi kegiatan.
c) Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk
mengetahui banyaknya masyarakat yang berpersepsi dan
pola persepsi yang berkembang di lingkungan masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Bima 64


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

d) Pemantauan Lingkungan Hidup


 Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Melakukan pengamatan langsung dan wawancara semi
terstruktur. Data tersebut selanjutnya dianalisis secara
deskriptif kualitatif.
 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi Pemantauan lingkungan hidup adalah di Desa
Panda.
 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Pemantauan lingkungan hidup ini dilakukan minimal
dua kali selama kegiatan penerimaan tenaga kerja
e) Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

 Pengawas : Desa Panda, Camat Palibelo, Dinas Tenaga


Kerja Kabupaten Bima, DLH Kabupaten Bima, LPM dari
Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas Tenaga Kerja


Kabupaten Bima, Camat Palibelo

4) Keresahan Masyarakat
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dipantau adalah keresahan
masyarakat. Dampak tersebut merupakan dampak lanjutan
dari dampak persepsi negatif yang berkembang di
lingkungan sosial sekitar lokasi tapak proyek. Sumber
dampak utama adalah kegiatan mobilisasi tenaga kerja.

Pemerintah Kabupaten Bima 65


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

b) Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau


Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah jumlah
masyarakat yang mengalami keresahan akibat kegiatan
mobilisasi tenaga kerja konstruksi yang dilakukan.
c) Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk
mengetahui banyaknya masyarakat yang mengalami
keresahan akibat kegiatan mobilisasi tenaga kerja
konstruksi.
d) Pemantauan Lingkungan Hidup
 Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Melakukan pengamatan langsung dan wawancara semi
terstruktur. Data tersebut selanjutnya analisis secara
deskriptif kualitatif.
 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi Pemantauan lingkungan hidup adalah di Desa.
 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Pemantauan lingkungan hidup ini dilakukan minimal
dua kali selama kegiatan penerimaan tenaga kerja
konstruksi berlangsung.
e) Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

 Pengawas : Desa Panda, Camat Palibelo, Dinas Tenaga


Kerja Kabupaten Bima, DLH Kabupaten Bima, LPM dari
Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas Tenaga Kerja


Kabupaten Bima, Camat Palibelo

Pemerintah Kabupaten Bima 66


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

c. Pembuatan dan Operasional Base Camp, Direksi Keet,


Gudang dan Pemagaran Tapak Proyek.
1) Air Limbah
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dipantau adalah kuantitas dan
kualitas air limbah. Sumber dampak adalah operasional
base camp, direksi keet, dan gudang.
b) Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau
Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah
parameter fisika, kimia dan mikrobiologi air limbah.
c) Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk
mengetahui konsetrasi polutan dalam air limbah yang
dihasilkan.
d) Pemantauan Lingkungan Hidup
 Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Metode pengumpulan dan analisis data dengan
spektrofotometrik dan titimetrik
 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi Pemantauan lingkungan hidup adalah pada
saluran out let dan saluran drainase yang menjadi
penerima limbah cair yang dihasilkan.
 Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan minimal dua
kali selama kegiatan operasional base camp, direksi keet
dan gudang pada tahap konstruksi.

Pemerintah Kabupaten Bima 67


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

e) Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup


 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau Konsultan yang ditunjuk.

 Pengawas : Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, DLH


Kabupaten Bima, LPM dari Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas Kesehatan


Kabupaten Bima

2) Timbulan Sampah
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dipantau adalah jumlah sampah
yang dihasilkan selama kegiatan berlangsung. Sumber
dampak adalah pembuatan dan operasional base camp,
direksi keet, dan gudang.
b) Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau
Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah jumlah
dan jenis sampah yang dihasilkan dari kegiatan yang
dilakukan serta pola penanganannya.
c) Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk
mengetahui jumlah limbah padat yang dihasilkan serta
tingkat pengelolaan yang dilakukan.
d) Pemantauan Lingkungan Hidup
 Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Metode pengamatan dan sortir yang selanjutnya
dianalisis dengan cara matematis untuk mengetahui
jumlah dan sifat sampah yang dihasilkan.

Pemerintah Kabupaten Bima 68


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup


Lokasi Pemantauan lingkungan hidup adalah dalam
lokasi kegiatan.
 Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan minimal dua
kali selama kegiatan berlangsung.
e) Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau Konsultan yang ditunjuk.

 Pengawas : Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, DLH


Kabupaten Bima, LPM dari Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas Kesehatan


Kabupaten Bima

3) Keresahan Masyarakat
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dipantau adalah keresahan
masyarakat. Dampak tersebut merupakan dampak lanjutan
dari dampak peningkatan air limbah dan penumpukan
limbah padat. Sumber dampak adalah pembuatan dan
operasional base camp, direksi keet, dan gudang serta
pemagaran tapak proyek.
b) Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau
Parameter lingkungan yang dipantau adalah jumlah dan
frekuensi pengaduan/claim masyarakat terhadap
peningkatan air limbah dan sampah padat.

Pemerintah Kabupaten Bima 69


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

c) Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup


Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk
mengetahui jumlah jumlah dan frekuensi pengaduan/claim
masyarakat terhadap peningkatan air limbah dan sampah
padat.
d) Pematauan Lingkungan Hidup
 Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Melakukan pengamatan langsung dan wawancara semi
terstruktur. Data tersebut selanjutnya analisis secara
deskriptif kualitatif.
 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi Pemantauan lingkungan hidup adalah di Desa
 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Pemantauan dilakukan dua kali selama pembuatan dan
operasional base camp, direksi keet, dan gudang serta
pemagaran tapak proyek.
e) Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk
 Pengawas : Desa Panda, Camat Palibelo, DLH
Kabupaten Bima, LPM dari Desa setempat
 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas Kesehatan
Kabupaten Bima

4) Asimilasi dan Interaksi Sosial


a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dipantau adalah dampak asimilasi
dan interaksi sosial. Dampak tersebut bersumber dari
operasional base camp.

Pemerintah Kabupaten Bima 70


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

b) Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau


Parameter lingkungan yang dipantau adalah pola hubungan
sosial antara tenaga kerja dengan masyarakat yang
bermukim di sekitar lokasi Pembangunan Gedung Olah
Raga Type B.
c) Tujuan Pemantaun Lingkungan Hidup
Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah mengetahui
pola hubungan sosial tenaga kerja dengan masyarakat
sekitar lokasi Pembangunan Gedung Olah Raga Type B .
d) Pemantaan Lingkungan Hidup
 Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Melakukan pengamatan langsung dan wawancara semi
terstruktur. Data tersebut selanjutnya analisis secara
deskriptif kualitatif.
 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi Pemantauan lingkungan hidup adalah di Desa.
 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Pemantauan dilaksanakan sbanyak dua kali selama
kegiatan operasional base camp
e) Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk
 Pengawas : Desa Panda, Camat Palibelo, DLH
Kabupaten Bima, LPM dari Desa setempat
 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima

Pemerintah Kabupaten Bima 71


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

5) Estetika
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dipantau adalah nilai estetika
lingkungan. Dampak tersebut bersumber dari kegiatan
pemagaran tapak proyek
b) Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau
Parameter lingkungan yang pantau adalah keindahan
kawasan.
c) Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah mengetahui
nilai keindahan kawasan
d) Pemantauan Lingkungan Hidup
 Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Melakukan pengamatan langsung dan wawancara semi
terstruktur. Data tersebut selanjutnya analisis secara
deskriptif kualitatif.
 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi Pemantauan lingkungan hidup adalah di Desa.
 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Pemantauan dilaksanakan satu kali selama operasional
base camp
e) Institusi Pemantaun Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

 Pengawas : Desa Panda, Camat Palibelo, DLH


Kabupaten Bima

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima

Pemerintah Kabupaten Bima 72


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

6) Kesehatan Masyarakat
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dipantau adalah gangguan
kesehatan masyarakat. Dampak tersebut merupakan
dampak lanjutan dari dampak peningkatan air limbah dan
sampah padat selama operasional base camp dan direksi
keet.
b) Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau
Parameter lingkungan yang dipantau adalah prevalance
rate jenis penyakit diare
c) Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah mengetahui
tingkat precalance rate penyakit diare.
d) Pemantauan Lingkungan Hidup
 Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Melakukan pengamatan langsung dan wawancara semi
terstruktur. Pengumpulan data sekunder (pola penyakit
masyarakat) di Puskesmas terdekat. Data tersebut
selanjutnya analisis secara deskriptif kualitatif.
 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi Pemantauan lingkungan hidup adalah di Desa.
 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan dua kali
selama kegiatan operasional base camp dan direksi keet.
e) Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

