Anda di halaman 1dari 28

Project

presentation
Presented by
Kania Aulia Manasti 2302127156
Retno Wulan Sari 2302127178

Dosen Pengampu:
Dr. Taufeni Taufik., S.E., M.Si., AK., C
LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Laporan keuangan (financial statemeants) merupakan
produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan
pengikhtisaran data transaksi bisnis. Seorang akuntan
diharapkan mampu untuk mengorganisir seluruh data
akuntansi hingga menghasilkan laporan keuangan, dan
bahkan harus dapat menginterpretasikan serta
menganalisi laporan keuangan yang dibuatnya.
Urutan laporan keuangan berdasarkan proses
penyajiannya adalah sebagai berikut:

1. Laporan Laba-rugi (Income Statements) merupakan laporan yang


sistematis tentang pendapatan dan beban perusahaan untuk periode
satu waktu tertentu. Laporan Laba-rugi ini pada akhirnya memuat
informasi mengenai hasil kinerja manajeman atau hasil kegiatan
operasional perusahaan, yaitu laba atau rugi bersih yang merupakan
hasil pendapatan dan keuntungan dikurangi dengan beban dan
kerugiaan
2. Laporan Ekuitas Pemilik (Statements of Owner’s Equity) adalah
sebuah laporan yang menyajikan ikhtisar perubahan dalam
ekuitas pemilik suatu perusahaan untuk satu periode waktu
tertentu. Laporan ini sering dinamakan sebagai laporan
perubahan modal.

3. Neraca (Balance Sheet) adalah sebuah laporan yang


sistematis tentang posisi aset, kewajiban dan ekuitas
perusahaan per tanggal tertentu. Tujuan dari laporan ini
tidak lain untuk menggambarkan posisi keuangan
perusahaan.
4. Laporan Arus Kas (Statements of Cash Flows) adalah
sebuah laporan yang menggambarkan arus kas masuk
dan arus kas keluar secara terperinci dari masing-masing
aktivitas, yaitu mulai dari aktivitas operasi, aktivitas
investasi, sampai pada aktivitas
pendanaan/pembiayaan untuk satu periode waktu
tertentu. Laporan arus kas menunjukkan besarnya
kenaikan/penurunan bersih kas dari seluruh aktivitas
selama periode berjalan serta saldo kas yang dimiliki
perusahaan sampai pada akhir periode.
Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan

Tujuan keseluruhan dari lapora keuangan adalah untuk memberikan


informasi yang berguna bagi investor dan kreditor dalam pengambilan
keputusan investasi dan kredit. Jenis keputusan yang dibuat oleh
pengambilan keputusan sangatlah beragam, begitu juga dengan
metode pengambilan keputusan yang mereka gunakan dan
kemampuan mereka untuk memproses informasi. Pengguna informasi
akuntansi harus dapat memperoleh pemahaman menganai kondisi
keuangan dari hasil operasional perusahaan lewat laporan keuangan.
Pemakai/Pengguna Informasi Laporan Keuangan Sektor Publik

Drebin et al. (1981) mengidentifikasikan terdapat sepuluh kelompok


pemakai laporan keuangan. Drebin et al mengklasifikasikan. Pemakai
laporan keuangan untuk sektor pemerintahan saja, yakni:
1. Pembayar pajak (taxpayers)
2. Pemberi dana bantuan (grantors)
3. Investor
4. Pengguna jasa (fee-paying service recipients)
5. Karyawan/pegawai
6. Pemasok (vendor)
7. Dewan legislatif
8. Manajemen
9. Pemilih (voters)
10. Badan pengawas (oversight bodies)
Perbedaan Laporan Keuangan Sektor Publik dan Swasta
Jenis-jenis laporan keuangan
Jenis-jenis laporan keuangan

Dalam praktiknya, secara umum lima macam


jenis laporan keuangan yang biasa disusun, yaitu:
1. Neraca:
2. Laporan laba rugi;
3. Laporan perubahan modal;
4. Laporan arus kas;
5. Laporan catatan atas laporan keuangan.
1.Neraca (balance sheet) merupakan laporan yang menunjukkan posisi
keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Arti dari posisi keuangan
dimaksudkan adalah posisi jumlah dan jenis aktiva (harta) dan Pasiva (kewajiban
dan ekuitas) suatu perusahaan. Penyusunan komponen di dalam neraca
didasarkan pada tingkat ekuiditas dan jatuh tempo. Artinya penyusunan komponen
neraca harus didasarkan likuiditasnya atau komponen yang paling mudah
dicairkan.

