Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN

LAPORAN ARUS KAS

DOSEN PENGAMPU : ENI INDRIANI, S.E., M.A

DISUSUN OLEH :

ALVINA OKTAVIA WAHAB (A1C022003)

I GUSTI AYU DEVASYA INDRASWARI (A1C022017)

I GUSTI AYU VEGA SAWITRI (A1C022018)

LALE LIGA ERLIA SABRINA (A1C022022)

LUBNA URWATUL AULIAH (A1C022025)

NADZWA DAVINA (A1C022029)

OLIVIA ROSE AGUSTIN (A1C022033)

RITA DESI SAFITRI (A1C022040)

KELAS : B

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb.

Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan mampu untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada ALLAH SWT atas limpahkan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah dengan judul “Laporan Arus Kas”.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalam makalah ini karena keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 26 Oktober 2023

Kelompok 4

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................3
1.3 TUJUAN......................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................4
BAB III...............................................................................................................13
PENUTUP..........................................................................................................13
1.1 Kesimpulan............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14

II
BAB I

PENDAHULUAN
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dan tujuan laporan arus kas?
2. Apa saja bagian dari laporan arus kas?
3. Bagaimana pelaporan atas dasar arus kas neto?
4. Bagaimana arus kas dalam mata uang asing?
5. Bagaimana pelaporan bunga, dividen, dan pajak penghasilan?
6. Bagaimana pengungkapan terkait arus kas?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi dan tujuan laporan arus kas
2. Untuk mengetaui bagian-bagian dari laporan arus kas
3. Untuk mengetahui pelaporan atas dasar arus kas neto
4. Untuk mengetahui arus kas dalam mata uang asing
5. Untuk mengetahui pelaporan bunga, dividen, dan pajak penghasilan
6. Untuk mengetahui pengungkapan terkait arus kas

3
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Definisi dan Tujuan Laporan Arus Kas
Arus Kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas. Pengertian kas dalam laporan
arus kas termasuk uang tunai yang tersimpan di entitas pelaporan (cash on hand) dan simpanan dana
di rekening giro suatu bank (cash in bank) yang lazimnya di laporan posisi keuangan disajikan
sebagai saldo bank. Sedangkan, Setara kas (cash equivalent) adalah aset suatu entitas untuk
memenuhi kebutuhan kas jangka pendek, dan bukan bertujuan untuk investasi jangka panjang atau
tujuan lain. Syarat sebagai setara kas, aset tersebut haruslah segera dapat diubah menjadi kas dalam
jumlah yang dapat ditentukan dan risiko perubahan nilai tidak signifikan.

Entilas menyusun laporan arus kas sesuai persyaratan dalam pernyataan ini dan menyajikan
laporan tersebut sebagai bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode
penyajian laporan keuangan. (PSAK 2 paragraf 01).

Laporan arus kas memberikan informasi tentang perubahan historis jumlah kas dan setara
kas, arus penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas untuk aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan yang terjadi selama suatu periode tertentu pada suatu entitas.

Informasi tersebut sangat diperlukan untuk tujuan:


a. mengevaluasi perubahan aset neto entitas dan struktur keuangan;
b. mengevaluasi likuiditas, solvabilitas, viabilitas, dan fleksibilitas;
c. mengevaluasi kemampuan entitas mengelola arus kas sesuai dengan keadaan dan peluang
yang berubah;
d. menilai kemampuan entitas untuk menghasilkan kas dan setara kas;
e. membandingkan dan mengevaluasi nilai kini arus kas masa depan dari berbagai entitas untuk
pengambilan keputusan ekonomi;
f. meningkatkan daya banding peloporan kinerja operasi berbagai entitas, karena laporan arus
kas yang disusun berdasarkan kas (cash basis) dapat meniadakan pengaruh penggunaan
perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama; dan
g. merencanakan dan memprediksi arus kas di masa depan.

