Anda di halaman 1dari 42

Scanned by CamScanner

Scanned by CamScanner
DAFTAR ISI

Cover .............................................................................. i

SK Penetapan .............................................................................. ii

Kata Pengantar .............................................................................. iii

Daftar Isi .............................................................................. iv

BAB I KEBIJAKAN AKUNTANSI UMUM

1.1 Tujuan Pelaporan Keuangan ......................................... 1


1.2 Basis Akuntansi ........................................................... 2
1.3 Hubungan Antar Komponen Laporan Keuangan ............... 2
1.4 Prinsip Akuntansi ......................................................... 3

BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI YAYASAN PEMBINA PENDIDIKAN SEMERU

2.1 Pendapatan ................................................................. 5


2.2 Biaya .......................................................................... 6
2.3 Asset .......................................................................... 7
2.4 Kewajiban ................................................................... 9
2.5 Ekuitas ....................................................................... 9

BAB III LAPORAN KEUANGAN

3.1 Tujuan Laporan Keuangan ............................................ 11


3.2 Tanggungjawab atas Laporan Keuangan ......................... 11
3.3 Komponen Laporan Keuangan ....................................... 12

BAB IV KODE REKENING BUKU BESAR DAN BUKU PEMBANTU

4.1 Rumusan Pengkodean .................................................. 24


4.2 Rincian Kode Rekening ................................................. 25

BAB V PEMBUKUAN, PELAPORAN DAN MONITORING ANGGARAN

5.1 Pembukuan ................................................................. 37


5.2 Pelaporan ................................................................... 37
5.3 Monitoring .................................................................. 37

BAB VI PENUTUP .......................................................................... 38

iii
BAB I

KEBIJAKAN AKUNTANSI UMUM

1.1. Tujuan Pelaporan Keuangan


Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai
posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas
pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi
keputusan mengenai alokasi sumber daya. Secara spesifik, tujuan secara khusus
pelaporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk
pengambilan keputusan dan menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas
sumber daya yang dimiliki, dengan:
a) menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban,
dan ekuitas dana;
b) menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi,
kewajiban, dan ekuitas dana;
c) menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber
daya ekonomi;
d) menyediakan informasi mengenai kepatuhan realisasi terhadap anggaran;
e) menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai
aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya;
f) menyediakan informasi mengenai potensi entitas untuk membiayai
penyelenggara kegiatan;
g) menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan
entitas pelaporan dalam mendanai aktivitasnya;

Laporan keuangan untuk tujuan umum juga mempunyai peranan prediktif dan
prospekti, menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi besarnya
sumber daya yang dibutuhkan untuk operasi yang berkelanjutan, sumber daya yang
dihasilkan dari operasi yang berkelanjutan, serta resiko dan ketidakpastian yang
terkait.

1
PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

1.2. Basis Akuntansi


Basis akuntansi merupakan prinsip-prinsi akuntansi yang menentukan kapan
pengaruh atas transaksi atau kejadian harus diakui untuk tujuan pelaporan
keuangan. Basis akuntansi pada umumnya ada dua yaitu basis kas {cash basis of
Accounting} dan basis akrual {accrual basis of accounting}.

Dalam akuntansi berbasis kas, transaksi ekonomi dan kejadian lain diakui
ketika kas diterima atau dibayarkan dari kas. Sedangkan dalam akuntansi berbasis
akrual berarti suatu basis akuntansi di mana transaksi ekonomi dan peristiwa-
peristiwa lain diakui dan dicatat dalam catatan akuntansi dan dilaporkan dalam
periode laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut, bukan pada
saat kas atau ekuivalen kas diterima atau dibayarkan.

Entitas pelaporan diperkenankan untuk menyelenggarakan akuntansi dan


penyajian laporan keuangan dengan menggunakan sepenuhnya basis akrual {fully
accrual basis), baik dalam pengakuan pendapatan, belanja, transfer, dan
pembiayaan, maupun dalam pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana.
Namun, entitas pelaporan tersebut tetap menyajikan laporan Realisasi
Anggaran (LRA) berdasarkan basis kas. Rekonsiliasi dari LRA berbasis akrual ke
LRA berbasis kas wajib disajikan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK).

1.3. Hubungan antar Komponen Laporan Keuangan


Pos-pos yang terdapat dalam masing-masing laporan keuangan adalah
saling terkait satu sama lain.

I.3.1 Laporan Realisasi Anggaran dengan Laporan Arus Kas.


Pos-pos pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang disajikan dalam Laporan
Realisasi Anggaran (LRA) pada dasarnya sama dengan pos-pos yang disajikan dalam
Laporan Arus Kas (LAK). Perbedaan utama antara LRA dan LAK adalah disajikannya
transaksi nonanggaran di LAK tetapi tidak disjikan di LRA. Disamping itu juga
terdapat perbedaan klasifikasi anggaran karena perbedaan tujuan pelaporannya.

STIE Widya Gama Lumajang Halaman -2


PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

I.3.2. Neraca dengan Laporan Arus Kas


Keterkaitan antara Neraca dan LAK adalah dalam penyajian saldo kas. Selisih
antara saldo awal dan akhir kas di Neraca merupakan kenaikan/penurunan kas
sebagaimana yang disajikan dalam LAK. Dengan kata lain selisih saldo awal dan
akhir kas Neraca harus sama dengan kenaikan/penurunan kas dalam Laporan Arus
Kas. Selain itu saldo akhir kas Bendahara dalam Neraca harus sama dengan saldo
akhir kas dalam Laporan Arus Kas.

I.3.3. Catatan atas Laporan Keuangan dengan Laporan Realisasi


Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari LRA, Neraca, dan LAK, karena CaLK menjelaskan/mengungkapkan
lebih rinci atas pos-pos dalam LRA, Neraca, dan LAK tersebut.

1.4. PRINSIP AKUNTANSI


1. PRINSIP NILAI HISTORIS
a) Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau
sebesar nilai wajar dari imbalan untuk memperoleh aset tersebut pada saat
perolehan;
b) Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang diharapkan akan
dibayarkan untuk memenuhi kewajiban di masa yang akan datang;
c) Nliai Perolehan lebih dapat diandalkan daripada penilaian yang lain karena
lebih obyektif dan dapat diverifikasi.
2. PRINSIP REALISASI
a) Pendapatan yang tersedia yang telah diotorisasikan melalui anggaran
selama suatu tahun fiskal akan digunakan untuk membiayai belanja yang
terjadi dalam periode tersebut;

b) Prinsip penandingan pendapatan-belanja tidak mendapat penekanan


seperti dalam akuntansi komersial.

3. PRINSIP SUBSTANSI MENGUNGGULI BENTUK


Peristiwa harus dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas
bukan hanya mengikuti aspek formalitas.

STIE Widya Gama Lumajang Halaman -3


PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

4. PRINSIP PERIODISITAS
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas perlu dibagi menjadi
periode-periode pelaporan, sehingga kinerja entitas dapat diukur dan posisi
sumber daya yang dimilikinya dapat ditentukan.
5. PRINSIP KONSISTENSI
a) Perlakuan akuntansi yang sama harus ditekankan pada kejadian yang
serupa dari periode ke periode (prinsip konsistensi internal);
b) Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat metode yang
baru diterapkan menunjukkan hasil yang lebih baik dari metode yang lama;
c) Pengaruh atas perubahan penerapan metode harus diungkapkan dalam
laporan keuangan.
6. PRINSIP PENGUNGKAPAN LENGKAP
a) Laporan keuangan harus menyajikan secara lengkap informasi yang
dibutuhkan oleh pengguna;
b) Informasi tersebut dapat ditempatkan pada lembar muka laporan keuangan
atau catatan atas laporan keuangan.
7. PRINSIP PENYAJIAN WAJAR
Dalam penyajian dengan wajar posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi
keuangan, diperlukan pertimbangan sehat yang mengandung unsur
kehati-hatian pada saat melakukan perkiraan dalam kondisi ketidakpastian
sehingga aset atau pendapatan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban
tidak dinyatakan terlalu rendah.
8. PRINSIP PENGAKUAN
a) Aset diakui pada saat potensi ekonomi masa depan diperoleh dan
mempunyai nilai yang dapat diukur dengan andal;
b) Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat
kewajiban timbul;
c) Pendapatan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas entitas
pelaporan;
d) Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas entitas
pelaporan;
e) Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas entitas
pelaporan.

STIE Widya Gama Lumajang Halaman -4


PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

BAB II

KEBIJAKAN AKUNTANSI YAYASAN PEMBINA PENDIDIKAN SEMERU

2.1. PENDAPATAN
Pendapatan adalah arus masuk bruto dan manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas Yayasan Pembina Pendidikan Semeru selama satu periode yang
mengakibatkan penambahan ekuitas bersih. Pendapatan Yayasan Pembina
Pendidikan Semeru diklasifikasikan ke dalam:
a. Pendapatan Usaha dari Jasa Layanan
Merupakan pendapatan yang diperoleh sebagai imbalan atas jasa yang
diserahkan kepada masyarakat. Pendapatan Usaha dan Jasa Layanan di YPPS
terdiri atas sumbangan pengembangan pendidikan (SPP), dana
pengembangan pendidikan (DPP), uang praktikum, dan sumbangan
perpustakaan.
b. Pendapatan Non Operasional
Pendapatan Non Operasional adalah pendapatan yang diperoleh dari kegiatan
diluar usaha. Misalkan sewa gedung, sewa tanah, pendapatan bunga Bank dan
Pendapatan Deposito.
c. Pendapatan lain - lain
Pendapatan Usaha Lainnya adalah pendapatan yang berasal dari hasil kerja
sama dengan pihak lain, Misalkan Kerja sama dengan mitra kerja swasta,
kontribusi kegiatan kemahasiswaan dan lain-lain yang tidak berhubungan
secara langsung dengan tugas dan fungsi sekolah tinggi.
d. Pendapatan dari Hibah
Pendapatan dari Hibah adalah merupakan pendapatan yang berasal dari
pemberian (hibah) pemerintah atau lembaga.