 Pengawas : Desa Panda, Camat Palibelo, Dinas


Kesehatan Kabupaten Bima, DLH Kabupaten Bima
Pemerintah Kabupaten Bima 73
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas Kesehatan


Kabupaten Bima

d. Pengangkutan Bahan dan Material Bangunan


1) Kemacetan Lalulintas
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dipantau adalah kemacetan lalu
lintas. Sumber dampak adalah kegiatan pengangkutan
bahan dan material.
b) Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau
Parameter lingkungan yang dipantau adalah volume
kenPandaan lalulintas
c) Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk
mengetahui volume kenPandaan lalulintas.
d) Pemantauan Lingkungan Hidup
 Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Melakukan pengamatan volume lalulintas dan waktu
tempuh kenPandaan dalam jarak tertentu kemudian
dianalisis dengan menggunakan rumus matematik
yang baku.
 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi Pemantauan lingkungan hidup adalah di Lintas
Bima - Sumbawa .
 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Pemantauan lingkungan hidup dua kali selama
kegiatan pengangkutan bahan/material

Pemerintah Kabupaten Bima 74


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

e) Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup


 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

 Pengawas : Desa Panda, Camat Palibelo, Dinas


Perhubungan Kabupaten Bima, Satlantas Polres
Kabupaten Bima, DLH Kabupaten Bima

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas


Perhubungan Kabupaten Bima, Satlantas Polres
Kabupaten Bima

2) Kerusakan Badan Jalan


a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dipantau adalah kerusakan
badan jalan. Sumber dampak adalah pengangkutan
bahan/material.
b) Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau
Parameter dampak adalah badan jalan yang mengalami
kerusakan
c) Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk
mengetahui banyaknya badan jalan yang mengalami
kerusakan.
d) Pemantauan Lingkungan Hidup
 Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Melakukan pengamatan langsung. Data tersebut
selanjutnya analisis secara deskriptif kualitatif.

Pemerintah Kabupaten Bima 75


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup


Lokasi Pemantauan lingkungan hidup adalah di Lintas
Bima - Sumbawa.
 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan dua kali
selama kegiatan pengangkutan bahan/material pada
tahap konstruksi.
e) Institusi Pemantaun Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

 Pengawas : Desa Panda, Camat Palibelo, DLH


Kabupaten Bima, Dinas PU Kabupaten Bima

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas PU


Kabupaten Bima

e. Konstruksi Bangunan
1) Kualitas UPanda
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan adalah kualitas uPanda. Sumber
dampak adalah pekerjaan konstruksi bangunan.
b) Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau
Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah
parameter kualitas uPanda yaitu CO, SO2, NO2, Pb, dan
debu (TSP)
c) Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Untuk mengukur dan memantau parameter kualitas
uPanda yang mengalami perubahan.

Pemerintah Kabupaten Bima 76


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

d) Pemantauan Lingkungan Hidup


 Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Dilakukan dengan cara pengambilan sampel di
lapangan menggunakan gas sampler kemudian
dianalisa di laboratorium dengan menggunakan
spektrofotometer. Analisis data dilakukan secara
deskriptif dengan membandingkan baku mutu yang
dipersyaratkan.
 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi Pemantauan lingkungan hidup adalah: di dalam
tapak proyek dan lingkungan sekitarnya, khususnya
pada lokasi permukiman penduduk di Desa.
 Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan dua kali
selama kegiatan pekerjaan struktur bangunan pada
tahap konstruksi.
e) Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau Konsultan yang ditunjuk.

 Pengawas : Desa Panda, Camat Palibelo, Dinas


Kesehatan Kabupaten Bima, DLH Kabupaten Bima,
LPM dari Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas Kesehatan


Kabupaten Bima, Camat Palibelo

Pemerintah Kabupaten Bima 77


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

2) Kebisingan
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak penting adalah peningkatan kebisingan.
Sumber dampak adalah pekerjaan konstruksi bangunan.
b) Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau
Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah
parameter kebisingan serta banyaknya penduduk atau
karyawan yang resah akibat tingkat kebisingan yang
diakibatkan pekerjaan konstruksi bangunan
c) Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Mengukur dan mengetahui tingkat perubahan kebisingan
yang dihasilkan dari kegiatan yang dilakukan.
d) Pemantauan Lingkungan Hidup
 Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Dilakukan dengan cara pengambilan sampel di
lapangan dengan menggunakan sound level meter.
Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan
membandingkan baku mutu yang dipersyaratkan.
 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi Pemantauan lingkungan hidup adalah di dalam
tapak proyek dan lingkungan sekitarnya, khususnya
pada lokasi permukiman penduduk di Desa.
 Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan dua kali
selama kegiatan pekerjaan struktur bangunan pada
tahap konstruksi.
e) Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau Konsultan yang ditunjuk.

Pemerintah Kabupaten Bima 78


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

 Pengawas : Desa Panda, Camat Palibelo, Dinas


Kesehatan Kabupaten Bima, DLH Kabupaten Bima,
LPM dari Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas Kesehatan


Kabupaten Bima, Camat Palibelo

3) Kualitas Air permukaan


a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dipantau adalah kualitas
permukaan dan aliran air permukaan pada saluran air.
Sumber dampak adalah pekerjaan konstruksi bangunan.
b) Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau
Parameter kualitas air permukaan, terutama sumur
masyarakat yang meliputi parameter fisik-kimia, dan
biologi.
c) Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk
mengetahui adanya perubahan kualitas air permukaan
dan sedimentasi pada saluran air akibat kegiatan struktur
bangunan.
d) Pemantauan Lingkungan Hidup
 Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Melakukan pengambilan contoh air yang selanjutnya
dianalisis dilaboratorium dan membandingkannya
dengan baku mutu yang disyaratkan. Pengukuran
langsung di lapangan dengan menggunakan
Spectrophotometer Kit.

Pemerintah Kabupaten Bima 79


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup


Lokasi pemantauan lingkungan hidup dilakukan pada
saluran drainase yang berpotensi terkena dampak atau
di sekitar lokasi pelaksanaan kegiatan.
 Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan sebanyak dua
kali selama kegiatan pekerjaan struktur bangunan pada
tahap konstruksi.
e) Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau Konsultan yang ditunjuk.

 Pengawas : Desa Panda, Camat Palibelo, DLH


Kabupaten Bima, LPM dari Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Camat Palibelo

4) Keresahan Masyarakat
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dipantau adalah keresahan
masyarakat. Dampak tersebut merupakan dampak
lanjutan dari timbulnya dampak penurunan kualitas
uPanda, peningkatan kebisingan dan getaran serta
penurunan kualitas air permukaan. Sumber dampak
adalah konstruksi bangunan
b) Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau
Parameter lingkungan yang dipantau adalah jumlah dan
frekuensi pengaduan/claim masyarakat yang resah akibat
kegiatan konstruksi bangunan

Pemerintah Kabupaten Bima 80


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

c) Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup


Tujuan pemantauan lingkungan adalah jumlah dan
frekuensi pengaduan/claim masyarakat
d) Pemantauan Lingkungan Hidup
 Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Melakukan pengamatan langsung dan wawancara semi
terstruktur. Data tersebut selanjutnya analisis secara
deskriptif kualitatif.
 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi Pemantauan lingkungan hidup adalah di Desa.
 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan dua kali
selama kegiatan konstruksi bangunan.
e) Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

 Pengawas : Desa Panda, Camat Palibelo, DLH


Kabupaten Bima, LPM dari Desa setempat
 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Camat Palibelo

5) Kesehatan Masyarakat
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dipantau adalah kesehatan
masyarakat. Dampak tersebut merupakan dampak
lanjutan dari timbulnya dampak penurunan kualitas
uPanda dan penurunan kualitas air permukaan. Sumber
dampak adalah konstruksi bangunan bawah

