Anda di halaman 1dari 40

Rapat Kerja Inspektorat Daerah

Provinsi Sulwesi Tenggara


Senin, 21 Mei
2023

Oleh:
ROLEKSO
N
SIMATUP
ANG
DASAR PELAKSANAAN PENGAWASAN PEMDA

PERMENDAGI KEPMENDAGRI NO
UU NO 23 / 2014 PP NO 12 / 2017
NO 88 / 2022 900.1.1/037/IJ

Amanat
Tentang Tentang
 pengawasan Tentang
penyelenggaraan Pembinaan dan Perencanaan Rencana
Pemda Prov oleh Pengawasan Pembinaan dan Pengawasan
Menteri Penyelenggaraan Pengawasan Inspektorat
 Pengawasan oleh Pemda Penyelenggaraan Jenderal
APIF sesuai dgn Pemda Th 2023 Kemendagri Th
fungsi & 2023
kewenangannya.
PEMBINAAN & PENGAWASAN PEMDA
• Pemerintah Pusat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Urusan Pemerintahan oleh Daerah
(Pasal 7 UU 23/2014)

Mendagri  Prov PEMERINTAH


GWPP  Kab/Kota
1. Pembagian urusan
2. Kelembagaan
3. Kepegawaian PASAL 8 ayat (3) UU 23/2014
4. Keuangan daerah
KMDN K/L TEKNIS Binwas Secara Nasional dikoordinasikan Mendagri
5. Pembangunan  Bin & Was Bin & Was 1. Capaian Standar Pelayanan Minimal
daerah Umum Teknis  2. Ketaatan peraturan perundang-undangan Menteri Teknis 
6. Pelayanan publik 3. Dampak pelaksanaan urusan
Prov
GWPP  Kab/Kota
7. Kerja sama daerah 4. Akuntabilitas APBN
8. Kebijakan daerah
9. KDH & DPRD PROVINSI GUBERNUR 1. Pelaksaan urusan pemerintahan daerah
2. Pelaksanaan Tugas Pembantuan Gub & Bupati/Waliota
BinWas Umum & Teknis 3. Ketaatan peraturan perundang-undangan sbg Kepala Daerah
4. Akuntabilitas keuangan daerah
KAB/KOTA BUPATI/WAKO

• Setiap tingkatan pemerintahan mempunyai tanggung jawab dan ruang lingkup pengawasan untuk meyakinkan
otonomi daerah berjalan efektif.
• Inspektorat Provinsi agar lebih optimal dalam melakukan Binwas ke Kab/Kota 3
ESENSI HADIRNYA INSPEKTORAT DAERAH

Inspektorat Daerah mempunyai tugas membantu kepala daerah membina dan mengawasi
pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan oleh
Perangkat Daerah (Pasal 216 UU 23/2014 ttg Pemda)

TUJUAN URUSAN PEMDA TUGAS UTAMA BINWAS


Untuk melindungi, melayani, • Pengelolaan Manajemen 
memberdayakan, dan SDM, keuangan, Prosedur
menyejahterakan masyarakat Kerja, Aset, Layanan)
• Penegakan Kode Etik
(Pasal 1 angka 5 UU 23/2014)

Sudah seberapa efektifkah pengawasan Inspektorat memberikan dampak perubahan dalam


penyelenggaraan pemerintahan daerah? 4
PERAN APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH

Pencegahan Pelanggaran (baik


pidana maupun administratif Melakukan pemeriksaan
serta perilaku anggota) dan reguler maupun khusus
mengevaluasi kinerja Pegawai secara berjenjang
01 02
Memberikan pendampingan saat Memberikan saran kepada
pemeriksaan eksternal (BPK, pimpinan untuk tindakan

03
BPKP, APH, KPK, Ombudsman
dll) 04 hukum pada pegawai

5
HUBUNGAN
HUBUNGANKOORDINATIF
KOORDINATIFINSP
INSPDAERAH
DAERAH&&ITJEN
ITJENDAGRI
DAGRI

Koordinasi Pengawasan dilakukan dalam aspek perencaanaan, penganggaran, pengorganisasian,


pelaksanaan, pelaporan, dan evaluasi ( Pasal 11 PP 12 2017)