Pengukuran pendapatan Yayasan Pembina Pendidikan Semeru adalah:


a. Pendapatan usaha dari jasa layanan dan pendapatan usaha lainnya dicatat
sebesar nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima.
Besarnya pendapatan usaha dari layanan ditentukan dengan Surat Keputusan
Ketua .
b. Pengukuran pendapatan diatas menggunakan azas bruto.
STIE Widya Gama Lumajang Halaman -5
PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

2.2. BIAYA

Biaya adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi


dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban
yang mengakibatkan penurunan ekuitas bersih.

Biaya Yayasan Pembina Pendidikan Semeru diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Biaya Pendidikan
Merupakan seluruh biaya yang terkait langsung dengan pelayanan antara lain
meliputi biaya pegawai, honor mengajar, biaya jasa layanan, biaya
pemeliharaan, biaya daya dan jasa, biaya ATK, biaya tim dan biaya langsung
lainnya yang berkaitan langsung dengan kegiatan pendidikan yang diberikan
oleh YPPS.
b. Biaya Penelitian
Merupakan biaya-biaya yang diperlukan untuk mendanai kegiatan pengabdian
dosen. Biaya ini antara lain meliputi biaya penelitian dan penerbitan Jurnal
berkala STIE Widya Gama Lumajang.
c. Biaya Pengabdian kepada masyarakat
Merupakan biaya-biaya yang diperlukan untuk mendanai kegiatan pengabdian
kepada masyarakat dosen STIE Widya Gama Lumajang. Biaya ini antara lain
meliputi biaya perjalanan dinas dan honor sebagai narasumber.
d. Investasi Prasarana
Merupakan biaya-biaya yang diperlukan untuk pengadaaan prasarana
Yayasan Pembina Pendidikan Semeru.
e. Investasi Sarana
Merupakan biaya-biaya yang diperlukan untuk pengadaaan sarana Yayasan
Pembina Pendidikan Semeru
f. lnvestasi Sumber Daya Manusia
Merupakan biaya-biaya yang diperlukan untuk peningkatan Sumber Daya
Manusia STIE Widya Gama Lumajang. Biaya ini antara lain meliputi biaya
pendidikan untuk dosen, biaya pelatihan, workshop, TOT dan lain-lain yang
dapat meningkatkan kualitas dosen.

STIE Widya Gama Lumajang Halaman -6


PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

Pengukuran biaya Yayasan Pembina Pendidikan Semeru Lumajang dicatat sebesar:


a. Jumlah kas yang dibayarkan jika seluruh pengeluaran tersebut dibayar pada
periode berjalan;
b. Jumlah biaya periode berjalan yang harus dibayar pada masa yang akan
datang.

2.3. ASET
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Yayasan
Pembina Pendidikan Semeru sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana
manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh serta
dapat diukur dalam satuan uang, dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena
alasan sejarah dan budaya. Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam
aset adalah potensi aset tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung
maupun tidak langsung, bagi kegiatan operasional Yayasan Pembina Pendidikan
Semeru, berupa aliran pendapatan atau penghematan belanja bagi Yayasan
Pembina Pendidikan Semeru.

Aset meliputi sebagai berikut:


a. Kas dan Setara Kas
Kas adalah uang tunai atau saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat
digunakan untuk membiayai kegiatan Yayasan Pembina Pendidikan Semeru.
Kas terdliri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro. Setara kas (Cash
equivalent) merupakan bagian dari aset lancar yang sangat likuid, yang dapat
dikonversi menjadi kas dalam jangka waktu 1 s.d. 3 bulan tanpa menghadapi
resiko perubahan nilai yang signifikan, tidak termasuk piutang dan persediaan.
b. Piutang Usaha
Piutang usaha adalah hak yang timbul dari penyerahan barang atau jasa dalam
rangka kegiatan operasional Yayasan Pembina Pendidikan Semeru. Transaksi
piutang usaha memiliki karakteristik sebagai berikut:
i. Terdapat penyerahan barang, jasa, uang, atau timbulnya hak untuk
menagih berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
ii. persetujuan atau kesepakatan pihak- pihak terkait; dan
iii. jangka waktu pelunasan.

STIE Widya Gama Lumajang Halaman -7


PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

Piutang usaha diukur sebesar nilai yang dapat direalisasikan (net realizable
value). Piutang usaha Yayasan Pembina Pendidikan Semeru dihitung dengan
cara menghitung jumlah tunggakan pembayaran mahasiswa sesuai dengan
tarif yang ditetapkan dengan surat ketetapan YPPS.
c. Persediaan
Persediaan adalah aset yang diperoleh dengan maksud untuk:
a. dijual dalam kegiatan usaha normal;
b. digunakan dalam proses produksi; atau
c. dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam
proses produksi atau pemberian jasa.
d. Aset Tetap
Aset tetap adalah aset berwujud yang:
a. dimiliki untuk digunakan dalam proses produksi atau penyediaan barang
atau jasa untuk disewakan kepada pihak lain, atau untuk tujuan
administratif; dan
b. diharapkan untuk digunakan lebih dari satu tahun.

Pengukuran aset tetap di Yayasan Pembina Pendidikan Semeru sebagai berikut:


a. Aset tetap diukur berdasarkan biaya perolehan, Aset tetap dicatat sebesar
nilai yang tercantum dalam SPM-belanja modal.
e. Aset Lainnya
Aset lainnya adalah aset Yayasan Pembina Pendidikan Semeru selain aset
lancar dan aset tetap. Aset lainnya di Yayasan Pembina Pendidikan Semeru terdiri
atas:
i. Aset tak berwujud
Aset tak berwujud adalah aset non-moneter yang dapat diidentifikasi dan
tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam
menghasilkan atau menyerahkan barang / jasa, yang memiliki m asa
manfaat lebih dari 12 bulan. Aset tak berwujud antara lain: software, HAKI,
copyright , dan lain-lain.
ii. Aset Lain-lain
Merupakan aset Yayasan Pembina Pendidikan Semeru yang tidak dapat
dikelompokkan dalam aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap,
aset tak berwujud, dan aset sewa guna usaha.

STIE Widya Gama Lumajang Halaman -8


PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

2.4. KEWAJIBAN
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
Yayasan Pembina Pendidikan Semeru. Karakteristik kewajiban adalah bahwa
YPPS mempunyai kewajiban masa kini. Kewajiban merupakan suatu tugas dan
tanggung jawab untuk bertindak atau untuk melaksanakan sesuatu dengan
cara tertentu. Kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai
konsekuensi dari kontrak mengikat atau peraturan perundangan. Kewajiban
juga dapat timbul dari praktik bisnis yang lazim. Kewajiban disajikan di neraca
jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya yang mengandung
manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban (obligation)
masa kini dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban jangka pendek merupakan kewajiban yang diharapkan akan
dibayar/diselesaikan atau jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal
neraca. Pengukuran Kewajiban jangka pendek dinilai sebesar nilai nominal.
Jenis kewajiban jangka pendek di Yayasan Pembina Pendidikan Semeru antara lain:
a. Utang usaha, yaitu kewajiban yang timbul karena kegiatan operasional
YPPS;
b. Utang pajak, yaitu kewajlban yang timbul kepada negara berupa
pembayaran pajak.

b. Kewajiban Jangka Panjang


Kewajiban jangka panjang merupakan kewajiban yang diharapkan akan
dibayar/diselesaikan atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari 12 bulan
setelah tanggal neraca. Kewajiban jangka panjang dinilai sebesar nominal.

2.5. EKUITAS
Ekuitas adalah hak residual Yayasan Pembina Pendidikan Semeru atas aset
setelah dikurangi seluruh kewajiban yang dimiliki. Ekuitas Yayasan Pembina
Pendidikan Semeru terdiri atas:
a. Ekuitas Tidak Terikat
Ekuitas tidak terikat adalah ekuitas barupa sumber daya yang penggunaannya
tidak dibatasi untuk tujuan tertentu. Ekuitas tidak terikat dinilai sebesar nilai

STIE Widya Gama Lumajang Halaman -9


PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

buku ekuitas tidak terikat pada saat penetapan Yayasan Pembina Pendidikan
Semeru. Ekuitas tidak terikat di YPPS meliputi:
i. Surplus & Defisit Tahun Lalu
Surplus & Defisit Tahun Lalu merupakan akumulasi Surplus & Defisit pada
periode-periode sebelumnya.
ii. Surplus & Defisit Tahun Berjalan
Surplus & Defisit Tahun Berjalan berasal dari seluruh pendapatan setelah
dikurangi seluruh biaya pada tahun berjalan.
b. Ekuitas Terikat Temporer
Ekuitas terikat temporer adalah ekuitas berupa sumber daya ekonomi yang
penggunaannya dan/atau waktunya dibatasi untuk tujuan tertentu dan/atau
jangka waktu tertentu oleh Yayasan Pembina Pendidikan Semeru. Pembatasan
tersebut dapat berupa pembatasan waktu dan/atau pembatasan penggunaan
ekuitas tersebut oleh YPPS. Ekuitas terikat temporer di YPPS diukur
sebesar aset lancar non kas dikurangi total kewajiban baik kewajlban jangka
pendek dan jangka panjang.
c. Ekuitas Terikat Permanen
Ekuitas terikat permanen adalah ekuitas berupa sumber daya yang
penggunaannya dibatasi secara permanen untuk tujuan tertentu oleh
YPPS/donatur. Ekuitas terikat permanen di Yayasan Pembina Pendidikan
Semeru meliputi:
i. Aset tetap sebelum dilaksanakan revaluasi oleh tim. Ekuitas terikat
permanen ini diukur sebesar nilal buku pada saat penetapan YPPS.
ii. Kenaikan aset tetap hasil revaluasi oleh tim. Ekuitas terikat permaner ini
diukur dengan nilai wajar pada saat revaluasi aset.
iii. Aset lainnya. Ekuitas terikat permanen ini diukur sebesar nilai buku pada
saat penetapan YPPS.