Rujukan utama dalam penyusunan laporan arus kas adalah PSAK 2 yang bertujuan mengatur
informasi mengenai perubahan kas dan setara kas suatu entitas melalui laporan arus kas yang
mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan selama suatu
periode.

2.2 Bagian – Bagian Dalam Laporan Arus Kas

1. Aktivitas Operasi
Laporan arus kas dari aktivitas operasi merupakan indikator utama untuk mengevaluasi
apakah perusahaan mampu menghasilkan kas yang cukup untuk mengelola operasi
perusahaan, melunasi pinjaman, membayar bunga dan dividen, serta melakukan investasi
baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar.

PSAK 2 paragraf 13 memberikan beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi
sebagai berikut:
a. penerimaan kas dari penjualan barang dan pemberian jasa;
4
b. penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain;
c. pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;
d. pembayaran kas kepada dan untuk kepentingan karyawan;
e. penerimaan dan pembayaran kas oleh entitas asuransi sehubungan dengan premi,
klaim, anuitas, dan manfaat polis lain;
f. pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali dapat
diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi;
dan
g. penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang dimiliki untuk tujuan
diperdagangkan atau diperjualbelikan (dealing).
PSAK 2 paragraf 17:
Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari
metode berikut:
a. Metode Langsung
Untuk menyusun laporan aktivitas operasi dengan metode langsung, data dan
informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto
dapat diperoleh:
 dari catatan akuntansi entitas, khususnya jurnal penerimaan dan pengeluaran
kas dan bank; atau
 dengan menyesuaikan unsur-unsur dalam laporan laba rugi komprehensifi:
 penjualan dikoreksi dengan perubahan piutang usaha (penjualan kredit)
selama periode berjalan;
 beban pokok penjualan dikoreksi dengan perubahan persediaan dan
hutang usaha, pos bukan kas lain selama periode berjalan;
 pos pos lain dikoreksi dengan pos bukan kas lain;
 pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan
dikeluarkan dari kelompok operasi.
Metode langsung dianggap lebih unggul dibandingkan dengan metode tidak langsung
karena mampu menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas
masa depan. PSAK 2 dan OJK Bapepam menganjurkan untuk menggunakan metode
langsung.
Dalam jutaan Rp
Penerimaan kas dari langganan 15.000
Pembayaran kas kepada rekanan (5.000)
Pembayaran gaji dan tunjangan karyawan (2.000)
Pembayaran kas lain-lain (1.000)
Arus kas bersih diperoleh dari ativitas operasi 7.000

b. Metode Tak Langsung


Laporan arus kas neto dari aktivitas operasi dengan metode tidak langsung, dihitung
dan disusun dengan berpangkal tolak dari laporan laba rugi komprehensif, dengan
menyesuaikan laba atau rugi neto dari pengaruh:
 perubahan persediaan, piutang usaha, dan hutang usaha selama periode
berjalan;
 pos nonkas: penyusutan, provisi, pajak tangguhan, keuntungan dan kerugian
mata uang asing yang belum direalisasi, serta laba entitas asosiasi yang belum
didistribusikan; dan
 semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
5
Sebagai alternatif, metode tidak langsung menyesuaikan pendapatan dan beban
dengan perubahan dalam persediaan, piutang usaha, utang usaha, serta pos nonkas
selama periode usaha.

Dalam jumlah Rp
Laba sebelum pajak penghasilan 8.000
Beban penyusutan aktiva tetap 3.000
Pertambahan persediaan akhir dibandingkan persediaan awal (1.000)
Pertambahan piutang usaha akhir dibandingkan saldo awal (2.000)
Pertambahan utang usaha akhir dibandingkan saldo akhir 1.000
Arus kas bersih dari operasi sebelum PPh 9.000
Pembayaran pajak penghasilan badan (2.000)
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 7.000

2. Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi adalah aktivitas yang berhubungan dengan pengeluaran untuk sumber
daya yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan atau
penerimaan dari pelepasan atau penjualan kembali sumber daya tersebut.

