Anda di halaman 1dari 58

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


(BAPPEDA)

BAB
IV
PROFIL KABUPATEN
TAPANULI UTARA

4.1 Sejarah Kabupaten Tapanuli Utara

Kabupaten Tapanuli Utara yang merupakan salah satu daerah Kabupaten di


Provinsi Sumatera Utara terletak di wilayah dataran tinggi Sumatera Utara dan
berada pada ketinggian antara 300-1500 meter di atas permukaan laut.
Berdasarkan kondisi Topografi dan kontur tanah untuk kabupaten/kota di
Provinsi Sumatera Utara, bahwa Kabupaten Tapanuli Utara memiliki
karakteristik wilayah bergelombang dan berbukit serta merupakan bagian dari
pegunungan Bukit Barisan. Sebagai salah satu wilayah di dataran tinggi, maka
Kabupaten Tapanuli Utara sangat potensial untuk pengembangan tanaman
holtikultura dan berada pada jalur lintas antara beberapa kabupaten/kota.

Kabupaten Tapanuli Utara yang merupakan salah satu daerah Kabupaten di


Provinsi Sumatera Utara terletak di wilayah dataran tinggi Sumatera Utara dan
berada pada ketinggian antara 300-1500 meter di atas permukaan laut.
Berdasarkan kondisi Topografi dan kontur tanah untuk kabupaten/kota di
Provinsi Sumatera Utara, bahwa Kabupaten Tapanuli Utara memiliki
karakteristik wilayah bergelombang dan berbukit serta merupakan bagian dari
pegunungan Bukit Barisan. Sebagai salah satu wilayah di dataran tinggi, maka
Kabupaten Tapanuli Utara sangat potensial untuk pengembangan tanaman
holtikultura dan berada pada jalur lintas antara beberapa kabupaten/kota.

Pada masa Hindia Belanda, Kabupaten Tapanuli Utara termasuk Kabupaten


Dairi, Toba Samosir, Samosir, dan Humbang Hasundutan yang sekarang
termasuk dalam Keresidenan Tapanuli yang dipimpin seorang Residen bangsa
Belanda yang berkedudukan di Sibolga. Keresidenan Tapanuli yang dulu disebut
Residentie Tapanuli yang terdiri dari 4 Afdeling yaitu Afdeling Batak Landen,
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 1
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Afdeling Padang Sidempuan, Afdeling Sibolga dan Afdeling Nias. Afdeling Batak
Landen dipimpin seorang Asisten Residen yang ibukotanya Tarutung yang
terdiri dari 5 Onder Afdeling (Wilayah).

Sesudah kemerdekaan Republik Indonesia diproklamasikan tanggal 17 Agustus


1945, pemerintah mulai membentuk struktur pemerintahan baik di pusat dan di
daerah. Dengan diangkatnya Dr. Ferdinand Lumbantobing sebagai Residen
Tapanuli, disusunlah struktur pemerintahan dalam negeri di Tapanuli khususnya
di Tapanuli Utara sebagai berikut:
a. Nama Afdeling Batak Landen diganti menjadi Luhak Tanah Batak dan
sebagai Luhak pertama diangkat Cornelis Sihombing. Nama Onder Afdeling
diganti menjadi Urung yang dipimpin Kepala Urung, Para Demang
memimpin Onder Afdeling sebagai Kepala Urung.
b. Onder Distrikten diganti menjadi Urung Kecil dan dipimpin Kepala Urung
Kecil yang dulu disebut Asisten Demang.

Kemudian pada tahun 2003 Kabupaten Tapanuli Utara dimekarkan kembali


menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten
Humbang Hasundutan sesuai dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2003
tentang pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat dan
Kabupaten Humbang Hasundutan.

4.2 Kondisi Geografi

Secara geografis Kabupaten Tapanuli Utara terletak pada koordinat 1º20’00” -


2º41’00” Lintang Utara (LU) dan 98º05’-99º16’ Bujur Timur (BT). Dengan luas
wilayah yang dimiliki ± 3.800,31 km², dengan distribusi luas daratan sebesar
3.793,71 km² dan luas perairan Danau Toba sebesar 6,60 km². Dari 15
Kecamatan yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara, Kecamatan Garoga
merupakan Kecamatan yang memiliki areal terbesar sekitar 567,58 km² dan
Kecamatan yang memiliki luas areal terkecil adalah Kecamatan Muara sekitar
79,75 km². Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut.

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 2
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Tabel 4.1. Luas Wilayah di Kabupaten Tapanuli Utara Menurut Kecamatan


Tahun 2010

Luas/Area Persentase
No. Kecamatan Ibu Kota Kecamatan Kelurahan Desa
(Km2) (%)
1 Parmonangan Parmonangan - 14 257,35 6,78
2 Adian Koting Adian Koting - 14 502,90 13,26
3 Sipoholon Sipoholon 1 13 189,20 4,99
4 Tarutung Tarutung 7 24 107,68 2,84
5 Siatas Barita Simorangkir Julu - 12 92,92 2,45
6 Pahae Julu Onan Hasang 1 18 165,90 4,37
7 Pahae Jae Sarulla 1 12 203,20 5,36
8 Purbatua Parsaoran Janji Angkola - 11 191,80 5,06
9 Simangumban Aek Nabara - 8 150,00 3,95
10 Pangaribuan Pangaribuan - 22 459,25 12,10
11 Garoga Garoga - 12 567,58 14,96
12 Sipahutar Sipahutar - 23 408,22 10,76
13 Siborong-borong Siborong-borong 1 20 279,91 7,38
14 Pagaran Sipultak - 14 138,05 3,64
15 Muara Muara - 15 79,75 2,10
Jumlah 11 232 3.793,71* 100

Sumber: RTRW Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012 – 2032


Ket: * Belum Termasuk Luas Danau Toba: 6,60 Km2

Secara administratif Kabupaten Tapanuli Utara berbatasan dengan lima


kabupaten tetangga. Adapun batas-batas adalah sebagai berikut:
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah dan
Kabupaten Humbang Hasundutan;
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu;
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir;
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar peta 4.1. dan gambar peta 4.2
berikut.

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 3
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Gambar 4.1. Peta Orientasi Wilayah Kabupaten Tapanuli Utara

Sumber: RTRW Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012 - 2032

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 4
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Gambar 4.2. Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Tapanuli Utara

Sumber: RTRW Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012 - 2032

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 5
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

4.3 Kondisi Demografi

Uraian mengenai profil kependudukan dan sumberdaya manusia wilayah


Kabupaten Tapanuli Utara akan membahas jumlah dan laju pertumbuhan
penduduk, jumlah penduduk menurut struktur umur, jenis kelamin, dan
perkembangan kepadatan penduduk.

A. Jumlah Penduduk Secara Keseluruhan

Jumlah penduduk akhir tahun Kabupaten Tapanuli Utara pada Tahun 2013
yang disajikan dalam tabel 4.2 dihitung berdasarkan data jumlah penduduk
hasil Sensus Penduduk 2010. Sedangkan tingkat kepadatan penduduk
relatif rendah, yaitu 76 jiwa per kilometer persegi. Banyaknya rumah
tangga Tahun 2013 sebesar 67.568 rumah tangga, dengan rata-rata
anggota rumah tangga sebesar 4 orang.

Tabel 4.2. Luas Wilayah, Rumah Tangga, Penduduk, dan Kepadatan


Penduduk menurut Kecamatan 2013

Luas Penduduk Penduduk


Rumah Kepadatan
No. Kecamatan Wilayah Pertengahan Akhir Tahun
Tangga (jiwa/km²)
(km2) Tahun (jiwa) (jiwa)
1 Parmonangan 257,35 3.266 13.339 13.389 52
2 Adiankoting 502,9 3.409 14.218 14.271 28
3 Sipoholon 189,2 5.587 22.811 22.898 121
4 Tarutung 107,68 9.534 40.472 40.620 377
5 Siatas Barita 92,92 3.086 13.379 13.434 145
6 Pahae Julu 165,9 2.999 12.030 12.078 73
7 Pahae Jae 203,2 2.706 10.829 10.869 53
8 Purbatua 191,8 1.791 7.339 7.366 38
9 Simangumban 150 1.765 7.479 7.507 50
10 Pangaribuan 459,25 6.391 27.401 27.496 60
11 Garoga 567,58 3.754 15.964 16.022 28
12 Sipahutar 408,22 5.813 25.138 25.232 62
13 Siborongborong 279,91 10.284 45.258 45.420 162
14 Pagaran 138,05 3.934 16.948 17.011 123
15 Muara 79,75 3.249 13.513 13.553 170
Tahun 2013 3.793,71 67.568 286.118 287.166 76
Tahun 2012 3.793,71 66.918 283.871 285.070 75
Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 6
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

B. Jumlah Penduduk menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin 2013

Jumlah penduduk Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2013 sebesar 287.166


jiwa yang terdiri dari 141.893 jiwa laki-laki dan 145.273 jiwa perempuan.
Rasio jenis kelamin sebesar 97,67 ini berarti bahwa jumlah penduduk
perempuan di Tapanuli Utara lebih banyak dari pada jumlah penduduk laki-
laki. Maka dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3. Jumlah Penduduk menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin 2013

