Anda di halaman 1dari 41

KRESIDENSIAL MIKRO

MAHASISWA INDONESIA (KMMI)


PENGENDALIAN TATA RUANG
DAN
PENINJAUAN KEMBALI RENCANA
TATA RUANG
SUSTAINABLE
LAND RESOURCE
MANAGEMENT
RUDY MASHUDI, ST, MP

SELASA, 26 OKTOBER 2021


BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BOGOR
R E G U L A SI

UU NO 11 TAHUN 2020 PERATURAN MENTERI PERDA 6 TAHUN 2021


PERATURAN PEMERINTAH TENTANG RTRW KOTA BOGOR
TENTANG CIPTA KERJA NOMOR 21 TAHUN 2021 ATR/BPN NOMOR 11
2011-2031 PEERUBAHAN ATAS
TAHUN 2021 PERDA 8/2011
TENTANG PENYELENGGARAAN
PENATAAN RUANG TENTANG TATA CARA
PENYUSUNAN, PENINJAUAN
KEMBALI, REVISI, DAN PENERBITAN
PERSETUJUAN SUBSTANSI RTRW
PROVINSI, KABUPATEN, KOTA ,
DAN RDTR
PELAKSANAAN PENATAAN RUANG

PERENCANAAN
TATA RUANG
PROSES PENYUSUNAN SAMPAI
DENGAN PERSETUJUAN SUBSTANSI

PEMANFAATAN KINERJA
PELAKSANAAN
RUANG PENATAAN
PROGRAM PERWUJUDAN RUANG
PEMANFAATAN TANAH DAN RUANG
(INDIKASI PROGRAM)

PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG
KETENTUAN KKPR, INSENTIF PENGENDALIAN RUANG MENJADI BAGIAN
DISINSENTIF, DAN PENGENAAN PENTING DALAM MENDORONG
SANKSI TERWUJUDNYA TATA RUANG SESUAI
RENCANA TATA RUANG
PENGGUNAAN LAHAN

2005 2012 2016


PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

UU NO 26 TA 2007 UU NO 11 TA 2020

Pasal 35 Pasal 35

Pengendalian pemanfaatan ruang Pengendalian pemanfaatan ruang


dilakukan melalui penetapan dilakukan melalui:
peraturan zonasi, perizinan, a. ketentuan Kesesuaian Kegiatan
pemberian insentif dan disinsentif, Pemanfaatan Ruang;
serta pengenaan sanksi. b. pemberian insentif dan
disinsentif; dan
c. pengenaan sanksi.

PZ (Peraturan Zonasi) dan Perizinan tidak lagi menjadi


bagian dari pengendalian pemanfaatan ruang
PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

PP NO 15 TAHUN 2010 PP NO 21 TAHUN 2021

Pasal 148 Pasal 148

Pelaksanaan pengendalian Pengendalian pemanfaatan ruang


pemanfaatan ruang) dilaksanakan dilakukan melalui:
melalui: a. penilaian pelaksanaan Kesesuaian
a. pengaturan zonasi; Kegiatan Pemanfaatan Ruang dan
b. perizinan; pernyataan mandiri pelaku UMK;
c. pemberian insentif dan b. penilaian perwujudan RTR;
disinsentif; dan c. pemberian insentif dan disinsentif;
d. pengenaan sanksi. d. pengenaan sanksi; dan
e. penyelesaian sengketa Penataan
Ruang.
-------
DEVELOPMENT
------- RIGHTS

KEPEMILIKAN VS ATURAN BANGUNAN


-------
INTENSITAS-------
BANGUNAN

KOEFISIEN DASAR BANGUNAN (KDB)


KDB dapat dimengerti secara sederhana adalah nilai persen yang didapat
dengan membandingkan luas lantai dasar dengan luas kavling.

