OSWAR MUNGKASA
DEPUTI GUBERNUR DKI JAKARTA BIDANG TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP
Pasal 35
Pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan melalui penetapan peraturan zonasi,
perizinan, pemberian insentif dan disinsentif, serta pengenaan sanksi.
Pasal 38
Dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang diberikan Insentif dan/atau disinsentif oleh :
a. Pemerintah kepada pemerintah daerah;
b. pemerintah daerah kepada pemerintah daerah lainnya; dan
c. pemerintah kepada masyarakat.
DASAR HUKUM
PP No. 15/2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
Pasal 4
ketentuan tentang penetapan bentuk dan besaran insentif dan disinsentif, ditetapkan
dengan peraturan gubernur.
Pasal 148
Pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang dilaksanakan melalui:
a. pengaturan zonasi;
b. perizinan;
c. pemberian insentif dan disinsentif; dan
d. pengenaan sanksi.
Pasal 153
Peraturan zonasi merupakan dasar dalam pemberian insentif dan disinsentif, pemberian
izin, dan pengenaan sanksi.
DASAR HUKUM
PERDA NO.1/2012 (2) Prioritas pemberian insentif diarahkan pada penyediaan dan
penambahan RTH, penanggulangan banjir, upaya mengatasi
Pasal 207 masalah kemacetan lalu lintas, peremajaan kota melalui konsolidasi
lahan berbasis masyarakat serta upaya pelestarian bangunan cagar
budaya.
DEFINISI TEORITIS
TPZ Insentif / Bonus Zoning : Mekanisme kerjasama antara Pemerintah Kota dengan Pengembang (swasta) dalam mengembangkan
kawasan / daerah yang berhubungan dengan kepentingan umum
Insentif : Pengaturan yang bertujuan memberikan rangsangan terhadap kegiatan yang seiring dengan tujuan rencana tata ruang.
Disinsentif : pengaturan yang bertujuan membatasi pertumbuhan atau mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang.
Kompensasi Koefisien Lantai Bangunan adalah FASILITAS PUBLIK YANG DISERAHKAN OLEH MASYARAKAT baik perorangan,
badan usaha maupun lembaga kepada Pemerintah Daerah atas pemanfaatan ruang yang melampaui nilai Koefisien Lantai
ZONA BONUS
Diberikan oleh Pemerintah Daerah
dalam bentuk peningkatan luas lantai
atau KLB
Diarahkan pada lokasi sebagai
berikut:
a. pusat kegiatan primer, pusat
kegiatan sekunder, dan kawasan
strategis kepentingan ekonomi;
b. kawasan terpadu kompak dengan
pengembangan konsep TOD;
c. kawasan yang memiliki fungsi
sebagai fasilitas parkir
perpindahan moda (park and ride);
dan
d. lokasi pertemuan angkutan umum
massal.
Diberikan sebagai kompensasi
menyediakan fasilitas publik
Dapat dilakukan di dalam lahan
perencanaan dan/atau di luar lahan
perencanaan
IMPLEMENTASI INSENTIF DAN DISINSENTIF
BENTUK KOMPENSASI
BENTUK INFRASTRUKTUR
BENTUK INFRASTRUKTUR
Tujuan Realisasi bonus KLB dalam bentuk infrastruktur fasos dan fasum adalah sebagai berikut :
a. Sebagai perwujudan bentuk PERAN SERTA MASYARAKAT dalam penataan ruang (sesuai PP 68 Tahun
2010) dalam pelaksanaan pembangunan kota;
b. Bentuk KERJASAMA ANTARA SWASTA DAN PEMERINTAH dalam pengembangan pembangunan kota;
c. MEMPERCEPAT PROSES PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR di DKI Jakarta dalam rangka mengatasi
permasalahan kota;
- Fiskal menggunakan prosedur yang lebih panjang dan lama. Menunggu ke dalam anggaran / APBD hingga
proses pelelangan
- Non Fiskal dapat langsung dikerjakan oleh Konsultan tanpa harus menunggu APBD dan proses lelang
d. Perda 3 Tahun 2012 sebagai perubahan atas Perda 1 Tahun 2006 tentang retribusi daerah, bahwa peningkatan
KLB tidak lagi merupakan pemasukan daerah DKI Jakarta dalam bentuk retribusi daerah.