STIE Widya Gama Lumajang Halaman -10


PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

BAB III

LAPORAN KEUANGAN

3.1. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN


Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi mengenai
posisi keuangan, operasional keuangan, arus kas Yayasan Pembina Pendidikan
Semeru yang bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan dalam membuat
dan mengevaluasi keputusan ekonomi.
Laporan keuangan disusun untuk tujuan umum yaitu memenuhi kebutuhan
baresama seabgian besar pengguna. Namun demikian, laporan keungan tidak
menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pengguna laporan
keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan Yayasan
Pembina Pendidikan Semeru menyajikan informasi tentang:
1. Aset
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Pendapatan dan Biaya
5. Arus Kas
6. Realisasi Anggaran

3.2. TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN


Yayasan Pembina Pendidikan Semeru bertanggung jawab atas penyususnan
dan penyajian laporan keuangan yang terdiri dari laporan realisasi pendapatan dan
penggunaan dana yang disertai dengan surat pernyataan tanggung jawab yang
berisikan pernyataan bahwa pengelolaan anggaran telah dilaksanakan berdasarkan
sistem pengendalian internal yang memadai, akuntansi keuangan telah
diselenggarakan sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan kebenaran isi
laporan keuangan merupkan tanggungjawab Ketua Yayasan Pembina Pendidikan
Semeru.

STIE Widya Gama Lumajang Halaman -11


PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

3.3. KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN


Laporan keuangan setidak-tidaknya terdiri dari komponen-komponen berikut ini:
3.3.1 Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Operasional
a. LRA menyajikan informasi tentang anggaran dan reaisasi anggaran YPPS
secara tersanding yang menunjukkan tingkat capaian target-target yang telah
disepakati dalam dokumen pelaksaan anggaran.
b. Laporan Operasional menyajikan informasi tentang operasi YPPS mengenai
sumber, alokasi dan pemakaian sumber daya ekonomi yang dikelola oleh
YPPS Laporan operasional dapat berupa laporan aktivitas.
c. lnformasi dalam LRA dan Laporan operasional, digunakan bersama-sama
dengan informasi yang diungkapkan dalam komponen laporan keuangan
lainnya sehingga dapat membantu para pengguna laporan keuangan untuk:
i. Mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber-sumber daya
ekonomi
ii. Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi dan penggunaan
anggaran secara menyeluruh
iii. Menyediakan informasi mengenai realisasi anggaran secara menyeluruh
yang berguna dalam mengevaluasi kinerja YPPS dalam hal efisiensi dan
efektivitas pengguna anggaran.
iv. Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan realisasi pendapatan,
belanja, dan pembiayaan selama suatu periode.

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) mengungkapkan kegiatan keuangan


Yayasan Pembina Pendidikan Semeru yang menunjukkan kepatuhan terhadap
Anggaran pendapatan dan belanja dengan menyajikan ikhtisar sumber, alokasi
dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh YPPS dalam satu
periode pelaporan. LRA menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya dalam satu periode pelaporan.

LRA menyajikan sekurang-kurangnya unsur-unsur sebagai berikut:


a. Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan Rekening kas yang menambah ekuitas
dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi
hak YPPS dan tidak dibayar kembali oleh YPPS.

STIE Widya Gama Lumajang Halaman -12


PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

b. Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening kas yang mengurangi
ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak
akan diperoleh pembayarannya kembali oleh Yayasan Pembina Pendidikan
Semeru.
c. Transfer
Transfer adalah penerimaan/pengeluaran uang dari suatu entitas pelaporan
dari/kepada entitas lain.
d. Surplus/defisit
Surplus/defisit adalah selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja
selama satu perlode pelaporan.
e. Pembiayaan
Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran
bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam
penganggaran Yayasan Pembina Pendidikan Semeru terutama dimaksudkan
untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.

Penyandingan antara anggaran dan realisasi menunjukkan tngkat capaian


target-target yang telah disepakati antara legislatif dan eksekutif sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Informasi tersebut berguna bagi para pengguna
laporan dalam mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber-sumber daya
ekonomi, akuntabilitas, dan ketaatan entitas pelaporan terbadap anggaran.
Berhubung anggaran akan disandingkan dengan realisasinya maka dalam
penyususnan seharusnya digunakan struktur, definisi, dan basis yang sama dengan
yang digunakan dalam pelaporannya.

Rencana Anggaran Biaya (RAB) – Rencana Kegiatan dan Anggaran Yayasan


(RKAY) terdiri dari anggaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Pendapatan
adalah semua penerimaan kas umum yang menambah ekuitas dana lancar dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak Yayasan Pembina
Pendidikan Semeru dan tidak perlu dibayar kembali oleh Yayasan Pembina Pendidikan
Semeru. Belanja adalah semua pengeluaran kas umum daerah yang mengurangi
ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak
akan diperoleh pembayarannya kembali oleh Yayasan Pembina Pendidikan Semeru.
Pembiayaan (financing) adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali

STIE Widya Gama Lumajang Halaman -13


PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran
bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam
penganggaran Yayasan Pembina Pendidikan Semeru terutama dimaksudkan untuk
menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.

3.3.2 NERACA
Tujuan utama neraca adalah menyediakan informasi tentang posisi
keuangan Yayasan Pembina Pendidikan Semeru meliputi aset, kewajiban dan ekuitas
pada tanggal tertentu.

Informasi dalam neraca digunakan bersama-sama dengan Informasi


yang diungkapkan dalam laporan keuangan lainnya sehingga dapat membantu
para pengguna laporan keuangan untuk menilai:
a. Kemampuan YPPS dalam memberikan jasa layanan secara berkelanjutan
b. Likuiditas dan Solvabilitas
C. Kebutuhan Pendanaan Eksternal

Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan suatu


entitas pelaporan mengenai aset, kcwajiban/ dan ekuitas dana pada tanggal
pelaporan. Neraca terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas dana (net asset).
Ekuitas dana merupakan selisih dari aset setelah dlkurangi kewajiban, atau
dalam persamaan akuntansi dapat dirumuskan:

ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS DANA

A. Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
Yayasan Pembina Pendidikan Semeru (YPPS) sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial masa depan
diharapkan dapat diperoleh, baik oleh YPPS maupun masyarakat, serta
dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan
yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan surnber-
sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.
Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh
oleh YPPS dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan
andal. Aset diakui pada saat diterima atau kepemiIikannya dan/atau
STIE Widya Gama Lumajang Halaman -14
PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

kepenguasaannya berpindah. Jika suatu entitas memlliki aset moneter


dalam mata uang asing maka harus dijabarkan dan dinyatakan dalam mata
uang rupiah. Penjabaran mata uang asing tersebut menggunakan kurs
tengah bank sentral pada tanggal neraca. Aset diklasifikasikan menjadi aset
lancar dan aset nonlancar.
1. Aset Lancar
Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika:
1. diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki
untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal
pelaporan, dan
2. berupa kas dan setara kas.

Aset lancar disajikan dalam neraca meliputi kas dan setara kas, investasi
jangka pendek, piutang, dan persediaan.
a). Kas dan Setara Kas
Kas diakui pada saat diterima atau pada saat kepemilikannya
dan/atau kepenguasaannya berpindah, kas dicatat sebesar nilai
nominal artinya disajikan sebesar nilai rupiah tersebut. Apabila
terdapat kas dalam valuta asing, maka kas tersebut dikonversi
menjadi rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal
laporan. Termasuk dalam klasifikasi kas adalah kas di bank, kas yang
dipegang bendahara dan deposito berjangka kurang dari 3 (tiga)
bulan. Dalam neraca YPPS, kas biasanya disajikan meliputi kas di
bendahara yayasan, kas di bendahara penerimaan, dan kas di
bendahara pengeluaran.
b). Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek diakui pada saat terjadinya pemindahan
kepemilikan, yaitu pada saat YPPS menenerima bukti investasi.
Pos-pos investasi jangka pendek antara lain deposito berjangka 3
(tiga) sampai 12 (dua belas) bulan dan surat berharga yang mudah
diperjualbelikan. lnvestasi Jangka pendek dicatat sebasar nliai
perolehan.