Bangunan

Luas lahan

KDB = LUAS DASAR BANGUNAN X 100%


LUAS LAHAN
Kalau kita mempunyai lahan 100 m2 dan KDB yang ditentukan 50%, maka area yang dapat
kita bangun hanya 50% x 100 m2 = 50 m2. Kalau lebih dari itu artinya kita melebihi KDB
yang ditentukan.

Sisa lahannya digunakan untuk ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai area resapan air
-------
INTENSITAS-------
BANGUNAN

GARIS SEMPADAN BANGUNAN(GSB)


(Perwali No.23 Tahun 2016 Tentang GSB di Kota Bogor)

Secara umum GSB adalah garis imaginer yang menentukan jarak terluar
bangunan terhadap ruas jalan.

Garis Sempadan Bangunan, yang selanjutnya disebut GSB, adalah garis


rencana yang tidak boleh dilampaui oleh denah bangunan ke arah batas
Rumija yang ditetapkan dalam Rencana Kota, atau batas bangunan yg
diperbolehkan utk dibangun
-------
INTENSITAS-------
BANGUNAN

GARIS SEMPADAN SUNGAI (GSS)


(Perwali No.2 Tahun 2006 Tentang GSB dan GSS di Kota Bogor)

Garis Sempadan Sungai (GSS), adalah garis rencana yang tidak boleh
dilampaui oleh denah bangunan ke arah sungai atau saluran.

SUNGAI GSS = 0
Sempadan Sungai digunakan sebagai jalan inspeksi (pemeliharaan), pengamanan
bencana (banjir & longsor), dan estetika kota
-------
INTENSITAS-------
BANGUNAN

RUANG TERBUKA HIJAU


Ruang terbuka hijau diantara GSJ dan GSB harus digunakan sebagai
ruang hijau dan/atau daerah resapan air hujan serta kepentingan umum lainnya.

Koefisien Daerah Hijau (KDH) adalah angka prosentase antara luas ruang terbuka
di luar bangunan yang diperuntukkan bagi pertamanan/ penghijauan dengan luas
tanah perpetakan/ daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang
dan tata bangunan yang ada.
SIMTARU
PENINJAUAN KEMBALI RTR
-------
PENINJAUAN
-------KEMBALI

PENINJAUAN KEMBALI RTR DALAM PP NO 21 TA 2021

PASAL 92

Peninjauan kembali RTR meliputi peninjauan Kembali terhadap rencana umum tata
ruang dan peninjauan kembali terhadap rencana rinci tata ruang

PASAL 93

Peninjauan kembali RTR dilakukan 1 (satu) kali dalam setiap periode 5 (lima)
tahunan

Peninjauan kembali RTR dapat dilakukan lebih dari 1 (satu) kali dalam periode 5
(lima) tahunan apabila terjadi perubahan lingkungan strategis berupa:
a. bencana alam skala besar yang ditetapkan dengan peraturan perundang-
undangan;
b. perubahan batas teritorial negara yang ditetapkan dengan undang-undang;
c. perubahan Batas Daerah yang ditetapkan dengan undang-undang; atau
d. perubahan kebijakan nasional yang bersifat strategis.
-------
ALUR PENINJAUAN
------- KEMBALI
Peninjauan Kembali RTR Peninjauan Kembali RTR
dilakukan 1 (satu) kali dalam dilakukan 1 (satu) kali dalam
setiap periode 5 (lima) setiap periode 5 (lima)
tahunan. tahunan.

Dilakukan berdasarkan Dilakukan berdasarkan


rekomendasi dari menteri yang rekomendasi dari menteri yang
menyelenggarakan
menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang koordinasi
urusan pemerintahan di bidang koordinasi
perekonomiandalam hal terjadi ketidaksesuaian
antara: perekonomian dalam hal terjadi
ketidaksesuaian antara
a. RTR dengan Kawasan Hutan; dan/atau
b. RTRW provinsi dengan RTRW kabupaten/kota. RTR dengan Batas Daerah

