Anda di halaman 1dari 4

Peran APIP Dalam Melaksanakan Reviu DAK Fisik

Latar Belakang

DAK fisik adalah dana-dana yang dialokasikan dari APBN kepada Daerah tertentu dengan
tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus fisik urusan daerah dan sesuai dengan
prioritas pembangunan nasional, yang berfungsi untuk mengatasi ketersediaan infrastruktur dan
ketersediaan layanan publik antar daerah, pemerataan kuantitas dan kualitas infrastruktur layanan
publik di daerah serta meningkatkan aksebititas masyarakat terhadap layanan dasar publik.
Reviu adalah penelaahan ulang bukti-bukti sesuai kegiatan untuk memastikan bahwa
kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, standar, rencana, atau norma yang
telah ditetapkan.
Peran APIP dalam melakukan reviu adalah untuk memberikan keyakinan terbatas
mengenai kehandalan dan keabsahan Laporan Realisasi Penyerapan Dana dan Capaian Output
sebagai salah satu dokumen persyaratan penyaluran DAK Fisik, diperlukan reviu oleh Aparat
Pengawas Internal Pemerintah (APIP). Ketentuan ini diatur pada Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 121/PMK.07/2018 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Menteri Keuangan Nomor
50/PMK.07/2017 tentang Transfer Ke Daerah dan Dana Desa pasal 81 yang menjelaskan
tentang dokumen persyaratan penyaluran DAK Fisik. Sebelumnya, PMK Nomor
50/PMK.07/2017 sampai dengan perubahan kedua dengan PMK 225/PMK.07/2017 belum
mensyaratkan reviu APIP pada Laporan Realisasi Penyerapan Dana dan Capaian Output sebagai
salah satu dokumen persyaratan penyaluran DAK Fisik pada setiap tahapan penyaluran.

Tujuan Reviu

1. Untuk menyajikan laporan secara benar sesuai ketentuan yang berlaku;


2. Memberikan keyakinan terbatas mengenai keandalan dan keabsahan laporan realisasi
penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik

Dasar Hukum

Sesuai Pasal 81 PMK Nomor 121/PMK.07/2018 bahwa Pemerintah Daerah menyampaikan


laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output keguatan DAK Fisik per jenis dan/atau per
bidang tahun anggaran/tahun sebelumnya yang telah di reviu oleh Inspektorat Daerah atau
lembaga pemerintah yang berwenang melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Ruang Lingkup Reviu

Reviu yang dilaksanakan oleh Inspektorat Daerah dititikberatkan pada laporan realisasi
penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik yang meliputi :
1. Laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik per jenis per
bidang tahun anggaran sebelumnya sebagai syarat penyaluran DAK Fisik Tahap I dan
Sekaligus;
2. Laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik per jenis per
bidang sampai dengan tahap I sebagai syarat penyaluran DAK Fisik Tahap II;
3. Laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik per jenis per
bidang sampai dengan tahap II sebagai syarat penyaluran DAK Fisik Tahap III.
Reviu mencakup seluruh data kontrak dalam suatu jenis dan bidang DAK fisik yang
diterima oleh pemerintah daerah dalam tahun berkenaan yang dilaksanakan sebelum berakhirnya
masa penyaluran Tahap I sebagai basis dalam pelaksanaan reviu Tahap II dan Tahap III.
Sementara yang menjadi sasaran reviu adalah pemerintah daerah dalam hal ini adalah
SKPD/OPD penerima Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik yang mengajukan permintaan
penyaluran DAK Fisik kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (PKKN) selaku Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa.

Waktu Reviu

Pada dasarnya reviu oleh Inspektorat Daerah dilaksanakan secara paralel dengan
pelaksanaan penyusunan laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK
Fisik per jenis per bidang setiap tahap. Artinya, reviu dilaksanakan bersamaan atau sepanjang
pelaksanaan penyusunan laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK
Fisik per jenis per bidang setiap tahap tanpa menunggu OPD menyelesaikan penyusunan laporan
dimaksud.
Dalam hal reviu tidak dapat dilaksanakan secara paralel, maka waktu pelaksanaan reviu
atas laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output dimulai selambat-lambatnya 10
(sepuluh) hari kerja sebelum batas akhir penyampaian dokumen persyaratan penyaluran DAK
Fisik ke KPPN setiap tahap, dengan jadwal sebagai berikut :
1. Reviu atas laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output tahun anggaran sebelumnya
sebagai syarat penyaluran DAK Fisik Tahap I, dimulai paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja
sebelum tanggal 21 Juli;
2. Reviu atas laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output Tahap I sebagai syarat
penyaluran DAK Fisik Tahap II, dimulai paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sebelum
tanggal 21 Oktober; dan
3. Reviu atas laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output sampai dengan Tahap II
sebagai syarat penyaluran DAK Fisik Tahap III, dimulai paling lambat 10 (sepuluh) hari
kerja sebelum tanggal 15 Desember.
Sesuai surat Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Nomor S-65/PK.2/2019 tanggal 25
Agustus 2019 hal Pelaksanaan Reviu Inspektorat Daerah Atas Laporan Penyerapan DAK Fisik
Dalam Rangka Persyaratan Penyaluran Tahap II, ruang lingkup reviu oleh Inspektorat Daerah
hanya terbatas pada reviu atas laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output yang telah
disusun oleh dinas terkait dan tidak mempersyaratkan Inspektorat Daerah untuk melakukan
pemeriksaan lapangan.