STIE Widya Gama Lumajang Halaman -15


PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

c). Piutang
Pos-pos piutang antara lain terdiri dari piutang mahasiswa,
piutang dosen/karyawan, dan piutang lainnya yang diharapkan
diterima dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal
pelaporan. Piutang dicatat sebesar nilai nominalnya.
d). Persediaan
Persediaan mencakup barang atau perlengkapan yang dibeli dan
disimpan untuk digunakan, misalnya barang pakai habis seperti alat
tulis kantor, barang tidak habis pakai seperti komponen peralatan,
dan barang bekas pakai seperti komponen bekas. Jenis-jenis
persediaan beserta nilainya perlu diungkap dalam catatan atas
laporan keuangan.

2. Aset Non Lancar


Aset non lancar mencakup aset yang bersifat jangka panjang dan aset tak
berwujud, yang digunakan secara langsung atau tidak langsung untuk
kegiatan YPPS atau yang digunakan masyarakat umum. Yang termasuk
dalam aset nonlancar adalah aset yang tidak memenuhi kriteria sebagai
aset lancar sebagaimana diuraikan terdahulu. Aset nonlancar
diklasifikaSikan menjadi investasi jangka panjang, aset tetap, dana
cadangan, dan aset lainnya.
a). Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang adalah investasi yang mempunyai masa
manfaat lebih dari satu tahun. Investasi jangka panjang YPPS
berupa obligasi dan saham.
b). Aset Tetap
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat
lebih dari dua belas bulan untuk digunakan dalam kegiatan STIE
Widya Gama atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset tatap
dicatat sebesar biaya perolehan. Apabila penilalan aset tetap dengan
menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan, maka nilai aset
tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. Selain
tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap dapat

STIE Widya Gama Lumajang Halaman -16


PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut. Biaya


perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola meliputi
biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak
langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan,
perlengkapan ,tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya
lainnya yang terJadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap
tersebut.
Aset tetap terdiri dari:
1. Tanah
2. Gedung dan Bangunan
3. Peralatan dan Mesin
4. Jalan , Irigasi, dan Jaringan (Emplasmen)
5. Aset Tetap Lainnya
6. Kontruksi Dalam Pengerjaan

c). Dana Cadangan


Dana cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampunq
kebutuhan yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat
dipenuhi dalam satu tahun anggaran, pembentukan dana cadangan
diakui pada saat dilakukan penyisihan uang untuk tujuan
pencadangan dimaksud. Dana cadangan dirinci menurut tujuan
pernbentukannya. Peruntukan dana cadangan harus diatur dengan
surat keputusan dan tidak dapat digunakan untuk peruntukan yang
lain, Pembentukan dana cadangan dapat dilakukan jika keadaan
keuangan YPPS mengalami surplus anggaran. Pembentukan dana
cadangan dilakukan dengan persetujuan pihak-pihak yang terkait,
demikian juga pada waktu pencairan dana tersebut. YPPS dapat
membentuk lebih dari satu Dana Cadangan. Apabila terdapat lebih dari
satu dana cadangan, maka dana cadangan harus diungkapkan dan
dirinci sesuai dengan tujuannya.
d). Aset Lainnya
yang termasuk dalam aset lainnya adalah:
1. Aset Tak Berwujud
2. Tuntutan perbendaharaan/tuntutan ganti rugi yang jatuh tempo
lebih dari 12 (dua belas) bulan
3. Aset Kerjasama dengan Pihak Ketiga (Kemitraan).
STIE Widya Gama Lumajang Halaman -17
PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

Aset tak berwujud (intangible asset) adalah aset nonkeuangan yang


dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta
dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau
digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan
intelektual. Aset tak berwujud meliputi :
1. Software komputer
2. Lisensi dan franchise
3. Hak cipta (copyright), paten, goodwill dan hak lainnya
4. Hak jasa dan operasi
5. Aset tak berwujud dalam pengembangan.

Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi menggambarkan


tagihan kepada pegawai YPPS yang terbukti menyalahgunakan uang
negara atau menghilangkan aset YPPS. Tuntutan
perbendaharaan/tuntutan ganti rugi dinilai sebesar nilai nominal
dalam surat ketetapan atau Surat Keputusan dari pejabat
yang berwenang.

Kemitraan dengan Pihak Ketiga menggambarkan nilai hak yang akan


diperoleh atas suatu aset yang dibangun dengan cara kemitraan
STIE dan swasta berdasarkan perjanjian. Kemitraan dengan pihak
ketiga dinilai sebesar nilai kontrak kerjasama antara STIE dengan
pihak ketiga.

B. Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi YPPS.
Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya
ekonomi akan dilakukan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan
kewajiban yang ada sekarang, dan perubahan atas kewajiban tersebut
mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal. Kewajiban
diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul.

Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang


asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran
mata uarg asing menggunakan kurs tengah bank sentral (Bank

STIE Widya Gama Lumajang Halaman -18


PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

Indonesia) pada tanggal neraca. Kewajiban diklasiftkasikan rnenjadi


kewajibah jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.

1. Kewajiban Jangka Pendek


Suatu kewajlban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika
diharapkan dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal pelaporan, Kewajiban jangka pendek dapat dikategorikan
dengan cara yang sama seperti aset lancar. Beberapa kewajlban
jangka pendek, seperti utang transfer YPPS atau utang kepada
pegawai merupakan suatu bagian yang akan menyerap aset lancar
dalam tahun pelaporan berikutnya. Kewajiban jangka pendek lainnya
adalah kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan
setelah tanggal pelaporan.

2. Kewajiban Jangka Panjang


Suatu kewajiban dlklaslfikasikan sebagai kewajiban jangka panjang
jika diharapkan dibayar dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan.
Suatu entitas pelaporan, tetap mengklasifikasikan kewajiban jangka
panjangnya, meskipun kewajiban tersebut jatuh tempo dan untuk
dlselesaikan dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan
jlka:
1. jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari 12 (dua belas)
bulan;
2. entitas dimaksud mendanai kembali (refinance) kewajiban tersebut
atas dasar jangka panjang; dan
3. maksud tersebut didukung dengan adanya suatu perjanjian
pendanaan kembali (refinance), atau adanya penjadwalan kembali
terhadap pembayaran, yang diselesaikan sebelum laporan keuangan
disetujui.

Beberapa kewajiban yang jatuh tempo untuk dilunasi pada tahun


berikutnya mungkin diharapkan dapat didanai kembali (refinancing) atau
digulirkan (roll over) berdasarkan kebijakan entitas pelaporan dan diharapkan
tidak akan segera menyerap dana entitas, Kewajiban yang damikian
dipertimbangkan untuk menjadi suatu bagian dari pembiayaan jangka
panjang dan diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang. Namun
dalam situasi di mana kebijakan pendanaan kembali tidak berada pada
STIE Widya Gama Lumajang Halaman -19
PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

entitas (sepertl dalam kasus tidak adanya parsetujuan pendanaan


kembali), pendanaan kembali ini tidak dapat dipertimbangkan secara
otomatis dan kewajiban ini diklasifikasikan sebagai pos jangka pendek
kecuali penyelesaian atas perjanjian pendanaan kembali sebelum
persetujuan laporan keuangan membuktikan bahwa substansi kewajiban
pada tanggal pelaporan adalah jangka panjang.

Beberapa perjanjian pinjaman menyertakan persyaratan tertentu


(covenant) yang menyebabkan kewajiban jangka panjang menjadi kewajiban
jangka pendek (payable on demand) jika persyaratan tertentu yang
terkait dengan posisi keuangan peminjam dilanggar.

Kewajiban jangka panjang dapat diklasifikasikan sebagai berikut:


a. Utang Dalam Negeri-Sektor Perbankan
Merupakan utang jangka panjang yang timbul akibat YPPS melakukan
pinjaman kepada perbankan dalam negeri.
b. Utang Luar Negeri
Merupakan utang jangka panjang yang timbul akibat YPPS melakukan
pinjaman kepada negara/lembaga asing. Penarikan pinjaman luar negeri ini
dapat dilakukan melalui penerbitan obligasi yang diperuntukkan bagi pihak
asing.
c. Utang Jangka Panjang Lainnya
Merupakan utang jangka panjang yang tidak dapat dikelompokkan ke
dalam utang dalam negeri - sektor perbankan, utang dalam negeri-
obligasi, Utang luar negeri. Misalnya utang kepada YPPS Pusat/Daerah
Otonom Lainnya.

C. Ekuitas Dana
Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih Yayasan Pembina Pendidikan Semeru
yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban YPPS. Ekuitas Dana
diklasifikasikan menjadi Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas Dana investasi, dan Ekuitas
Dana Cadangan.
1) Ekuitas Dana Lancar
Ekuitas Dana Lancar adalah selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka
pendek. Ekuitas Dana Lancar terdiri dari:

STIE Widya Gama Lumajang Halaman -20


PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

a. Pendapatan yang ditangguhkan, yang merupakan akun pasangan


untuk menampung kas di Bendahara Penerimaan.
b. Cadangan Piutang, yang merupakan akun pasangan yang
dimaksudkan untuk menampung piutang lancar.
c. Cadangan Persediaan, yang merupakan akun pasangan dari
persediaan.
d. Dana yang disediakan untuk Pembayaran kewajiban jangka
pendek, merupakan akun pasangan dari kewajiban jangka pendek
lainnya.