e. Dalam peraturan keuangan daerah dan perpajakan, bahwa pemerintah daerah hanya dapat menerima
pemasukan daerah secara fiskal dari Pajak dan Retribusi Daerah.
MEKANISME PELAKSANAAN
RUMUS PERHITUNGAN BESAR KOMPENSASI PELAMPAUAN KLB
K =I x L
KLBDASAR x NJOP
Keterangan :
K = Nilai Kompensasi (Rp)
I = Indeks
L = Besaran luas lantai bangunan yang dilampaui (m2)
KLBdasar = Nilai Koefisien Lantai Bangunan sesuai dengan Rencana Kota yang ditetapkan
NJOP = Nilai Jual Objek Pajak lahan yang dibangun (Rp)
MEKANISME PELAKSANAAN
KETENTUAN KHUSUS
Pemberian pelampauan KLB pada kawasan TOD angkutan umum massal berbasis rel lainnya, yang belum
memiliki nilai indeks, maka nilai indeksnya ditetapkan Gubernur setelah mendapatkan pertimbangan dalam Rapat
Pimpinan BKPRD dan/ atau forum Rapat Pimpinan Gubernur dengan memperhatikan fungsi dan karakteristik
kawasan sekitarnya, berdasarkan kajian dari Dinas Penataan Kota (DPK).
Permohonan pemanfaatan ruang untuk pembangunan rumah susun sewa baik dilakukan oleh Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
diberikan pelampauan KLB tanpa dikenakan Kompensasi.
Pembangunan kantor pemerintahan pada lahan - lahan milik Pemerintah Pusat dan/ atau Pemerintah
Daerah yang tidak dikerjasamakan dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD), swasta dan/ atau perorangan tidak dikenakan kompensasi pelampauan nilai KLB.
Pelampauan KLB pada Sub Zona Prasarana Pendidikan (S. I) yang lokasinya berada pada Zona Teknik
Pengaturan Zonasi (TPZ) Bonus dengan kode a, tidak dikenakan kompensasi dengan ketentuan penggunaan
sekolah harus menerima 60% (enam puluh persen) pelajar dari masyarakat berpenghasilan rendah dan harus
terlebih dahulu mendapatkan rekomendasi dari Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.
Pelampauan KLB pada Sub Zona Prasarana Kesehatan (S.2) yang berada pada lokasi Zona Teknik Pengaturan
Zonasi (TPZ) Bonus dengan kode a, tidak dikenakan kompensasi dengan ketentuan penggunaan rumah sakit
harus menyediakan minimal 60 % (enam puluh persen) unit kamar kelas III dari total kapasitas kamar
sesuai dengan tarif peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan atau Jaminan Kesehatan Daerah
(Jamkesda) dan harus terlebih dahulu mendapatkan rekomendasi dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
MEKANISME PELAKSANAAN
SANKSI ADMINISTRATIF
Pemegang Persetujuan Prinsip Pelampauan KLB yang tidak melaksanakan kewajiban bentuk
kompensasi akan dikenakan sanksi administratif, berupa:
Surat peringatan pertama diberikan terhadap pemegang persetujuan prinsip pelampauan KLB yang
tidak melaksanakan bentuk kompensasi sesuai dengan batasan
dan ruang lingkup yang tercantum dalam Perjanjian Pemenuhan Kewajiban.
Surat peringatan kedua Apabila dalam 7 (tujuh) hari kerja sejak surat peringatan
pertama diterima, bentuk kompensasi belum dipenuhi.