Dalam menyusun Ikhtisar Dalam memutakhirkan Data


Dalam menetapkan Dalam mengharmonisasi
Hasil Pembinaan dan Tindak Lanjut Hasil
Perencanaan Pembinaan dan jadwal pelaksanaan Binwas
Pengawasan secara Nasional Pengawasan Secara Nasional
Pengwasan tahunan secara nasional
Pasal 13 Pasal 24 Pasal 28
Pasal 12 PP 12/2017
PP 12/2017 PP 12/2017
PP 12/2017

Pasal 11C & 33B Pasal 11C & 33B Pasal 99A Pasal 99B
PP 72/2019 PP 72/2019 PP 72/2019 PP 72/2019
KDH menyampaikan LHP KDH berkonsultasi kepada KDH berkonsultasi kepada
terkait indikasi Mendagri mensupervisi
Mendagri dalam Mendagri utk Provinsi dan Gub
penyalahgunaan wewenang pengawasan Inspektorat
pembentukan Panitia utk Kab/Kota dalam
dan/atau kerugian keuangan Daerah yang terkait indikasi
seleksi pengisian jabatan Pemberhentian/mutasi Inspektur
negara/Daerah kpd Mendagri penyalahgunaan wewenang/
inspektur Daerah dan inspektur pembantu Daerah
kerugian negara/Daerah
Permendagri No 88 Tahun 2022 Tentang Perencanaan
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah Tahun 2023
Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah usaha, tindakan, dan
Pasal 1 (1) kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan tercapainya tujuan penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah usaha, tindakan, dan kegiatan


Pasal 1 (2) yang ditujukan untuk menjamin penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berjalan secara
efisien dan efektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.

Perencanaan Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2023


Pasal 2 (1) meliputi
• Fokus Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang disusun
berbasis prioritas dan risiko
• Sasaran Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ; dan
• Jadwal pelaksanaan Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah .
PENGUATAN APIP DAERAH

Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 700.1.1/8737/SJ tanggal 9 Desember 2022


Hal Penguatan Inspektorat Daerah Dalam Pengawasan Pemerintahan Daerah

8
PENGUATAN ANGGARAN PENGAWASAN

a. Mengalokasikan anggaran pengawasan sesuai dengan


kewenangannya ke dalam APBD
% Anggaran
No Total Belanja Daerah Pengawasan

b. Alokasi anggaran pengawasan diatas tidak termasuk Provinsi


belanja gaji dan tunjangan
1 s.d Rp 4.000.000.000.000, 00 0,90%

c. Penggunaan alokasi anggaran pengawasan pada 2 Diatas Rp 4.000.000.000.000, 00 s.d Rp 10.000.000.000.000, 00 0,60%
lampiran Permendagri No 84 Tahun 2022 & 3 Diatas Rp 10.000.000.000.000, 00 0,30%
Permendagri No 88 Tahun 2022
Kabupaten / Kota

d. Mengalokasikan Anggaran TPP Inspektur Daerah 1 s.d Rp 1.000.000.000.000, 00 1,00%


lebih kecil dari Sekda dan lebih besar dari kepala
perangkat daerah lain. Jabatan Administrator dan 2 Diatas Rp 1.000.000.000.000, 00 s.d Rp 2.000.000.000.000, 00 0,75%
Pengawas serta Jabatan Fungsional lebih besar dari
3 Diatas Rp 2.000.000.000.000, 00 0,50%
perangkat daerah lainnya
PENGUATAN KELEMBAGAAN
1) Melakukan pengawasan yang berindikasi penyalahgunaan wewenang / kerugian tanpa menunggu
penugasan Kepala Daerah sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 11 B dan Pasal 33 A Peraturan
Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
2016 tentang Perangkat Daerah
2) Menyampaikan laporan hasil pengawasan berindikasi penyalahgunaan wewenang / kerugian
daerah kepada Menteri Dalam Negeri untuk Provinsi dan Gubernur selaku Wakil Pemerintah Pusat
untuk Kabupaten / Kota guna dilakukan supervisi.
3) Membentuk Inspektorat Pembantu Daerah yang menangani investigasi dan penanganan
pengaduan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 dan Pasal 79 Peraturan Pemerintah Nomor 72
Tahun 2019 dan melaporkan kepada Menteri
4) Melakukan konsultasi Pembentukan Panitia Seleksi Jabatan Inspektur Daerah Provinsi dan
Kabupaten/Kota kepada Menteri Dalam Negeri sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 99A
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019
5) Melakukan konsultasi pengangkatan, mutasi dan pemberhentian Inspektur Daerah dan Inspektur
Pembantu Daerah Pemerintah Provinsi kepada Menteri Dalam Negeri dan konsultasi
pengangkatan, mutasi dan pemberhentian Inspektur Daerah dan Inspektur Pembantu Daerah
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota kepada Gubernur selaku Wakil Pemerintah Pusat sesuai
dengan ketentuan dalam Pasal 99B Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019
PENGUATAN SDM