Pemerintah Kabupaten Bima 81


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

b) Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau


Parameter yang dipantau adalah rasa ketidaknyamanan
(amenitas) dan prevalance rate penyakit ISPA
c) Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Tujuan pemantauan lingkungan adalah untuk
mengetahui jumlah gangguan tidur akibat rasa
ketidaknyamanan serta penderita penyakit ISPA
d) Pemantauan Lingkungan Hidup
 Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Melakukan wawancara dengan masyarakat disekitar
lokasi Pembangunan Gedung Olah Raga Type B .
Melakukan pengumpulan data pola penyakit di
puskesmas terdekat. Data tersebut selanjutnya
analisis secara deskriptif kualitatif.
 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi Pemantauan lingkungan hidup adalah di Desa.
 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan dua kali
selama kegiatan pekerjaan struktur bangunan pada
tahap konstruksi.
e) Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau Konsultan yang ditunjuk

 Pengawas : Desa Panda, Camat Palibelo, Dinas


Kesehatan Kabupaten Bima, DLH Kabupaten Bima

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas Kesehatan


Kabupaten Bima, Camat Palibelo

Pemerintah Kabupaten Bima 82


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

f. Pekerjaan Arsitektur dan interior


1) Estetika
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dipantau adalah meningkatnya
nilai estetika kawasan akibat kegiatan pekerjaan arsitektur
bangunan Gedung Olah Raga Type B . Sumber dampak
yaitu pekerjaan arsitektur dan interior.
b) Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau
Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah tingkta
perubahan nilai estetika dalam kawasan Gedung Olah
Raga Type B
c) Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk
mengetahui tingkat perubahan nilai estetika dalam lokasi
Gedung Olah Raga Type B
d) Pemantauan Lingkungan Hidup
 Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Melakukan pengamatan langsung. Data tersebut
selanjutnya analisis secara deskriptif kualitatif.
 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi Pemantauan lingkungan hidup adalah di lokasi
tapak proyek dan sekitarnya.
 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan sebanyak
satu kali selama pekerjaan arsitektur.
e) Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

Pemerintah Kabupaten Bima 83


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

 Pengawas : Desa Panda, Camat Palibelo, DLH


Kabupaten Bima

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Camat Palibelo

2) Kesehatan dan Keselamatan Kerja(K3)


a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak penting yang akan dipantau adalah
kesehatan dan keselamatan kerja. Sumber dampak adalah
pekerjaan arsitektur dan interior yang dilakukan dalam
lokasi Gedung Olah Raga Type B .
b) Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau
Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah
jumlah dan penyebab terjadinya gangguan kesehatan dan
keselamatan kerja.
c) Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk
mengetahui jumlah dan penyebab terjadinya gangguan
kesehatan dan keselamatan kerja
d) Pemantauan Lingkungan Hidup
 Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Melakukan pengamatan langsung dan wawancara
dengan tenaga kerja. Data yang terkumpul diolah dan
dianalisis secara deskriptif.
 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi Pemantauan lingkungan hidup adalah di tapak
proyek.
 Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan sebanyak
satu kali selama kegiatan pekerjaan berlangsung.
Pemerintah Kabupaten Bima 84
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

e) Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup


 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau pihak lain yang ditunjuk

 Pengawas : Desa Panda, Camat Palibelo, Dinas


Kesehatan Kabupaten Bima, Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Bima, PT. Jamsostek Cabang Bima, DLH
Kabupaten Bima

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas Kesehatan


Kabupaten Bima, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bima

3. Tahap Operasional
a. Operasional Gedung Olah Raga Type B
1) Iklim Mikro
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Dampak yang perlu didipantau adalah iklim mikro
Operasional bangunan Gedung Olah Raga Type B yang
berlantai 15 dengan dinding luar yang terbuat dari kaca,
pemakaian air conditioner (AC), operasional areal parkir
relatif akan menimbulkan efek pulau panas (Heat Island
Effect) dan meningkatkan suhu uPanda di sekitarnya,
selanjutnya akan berkontribusi terhadap peningkatan
suhu di sekitar lokasi kegiatan Gedung Olah Raga Type
B.
b) Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau
Parameter lingkungan yang dipantau adalah suhu
uPanda (0C) dan kelembaban uPanda (%) berdasarkan
baku mutu yang disyaratkan.

Pemerintah Kabupaten Bima 85


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

c) Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup


Tujuan pemantauan lingkungan adalah untuk
mengetahui fluktuasi suhu dan kelembaban di dalam
Gedung Olah Raga Type B dan sekitarnya.
d) Pemantauan Lingkungan Hidup
 Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Melakukan pengukuran langsung di lapangan dengan
alat thermometer dan humiditymeter.
Pengamatan data pengukuran secara berkala terhadap
suhu dan kelembaban maksimum, minimum dan
rata-rata.
 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi Pemantauan lingkungan hidup adalah di dalam
lokasi Pembangunan Gedung Olah Raga Type B .
 Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan sebanyak 1
kali setahun, terutama pada musim kemarau selama
kegiatan operasional Gedung Olah Raga Type B .
e) Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau Konsultan yang
ditunjuk.

 Pengawas : Desa Panda, Camat Palibelo, DLH


Kabupaten Bima, LPM dari Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Camat


Palibelo

Pemerintah Kabupaten Bima 86


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

2) Tinggi dan Elevasi Muka Air Tanah


a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dipantau adalah tinggi dan
elevasi muka air tanah akibat operasional Gedung Olah
Raga Type B .
b) Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau
Parameter lingkungan yang dipantau adalah tinggi dan
elevasi muka air tanah dilokasi operasional Gedung Olah
Raga Type B dan lingkungan sekitarnya.
c) Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Tujuan pemantauan lingkungan adalah mengetahui
tinggi dan elevasi muka air tanah serta tingkat intrusi air
laut setelah operasional Gedung Olah Raga Type B .
d) Pemantauan Lingkungan Hidup
 Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Melakukan pengamatan dan pengukuran langsung di
lapangan.
Pengambilan contoh air sampel, kemudian dianalisis
di laboratorium.
 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi Pemantauan lingkungan hidup adalah pada
lokasi operasional Gedung Olah Raga Type B dan
lingkungan sekitarnya.
 Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 2 kali dalam
setahun selama operasional Gedung Olah Raga Type
B.

Pemerintah Kabupaten Bima 87


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

e) Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup


 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau Konsultan yang ditunjuk.

 Pengawas : Desa Panda, Camat Palibelo, DLH


Kabupaten Bima, LPM dari Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Camat Palibelo

3) Infiltrasi/Resapan Air
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dipantau adalah hilangnya
lahan resapan atau penurunan daya infiltrasi yang
berdampak lanjut perubahan pola aliran. Sumber
dampak adalah operasional Gedung Olah Raga Type B .
b) Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau
Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah
kapasitas infiltrasi/resapan air dan pola aliran lahan
peruntukan bangunan Gedung Olah Raga Type B .
c) Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk
mengetahui dimensi lahan infiltrasi/resapan yang
hilang.
d) Pemantauan Lingkungan Hidup
 Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Melakukan pengamatan dan pengukuran langsung di
lapangan.
Pengambilan contoh tanah utuh (undisturb sample),
kemudian dianalisis di laboratorium.

Pemerintah Kabupaten Bima 88


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup


Lokasi Pemantauan lingkungan hidup adalah di tapak
rencana pembuatan bangunan parkir dari Gedung
Olah Raga Type B .
 Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan sejak
operasional Gedung Olah Raga Type B dan dilakukan
pelaporan sebanyak dua kali setahun selama
operasional Gedung Olah Raga Type B .
e) Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau Konsultan yang ditunjuk.

 Pengawas : Desa Panda, Camat Palibelo, DLH


Kabupaten Bima, LPM dari Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Camat Palibelo

4) Timbulan Sampah
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dipantau adalah jumlah
sampah yang dihasilkan selama kegiatan pengoperasian
Gedung Olah Raga Type B . Sumber dampak adalah
dari kegiatan aktifitas yang ada di dalam lokasi.
b) Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau
Parameter lingkungan hidup yang dipantau adalah
jumlah dan jenis sampah yang dihasilkan dari kegiatan
yang dilakukan serta pola penanganannya.

Pemerintah Kabupaten Bima 89


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

c) Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup


Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk
mengetahui jumlah limbah padat yang dihasilkan serta
tingkat pengelolaan yang dilakukan.
d) Pemantauan Lingkungan Hidup
 Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Dilakukan pengamatan dan sortir yang selanjutnya
dianalisis dengan cara matematis untuk mengetahui
jumlah dan sifat sampah yang dihasilkan.
 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi Pemantauan lingkungan hidup adalah dalam
lokasi Gedung Olah Raga Type B .
 Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan minimal
dua kali setahun selama kegiatan operacional
berlangsung.
e) Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau Konsultan yang
ditunjuk.

