Menurut Sundjaja dan Barlian (2001 : 47) laporan keuangan adalah suatu laporan
yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat
komunikasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan atau
aktivitas perusahaan.
Kalau dua pengertian ini digabungkan maka analisa laporan keuangan berarti:
Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan
melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara
satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data nonkuantitatif
dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting
dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat (Sofian Syafri Harahap,
1998:190).
b Jelas dan dapat dimengerti : Informasi keuangan yang disajikan dalam laporan
keuangan harus ditampilkan dengan cara sedemikian rupa hingga jelas dapat
dipahami dan dimengerti oleh semua pembaca laporan keuangan. Dengan demikian,
para pemakai laporan keuangan dapat mengambil keputusan yang relevan dari
informasi yang dibaca.
c) Dapat diuji kebenarannya : Data dan informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan harus dapat ditelusuri kepada bukti asalnya, baik dalam bentuk dokumen
dasar, formulir berharga, maupun fisik aktiva bersangkutan. Semua data dan
informasi yang disajikan harus dapat dipertanggungjawabkan oleh manajemen
perusahaan.
g) Lengkap : Data yang disajikan dalam informasi akuntansi, baik dalam neraca,
ikhtisar laba-rugi, maupun ikhtisar posisi keuangan, haruslah lengkap sehingga
tidak memberikan informasi yang menyesatkan bagi para pemakai laporan
keuangan. Keutuhan data akuntansi merupakan syarat mutlak bagi tercapainya azas
relevan.
2. Laporan keuangan menunjukan angka yang kelihatanya bersifat pasti dan tepat,
tetapi dasar penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau
berubah-ubah
5. Laporan keuangan itu bersifat umum, dan bukan untuk memenuhi keperluan
tiap-tiap pemakai
7. Laporan keuangan lebih menekankan keadaan yang sebenarya dilihat dari sudut
ekonomi daripada berpegang pada formilnya
3. Adanya pengaruh daya beli uang berubah. Daya beli uang dari hari kehari selalu
berubah sesuai dengan kehidupan perekonomian sehari-hari.
5. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang
telah lewat, oleh karena itu laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-
satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
10. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomi suatu peristiwa /
transaksi dari pada bentuk hukumnya (formalitas).
13. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dikuantifikasikan
umumnya diabaikan.
14. Nilai yang tercantum dineraca hanyalah nilai pada suatu saat tertentu saja.
Jasa yang diberikan oleh akuntan publik adalah memberikan jasa pemeriksaan
laporan keuangan agar dapat dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
Dalam melakukan pemeriksaan tersebut akuntan harus selalu berpedoman pada
tiga hal yakni: Norma Pemeriksaan Akuntan, Prinsip Akuntansi Indonesia, dan kode
etik profesi.
b. Laporan laba rugi: suatu laporan yang menunjukkan pendapatan dari penjualan,
berbagai Biaya, dan laba yang diperoleh oleh perusahaan selama periode tertentu.
e. Catatan atas laporan keuangan: berisi rincian neraca dan laporan laba rugi,
kebijakan akuntansi, dan lain sebagainya.
(2) Laba bersih mengalir ke dalam laporan perubahan modal (ekuitas pemegang saham)
dan merupakan determinan penting dari saldo akhir periode laba ditahan.
(3) Saldo akhir akun modal (ekuitas) memberikan kontribusi dalam laporan ekuitas sesuai
dengan jumlah yang sama di pemegang saham bagian ekuitas pada neraca.
(4) Saldo akhir dari laba ditahan dalam laporan ekuitas sesuai dengan saldo laba ditahan
pada pemegang saham ‘bagian ekuitas pada neraca.
(5) Saldo akhir kas dalam laporan arus kas sesuai dengan jumlah uang tunai disajikan di
neraca.
(6) Arus kas dari aktivitas operasi dalam laporan arus kas mencerminkan efek kas dari
transaksi-transaksi termasuk dalam penentuan laba bersih. Rekonsiliasi laba bersih dan
arus kas bersih dari aktivitas operasi disajikan sebagai bagian dari laporan arus kas.
(7) Aktivitas investasi dalam laporan arus kas mencerminkan arus kas positif dan negatif
dari perubahan dalam aset yang berakhir saldo termasuk dalam neraca.
(8) Pembiayaan kegiatan dalam laporan arus kas mencerminkan arus kas positif dan
negatif dari hutang dan ekuitas transaksi pembiayaan. Akhir-dari periode saldo utang dan
ekuitas disajikan dalam neraca.