Anda di halaman 1dari 6

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Dr. Soetomo

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TH.Ak. 2023/2024

Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik


Hari/Tanggal : Senin , 15 Januari 2024
Waktu/Kelas : 90 menit / A
Jurusan/Smt : Akuntansi / VII PAGI
Dosen : Drs. Supriadi, MS.i

1. Sebut dan jelaskan tujuan pembuatan laporan keuangan sektor publik


2. Sebut dan jelaskan bentuk-bentuk laporan keuangan sektor publik
3. Sebut dan jelaskan klasifikasi sistem akuntansi pemerintah pusat
4. Sebut dan jelaskan Jenis laporan keuangan akuntansi pemerintah pusat
5. Jelaskan persyaratan substantif, teknis dan administratif suatu satuan kerja instansi
pemerintah dapat diijinkan mengelola keuangan, dengan PPK- BLU (Badan Layanan
Umum)
6. Jelaskan laporan apa saja yang perlu disajikan dalam keuangan desa
7. Dalam akuntansi dana pada saat pengakuan pendapatan dan belanja menggunakan basis
Akrual Modifikasian (Modified Accrual Basis). Jelaskan apa yang dimaksud dengan basis
akrual modifikasian pada akuntansi dana tersebut
8. Berikut ini anggaran dan transaksi Dana umum Pemerintah tahun anggaran 2021
Taksiran pendapatan : Appropriasi:
- Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Rp.30 M - Gaji Rp.40 M
- Denda pelanggaran lalu lintas Rp.15 M - Supplies Rp.25 M
-Parkir Rp.10 M - Telpon Rp. 5 M
- Perijinan Rp.20 M - Peralatan Rp. 3 M

Selama tahun anggaran 2021 terjadi transaksi-transaksi sbb:


1. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) ditetapkan oleh pemerintah sebagai sumber
pendapatan yang dianggap terukur dan tersedia
2. Dipesan Supplies seharga Rp.25 M.
3. Diterima pendapatan Denda pelanggaran lalu lintas sebesar Rp.17 M.dan pendapatan
Perijinan Rp.18 M.
4. Suplies yang dipesan telah diterima dengan faktur sebesar Rp.24 M.
5. Dibayar Gaji karyawan sebesar Rp.40 M dan Telpon sebesar Rp.4,5 M.
6. Dipesan Peralatan seharga Rp.3 M
7. Diterima per kas atas Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar 28 M., dan sisa piutang
pajak PBB Rp.2 M dihapus dengan menggunakan metode penghapusan langsung.
8. Diterima pendapatan parkir sebesar Rp.11 M
9. Peralatan yang dipesan telah diterima dengan faktur sebesar Rp.2,8 M dan langsung
dibayar.

Diminta :
a. Buatlah jurnal anggaran pada awal tahun anggaran 2021
b. Buatlah jurnal operasi selama tahun anggaran 2021
c. Susunlah Neraca Saldo pada akhir tahun anggaran 2021
Nama : Torikul Munjasi
NIM : 202011330031
Prodi : Akuntansi
Kelas : A (Pagi)

1. Tujuan pembuatan laporan keuangan sektor publik yaitu:


a) Kepatuhan dan Pengelolaan
Laporan keuangan digunakan untuk memberikan jaminan kepada para pengguna
laporan keuangan dan penguasa bahwa pengelolaan sumber daya telah dilakukan sesuai
dengan ketentuan hukum dan peraturan yang ditetapkan.
b) Akuntabilitas dan Pelaporan Retrospektif
Laporan keuangan digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik dan
sebagai alat untuk memonitor dan menilai efisiensi kinerja manajer publik, dan
memungkin pihak eksternal untuk menilai efisiensi dan efektivitas penggunaan
sumberdaya.
c) Perencanaan dan Informasi Retrospektif
Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan dasar perencanaan kebijakan dan
aktivitas di masa yang akan datang serta memberikan informasi pendukung mengenai
otorisasi penggunaan dana.
d) Kelangsungan Organisasi
Laporan keuangan berfungsi untuk membantu para pembaca menentukan apakah suatu
organisasi atau unit kerja tersebut dapat melangsungkan usahanya untuk mnyediakan
barang dan jasa (pelayanan) di masa yang akan datang.
e) Hubungan Masyarakat
Laporan keuangan berfungsi sebagai alat komunikasi dan media untuk menyatakan
prestasi yang tetah dicapai organisasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
f) Sumber Fakta dan Gambaran
Laporan keuangan merupakan sumber informasi bagi berbagai kelompok kepentingan
yang ingin mengetahui organisasi secara lebih mendalam.