Rasio Jenis
No. Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah
Kelamin
1 Parmonangan 6.639 6.750 13.389 98,36
2 Adiankoting 7.215 7.056 14.271 102,25
3 Sipoholon 11.254 11.644 22.898 96,65
4 Tarutung 19.797 20.823 40.620 95,07
5 Siatas Barita 6.477 6.957 13.434 93,10
6 Pahae Julu 5.910 6.168 12.078 95,82
7 Pahae Jae 5.258 5.611 10.869 93,71
8 Purbatua 3.570 3.796 7.366 94,05
9 Simangumban 3.665 3.842 7.507 95,39
10 Pangaribuan 13.571 13.925 27.496 97,46
11 Garoga 8.047 7.975 16.022 100,90
12 Sipahutar 12.636 12.596 25.232 100,32
13 Siborongborong 22.829 22.591 45.420 101,05
14 Pagaran 8.422 8.589 17.011 98,06
15 Muara 6.603 6.950 13.553 95,01
Tahun 2013 141.893 145.273 287.166 97,67
Tahun 2012 140.830 144.240 285.070 97,64
Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 7
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

C. Jumlah Penduduk Miskin 2013

Pada umumnya, masih terdapat penduduk Kabupaten Tapanuli Utara yang


masih dibawah garis kemiskinan. Jumlah kepala keluarga miskin yang
paling banyak terdapat pada tahun 2012 sebanyak 33.923 jiwa yang
menurun dari tahun sebelumnya tahun 2011 sebanyak 34.674 jiwa. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.4. berikut.

Tabel 4.4. Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Tapanuli Utara


Tahun 2008-2012

No. Tahun Jlh Jiwa %


1 2008 37.520 14.15
2 2009 35.090 13.10
3 2010 34.900 12.50
4 2011 34.674 12.37
5 2012 33.923 11.89
Sumber: Buku Putih Sanitasi (BPS) Tahun 2014

Jumlah rumah tangga yang terdapat di Kabupaten Tapanuli Utara adalah


sebanyak 26.144 Rumah Tangga (Kepala Keluarga). Jika dibandingkan
antara jumlah rumah tangga dengan jumlah penduduk, maka rata-rata
jumlah anggota keluarga pada setiap rumah tangga sebanyak 5 orang.

D. Jumlah Pertumbuhan Penduduk 2013

Dari 15 kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara, pertumbuhan penduduk


paling besar terjadi di Kecamatan Tarutung sebesar 7,37% dengan
kepadatan penduduk sebesar 377,23 jiwa/ha, diikuti oleh Kecamatan
Siborongborong sebesar 7,35% dengan kepadatan penduduk sebesar
162,27 jiwa/ha. Untuk lebih jelas dapat dilihat table 4.5 berikut.

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 8
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

E. Persebaran dan Kepadatan Penduduk

Jika melihat persebaran dan kepadatan penduduk tiap-tiap kecamatan di


Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2013, maka Kecamatan Siborong-
borong dan Kecamatan Tarutung memiliki jumlah penduduk terbesar, yaitu
masing-masing sebesar 40.620 jiwa dan 45.420 jiwa, dan dengan
kepadatan penduduk masing-masing 377,20 jiwa/km2 dan 162,27 jiwa/km2.
Sedangkan untuk persebaran jumlah penduduk terendah yakni Kecamatan
Purba Tua sebesar 7.366 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada
tabel 4.5 berikut.

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 9
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Tabel 4.5. Persebaran dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Tapanuli Utara 5 Tahun Terakhir

Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Kepadatan penduduk (jiwa/km2)

Nama Kecamatan Tahun Tahun Tahun Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013
Parmonangan 13.021 13.088 13.200 13.291 13.389 3.140 3.146 3.218 3.242 3.244 0,51 0,86 0,69 0,74 51.29 50.86 51.29 52 52.03
Adiankoting 13.876 13.947 14.065 14.166 14.271 3.269 3.275 3.352 3.376 3.378 0,51 0,85 0,72 0,74 27.97 27.73 27.97 28 28.38
Sipoholon 22.265 22.379 22.568 22.729 22.898 5.367 5.373 5.492 5.532 5.534 0,51 0,84 0,71 0,74 119.28 118.28 119.28 120 121.03
Tarutung 39.500 39.699 40.037 40.322 40.620 9.128 9.134 9.372 9.441 9.443 0,50 0,85 0,71 0,74 371.81 368.68 371.81 374 377.23
Siatas Barita 13.063 13.128 13.239 13.333 13.434 2.961 2.967 3.035 3.056 3.058 0,50 0,85 0,71 0,76 142.48 141.28 142.48 143 144.58
Pahae Julu 11.740 11.801 11.902 11.987 12.078 2.874 2.880 2.950 2.970 2.972 0,52 0,86 0,71 0,76 71.74 71.13 71.74 72 72.80
Pahae Jae 10.569 10.625 10.714 10.792 10.869 2.594 2.600 2.659 2.678 2.680 0,53 0,84 0,73 0,71 52.73 52.29 52.73 53 53.49

Purbatua 7.164 7.200 7.263 7.313 7.366 1.713 1.719 1.760 1.773 1.775 0,50 0,88 0,69 0,72 37.87 37.54 37.87 38 38.40

Simangumban 7.300 7.338 7.400 7.453 7.507 1.692 1.698 1.736 1.749 1.751 0,52 0,84 0,72 0,72 49.33 48.92 49.33 50 50.05

Pangaribuan 26.751 26.882 27.111 27.299 27.496 6.138 6.144 6.282 6.327 6.329 0,49 0,85 0,69 0,72 59.03 58.54 59.03 59 59.87
Garoga 15.581 15.662 15.793 15.906 16.022 3.605 3.611 3.691 3.718 3.720 0,52 0,84 0,72 0,73 27.83 27.59 27.83 28 28.23
Sipahutar 24.536 24.658 24.866 25.047 25.232 5.585 5.591 5.718 5.758 5.760 0,50 0,84 0,73 0,74 60.91 60.40 60.91 61 61.81
Siborongborong 44.170 44.394 44.771 45.088 45.420 9.883 9.889 10.111 10.185 10.187 0,51 0,85 0,71 0,74 159.95 158.60 159.95 161 162.27
Pagaran 16.539 16.624 16.765 16.885 17.011 3.772 3.778 3.867 3.896 3.898 0,51 0,85 0,72 0,75 121.44 120.42 121.44 122 123.22
Muara 13.182 13.252 13.365 13.459 13.553 3.118 3.124 3.196 3.217 3.219 0,53 0,85 0,70 0,70 167.59 166.17 167.59 169 169.94
Tapanuli Utara 279.257 280.677 283.059 285.070 287.166 64.953 64.959 66.438 66.918 66.920

Sumber: Buku Putih Sanitasi (BPS) Tahun 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 10
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Gambar 4.3. Peta Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2013

Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 11
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

F. Komposisi Penduduk Menurut Golongan Umun dan Jenis Kelamin

Komposisi penduduk Kabupaten Tapanuli Utara menurut jenis kelamin pada


tahun 2013 yang tertinggi adalah laki-laki pada golongan umur 0-4 tahun
18.733, sedangkan perempuan 17.986 jiwa. Untuk lebih jelas dapat dilihat
pada tabel 4.6. berikut.

Tabel 4.6. Komposisi Penduduk Menurut Golongan Umur dan Jenis


Kelamin Tahun 2013

Golongan
Laki-laki Perempuan Jumlah
Umur
0–4 18.773 17.986 36.759
5–9 18.010 17.025 35.035
10 – 14 16.838 16.079 32.917
15 – 19 15.122 14.011 29.133
20 – 24 8.621 7.167 15.788
25 – 29 8.574 8.092 16.666
30 – 34 8.983 8.701 17.684
35 – 39 8.455 8.121 16.576
40 – 44 7.762 8.092 15 854
45 – 49 7.594 8.184 15.778
50 – 54 6.811 7.883 14.694
55 – 59 5.828 7.153 12.981
60 – 64 4.428 5.418 9.846
65 – 69 2.532 3.848 6.380
70 – 74 1.829 3.270 5.099
75 + 1.733 4.243 5.976
Tahun 2013 18.773 17.986 36.759
Tahun 2012 140.830 144.240 285.070
Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 12
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

G. Proyeksi Penduduk

Berdasarkan laju pertumbuhan penduduk rata-rata per Kecamatan di


Kabupaten Tapanuli Utara, maka dapat dihitung proyeksi penduduk hingga
akhir tahun perencanaan dengan menggunakan Metode Bunga Berganda
(Pt= Po (1+r)t ).

Hasil dari proyeksi penduduk di Kabupaten Tapanuli Utara (315,646 jiwa)


dapat diketahui bahwa untuk jumlah penduduk tertinggi hingga akhir tahun
perencanaan masih terdapat di Kecamatan Siborong-borong (45,042 jiwa)
dan kemudian di Kecamatan Tarutung (40,620 jiwa). Sedangkan untuk
jumlah penduduk terkecil hingga akhir tahun perencanaan masih terdapat
di Kecamatan Purba Tua (7,366 jiwa). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel 4.7 berikut.