 Pengawas : Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, DLH


Kabupaten Bima, LPM dari Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Dinas Kesehatan


Kabupaten Bima

Pemerintah Kabupaten Bima 90


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

5) Flora/Vegetasi
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dipantau adalah kondisi flora
yang ada di dalam lokasi kegiatan. Sumber dampak
adalah dari kegiatan operasional Gedung Olah Raga
Type B .
b) Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau
Parameter lingkungan yang dipantau adalah tingkat
keanekaragaman jenis serta kerapatan flora dalam lokasi
Gedung Olah Raga Type B .
c) Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Tujuan pemantauan lingkungan adalah mengetahui
tingkat keanekaragaman dan kerapatan jenis flora yang
ada di dalam lokasi Gedung Olah Raga Type B .
d) Pemantauan Lingkungan Hidup
 Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Dilakukan dengan cara pengumpulan data flora
dilakukan dengan metode transek dan sensus
langsung. Data yang diperoleh kemudian dianalisis
dengan menghitung indeks nilai penting (INP) dan
indeks keanekaragaman.
 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi Pemantauan lingkungan hidup yaitu pada
lokasi taman di dalam Gedung Olah Raga Type B .
 Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan sejak
operasional gedung dan dilakukan dua kali setahun
selama operasional Gedung Olah Raga Type B Bima.

Pemerintah Kabupaten Bima 91


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

e) Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup


 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau Konsultan yang
ditunjuk.

 Pengawas : Desa Panda, Camat Palibelo, DLH


Kabupaten Bima, LPM dari Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Camat Palibelo

6) Fauna/Satwa
a) Dampak dan Sumber Dampak Penting
Jenis dampak yang akan dipantau adalah kondisi satwa
yang ada di dalam lokasi kegiatan dan sekitarnya.
Sumber dampak penting adalah operasional Gedung
Olah Raga Type B .
b) Parameter Lingkungan Hidup yang Dipantau
Parameter lingkungan yang dipantau adalah tingkat
keanekaragaman jenis dan jumlah fauna yang ada di
dalam lokasi kegiatan dan sekitarnya.
c) Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Tujuan pemantauan lingkungan adalah mengetahui
tingkat keanekaragaman jenis dan jumlah fauna di
sekitar lokasi kegiatan.
d) Pemantauan Lingkungan Hidup
 Metode Pengumpulan dan Analisa Data
Dilakukan dengan cara pengumpulan data fauna
dilakukan dengan observasi lapangan. Data yang
diperoleh kemudian dianalisis dengan menghitung

Pemerintah Kabupaten Bima 92


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

indeks nilai penting (INP) dan indeks


keanekaragaman.
 Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi Pemantauan lingkungan hidup yaitu sekitar
lokasi kegiatan operasional .
 Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan sejak
operasional gedung dan dilakukan dua kali setahun
selama operasional Gedung Olah Raga Type B Bima.
e) Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
 Pelaksana : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bima atau Konsultan yang
ditunjuk.

 Pengawas : Desa Panda, Camat Palibelo, DLH


Kabupaten Bima, LPM dari Desa setempat

 Pelaporan : DLH Kabupaten Bima, Camat Palibelo

Pemerintah Kabupaten Bima 93


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL)
Kegiatan Pembangunan Gedung Olah Raga Type B Kabupaten Bima
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi
Sumber Jenis Dampak Besaran Bentuk Upaya Lokasi Periode Bentuk Upaya Lokasi Periode Pengelola dan
Dampak Dampak Pengelolaan Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Lingkungan Pemantauan Pemantauan
Pemantaua
Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan
Hidup Hidup Hidup Hidup Lingkungan
Hidup
Tahap Pra Konstruksi
Kegiatan Keresahan Banyaknya Pendekatan Sosial Kantor Desa Pengelolaan Metode Pemantauan: Desa Panda 2 kali selama Pelaksana :
sosialisasi masyarakat masyaraka Ekonomi Panda lingkungan Melakukan pengamatan kegiatan Dinas Pekerjaan
dan PKM t disekitar  Melakukan sosialisasi hidup dilakukan langsung dan wawancara sosialisasi dan Umum dan Penataan
tapak dan memberikan sekali selama dengan kuesioner dan konsultasi Ruang Kabupaten
proyek informasi yang jelas kegiatan tabulasi silang yang publik Bima
yang kepada masyarakat sosialisasi dan dilanjutkan dengan analisis
mengalami sekitar tapak proyek Pertemuan deskriptif. Pengawas :
keresahan tentang kegiatan- Konsultasi DLH Kabupaten
akibat kegiatan yang akan Masyarakat Bima
kegiatan dilaksanakan berkaitan (PKM)
sosialisasi dengan rencana Dinas Sosial
Pembangunan Gedung Kabupaten Bima
Olah Raga Type B.
 Membuat kesepakatan Pelaporan :
tertulis dengan DLH Kabupaten
masyarakat tentang Bima
upaya yang dilakukan
oleh pemrakarsa
terhadap
bagunan/fasilitas yang
mengalami kerusakan
pada saat Pembangunan
Gedung Olah Raga Type
B
Pendekatan
Institusional
Bekerjasama dengan
Camat Palibelo dan Desa
Panda serta instansi terkait
lainnya

Pemerintah Kabupaten Bima 94


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

Tahap Konstruksi
Mobilisasi Kemacetan Tingkat Pendekatan Teknologi: Jl. Lintas Bima Pengelolaan Metode Pengumpulan dan Lokasi Pemantauan Pelaksana :
peralatan Lalulintas kemacetan  Pembuatan dan - Sumbawa lingkungan hidup Analisa Data pemantauan lingkungan Dinas Pekerjaan
pada tahap lalulintas penempatan rambu yang dilakukan dua kali Melakukan pengamatan pada jalan-jalan hidup dilakukan Umum dan Penataan
konstruksi jelas mengenai adanya yaitu saat volume lalulintas dan waktu yang dilalui sebanyak dua Ruang Kabupaten
Pembangunan kegiatan mobilisasi mobilisasi tempuh kenPandaan dalam kenPandaan kali selama Bima
Gedung Olah kenPandaan peralatan dan alat jarak tertentu kemudian proyek terutama kegiatan
Raga Type B berat dan
 Jalan masuk-keluar dianalisis dengan pada Jl. Lintas mobilisasi Pengawas :
demobilisasi
KenPandaan Pengangkut menggunakan rumus Bima - Sumbawa peralatan dan DLH Kabupaten
peralatan
melalui Jl. Lintas Bima - matematik yang baku. alat-alat berat Bima
Sumbawa pada tahap
 Kegiatan mobilisasi konstruksi Dinas Perhubungan
dilakukan di malam hari bangunan dan Kominfo
atau di luar jam puncak dilaksanakan Kabupaten Bima
lalu lintas seperti pada
pukul 17.00-18.00. Pelaporan :
Pendekatan Sosial DLH Kabupaten
Ekonomi: Bima
 Memberikan pengarahan
kepada pengemudi agar
mentaati rambu-rambu
lalulintas dan melakukan
kegiatan pengangkutan
diluar jam puncak.
Pendekatan
Institusional:
Bekerjasama dengan
Dinas Perhubungan dan
Kominfo Kabupaten
Bima dan Satlantas
Polresta Bima Kota
untuk mengarahkan
kenPandaan
pengangkut peralatan
dan alat berat.