2.Laporan laba rugi (income statement) merupakan laporan keuangan yang


menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dalam
laporan laba rugi ini tergambar jumlah pendapatan dan sumber- sumber
pendapatan yang diperoleh. Kemudian, juga tergambar jumlah biaya dan jenis-
jenis biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu. Dari jumlah pendapatan dan
jumlah biaya ini terdapat selisih yang disebut laba atau rugi. Jika jumlah
pendapatan lebih besar dari jumlah biaya, maka dikatakan laba Sebaliknya bila
3. Laporan perubahan modal merupakan Iaporan yang berisi jumlah dan
jenis modal yang dimiliki pada saat ini. Kemudian, laporan ini juga
menjelaskan perubahan modal dan sebab-sebab terjadjnya perubahan
modal di perusahaan. Laporan perubahan modal jarang dibuat bila tidak
terjadi perubahan modal. Artinya laporan ini baru dibuat bila memang ada
perubahan modal.
4.Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek
yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh
langsung atau tidak langsung terhadap kas. Laporan arus kas harus disusun
berdasarkan konsep kas selama periode laporan. Laporan kas terdiri arus
kas masuk (cash in) dan arus kas keluar (cash out) selama periode tertentu.
5.Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang
memberikan informasi apabila ada laporan keuangan yang memerlukan
penjelasan tertentu. Artinya terkadang ada komponen atau nilai dalam
laporan keuangan yang perlu diberi penjelasan terlebih dulu sehingga jelas.
Komponen-Komponen Pelaporan Sektor Publik
Berdasarkan PSAK No. 45 tentang Standart Akuntansi untuk Entitas Nirlaba, komponen-
komponen yang terdapat dalam satu set laporan keuangan terdiri atas:
1. Laporan Posisi Keuangan
Laporan posisi keuangan menyediakan informasi yang relevn mengenai likuiditas,
fleksibilitas keuangan, dan hubungan antara aktiva serta kewajiban.
2. Laporan Aktivitas
Laporan aktiva mencakup organisasi sektor publik secara keseluruhan dan menyajikan
perubahan jumlah aktiva bersih selama satu periode. Perubahan aktiva bersih dalam
laporan aktivitas tercermin pada aktiva bersih atau ekuitas dalam laporan posisi
keuangan.
3. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyediakan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas
selama satu periode. Laporan arus kas disajikan sesuai dengan PSAK 2 tentang Laporan
Arus Kas dengan tambahan berikut ini:
1) Aktivitas pembiayaan
2) Informasi mengenai aktivitas investasi dan pembiayaan nonkas,
serta sumbangan berupa bangunan atau aktiva investasi.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP), Komponen-komponen yang terdapat dalam satu set
laporan keuangan berbasis akrual terdiri dari laporan pelaksanaan anggaran
(budgetary reports) dan laporan finansial, yang jika diuraikan adalah sebagai
berikut:
1. Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran merupakan laporan yang menyajikan ikhtisar sumber, alokasi
dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah
dalam satu periode pelaporan Laporan realisasi anggaran mengungkapkan kegiatan
keuangan pemerintah pusat/daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap APBN/APBD.

2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih


Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LP-SAL) dimaksudkan untuk
memberikan ringkasan atas pemanfaatan saldo anggaran dan pembiayaan.
pemerintah, sehingga suatu entitas pelaporan harus menyajikan rincian lebih lanjut
dari unsur-unsur yang terdapat dalam LP-SAL dalam Catatan atas Laporan
Keuangan. Struktur LP-SAL baik pada Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten/Kota tidak memiliki perbedaan.
3. Laporan Operasional
Laporan Operasional (LO) menyediakan informasi mengenai seluruh
kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam
pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas
pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya.
Pengguna laporan membutuhkan Laporan Operasional dalam
mengevaluasipendapatan-LO dan beban untuk menjalankan suatu unit atau
seluruh entitas pemerintahan.

4. Laporan Perubahan Ekuitas


Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan sekurang-kurangnya pos-pos
Ekuitas awal atau ekuitas tahun sebelumnya, Surplus/defisit-LO pada
periode bersangkutan dan koreksi-koreksi yang langsung
menambah/mengurangi ekuitas, yang antara lain berasal dari dampak
kumulatif yang disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi
kesalahan mendasar.
5. Neraca; Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu
entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada
tanggal tertentu. Dalam neraca, setiap entitas
mengklasifikasikan asetnya dalam aset lancar dan nonlancar
serta mengklasifikasikan kewajibannya menjadi kewajiban
jangka pendek dan jangka panjang.