Tabel 4.7. Proyeksi Penduduk di Kabupaten Tapanuli Utara 2013 – 2017

Jumlah Penduduk Kepadatan penduduk


Nama
Tahun Tahun
Kecamatan
2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017
Parmonangan 13.389 14,848 16,185 17,641 19,229 52.03 53.07 57.85 63.05 68.73
Adiankoting 14.271 15,827 17,251 18,804 20,496 28.38 28.95 31.55 34.39 37.49
Sipoholon 22.898 25,394 27,679 30,170 32,886 121.03 123.45 134.56 146.67 159.87
Tarutung 40.620 45,048 49,102 53,521 58,338 377.23 384.77 419.40 457.15 498.29
Siatas Barita 13.434 14,898 16,239 17,701 19,294 144.58 147.47 160.74 175.21 190.98
Pahae Julu 12.078 13,395 14,600 15,914 17,346 72.80 74.26 80.94 88.22 96.16
Pahae Jae 10.869 12,054 13,139 14,321 15,610 53.49 54.56 59.47 64.82 70.66
Purbatua 7.366 8,169 8,904 9,705 10,579 38.40 39.17 42.69 46.54 50.72
Simangumban 7.507 8,325 9,075 9,891 10,781 50.05 51.05 55.65 60.65 66.11
Pangaribuan 27.496 30,491 33,235 36,226 39,487 59.87 61.07 66.56 72.55 79.08
Garoga 16.022 17,768 19,368 21,111 23,011 28.23 28.79 31.39 34.21 37.29
Sipahutar 25.232 27,982 30,501 33,246 36,238 61.81 63.05 68.72 74.91 81.65
Siborongborong 45.420 50,371 54,904 59,846 65,232 162.27 165.52 180.41 196.65 214.35
Pagaran 17.011 18,865 20,563 22,414 24,431 123.22 125.68 137.00 149.33 162.76
Muara 13.553 15,030 16,383 17,857 19,465 169.94 173.34 188.94 205.94 224.48
TOTAL 287.166 318.465 347.126 378,368 412,421

Sumber: Buku Putih Sanitasi (BPS) Tahun 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 13
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

4.4 Kondisi Topografi

Berdasarkan kondisi Topografi dan kontur tanah untuk Kabupaten Tapanuli


Utara di Provinsi Sumatera Utara, bahwa Kabupaten Tapanuli Utara memiliki
karakteristik wilayah bergelombang dan berbukit serta merupakan bagian dari
pegunungan Bukit Barisan. Berdasarkan topografinya daerah ini dapat dirinci
sebagai berikut:
a. Menurut Ketinggian
 150 - 1.700 meter diatas permukaan laut.
b. Menurut Kemiringan/Kelerengan Tanah
 Kontur tanah beraneka ragam, yaitu tergolong datar (3,16 persen),
landai (26,86 persen), miring (25,63 persen) dan terjal (44,35 persen).

Kabupaten Tapanuli Utara yang berada pada rata-rata ketinggian 900 meter
diatas permukaan laut sangat berpeluang memperoleh curah hujan yang
banyak. Kabupaten Tapanuli Utara termasuk daerah yang beriklim tropis yang
memiliki 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Berdasarkan data
BPS Kabupaten Tapanuli Utara dalam angka Tahun 2013, rata-rata curah hujan
bulanan terjadi paling besar di Kecamatan Pahae Jae yaitu sebesar 444,08 mm
dengan ratarata lama hari hujan bulanan sebanyak 14,33 hari. Dari curah hujan
bulanan tahun 2013, terlihat curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November
dengan rata-rata curah hujan 329,13 mm.
Kondisi Topografi Kabupaten Tapanuli pada umumnya memiliki karakteristik
antara lain:
 Kondisi lereng yang relatif cembung dengan kemiringan lebih curam dari
200 (40%) untuk daerah lereng bukit/perbukitan, atau lereng
gunung/pegunungan, dan lereng relatif landai dengan kemiringan sekitar
100 (20%) hingga 200 (40%).
 Kondisi tanah/batuan penyusun umumnya merupakan lereng yang
tersusun oleh tanah lempung yang mudah mengembang apabila jenuh air.
 Curah hujan mencapai 70 mm/jam atau 100 mm/hari. Curah hujan
tahunan mencapai lebih dari 2500 mm, atau kawasan rawan gempa.

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 14
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Keairan lereng, sering muncul rembesan-rembesan air atau mata air pada
lereng, terutama pada bidang kontak antara batuan kedap dengan lapisan
tanah yang lebih permeabel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar
4.4. Peta Ketinggian dan Kountur Wilayah dan Gambar 4.5. Peta Topografi
berikut.

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 15
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Gambar 4.4. Peta Ketinggian dan Kountur Wilayah Kabupaten Tapanuli Utara

Sumber: RTRW Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012 – 2032

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 16
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Gambar 4.5. Peta Topografi Kabupaten Tapanuli Utara

Sumber: RTRW Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012 – 2032

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 17
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

4.5 Kondisi Hidrologi

Potensi Hidrologi cukup penting untuk menunjang pembangunan, baik untuk


kepentingan irigasi, air minum (sanitasi), transportasi maupun untuk
kepentingan lainnya. Beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) berada di
Kabupaten Tapanuli Utara, seperti: Aek Garut, Sungai Batang Toru, Aek Rabon,
dan Sungai Batugarsi.

Kabupaten Tapanuli Utara yang berada pada rata-rata ketinggian 900 meter
diatas permukaan laut sangat berpeluang memperoleh curah hujan yang
banyak. Kabupaten Tapanuli Utara termasuk daerah yang beriklim tropis yang
memiliki 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Berdasarkan data
BPS Kabupaten Tapanuli Utara dalam angka Tahun 2013, curah hujan
bervariasi antar kecamatan, selama Tahun 2012 rata-rata curah hujan terjadi
paling besar berada di kecamatan Muara mencapai 504,17 mm dengan rata-
rata lama hari hujan bulanan sebanyak 19,42 hari. Dari curah hujan bulanan
Tahun 2012, terlihat curah hujan tertinggi terjadi Pada bulan Nopember dengan
rata-rata curah hujan 420,73 mm.Kabupaten Tapanuli Utara berada dalam
wilayah sungai (WS) Toba Asahan dengan DAS/SUB DAS sebagai berikut:

Tabel 4.8. DAS di Kabupaten Tapanuli Utara

NO Kecamatan DAS/SUB DAS Luas (Ha)


1 Sipoholon Batang Toru, Kolang 18,920
2 Pangaribuan Bilah, Batang Toru 45,925
3 Adian Koting Batang Toru, Kolang 50,290
4 Sipahutar DTA. Danau Toba, Batang Toru 40,822
5 Garoga Bilah 56,758
6 Tarutung Batang Toru 10,768
7 Simangumban Batang Toru 15,000
8 Purbatua Batang Toru 19,180
9 Pahae Jae Batang Toru 20,320
10 Pahae Julu Batang Toru 16,590
11 Siborongborong DTA. Danau Toba, Batang Toru 27,991
12 Siatas Barita Batang Toru 9,292
13 Parmonangan Batang Toru, Sibundong, Kolang 25,735
14 Pagaran Batang Toru, Sibundong 13,805
15 Muara DTA. Danau Toba 7,975

Sumber : Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Tapanuli Utara 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 18
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Gambar 4.6. Peta DAS Asahan Barumun

Sumber: Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Tapanuli Utara 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 19
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

4.6 Kondisi Geologi

Secara umum kondisi geologi pada Kabupaten Tapanuli Utara didominasi oleh
jenis batuan sedimen aluvium muda dan aluvium tua. Jenis aluvium muda
terdiri dari komposisi unsur pasir kerikil, rawa bakau, fluviatil, assalaut, dan
lakustrin. Sedangkan jenis aluvium tua terdiri dari batuan kerikil, pasir, dan
lempung. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 4.7. Peta Geologi dan
Gambar 4.8. Peta Jenis Tanah berikut.

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 20
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Gambar 4.7. Peta Geologi Kabupaten Tapanuli Utara

Sumber: RTRW Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012 - 2032

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 21
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Gambar 4.8. Peta Jenis Tanah Kabupaten Tapanuli Utara

Sumber: RTRW Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012 - 2032

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 22
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

4.7 Gambaran Klimatologi

Salah satu unsur cuaca/iklim adalah curah hujan. Kabupaten Tapanuli Utara
yang berada pada rata-rata ketinggian lebih dari 900 meter di atas permukaan
laut sangat berpeluang memperoleh curah hujan yang banyak. Selama tahun
2011, curah hujan tahunan terjadi paling besar di Kecamatan Pahae Jae yaitu
sebesar 3.560 mm dan lama hari hujan bulanan sebanyak 14,58 hari. Dari
curah hujan bulanan tahun 2011, terlihat curah hujan tertinggi terjadi pada
Bulan November dengan total curah hujan 3.784 mm.