2) Ekuitas Dana Investasi


Ekuitas Dana Investasi mencerminkan kekayaan Yayasan Pembina
Pendidikan Semeru yang tertanam dalam investasi jangka panjang, aset
tetap, dan aset lainnya, dlkurangi dengan kewajiban jangka panjang.
Ekuitas Dana Investasi terdiri dari:
a. Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang, yang merupakan
akun pasangan dari Investasi Jangka Panjang.
b. Diinvestasikan dalam Aset Tetap merupakan akun pasangan dari Aset
Tetap,
c. Diinvestasikan dalam Aset Lainnya, yang merupakan akun pasangan
Aset Lainnya.
d. Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka
Panjang (contra account), yang merupakan akun pasangan dari
seluruh Utang Jangka Panjang

3) Ekuitas Dana Cadangan


Ekuitas Dana Cadangan mencerminkan kekayaan YPPS yang dicadangkan
untuk tujuan tertentu sesuai dengan peraturan perundang- undangan.

3.3.3. LAPORAN ARUS KAS


a. Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi
mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas
selama periode akuntansi serta saldo kas dan setara kas pada
tanggal pelaporan. Arus kas dikelompokkan dalam aktivitas operasi,
Investasi dan pendanaan.
STIE Widya Gama Lumajang Halaman -21
PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

b. Informasi dalam laporan arus kas digunakan bersama-sama dengan


informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan lainnya
sehingga dapat membantu para pengguna laporan keuangan untuk
menilai:
(i) Kemampuan YPPS dalam menghasilkan kas dan setara kas
(ii) Sumber dana YPPS
(iii) Penggunaan dana YPPS
(iv) Prediksi kemampuan YPPS untuk memperoleh sumber dana serta
pengunannya dimasa yang akan datang.

3.3.4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


a. Tujuan utama Catatan atas Laporan Keuangan adalah memberikan
penjelasan dan analisis atas informasi yang ada di LRA/laporan
operasional, laporan posisi keuangan, laporan arus kas dan informasi
tambahan lainnya sehingga para pengguna mendapatkan pemahaman
yang paripurna atas laporan keuangan YPPS.
b. Informasi dalam Catatan atas Laporan Keuangan mencakup antara lain:
(i) Pendahuluan;
(ii) Kebijakan Akuntansi;
(iii) Penjelasan atas pos-pos laporan realisasi Anggaran/ Laporan
Operasional;
(iv) Penjelasan atas pos-pos laporan posisi keuangan;
(v) Kewajiban Kontijensi;
(vi) Informasi tambahan dan pengungkapan lainnya.

Laporan keuangan pokok diatas disertai dengan laporan Kinerja yang


menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang
berisikan ringkasan keluaran dari masing-masing kegiatan dan hasil yang
dicapai dari masing-masing program yang disusun dalam Rencana Bisnis dan
Anggaran.

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) adalah bagian yang tak


terpisahkan dari laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang
penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang
memadai. CaLK dimaksudkan agar laporan keuangan dapat dipahami

STIE Widya Gama Lumajang Halaman -22


PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

dan dibandingkan dengan laporan keuangan entitas lainnya. CaLK sekurang-


kurangnya disajikan dengan susunan sebagai berikut:
1. Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan, pencapaian target, berikut
kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target;
2. Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun pelaporan;
3. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan
kebijakan- kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-
transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya;
4. Pengungkapan informasi untuk pos-pos aset dan kewajiban yang
timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan
belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas;
5. Informasi tambahan yang dlperlukan untuk penyajian yang wajar, tidak
disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.

Untuk menentukan apakah suatu kebijakan akuntansi perlu diungkapkan,


manajemen harus mempertimbangkan apakah pengungkapan tersebut dapat
membantu pengguna untuk memahami setiap transaksi yang tercermin dalam
laporan keuangan. Kebijakan-kebijakan akuntansi yang perlu dipertimbangkan
untuk disajikan meliputi, tetapi tidak terbatas pada, hal-hal sebagai berikut:
1). Pengakuan pendapatan;
2). Pengakuan belanja;
3). Prinsip-prinsip penyusunan laporan konsolidasian;
4). Investasi;
5). Pengakuan dan penghentian/penghapusan aset berwujud dan
tidak berwujud;
6). Kontrak-kontrak konstruksi;
7). Kebijakan kapitalisasi pengeluaran;
8). Kemitraan dengan fihak ketiga;
9). Biaya penelitian dan pengembangan;
10). Persediaan, baik yang untuk dijual maupun untuk dipakai sendiri
11). Dana cadangan.

STIE Widya Gama Lumajang Halaman -23


PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

BAB IV

KODE REKENING BUKU BESAR DAN BUKU PEMBANTU

4.1 RUMUSAN PENGKODEAN

Rekening buku besar diberi kode angka dengan menggunakan metode kode
kelompok (Group Code Methode). Setiap jenis rekening buku besar diberi kode yang terdiri
dari 4 angka dengan arti letak angka dalam setiap kode adalah sebagai berikut:

Angka Angka Angka Angka

I II IV VI
X XX XXXX XXXX.XX

Kelompok Rekening

Golongan Rekening

Sub Golongan Rekening

Jenis Rekening

Kelompok, Golongan, Sub Golongan dan Jenis Rekening diberi kode angka mulai
dari 1 sampai 9, Rekening pembantu biaya diberi kode dengan menambah 2 angka
dibelakang kode rekening kontrol yang bersangkutan. Kode rekening pembantu biaya dapat
digambarkan sebagai berikut:

XXXX.XX . XX . XX . XX

Rekening kontrol biaya

Rekening pembantu biaya

Rekening Jurusan :
Kode Manajemen = 10
Kode Akuntansi = 11

Rekening pembantu kode jurusan

STIE Widya Gama Lumajang Halaman -24


PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

4.2 RINCIAN KODE REKENING

1 ASET
1.1 ASET LANCAR
1101 KAS DAN BANK
1101.1 KAS
1101.2 KAS KECIL
1101.3 BANK JATIM
1101.4 BANK RAKYAT INDONESIA
1101.5 BANK NEGARA INDONESIA
1101.7 BANK RAKYAT INDONESIA (DEPOSITO)

1102 PIUTANG
1102.1 PIUTANG MAHASISWA
1102.2 PIUTANG DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL
1102.3 PIUTANG SEWA
1102.4 PIUTANG KARYAWAN
1102.5 PIUTANG PENDAPATAN
1102.6 PIUTANG LAIN-LAIN

1103 PERSEDIAAN
1103.1 BARANG KONSUMSI
1103.2 SUKU CADANG
1103.3 PERSEDIAAN LAIN-LAIN

1104 UANG MUKA


1104.1 PORSEKOT ASSURANSI………………
1104.2 PROSEKOT BIAYA PERJALANAN DINAS
1104.3 PORSEKOT ASURANSI KESEHATAN
1104.4 PORSEKOT PAJAK PENGHASILAN BADAN
1104.5 PORSEKOT PAJAK PERTABAHAN NILAI
1104.6 PORSEKOT PAJAK PENGHASILAN KARYAWAN

1105 INVESTASI JANGKA PENDEK


1105.1 INVESTASI SEMENTARA – SAHAM
1105.2 INVESTASI SEMENTARA – OBLIGASI
1105.3 INVESTASI SEMENTARA – SERTIFIKAT BANK
1105.4 INVESTASI SEMENTARA – DEPOSITO BERJANGKA

1106 ALAT TULIS KANTOR


1107 PERLENGKAPAN KANTOR
1108 PELENGKAPAN KEBERSIHAN

STIE Widya Gama Lumajang Halaman -25


PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

1.2 INVESTASI JANGKA PANJANG


1201 INVESTASI OBLIGASI
1202 INVESTASI SAHAM
1203 INVESTASI LAIN - LAIN

1.3 ASET TETAP


1301 TANAH
1302 BANGUNAN & GEDUNG
1303 EMPLASEMEN (JALAN, TAMAN, TEMPAT PARKIR)
1304 MEUBEL DAN PERALATAN KANTOR
1305 PERALATAN DAN MESIN
1306 KENDARAAN
1307 ASET TETAP LAINNYA
1308 AKUMULASI PENYUSUTAN BANGUNAN & GEDUNG
1309 AKUMULASI PENYUSUTAN EMPLASEMEN
1310 AKUMULASI PENYUSUTAN MEUBEL DAN PERAL KANTOR
1311 AKUMULASI PENYUSUTAN PERALATAN DAN MESIN
1312 AKUMULASI PENYUSUTAN KENDARAAN
1313 BIAYA PENDIRIAN YANG DITANGGUHKAN
1314 KONSTRUKSI DALAM PELAKSANAAN

2 KEWAJIBAN
2.1 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
2101 UTANG PAJAK PENGHASILAN KARYAWAN
2102 UTANG PAJAK PENGHASILAN BADAN
2103 UTANG GAJI
2104 UTANG JANGKA PENDEK LAIN-LAIN
2105 PENDAPATAN YANG DITERIMA DI MUKA
2106 BELANJA BARANG YANG MASIH HARUS DIBAYAR
2107 BELANJA MODAL YANG MASIH HARUS DIBAYAR
2108 BELANJA BANTUAN SOSIAL YANG MSIH HRS DBYR
2.2 UTANG JANGKA PANJANG
2201 UTANG BANK
2202 UTANG JANGKA PANJANG DARI PIHAK 3