Beberapa contoh arus kas dari aktivitas investasi adalah arus pengeluaran kas untuk atau arus
penerimaan kas dari:
 pengeluaran kas untuk membeli dan atau membangun aset tetap, aset tidak berwujud
dan aset jangka panjang lain, serta biaya pengembangan yang dikapitalisasi; dan
penerimaan kas dari pelepasan aset tersebut di atas;
 pengeluaran kas untuk membeli instrumen utang atau instrumen ekuitas entitas lain
dan kepemilikan dalam ventura bersama; dan penerimaan kas dari pelepasan aset
tersebut di atas (kecuali instrumen setara kas atau untuk tujuan diperjual-belikan);
 pengeluaran kas untuk pemberian uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada
pihak lain; dan penerimaan dari pelunasan aset tersebut di atas (tidak termasuk yang
diberikan oleh lembaga keuangan); dan
 pembayaran kas dan penerimaan kas sehubungan dengan kontrak future, forward,
opsi, dan swap (kecuali untuk tujuan diperdagangkan atau bila diklasifikasikan
sebagai aktivitas pendanaan).

3. Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan penerimaan kas dari
penyandang dana baik berupa penyetoran modal oleh pemegang saham atau pemberian
pinjaman dana (obligasi, hipotek, wesel, kredit jangka pendek dan jangka panjang lain) oleh
kreditor; atau pengeluaran kas untuk pembayaran kembali modal (divestment) atau
pembayaran dividen kepada pemegang saham, serta pelunasan pinjaman atau pembayaran
bunga kepada kreditor.
Dengan demikian arus kas dari ativitas pendanaan dengan mudah dapat teridentifikasi dan
meliputi:
 penerimaan dari penerbitan saham atau instrumen modal lain.

6
 pembayaran kepada pemegang saham untuk menebus kembali modal saham,
pembayaran dividen kas;
 penerimaan dari penerbitan, dan pengeluaran untuk pembayaran kembali kewajiban,
utang, wesel bayar, obligasi, hipotek, serta utang jangka pendek atau panjang; dan
 pembayaran oleh lessee untuk mengurangi saldo utang sehubungan dengan sewa
pembiayaan finance lease).

2.3 Pelaporan Arus Kas Neto


PSAK 2 paragraf 21:
Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan berikut ini dapat dilaporkan
dengan dasar arus kas neto:
a) penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan pelanggan jika arus kas tersebut lebih
mencerminkan aktivitas pelanggan daripada aktivitas entitas; dan
b) penerimaan dan pengeluaran kas untuk pos-pos dengan perputaran cepat, jumlah yang besar,
dan dengan jangka waktu singkat.

Beberapa contoh penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan pelanggan adalah:
 Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas rekening giro suatu bank.
 Dana pelanggan yang dikelola oleh entitas investasi.
 Penerimaan uang sewa dari penyewa properti oleh pengelola penyewaan properti untuk
kepentingan pemilik properti, dan penyetoran uang sewa kepada pemilik properti.

Untuk menjelaskan apa yang dimaksudkan pada paragraf 21 (b), diberikan beberapa contoh sebagai
berikut:
 Jumlah pokok transaksi kartu kredit nasabah.
 Pembelian dan penjualan investasi.
 Pinjaman jangka pendek lain, misalnya pinjaman dengan jangka waltu jatuh tempo dalam
tiga bulan atau kurang.