Dokumen Pendukung Kegiatan Reviu

1. Laporan realisasi penyerapan dana dan capaian keluaran (output)


2. Daftar SP2D BUD
3. Daftar Kontrak
4. Foto dengan titik koordinat yang menunjukkan realisasi fisik
5. Laporan yang memuat nilai rencana kebutuhan dana
6. Berita Acara Serah Terima Barang dan/atau Pekerjaan

Alur Mekanisme dan Penyampaian Hasil Reviu

Laporan realisasi penyerapan dana dan capaian keluaran (output) kegiatan DAK Fisik per
jenis per bidang/subbidang disampaikan oleh Kepala Daerah kepada Kepala KPPN melalui
Aplikasi OMSPAN, dengan alur sebagai berikut:
1. OPD pelaksana DAK Fisik menginput data laporan realisasi penyerapan dana dan capaian
keluaran (output}, daftar SP2D BUD, daftar kontrak, foto dengan titik koordinat yang
menunjukkan realisasi fisik, laporan yang memuat nilai rencana kebutuhan dana, dan Berita
Acara Serah Terima Barang dan/ atau Pekerjaan.
2. Data pada Aplikasi OM SPAN tersebut akan digunakan oleh Pereviu untuk direviu.
3. Inspektorat Daerah menyampaikan hasil Reviu kepada OPD yang melaksanakan urusan
pengelolaan keuangan daerah dan/atau OPD pelaksana DAK Fisik berupa persentase
realisasi penyerapan dana dan persentase capaian keluaran (output). Dalam hal terdapat
kesalahan input, Inspektorat Daerah menyampaikan koreksi atas penyajian laporan realisasi
penyerapan dana dan capaian keluaran (output) DAK Fisik yang telah diinput dalam Aplikasi
OMSPAN. Atas penyampaian hasil Reviu tersebut, Inspektorat meminta
tanggapan/klarifikasi kepada OPD yang melaksanakan urusan pengelolaan keuangan daerah
dan/ atau OPD pelaksana DAK Fisik. Selanjutnya, OPD yang melaksanakan urusan
pengelolaan keuangan daerah dan/ atau OPD pelaksana DAK Fisik menyampaikan
tanggapan/klarifikasi atas hasil Reviu yang disampaikan oleh Inspektorat Daerah.
4. OPD yang melaksanakan urusan pengelolaan keuangan daerah dan/atau OPD pelaksana
DAK Fisik melakukan koreksi sesuai hasil Reviu dan menginput koreksi data dalam Aplikasi
OMSPAN. Koreksi sesuai hasil Reviu dapat dilakukan sebelum dokumen persyaratan
d.isampaikan ke Kepala KPPN.
5. OPD yang melaksanakan urusan pengelolaan keuangan daerah dan/ atau OPD pelaksana
DAK Fisik dapat memberikan masukan kepada Inspektorat Daerah jika terdapat data hasil
Reviu yang kurang tepat dan/ atau data lainnya yang belum disampaikan.
6. Dalam hal terdapat masukan/revisi dari OPD yang melaksanakan urusan pengelolaan
keuangan daerah dan/ atau OPD pelaksana DAK Fisik, Pereviu melakukan Reviu kembali
atas masukan dan/ atau data lainnya yang baru diterima tersebut. Hasil Reviu disampaikan
kembali kepada OPD yang melaksanakan urusan pengelolaan keuangan daerah dan/ atau
OPD pelaksana DAK Fisik. Selanjutnya, OPD yang melaksanakan urusan pengelolaan
keuangan daerah dan/ atau OPD pelaksana DAK Fisik melakukan perbaikan kembali data
yang diinput pada Aplikasi OMSPAN.
7. Inspektorat Daerah menyampaikan Surat Hasil Reviu dengan melampirkan Catatan Hasil
Reviu (CHR) kepada Kepala Daerah dengan tembusan kepada kepala OPD yang
melaksanakan urusan pengelolaan keuangan daerah dan kepala OPD pelaksana DAK Fisik.
8. Kepala OPD yang melaksanakan urusan pengelolaan keuangan daerah menyampaikan
laporan realisasi penyerapan dana dan capaian keluaran (output) kegiatan yang telah direviu
oleh Inspektorat Daerah kepada Kepala Daerah untuk ditandatangani.
9. Laporan yang telah direviu dan ditandatangani Kepala Daerah bersama Surat Hasil Reviu
dan Catatan Hasil Reviu (CHR) disampaikan oleh Kepala OPD yang melaksanakan urusan
pengelolaan keuangan daerah kepada KPPN melalui Aplikasi OMSPAN.

Anda mungkin juga menyukai