Kegiatan Kesempatan jumlah Pendekatan Sosial Di Desa Panda Pengelolaan Metode Pengumpulan dan Lokasi Pemantauan Pelaksana :
mobilisasi Kerja dan tenaga Ekonomi lingkungan Analisa Data Pemantauan lingkungan Dinas Pekerjaan
tenaga kerja Berusaha. kerja lokal  Memasang pengumuman hidup dilakukan Melakukan pengumpulan lingkungan hidup Umum dan Penataan

Pemerintah Kabupaten Bima 95


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

yang di sekitar lokasi proyek sekali selama data sekunder di Kantor BPS hidup di Desa dilakukan 2 Ruang Kabupaten
diterima tentang kesempatan kerja kegiatan Kabupaten Bima. Data Panda kali selama Bima
selama bagi masyarakat di Desa mobilisasi tersebut selanjutnya diolah kegiatan
kegiatan Panda tenaga kerja dan dianalisis guna mobilisasi Pengawas :
konstruksi  Memberi kesempatan pada tahap menghitung TPAK. Selain itu tenaga kerja. DLH Kabupaten
pembangu yang luas kepada konstruksi dilakukan pula kegiatan Bima
nan penduduk yang survei untuk menghitung
Gedung bermukim disekitar jumlah kegiatan usaha Dinas Tenaga Kerja
Olah Raga lokasi proyek untuk informal yang berkembang di Kabupaten Bima
Type B diterima sebagai tenaga sekitar lokasi pembangunan
dan kerja konstruksi sesuai Gedung Olah Raga Type B. Pelaporan :
jumlah dengan keterampilan DLH Kabupaten
usaha yang dimiliki Bima
informal  Memberikan kesempatan
yang bagi masyarakat di
berkemba sekitar tapak proyek
ng di untuk berusaha disektor
sekitar informal
lokasi Pendekatan
pembangu Institusional
nan
 Bekerjasama dengan
Gedung
Dinas Tenaga Kerja
Olah Raga Kabupaten Bima guna
Type B
melaporkan lowongan
pekerjaan konstruksi
Peningkatan Peningkat Pendekatan Sosial Lokasi dilakukan Metode Pengumpulan dan Lokasi Pemantauan Pelaksana :
Pendapatan an Ekonomi: pengelolaan selama kegiatan Analisa Data pemantauan lingkungan Dinas Pekerjaan
pendapata  Memberikan kesempatan lingkungan mobilisasi Melakukan pengamatan lingkungan hidup Umum dan Penataan
n bagi masyarakat untuk hidup di Desa tenaga kerja langsung dan wawancara hidup adalah dilakukan 2 Ruang Kabupaten
masyaraka menjadi tenaga kerja Panda dengan kuisioner dan di Desa Panda kali selama Bima
t di sekitar pada tahap konstruksi. tabulasi silang yang kegiatan
lokasi  Memberikan upah tenaga dilanjutkan dengan analisis mobilisasi Pengawas :
pembangu kerja minimal sesuai deskriptif. tenaga kerja DLH Kabupaten
nan (UMP) Nusa Tenggara pada tahap Bima
Gedung Barat tahun 2014 konstruksi.
Olah Raga  Tidak merelokasi usaha Dinas Pendapatan
Type B informal yang Kabupaten Bima
berkembang di sekitar
lokasi Pelaporan :
DLH Kabupaten

Pemerintah Kabupaten Bima 96


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

Bima
Pendekatan
Institusional:
Berkoordinasi dengan
Pemerintah kecamatan dan
KeDesaan untuk penataan
pedagang kaki lima yang
ada di Jl. Lintas Bima –
Sumbawa
Persepsi dan Jumlah Pendekatan Sosial Disekitar Selama Metode Pengumpulan dan Lokasi Pemantauan Pelaksana :
keresahan masyarakat Ekonomi lokasi proyek dilakukan Analisa Data. Melakukan Pemantauan lingkungan Dinas Pekerjaan
yang  Memberi kesempatan yang pengangkutan pengamatan langsung dan lingkungan hidup ini Umum dan Penataan
masyarakat
memiliki luas kepada penduduk yang tanah wawancara semi terstruktur. hidup adalah dilakukan Ruang Kabupaten
persepsi bermukim disekitar lokasi Data tersebut selanjutnya di Desa Panda. minimal dua Bima
negatif dan proyek untuk diterima dianalisis secara deskriptif kali selama
resah sebagai tenaga kerja kualitatif. kegiatan Pengawas :
terhadap konstruksi. penerimaan DLH Kabupaten
kegiatan  Penerimaan dan tenaga kerja Bima
penerimaan penempatan tenaga kerja
tenaga disesuaikan dengan
kerja Dinas Sosial
keterampilan yang dimiliki Kabupaten Bima
Pendekatan Institusional
 Bekerjasama dengan Camat Pelaporan :
dan Desa DLH Kabupaten
Bima

Pembuatan Kualitas Air Penurunan Pendekatan Teknologi Lokasi Lokasi Metode pengumpulan dan Lokasi Pemantauan Pelaksana :
dan Laut kualitas air - Limbah cair dari dapur pengelolaan pengelolaan analisis data dapat adalah Pemantauan lingkungan Dinas Pekerjaan
Operasional laut akibat dan kamar mandi lingkungan lingkungan grafimetrik, titrimetrik, lingkungan hidup Umum dan Penataan
Base Camp, pembuata hidup di Desa adalah pada spektrofotometrik dan hidup adalah dilakukan Ruang Kabupaten
dIbukotaatkan saluran
Direksi Keet, n dan Panda lokasi base camp, potensimetrik pada saluran minimal dua Bima
drainase menuju
Gudang dan operasiona direksi keet, dan  out let dan kali selama
kesaluran drainase
Pemagaran l base gudang serta saluran kegiatan Pengawas :
primer .
Tapak camp, pemagaran tapak drainase yang operasional DLH Kabupaten
- Mengalirkan limbah cair proyek
Proyek direksi pada IPAL Pembuatan menjadi base camp, Bima
keet, septick tank (kedap air) penerima direksi keet
bengkel - Menampung sisa-sisa limbah cair dan gudang Dinas Kesehatan
dan yang pada tahap Kabupaten Bima
minyak/pelumas pada
gudang dihasilkan. konstruksi.
drum-drum.
serta Pelaporan :
Pendekatan
pemagaran DLH Kabupaten

Pemerintah Kabupaten Bima 97


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

tapak Institusional: Bima


proyek Bekerjasama dengan
DLH Kabupaten Bima
dan LPM Desa Panda
Timbulan Peningkata Pendekatan Teknologi Lokasi Pengelolaan Metode pengamatan dan Lokasi Pemantauan Pelaksana :
sampah n timbulan Menyediakan bak pengelolaan lingkungan sortir yang selanjutnya Pemantauan lingkungan Dinas Pekerjaan
sampah sampah, pemilahan lingkungan hidup dilakukan dianalisis dengan cara lingkungan hidup Umum dan Penataan
dari adalah pada selama kegiatan matematis untuk hidup adalah dilakukan Ruang Kabupaten
sampah, melakukan
operasional lokasi base operasional base mengetahui jumlah dan sifat dalam lokasi minimal dua Bima
pengumpulan limbah
base camp, camp, direksi camp, direksi sampah yang dihasilkan. kegiatan. kali selama
padat (sampah) pada
direksi keet, dan keet dan gudang  kegiatan Pengawas :
keet, wadah tertutup dan
melakukan sistem gudang serta pada tahap berlangsung. DLH Kabupaten
bengkel
pengangkutan limbah pemagaran konstruksi Bima
dan gudang
padat (sampah) tapak proyek
dilakukan secara teratur. Dinas Kebersihan
Pendekatan dan Pertnaman
Institusional: Kabupaten Bima
Bekerjasama dengan
Pelaporan :
DLH Kabupaten Bima
DLH Kabupaten
dan LPM Desa Panda
Bima

Keresahan Banyaknya Pendekatan Sosial: Lokasi Dilakukan Metode Pengumpulan dan Lokasi Pemantauan Pelaksana :
Masyarakat masyaraka - Menyampaikan kepada pengelolaan selama kegiatan Analisa Data Pemantauan lingkungan Dinas Pekerjaan
t disekitar seluruh tenaga kerja lingkungan operasional base  Melakukan pengamatan lingkungan hidup Umum dan Penataan
tapak yang tinggal di base adalah pada camp, direksi langsung dan wawancara hidup adalah dilakukan 2 Ruang Kabupaten
proyek camp untuk tetap lokasi base keet dan gudang semi terstruktur. Data di Desa Panda (dua) kali Bima
yang resah menjaga kebersihan camp, direksi serta kegiatan tersebut selanjutnya selama
akibat lingkungan keet, dan pemagaran tapak analisis secara deskriptif kegiatan Pengawas :
peningkata - Melakukan gudang serta proyek pada kualitatif. operasional DLH Kabupaten
n air pemeliharaan pemagaran tahap konstruksi direksi keet Bima
limbah kebersihan lingkungan tapak proyek dan gudang
dan satu kali seminggu. pada tahap Dinas Sosial
sampah - Melakukan konstruksi. Kabupaten Bima
padat pengangkutan sampah
secara rutin ke TPA Pelaporan :
Pendekatan DLH Kabupaten
Bima
Institusional:
- Bekerjasama dengan
DLH Kabupaten Bima

