Anda di halaman 1dari 5

Nama : Alya Tsaabitah Salsabila Wibowo

NPM : 20013010279
Kelas : Akuntansi Sektor Publik – A

RINGKASAN MATERI KULIAH “PERTEMUAN 9”


LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

Laporan keuangan merupakan entitas pelaporan yang terkandung di dalam komponen


laporan keuangan. Kewajiban pemerintah daerah untuk menyelenggarakan akuntansi dan
pelaporan keuangan dilakukan dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan transparansi.
Dalam rangka pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan transparan, setiap Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD)
wajib menyampaikan laporan keuangan yang mencakup :

(i) Laporan Realisasi Anggaran

(ii) Neraca Keuangan Daerah

(iii) Laporan Arus Kas dan

(iv) Catatan atas Laporan Keuangan

Laporan Keuangan tersebut harus disusun sesuai dengan Standar Akuntansi


Pemerintahan. Sebelum dilaporkan kepada masyarakat melalui DPRD, laporan keuangan
harus diperiksa terlebih dahulu oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Laporan keuangan
adalah bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara/daerah selama satu periode.

PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

Pengguna laporan keuangan pemerintah adalah masyarakat, termasuk Dewan


Perwakilan Rakyat (DPR) atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) selaku lembaga
legislatif, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selaku auditor, lembaga pengawas, pihak yang
memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi dan pinjaman, serta pemerintah pusat/
daerah.

Oleh karena itu, laporan keuangan pemerintah tidak dirancang untuk memenuhi
kebutuhan spesifik dari masing-masing kelompok pengguna. Akan tetapi, masing-masing
pengguna laporan keuangan tersebut memiliki kebutuhan yang berbeda-beda terhadap laporan
keuangan.

TUJUAN DAN FUNGSI LAPORAN KEUANGAN

Tujuan laporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi yang berguna
untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas
sumber daya yang dipercayakan kepadanya, dengan :

a. Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas
pemerintah

b. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi, kewajiban,


dan ekuitas pemerintah

c. Menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai


penyelenggaraan kegiatan pemerintah

d. Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan menandai akitivitasnya dan


memebuhi kebutuhan kasnya,dll.

Manfaat dari Laporan Keuangan sebagai sarana evaluasi kinerja dapat menjadi salah satu
entry point untuk dapat meningkatkan peranan Laporan Keuangan. Sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Laporan
keuangan terutama digunakan untuk mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang
dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan operasional pemerintahan, menilai kondisi
keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu
menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.

ENTITAS LAPORAN DAN ENTITAS PELAPORAN

Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas
akuntansi yang berkewajiban menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan
keuangan. Satuan organisasi dilingkungan pemerintah pusat atau daerah atau organisasi
lainnya. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan Pengguna Anggaran yang berkewajiban
menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada
Entitas Pelaporan.

KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, kepala daerah


menyampaikan laporan tahunan kepada DPRD yang terlebih dahulu diperiksa oleh BPK.
Laporan pertanggungjawaban tersebut harus disampaikan oleh kepala daerah kepada DPRD
selambat-lambatnya enam bulan setelah tahun anggaran berakhir. Laporan keuangan yang
disampaikan meliputi:
a. Laporan Realisasi APBD. Laporan ini menyajikan informasi perbandingan antara realisasi
dengan anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan setiap fungsi, organisasi dan jenis
selama satu tahun anggaran.
b. Neraca. Neraca menyajikan informasi posisi keuangan pemerintah daerah mengenal aset,
kewajiban dan ekuitas dana pada tanggal akhir tahun anggaran.

c. Laporan Arus Kas. Laporan ini menyajikan informasi kas sehubungan dengan aktivitas
operasional, investasi dan pembiayaan yang menggambarkan saldo awal penerimaan,
pengeluaran dan saldo akhir kas pemerintah daerah selama satu tahun anggaran.

d. Catatan atas Laporan Keuangan. Catatan atas laporan keuangan menyajikan informasi
yang meliputi penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam laporan realisasi
APBD, neraca dan Laporan Arus Kas.

Kepala SKPKD bertugas untuk menggabungkan laporan keuangna dari SKPD-SKPD


sehingga menjadi laporan keuangan konsolidasian permerintah daerah untuk disampaikan
kepada kepala daerah.

Tahap-tahap penyusunan laporan keuangan tersebut sebagai berikut:

a) Kepala SKPD selaku pengguna anggaran/barang menyusun dan menyampaikan laporan


keuangan yang meliputi realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan
keuangan.

b) Laporan keuangan SKPD disampaikan kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah
selambat-lambatnya 2 bulan setelah tahun anggaran berakhir.

c) Kepala SKPKD selaku Bendahara Umum Daerah menyusun Laporan Arus Kas
Pemerintah Daerah.

d) Kepala Daerah (Gubenur/Bupati/Walikota) selaku wakil pemerintah daerah dalam


kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan, menyusun ikhtisar laporan keuangan
perusahaan daerah.

e) Kepala SKPKD menyelesaikan penyusunan laporan keuangan konsolidašian pemerintah


daerah dan menyampaikannya kepada kepala daerah paling lambat 3 (tiga) bulan setelah
tahun anggaran berakhir.

f) Kepala daerah menyampaikan laporan keuangan (dalam Raperda Pertanggungjawaban


APBD) yang telah diperiksa oleh BPK kepada DPRD paling lambat 6 bulan setelah tahun
anggaran berakhir.

HUBUNGAN ANTARA LKPP (PUSAT) DAH LKPD (DAERAH)

Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah adalah suatu
system penyelenggaraan keuangan yang mengatur hak dan kewajiban keuangan an:tara
pemerintah pusat dan pemerintahan daerah yang dilaksanakan secara adil, transparan,
akuntabel, dan selaras berdasarkan undang-undang.

LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA) DAN LAPORAN PERUBAHAN SAL

Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian


sumber daya keuangan yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah, yang menggambarkan
perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam satu periode pelaporan. Unsur yang
dicakup secara langsung oleh Laporan Realisasi Anggaran terdiri dari pendapatan-LRA,
belanja, transfer, dan pembiayaan.

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan informasi kenaikan atau


penurunan Saldo Anggaran Lebih tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

LAPORAN OPERASIONAL DAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah


ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode pelaporan. Unsur yang dicakup secara
langsung dalam Laporan Operasional terdiri dari pendapatan-LO, beban, transfer, dan pospos
luar biasa.

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas


tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera
dalam Laporan keuangan. Adapun laporan keuangan yang dimaksud yaitu Realisasi Anggaran,
Laporan Perubahan SAL, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca, dan
Laporan Arus Kas. Catatan atas Laporan Keuangan juga mencakup informasi tentang kebijakan
akuntansi yang dipergunakan oleh entitas pelaporan dan informasi lain yang diharuskan dan
dianjurkan untuk diungkapkan di dalam Standar Akuntansi Pemerintahan

Anda mungkin juga menyukai