2. Bentuk laporan keuangan sektor publik, khususnya laporan keuangan yang harus disusun
oleh pmerintah menurut Standar Akintansi Pemerintahan adalah sebagai berikut:
a) Laporan Realisai Anggaran
Laporan realisasi anggaran adalah “laporan yang berisi tentang informasi mengenai
realisasi pendapatan, belanja, dan pembiayaan dari suatu entitas yang dibandingkan
dengan anggaran ketiga pos tersebut”. Melalui laporan realisasi anggaran dapat
diketahui prediksi tentang sumberdaya ekonomi yang akan diterima untuk mendanai
kegiatan pemerintah pusat dan daerah serta risiko ketidakpastian atas sumberdaya
ekonomi tersebut. Selain itu laporan realisasi anggaran juga memberikan informasi
tentang indikasi apakah sumber daya ekonomi yang diperoleh dan digunakan telah sesai
dengan prinsip ekonomis, efisiensi dan efektivitas, sesuai anggaran yang ditetapkan
serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b) Neraca
Neraca merupakan salah satu bentuk laporan keuangan yang memberikan informasi
tentang posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Neraca menunjukkan posisi
aset, kewajiban dan ekuitas dana pemerintah pada tanggal tertentu.
c) Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah salah satu bentuk laporan keuangan yan menyajikan informasi
kas sehubungan dengan kegiatan operasional, Investasi, Pembiayaan, dan Transaksi non
anggaran yang menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir
kas Pemerintah Pusat /Daerah selama periode tertentu.

3. Sistem akuntansi pemeritah pusat terdiri :


a) Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP)
Sistem Akuntansi PemerintahPusat (SAPP) dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal
Pembendaharaan (Ditjen PBN) terdiri:
1) SAKUN (Sistem Akuntansi Kas Umum Negara) yang menghasilkan Laporan Arus
Kas dan Neraca Kas Umum Negara (KUN)
2) SAU (Sistem Akuntanasi Umum), yang menghasilkan Laporan realisasi Anggaran
dan Neraca SAU. Pengolahan data dalam rangka penyusunan penyusunan laporan
keuangan SAU dan SAKUN, dilaksanakan oleh unit-unit Ditjen PBN yang terdiri
dari :
 Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara (KPPN)
 Kantor Wilayah Ditjen Pembendaharaan (Kanwil Ditjen PBN)
 Kantor Pusat Ditjen Pembendaharaan.
b) Sistem Akuntani Instansi (SAI)
Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dilaksanakan oleh kementrian negara/lembaga.
Kementerian negara/lembaga melakukan pemrosesan data untuk menghasilkan Laporan
Keuangan berupa: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan atas Laporan
Keuangan . Dalam pelaksanaan SAI, kementerian negara/ lembaga membentuk unit
akuntansi keuangan (SAK), dan unit akuntansi barang Milik Negara (SABMN).