Pemerintah Kabupaten Bima 98


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

untuk pengangkutan
sampah ke TPA
Asimilasi dan Tingkat Pendekatan Sosial: Lokasi base Dilakukan Metode Pengumpulan dan Lokasi Pemantauan Pelaksana :
Interaksi Sosial interaksi  Memberikan pengarahan camp, direksi selama kegiatan Analisa Data Pemantauan dilaksanakan Dinas Pekerjaan
sosial
kepada tenaga kerja yang keet, dan operasional base  Melakukan pengamatan lingkungan satu kali Umum dan Penataan
tenaga gudang serta camp, direksi langsung dan wawancara hidup adalah selama Ruang Kabupaten
tinggal di base camp agar
kerja pemagaran keet dan gudang semi terstruktur. Data di Desa Panda operasional Bima
menjaga hubungan sosial
konstruksi tapak proyek serta kegiatan tersebut selanjutnya base camp
dengan dengan masyarakat
sekitar. Serta pemagaran tapak analisis secara deskriptif Pengawas :
masyarakat
menyampaikan kepada proyek kualitatif. DLH Kabupaten
yang
tenaga kerja untuk Bima
bermukim
di sekitar terlibat dalam kegiatan
lokasi sosial yang Dinas Perhubungan
kegiatan diselenggarakan oleh dan Kominfo
masyarakat. Kabupaten Bima
Pendekatan
Institusional : Pelaporan :
DLH Kabupaten
Bekerjasama dengan DLH
Bima
Kabupaten Bima,
KeDesaan/LPM
Estetika Nilai Pendekatan Teknologi: Lokasi Pengelolaan Metode Pengumpulan dan Lokasi Pemantauan Pelaksana :
keindahan  Menyediakan bak pengelolaan lingkungan hidup Analisa Data Pemantauan dilaksanakan Dinas Pekerjaan
kawasan sampah dan memisahkan lingkungan dilakukan setiap  Melakukan pengamatan lingkungan satu kali Umum dan Penataan
adalah pada hari selama langsung dan wawancara hidup adalah selama Ruang Kabupaten
sampah organik dan
lokasi base kegiatan semi terstruktur. Data di Desa Panda operasional Bima
anorganik.
camp, bengkel operasional base tersebut selanjutnya base camp
 Melakukan camp, bengkel
pengumpulan limbah dan gudang analisis secara deskriptif Pengawas :
dan gudang pada
padat (sampah) pada kualitatif. DLH Kabupaten
tahap konstruksi
Bima
wadah tertutup dan
melakukan sistem
pengangkutan limbah Pelaporan :
padat (sampah) DLH Kabupaten
Bima
dilakukan secara teratur.
 Membuat dan mencat
pagar tapak proyek yang
terbuat dari seng,
tripleks dan atau bahan
lain yang dapat
meningkatkan keindahan
kawasan

Pemerintah Kabupaten Bima 99


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

Pendekatan Sosial
Ekonomi:
Menyampaikan kepada
petugas lapangan agar
memelihara pagar proyek
selama kegiatan kosntruksi
berlangsung.
Kesehatan Jumlah Pendekatan Teknologi: Lokasi Pengelolaan Metode Pengumpulan dan Lokasi Pemantauan Pelaksana :
Masyarakat masyaraka - Melakukan penanganan pengelolaan lingkungan hidup Analisa Data Pemantauan lingkungan Dinas Pekerjaan
t yang limbah yang berasal dari lingkungan dilakukan selama  Melakukan pengamatan lingkungan hidup Umum dan Penataan
mengalami basecamp dan direksi adalah pada kegiatan langsung dan wawancara hidup adalah dilakukan dua Ruang Kabupaten
gangguan keet. lokasi sekitar kontruksi semi terstruktur. di Desa Panda kali selama Bima
kesehetan Pendekatan Sosial Pengumpulan data kegiatan
akibat Ekonomi sekunder (pola penyakit operasional Pengawas :
operasiona - Memberikan masyarakat) di Puskesmas base camp dan DLH Kabupaten
l basecamp terdekat. Data tersebut direksi keet Bima
penyuluhan dan
dan direksi selanjutnya analisis secara
sosialisasi kepada tenaga
keet kerja yang tinggal di deskriptif kualitatif. Dinas Kesehatan
Kabupaten Bima
basecamp agar tetap
memelihara kebersihan
Pelaporan :
lingkungan.
DLH Kabupaten
Pendekatan
Bima
Institusional:
Bekerjasama dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten
Bima
Pengangkuta Kemacetan Tingkat Pendekatan Teknologi: Lokasi Pengelolaan Metode Pengumpulan dan Lokasi Pemantauan Pelaksana :
n Bahan dan Lalulintas kemacetan - Kegiatan mobilisasi pengelolaan di lingkungan Analisa Data Pemantauan lingkungan Dinas Pekerjaan
Material lalulintas dilakukan di malam hari ruas jalan di hidup dilakukan  Melakukan pengamatan lingkungan hidup dua kali Umum dan Penataan
Bangunan akibat atau di luar jam puncak sekitar lokasi selama kegiatan volume lalulintas dan hidup adalah selama Ruang Kabupaten
kegiatan lalu lintas. pembangunan pengangkutan waktu tempuh di Jl. Lintas kegiatan Bima
pengangku - Pembuatan dan bahan dan kenPandaan dalam jarak Bima - pengangkutan
tan penempatan rambu yang material tertentu kemudian Sumbawa bahan/materia Pengawas :
bahan/mat jelas mengenai adanya bangunan dianalisis dengan l DLH Kabupaten
erial kegiatan mobilisasi menggunakan rumus Bima
kenPandaan matematik yang baku.
Dinas Perhubungan
- Jalan masuk-keluar
KenPandaan Pengangkut dan Kominfo
Kabupaten Bima
melalui Jl. Lintas Bima –

Pemerintah Kabupaten Bima 100


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

Sumbawa. Pelaporan :
Pendekatan DLH Kabupaten
Institusional: Bima
Bekerjasama dengan Dinas
Perhubungan dan Kominfo
Kabupaten Bima dan
Satlantas Polresta Bima
Kota untuk mengarahkan
kenPandaan proyek.
Kerusakan Banyaknya Pendekatan Teknologi: Lokasi Pengelolaan Metode Pengumpulan dan Lokasi Pemantauan Pelaksana :
Badan Jalan badan  Pembatasan berat beban pengelolaan di lingkungan hidup Analisa Data Pemantauan lingkungan Dinas Pekerjaan
jalan yang angkut kenPandaan ruas jalan di dilakukan selama  Melakukan pengamatan lingkungan hidup Umum dan Penataan
mengalami pengakut dan Dilakukan sekitar lokasi kegiatan langsung. Data tersebut hidup adalah dilakukan dua Ruang Kabupaten
kerusakan pembangunan pengangkutan selanjutnya analisis secara di Jl. Lintas kali selama Bima
perbaikan badan jalan
akibat bahan dan deskriptif kualitatif. Bima - kegiatan
rusak akibat kegiatan
tonase material bangunan Sumbawa pengangkutan Pengawas :
mobilisasi ini. pada tahap
kenPandaa Pendekatan Sosial bahan/materia DLH Kabupaten
konstruksi
n dan Ekonomi: l pada tahap Bima
muatanny konstruksi
 Memberikan
a yang Dinas Perhubungan
penyuluhan/pengarahan
melebihi dan Kominfo
kepada para pengemudi
kapasitas Kabupaten Bima
kenPandaan agar tidak
jalan
mengangkut bahan
Pelaporan :
material melebihi batas
DLH Kabupaten
tonase
Bima
Pendekatan
Institusional:
Bekerjasama dengan Dinas
PU dan Penataan Ruang
Kabupaten Bima
Konstruksi Kualitas Peningkat Pendekatan Teknologi: Lokasi Pengelolaan Memantau kondisi kualitas lokasi Pemantauan Pelaksana :
bangunan UPanda an  Melakukan penyiraman pengelolaan lingkungan hidup uPanda. permukiman lingkungan Dinas Pekerjaan
kandunga secara berkala pada lingkungan dilakukan selama Dilakukan dengan cara penduduk di hidup Umum dan Penataan
n gas-gas, pada lokasi kegiatan pengambilan sampel di Desa Panda dilakukan 2 Ruang Kabupaten
lokasi kegiatan pekerjaan
debu dan tapak proyek pekerjaan struktur lapangan menggunakan gas (dua) kali Bima
struktur bangunan
kebisingan dan sekitarnya bangunan bawah sampler kemudian dianalisa selama
bawah. pada tahap
serta  Mengurangi intensitas di laboratorium dengan kegiatan Pengawas :
konstruksi
gangguan menggunakan pekerjaan DLH Kabupaten
kegiatan pekerjaan
kesehatan struktur bawah terutama spektrofotometer. Analisis konstruksi Bima
masyaraka data dilakukan secara bangunan