6. Laporan Arus Kas


Tujuan pelaporan arus kas adalah memberikan informasi
mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara
kas selama suatu periode akuntansi serta saldo kas dan
setara kas pada tanggal pelaporan.
Dampak Laporan Keuangan
1. Kepercayaan Masyarakat
Dengan adanya laporan keuangan yang akurat dan transparan,
masyarakat akan memiliki kepercayaan lebih terhadap pemerintah.
Mereka akan merasa bahwa dana publik digunakan dengan bijak
dan sesuai dengan tujuan yang seharusnya.

2. Investasi yang lebih baik


Peningkatan kualitas laporan keuangan juga meningkatkan daya
tarik bagi investor. Investor akan lebih percaya untuk berinvestasi
dalam proyek-proyek pemerintah yang transparan dan berkinerja
baik. Hal ini dapat mendorong pertmbuhan ekonomi dan
menciptakan lapangan kerja.
3. Pengawasan yang efektif
Masyarakat dapat memantau pengelolaan dana publik dengan lebih
efektif ketiak mereka memiliki akses ke laporan keuangan yang
berkualitas. Mereka dapat mengidentifikasi potensi penyimpangan
atau penyalagunaan dana publik, yang kemudian dapat dilaporkan
dan diatasi.
Studi Penelitian Mengenai Laporan Keuangan Pemerintah

Salah satu perwujudan nyata dari penerapan


transparansi dan akuntabilitas adalah melalui
penyusunan laporan keuangan pemerintahan yang
relevan dan andal, yang disusun berdasarkan Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan sistem akuntansi
yang menyediakan prosedur pemrosesan transaksi
sampai menjadi laporan keuangan
Berikut tahapan Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan:
1. Laporan atas Laporan Keuangan
Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan UU Nomor 15 Tahun 2006
tentang Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah
memeriksa Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, yang terdiri dari Neraca tanggal 31
Desember 2021, Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas,
dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, serta
Catatan atas Laporan Keuangan.

2. Tanggung Jawab Pemerintah atas Laporan Keuangan


Pemerintah Pusat bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan
keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan dan pengendalian intern
yang memadai untuk menyusun laporan keuangan yang bebas dari kesalahan
penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
3. Tanggung Jawab BPK
Tanggung jawab BPK adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan
berdasarkan pemeriksaan BPK. BPK melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar
Pemeriksaan Keuangan Negara. Standar tersebut mengharuskan BPK mematuhi Kode
Etik BPK, serta merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan untuk memperoleh
keyakinan yang memadai apakah laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan
penyajian material

Berdasarkan Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2020 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggara 2021, pemerintah menyusun dan menyajiakan Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2021. Laporan Keuangan tersebut terdiri
dari Laporan Realisasi APBN, Laporan Perubahan SAL, neraca, Laporan Operasional,
Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
A. Laporan Realisasi APBN
Laporan Realisasi APBN menggambarkan perbandingan antara APBN TA 2021 dengan
realisasinya, yang mencangkup unsur-unsur pendapatan, belanja, dan pembiayaan
selama periode 1 Januari 2021 sampai dengan 31 Desember 2021.
Berikut Ringkasan Laporan Realisasi APBN TA 2021 dapat disajikan sebagai berikut:
C. Laporan Operasional
C
aporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas da
enggunaannya yang dikelola oleh Pemerintah untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan mulai
anuari 2021 sampai dengan 31 Desember 2021. Ringkasan Laporan Operasional untuk periode yan
erakhir pada 31 Desember 2021 adalah sebagai berikut:
D. Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai
sumber, penggunaan, perubahan kas, dan setara kas untuk periode yang
berakhir pada 31 Desember 2021.
E. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan perubahan-perubahan dalam per ekuitas yang akan
disajikan dalam Neraca per 31 Desember 2021.
Laporan Perubahan Ekuitas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2021 adalah
sebagai berikut:
F. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)


menguraikan kebijakan makro, kebijakan
fiskal, metodologi penyusunan Laporan
Keuangan, kebijakan akuntansi yang
diterapkan, dan penjelasan pos-pos laporan
keuangan dalam rangka pengungkapan
memadai.
Kesimpulan
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi
yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data
kuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Laporan keuangan biasanya dilengkapi dengan catatan
atas laporan keuangan (notes to the financial statements). Catatan ini
merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari komponen
laporan keuangan. Tujuan catatan ini adalah untuk memberikan
penjelasan yang lebih lengkap mengenai informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1
menjelaskan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai