Anda di halaman 1dari 11

Bab 3

LAPORAN KEUANGAN DAN


BANK

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa dapat :
1. Mahasiswa dapat memahami
2. Mahasiswa dapat mengetahui
3. Mahasiswa dapat mengerti
a
4. Mahasiswa dapat mengetahui konsep akuntansi
5. Mahasiswa dapat mengidentifikasi akuntansi dana bank meliputi
Bentuk pertanggungjawaban pimpinan perusahaan adalah berupa ikhtisar keuangan yang
deposito
biasanya dan: neraca,
terdiri dari surat perhitungan
berharga laba-rugi,
yang dittebitkan
laba ditahan, perubahan posisi keuangan.
Dalam laporan keuangan pada perusahaan bank, laporannya sama saja dengan laporan
keuangan pada perusahaan lain. Neraca bank memperlihatkan gambaran posisi keuangan suatu
bank pada suatu periode tertentu. Dan ikhtisar laba rugi memperlihatkan hasil kegiatan atau
operasional suatu bank selama periode tertentu, sedangkan ikhtisar perubahan posisi keuangan
memperlihatkan darimana saja sumber pendanaan bank dan kemana saja dana yang telah
diserapnya disalurkan. Laporan perubahan posisi keuangan ini disusun dari neraca pada dua periode
dan ikhtisar laba rugi selama periode dilapokan. Namun, berbeda dengan perusahaan lainnya,
perusahaan bank diwajibkan pula menyertakan gambaran mengenai posisi komitmen dan kontijensi,
baik yang bersifat tagihan maupun kewajiban pada tanggal laporan.

AKUNTANSI PERBANKAN 1
Berdasarkan PSAK No.31 tentang Akuntansi Perbankan, laporan keuangan bank terdiri atas
a. Neraca
b. Laporan Komitmen dan Kontijensi
c. Laporan Laba-Rugi
d. Laporan Arus Kas
e. Catatan atas Laporan keuangan

HUBUNGAN DI ANTARA LAPORAN KEUANGAN

Untuk lebih jelasnya, hubungan antara ketiga laporan keuangan tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut :

PENYALURAN DANA SUMBER DANA

Uang tunai Dari Masyarakat


Penempatan dana pada bank lain Dari bank lain
Kredit Dari pemegang saham
Investasi lannya

Jasa yang ditawarkan Kegiatan Bank

IKHHTISAR LABA-RUGI BANK

PENDAPATAN BIAYA
Pendapatan Bunga Biaya Bunga
Pendapatan Komisi Biaya Overhead
Pendapatan Lain Biaya personalia

Karena dalam bank banyak sekali transaksi yang sifatnya bersyarat yang sekalipun nilai transaksi per
individual kecil, tetapi apabila dijumlahkan akan sangat mempengaruhi laporan keuangan secara
keseluruhan, maka sudah seharusnya bank harus menyajkan transaksi ini dalam laporan keuangan.
Lazimnya transaksi bersyarat ini dirinci menurut jenisnya dan disajikan diluar neraca dalam
kelompok rekening administratif. Rekening Administratif ini tidak ikut terjumlahkan baik dalam
aktiva maupun pasiva.

B. TUJUAN, KONSEP DASAR, SIFAT DAN “KETERBATASAN” LAPORAN KEUANGAN

1. Tujuan Akuntansi

AKUNTANSI PERBANKAN 2
Pada dasarnya akuntansi dimaksudkan untuk menyediakan informasi keuangan mengenai
suatu perusahaan yang akan dipergunakann oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam proses
pengambilan keputusan.
Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan:
1. Informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai posisi keuangan perusahaan pada suatu
saat tertentu.
2. Informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai hasil usaha perusahaan selama periode
akuntansi terentu.
3. Informasi keuangan yang dapat membantu pihak-pihak yang berkepentingan untuk menilai
atau menginterpretasikan kondisi dan posisi suatu perusahaan.
4. Informasi penting lainnya yang relevan dengan kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan
dengan laporan keuangan yang bersangkutan.

Laporan keuangan akan lebih bermanfaat apabila memenuhi syarat-syarat seperti di bawah ini
 Relevan
Data yang disajikan dan diolah dalam laporan keuangan hanyalah data yang ada kaitannya
dengan transaksi yang bersangkutan.
 Jelas dan dapat dimengerti
Informasi ditampilkan dengan cara yang sedemikian rupa sehungga jelas dan mudah dipahami
pengguna.
 Dapat diuji kebenarannya
Data dan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus dapat ditelusuri kepada bukti
aslinya, baik yang berupa dokumen dasar, formulir, surat berharga, maupun fisik aktiva yang
bersangkutan.
 Netral
Dapat digunakan oleh semua pihak yang berkepentingan.
 Tepat waktu
Laporan keuangsn harus memliki periode pelaporan, sehingga jelas batas pelaporan dari posisi
harta, hutang, modal, pendapatan, dan biaya dari perusahaan yang akan dilaporkan.
 Dapat dipebandingkan
Laporan keuangan yang disajikan harus dapat diperbandingkan dengan periode-periode
sebelumnya sebagai dasar untuk mengikuti perkembangan arah dari harta, hutang , modal,
pendapatan, serta biaya.
 Lengkap
Keutuhan data akuntansi merupakan syarat mutlak bagi tercapainya asas relevan

2. Konsep Dasar Akuntansi


Terdiri atas
a. Kesatuan akuntansi
Data dan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus jelas menyebutkan unit
atau perusahaan yang dilaporkan.
b. Kesinambungan perusahaan
Akuntansi diperlukan oleh pihak yang berkepentingan karena didasarkan pada asumsi
kesinambungan usaha.hanya dimaksudkan untuk beberapa hari atau bulan saja,
informasi akuntansi arti kepentingan informasi akuntansi menjadi sangat tidak berarti.
c. Periode akuntansi
Pelaporan informasi keuangan untuk perusahaan yang diasumsikan hidup sepanjang
masa harus dipecah pecah ke dalam periode dalam bentuk laporan keuangan agar dapat
memantau posisi keuangan dan hasil usaha selama satu periode tertentu dalam masa
yang berkesinambungan.
d. Pengukuran dalam nilai uang

AKUNTANSI PERBANKAN 3
Informasi akuntansi yang disajikan harus memilki keseragaman bahasa, yakni uang.
e. Harga perolehan
Harta kekayaan yang diperoleh haruslah dicatat pada saat perolehannya.
f. Penetapan pendapatan dan biaya
Pelaporan pendapatan dan biaya harus jelas menunjukkan periode dimana harus
dilaporkan dan kaitannya dengan aktiva dan hutang yang bersangkutan ( matching )
g. Konsistensi
Penerapan dari prinsip akuntansi harus dilakukan secara konisten dari satu periode ke
periode selanjutnya.
h. Objektivitas
Data dan informasi keuangan harus disajikan dengan tidak memandang dan
mempertimbangkan satu atau pihak tertentu lainnya.
i. Materialitas
Data dan informasi keuangan yang timbul dari transaksi yang jumlahnya relatif kecil dan
tidak berarti terhadap laporan keuangan perusahan dapat diabaikan.
j. Konservatisme
Adanya prinsip kehati-hatian dalam pencatatan pendapatan dan biaya.
k. Pernyataan terbuka
Informasi yang diketahui dan sudah terjadi maupun yang potensial akan terjadi,
sebaiknya disajikan dalam laporan keuangan apakah dalam bentuk catatan kaki ataupun
dalam catatan terhadap laporan keuangan.
l. Realisasi
Data dan informasi keuangan yang disajikan harus jelas menyajikan dasar pengakuan
pendapatan yang telah dicerminkan dalam ikhtisar laba-rugi.

3. Sifat dan keterbatasan laporan keuangan


a. Histories
Laporan keuangan merupakan kejadian yang telah lewat, sehinnga tidak dapat dianggap
sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan.
b. Umum
Laporan keuangan tidak dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu.
c. Konservatif
Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa atau
transaksi daripada formalitasnya.
Laporan keuangan disusun dengan mengunakan istilah-istilah tekhnis dan pemakai
laporan dianggap memahami bahasa tekhnis akuntansi dan sifat dari informasi yang
dilaporkan. Adanya berbagai alternative metode akuntansi yang dapat digunakan
menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat
kesuksesan antar perusahaan. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak
dapat dikuanifikasikan umumnya diabaikan.
A. Laporan Keuangan dan Bank

Sumber dana pembuatan laporan keuangan bank adalah SAK dan PSAK No.31 yang
merupakan aplikasi di bidang perbankan.

1. MACAM LAPORAN KEUANGAN BANK

A. Neraca
Neraca harus disusun secara sistimatis sehingga dapat memberikan gambaran mengenai posisi
keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu. Selanjutnya untuk dapat memperoleh angka-

AKUNTANSI PERBANKAN 4
angka yang jelas dalam rangka mencapai berbagai tujuan, khususnya didalam organisasi bank,
maka dianut prinsip-prinsip pelaoran sebagaimana diuraikan berkut ini;
a. Pemisahan Pos-Pos Efektif dan Administratif
Semua pos yang sudah merupakan aktiva dan utang bank secara efektif harus dilaporkan
dalam neraca beserta catatan atas laporan keuangan. Pos-pos yang belum merupakan
aktiva dan utang bank secara efektif tetapi diperlukan dalam rangka analisa laporan
keuangan bank, harus dilaporkan dalam rekening administratif yang terutama untuk
keperluan pemerintah dan Bank Indonesia dalam rangka pengawasan dan pembinaan
bank-bank Indonesia.
b. Prioritas Valuta Asing dan Rupiah
Dalam hal dijumpai aktva dan utang bank dalam valuta asing, maka pelaporan
didahulkuan untuk dimasukkan kedalam pos-pos yang telah disediakan.
c. Prioritas Antar bank dan bukan Antarbank
Dalam hal dijumpai aktiva dan utang bank dalam rupiah yang mempunyai kaitan dengan
bank lain harus didahulukan untuk dilaporkan kedalam pos-pos antar bank, yaitu antar
bank Aktiva dan atau Antar bank pasiva

d. Rekening Administratif
Yaitu sebagai berikut:
1. Fasilitas kredit bank Indonesia yang belum digunakan
2. Fasilitas kredit dari koresponden luar negeri yang belum dgunakan
3. Posisi pembelian berjangka valuta asing yang masih berjalan
4. Pendapatan bunga dalam penyelesaian baik dalam valuta rupah maupun asing
5. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan dalam valuta rupiah maupun
dalam valuta asung
6. Jaminan yang diberikan dalam bentuk garansi bamk, endosemen , jaminan lainnya.
7. L/C yang masih berjalan
8. Akseptasi wesel impor atas dasar L/C berjangka
9. Posisi penjualan berjangka valuta asing yang masih berjalan
10. Lain-lain yang bersifat adminstratif.

Dengan berpedoman kepada SKAPI, sistim rekrning dapat disusun debagai contoh berikut

1. Sistim Rekening Neraca


1.1.Rekening-rekening Neraca

Nomor Perkiraan

AKUNTANSI PERBANKAN 5
AKTIVA
10 Kas
100.01000 Kas Dalam Rupiah
100.02000 Kas Dalam Penagihan
100.03000 Kas ATM
100.00000 Kas Dalam Valas

11 Giro Pada Bank Indonesia


110.01000 Rekening Giro Bank Indonesia
110.01001 Setoran Jaminan Kliring
111.01000 Rekening Giro Bank Indonesia – Valas

12 Giro Pada Bank Lain


120.01000 Rekening Giro Pada Bank A
120.02000 Rekening Giro Pada Bank B
121.01001 Rekening Giro Pada Bank A Dalam US$
121.02001 Rekening Giro Pada Bank B Dalam US$
121.01002 Rekening Giro Pada Bank A Dalam Poundsterling
121.01002 Rekening Giro Pada Bank B Dalam Poundsterling

13 Penempatan Pada Bank Lain


130.00000 Penempatan pada Bank Lain Dalam Rupiah
130.01001 Call Money Pada Bank A
130.02010 Call Money Pada Bank B
130.01020 Deposit on Call Pada Bank A
130.02020 Deposit on Call Pada Bank B
130.01030 Deposito berjangka pada Bank A
130.02030 Deposito berjangka pada Bank B
130.01040 Tabungan Pada Bank A
130.02040 Tabungan Pada Bank B
130.00001 Penyisihan penghapusan

14 Surat-surat Berharga
140.00000 Surat-surat Berharga Daam Rupiah
140.01000 Sertifikat Bank Indonesia
140.02000 Sertifikat Berharga Pasar Uang
140.03000 Wesel
140.04000 Promes
140.05000 Surat-surat Berharga Lainnya
140.06000 Penyisihan Penghapusan dan Penurunan Nilai Surat Berharga
141.00000 Surat-surat Berharga dalam Valas

Nomor Perkiraan

AKUNTANSI PERBANKAN 6
15 Kredit Yang diberikan
150.01000 Kredit Investasi
150.02000 Kredit Modal Kerja
140.03000 Penerusan KLBI
150.04000 Credit Card
150.05000 Penyisihan Penghapusan Kredit

16 Penyertaan
160.00000 Penyertaan Dalam Rupiah
161.00000 Penyertaan Dalam Valas

17 Pendapatan Yang Masih Akan Diterima

18 Biaya Dibayar Dimuka

19 Aktiva Tetap
190.01000 Tanah
190.02000 Gedung
190.03000 Inventaris
190.04000 Akumulasi Penyusutan Aktiva Teteap

20 Antar Kantor Aktiva


200.01000 Giro Antar Kantor Cabang
200.02000 ATM Antar Kantor Cabang
200.03000 Pinjaman Antar Kantor

21 Aktiva Lain-lain
210.00000 Uang Muka Pajak

80 Rekening-rekening Perantara Aktiva

KEWAJIBAN
22 Giro
220.00000 Giro Dalam Rupiah
221.00000 Giro Dalam Valas

23 Kewajiban Segera Lainnya


230.01000 Pajak Penghasilan
230.02000 Kantor Perbendaharaan Dan Kas Negara
230.03000 Departemen
230.04000 Asuransi

24 Tabungan

AKUNTANSI PERBANKAN 7
Nomor Perkiraan

25 Deposito Berjangka
250.00000 Deposito Berjangka Dalam Rupiah
250.01000 Deposito Berjangka Bank/LKBB
250.02000 Deposito Berjangka Perseorangan
250.03000 Deposito Berjangka Lembaga Pemerintah/BUMN/BUMD
250.04000 Deposito Berjangka Perusahaan Swasta
250.05000 Deposito Berjangka Yang Telah Jatuh Tempo
251.00000 Deposito Berjangka Dalam Valas

26 Setifikat Deposito

27 Bank Indonesia
270.01000 Kredit Likuiditas

28 Antar Kantor Pasiva


280.01000 Hutang Bunga Konsorsium
280.02000 Hutang Penyertaan Konsorsium
280.05000 Pinjaman Antar Bank
280.06000 Call Money Bank/LKBB

29 Surat-Surat Berharga Yang Diterbitkan


290.00000 Surat-Surat Berharga Dalam Rupiah
290.01000 SBPU
290.02000 Obligasi
290.03000 Surat Berharga Lainnya
291.00000 Surat-Surat Berharga Dalam Valas

30 Pinjaman Yang Diterima


300.00000 Pinjaman Yang DIterima Dalam Rupiah
301.00000 Pinjaman Yang DIterima Dalam Valas

31 Beban Yang Masih Harus Dibayar

32 Setoran Jaminan

33 Kewajiban Lain-Lain

34 Pinjaman Subordinasi
340.00000 Pinjaman Subordinasi Dalam Rupiah
341.00000 Pinjaman Subordinasi Dalam Valas

35 Modal Pinjaman

85 Nomor Perkiraan
Rekening-Rekening Perantara Passiva
MODAL
36 Modal Disetor
360.01000 Saham Biasa
360.02000 Saham Preferen