Gambar 4.9. Grafik Rata-rata Hari Hujan Menurut Bulan Tahun 2011

Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2012

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 23
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Tabel 4.9. Banyaknya Curah Hujan dan Hari Hujan per Bulan Tahun 2013

Januari Februari Maret


Kecamatan
Curah Hari Curah Hari Curah Hari
Hujan Hujan HUjan Hujan Hujan Hujan

1 Parmonangan 623 27 239 22 118 15


2 AdianKoting 202 10 335 21 393 23
3 Sipoholon 71 4 229 11 134 7
4 Tarutung 113 14 41 9 91 11
5 SiatasBarita 39 18 90 28 64 16
6 PahaeJulu 121 15 275 20 150 12
7 PahaeJae 345 10 697 19 555 14
8 Purbatua 155 12 281 20 262 15
9 Simangumban 243 13 245 15 148 13
10 Pangaribuan 220 11 306 15 287 12
11 Garoga 261 13 211 18 91 11
12 Sipahutar 331 18 256 22 198 18
13 Siborong-Borong 170 18 339 21 76 8
14 Pagaran 154 16 170 18 159 16
15 Muara 290 20 587 21 145 8
Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2013

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 24
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

April Mei Juni


Kecamatan
Curah Hari Curah Hari Curah Hari
Hujan Hujan HUjan Hujan Hujan Hujan

1 Parmonangan 115 16 77 15 22 7
2 AdianKoting 454 21 434 18 122 10
3 Sipoholon 149 7 62 6 57 6
4 Tarutung 60 14 112 14 164 17
5 SiatasBarita 94 28 60 24 61 20
6 PahaeJulu 249 19 203 12 153 11
7 PahaeJae 883 23 332 11 166 10
8 Purbatua 328 15 168 11 14 5
9 Simangumban 259 14 287 16 84 8
10 Pangaribuan 219 12 135 7 263 15
11 Garoga 167 12 113 11 81 8
12 Sipahutar 280 23 137 14 144 17
13 Siborong-Borong 178 16 209 17 119 14
14 Pagaran 245 18 117 17 42 13
15 Muara 165 20 200 16 67 14
Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2012

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 25
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Juli Agustus September


Kecamatan
Curah Hari Curah Hari Curah Hari
Hujan Hujan HUjan Hujan Hujan Hujan

1 Parmonangan 12 5 17 5 39 8
2 AdianKoting 134 13 269 13 255 17
3 Sipoholon 39 3 54 3 79 4
4 Tarutung 13 3 101 12 89 14
5 SiatasBarita 13 14 23 15 43 13
6 PahaeJulu 49 6 109 10 177 12
7 PahaeJae 49 4 270 6 146 8
8 Purbatua 1 3 38 7 0 2
9 Simangumban 38 7 128 13 86 7
10 Pangaribuan 66 5 119 8 122 8
11 Garoga 140 8 125 8 184 11
12 Sipahutar 133 9 96 10 84 10
13 Siborong-Borong 129 8 66 9 167 13
14 Pagaran 16 7 25 10 89 12
15 Muara 111 10 189 12 138 17
Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 26
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Oktober November Desember


Kecamatan
Curah Hari Curah Hari Curah Hari
Hujan Hujan HUjan Hujan Hujan Hujan

1 Parmonangan 79 13 199 27 142 15


2 AdianKoting 399 18 560 22 493 18
3 Sipoholon 137 7 141 15 179 9
4 Tarutung 116 20 300 14 261 13
5 SiatasBarita 95 27 127 28 72 24
6 PahaeJulu 186 13 207 21 227 14
7 PahaeJae 638 21 813 22 435 24
8 Purbatua 96 13 502 20 113 14
9 Simangumban 255 17 405 21 287 18
10 Pangaribuan 279 12 337 18 369 16
11 Garoga 358 17 474 22 359 16
12 Sipahutar 278 19 237 24 282 24
13 Siborong-Borong 374 22 334 23 284 20
14 Pagaran 117 16 162 26 84 14
15 Muara 243 23 139 24 221 21
Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 27
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

4.8 Kondisi Sosial dan Ekonomi

4.8.1 Kondisi Sosial Budaya

Nilai budaya merupakan ide-ide abstrak yang mempengaruhi cara berpikir,


berperasaan dan bertindak seseorang. Nilai-nilai ini merupakan mesin
penggerak masyarakat untuk mencapai tujuan akhir yang digariskan dalam
nilai-nilai budaya yang berlaku. Sebagian besar penghuni yang mendiami
Kabupaten Tapanuli Utara adalah suku Batak khususnya Suku Batak Silindung.
Dikalangan orang Batak ada singkatan 3 H yang populer yang mengekspresikan
nilai-nilai budaya mereka yakni, Hamoraon, Hagabeon dan Hasangapon.

Hamoraon berarti bahwa seseorang harus berjuang keras meraih kekayaan


sepanjang hidupnya. Tanah yang luas, rumah yang banyak dan hak milik
lainnya merupakan bentuk nyata kekayaan. Untuk mencapai semua ini, orang
Batak harus bekerja keras, meraih pendidikan tinggi dan kadang-kadang
terlibat dalam konflik untuk mempertahankan status atau posisinya. Hagabeon
berarti seseorang harus dikarunai keturunan dan pada akhirnya memiliki
jaringan kekerabatan. Ini tampak jelas dalam pemberkatan pasangan nikah
yang baru dimana keluarga dekat akan menyampaikan pesan lewat kiasan:
“Bintang na rumis, ombun na sumorop; Anak pe riris, boru pe antong torup”.
Memiliki harta yang banyak memang penting, tapi belum cukup tanpa diberkahi
banyak keturunan, laki-laki maupun perempuan.

Yang terakhir, hasangapon (kebanggaan) diraih ketika seseorang menerima


pengakuan dari orang lain. Pengakuan ini diraih ketika seseorang telah memiliki
harta kekayaan yang melimpah dan keturunan yang banyak sepanjang
hidupnya. Ia akan dipanggil dengan sebutan manusia yang mulia (Jolma Na
Sangap).

Disatu sisi, nilai-nilai ini mendorong orang Batak untuk memenuhi kewajiban
budaya ini dengan bekerja keras, meraih pendidikan setinggi-tingginya dan
bermigrasi sampai kedaerah-daerah terpencil. Tapi disisi lain, nilai-nilai budaya

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 28
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

ini juga menciptakan konflik yang mengakar untuk mempertahankan status


atau kekuasaan mereka.

4.8.2 Kondisi Pendidikan

Pembangunan sektor pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas


Sumber Daya Manusia (SDM) dan merupakan asset utama yang sangat
strategis dalam menggerakkan laju pembangunan.

Keberhasilan sektor pendidikan salah satunya dapat dilihat dari indikator


meningkatnya Angka Partisipasi Sekolah (APS). Peningkatan Angka Partisipasi
Sekolah haruslah didukung oleh penyediaan sarana dan prasarana pendidikan
yang memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.

Ditingkat Sekolah Dasar (SD) jumlah sekolah pada tahun ajaran 2013/2014
sebanyak 390 unit termasuk 4 unit diantaranya Madrasah Ibtidaiyah, dengan
jumlah guru sebanyak 3.622 orang dan banyaknya murid 47.278 orang. Pada
tingkat SMP/ MTS jumlah sekolah sebanyak 80 unit dimana 2 diantaranya
adalah MTS. Jumlah tenaga guru sebanyak 1.483 orang dan siswa yang
menuntut ilmu sebanyak 21.028 orang.

Pada tahun ajaran 2013/2014, jumlah Sekolah Menengah Umum (SMU)


sebanyak 26 unit termasuk Madrasyah Aliyah sebanyak 1 unit, jumlah tenaga
guru sebanyak 748 orang dan murid sebanyak 10.765 orang. Untuk tingkat
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada tahun ajaran 2013/2014 ini tercatat
jumlah sekolah 23 unit, guru 595 orang, dan 6.611 siswa. Rasio murid SD/MI
terhadap sekolah pada tahun ajaran 2013/2014 sebesar 108 dengan perkataan
lain setiap SD/MI di Kabupaten Tapanuli Utara rata-rata menampung sekitar
108 murid. Untuk masing-masing tingkat SMP/MTS dan SMU/MA rasionya
adalah sebesar 262 dan 414 sedangkan pada tingkat SMK 287. Untuk lebih
jelas dapat dilihat pada table 4.10. berikut.