Pemerintah Kabupaten Bima 101


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

t pada saat penduduk deskriptif dengan bawah pada Dinas Kesehatan


sedang beristirahat baik membandingkan baku mutu tahap Kabupaten Bima
pada siang hari maupun yang dipersyaratkan. konstruksi
pada malam hari Pelaporan :
Pendekatan Sosial DLH Kabupaten
Ekonomi: Bima
 Mengatur jadwal
pekerjaan yang
disesuaikan dengan
waktu-waktu sIbukotak
dan istirahat masyarakat
sekitar tapak proyek.
 Memberikan penyuluhan
dan sosialisasi kepada
masyarakat di sekitar
lokasi proyek tentang
penyakit Infeksi Saluran
Penyakit bagian Atas
(ISPA) dan
penangggulangannya
serta membatu
pengobatan kepada
penduduk yang
menderita penyakit ISPA
Pendekatan
Institusional:
Melakukan kerjasama
dengan Dinas Tenaga Kerja
dan Dinas Kesehatan
Kabupaten Bima.
Kebisingan peningkata Pendekatan Teknologi: Lokasi Pengelolaan  Memantau kondisi kualitas Kebisingan: di Pemantauan Pelaksana :
n  Mengurangi intensitas pengelolaan lingkungan kebisingan dalam lokasi dalam tapak lingkungan Dinas Pekerjaan
kebisingan kegiatan pekerjaan lingkungan hidup dilakukan kegiatan. proyek dan hidup Umum dan Penataan
dilokasi struktur bawah terutama pada lokasi selama kegiatan  Dilakukan dengan cara lingkungan dilakukan 2 Ruang Kabupaten
kegiatan pada saat penduduk tapak proyek pekerjaan pengambilan sampel di sekitarnya, (dua) kali Bima
sedang beristirahat baik dan sekitarnya struktur lapangan dengan khususnya selama
pada siang hari maupun bangunan bawah menggunakan sound level pada lokasi Pekerjaan Pengawas :
pada malam hari pada tahap meter. Analisis data permukiman konstruksi DLH Kabupaten
Pendekatan Sosial konstruksi dilakukan secara deskriptif penduduk bangunan Bima
Ekonomi: dengan membandingkan bawah pada

Pemerintah Kabupaten Bima 102


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

 Mengatur jadwal baku mutu yang tahap Dinas Kesehatan


pekerjaan yang dipersyaratkan. konstruksi Kabupaten Bima
disesuaikan dengan
waktu-waktu sIbukotak Pelaporan :
dan istirahat masyarakat DLH Kabupaten
sekitar tapak proyek. Bima
 Memberikan insentif
untuk pemeriksaan
kesehatan bagi
masyarakat yang terkena
dampak dari kegiatan
pemancangan tiang
pancang serta ganti rugi
bangunan yan rusak.
Pendekatan
Institusional:
Melakukan kerjasama
dengan Dinas Tenaga Kerja
dan Dinas Kesehatan
Kabupaten Bima.
Kualitas Air terjadinya Pendekatan Teknologi: Lokasi Pengelolaan  Memantau kualitas air dan Lokasi Pemantauan Pelaksana :
laut pendangka  Penempatan pengelolaan dilakukan selama tingkat pendangkalan pada pemantauan lingkungan Dinas Pekerjaan
lan di bahan/material adalah di kegiatan saluran. lingkungan hidup Umum dan Penataan
tapak lokasi tapak pekerjaan struktur  Melakukan pengambilan hidup dilakukan dua Ruang Kabupaten
bangunan pada daerah
proyek proyek dan bangunan pada contoh air yang selanjutnya dilakukan kali selama Bima
cekungan atau diberi
sekitarnya tahap konstruksi dianalisis dilaboratorium pada saluran kegiatan
pembatas berupa papan,
batu bata dll. dan membandingkannya drainase yang konstruksi Pengawas :
 Penumpukan bahan dengan baku mutu yang berpotensi bangunan DLH Kabupaten
disesuaikan dengan disyaratkan. Pengukuran terkena bawah Bima
kebutuhan untuk langsung di lapangan dampak atau
menghindari dengan menggunakan di sekitar Dinas Kesehatan
penumpukan terlalu Spectrophotometer Kit. lokasi Kabupaten Bima
lama. pelaksanaan
kegiatan Pelaporan :
 Pelaksanaan kegiatan
hendaknya pada musim DLH Kabupaten
Bima
kemarau untuk
menghindari terbawanya
bahan oleh aliran
permukaan.

Pemerintah Kabupaten Bima 103


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

Pendekatan Sosial
Ekonomi:
 Penyuluhan/pengarahan
kepada pekerja/buruh dan
masyarakat agar secara
bersama menjaga agar
tidak terjadi ceceran
bahan/material bangunan.
Pendekatan
Institusional:
Kerjasama dengan pihak
Dinas/Instansi terkait
seperti Dinas PU dan
Penataan Ruang
Kabupaten Bima.
Pekerjaan Estetika Nilai Pendekatan Teknologi: Lokasi Pengelolaan Metode Pengumpulan Lokasi Pemantauan Pelaksana :
Arsitektur estetika  Melakukan pengelolaan pengelolaan selama kegiatan dan Analisa Data Pemantauan lingkungan Dinas Pekerjaan
dan Interior bangunan kebersihan secara lingkungan arsitektur  Melakukan pengamatan lingkungan hidup Umum dan Penataan
masjid adalah pada bangunan langsung. Data tersebut hidup adalah dilakukan Ruang Kabupaten
kontinyu untuk menjaga
terapung lokasi tapak Perumahan selanjutnya analisis secara di lokasi tapak sebanyak satu Bima
nilai estetika dalam
dan proyek dan pada tahap deskriptif kualitatif. proyek dan kali selama
lingkungan lokasi di tahap kontruksi.
Pendekatan sekitarnya konstruksi sekitarnya pekerjaan Pengawas :
sekitarnya
Institusional: arsitektur DLH Kabupaten
Bima
 Bekerjasama dengan
DLH Kabupaten Bima
dan LPM KeDesaan Pelaporan :
DLH Kabupaten
setempat untuk
Bima
pengelolaan sampah.

Kesehatan dan Jumlah Pendekatan Teknologi: Lokasi Pengelolaan Metode Pengumpulan dan Lokasi Pemantauan Pelaksana :
Keselamatan tenaga  Mewajibkan para tenaga pengelolaan lingkungan Analisa Data Pemantauan lingkungan Dinas Pekerjaan
Kerja kerja yang kerja dan buruh untuk lingkungan hidup dilakukan Melakukan pengamatan lingkungan hidup Umum dan Penataan
mengalami menggunakan ear muff pada lokasi selama kegiatan langsung dan wawancara hidup adalah dilakukan Ruang Kabupaten
gangguan dan ear plug, kaos tapak proyek pekerjaan dengan tenaga kerja. Data di tapak sebanyak satu Bima
kesehatan tangan, helm pengaman interior pada yang terkumpul diolah dan proyek. kali selama
dan kepala, baju kerja khusus tahap konstruksi dianalisis secara deskriptif. kegiatan Pengawas :
keselamata kegiatan konstruksi, pekerjaan DLH Kabupaten
n kerja sepatu bot, kaca mata. berlangsung. Bima
 Melengkapi tenaga kerja
Dinas Kesehatan