1. Memenuhi kecukupan jumlah Auditor dan Pengawas Penyelenggaraan Urusan


Pemerintahan Daerah (PPUPD). Khusus bagi PPUPD, Pemerintah daerah agar
melakukan penghitungan jumlah PPUPD sesuai dengan surat Menteri Dalam
Negeri Nomor 821.29/1175/SJ tentang Penyusunan Kebutuhan Jabatan Fungsional
PPUPD tanggal 8 Maret 2022.
2. Menjamin independensi dan pengembangan karier Auditor dan PPUPD dengan
melakukan mutasi atau perpindahan ke dalam jabatan lain secara selektif.
Pelaksanaan mutasi atau perpindahan ke dalam jabatan lain tidak diperkenankan
apabila terkait langsung dengan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Auditor dan
PPUPD.
3. Mengalokasikan anggaran pelatihan berkelanjutan bagi Auditor dan PPUPD minimal
120 jam per tahun.

KEMENTERIAN
DALAM NEGERI
PENGUATAN PELAKSANAAN PENGAWASAN

Menyusun program kerja pengawasan tahunan berbasis risiko dengan memisahkan secara tegas peran jabatan
fungsional Auditor dan PPUPD sesuai dengan karakteristik jabatannya
Melakukan perubahan pola pengawasan sehingga pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat Daerah memiliki
dampak terhadap perbaikan tata kelola pemerintahan daerah khususnya pada area:
1) Keuangan Daerah.
2) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
3) Pelayanan publik.
4) Keuangan desa bagi Pemerintah Daerah yang memiliki desa.
Mengawal penyerapan APBD sesuai dengan target: Triwulan I sebesar 20%; Triwulan II sebesar 50%; Triwulan III
sebesar 75%; Triwulan IV sebesar 95%.
Melakukan inspeksi secara mendadak kepada perangkat daerah yang melaksanakan pelayanan publik
Secara proaktif memonitor keluhan masyarakat di media massa/sosial media dan menindaklanjuti pengaduan
tersebut
Memastikan seluruh catatan hasil reviu dan/atau rekomendasi hasil pengawasan ditindaklanjuti dan menjadi
pertimbangan dalam penyusunan kebijakan daerah
Menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Menteri Dalam Negeri untuk Provinsi dan Gubernur selaku
Wakil Pemerintah Pusat untuk Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan
PENGUATAN KELEMBAGAAN
Inspektorat Daerah memiliki 2 kedudukan strategis, disamping pembantu Kepala Daerah, juga merupakan
perpanjangan tangan dari Pemerintah Pusat dalam pengawasan penyelenggaraan pemda
(PP 72 Tahun 2019 ttg Perangkat Daerah)

Pengangkatan, mutasi dan Pemberhentian Pengawasan berindikasi penyalahgunaan


Inspektur Daerah dan Irban diusulkan oleh Kepala wewenang/kerugian tanpa menunggu penugasan
Daerah dan dikonsultasikan kepada Mendagri utk Kepala Daerah (Pasal 11B)
Provinsi dan Gubernur utk Kab/Kota (Pasal 99B)
LHP berindikasi penyalahgunaan
wewenang/kerugian disampaikan kepada Mendagri
Pembentukan Panitia Seleksi Jabatan Inspektur utk supervisi (Pasal 11C)
Daerah Provinsi dan Kab/Kota dikonsultasikan
kepada Mendagri (Pasal 99A) Penambahan 1 (satu) unit Inspektur Pembantu untuk
melakukan pemeriksaan investigatif (Pasal 79)