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 29
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Tabel 4.10. Fasilitas Pendidikan yang Tersedia Di Kabupaten Tapanuli Utara

Jumlah Sarana Pendidikan


No Kecamatan Umum Agama
SD SLTP SMA SMK MA MI MTs
1 Tarutung 39 7 6 2 - 1 -
2 Siborongborong 44 10 4 3 - - -
3 Pangaribuan 37 7 1 2 - - -
4 Pahae Jae 13 3 1 2 - 1 1
5 Siatas Barita 14 3 - 3 - - -
6 Sipoholon 27 6 1 3 - - -
7 Parmonangan 32 7 2 1 - - -
8 Adiankoting 24 6 1 - - - -
9 Muara 21 4 1 1 - - -
10 Pagaran 24 4 2 1 - - -
11 Garoga 29 6 2 - - - -
12 Sipahutar 39 6 1 2 - - -
13 Purbatua 10 3 - - - 1 -
14 Pahae Julu 22 4 1 1 1 1 1
15 Simangumban 11 2 1 - - - -
Jumlah 386 78 24 21 1 4 2
Sumber : Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 30
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Gambar 4.10. Grafik Jumlah Murid menurut Jenjang Sekolah


Tahun 2011 – 2014 Di Kabupaten Tapanuli Utara

Sumber : Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Tabel 4.11. Jumlah Sekolah, Guru dan Murid menurut Jenjang Sekolah

Jenjang Sekolah 2011/2012 2012/2013 2013/2014


(1) (2) (3) (4)
1. SD/MI
a. Sekolah 390 390 390
b. Gururu 3.814 3.636 3.622
c. Murid 46.868 47.098 47.289

2. SMP/MTs
a. Sekolah 79 80 80
b. Gururu 1.571 1.487 1.483
c. Murid 20.798 20.632 21.028

3. SMU/MA
a. Sekolah 25 25 26
b. Guru 691 713 748
c. Murid 11.183 11.077 10.765

4. SMK
a. Sekolah 21 21 23
b. Guru 479 645 695
c. Murid 6.782 6.611 6.722
Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 31
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Tabel 4.12. Jumlah Sekolah menurut Kecamatan dan Jenjang


Sekolah 2013/2014

No Kecamatan SD MI SMP MTs SMU MA SMK


1. Parmonangan 32 0 7 0 2 0 1
2. Adiankoting 24 0 6 0 1 0 0
3. Sipoholon 27 0 6 0 1 0 4
4. Tarutung 39 1 7 0 7 0 2
5. Siatas Barita 14 0 3 0 0 0 3
6. Pahae Julu 22 1 4 1 1 1 1
7. Pahae Jae 13 1 3 1 1 0 3
8. Purbatua 10 1 3 0 0 0 0
9. Simangumban 11 0 2 0 1 0 0
10. Pangaribuan 37 0 7 0 1 0 2
11. Garoga 29 0 6 0 2 0 0
12. Sipahutar 39 0 6 0 1 0 2
13. Siborongborong 44 0 10 0 4 0 3
14. Pagaran 24 0 4 0 2 0 1
15. Muara 21 0 4 0 1 0 1
Tahun 2012/2013 386 4 78 2 24 1 21
Tahun 2011/2012 386 4 77 2 24 1 21
Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

4.8.3 Kondisi Kesehatan dan Keluarga Berencana

Jumlah Rumah Sakit Umum yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2013
sebanyak 1 buah yang berlokasi di Kecamatan Tarutung, sedangkan sarana
kesehatan lainnya pada tingkat kecamatan terdapat sebanyak 19 unit
puskesmas (6 unit diantaranya puskesmas berstatus rawat inap) dan 60 unit
puskesmas pembantu. Poskesdes sebanyak 86 unit, posyandu ada sekitar 377
unit, apotek sebanyak 8 unit, took obat sebanyak 40 unit, klinik bersalin swasta
2 unit dan balai pengobatan swasta 5 unit.

Jumlah dokter di Kabupaten Tapanuli Utara (tidak termasuk RSUD) pada Tahun
2013 sebanyak 54 orang yang terdiri dari dokter umum sebanyak 42 orang,
dokter spesialis sebanyak 1 orang, dan dokter gigi sebanyak 11 orang,
sedangkan tenaga medis bidan tersedia 122 orang, perawat sebanyak 65

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 32
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

orang. Banyaknya Pasangan Usia Subur (PUS) di Kabupaten Tapanuli Utara


Tahun 2013 sebanyak 34.264 PUS dengan akseptor aktif sebanyak 22.864 atau
sekitar 66,37%. Pada Tahun 2013 terdapat 7.272 akseptor baru atau sekitar
79,57% dari jumlah Pemenuhan Permintaan Masyarakat (PPM).

Gambar 4.11. Grafik Jumlah yang Berobat di RSUD Wadana


Tarutung menurut Jenis Penyakit 2013

Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 33
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Tabel 4.13. Jumlah Sarana Kesehatan menurut Jenis Sarana 2013

No. Sarana Kesehatan 2012 2013


1 RSU 1 1
2 Puskesmas 19 19
3 Puskesmas Pembantu 60 60
4 Pondok Bersalin Desa 20 45
5 Pos Kesehatan Desa *) 225 86
6 Pos Pelayanan Terpadu 380 377
7 Apotek 9 8
8 Toko Obat 49 40
9 Klinik Bersalin 9 2
10 Balai Pengobatan Swasta 0 5
Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014
*) terjadi perubahan konsep oleh Dinas Kesehatan Jumlah Poskesdes hanya
poskesdes dengan status bangunan milik pemerintah, sedangkan untuk berstatus
kontrak tidak termasuk.

4.8.4 Kondisi Agama Kabupaten Tapanuli Utara

Sesuai dengan Falsafah Negara, pelayanan kehidupan beragama dan


kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa senantiasa dikembangkan dan
ditingkatkan. Di Kabupaten Tapanuli Utara kerukunan antar umat beragama
terjalin dengan sangat baik.

Sarana ibadah umat beragama di Kabupaten Tapanuli Utara pada Tahun 2013
adalah sebagai berikut: Gereja Protestan 923 unit, Gereja Katolik 75 unit,
Mesjid 67 unit, dan Langgar/Surau 34 unit.

4.8.5 Kondisi Penduduk Miskin Kabupaten Tapanuli Utara

Jumlah kepala keluarga miskin yang paling banyak terdapat pada tahun 2012
sebanyak 33.923 jiwa yang menurun dari tahun sebelumnya tahun 2011
sebanyak 34.674 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.14.
berikut.

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 34
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Tabel 4.14. Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Tapanuli Utara


Tahun 2008-2012

No. Tahun Jlh Jiwa %


1 2008 37.520 14.15
2 2009 35.090 13.10
3 2010 34.900 12.50
4 2011 34.674 12.37
5 2012 33.923 11.89
Sumber: Buku Putih Sanitasi (BPS) Tahun 2014

4.8.6 Kondisi PDRB Kabupaten Tapanuli Utara

Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu


indikator dalam melihat keberhasilan pembangunan di suatu daerah, dimana
pertumbuhan PDRB suatu daerah merupakan gambaran pertumbuhan ekonomi
suatu daerah.

PDRB Kabupaten Tapanuli Utara Atas Dasar Harga Berlaku pada Tahun 2012
sebesar 4.564,75 milyar rupiah dan pada Tahun 2013 sebesar 5.121,10 milyar
rupiah, sedang PDRB Kabupaten Tapanuli Utara Atas Dasar Harga Konstan 2000
pada Tahun 2012 sebesar 1.805,19 milyar rupiah dan pada Tahun 2013
sebesar 1.914,41 milyar rupiah.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara jika dilihat berdasarkan PDRB


Atas Dasar Harga Konstan 2000 pada Tahun 2012 sebesar 5,95 persen dan
Tahun 2013 sebesar 6,05 persen, maka Tahun 2013 mengalami kenaikan 0,1
persen.

PDRB Perkapita Harga Berlaku Kabupaten Tapanuli Utara pada Tahun 2012
sebesar Rp.16.080.379 dan pada Tahun 2013 meningkat menjadi sebesar
Rp.17.898.571,67.

Sektor pertanian merupakan kontributor terbesar dalam membentuk PDRB


Kabupaten Tapanuli Utara. Pada Tahun 2013 kontribusi sektor pertanian
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 35
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

sebesar 50,52 persen, yang diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran
dengan kontribusi sebesar 15,90 persen, dan sektor jasa-jasa sebagai
kontributor terbesar ketiga yaitu sebesar 15,85 persen. Sedangkan sisanya
sebesar 17,73 persen disumbangkan oleh enam sektor yang lainnya, dimana
sektor penyumbang terkecil adalah sektor pertambangan dan penggalian, yaitu
sebesar 0,15 persen.

Gambar 4.12. Grafik Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)


menurut Lapangan Usaha

6.000.000,00
5.000.000,00
4.000.000,00
Rupiah

3.000.000,00
Juta

2.000.000,00
1.000.000,00
0,00 2012 2013*
Tahun

ADHB ADHK

Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 36
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Gambar 4.13. Grafik Distribusi PDRB menurut Lapangan Usaha


Atas Dasar Harga Berlaku 2013

17.73% Pertanian

15.85% 50.52% Perdangan, Hotel dan


Restoran
15.90% Jasa Kemasyarakatan, Sosial
dan Perorangan
Lainnya

Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Tabel 4.15. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut Lapangan


Usaha Atas Dasar Harga Berlaku 2012-2013

No. Lapangan Usaha 2012 (juta rupiah) 2013 (juta rupiah)

1 Pertanian 2.386.474,62 2.587.168,99


2 Pertambangan dan Penggalian 6.572,42 7.549,70
3 Industri 74.642,23 83.058,98
4 Listrik, Gas,dan Air Bersih 41.759,78 46.600,60
5 Bangunan 309.863,15 373.573,54
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 701.551,63 814.160,30
7 Pengangkutan dan Komunikasi 190.935,39 213.788,90
8 Keuangan, Asuransi, Usaha 163.427,16 183.614,68
Persewaan Bangunan dan Tanah,
Jasa Perusahaan
9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan 689.526,92 811.587,82
perorangan
PDRB Tapanuli Utara 4.564.753,31 5.121.103,53
Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 37
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Tabel 4.16. Produk Domestik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha Atas
Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2012-2013