2.4 Arus Kas Dalam Mata Uang Asing


PSAK 2 paragraf 25:
Arus kas entitas anak di luar negeri dijabarkan berdasarkan nilai tukar antara mata uang fungsional
dengan mata uang asing pada tanggal transaksi arus kas.
Penyusunan laporan arus kas dalam mata uang asing tidak telepas dari PSAK 10 pengaruh Perubahan
Kurs Valuta Asing.
Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi,
yailu lingkungan entitas tersebut utamanya menghasikan dan mengéluarkan kas. Faktor penentu mata
uang fungsional antara lain adalah mata uang dan negara yang paling menentukan harga barang dan
jasa, biaya tenaga kerja, bahan baku, dan biaya lain dari pengadaan barang atau jasa. Mata uang
dalam penerimaan aktivitas operasi yang pada umumnya ditahan. Mata uang yang digunakan dalam
menerbitkan obligasi atau saham dalam aktivitas pendanaan. Penjelasan lebih lanjut harus merujuk
ke PSAK 10 paragraf 9 sampai dengan 15.
Kurs penjabaran mata uang asing menggunakan kurs penjabaran pada tanggal transaksi arus kas.
PSAK 10 memperkenankan digunakan nilai tukar yang mendekati nilai tukar aktual, misalnya nilai
tukar rata-rata untuk periode yang bersangkutan untuk penjabaran arus kas transaksi dalam mata
uang asing atau penjabaran arus kas entitas anak di luar negeri. Tapi penggunaan nilai tukar pada
akhir periode pelaporan tidak diizinkan.

7
Keuntungan dan kerugian akibat perubahan nilai tukar yang belum terealisir bukan merupakan arus
kas. Namun dampaknya perlu dilaporkan dalam laporan arus kas untuk merekonsiliasikan saldo awal
dan saldo akhir kas dan setara kas.

2.5 Pelaporan Bunga dan Dividen


PSAK 2 paragraf 28:
Arus kas dari bunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan, masing-masing diungkapkan secara
terpisah. Masing-masing diklasifikasikan secara konsisten antar periode sebagai aktivitas operasi,
investasi, atau pendanaan.

Untuk bank dan lembaga keuangan, bunga yang dibayarkan kepada nasabah atas simpanan deposito
atau tabungan, dan bunga yang diterima atas pinjaman yang diberikan kepada nasabah dilaporkan
sebagai arus kas aktivitas operasi. Begitupun dividen yang diterima dari investasi yang dilakukan
atas saham.

Sedangkan bagi entitas usaha lain, perlu diperhatikan bunga dan dividen tersebut berhubungan
dengan aktivitas apa. Bunga yang diterima sebagai jasa giro atas saldo simpanan di rekening giro,
atau bunga dan dividen yang diperoleh atas aset setara kas seharusya dilaporkan sebagai penerimaan
kas aktivitas operasi. Tapi bunga dan dividen yang diterima dari aset dengan tujuan investasi,
misalnya deposito jangka panjang, surat obligasi atau saham yang dimiliki untuk tujuan investasi
jangka panjang lazimnya dilaporkan sebagai arus kas kegiatan investasi, sedangkan bunga yang
dibayarkan untuk pinjaman jangka panjang, obligasi yang diterbitkan, dan dividen yang dibayarkan
kepada pemegang saham lazimnya dilaporkan sebagai aktivitas pendanaan. Tapi sebagai alternatif,
pembayaran dividen kadang-kadang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, dengan maksud untuk
menilai kemampuan entitas pembayar dividen dari arus kas operasi.

2.6 Pelaporan Pajak Penghasilan


PSAK 2 paragraf 32:
Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan
sebagai arus kas dari aktivitas operasi kecuali jika secara spesifik dapat didentifikasikan sebagai
aktivitas pendanaan dan investasi.

Pada dasarnya pajak penghasilan berkaitan dengan aktivitas operasi dalam usaha entitas
menghasilkan laba, maka disajikan dalam kelompok aktivitas operasi. Tapi bila berdasarkan
peraturan perpajakan yang berlaku, pajak penghasilan dapat dikaitkan langsung dengan aktivitas
investasi atau pendanaan, tentunya pembayaran pajak penghasilan tersebut harus disajikan sebagai
bagian dari akivitas yang berangkutan.

Contoh:
a) Dalam transaksi pembelian suat properti, tanah dan bangunan, pembeli harus membayar x%
dari harga transaksi sebagai pembayaran pajak penghasilan yang bersifat final. Dalam contoh
ini pajak penghasilan disajikan sebagai aktivitas investasi. Sebaliknya bagi si pemilik properti
lama yang bukan pengusaha properti, yang menjual properti, juga dikenakan pajak
penghasilan x% dari harga transaksi dan bersifat final, pajak penghasilan yang dibayar juga
dikategorikan sebagai aktivitas investasi dengan mengurangi penerimaan dari hasil penjualan
properti tersebut.
b) Atas penerimaan bunga deposito berjangka dikenakan pajak penghasilan sebesar 20% final,
dan atas penerimaan dividen dari saham yang dibeli di BEI untuk tujuan investasi jangka
panjang dikenakan pajak dividen sebesar 10% final, semua pajak penghasilan tersebut
disajikan dalam laporan arus kas sebagai aktivitas investasi.
8
2.7 Pengungkapkan Terkait Arus Kas
1) Transaksi Nonkas
PSAK 2 paragraf 42:
Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak memerlukan penggunaan kas atau setara kas
tidak termasuk dalam laporan arus kas. Iransaksi tersebut diungkapkan pada bagian lain
dalam laporan keuangan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan semua informasi
relevan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan tersebut.

Seringkali terjadi aktivitas investasi atau pendanaan pada suatu entitas tidak menimbulkan
arus kas, sesuai dengan tujuan laporan arus kas, transaksi atau kejadian tersebut tidak
dilaporkan dalam laporan arus kas, namun tetap harus diberikan pengungkapan penjelasan
secukupnya di laporan keuangan. Beberapa contoh tentang transaksi nonkas yang sering
terjadi adalah:
 perolehan aset secara kredit;
 perolehan aset melalui sewa pembiayaan;
 akuisisi suatu entitas melalui emisi saham; dan
 konversi utang menjadi modal.

2) Komponen Kas dan Setara Kas


PSAK 2 paragraf 41:
Entitas mengungkapkan komponen kas dan setara kas serta menyajikan rekonsiliasi jumlah
tersebut dalam laporan arus kas dengan pos yang sama yang disajikan dalam laporan posisi
keuangan.

Pada bagian akhir dari laporan arus kas, dilaporkan perubahan saldo kas dan setara kas awal
dan akhir periode pelaporan. Komponen kas dan setara kas dalam laporan arus kas tentunya
harus sama dengan yang disajikan dalam laporan posisi keuangan (neraca) awal dan akhir
periode pelaporan.

Agar tidak terjadi kerancuan, dalam penjelasan atas laporan keuangan perlu diungkapkan
kebijakan dalam menentukan komponen kas dan setara kas.

Bila terjadi suatu perubahan kebijakan, atau adanya perubahan klasifikasi suatu Instrumen
keuangan, misalnya suatu jumlah saham yang sebelumnya diklasifikasikan Sebagai portofolio
investasi entitas, kemudian dimasukkan sebagai bagian dari setara Kas, arena akan segera
dijual di bursa saham untuk memenuhi kebutuhan kas; haruslah dilaporkan sesuai dengan
PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akumulasi, dan Kesalahan.

9
2.8 Contoh Kasus Laporan Arus Kas

Berikut ini adalah neraca komperatif tahun 2011/2010 dan laporan laba rugi PT. UniEda tahun 2011

PT. UNI EDA


NERACA KOMPARATIF
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2011

Keterangan Neraca 31 desember Neraca 31 desember Perubahan naik/turun


2011 2010
Asset Rp 12.000
Rp 37.000 Rp 49.000
Kas (turun)
Piutang dagang 26.000 36.000 10.000 (turun)
Sewa dibayar dimuka 6.000 0 6.000 (turun)
Tanah 70.000 0 70.000 (naik)
Gedung 200.000 0 200.000 (naik)
Akumulasi Depresiasi
(11.000) 0 11.000 (naik)
Bangunan
Peralatan 68.000 0 68.000 (naik)
Akumulasi Depresiasi
(10.000) 0 10.000 (naik)
peralatan
Total Aset 386.000 85.000
Liabilitas dan Ekuitas
Rp 40.000 Rp 5.000 Rp 35.000 (naik)
Utang Dagang
Utang Obligasi 150.000 0 150.000 (nak)
Modal Saham 60.000 60.000 0
Laba Ditahan 136.000 20.000 116.000 (naik)
Total Liabilitas dan Ekuitas 386.000 85.000