 Itjen Kemendagri  melakukan penilaian kinerja pengawasan Inspektorat Daerah sbg dasar pemberian
rekomendasi pemberhentian/mutasi Inspektur Daerah
 Kepala Daerah agar:
 Menempatkan orang-orang terbaik sebagai Inspektur Daerah dan Inspektur Pembantu
 Menjamin independensi Inspektorat Daerah dalam melakukan pengawasan
 Inspektur Daerah  agar melaksanakan tugasnya secara independen dan profesional
PENGUATAN APIP DAERAH
PP 72 TAHUN 2019 TTG PERUBAHAN PP 18 2016 TTG PERANGKAT DAERAH
PENGUATAN ANGGARAN PENGAWASAN

Inspektorat
NO DAERAH TOTAL URUSAN % MANDAT KET
(Unsur Pengawasan)
1 2 3 4 5=4/3 6 7
1 Prov. Sulawesi Tenggara 4.767.316.591.184,00 25.718.037.520,00 0,54% 0,60% Belum Sesuai
2 Kab. Konawe Selatan 1.724.882.277.703,00 11.188.742.772,00 0,65% 0,75% Belum Sesuai
3 Kab. Muna 1.447.111.966.444,00 9.492.079.615,00 0,66% 0,75% Belum Sesuai
4 Kab. Konawe Utara 1.270.985.151.001,00 9.456.775.580,00 0,74% 0,75% Belum Sesuai
5 Kota Bau-Bau 1.045.526.903.414,00 5.490.327.599,00 0,53% 0,75% Belum Sesuai
6 Kab. Kolaka Utara 864.538.900.540,00 6.086.777.648,00 0,70% 1,00% Belum Sesuai
7 Kab. Buton Utara 864.001.357.331,00 6.568.624.479,00 0,76% 1,00% Belum Sesuai
8 Kab. Wakatobi 852.168.468.894,00 7.222.153.892,00 0,85% 1,00% Belum Sesuai
9 Kab. Muna Barat 807.066.466.350,00 6.814.470.869,00 0,84% 1,00% Belum Sesuai
10 Kab. Kolaka Timur 742.074.572.013,00 6.803.000.000,00 0,92% 1,00% Belum Sesuai
11 Kab. Buton 694.438.672.247,00 3.936.667.274,00 0,57% 1,00% Belum Sesuai
12 Kab. Buton Tengah 655.561.201.534,00 4.213.277.359,00 0,64% 1,00% Belum Sesuai
PENGUATAN ANGGARAN PENGAWASAN

Inspektorat
NO DAERAH TOTAL URUSAN % MANDAT KET
(Unsur Pengawasan)
1 2 3 4 5=4/3 6 7
13 Kota Kendari 1.866.662.699.157,00 18.057.550.315,00 0,97% 0,75% Sesuai
14 Kab. Konawe 1.470.225.618.788,00 11.030.363.148,00 0,75% 0,75% Sesuai
15 Kab. Kolaka 1.222.144.559.224,00 12.516.453.731,00 1,02% 0,75% Sesuai
16 Kab. Bombana 1.102.119.118.930,00 9.093.707.100,00 0,83% 0,75% Sesuai
17 Kab. Buton Selatan 555.976.767.288,00 5.559.791.185,00 1,00% 1,00% Sesuai
18 Kab. Konawe Kepulauan 519.758.138.523,00 5.197.581.385,00 1,00% 1,00% Sesuai

 Kepala Daerah  agar mengalokasikan anggaran pengawasan sesuai dengan ketentuan


 Inspektur Daerah Provinsi  agar mengawal anggaran pengawasan kabupaten/kota dalam evaluasi rancangan
APBD Kabupaten/Kota setiap tahun
PENGUATAN SDM PENGAWASAN
Penguatan SDM Pengawasan diarahkan pada kecukupan jumlah dan peningkatan kompetensi SDM