37 Tambahan Modal Disetor


370.01000 Agio/Disagio Saham
370.02000 Modal Sumbangan
370.03000 Penyesuaian Akibat Penjabaran Laporan Keuangan
370.04000 Lain-Lain

38 Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap

39 Laba Ditahan
390.01000 Cadangan Umum
390.02000 Cadangan Tujuan AKUNTANSI PERBANKAN 8
390.03000 Sisa Laba Yang Belum Dicadangkan
390.09000 Laba Rugi Tahun Berjalan
2. Sistim Rekenig Komitmen Dan Kontijensi
Rekening-rekening Komitmen Dan Kontijensi

Nomor Perkiraan
KOMITMEN
40 Tagihan Komitmen
400.01000 Fasilitas Pinjaman Yang Diterima Dan Belum Digunakan
410.02000 Pembelian Berjangka Valuta Asing
410.03000 Pembelian Valuta Asing Tunai Yang Belum Diselesaikan

45 Kewajiban Komitmen
450.01000 Fasilitas Kredit Kepada Nasabah Yang Belum Digunakan
450.02000 Kewajiban Pembelian Kembali Aktiva Bank Yang Dijual Dengan Syarat
Repo
450.03000 L/C Yang Irrevocable dan Masih Berjalan Dalam Rangka Impor dan ekspor
Akseptasi Wesel Impor ATAS Dasar L/C Berjangka
450.04000
Penjualan Berjangka Vuluta Asinng
450.05000 Penjualan Valuta Asing Tunai Yang Belum Diselesaikan
450.06000

Nomor Perkiraan
KONTIJENSI
50 Tagihan Kontijen
500.01000 Garansi Dari Bank Lain
500.01010 Penerbitan Jaminan Dalam Bentuk Bank Garansi
500.01020 Penerbitan Jaminan Dalam Bentuk Risk Sharing
500.01030 Garansi Dari Bank-Bank Lainnya
500.02000 Pembelian Opsi Valuta Asing
500.03000 Pendapatan Bunga Dalam Penyelesaian

55 Kewajiban Kontinjen
550.01000 Garansi Yang Diberikan
550.01010 Penerbitan Jaminan Dalam Bentuk Garansi
550.01020 Penerbitan Jaminan Dalam Bentuk Risk Sharing
550.01030 Penerbitan Jaminan Dalam Bentuk Standby L/C
550.01040 Penerbitan Jaminan Dalam Bentuk Bid Bonds
550.01050 Penerbitan Jaminan Dalam Bentuk Performance Bonds
550.01060 Penerbitan Jaminan Dalam Bentuk Advent Payment Bonds
550.01070 Akseptasi Atau Endosemen Surat Berharga
550.01800 Garansi Yang Diberikan
550.02000 L/C Revocable dan Masih Berjalan Dalam Rangka Impor Dan Ekspor
Penjualan Opsi Valas
550.03000

3. Sistim Rekening Laba Rugi


3.1 Rekening-rekening Laba-Rugi

Nomor Perkiraan

AKUNTANSI PERBANKAN 9
60 Pendapatan Operasional
600.01000 Pendapatan Bunga
600.01010 Pendapatan Bunga Karena Pembiayaan Kredit
600.01001 Pendapatan Bunga Karena SBI
600.01002 Pendapatan Bunga Karena Transaksi Giro
600.01023 Pendapatan Bunga Karena Transaksi Deposito Berjangka
600.01033 Pendapatan Bunga Karena Transaksi Interbank Call Money
600.01043 Pendapatan Atas Sinking Funds
600.01053 Pendapatan Bunga Pinjaman Antar Bank
600.01004 Pendapatan Bunga Karena Penanaman Surat-surat Berharga
600.01005 Pendapatan Bunga Karena Pembiayaan Bersama
600.02000 Pendapatan Provisi Dan Komisi Dalam Rupiah
600.03000 Pendapatan Operasional Dalam Rupiah Lainnya
600.01006 Provisi dan Komisi Yang Diterima Selain Dari Pemberian Kredit

Nomor Perkiraan

601.00000 Pendapatan Operasional Dalam Valas


601.01003 Pendapatan Bunga Karena Transaksi Antar Bank
601.02000 Pendapatan Dari Provisi Dan Komisi Dalam Valas
601.03000 Pendapatan Dari Transaksi Valas
601.03001 Pendapatan Dari Transaksi SPOT
601.03002 Pendapatan Dari Transaksi Forward
601.03003 Pendapatan Atas L/C Impor
601.03004 Pendapatan Atas L/C Ekspor
601.04000 Pendapatan Dari Selisih Kurs

65 Pendapatan Non-Operasional
650.00000 Pendapatan Non-Operasional Dalam Rupiah
650.01000 Keuntungan Penjualan Aktiva Tetap
650.02000 Pendapatan Sewa
650.03000 Bunga Antar Kantor
650.04000 Pendapatan Non-Operasional Dalam Rupiah-Lainnya
650.00000 Pendapatan Non-Operasional Dalam Valas

70 Biaya Operasional
700.00000 Biaya Operasional Dalam Rupiah
700.01000 Biaya Bunga
700.01001 Biaya Bunga Dari Kredit Yang Diterima
700.01002 Biaya Bunga Dari transaksi antar bank
700.01012 Biaya Jasa Giro
700.01022 Biaya Bunga Dari Transaksi Tabungan
700.01032 Biaya Bunga Dari Transaksi Deposito Berjangka
700.01042 Biaya Bunga Dari Transaksi Transaksi interbank Call Money
700.01052 Biaya Bunga Dari Pinjaman Yang Diterima
700.01003
700.02000 Biaya Bunga Karena Penjualan Surat-Surat Berharga
700.03000 Hadiah
700.04000 Biaya Provisi Dan Komisi
700.05000 Biaya Premi Asuransi
700.06000 Biaya Transaksi Pasar modal
700.07000 Biaya Penyusutan
700.08000 Biaya Penyertaan Modal
700.09000 Biaya Penempatan Dana antar Bank
700.10000 Biaya Penurunan Nilai Surat Berharga
700.10006 Biaya Overhead
700.10007 Biaya Umum Dan Administrasi
700.10008 Biaya Personalia
700.11000 Biaya Overhead Lainnya

AKUNTANSI PERBANKAN 10
700.11001 Biaya Operasional Dalam Rupiah Lainnya
Provisi Dan Komisi Yang dibayar Selain Untuk Penerimaan Dana

Nomor Perkiraan

701.11000 Biaya Operasional Dalam Valas

75 Biaya Non Operasional


750.00000 Biaya Non Operasional Dalam Rupiah
750.01000 Kerugian Karena Penjualan Aktiva Tetap
750.02000 Denda/ Sanksi
750.03000 Bunga Antar Kantor
750.04000 Biaya Non-Operasional dalam rupiah lainnya
751.00000 Biaya Non-Operasional dalam valas

Dalam penyusunan laporan keuangan secara intern, masing-masing bank dapat membuat versi
laporan sendiri, yang dikenal dengan laporan manajemen atau laporan intern. Format atau bentuk
dari laporan manajemen atau laporan diatas pada dasarnya sama, dimana baik aktiva, passiva,
pendapatan, dan biaya perlu disajikan dengan benar dengan cara mengelompokkannya dalam
kelompok yang tepat.

TRANSAKSI-TRANSAKSI INTERN DAN EKSTERN DALAM BANK

Transaksi adalah proses awal akuntansi. Transaksi dapat dibedakan antara transaksi intern
dan transaksi ekstern

Transksi Intern adalah transaksi yang mempengaruhi pos-pos dalam bank saja, yakni tidak
melibatkan pihak ketiga. Sedangkan transaksi ekstern adalah transaksi yang dilakukan karena
melibatkan pihak ketiga dan bank dan menyebabkan berubahnya hutang atau piutang bank.

AKUNTANSI PERBANKAN 11

Anda mungkin juga menyukai