Pemerintah Daerah
melakukan permohonan
Peninjauan
Kembali RTR kepada Menteri

Terhadap permohonan
Permohonan Peninjauan Kembali Peninjauan Kembali, Menteri a. RTRW provinsi, kabupaten, dan kota, atau
memberikan RDTR kabupaten/kota yang ada tetap
dilengkapi dengan kajian yang berlaku sesuai dengan masa berlakunya;
dilakukan rekomendasi dalam jangka waktu atau
paling lama 1 (satu) b. RTRW provinsi, kabupaten, dan kota, atau
oleh Pemerintah Daerah. RDTR kabupaten/kota yang ada perlu direvisi
bulan
PROSES REVISI RTRW KOTA BOGOR

2020
2016 2017 2018 2019 &
2021

Penetapan Peninjauan • Rekomendasi Peta Dasar • Persub ATR


• • Review Penilaian Evaluasi • Pembahasan Pansus
Kembali RTRW DPRD BIG • Evaluasi Gubernur
• Evaluasi RTRW • Revisi RTRW • Revisi KLHS sesuai • Rekomendasi Peta Tematik • Kemendagri
Permen KLHK 69/2017 dan Rencana BIG
• Penetapan Penilaian • Revisi KLHS • Perda
Evaluasi RTRW • Asistensi Peta Dasar BIG • Lanjutan Revisi KLHS
• Kesepakatan dengan
• Penyusunan KLHS (DLH) Kabupaten Bogor • Validasi KLHS

• KP1 dan KP2 • Rekomgub

• Rapat BKPRD Kota Bogor


-------
PENINJAUAN
-------KEMBALI

PENINJAUAN KEMBALI RTRW KOTA BOGOR


RTRW dapat ditinjau kembali setiap 5 tahun
Kebijakan dan isu eksternal dan internal yang berkembang dalam kurun waktu 6
tahun terakhir dan perlu diakomodir dalam rencana tata ruang Kota Bogor

PENINJAUAN KEMBALI RTRW Kota Bogor dituangkan dalam Keputusan Walikota


Bogor Nomor 050.45-45 Tahun 2016 tentang Peninjauan Kembali Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Bogor
NILAI PERKALIAN
NO ASPEK BOBOT
AKHIR BOBOT
1 Kualitas RTRW 2,01 30 60,30 Nilai akhir penilaian peninjauan kembali
RTRW adalah 77,03 (kurang dari 85),
Kesesuaian terhadap
2
Peraturan Per-UU-an
3,00 30 90,00 sehingga menghasilkan
rekomendasi RTRW DIREVISI
3 Pelaksanaan Pemanfaatan 2,02 40 80,80
Ruang

Total 7,03 100 231,10

Rata-rata Nilai Penilaian


Akhir PK RTRW 2,34 77,03
-------
ISU STRATEGIS
------- KOTA BOGOR

Memudarnya identitas asli


Kota Bogor

Persampahan Pengembangan angkutan


umum massal

Permukiman pada kawasan


Menumpuk kegiatan di pusat
perlindungan setempat
kota, beban fungsi pusat kota
(sempadan sungai)
yang terlampau berat

Belum tercapainya Kawasan kumuh di pusat kota


ketercapaian pemanfaatan
ruang

Perubahan rencana Masih ada pusat WP, sub


infrastruktur kota pusat WP lainnya yang belum
terwujud

Kawasan pusat pemerintahan


TUJUAN PENATAAN RUANG KOTA BOGOR
IDENTITAS Heritage City
KOTA
BOGOR Green City

Smart City
RTRW 2011 – 2031 Revisi RTRW 2011 – 2031

Mewujudkan Ruang Kota Bogor


Mewujudkan tata ruang
sebagai Kota Jasa dan VISI
berwawasan lingkungan yang
Permukiman dengan tetap KOTA
mendukung kota jasa yang
Mempertahankan Ciri Khasnya BOGOR Kota Bogor sebagai
nyaman, produktif dan
sebagai Kota Pusaka yang Kota Ramah Keluarga
berkelanjutan
Berwawasan Lingkungan

MISI Kota Sehat


KOTA
BOGOR Kota Cerdas

Kota Sejahtera
FAKTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI
REVISI RTRW KOTA BOGOR Jalan Tol Bogor
Ring Road

a. Percepatan Proyek Strategis Nasional


Kebijakan, • Jalan Tol Bogor Ring Road
Cilebut
Rencana, • Jalan Tol Depok Antasari Peta dari agus Rencana Kereta
• Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/ Light Rail Transit- (LRT) Api Ringan
Peraturan
Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi Jabodetabek
• Rencana Double Track Bogor – Sukabumi Dramaga

b. Revisi RTRW Jawa Barat Sentul


• Rencana pengembangan jaringan dan layanan KA perkotaan City
Metropolitan Bodebekkarpur (Cibubur-Bogor)
• Jalan Tol Bogor Ciawi Sukabumi Bukaan Tol
• Pembangunan/rehabilitasi terminal tipe A Jagorawi Km
42,5
• Rencana Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane

c. Rencana Tata Ruang Jabodetabekpunjur (Perpres 60/2020) Ciomas Rencana


Sumarecon
d. Rencana induk transportasi Jabodetabek (RITJ) (Perpres 55/2018)
• Rencana Pembangunan Light Rapid Transit (LRT), Rencana
Pembangunan Transit Oriented Development (TOD),
• Perubahan jalur Jalan Tol Bogor Ringroad
• Fasilitas Park and Ride
• Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

Dinamika a. Perkembangan pusat permukiman baru di Kab Bogor


Perkembangan b. Bukaan Tol Jagorawi km 42,5
Regional

9
AKOMODASI RENCANA STRATEGIS
NASIONAL (PSN) Tol Lingkar
Bogor

RENCANA STRATEGIS Trans


RAPERDA Jabodetabek,
NASIONAL
Jalan Tol Bogor Ring Road Pasal 16, jaringan jalan nasional LRT Cibubur -
Jalan Tol Bogor Ciawi Sukabumi Bogor

Terminal Tipe A Pasal 19, terminal penumpang: TOD St Bogor


Terminal Baranangsiang (KRL – Bus)

Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/ Pasal 23, sistem jaringan kereta api
Light Rail Transit- (LRT) Terintegrasi di
Wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan
Bekasi
TOD Br. Siang
Rencana Pembangunan Transit Pasal 23, sistem jaringan kereta api (Bus - LRT)
Oriented Development (TOD),
Angkutan Massal berbasis Bus Pasal 21, angkutan penumpang
Jabodetabek Double Track
Rencana Double Track Bogor – Pasal 23, sistem jaringan kereta api Bogor –
Sukabumi
Sukabumi
PERAN KOTA BOGOR DALAM KONTEKS
PROVINSI JAWA BARAT
Kota Bogor sebagai bagian dari
KSN Kawasan Perkotaan
Jabodetabekpunjur

Kota Bogor sebagai bagian dari WP


Bodebekpunjur sebagai
pengembangan kawasan perkotaan
di wilayah Jawa Barat dengan
kesetaraan fungsi dan peran
kawasan di KSN Jabodetabekpunjur
serta antisipatif terhadap
Kota Bogor perkembangan pembangunan
wilayah perbatasan,

Fungsi : mendorong pengembangan


PKN kawasan perkotaan
Jabodetabek, menjadi simpul
pelayanan dan jasa perkotaan,
serta mengembangkan sektor
perdagangan dan jasa
AKOMODASI RTRW PROVINSI JAWA BARAT :
POLA RUANG 1

Rancangan Rancangan Revisi 10


RTRW Provinsi Jawa Barat RTRW Kota Bogor 2011-2031
1. Jalan Tol Bogor Ring Road Pasal 16, jalan nasional
7
2. Jalan Tol Bogor Ciawi Sukabumi Pasal 16, jalan nasional 3
11
3. Rencana fungsi Jalan RTRW Provinsii Pasal 17, jalan provinsi 6
8 4
4. Pembangunan/rehabilitasi terminal tipe A Pasal 19, terminal penumpang: Terminal
Baranangsiang 9
5. Rencana Double Track Bogor – Sukabumi Pasal 23, sistem jaringan kereta api

6. Rencana pengembangan jaringan dan layanan KA Pasal 23, sistem jaringan kereta api 5
perkotaan Metropolitan Bodebekkarpur (Cibubur-
Bogor)
7. Perlintasan tidak sebidang - Jalan Kebon Pedes Pasal 69Y, perwujudan sistem jaringan transportasi
dan l Indikasi program
8. Jembatan di Jalan Otista Pasal 69Y, perwujudan sistem jaringan transportasi
dan indikasi program 2
9. Rencana Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Pasal 26, rencana jaringan sumber daya air

10. TPPAS Regional Nambo Pasal 30, rencana sistem pengelolaan


persampahan
11. Rencana Jaringan SUTET dan SUTT Peta Rencana Jaringan Listrik
AKOMODASI RTRW PROVINSI JAWA BARAT :
POLA RUANG
Rancangan
Rancangan
Revisi RTRW Kota Bogor
RTRW Provinsi Jawa Barat
2011-2031
Kawasan Perlindungan Plasma Pasal 44
Nutfah eks-situ Kebun Raya Kawasan Konservasi Pelestarian
Bogor Alam - Kebun Raya Bogor
Kawasan Cagar Budaya dan Pasal 105 – Ketentuan Lain-lain
Ilmu Pengetahuan Kawasan Cagar Budaya
• Istana Bogor, Batu Tulis, dan • Kawasan Istana Bogor dan
Gedung Negara BKPP Kebun Raya Bogor
Wilayah I di Kota Bogor • Kawasan Batu tulis
• Gedung Karasidenan Bogor/
Bakorwil
Pengembangan Kawasan Pasal 69O
Pariwisata Alam Perkotaan Pengembangan wisata ilmu
pengetahuan, wisata budaya,
wisata kuliner, wisata sejarah,
eco-wisata Situgede, ekonomi
kreatif dan MICE
PROGRAM STATEGIS PROVINSI
JAWA BARAT : KOTA BOGOR
Revisi RTRW Kota Bogor 2011-2031
Pembangunan
jembatan Jalan • Indikasi program
Otto Iskandar
Dinata
Program Stategis Provinsi

Peningkatan Jalan
• Indikasi program
Suryakencana
di Kota Bogor

Pembangunan • Pasal 69CC, rencana Kawasan strategis


Alun-alun – Taman ekonomi
Topi • Pasal 69B perwujudan ruang
• Indikasi program
Pariwisata : • Pasal 49, rencana pariwisata
Penataan destinasi • Pasal 69O, perwujudan ruang
wisata Situ Gede • Indikasi program

Revitalisasi Pasar _ • Pasal 52, rencana perdagangan jasa (pasar


Pasar Anyar / rakyat)
Pasar Warung • Pasal 69R, perwujudan ruang
Jambu • Indikasi program
Rencana Ruang Terbuka Hijau
Terpetakan Belum terpetakan Jumlah
No Jenis RTH
Luas (Ha) % Luas (Ha) % Luas (Ha) %

RTH - Kawasan Pelestarian Luas Kota Bogor


1 121,51 1,09% 121,51 1,09%

11.138 Ha
Alam - Hutan Kota
RTH - Taman (Kota, WP, Kec,
2 34,61 0,31% 6,92% 804,93 7,23%
Kel, Lingkungan) 770,318
RTH - Tempat Pemakamam
3 216,41 1,94% 103,6889 0,93% 320,10 2,87%
Umum (TPU)
4 RTH - Kebun Penelitian 58,57 0,53% 58,57 0,53% % RTH terhadap luas
5 Kawasan Sempadan Sungai 400,55 3,60% 400,55 3,60% kota
Kawasan Sempadan Rencana
6 10,11 0,09% 10,11 0,09%
20,02%
Danau/Situ
7 Sempadan SUTT, 50,76 0,46% 50,76 0,46%
8 Sempadan Rel Kereta Api 46,42 0,42% 46,42 0,42%
9 Sempadan Jalan Tol 63,56 0,57% 63,56 0,57%
10 Sempadan Jalan 20,07 0,18% 215,842 1,94% 235,91 2,12%
11 Lapangan olahraga 111,21 1,01% 6 0,04% 117,21 1,05%
20.02%
Luas RTH 1133,78 10,18% 1095,849 9,84% 2229,63
Luas Kota Bogor 11.138
Luas rencana RTH 2229,63
% RTH terhadap luas Kota 20,02%

Upaya pemenuhan RTH dilakukan melalui

Mengupayakan kerjasama Memanfaatkan aset kota Melalui land


Mempertahankan dan Mengupayakan bersama
dengan instansi yang banking
Rencana RTH tertuang dalam pasal 45
memelihara RTH yang dengan pembangunan yang belum
telah ada perumahan atau berwenang terhadapa situ, dimanfaatkan untuk dan 69L
pembangunan infrastruktur danau, sungai dana kebun dijadikan RTH
LAHAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN

RTRW KP2B Kota Bogor telah diakomodir dalam muatan


Provinsi Ranperda Revisi RTRW Provinsi

RAPERDA Pasal 69M : Rencana lahan pertanian tanaman


pangan
Pasal 105C : Ketentuan Lain-lain

Dalam batang tubuh LP2B seluas kurang


Luas lahan rencana Ranperda Perbaikan lebih 59 ha.
kawasan pertanian RTRW Kota Bogor
tanaman pangan di dicantumkan rencana
Kota Bogor : 127 Ha kawasan pertanian
tanaman pangan (baik
dalam pasal maupun
dalam lampiran peta
rencana pola ruang).
WILAYAH ADMINISTRASI KOTA BOGOR

Luas administrasi Kota


Bogor pada rancangan
Perda Perubahan
RTRW Kota Bogor
2011-2031 sesuai
dengan Permendagri
No. 107 Tahun 2014

Berdasarkan PP No. 2 Tahun 1995 Berdasarkan Permendagri No. 107 Tahun 2014
(Luas: 11.850 Hektar) (Luas: 11.138 Hektar)
RENCANA STRUKTUR RUANG
PEMBAGIAN WP

Perubahaan deliniasi WP
didasarkan kepada:
• Batas administrasi
kelurahan, kondisi fisik,
dan orientasi penduduk
• Orientasi pergerakan dan
pelayanan penduduk (Kel.
Lawang Gintung dari WP
E ke WP Samida)

Penamaan WP berdasarkan
Buku Sanghyang Kanda Ng
Karesian (Di Museum
Nasional Jakarta)

RTRW Kota Bogor 2011 - 2031 Revisi RTRW Kota Bogor 2011 -2031
(Perda No. 8 Tahun 2011)
RENCANA STRUKTUR RUANG
RENCANA SISTEM PUSAT PELAYANAN

• Jumlah WP tetap 5 WP
• Perubahaan lokasi sub Pusat
Pelayanan Kota (sub PPK) dan
Pusat Lingkungan (PL)
WP C
Pusat
Lokasi (RTRW Lokasi (RTRW Baru)
Pelay
Lama)
anan
WP D
WP B PPK Kawasan Kawasan
Pemerintahan Pemerintahan dan
dan perdagangan perdagangan dan
dan jasa di sekitar jasa di sekitar
Kebun Raya Bogor Kebun Raya Bogor
WP A
Sub Jl. KH. Abdullah Jl. KH. Abdullah Bin
PPK B Bin Nuh (Bubulak Nuh (Bubulak –
– Sindangbarang) Sindangbarang)
Sub Jl. KH. Sholeh Jl. KH. Sholeh
PPK C Iskandar (Yasmin - Iskandar (Yasmin -
Pasar Kemang) Pasar Kemang)
Sub Jalan R2 (Frontage Jalan Arteri Tol
WP E PPK D Road Tol Lingkar Lingkar Bogor
Bogor) (Warung
Jambu – Jl.
Adnawijaya)
Sub Jalan Raya Tajur Jalan Raya Tajur dan
PPK E dan sekitar sekitar rencana
rencana akses Tol akses Tol Ciawi –
Ciawi – Sukabumi Sukabumi – Inner
RTRW Kota Bogor 2011 - 2031 Revisi RTRW Kota Bogor 2011 -2031
– Inner Ring Road Ring Road