No. Lapangan Usaha 2012 (juta rupiah) 2013 (juta rupiah)


1 Pertanian 928.069,42 963.456,63
2 Pertambangan dan Penggalian 1.431,54 1.579,06
3 Industri 37.165,94 38.493,57
4 Listrik, Gas,dan Air Bersih 13.369,23 14.372,10
5 Bangunan 126.735,22 141.802,85
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 242.805,50 260.000,29
7 Pengangkutan dan Komunikasi 67.482,59 72.376,65
8 Keuangan, Asuransi, Usaha 58.036,39 63.173,66
Persewaan Bangunan dan Tanah,
Jasa Perusahaan
9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan 330.097,74 359.160,36
perorangan
PDRB Tapanuli Utara 1.805.193,56 1.914.415,17
Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Tabel 4.17. Distribusi Produk Domestik Regional Bruto menurut Lapangan


Usaha Atas Dasar Harga Berlaku 2012-2013

No. Lapangan Usaha 2012 (%) 2013 (%)


1 Pertanian 52,28 50,52
2 Pertambangan dan Penggalian 0,14 0,15
3 Industri 1,64 1,62
4 Listrik, Gas,dan Air Bersih 0,91 0,91
5 Bangunan 6,79 7,29
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 15,37 15,90
7 Pengangkutan dan Komunikasi 4,18 4,17
8 Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan 3,58 3,59
Bangunan dan Tanah, Jasa Perusahaan
9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan 15,11 15,85
perorangan
PDRB Tapanuli Utara 100,00 100,00
Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 38
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Tabel 4.18. Distribusi Produk Domestik Regional Bruto menurut Lapangan


Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2012-2013

No. Lapangan Usaha 2012 (%) 2013 (%)


1 Pertanian 51,41 50,33
2 Pertambangan dan Penggalian 0,08 0,08
3 Industri 2,06 2,01
4 Listrik, Gas,dan Air Bersih 0,74 0,75
5 Bangunan 7,02 7,41
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 13,45 13,58
7 Pengangkutan dan Komunikasi 3,74 3,78
8 Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan 3,21 3,30
Bangunan dan Tanah, Jasa Perusahaan
9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan 18,29 18,76
perorangan
PDRB Tapanuli Utara 100,00 100,00
Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Tabel 4.19. Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Tapanuli Utara menurut


Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2012-2013

No. Lapangan Usaha 2012 (%) 2013 (%)


1 Pertanian 4,40 3.81
2 Pertambangan dan Penggalian 7,47 10.31
3 Industri 4,39 3.57
4 Listrik, Gas,dan Air Bersih 4,25 7.50
5 Bangunan 8,92 11.89
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 6,38 7.08
7 Pengangkutan dan Komunikasi 4,85 7.25
8 Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan 4,36 8.85
Bangunan dan Tanah, Jasa Perusahaan
9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan 9,86 8.80
perorangan
PDRB Tapanuli Utara 5,95 6,05
Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 39
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Tabel 4.20. Indeks Berantai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku menurut
Lapangan Usaha Tahun 2012-2013

No. Lapangan Usaha 2012 2013


1 Pertanian 107,91 108,41
2 Pertambangan dan Penggalian 113,14 114,87
3 Industri 107,70 111,28
4 Listrik, Gas,dan Air Bersih 112,43 111,59
5 Bangunan 115,32 120,56
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 112,51 116,05
7 Pengangkutan dan Komunikasi 110,72 111,97
8 Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan 108,08 112,35
Bangunan dan Tanah, Jasa Perusahaan
9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan 111,61 117,70
perorangan
PDRB Tapanuli Utara 109,79 112,19
Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Tabel 4.21. Indeks Berantai PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut
Lapangan Usaha Tahun 2012-2013

No. Lapangan Usaha 2012 2013


1 Pertanian 104,40 103,81
2 Pertambangan dan Penggalian 107,47 110,31
3 Industri 104,39 103,57
4 Listrik, Gas,dan Air Bersih 104,25 107,50
5 Bangunan 108,92 111,89
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 106,38 107,08
7 Pengangkutan dan Komunikasi 104,85 107,25
Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan 104,36 108,85
8
Bangunan dan Tanah, Jasa Perusahaan
Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan 109,86 108,80
9
perorangan
PDRB Tapanuli Utara 105,95 106,05
Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 40
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Tabel 4.22. Indeks Implisit PDRB menurut Lapangan Usaha


Tahun 2012-2013

No. Lapangan Usaha 2012 2013


1 Pertanian 257,15 268,53
2 Pertambangan dan Penggalian 459,12 478,11
3 Industri 200,83 215,77
4 Listrik, Gas,dan Air Bersih 312,36 324,24
5 Bangunan 244,51 263,45
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 288,94 313,14
7 Pengangkutan dan Komunikasi 282,95 295,38
8 Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan 281,58 290,65
Bangunan dan Tanah, Jasa Perusahaan
9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan 208,88 225,97
perorangan
PDRB Tapanuli Utara 252,85 267,50
Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Tabel 4.23. Angka Agregat PDRB Tahun 2012-2013

RINCIAN 2012 2013

NILAI ABSOLUT
- PDRB Harga Berlaku (Juta Rp) 4.564.753,31 5.121.103,53
- PDRB Harga Konstan 2000 (Juta Rp) 1.805.193,56 1.914.415,17
- PDRB Perkapita Harga Berlaku (Rp) 16.080.379,15 17.898.571,67
- PDRB Perkapita Harga Konstan 2000 (Rp) 6.359.203,86 6.690.998,72
INDEKS PERKEMBANGAN (2000 = 100)
- PDRB Harga Berlaku 465,29 522,00
- PDRB Harga Konstan 2000 184,01 195,14
- PDRB Perkapita Harga Berlaku 419,14 466,53
- PDRB Perkapita Harga Konstan 2000 165,75 174,40
INDEKS BERANTAI (Tahun sebelumnya = 100)
- PDRB Harga Berlaku 109,79 112,19
- PDRB Harga Konstan 2000 105,95 106,05
- PDRB Perkapita Harga Berlaku 109,02 111,31
- PDRB Perkapita Harga Konstan2000 105,21 105,22
Percapita GRDP at 2000 Constant Prices
Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 41
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

4.8.7 Pontensi Ekonomi

Pontensi ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara menurut data BPS 2014 bahwa
pertumbuhan ekonomi sangat cukup signifikan baik dibidang sektor pertanian
dan sektor lainnya. Berikut ini dapat dilihat perkembangan ekonomi dari
beberapa sektor.

A. Sektor Pertanian

Sektor pertanian, bagi daerah Kabupaten Tapanuli Utara sampai saat ini
masih merupakan tulang punggung perekonomian daerah sebagai
penghasil nilai tambah dan devisa maupun sumber penghasilan atau
penyedia lapangan pekerjaan sebagian besar penduduk. Hal ini
ditunjukkan dari kontribusi sektor pertanian dalam pembentukan PDRB
pada Tahun 2013 masih tetap dominan yakni mencapai 50,25 persen dari
total PDRB yang dihasilkan.

Mengingat pentingnya sektor pertanian bagi daerah Kabupaten Tapanuli


Utara yang mana memberikan fasilitas dan dorongan yang lebih terarah
bagi perkembanganpembangunan kerakyatan. Pemerintah daerah
Kabupaten Tapanuli Utara mempunyai visi yakni “Mewujudkan
Kemakmuran Masyarakat Berbasis Pertanian”.

1) Tanaman Bahan Makanan

Sektor pertanian, terdiri dari sub sector tanaman bahan makanan,


perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan. Sub sektor
pertanian yang paling dominan yang dibudidayakan masyarakat di
Kabupaten Tapanuli Utara adalah sektor tanaman bahan makanan
mencakup tanaman padi, palawija dan hortikultura. Untuk tanaman
padi dan palawija, padi memiliki luas panen terbesar seluas 27 ribu
hektar. Sedangkan untuk tanaman sayuran, cabe memiliki luas panen
terbesar yaitu sebesar 1080 hektar.

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 42
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Gambar 4.14. Grafik Produksi Padi Sawah dan Padi Ladang


Tahun 2013 (ton)

Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Gambar 4.15. Grafik Produksi Tanaman Sayur-Sayuran menurut Jenisnya


Tahun 2013 (ton)

Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 43
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

2) Perkebunan

Pada umumnya perkebunan di Kabupaten Tapanuli Utara adalah


perkebunan rakyat, belum terdapat usaha perkebunan yang diusahakan
oleh perusahaan perkebunan. Walaupun demikian dimasa mendatang
diharapkan perkebunan rakyat ini semakin berkembang. Jenis komoditi
unggulan yang dibudidayakan masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara
adalah tanaman kemenyan. Hal ini terlihat dari besarnya luas tanaman
kemenyan yaitu seluas 16.127,50 Ha dan luas tanam terbesar ada di
Kecamatan Pangaribuan seluas 5.081,50 Ha. Kemudian diikuti oleh
tanaman kopi arabika dengan luas tanam sebesar 13.980,50 Ha dengan
luas tanam terbesar juga terdapat di Kecamatan Pangaribuan yaitu seluas
2.432,50 Ha.

