LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional adalah salah satu komponen penting yang memberikan
informasi rinci tentang kinerja operasional pemerintah selama periode pelaporan tertentu.
Laporan ini mencakup berbagai aspek dari kegiatan pemerintah yang bersifat operasional,
termasuk pendapatan, belanja, dan hasil-hasil yang telah dicapai. Berikut adalah penjelasan
detail mengenai Laporan Operasional:
1. Pendapatan: Bagian pertama dari Laporan Operasional biasanya mencakup informasi
tentang pendapatan yang diterima oleh pemerintah selama periode tertentu. Pendapatan ini
bisa berasal dari berbagai sumber, seperti pajak, penerimaan dari investasi, pinjaman, hibah,
atau sumber pendapatan lainnya. Laporan ini akan merinci jenis pendapatan, jumlahnya, serta
sumbernya. Pendapatan ini dapat digunakan untuk membiayai berbagai program dan kegiatan
pemerintah.
2. Belanja: Bagian selanjutnya adalah informasi tentang belanja yang telah dilakukan oleh
pemerintah selama periode tersebut. Belanja ini mencakup berbagai jenis pengeluaran, seperti
belanja pegawai, belanja modal, belanja operasional, dan belanja lainnya. Laporan ini akan
memberikan gambaran rinci tentang bagaimana pemerintah mengalokasikan dana untuk
berbagai program, proyek, dan kegiatan. Belanja operasional digunakan untuk menjalankan
pelayanan publik dan operasional pemerintah.
3. Hasil-Hasil: Bagian ini mencakup pencapaian dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh
pemerintah selama periode tersebut. Ini mencakup informasi tentang program dan proyek
yang telah selesai atau masih dalam proses, tujuan yang telah tercapai, serta dampak sosial
atau ekonomi dari kegiatan tersebut. Hasil-hasil ini bisa berupa peningkatan kualitas layanan
publik, penurunan tingkat kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, atau pencapaian lain yang
sesuai dengan tujuan pembangunan nasional.
4. Analisis Kinerja: Laporan Operasional juga sering mencakup analisis kinerja yang
membantu pemangku kepentingan dalam memahami sejauh mana pemerintah telah mencapai
tujuan-tujuan strategisnya. Analisis ini dapat mencakup perbandingan antara target dan
pencapaian aktual, evaluasi efisiensi penggunaan sumber daya, dan penilaian dampak
program atau proyek terhadap masyarakat dan perekonomian.
5. Informasi Tambahan: Laporan Operasional juga dapat mencakup informasi tambahan yang
relevan, seperti perubahan dalam kebijakan publik, tantangan yang dihadapi oleh pemerintah,
atau inisiatif yang direncanakan untuk masa mendatang.
NERACA
Neraca adalah jenis laporan yang menunjukkan kondisi keuangan suatu entitas
pelaporan pada suatu titik waktu tertentu. Laporan ini mencakup aset, kewajiban, dan ekuitas
entitas tersebut. Dalam Neraca Pemerintah, beberapa komponen yang harus tercantum
minimal mencakup (1) kas dan setara kas, (2) investasi jangka pendek, (3) piutang dari
kegiatan Badan Layanan Umum (BLU), (4) persediaan, (5) investasi jangka panjang, (6) aset
tetap, (7) aset lainnya, (8) kewajiban jangka pendek, (9) kewajiban jangka panjang, dan (10)
ekuitas.
Dalam konteks dana kas BLU yang bukan milik BLU, tetapi diakui sebagai kas dan
setara kas, contohnya adalah dana titipan pihak ketiga, uang jaminan, dan uang muka pasien
rumah sakit. Investasi nonpermanen dalam Neraca Pemerintah mencakup investasi berupa
pemberian pinjaman kepada pihak lain, investasi dalam bentuk dana bergulir, dan jenis
investasi nonpermanen lainnya.