Unit akuntansi keuangan terdiri dari:


 Unit Akuntansi Penggunaan Anggaran (UAPA)
 Unit Akuntnasi Pembantu Penggunaan Anggaran –Eselon 1 (UAPPA-E1)
 Unit Akuntansi Pembantu Penggunaan Anggaran –Wilayah (UAPPA-W)
 Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA)

Unit akuntansi barang terdiri dari:


 Unit Akuntanasi Pengguna Barang (UAPB)
 Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon 1 (UAPPB-E1)
 Unit Pembantu Pengguna Barang Wilayah (UAPPB – W)
 Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB)

4. Jenis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat terdiri:


a) Laporan Realisasi Anggaran
Merupakan perbandingan antara realisasi anggran dengan anggaran dalam satu periode
yang terdiri dari: pendapatan, belanja, pembiayaan. Laporan Realisasi Anggaran
merupakan konsolidasi dari seluruh Kementerian Negara/ Lembaga yang telah
direkonsiliasi.
b) Neraca Pemerintah
Neraca menunjukkan posisi keuangan yang terdiri dari aktiva, kewajiban dan ekuitas
dana. Neraca Pemerintah Pusat merupakan konsolidasi Neraca SAI dan SAKUN.
c) Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas Pemerintah Pusat merupakan konsolidasi Laporan Arus Kas dari
seluruh Kanwil Ditjen PBN.
d) Catatan Atas Laporan Keuangan
Merupakan penjelasan atau perincian atau analisis atas nilai suatu pos yang tersaji di
dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca Pemerintah dan Laporan Arus Kas.

5. Peryaratan Substantif terpenuhi apabila instansi pemerintah yang bersangkutan


menyelenggarakan layanan umum yang berhubungan dengan :
a) Penyediaan barang dan/atau jasa layanan umum
b) Pengelolaan wilayah/kawasan tertentu untuk tujuan meningkatkan perekonomian
masyarakat atau layanan umum, dan/atau
c) Pengelolaan dana khusus dalam rangka meningkatkan ekonomi dan/ atau pelayanan
kepada masyarakat.

Persyaratan teknis terpenuhi jika:


a) Kinerja pelayanan di bidang tugas pokok dan fungsinya layak dikelola dan ditingkatkan
pencapaiannya melalui BLU sebagaimana direkomendasikan oleh menteri/pimpinan
lembaga/kepala SKPD sesuai dengan kewenangannya
b) Kinerja keuangan satuan kerja instansi yang bersangkutan adalah sehat sebagaimana
ditunjukkan dalam dokumen usulan penetapan BLU.

Persyararatan Administrasi terpenuhi apabila instansi pemerintah yang bersangkutan dapat


menyajikan seluruh dokumen berikut:
a) Pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan, dan manfaat
bagi masyarakat
b) Pola tata kelola
c) Rencana strategis bisnis
d) Laporan keuangan pokok
e) Standar pelayanan minimum
f) Laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit secara independen.

6. Laporan keuangan desa terdiri dari:


a) Anggaran Pendapatan dan Belanja desa (APBDes)
Anggaran desa adalah: rencana keuangan tahunan yang diselenggarakan oleh
pemerintah desa yang dibahas dan disepakati antara pemerintah desa dan badan
permusyawarahan desa, serta ditetapkan oleh peraturan desa. Anggaran dibuat
sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.
b) Neraca Desa
Neraca yang dihasilkan oleh desa ini menyajikan posisi keuangan desa dalam satu
periode tertentu. Tahap-tahap untuk dapat menghasilkan Neraca Desa maka perlu
dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Membuat buku kas
2) Membuat buku kas harian
3) Membuat buku pajak
4) Membuat buku Bank
5) Membuat buku hutang
6) Membuat buku piutang
7) Membuat buku Modal/Ekuitas
8) Membuat buku persediaan
9) Membuat buku inventaris desa

7. Disamping basis kas dan basis akrual, dikenal juga basis modifikasian (modified accrual
basis). Basis akuntansi ini umumnya digunakan dalam akuntansi dana. Tidak semua dana
yang dibentuk menggunakan menggunakan basis akrual modifikasin. Dana Kepemilikan,
dan Trust Non belanja, dan Dana Trust Pensiun menggunakan basis akrual karena sifat
dana yang non belanja. Hanya dana yang bersifat belanja yang menggunakan basis akrual
modifikasian.