Gambar 4.16. Grafik Produksi Tanaman Kemenyan per Kecamatan


Tahun 2013 (ton)

Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 44
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

3) Peternakan

Pada Tahun 2013 populasi kerbau sebanyak 9.243 ekor. Sedang untuk
ternak kecil seperti babi sebanyak 42.599 ekor. Pada Tahun 2013 dan
untuk ternak unggas seperti itik contohnya, bertambah dari 30.038 ekor
pada tahun 2012 menjadi 31.836 ekor pada tahun 2013.

Tabel 4.24. Populasi Ternak Besar, Kecil dan Unggas Menurut Jenis
Tahun 2011-2013

No. Jenis Ternak (ekor) 2011 2012 2013


A. Ternak Besar
Sapi 479 526 431
Kerbau 9.249 9 341 9 243
Kuda 240 235 204
B. Ternak Kecil
Kambing 2 140 2 120 1 931
Domba 167 162 97
Babi 37 727 39 425 42 599
C. Ternak Unggas
Ayam 422 492 425 661 421 851
Itik 29 815 30 038 31 836
Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

4) Perikanan

Daerah Kabupaten Tapanuli Utara selain memiliki Danau Toba juga


terdapat kolam, rawa dan beberapa aliran sungai yang cukup panjang
yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan perikanan.Namun usaha
perikanan pada umumnya adalah usaha rumah tangga dalam skala kecil.
Menurut sifat usahanya ada yang sudah dikelola secara budidaya dan
melalui penangkapan di perairan umum. Rumah tangga budidaya ikan
lokasi usahanya ada di kolam dan sawah sedangkan penangkapan ikan
dilakukan di sungai, rawa dan danau. Jumlah rumah tangga budidaya
ikan pada Tahun 2013 sebanyak 3.427 rumah tangga dan penangkapan
ikan ada sebanyak 1055 rumah tangga. Dan hasil produksi sebanyak
530,1 ton.

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 45
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Tabel 4.25. Jumlah Rumah Tangga Budi Daya Ikan dan Penangkapan Ikan
Tahun 2013

No. Kegiatan Rumah tangga


A. Budi Daya Ikan 3.427
1. Kolam Air Tenang 1.157
2. Kolam Ikan Mina Padi 1.990
3. Kolam Air Deras -
4. Jaring Apung 43
5. Pembenihan 237
B. Penangkapan Ikan 1.055
1. Nelayan Danau Toba 460
2. Nelayan di Rawa dan Sungai 595
Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

B. Perindustrian

Dilihat dari kelompok usaha industri, kelompok usaha industri sandang


dan kulit paling banyak terdapat di Kabupaten Tapanuli Utara, yaitu
sebanyak 2.243 unit dengan jumlah tenaga kerja 4.226 orang, sementara
kelompok industri kimia dan bahan bangunan paling sedikit jumlahnya,
yaitu 167 unit dengan jumlah tenaga kerja 569 orang. Berikut dapat
dilihat pada tabel 4.26., tabel 4.27 dan gambar peta 4.17 di bawah ini.

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 46
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Tabel 4.26. Jumlah Perusahaan/Usaha dan Tenaga Kerja Industri Kecil


menurut Kecamatan dan Kelompok Industri Tahun 2013

Kimia dan Bahan


Pangan Sandang dan Kulit
Bangunan
No. Kecamatan
Tenaga Tenaga Tenaga
Unit Unit Unit
Kerja Kerja Kerja
1 Parmonangan 6 13 17 32 6 19
2 Adiankoting 28 49 2 2 4 15
3 Sipoholon 68 120 24 26 20 124
4 Tarutung 110 236 947 1 853 50 143
5 Siatas Barita 18 46 926 1 955 4 8
6 Pahae Julu 26 41 32 32 6 17
7 Pahae Jae 47 65 7 10 3 6
8 Purbatua 10 23 3 4 1 2
9 Simangumban 13 21 6 8 21 37
10 Pangaribuan 67 122 4 4 7 26
11 Garoga 55 110 2 4 6 14
12 Sipahutar 33 57 5 7 6 14
13 Siborongborong 132 856 12 21 24 126
14 Pagaran 16 36 2 4 2 3
15 Muara 16 33 254 264 7 15
Tahun 2013 645 1 828 2 243 4 226 167 569
Tahun 2012 645 1 828 2 243 4 226 167 569
Tahun 2011 640 1 822 2 239 4 221 159 594
Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 47
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Tabel 4.27. Jumlah Perusahaan/Usaha dan Tenaga Kerja Industri Kecil


menurut Kecamatan dan Kelompok Industri Tahun 2013

Kerajinan Kimia dan Bahan


Logam
Umum Bangunan
No. Kecamatan
Tenaga Tenaga Tenaga
Unit Unit Unit
Kerja Kerja Kerja
1 Parmonangan 11 21 7 14 47 99
2 Adiankoting 36 51 8 14 78 131
3 Sipoholon 32 73 12 40 156 383
4 Tarutung 43 78 80 181 1 230 2 491
5 Siatas Barita 11 12 13 26 972 2 047
6 Pahae Julu 6 9 8 15 78 114
7 Pahae Jae 3 3 15 26 75 110
8 Purbatua 2 2 4 8 20 39
9 Simangumban 5 9 4 10 49 85
10 Pangaribuan 37 54 8 15 123 221
11 Garoga 15 17 9 18 87 163
12 Sipahutar 4 6 8 14 56 98
13 Siborongborong 35 58 116 234 319 1 295
14 Pagaran 4 8 10 26 34 77
15 Muara 1 1 9 18 287 31
Tahun 2013 245 402 311 657 3 611 7 384
Tahun 2012 245 402 311 659 3 611 7 684
Tahun 2011 237 393 298 645 3 603 7 710
Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 48
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Gambar 4.17. Peta Jumlah Unit Perusahaan/Usaha Industri Kecil menurut Kecamatan Tahun 2013

Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 49
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

C. Pertambangan

Pada sektor pertambangan dapat dilihat pada tabel 4.28 berikut.

Tabel 4.28. Jenis, Lokasi, dan Kegunaan Bahan Tambang

Jenis Bahan
No. Lokasi Kegunaan
Tambang
1 Calcium Carbonate  Desa Simasom, Kec. Pahae Julu Cat, Dempul, Sabun, Keramik
2 Pozolan  Desa Situmeang, Desa Habinsaran, Semen
 Desa Sipoholon,
 Desa Lumban Maria, Kec. Tarutung
3 Batako Trass  Desa Situmeang Desa Habinsaran, Batu Bata / Batako
Kec. Sipoholon.
 Desa Lumban Maria, Kec. Tarutung
4 Kapur Fosfat  Desa Situmeang Habinsaran, Kec. Menetralisir Keasaman Lahan
Sipoholon.
 Desa Simasom, Kec. Pahae Julu
5 Pupuk Majemuk  Desa Situmeang Habinsaran, Kec. Pupuk Tanaman Pertanian
Sipoholon.
 Desa Simasom, Kec.P.Julu. Desa
Simangumban, Kec. Pahae Jae
6 Batu Gamping  Kec. Pahae Jae, Bahan Baku Indiustri Semen,
 Kec. Pahae Julu, sebagai imbuh dalam peleburan
 Kec. Sipoholon,Tarutung, Pagaran. dan pemurnian besi atau logam

7 Batu Apung  Kec.Pahae Jae,Muara, dan Konstruksi dan Industri


 Kec. Parmonangan
8 Belerang  Kec. Tarutung, Adiankoting, Industri Pupuk, Kimia, Titanium
 Kec. Pahae Julu dan pewarna Lainnya, industri
rayon dan film, industri besi dan
baja serta minyak bumi
9 Felspar  Kec. Pangaribuan Keramik Halus,Glasir, Bahan
Pengisi (Filter), industri gelas
amber
10 Kaolin Kec. Pahae Julu, dan Parmonangan Keramik, Pestisida, Cat
11 Oker  Kec. Tarutung, Muara, Cat
 Kec. Parmonangan,
 Kec. Adiankoting

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 50
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Jenis Bahan
No. Lokasi Kegunaan
Tambang
12 Mika  Kec. Pangaribuan, Isolasi alat listrik, setrika listrik,
penutup beton, email bahan
lincir, penutup
13 Zeolit  Kec. Pahae Jae Penjernih air limbah,di bidang
peternakan, bidang perikanan,
pengeringan dan pemurnian gas,
bahan Filter, keramik, gasifikasi
batubara dan bahan bangunan

14 Trass  Kec. Tarutung Industri Batako

15 Lempung  Kec. Pahae Jae, dan Pahae Julu Bahan Bangunan dan Bahan
keramik
16 Granit  Kec. Adiankoting Pondasi, Pengeras jalan dan
bendungan, Granit poles untuk
nisan , Dinding, lantai, prasasti,
alat-alat dapur
17 Batu Setengah  Kec. Pahae Julu Perhiasan dan Dekorasi
Mulia
18 Batu Kapur  Kec. Pahae Jae, Pupuk, pakan ternak,
 Kec. Sipoholon, Pahae Julu pengolahan kapur

19 Perlit  Kec. Tarutung dan Pahae Julu Keramik Halus, dekorasi

20 Silika  Kec. Pangaribuan Bahan Baku Keramik Halus

Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

D. Perdagangan

Pada Tahun 2013, jumlah perusahaan/usaha yang mengurus Izin Usaha


Tanda Daftar Industri tercatat 1 usaha, Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP) sebanyak 176 usaha, dan Izin Gangguan sebanyak 938 usaha.
Dapat dilihat pada tabel 4.30 dan tabel 4.29 berikut.