Pemerintah Kabupaten Bima 104


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

dengan alat kerja standar Kabupaten Bima


sehingga meminimalkan
terjadinya kecelakaan Pelaporan :
kerja. DLH Kabupaten
Pendekatan Sosial Bima
Ekonomi:
 Pihak kontraktor
mendaftarkan seluruh
pekerja pada PT.
Jamsostek dan
mempekerjakan tenaga
kerja sesuai ketentuan
perundang-undangan
ketenagakerjaan
 Melakukan pemeriksaan
kesehatan pekerja selama
kegiatan pekerjaan
interior.
 Memberikan penyuluhan
pada pekerja tentang
standar prosedur
keselamatan kerja.
 Mewajibkan kepada
seluruh pekerja untuk
mematuhi peraturan
keselamatan kerja yang
ditetapkan oleh
perusahaan.
Pendekatan
Institusional:
 Melakukan kerjasama
dengan Dinas Tenaga
Kerja Kabupaten Bima.
Tahap Operasional

Operasional Iklim Mikro Suhu Pendekatan Teknologi: Lokasi Pengelolaan  Memantau fluktuasi Lokasi Pemantauan Pelaksana :
Gedung uPanda  Pengadaan dan pengelolaan dilakukan selama perubahan suhu dan Pemantauan lingkungan Dinas Pekerjaan
Olah Raga yang tinggi pemeliharaan ruang lingkungan kegiatan kelembaban uPanda lingkungan hidup Umum dan Penataan
Type B dengan hidup yaitu di operasional hidup adalah dilakukan 1 Ruang Kabupaten
(space) terbuka seluas Metode pemantauan:
fluktuasi dalam bangunan di dalam kali setahun, Bima
mungkin untuk  Melakukan pengukuran

Pemerintah Kabupaten Bima 105


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

yang kepentingan dan sekitarnya langsung di lapangan Kawasan terutama pada


relatif evapotranspirasi dan dengan alat thermometer Gedung Olah musim Pengawas :
tinggi resapan. dan humiditymeter. Raga Type B kemarau DLH Kabupaten
antara  Penggunaan Air  Pengamatan data Amahami selama Bima
pagi, siang Conditioner (AC) gedung pengukuran secara berkala kegiatan
dan sore yang terkontrol sesuai terhadap suhu dan operasional Dinas Kehutanan
hari kebutuhan kelembaban maksimum, Kawasan dan Perkebunan
 Penggunaan minimum dan rata-rata Gedung Olah Kabupaten Bima
bahan/material Raga Type B
bangunan yang Amahami Pelaporan :
menyerap/memantulkan DLH Kabupaten
energi thermal Bima
berlebihan atau dapat
membentuk titik api.
Pendekatan Sosial
Ekonomi:
 Pengarahan bagi
karyawan/pengguna
gedung agar
menggunakan AC sesuai
kebutuhan.

Pendekatan
Institusional:
Bekerjasama dengan
Dinas/Instansi terkait,
seperti DLH Kabupaten
Bima.
Tinggi dan Rendahny Pendekatan Teknologi: Lokasi Pengelolaan  Memantau tinggi dan pada lokasi Pemantauan Pelaksana :
Elevasi Muka a muka  Pemakaian air secara pengelolaan dilakukan selama elevasi muka air tanah operasional lingkungan Dinas Pekerjaan
Air Tanah elevasi air efisien lingkungan kegiatan dilokasi kegiatan dan Kawasan hidup Umum dan Penataan
tanah pada hidup yaitu di operasional lingkungan sekitarnya. Gedung Olah dilakukan 2 Ruang Kabupaten
 Pengadaan sumur
dalam bangunan Bima
lokasi resapan  Melakukan pengamatan dan Raga Type B kali dalam
dan sekitarnya
sekitar  Pemeliharaan taman pengukuran langsung di dan setahun
lapangan. lingkungan selama Pengawas :
Pendekatan
sekitarnya operasional DLH Kabupaten
Institusional:
Kawasan Bima
Bekerjasama dengan
Gedung Olah
Dinas/Instansi terkait, Pelaporan :
Raga Type B
seperti DLH Kabupaten DLH Kabupaten

Pemerintah Kabupaten Bima 106


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

Bima. Bima
Flora/vegetasi Tingkat Pendekatan Teknologi: Lokasi Pengelolaan Metode Pengumpulan dan Lokasi Pemantauan Pelaksana :
keanekara  Penerapan landsekap pengelolaan lingkungan Analisa Data Pemantauan lingkungan Dinas Pekerjaan
gaman taman dengan strata lingkungan hidup dilakukan Dilakukan dengan cara lingkungan hidup Umum dan Penataan
jenis yang lengkap, mulai dari pada lokasi setiap hari pengumpulan data flora hidup yaitu dilakukan Ruang Kabupaten
flora/veget tanaman penutup hingga taman di terutama pada dilakukan dengan metode pada lokasi sejak Bima
asi tegakan pelindung; mulai dalam lokasi musim kemarau transek dan sensus langsung. taman. operasional
dari hijauan, bunga dan dan dilakukan Data yang diperoleh dan dilakukan
buah-buahan seperti selama kemudian dianalisis dengan dua kali Pengawas :
mangga, bambu dll operasional menghitung indeks nilai setahun DLH Kabupaten
 Melakukan perawatan penting (INP) dan indeks selama Bima
secara berkala terhadap keanekaragaman. operasional
vegetasi pada taman- Dinas Kehutanan
taman yang terdapat di dan Perkebunan
dalam kompleks Gedung Kabupaten Bima
Olah Raga Type B
 Melakukan upaya Pelaporan :
DLH Kabupaten
pemeliharaan seperti:
Bima
penyiraman,
pemupukan,
pengendalian hama dan
penyakit, pemangkasan,
penyulaman tanaman
dan pengaturan drainase.
 Melakukan pemupukan
dengan dosis pupuk yang
tepat.
 Menggunakan pestisida
seperlunya dengan dosis
yang tepat.
 Mempertahankan luasan
ruang terbuka sebesar
20,36% sesuai dengan
site plan
Pendekatan Sosial
Ekonomi:
 Memasang papan rambu-
rambu larangan, seperti
’Dilarang mengganggu

Pemerintah Kabupaten Bima 107


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

tanaman yang tumbuh di


taman’.
 Pengembangbiakan
tanaman taman untuk
kepentingan stocking
dan komersial.
Pendekatan
Institusional:
Melakukan kerjasama
dengan DLH Kabupaten
Bima
Fauna/Satwa Tingkat Pendekatan Teknologi: Lokasi Pengelolaan Metode Pengumpulan dan Lokasi Pemantauan Pelaksana :
keanekara  Penerapan landsekap pengelolaan lingkungan Analisa Data Pemantauan lingkungan Dinas Pekerjaan
gaman taman dengan strata lingkungan hidup dilakukan Dilakukan dengan cara lingkungan hidup Umum dan Penataan
jenis yang lengkap, mulai dari pada lokasi setiap hari pengumpulan data fauna hidup yaitu dilakukan Ruang Kabupaten
fauna. tanaman penutup hingga taman di terutama pada dilakukan dengan observasi sekitar lokasi sejak Bima
tegakan pelindung; mulai dalam lokasi musim kemarau lapangan. Data yang diperoleh kegiatan operasional
dari hijauan, bunga dan dan dilakukan kemudian dianalisis dengan operasional gedung dan
buah-buahan. selama menghitung indeks nilai dilakukan dua Pengawas :
 Melakukan perawatan operasional penting (INP) dan indeks kali setahun DLH Kabupaten
secara berkala terhadap keanekaragaman selama Bima
vegetasi pada taman- operasional
taman yang terdapat di Dinas Kehutanan
dalam kompleks Gedung dan Perkebunan
Olah Raga Type B Kabupaten Bima
 Melakukan upaya
pemeliharaan seperti: Pelaporan :
penyiraman, DLH Kabupaten
pemupukan, Bima
pengendalian hama dan
penyakit, pemangkasan,
penyulaman tanaman
dan pengaturan drainase.
 Melakukan pemupukan
dengan dosis pupuk yang
tepat.
Pendekatan Sosial
Ekonomi:
 Memasang papan rambu-
rambu larangan, seperti

Pemerintah Kabupaten Bima 108


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Pembangunan Gedung Olah Raga Type B

’Dilarang mengganggu
tanaman yang tumbuh di
taman’.
 Pengembangbiakan
tanaman taman untuk
kepentingan stocking
dan komersial.

Pendekatan
Institusional:
Melakukan kerjasama
dengan DLH Kabupaten
Bima

Pemerintah Kabupaten Bima 109

Anda mungkin juga menyukai