3 EKUITAS
31 EKUITAS
3101 EKUITAS
32 SURPLUS/DEFISIT
3201 SILPA
3202 KOREKSI PENDAPATAN TAHUN ANGGR YANG LALU
3203 KOREKSI BELANJA TAHUN ANGGARAN YANG LALU
4 PENDAPATAN
4.1 PENDAPATAN OPERASIONAL
4101 SPP/UKT
4102 UTS
STIE Widya Gama Lumajang Halaman -26
PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

4103 UAS
4104 HER REGISTRASI
4105 LABORATORIUM AKUNTANSI
4106 LABORATURIUM MANAJEMEN
4107 BIMBINGAN SKRIPSI
4108 UJIAN SKRIPSI
4109 WISUDA & IJASAH
4110 SUMBANGAN UNTUK PERPUSTAKAAN
4111 DPP MAHASISWA MABA
4112 PENDAFTARAN MABA
4113 PENERIMAAN KSP
4114 SUMBANGAN ALUMNI
4115 PENDAPATAN KERJA SAMA

4.2 PENDAPATAN NON OPERASIONAL


4201 PENDAPATAN SEWA GEDUNG
4202 PENDAPATAN BUNGA BANK
4203 PENDAPATAN BUNGA DEPOSITO
4204 PENDAPATAN PENJUALAN TANAH WONOKERTO
4205 PENDAPATAN JASA GIRO

4.3 PENDAPATAN LAIN-LAIN


4301 PENERIMAAN DARI KEGIATAN SEMINAR INTERNASIONAL
4302 PPENERIMAAN DARI KEGIATAN SUMMER CAMP
4303 PENERIMAAN DARI KEGIATAN KARTU ALUMNI
4304 PENERIMAAN DARI BEM - PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
4305 PENERIMAAN DARI UKM OLGA - TURNAMEN VOLLY
4306 PENERIMAAN DARI UKM OLGA - TURNAMEN BASKET
4307 PENERIMAAN DARI UKM OLGA - TURNAMEN FUTSAL
4308 PENERIMAAN DARI UKM OLGA - FACULTY FUTSAL CHAMPIOND
4309 PENERIMAAN DARI UKM OLGA - COLLAGE STUDENT FUTSAL
CHAMPION
4310 PENERIMAAN DARI UKM OLGA - KARATE
4311 PENERIMAAN DARI UKM ROHIS - FESTIVAL ALBANJARI
4312 PENERIMAAN DARI UKM ROHIS - MTQ SLTA
4313 PENERIMAAN DARI UKM MAHASEGA - FESTIVAL SENI MUSI
4314 PENERIMAAN DARI UKM MAHASEGA - FESTIVAL SENI TARI
TRADISONAL DAN MODERN
4315 PENERIMAAN DARI UKM MAHASEGA - FESTIVAL SENI TEATER
4316 PENERIMAAN DARI UKM KWU - EVENT KAMPUNG ENTREPENEUR
4317 PENERIMAAN DARI UKM KWU - SEMINAR DAN WORDSHOP
4318 PENERIMAAN DARI LOMBA PADUS
4319 PENERIMAAN DARI UKM JURNALISTIK - JURNALISTIK
COMPETITION
4320 PENERIMAAN DARI UKM BAHASA - LKTI
4321 PENERIMAAN DARI KSPM - SEKOLAH PASAR MODAL DAN
STIE Widya Gama Lumajang Halaman -27
PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

KOMPETISI STOCK LAB


4322 PENERIMAAN DARI KIM - DEBAT ILMIAH TINGKAT SLTA DAN
MAHASISWA
4323 PENERIMAAN DARI ACCOUNTING FAIR - AKUNTANSI
4324 PENERIMAAN DARI WORDSHOP PENELUSURAN E JURNAL
MANAJEMEN SITASI DAN PLAGIASI UNTUK MAHASISWA
4325 ACCOUNTINT CHAMPION (AK)
4326 KEGIATAN BEM _RAMADHAN PENUH BERKAH
4327 KEGIATAN KKN
4328 KEGIATAN UKM MAHAPASTIE

4.4 PENDAPATAN DANA HIBAH


4401 PENERIMAAN DANA HIBAH PENELITIAN DAN PENGABDIAN
4402 DANA HIBAH JURNAL
4403 DANA HIBAH HKI'
4404 DANA HIBAH PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM)
4405 DANA HIBAH PUSAT KARIER
4406 DANA HIBAH TRANSFER KREDIT LUAR NEGERI BELMAWA
(BEASISWA INTERNASIONAL)

5 BEBAN OPERASIONAL
51 BEBAN KEGIATAN
5101 PROGRAM PENINGKATAN PEYELENGGARAAN PENDIDIKAN
5101.01 Kegiatan UTS
5101.01.01 MELAKSANAKAN KEGIATAN UTS GANJIL
5101.01.02 MELAKSANAKAN KEGIATAN UTS GENAP
5101.02 Kegitan UAS
5101.02.01 MELAKSANAKAN KEGIATAN UAS GANJIL
5101.02.02 MELAKSANAKAN KEGIATAN UAS GENAP
5101.03 MELAKSANAKAN PROSES PEMBIMBINGAN DAN UJIAN
SKRIPSI
5101.04 KULIAH PERDANA
5101.05 KSP
5101.06 REVIEW BUKU PEDOMAN
5101.07 TAX CENTER
5101.08 PENINJAUAN KURIKULUM
5101.08.10.01 PENINJAUAN KURIKULUM MANAJEMEN
5101.08.11.01 PENINJAUAN KURIKULUM AKUNTANSI
5101.09 YUDISIUM PRODI
5101.09.10.02 YUDISIUM PRODI MANAJEMEN
5111.13.11.02 YUDISIUM PRODI AKUNTANSI
5101.10 BUKU AJAR DAN KARYA ILMIAH DOSEN
5101.10.10.03 BUKU AJAR DAN KARYA ILMIAH DOSEN
MANAJEMEN
5101.10.11.03 BUKU AJAR DAN KARYA ILMIAH DOSEN
AKUNTANSI
STIE Widya Gama Lumajang Halaman -28
PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

5101.11 PENYUSUNAN DAN PERUBAHAN RAT


5101.12 RAPAT KOORDINASI PIMPINAN, KABINET, DOSEN
DAN KARYAWAN
5101.13 JAMUAN TAMU REKTORAT DAN SOSIAL
5101.14 RAPAT SENAT PT
5101.15 ADMINISTRASI PENGGAJIAN
5101.16 SERAGAM KABINET DAN STAFF
5101.17 RAKERPIM
5101.18 ADMINISTRASI KANTOR DAN PEMBELIAN ATK
5101.19 PENGADAAN ADM. KANTOR DAN PENCETAKAN
5101.20 BIAYA KONSUMSI RUTIN
5101.21 BIAYA JASA KANTOR
5101.22 PERLENGKAPAN KEBERSIHAN
5101.23 KERUMAHTANGGAAN
5101.24 PROMOSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU
5101.25 PELAKSANAAN PENERIMAAN MABA
5101.26 RANGKAIAN WISUDA
5101.27 REVIEW STANDARD MUTU, REVIEW PERATURAN,
PEDOMAN DAN SOP
5101.28 MENINGKATKAN P2M DALAM PENGELOLAAN
INSTITUSI DAN PROGRAM STUDY
5101.29 PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
PENJAMINAN MUTU SESUAI SNDIKTI
5101.30 RAPAT KOORDINASI DAN SOSIALISAI DENGAN
DOSEN
5101.31 REVIEW PENGEMBANGAN PEDOMAN DAN RENSTRA
PENELITIAN DAN PENGABDIAN TAHUN 2019
5101.32 PEMBENTUKAN KANTOR URUSAN INTERNASIONAL
5101.33 PEMBUATAN BUKU PEDOMAN KUI
5101.34 PENYUSUNAN ISTRUMEN PROGRAM KERJA AUDIT
5101.35 RIVIEW HASIL TEMUAN DAN TINDAK LANJUT
5101.36 PENYUSUNAN DOKUMEN-2 KEUANGAN,SDM,UMUM
5101.37 PENYUSUNAN DOKUMEN-2 SENAT
5101.38 MONITORING DAN EVALUASI AKADEMIK
5101.39 REVIEW DOKUMEN SPMI
5101.40 AUDIT MUTU INTERNAL (AMI) AKADEMIK
5101.41 INVENTARISASI PEDOMAN NON AKADEMIK
5101.42 PELATIHAN DAN PENYUSUNAN RPP/RPPS
5101.43 EVALUASI KABINET
5101.44 PEDOMAN MOU
5101.45 PENGELOLAAN BEASISWA
5101.46 MANAJEMEN UMUM DAN OPERASIONAL YAYASAN
5101.47 BIAYA PAJAK
5101.48 AUDIT EKSTERNAL

STIE Widya Gama Lumajang Halaman -29


PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

5102 PENINGKATAN PENELITIAN DOSEN


5102.01 PENELITIAN DOSEN
5102.01.10.01 PENELITIAN DOSEN MANAJEMEN
5102.01.11.01 PENELITIAN DOSEN AKUNTANSI
5102.02 PENCAIRAN DANA HIBAH
5102.02.10.02 PENCAIRAN DANA HIBAH MANAJEMEN
5102.02.11.02 PENCAIRAN DANA HIBAH AKUNTANSI
5102.03 JURNAL PENELITIAN - WIGA
5102.04 JURNAL PENELITIAN - ASSET
5102.05 JURNAL PENELITIAN - ADVANTAGE
5102.06 JURNAL RISET
5102.07.10.03 JURNAL RISET MANAJEMEN
5102.07.11.03 JURNAL RISET AKUNTANSI
5102.07 PENGEMBANGAN KUALITAS JURNAL
5102.07.10.04 PENGEMBANGAN KUALITAS JURNAL
MANAJEMEN
5102.07.11.04 PENGEMBANGAN KUALITAS JURNAL
AKUNTANSI
5102.08 PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
5102.09 WORKSHOP PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
5102.10 MONEV PENELITIAN DOSEN
5102.11 KLINIK HIBAH PENELITIAN
5102.12 DISEMINASI KEBIJAKAN PENELITIAN