Integritas Pelayanan Publik


SIKAP
Nasionalisme Keuangan Daerah
BUMD
PENGETAHUAN Keuangan Desa
Manajemen Risiko
Komunikasi Investigatif
KETERAMPILAN Digital Audit Forensic
Analitis
Orientasi solusi EXISTING KEBUTUHAN
Kerja sama AUDITOR 9.214 23.028
PPUPD 5.043 25.042
Inspektur Daerah agar:
 Memenuhi kecukupan jumlah Auditor dan Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah (PPUPD).
Khusus bagi PPUPD, Pemerintah daerah agar melakukan penghitungan jumlah PPUPD sesuai dengan surat
Mendagri Nomor 821.29/1175/SJ tanggal 8 Maret 2022.
 Menjamin independensi dan pengembangan karier Auditor dan PPUPD dengan melakukan mutasi atau
perpindahan ke dalam jabatan lain secara selektif. Pelaksanaan mutasi atau perpindahan ke dalam jabatan lain
tidak diperkenankan apabila terkait langsung dengan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Auditor dan PPUPD.
 Mengalokasikan anggaran pelatihan berkelanjutan bagi Auditor dan PPUPD minimal 120 jam/tahun 17
PENGUATAN PELAKSANAAN PENGAWASAN
• Pengawasan cenderung masih reguler sehingga belum memberikan dampak perubahan yang
signifikan dan mencegah terjadinya penyimpangan dalam penyelenggaraan pemda.
• Fokus dan sasaran Perencanaan Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah tahunan disusun berbasis prioritas dan risiko
FOKUS PENGAWASAN 2023
(PERMENDAGRI 88/2022 TTG PERENCANAAN BINWAS TAHUN 2023)

Pembagian urusan Kepegawaian Keuangan Daerah Pembangunan Daerah


Kesesuaian pelaksanaan urusan • Transformasi jabatan struktural Kelembagaan • Penganggaran
• Penerapan
sesuai dengan kewenangan (32 ke fungsional Penyederhanaan struktur • Pendapatan
• SDM Urusan wajib pelayanan Standar
urusan) organisasi • Belanja
Pelayanan
dasar • Pembiayaan + BUMD
• Konsultasi pengisian jabatan Minimal
• Realisasi APBD
• SPBE
• Penataan pegawai Non ASN • Barang Milik Daerah
• Inovasi
KDH & DPRD Kebijakan Daerah
Pelayanan Publik • Hubungan kerja KDH & DPRD Penataan regulasi daerah
• Perizinan Berbasis Risiko • Hubungan antar tingkatan pemerintahan
• Perizinan Berusaha di Daerah • Pelaksanaan tugas, wewenang, kewajiban, larangan 1818
Kerja Sama Daerah
• Pelayanan Publik di OPD
PESERTA
FOKUS PENGAWASAN PELAYANAN PUBLIK

Tidak memiliki
Masih terdapat
1 SOP/Maklumat pengaduan yang tidak 4
pelayanan ditindaklanjuti

Penerbitan izin melebihi Penyimpangan prosedur

2 waktu yang telah (menambah persyaratan


di luar ketentuan)
5
ditetapkan (berlarut-larut)

Pemberian rekomendasi
Terdapat pungutan
3 liar
dari Tim teknis berlarut 6
larut

19
PESERTA
FOKUS PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH

FOKUS SASARAN HASIL YG DIHARAPKAN

Perhitungan dan penetapan PAD 1. Data base potensi PAD APBD benar-benar untuk
2. Penetapan target PAD dilakukan berdasarkan rakyat, pengelolaan
potensi PAD pendapatan dan belanja
daerah sesuai dengan
Pemungutan dan penyetoran PAD 1. Pengelolaan data objek dan subjek PAD ketentuan serta
2. Penetapan besaran PAD dan penagihan PAD penyerapan APBD
3. PAD terhutang yang telah jatuh tempo terencana dengan baik
4. PAD terhutang yang telah dibayar atau disetorkan
ke rekening kas daerah
Penyerapan APBD Percepatan realisasi pendapatan dan belanja daerah

Pengelolaan belanja hibah & bansos Belanja hibah dan bansos kepada masyarakat
Pengelolaan belanja tidak terduga Mekanisme pencairan BTT
Bagi hasil pajak daerah Ketepatan perhitungan & penyaluran bagi hasil

20
PESERTA
FOKUS PENGAWASAN PENGELOLAAN BUMD

FOKUS SASARAN HASIL YANG DIHARAPKAN

Pengelolaan BUMD yang sesuai 1. Mekanisme investasi. BUMD memberikan


dengan ketentuan 2. Pengangkatan dan pemberhentian Dewan manfaat bagi
Pengawas, Komisaris, dan Direksi perkembangan
3. Pelaksanaan Tugas Organ BUMD. perekonomian Daerah
4. Upaya pembinaan dan pengawasan dan kemanfaatan umum
terhadap BUMD oleh Pemerintah Daerah.
5. Pencapaian tujuan pendirian BUMD

21
ASPEK PENGAWASAN TAHUN 2023

1.Aspek Pendapatan Daerah.