(Perda No. 8 Tahun 2011)


RENCANA STRUKTUR RUANG
RENCANA TRANSPORTASI

Perubahan rencana::

1 Trase Jalan Tol Bogor Ring


1 Road

Trase Jalan Tol Ciawi-


4 2 Dramaga

5 5 Jalan Kolektor Primer


3 Parung banteng (rencana
bukaan Tol Jagorawi Km
42,5)
5
6
4 Perubahan fungsi stoplet
5
sukaresmi menjadi Stasiun
3 Sukaresmi/TOD

Pengembangan Terminal
2 5
Baranangsiang dan stasiun
menjadi TOD Kota dan 5
5 TOD Sub Kota
5 Pengembangan angkutan
6
massal berbasis rel

RTRW Kota Bogor 2011 - 2031 Revisi RTRW Kota Bogor 2011 -2031
(Perda No. 8 Tahun 2011)
TOD Sukaresmi

TOD Bubulak
BERBASIS REL

BERBASIS JALAN TOD


Mulyaharja

4. Pengembangan angkutan pengumpan (Feeder)


TOD Kertamaya
RENCANA TOD SKALA KOTA, SUB KOTA DAN LINGKUNGAN
RENCANA POLA RUANG
Perubahan dari rencana dalam
Perda RTRW Kota Bogor 2011-2031
No. 8 Tahun 2011 berupa:
• Alokasi Perumahan kepadatan
rendah, sedang dan tinggi
menjadi perumahan (mengikuti
nomenklatur)
• Penambahan Kawasan Guna
Campuran
• Lokasi lahan pertanian tanaman
pangan
• Pengembangan pusat
pemerintahan

RTRW Kota Bogor 2011 - 2031 Revisi RTRW Kota Bogor 2011 -2031
(Perda No. 8 Tahun 2011)
RENCANA PUSAT PEMERINTAHAN
DI KELURAHAN KATULAMPA KECAMATAN BOGOR TIMUR
a. KSK sudut kepentingan lingkungan
PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS 1. Kawasan Kebun Raya Bogor dan
Istana Bogor
2. Kawasan Situ Gede dan Hutan
Penelitian Dramaga
3. Sempadan Sungai Ciliwung dan
Sungai Cisadane
b. KSK sudut kepentingan sosial
budaya: Kawasan Kota Pusaka
Bogor, meliputi kawasan Batutulis,
Empang, Istana dan Kebun Raya
Bogor, Karsten Plan,
Pengembangan Barat,
Permukiman Eropa, dan
Suryakencana
c. KSK sudut kepentingan ekonomi :
1. Kawasan Pasar Kebon Kembang
dan sekitarnya
2. Kawasan perdagangan lama
dan sekitarnya;
3. Kawasan TOD dan kawasan Sub
PPK

Perubahan dari rencana dalam


Perda RTRW Kota Bogor 2011-2031
No. 8 Tahun 2011 berupa:
• Perubahan pada kawasan
strategis sosial budaya dengan
menetapkan kawasan pusaka
RTRW Kota Bogor 2011 - 2031 Revisi RTRW Kota Bogor 2011 -2031 • Penetapan TOD sebagai kawasan
(Perda No. 8 Tahun 2011) strategis ekonomi

Anda mungkin juga menyukai