5103 PENINGKATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

5103.01 PENGABDIAN DOSEN


5103.01.10.01 PENGABDIAN DOSEN MANAJEMEN
5103.01.11.01 PENGABDIAN DOSEN AKUNTANSI
5103.03 PELAKSANAAN KUKERTA
5103.03.10.02 PELAKSANAAN KUKERTA MANAJEMEN
5103.03.11.02 PELAKSANAAN KUKERTA AKUNTANSI
5103.04 JURNAL PENGABDIAN
5103.04.10.03 JURNAL PENGABDIAN MANAJEMEN
5103.04.11.03 JURNAL PENGABDIAN AKUNTANSI
5103.05 MONEV PENGABDIAN

5104 PROGRAM PENGEMBANGAN INVESTASI PRASARANA

5104.01 PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA


5104.02 PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA
5104.03 PEMBELIAN TANAH
5104.04 PENGADAAN PROGRAM SISTEM AKUNTANSI
5104.05 PEMBANGUNAN REHAP DEPAN, PARKIR DAN
PLENGSENGAN (2018)
5104.06 REKLAMASI JALAN BARU DILAHAN BELAKANG
STIE Widya Gama Lumajang Halaman -30
PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

5104.07 PEMBANGUNAN GEDUNG BARU DI LAHAN BELAKANG


5104.08 PENGADAAN CLIMBING WALL
5104.09 PENGADAAN LABORATORIUM
5104.10 PENGADAAN PERALATAN RUANG UKS
5104.11 PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA GEDUNG
BARU

5105 PROGRAM PENINGKATAN INVESTASI SARANA


5105.01 PENGADAAN BAHAN PERPUSTAKAAN,JASA
KANTOR,PEMELIHARAAN DAN KERJA SAMA
5105.02 PENYEDIAAN JASA PERALATAN, PERLENGKAPAN DAN
PROMOSI
5105.03 PENGADAAN BUKU LAB.
5105.03.10.01 PENGADAAN BUKU LAB. MANAJEMEN
5105.03.11.01 PENGADAAN BUKU LAB. AKUNTANSI
5105.04 MAJALAH KAMPUS
5105.05 TABLOIT WIGA
5105.06 PUBLIKASI/PROMOSI DENGAN PIHAK LUAR
5105.07 REVIEWE PERATURAN - PERATURAN DAN TIM
ANGGARAN
5105.08 BIAYA AKREDITASI
5105.08.10.02 BIAYA AKREDITASI MANAJEMEN
5105.08.11.02 BIAYA AKREDITASI AKUNTANSI
5105.09 PENGAJUAN PRODI BARU
5105.10 WIGA PRESS

5106 PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SDM


5106.01 SEMINAR INTERNASIOANAL
5106.02 PENGURUSAN HAKI
5106.02.10.01 PELATIHAN METODE PENELITIAN
5106.02.10.02 MENGIRIMKAN MAHASISWA KE
EXTERNAL
5106.03 WORKSHOP UNGGAH KE REPOSITORI
5106.04 BEDAH BUKU HASIL KARYA DOSEN (EVENT DIES
NATALIS)
5106.05 PELATIHAN METHODE PENELITIAN DOSEN
5106.05.10.01 PELATIHAN METHODE PENELITIAN
DOSEN MANAJEMEN
5106.05.11.01 PELATIHAN METHODE PENELITIAN
DOSEN AKUNTANSI
5106.06 MENGIRIMKAN MAHASISWA KE EXTERNAL
5106.06.10.02 MENGIRIMKAN MAHASISWA KE
EXTERNAL MANAJEMEN
5106.06.11.02 MENGIRIMKAN MAHASISWA KE
EXTERNAL AKUNTANSI
5106.07 WORKSHOP E-LEARNING DOSEN
STIE Widya Gama Lumajang Halaman -31
PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

5106.07.10.03 WORKSHOP E-LEARNING DOSEN


MANAJEMEN
5106.07.10.03 WORKSHOP E-LEARNING DOSEN
AKUNTANSI
5106.08 KEANGGOTAAN DOSEN DAN MAHASISWA I DALAM
PROFESI
5106.08.10.04 KEANGGOTAAN DOSEN DAN
MAHASISWA MANAJEMEN DALAM
PROFESI
5106.08.11.04 KEANGGOTAAN DOSEN DAN
MAHASISWA AKUNTANSI DALAM
PROFESI
5106.09 WORKSHOP PENJAMINAN MUTU, PRODI ,UPT STIE WIGA
5106.10 PELATIHAN AUDITOR DAN SOSIALISASI DOKUMEN MUTU
5106.11 SURVEY KEPUASAN
5106.11.10.05 SURVEY KEPUASAN MANAJEMEN
5106.11.11.05 SURVEY KEPUASAN AKUNTANSI
5106.12 WORKSHOP METODOLOGI
5106.13 PELATIHAN JURNALISTIK PELAJAR SMU SE-LUMAJANG
5106.14 DISKUSI PANEL
5106.15 SEMARAK AGUSTUS -HUT RI
5106.16 PENGAJUAN DAN PENGURUSAN
JAFA,IMPASING,SERDOS
5106.17 MENGIKUTSERTAKAN DOSEN DALAM KEGIATAN
SEMINAR, WORKSHOP, PELATIHAN DLL
5106.18 OUTBOND KAMPUS
5106.19 WORKSHOP PELATIHAN SDM BID. ADMINISTRASI KANTOR
5106.20 MONITORING DAN EVALUASI KERJA
5106.20.10.06 MONITORING DAN EVALUASI KERJA
MANAJEMEN
5106.20.11.06 MONITORING DAN EVALUASI KERJA
AKUNTANSI
5106.21 PELATIHAN SPSS
5106.22 SOSIALISASI HKI
5106.23 INBIS_PENINGKATAN PERAN INBIS BAGI PEMBINAAN
UMKM
5106.24 INBIS_PENINGKATAN PERAN INBIS BAGI
PENGEMBANGAN BUMDESA
5106.25 INBIS_PENINGKATAN KAPASITAS (PELATIHAN)
DOSEN SEBAGAI TUTOR INBIS
5106.26 KELOMPOK STUDY PASAR MODAL UNTUK PENGURUS
BARU
5106.27 SOSIALISASI NABUNG SAHAM DARI PHINTRACO &
KSEI
5106.28 SEKOLAH PASAR MODAL (SPM)
5106.29 STUDENT EXCHANGE SIT IN DAN VISITING
STIE Widya Gama Lumajang Halaman -32
PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

PROFESOR DOSEN
5106.30 BIAYA BEASISWA PENDIDIKAN S2 ( 5 ORANG )

5107 PROGRAM LAIN -LAIN KEGIATAN MAHASISWA


5107.01 MENYELENGGARAKAN ACCOUNTING FAIR
AKUNTANSI
5107.02 ACCOUNTING CHAMPION AKUNTANSI
5107.03 MENGADAKAN PELATIHAN PEMASARAN
KEWIRAUSAHAAN MANAJEMEN
5107.04 MENGADAKAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN
MANAJEMEN
5107.05 WORKSHOP PENELUSURAN E-JURNAL, MANAJEMEN
SITASI,DAN PLAGIASI UTK MAHASISWA
5107.06 KIM- DEBAT ILMIYAH TINGAK SMA/MA DAN
MAHASISWA
5107.07 PELAKSANAAN PKKMB
5107.08 PENGIRIMAN MAHASISWA DI EVENT KEJUARAAN
REGIONAL, NASIONAL DAN INTERNASIONAL
5107.09 SUMMER CUP
5107.10 WORKSHOP KEGIATAN HIBAH MAHASISWA
5107.11 LATIHAN 2 UKM
5107.12 RANGKAIAN DIES NATALIS
5107.13 PENGEMBANGAN PUSAT KARIR
5107.14 PENGEMBANGAN JEJARING ALUMNI
5107.15 PENYELENGGARAAN TOUR DE CAMPUS
5107.16 DPM- ASPIRATION DAY ORGANISASI DPM
5107.17 DPM-SEKOLAH LEGISLATIF
5107.18 DPM-KONGRES
5107.19 DPM-MUSKER
5107.20 DPM-PEMILU
5107.21 BEM-(PMI DAY)
5107.22 BEM-SEMINAR ANTI KORUPSI
5107.23 BEM-ALL ABAOUT WOMEN
5107.24 BEM- KARTINI DAY'S
5107.25 BEM- OPEN REGRUTMEN DAN PELANTIKAN STAF
5107.26 BEM-UPGRADING ORMAWA
5107.27 BEM-PEMILIHAN DUTA KAMPUS
5107.28 BEM-LOMBA BUSINES PLAN
5107.29 BEM-RAMADHAN PENUH BERKAH
5107.30 UKM-TURNAMEN VOLLY
5107.31 UKM-TURNAMEN BASKET
5107.32 UKM-TURNAMEN FUTSAL
5107.33 UKM-FAKULTY FUTSAL CHAMPIONS
5107.34 UKM-COLAGE STUDENT FUTSAL CHAMPIONSHIP
5107.35 UKM-TURNAMEN KARATE WIDYA GAMA CUP
STIE Widya Gama Lumajang Halaman -33
PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