2.Aspek Belanja Daerah.
3.Aspek BUMD
4.Aspek Barang Milik Daerah
5.Aspek Pelayanan Publik Daerah
Fokus Pada Aspek Pendapatan Daerah

Aspek Pendapatan Daerah.


a.Fokus Penguatan database Pajak dan retribusi
daerah.
b.Fokus Penerapan transaksi non tunai (cashless)
atas penerimaan daerah.
c.Fokus Ekstensifikasi dan intensifikasi atas
kegiatan pemungutan.
Fokus Pada Aspek Belanja Daerah

Aspek Belanja Daerah.


a. Fokus Pokir DPRD;
b.Fokus belanja pemenuhan SPM:
c. Fokus kepatuhan pengalokasian belanja mandatori;
d.Fokus prioritas belanja;
e. Fokus penganggaran hibah dan bansos dalam APBD;
f. Fokus kesesuaian peruntukan pinjaman daerah dengan
perjanjian pinjaman;
g.Fokus anggaran kas pemda;
Fokus Pada Aspek Barang Milik Daerah

Aspek Barang Milik Daerah.


a. Fokus perencanaan kebutuhan dan
penganggaran;

b. Fokus penyelesaian asset yang dikuasai pihak lain


yang tidak berhak.
Fokus Pada Aspek BUMD

Aspek BUMD.
a. Fokus restrukturisasi, likuidasi, akuisisi dan
pembubaran BUMD yang tidak sehat;

b. Fokus pengelolaan BUMD yang sehat dan


organisasi dan pegawai BUMD;
Fokus Pada Aspek Pelayanan Publik Daerah

Aspek Pelayanan Publik Daerah.


a. Fokus prosedur pelayanan public pada sektor
perizinan dan non perizinan bidang (sesuai
karakteristik daerah);
b. Fokus kepuasan masyarakat terkait dengan
pelayanan publik selain perizinan dan non
perizinan (layanan penerbitan dokumen
kependudukan/layanan kesehatan).
28
ATENSI:
Peningkatan kompetensi dan pemenuhan
1 jumlah SDM APIP

Penguatan integritas, independensi, dan


2 profesionalitas APIP

Penguatan koordinasi pengawasan pusat dan


3 daerah

4 Optimalisasi mekanisme pengaduan

5 Menindaklanjuti kebijakan pemerintah


Fokus Pembinaan dan
Pengawasan Pemerintahan
Daerah Tahun 2023
Diarahkan sesuai dengan tema rencana kerja pemerintah Tahun 2023
yaitu :

“Peningkatan Produktivitas Untuk


Transformasi Ekonomi yang
Inklusif dan Berkelanjutan”
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah Berdasarkan PKPT 2023 (1)
Desk Audit Field Audit
Aspek yang dilakukan pengawasan secara desk diprioritaskan terhadap aspek yang memiliki
audit yaitu: signifikansi masalah dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah, yaitu:
1) Pengawasan Umum: 1. Pendapatan daerah.
a) Pembagian urusan. 2. Belanja daerah.
b) Kelembagaan daerah.
c) Kepegawaian pada perangkat daerah. 3. Barang Milik Daerah (BMD).
d) Pembangunan daerah. 4. Pengelolaan BUMD.
e) Kerja sama daerah. 5. Pelayanan publik.
f) Kebijakan daerah.
g) Kepala Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

2) Pengawasan teknis:
h) Ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan
masyarakat.
i) Kependudukan dan catatan sipil.
j) Pemberdayaan masyarakat dan Desa.
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah Berdasarkan PKPT 2023 (2)

Supervisi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah


Dilakukan secara berkelanjutan dan khusus terhadap fokus pengawasan field audit
untuk melihat perkembangan penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah Berdasarkan PKPT 2023 (3)
Pengawasan Direktif Pengawasan Dalam Rangka
Pimpinan Penegakan Integritas
1) Pemeriksaan khusus.
2) Monitoring rencana tindak atas fraud control
1) Pengawasan Pengendalian Inflasi Daerah.
plan.
2) Pengawasan Kemiskinan Esktrem.
3) Pelaporan gratifikasi.
3) Pengawasan Stunting.
4) Implementasi zona integritas.
4) Evaluasi Penjabat Kepala Daerah.
5) Kepatuhan LHKPN dan LHKASN.
Reviu Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
Latar Belakang

Sesuai dengan UU Republik Indonesia No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,


1 Pasal 69 Ayat 1 Paragraf 71 mengamanatkan Kepala Daerah untuk menyampaikan
LPPD, LKPJ, dan RLPPD. Kewajiban penyampaian LKPj juga diatur secara rinci dalam PP
No 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Reviu penyelenggaraan pemerintahan daerah bertujuan memberi keyakinan

2 terbatas bahwa LPPD telah disusun berdasarkan pedoman penyusunan


LPPD. Memberi keyakinan bahwa data yang disajikan dalam LPPD telah
didukung dengan data perhitungan yang benar dan sah. Membantu kepala
daerah untuk menghasilkan Dokumen pelaporan kinerja yang berkualitas

Sesuai ketentuan pasal 11 PP Nomor 12 Tahun 2019, Pemerintah Daerah


3 berkewajiban menyampaikan LPPD kepada pemerintah setiap tahun paling lambat
3 bulan setelah berakhirnya tahun Anggaran, reviu LPPD dilaksanakan parallel
dengan proses penyusunan LPPD
Tahapan Pelaksanaan Reviu
NO TAHAPAN WAKTU KETERANG
AN
1. Penetapan Tim Penyusun dan kelompok kerja penyusun Minggu ke IIJanuari Paling Lambat
LPPD, LKPj, dan RLPPD oleh Kepala Daerah
Penyampaian data dan informasi oleh peringkat daerah Minggu ke II s.d. minggu
2. ke III Januari
pelaksana urusan kepada secretariat tim penyusun LPPD
Minggu ke III Januari s.d.
3. Penyusunan rancangan LPPD Minggu ke II Februari

4. Penyampaian Rancangan LPPD kepada APIP Minggu ke II Februari Paling Lambat

Minggu ke II s.d. minggu


5. Pelaksanaan Reviu oleh APIP ke IV Februari
Penyampaian Catatan Hasil Reviu (CHR) kepada Sekretariat Minggu ke IV Februari
6. Paling Lambat
Tim Penyusun LPPD
Minggu ke IV Februari
7. Perbaikan LPPD berdasarkan CHR dari APIP s.d. Minggu ke III Maret

8. Penetapan Dokumen Final LPPD Minggu ke IV Maret Paling Lambat

Penyampaian Dokumen finan LPPD kepada Kemendagri 31 Maret


9. Paling Lambat
dan/atau Gubernur selaku Wakil Pemerintah Pusat
Hasil TLHP Pemerintah
Daerah Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2021-2022
Hasil TLHP Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2021
Status TLHP
JUMLAH JUMLAH
NO ASPEK PENGAWASAN TEMUAN REKOMENDA
SI
S BS BD TPTD

1. PEMBAGIAN URUSAN 0 0
1 1 1 0
PEMERINTAHAN
2. KELEMBAGAAN DAERAH 1 1 1 0 0 0
KEPEGAWAIAN PADA PERANGKAT 0 0
3. 1 1 1 0
DAERAH
4. KEUANGAN DAERAH 9 17 17 0 0 0
5. PEMBANGUNAN DAERAH 2 2 2 0 0 0
6. KEBIJAKAN DAERAH 1 1 1 0 0 0
TOTAL 15 23 23 0 0 0

Sumber: Sistem Informasi Pengawasan Inspektorat Jenderal (SIWASIAT)


Hasil TLHP Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2022
Status TLHP
JUMLAH JUMLAH
NO ASPEK PENGAWASAN REKOMEN
TEMUAN
DASI
S BS BD TPTD

1. ASPEK KEUANGAN DAERAH 7 13 13 0 0 0

2. ASPEK PEMBANGUNAN DAERAH 3 5 5 0 0 0

3. ASPEK KERJA SAMA DAERAH 1 1 1 0 0 0


ASPEK KEPALA DAERAH DAN DEWAN
4. PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 1 1 1 0 0 0

URUSAN KETENTRAMAN DAN KETERIBAN


5. UMUM SERTA PERLINDUNGAN MASYARAKAT 2 2 2 0 0 0

URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


6. DAN DESA 1 2 2 0 0 0

Sumber: Sistem Informasi Pengawasan Inspektorat Jenderal (SIWASIAT)


TOTAL 15 24 24 0 0 0
Terima Kasih
“INSPEKTORAT KUAT NEGARA
SEHAT"

Anda mungkin juga menyukai