8. Jawaban:

a) Jurnal Anggaran pada awal tahun anggaran 2020


Keterangan Debet Kredit
Pajak Bumi Bangunan (PBB) Rp. 30 M
Denda pelanggaran lalu lintas Rp. 15 M
Parkir Rp. 10 M
Perijinan Rp. 20 M
Gaji Rp. 40 M
Supplies Rp. 25 M
Telepon Rp. 5 M
Peralatan Rp. 3 M
Saldo Dana Rp. 2 M

b) Jurnal Operasi selama tahun anggaran 2020:


Keterangan Debet Kredit
Piutang Pajak Properti Rp. 30 M
Pendapatan Pajak Properti Rp. 30 M

Keterangan Debet Kredit


Encumbrance Supplies Rp. 25 m
Cadangan Encumbrance Supplies Rp. 25 M

Keterangan Debet Kredit


Kas Rp. 35 M
Pendapatan Dendan Lalin Rp. 17 M
Pendapatan Perijinan Rp. 18 M

Keterengan Debet Kredit


Cadangan Encumbrance Supplies Rp. 25 M
Encumbrance Supplies Rp. 25 M
Belanja Supplies Rp. 24 M
Utang Voucher Supplies Rp. 24 M

Keterangan Debet Kredit


Belanja Gaji Karyawan Rp. 40 M
Utang Voucher Gaji Karyawan Rp. 40 M
Utang Voucher Gaji Karyawan Rp. 40 M
Kas Rp. 40 M

Keterangan Debet Kredit


Belanja Telepon Rp. 4,5 M
Utang Voucher Telepon Rp. 4,5 M
Utang Voucher Telepon Rp. 4,5 M
Kas Rp. 4,5 M

Keterangan Debet Kredit


Encumbrance Peralatan Rp. 3 M
Cadangan Encumbrance Peralatan Rp. 3 M

Keterangan Debet Kredit


Kas Rp. 28 M
Piutang Pajak Properti Rp. 28 M
Pendapatan Pajak Properti Rp. 2 M
Piutang Pajak Properti Rp. 2 M

Keterangan Debet Kredit


Kas Rp 11 M
Pendapatan Parkir Rp. 11 M

Keterangan Debet Kredit


Cadangan Encumbrance Peralatan Rp. 3 M
Encumbrance Peralatan Rp. 3 M
Belanja Peralatan Rp. 2,8 M
Utang Voucher Peralatan Rp. 2,8 M
Utang Voucher Peralatan Rp. 2,8 M
Kas Rp. 2,8 M
c) Neraca Saldo pada akhir tahun anggaran 2020
Pemerintah Kota Dana Umum Neraca Saldo 31 Desember 2019
Keterangan Debet Kredit
Kas Rp. 26, 7 M
Utang Voucher Supplies Rp. 24 M
Taksiran Pendapatan pajak Properti Rp. 30 M
Taksiran Pendapatan Denda Rp. 15 M
Parkir Rp. 10 M
Taksiran Pendapatan Perijinan Rp. 20 M

Appropriasi Gaji Rp. 40 M


Appropriasi Rp. 25 M
Supplies Rp. 5 M
Appropriasi Rp. 3 M
Telepon Rp. 28 M
Appropriasi Rp. 17 M
Peralatan Rp. 11 M

Pendapatan Pajak Properti Rp. 40 M


Pendapatan Denda Rp. 24 M
Pelanggaran Lalu Lintas Pendapatan Rp. 4,5 M
Parkir Rp. 2,6 M
Pendapatan Perijinan Rp. 3,6 M

Belanja Gaji Rp. 28 M


Belanja Rp. 17 M
Supplies Rp. 22 M
Belanja Rp. 17 M
Telepon Rp 1,2 m
Belanja Rp. 22 M
Peralatan Rp. 40 M
Saldo Dana Rp. 1 M
Jumlah Rp. 173 M Rp. 173 M

Anda mungkin juga menyukai