5107.36 UKM-FESTIVAL ALBANJARI


5107.37 UKM-PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (ROHIS)
5107.38 UKM-PUASA RAMADHAN
5107.39 UKM-IDUL ADHA
5107.40 UKM-MTQ TINGKAT SLTA
5107.41 UKM-SEMINAR DAN PELATIHAN SENI
5107.42 UKM-FESTIVAL SENI TARI TRADISONAL DAN
MODERN
5107.43 UKM-FESTIVAL TEATER
5107.44 UKM-FESTIVAL MUSIK
5107.45 UKM-DIKLAT ANGGOTA DAN PENGURUS PENCINTA
ALAM
5107.46 UKM-PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN ANGGOTA
5107.47 UKM-PENANAMAN POHON
5107.48 UKM-PENDAKIAN BERSAMA
5107.49 UKM- ENTREPENEUR BASIC TRAINING
5107.50 UKM- KAMPOENG ENTREPENEUR
5107.51 UKM- SEMINAR DAN WORKSHOP ENTREPENEUR
5107.52 UKM- CONTEPORARY VOICHE CHOIR
5107.53 UKM- PENGIRIMAN KOMPETISI PADUAN SUARA
5107.54 UKM- JURNALISTIK
5107.55 UKM- JURNALISTIC COMPETITIONS
5107.56 UKM- PELATIHAN JURNALISTIK
5107.57 UKM- UJI KEMAMPUAN BAHASA INDONESIA
5107.58 UKM- LOMBA LKTI
5107.59 UKM- UKM SEKOLAH PASAR MODAL DAN KOMPETISI
STOCK LAB
5107.60 UKM- STUDI BANDING
5107.61 UKM- WORKSHOP PKM
5107.62 EXABITION WALL CLIMBING

52 BEBAN AKADEMIK
5201 GAJI POKOK TENAGA PENDIDIK
5202 GAJI PIMPINAN PERGURUAN TINGGI
5203 GAJI BAGIAN ADMINISTRASI
5204 HONORARIUM MENGAJAR
5205 HONORARIUM PENGAWAS UJIAN
5206 HONORARIUM KOREKSI JAWABAN UJIAN
5207 HONORARIUM BIMBINGAN SKRIPSI
5208 HONORARIUM UJIAN SKRIPSI
5209 HONORARIUM TIM DAN KEPANITIAAN
5210 HONORARIUM DOSEN PERWALIAN
5211 HONORARIUM PENGURUS YAYASAN
5212 TUNJANGAN PEMBINA
5213 INSENTIF PENGAWAS
5214 REPRESENTASI KETUA
STIE Widya Gama Lumajang Halaman -34
PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

5215 TUNJANGAN HARI TUA (SIMPONI)


5216 TUNJANGAN KESEHATAN
5217 TUNJANGAN HARI RAYA (GAJI & BINGKISAN)
5218 BEBAN PEMBUATAN RPP DAN SILABUS
5219 BEBAN PENGADAAN BUKU AKADEMIK
5220 BEBAN KULIAH PERDANA
5221 BEBAN PENGKATAN MUTU LABORATORIUM
5222 BEBAN PENINGKATAN MUTU PERPUSTAKAAN
5223 BEBAN PENERBITAN JURNAL ILMIAH
5224 BEBAN AKREDITASI
5225 BEBAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN
5226 BEBAN OTOMASI PERPUSTAKAAN
5227 BEBAN LANGGANAN JURNAL, DAN PROSEDING
5228 BEBAN PENDIDIKAN TENAGA PENDIDIK
5229 BEBAN PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN
5230 BEBAN PENELITIAN
5231 BEBAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
5232 BEBAN DIKLAT
5233 BEBAN SEMINAR, WORKSHOP,
5234 BEBAN PENGAJUAN JAFA, IMPASING, SERDOS
5235 BEBAN ALAT TULIS KANTOR
5236 BEBAN FOTO COPY
5237 BEBAN PERLENGKAPAN LAIN
5238 BEBAN PERAWATAN BANGUNAN & GEDUNG
5239 BEBAN PERAWATAN PERALATAN DAN MESIN
5240 BEBAN PERAWATAN MEUBEL DANPERALATAN KANTOR
5241 BEBAN PERAWATAN EMPALSEMEN
5242 BEBAN PERAWATAN KENDARAAN
5243 BEBAN PEMBINAAN KEMAHASISWAAN
5244 BEBAN KEGIATAN MAHASISWA
5245 BEBAN KEGIATAN ALUMNI
5246 BEBAN KEMAHASISWAAN LAINNYA
5247 BEBAN KUKERTA
5248 BEBAN WISUDA
5249 BEBAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
5250 BEBAN TUNJANGAN PEMBINA
5251 BEBAN TUNJANGAN PENGAWAS
5252 BEBAN PEGAWAI TEKNIS
5253 HONORARIUM PEDOMAN KEUANGAN

5.3 BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM


5301 BEBAN LAT DAN INTERNET
5302 BEBAN PERJALANAN DINAS
5303 BEBAN LANGGANAN SURAT KABAR, MAJALAH DAN BULLETIN
5304 BEBAN AKUNTAN, KONSULTAN DAN PENGACARA
5305 BEBAN SOSIAL
STIE Widya Gama Lumajang Halaman -35
PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

5306 BEBAN REKREASI


5307 BEBAN KONSUMSI
5308 BEBAN PEMILIHAN & PELANTIKAN KETUA
5309 BEBAN PEMILIHAN & PELANTIKAN PUKET
5310 BEBAN WASDALBIN
5311 BEBAN LAIN - LAIN
5312 BEBAN SEWA GEDUNG
5313 BEBAN SEWA TANAH
5314 BEBAN ADMINISTRASI BANK
5315 BEBAN PAJAK BUNGA GIRO
5316 BEBAN SPPD
5317 BEBAN TRANSPORTASI
5318 BEBAN PENYUSUTAN TANAH
5319 BEBAN BEASISWA MAHASISWA
5320 BEBAN TRANSPORT RAPAT

5.4 BEBAN PEMASARAN


5401 BEBAN PROMOSI
5402 BEBAN IKLAN
5403 BEBAN IKLAN LAINNYA

5.5 BEBAN PAJAK


5501 BEBAN PAJAK PPH 21
5502 BEBAN PAJAK PPH 25
5503 BEBAN PAJAK PPHTB
5504 BEBAN JASA AUDITOR

5.6 PEMBIAYAAN HIBAH


5601 HIBAH PKM
5602 HIBAH JURNAL
5603 HIBAH HKI
5604 HIBAH PUSAT KARIER
5605 HIBAH STUDENT EXCHANGE

STIE Widya Gama Lumajang Halaman -36


PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

BAB V

PEMBUKUAN, PELAPORAN, DAN MONITORING ANGGARAN

5.1 Pembukuan
Pembukuan adalah pencatatan penerimaan pendapatan dan penggunaan dana
yang dilakukan oleh bagian keuangan Yayasan Pembina Pendidikan Semeru.
Pembukuan dilakukan berdasarkan laporan pertanggungjawaban kegiatan yang telah
dilakukan oleh masing-masing unti kerja atau ketua program studi.

5.2 Laporan Keuangan


Laporan keuangan dipergunakan untuk mengetahui realisasi penggunaan
dana sesuai kegiatan/program yang tertera di Rencana Angaran Tahunan (RAT),
baik pendanaan kegiatan yang melalui dana kas kecil maupun pendanaan langsung kas
besar.

5.3 Monitoring Anggaran


Setiap unit kerja yang menjadi penanggungjawab anggaran harus membuat
monitoring anggaran sesuai dengan alokasi yang tertera di RAT dengan
pelaksanaan masing-masing kegiatan.

STIE Widya Gama Lumajang Halaman -37


PEDOMAN AKUNTANSI KEUANGAN

BAB VI

PENUTUP

Pedoman Akuntansi Keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan
penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, Akuntansi keuangan berhubungan
dengan masalah pencatatan transaksi yang ada dan penyusunan berbagai laporan berkala
dari hasil pencatatan tersebut. Pedoman laporan ini yang disusun untuk kepentingan
umum dan biasanya digunakan Yayasan Pembina Pendidikan Semeru untuk menilai
prestasi unit-unit yang ada, dipakai para pimpinan sebagai pertanggungjawaban
keuangan terhadap para pihak luar.

Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi


Keuangan (SAK ETAP) yang merupakan aturan-aturan yang harus di gunakan di
dalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal
dengan demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat
berkomunikasi melalui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang
sama yaitu SAK ETAP. SAK ETAP ini mulai diterapkan di Indonesia pada tahun 1994,
menggantikan prinsip- prinsip Akuntansi Indonesia Tahun 1984.

Pedoman ini diharapkan menjadi salah satu alat pengendali kegiatan penggunaan
keuangan dan anggaran tahunan yang menjamin tercapainya sasaran. Semoga buku ini
bermanfaat bagi berbagai kepentingan untuk pengembangan Yayasan Pembina
Penididkan Semeru.

STIE Widya Gama Lumajang Halaman -38

Anda mungkin juga menyukai