PT. UNI EDA


LAPORAN LABA RUGI
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

Penjualan Rp 492.000
Biaya operasional 269.000
Biaya depresiasi 21.000
Beban operasi 290.000
Pajak atas laba 68.000
Laba bersih 134.000

Informasi tambahan:

10
a. Perusahaan membayar dividen Rp 18.000
b. Perusahaan memperoleh kas Rp 150.000 dari utang obligasi
c. Tanah,Gedung dan peralatan diperoleh secara tunai

Diminta: Buatlah Laporan Arus Kas Untuk Tahun 2011

Metode Tidak Langsung

PT. UNI EDA


LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR DESEMBER 2011

ARUS KAS DARI KEGIATAN OPERASI

Laba bersih 134.000


Penyesuaian
Beban depresiasi 21.000
Penurunan piutang 10.000
Kenaikan sewa dibayar dimuka (6.000)
Kenaikan utang dagang 35.000
Kenaikan kas dari aktivitas operasi 60.000

Aliran kas dari aktivitas operasi 194.000

ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASI

Pembelian tanah (70.000)


Pembelian Gedung (200.000)
Pembelian peralatan (68.000)

Aliran kas dari aktivitas investasi (338.000)

ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN

Kenaikan Utang Obligasi 150.000


Pembayaran deviden (18.000)

Aliran kas dari aktivitas pendanaan 132.000

Aliran bersih (12.000)


Saldo kas awal 49.000
Saldo kas akhir 37.000

11
Metode Langsung

PT.UNI EDA
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 2011
ARUS KAS DARI KEGIATAN OPERASI
Penerimaan dari pelanggan 502.000
Pembayaran untuk beban (240.000)
Pembayaran pajak (68.000)
Kenaikan kas dari aktivitas operasi -

Aliran kas dari aktivitas operasi 194.000

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Pembelian tanah (70.000)
Pembelian Gedung (200.000)
Pembelian peralatan (68.000)

Aliran kas dari aktivitas investasi (338.000)

ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN


Kenaikan utang obligasi 150.000
Pembayaran dividen (18.000)

Aliran kas dari aktivitas pendanaan 132.000

Aliran kas bersih (12.000)


Saldo kas awal 49.000
Saldo kas akhir 37.000

12
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Arus Kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas. Pengertian kas dalam laporan
arus kas termasuk uang tunai yang tersimpan di entitas pelaporan (cash on hand) dan simpanan dana
di rekening giro suatu bank (cash in bank) yang lazimnya di laporan posisi keuangan disajikan
sebagai saldo bank. Sedangkan, Setara kas (cash equivalent) adalah aset suatu entitas untuk
memenuhi kebutuhan kas jangka pendek, dan bukan bertujuan untuk investasi jangka panjang atau
tujuan lain. Syarat sebagai setara kas, aset tersebut haruslah segera dapat diubah menjadi kas dalam
jumlah yang dapat ditentukan dan risiko perubahan nilai tidak signifikan. Rujukan utama dalam
penyusunan laporan arus kas adalah PSAK 2 yang bertujuan mengatur informasi mengenai
perubahan kas dan setara kas suatu entitas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas
berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan selama suatu periode.
Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para penggunaan untuk
mengevaluasi perubahan dalam aset bersih entitas, struktur keuangan (termasuk likuiditas,
solvabilitas, dan fleksibilitas keuangan)

13
DAFTAR PUSTAKA

Buku akuntansi keuangan berdasarkan sak dan berbasis ifrs buku 2


https://id.scribd.com/document/334066722/Contoh-Soal-ARUS-KAS

14

Anda mungkin juga menyukai