Pasar merupakan tempat transaksi dan juga tempat bertemunya antara


penjual dan pembeli. Jumlah pasar di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun
2013 adalah sebanyak 14 pasar. Tempat berjualan sebanyak 5.625 unit
terdiri dari kios/ruko 999 unit, los 482 unit, undung-undung 1.452, dan

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 51
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

balairung 2.559 unit. Jumlah pedagang sebanyak 4.118 orang. Dapat


dilihat pada tabel 4.30 dan tabel 4.31 berikut.

Tabel 4.29. Jumlah Pengurusan Izin menurut Jenis dan Bulan Tahun 2013

Jenis Surat Ijin Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

1. Izin Gangguan 39 81 131 74 98 65 89 71 78 77 75 60

2. Izin 0 2 3 11 8 9 5 2 3 11 3 5
Mendirikan
Bangunan
(IMB)
3. Izin Usaha 3 19 21 11 18 22 12 14 24 14 10 8
Perdagangan
(SIUP)
4. Izin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pengendalian
Menara
Telekomunika
si
5. Izin penjualan 0 1 1 0 0 1 0 1 2 1 1 0
minuman
Beralkohol
6. Izin Usaha 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 2
Rekreasi
Hiburan
Umum
7. Izin 2 1 3 7 1 3 1 2 0 2 2 1
pemasangan
Reklame
8. Tanda Daftar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
Industri
9. Izin 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
Pertambangan
Gol C (zeolit)
10. Izin Usaha 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
Pengangkutan
Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 52
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Tabel 4.30. Jumlah Tempat Berjualan yang Ada di Pasar menurut


Kecamatan Tahun 2013

Tempat Berjualan
No. Kecamatan
Kios Los Undung-Undung Balairung Jumlah
1 Parmonangan 0 0 61 124 185
2 Adiankoting 0 0 0 80 80
3 Sipoholon 0 0 0 0 0
4 Tarutung 334 0 608 355 1 297
5 Siatas Barita 0 0 0 0 0
6 Pahae Julu 11 62 42 120 235
7 Pahae Jae 72 0 100 258 422
8 Purbatua 0 0 0 20 20
9 Simangumban 14 0 0 60 74
10 Pangaribuan 154 0 100 114 368
11 Garoga 0 0 60 40 100
12 Sipahutar 114 240 75 340 769
13 Siborongborong 180 0 395 996 1 571
14 Pagaran 0 180 20 90 110
15 Muara 120 0 40 46 206
Tapanuli Utara 999 482 1 501 2 643 5 437
Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 53
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Tabel 4.31. Jumlah Pedagang di Pasar menurut Kecamatan Tahun 2013

No. Kecamatan Jumlah Pedagang (orang)


1. Parmonangan 150
2. Adiankoting 30
3. Sipoholon 21
4. Tarutung 1 134
5. Siatas Barita 0
6. Pahae Julu 229
7. Pahae Jae 269
8. Purbatua 27
9. Simangumban 27
10. Pangaribuan 400
11. Garoga 100
12. Sipahutar 415
13. Siborongborong 1 009
14. Pagaran 105
15. Muara 202
Tapanuli Utara 4 118
Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

E. Jasa lainnya

Pada sektor jasa ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Air Minum

Air minum merupakan salah satu kebutuhan utama masyarakat,


sehingga pemerintah selalu berupaya membangun sarana air minum.
Penyediaan air minum bias diusahakan sendiri oleh masyarakat atau
perusahaan. Menurut data dari PDAM Mual Natio Tarutung pada Tahun
2013, jumlah pelanggan air minum sebanyak 7.358 pelanggan. Volume
air minum yang dikonsumsi pelanggan sebanyak 1.964.328 m3 dan
nilai penjualan Rp.3,24 miliar rupiah. Kategori pelanggan air minum
dibedakan menurut golongan yaitu Golongan Sosial, Non Niaga dan
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)
Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 54
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Niaga. Pelanggan yang terbanyak yaitu Golongan Non Niaga sebanyak


6.582 pelanggan terdiri dari 6.503 golongan rumahtangga dan 79
golongan pemerintah. Sementara Golongan Niaga sebanyak sebanyak
598 pelanggan dan Golongan Sosial sebanyak 178 pelanggan.

Tabel 4.32. Jumlah Pelanggan, Volume dan Nilai Air Minum yang Disalurkan
PDAM menurut Kategori Pelanggan Tahun 2011-2013

Volume air Minum


Kategori Pelanggan Pelanggan Nilai Air Minum (Rp)
(M3)
1. Sosial
a. Umum 35 42.108 32.858
b. Khusus 143 143.256 164.625
2. Non Niaga
a. Rumah Tangga 5.815 6.143 6.503
b. Instansi Pemerintah 77 77 79
3. Niaga
a. Niaga Kecil 521 553 554
b. Niaga Besar 42 35 44
Jumlah 6.627 6.981 7.358
Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

2) Listrik

Listrik di Indonesia sebagian besar diproduksi oleh Perusahaan Listrik


Negara. Menurut data dari PLN Cabang Sibolga Ranting Tarutung pada
Tahun 2013, ada sebanyak 32.944.728 KWh energi listrik yang
terpakai dengan nilai penjualan sebanyak Rp.20.224.381.297. Untuk
uraian ini dapat dilihat pada tabel 4.33. berikut.

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 55
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Tabel 4.33. Jumlah Pelanggan, Daya Tersambung, dan Penjualan Listrik


PT. PLN (Persero) Ranting Tarutung menurut Jenis Tarif

Jumlah Daya
Jenis Tarif Jumlah Jumlah KWH Nilai Penjualan
No. Tersambung
Pelanggan Terjual (Rp)
(VA)
1 S-1 Pemakaian Kecil 0 0 0 0
2 S-2 Badan Sosial Kecil 876 1.314.250 1.902 654 1.342.186.847
3 S-3 Badan Sosial Besar 0 0 0 0
4 S4/TR + S4/TM 0 0 0 0
5 R1-RT Sederhana 27.932 15.334.100 23.784.049 11.543.489.801
6 R2-RT Kecil 23 91.900 125.831 132.860.473
7 R3-RT Sedang 3 47.200 58.171 75.571.846
8 R4-RT Besar 0 0 0 0
9 U1 / B1 774 874.200 1.621.584 1.327.206.922
10 U2 / B2 37 548.200 641.932 838.244.473
11 U3-Usaha Besar 0 0 0 0
12 U4-Sambungan 127 81.907 404.860 154.46362
Sementera + U4/Opal
13 I1-Industri Kecil 6 67.100 58.001 59.470.612
14 I2- Industri Sedang 1 23.000 11.040 9.884.816
15 I3- Industri Besar 0 0 0 0
16 I4- Industri Besar 0 0 0 0
17 I5-/TT 0 0 0 0
18 G1-Gedung , Kantor P1 139 360.500 599.491 650.233.041
19. G2-Gedung, Kantor 0 0 0 0
20. J-Penerangan Jalan P3 94 442.610 1.797.836 1.666.701.382
21. L-ATSI 74 1.012.700 1.939.279 2.424.067.522
Jumlah 30.086 20.197.667 32.944.728 20.224.381.297
Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 56
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

F. Hotel dan Parawisata

Pembangunan sarana/ prasarana wisata mencakup hotel, akomodasi, objek


wisata maupun prasarana pendukungnya. Pada Tahun 2013 jumlah hotel
tercatat 15 unit dengan 391 kamar dan 657 tempat tidur. Pada Tahun
2013, jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Tapanuli Utara
sebanyak 96.841 orang terdiri dari 480 orang wisata asing dan 96.361
orang wisatawan domestik.

Gambar 4.18. Grafik Jumlah Wisatawan Asing yang Datang ke Tapanuli


Utara menurut Bulan Tahun 2013

Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 57
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA)

Tabel 4.34. Jumlah Hotel, Kamar, dan Tempat Tidur menurut Kecamatan
Tahun 2013

No. Kecamatan Hotel Kamar Tempat Tidur


1 Parmonangan 0 0 0
2 Adiankoting 0 0 0
3 Sipoholon 1 15 20
4 Tarutung 9 247 457
5 Siatas Barita 1 15 30
6 Pahae Julu 0 0 0
7 Pahae Jae 0 0 0
8 Purbatua 0 0 0
9 Simangumban 0 0 0
10 Pangaribuan 0 0 0
11 Garoga 0 0 0
12 Sipahutar 0 0 0
13 Siborongborong 3 88 112
14 Pagaran 0 0 0
15 Muara 1 26 38
Jumlah 15 391 657
Sumber: Kabupaten Tapanuli Utara Dalam Angka Tahun 2014

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menegah (RPI2-JM)


Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2016-2020
Bab 4 - 58

Anda mungkin juga menyukai