Pembekuan izin Apabila dalam 3 (tiga) hari kerja sejak surat peringatan kedua diterima, bentuk
kompensasi belum dipenuhi.
Pencabutan izin Apabila dalam 1 (satu) hari kerja sejak pembekuan perizinan (meliputi: Persetujuan
Prinsip Pelampauan KLB, IMB, SLF, dan izin operasional lainnya), bentuk kompensasi belum dipenuhi.
Pembekuan/pencabutan izin dapat ditinjau kembali dengan penetapan perhitungan nilai kompensasi
berdasarkan NJOP tahun berjalan setelah adanya persetujuan Gubernur dalam Rapat Pimpinan
BKPRD dan/atau forum Rapat Pimpinan Gubernur.
CONTOH PENERAPAN IMPLEMENTASI
Rp 345 miliar
Permen PU No. 6/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan
Peraturan Zonasi merupakan ketentuan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
RDTR.
PERSYARATAN TEKNIS
KLB Tambahan
e. menyediakan jalur dan meningkatkan kualitas FASILITAS PEJALAN KAKI yang terintegrasi dengan angkutan umum; dan
f. menyediakan JALUR SEPEDA yang terintegrasi dengan angkutan umum.
Maka dapat diberikan bonus atau insentif berupa penambahan KLB melalui
persetujuan Gubernur
LAMPIRAN
MEKANISME PELAKSANAAN – TATA CARA PERMOHONAN PENGAJUAN
PELAMPAUAN KLB
disetujui
Gubernur Asisten
PEMOHON DPMPTSP berkoordinasi RAPIM BKPRD DPMPTSP Pembangunan
melalui
dengan: BPLHD, Dinas dan LH
DPMPTSP
Perhubungan dan Transportasi,
Kelengkapan Perhitungan nilai dan bentuk
DCKTRP, SKPD/UKPD terkait
Persyaratan kompensasi ditindaklanjuti
Administrasi Dikaji terlebih dengan Perjanjian
Nota Dinas Pemenuhan Kewajiban
dan Teknis dahululu
(PPK) secara notarial akta
dibawah koordinasi
ASBANG
SKPD pengusul
Biro PKLH DPMPTSP
bentuk kompensasi
Monitoring dan Bertanggung jawab atas: Memproses dan menerbitkan
penagihan bentuk Pengendalian teknis Persetujuan Prinsip
kompensasi pelaksanaan pembangunan Pelampauan KLB dan
termasuk proses perizinannya Persetujuan Prinsip
Kesesuaian hasil pelaksanaan Penetapan dan Pelaksanaan
pembangunan dengan nilai Bentuk Kompensasi
kesetaraan kompensasi KLB Nilai Kompensasi dicatat
sebagai piutang daerah
Biro PKLH
SKPD pengusul Kantor Jasa Penilai Berita Acara Serah Terima
bentuk kompensasi Publik (KJPP) Pemohon
Gubernur melalui
Penagihan Pemeriksaan fisik Melakukan Penilaian BAST BPKAD
bentuk yang dituangkan SKPD Pengguna
kompensasi dalam: Berita Acara Barang Milik Daerah Memproses penerbitan
Pelaksanaan Teknis kode registrasi inventaris
dan Berita Acara barang dan menyiapkan
Pemeriksaan Fisik Keputusan Gubernur
mengenai penggunaan
barang
PENGAWASAN PENGENDALIAN
Berita Acara Serah Terima Berkas
DPMPTSP
SKPD/UKPD sesuai tugas SKPD/UKPD sesuai tugas
pokok dan fungsinya pokok dan fungsinya
Dibawah koordinasi Badan Perpustakaan
Asisten Pembangunan dan dan Arsip Daerah
Prov DKI Jakarta Dokumen disimpan
Lingkungan Hidup
dan diarsipkan
Gubernur melalui
Sekretaris Daerah setiap 3
bulan sekali atau sewaktu-
waktu sesuai kebutuhan