1. Aktivitas Operasi: Bagian ini mencakup arus kas yang berasal dari aktivitas operasional
utama entitas pelaporan. Ini mencakup penerimaan kas dari penjualan barang atau jasa,
pembayaran kas untuk biaya operasional, gaji, bahan baku, dan aktivitas operasional
sehari-hari lainnya. Aktivitas operasi adalah inti dari operasi bisnis dan mencerminkan
kemampuan entitas untuk menghasilkan kas dari kegiatan inti mereka.
2. Aktivitas Investasi: Aktivitas investasi mencakup arus kas yang terkait dengan investasi
dalam aset jangka panjang dan aset modal. Ini termasuk penerimaan kas dari penjualan aset,
pembayaran kas untuk akuisisi aset baru, investasi dalam saham atau obligasi, dan aktivitas
investasi lainnya yang mempengaruhi aset jangka panjang entitas.
3. Aktivitas Pendanaan: Bagian ini mencerminkan arus kas yang terkait dengan pendanaan
entitas. Ini mencakup penerimaan kas dari penerbitan saham, pinjaman baru, atau penerimaan
kas dari pihak terkait lainnya. Di sisi penggunaan kas, ini mencakup pembayaran utang,
pembayaran dividen kepada pemegang saham, atau penggunaan kas untuk aktivitas
pendanaan lainnya.
4. Aktivitas Transitoris: Aktivitas transitoris atau aktivitas lainnya adalah kategori yang
mencakup arus kas yang tidak termasuk dalam aktivitas operasi, investasi, atau pendanaan.
Ini bisa mencakup transaksi yang tidak terkait dengan operasi inti entitas, seperti perubahan
mata uang asing, penyesuaian terhadap perubahan nilai pasar, atau aktivitas lainnya yang
tidak cocok dengan kategori lainnya.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Berdasarkan regulasi yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 71 Tahun 2010, Catatan atas Laporan Keuangan merupakan penjelasan atau rincian
yang menggambarkan angka-angka yang ada dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan
Perubahan SAL, Laporan Perubahan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca, dan
Laporan Arus Kas. Pengungkapan Catatan atas Laporan Keuangan mencakup:
1. Informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi: Ini melibatkan
informasi mengenai lokasi dan bentuk hukum entitas, serta wilayah yurisdiksi di mana entitas
tersebut beroperasi. Selain itu, juga mencakup penjelasan tentang jenis operasi yang
dilakukan oleh entitas dan aktivitas utamanya, serta perundang-undangan yang mengatur
operasinya.
2. Kebijakan Fiskal atau Keuangan dan Ekonomi Makro: Bagian ini memberikan
gambaran mengenai kebijakan pemerintah terkait pendapatan, efisiensi belanja, dan
pembiayaan. Juga, mencakup informasi mengenai perbedaan penting dalam realisasi
keuangan dan posisi fiskal saat ini dibandingkan dengan periode sebelumnya atau anggaran.
4. Penjelasan atas Masing-masing Pos dalam Laporan Keuangan: Bagian ini memberikan
rincian lebih lanjut mengenai setiap pos dalam lembar muka laporan keuangan. Misalnya,
rincian mengenai aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap, aset lainnya, kewajiban
jangka pendek, kewajiban jangka panjang, dan ekuitas.
5. Informasi yang Diperlukan oleh PSAP yang Belum Disajikan dalam Lembar Muka
Laporan Keuangan: Ini mencakup informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan (PSAP) atau regulasi lainnya, tetapi belum disajikan dalam lembar
muka laporan keuangan.
6. Informasi Lainnya: Bagian ini mencakup informasi tambahan yang dianggap relevan
untuk pengungkapan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Catatan atas Laporan Keuangan harus memenuhi persyaratan yang diatur oleh
berbagai standar akuntansi pemerintahan dan memberikan wawasan tambahan yang tidak
tersedia di bagian lain laporan keuangan. Ini memastikan penyajian yang wajar dan
transparan dalam pelaporan keuangan pemerintah.