DISUSUN OLEH :
KELAS : B
UNIVERSITAS MATARAM
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan mampu untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada ALLAH SWT atas limpahkan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah dengan judul “Laporan Arus Kas”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalam makalah ini karena keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 4
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................3
1.3 TUJUAN......................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................4
BAB III...............................................................................................................13
PENUTUP..........................................................................................................13
1.1 Kesimpulan............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14
II
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dan tujuan laporan arus kas?
2. Apa saja bagian dari laporan arus kas?
3. Bagaimana pelaporan atas dasar arus kas neto?
4. Bagaimana arus kas dalam mata uang asing?
5. Bagaimana pelaporan bunga, dividen, dan pajak penghasilan?
6. Bagaimana pengungkapan terkait arus kas?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi dan tujuan laporan arus kas
2. Untuk mengetaui bagian-bagian dari laporan arus kas
3. Untuk mengetahui pelaporan atas dasar arus kas neto
4. Untuk mengetahui arus kas dalam mata uang asing
5. Untuk mengetahui pelaporan bunga, dividen, dan pajak penghasilan
6. Untuk mengetahui pengungkapan terkait arus kas
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi dan Tujuan Laporan Arus Kas
Arus Kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas. Pengertian kas dalam laporan
arus kas termasuk uang tunai yang tersimpan di entitas pelaporan (cash on hand) dan simpanan dana
di rekening giro suatu bank (cash in bank) yang lazimnya di laporan posisi keuangan disajikan
sebagai saldo bank. Sedangkan, Setara kas (cash equivalent) adalah aset suatu entitas untuk
memenuhi kebutuhan kas jangka pendek, dan bukan bertujuan untuk investasi jangka panjang atau
tujuan lain. Syarat sebagai setara kas, aset tersebut haruslah segera dapat diubah menjadi kas dalam
jumlah yang dapat ditentukan dan risiko perubahan nilai tidak signifikan.
Entilas menyusun laporan arus kas sesuai persyaratan dalam pernyataan ini dan menyajikan
laporan tersebut sebagai bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode
penyajian laporan keuangan. (PSAK 2 paragraf 01).
Laporan arus kas memberikan informasi tentang perubahan historis jumlah kas dan setara
kas, arus penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas untuk aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan yang terjadi selama suatu periode tertentu pada suatu entitas.
Rujukan utama dalam penyusunan laporan arus kas adalah PSAK 2 yang bertujuan mengatur
informasi mengenai perubahan kas dan setara kas suatu entitas melalui laporan arus kas yang
mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan selama suatu
periode.
1. Aktivitas Operasi
Laporan arus kas dari aktivitas operasi merupakan indikator utama untuk mengevaluasi
apakah perusahaan mampu menghasilkan kas yang cukup untuk mengelola operasi
perusahaan, melunasi pinjaman, membayar bunga dan dividen, serta melakukan investasi
baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar.
PSAK 2 paragraf 13 memberikan beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi
sebagai berikut:
a. penerimaan kas dari penjualan barang dan pemberian jasa;
4
b. penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain;
c. pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;
d. pembayaran kas kepada dan untuk kepentingan karyawan;
e. penerimaan dan pembayaran kas oleh entitas asuransi sehubungan dengan premi,
klaim, anuitas, dan manfaat polis lain;
f. pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali dapat
diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi;
dan
g. penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang dimiliki untuk tujuan
diperdagangkan atau diperjualbelikan (dealing).
PSAK 2 paragraf 17:
Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari
metode berikut:
a. Metode Langsung
Untuk menyusun laporan aktivitas operasi dengan metode langsung, data dan
informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto
dapat diperoleh:
dari catatan akuntansi entitas, khususnya jurnal penerimaan dan pengeluaran
kas dan bank; atau
dengan menyesuaikan unsur-unsur dalam laporan laba rugi komprehensifi:
penjualan dikoreksi dengan perubahan piutang usaha (penjualan kredit)
selama periode berjalan;
beban pokok penjualan dikoreksi dengan perubahan persediaan dan
hutang usaha, pos bukan kas lain selama periode berjalan;
pos pos lain dikoreksi dengan pos bukan kas lain;
pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan
dikeluarkan dari kelompok operasi.
Metode langsung dianggap lebih unggul dibandingkan dengan metode tidak langsung
karena mampu menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas
masa depan. PSAK 2 dan OJK Bapepam menganjurkan untuk menggunakan metode
langsung.
Dalam jutaan Rp
Penerimaan kas dari langganan 15.000
Pembayaran kas kepada rekanan (5.000)
Pembayaran gaji dan tunjangan karyawan (2.000)
Pembayaran kas lain-lain (1.000)
Arus kas bersih diperoleh dari ativitas operasi 7.000
Dalam jumlah Rp
Laba sebelum pajak penghasilan 8.000
Beban penyusutan aktiva tetap 3.000
Pertambahan persediaan akhir dibandingkan persediaan awal (1.000)
Pertambahan piutang usaha akhir dibandingkan saldo awal (2.000)
Pertambahan utang usaha akhir dibandingkan saldo akhir 1.000
Arus kas bersih dari operasi sebelum PPh 9.000
Pembayaran pajak penghasilan badan (2.000)
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 7.000
2. Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi adalah aktivitas yang berhubungan dengan pengeluaran untuk sumber
daya yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan atau
penerimaan dari pelepasan atau penjualan kembali sumber daya tersebut.
Beberapa contoh arus kas dari aktivitas investasi adalah arus pengeluaran kas untuk atau arus
penerimaan kas dari:
pengeluaran kas untuk membeli dan atau membangun aset tetap, aset tidak berwujud
dan aset jangka panjang lain, serta biaya pengembangan yang dikapitalisasi; dan
penerimaan kas dari pelepasan aset tersebut di atas;
pengeluaran kas untuk membeli instrumen utang atau instrumen ekuitas entitas lain
dan kepemilikan dalam ventura bersama; dan penerimaan kas dari pelepasan aset
tersebut di atas (kecuali instrumen setara kas atau untuk tujuan diperjual-belikan);
pengeluaran kas untuk pemberian uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada
pihak lain; dan penerimaan dari pelunasan aset tersebut di atas (tidak termasuk yang
diberikan oleh lembaga keuangan); dan
pembayaran kas dan penerimaan kas sehubungan dengan kontrak future, forward,
opsi, dan swap (kecuali untuk tujuan diperdagangkan atau bila diklasifikasikan
sebagai aktivitas pendanaan).
3. Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan penerimaan kas dari
penyandang dana baik berupa penyetoran modal oleh pemegang saham atau pemberian
pinjaman dana (obligasi, hipotek, wesel, kredit jangka pendek dan jangka panjang lain) oleh
kreditor; atau pengeluaran kas untuk pembayaran kembali modal (divestment) atau
pembayaran dividen kepada pemegang saham, serta pelunasan pinjaman atau pembayaran
bunga kepada kreditor.
Dengan demikian arus kas dari ativitas pendanaan dengan mudah dapat teridentifikasi dan
meliputi:
penerimaan dari penerbitan saham atau instrumen modal lain.
6
pembayaran kepada pemegang saham untuk menebus kembali modal saham,
pembayaran dividen kas;
penerimaan dari penerbitan, dan pengeluaran untuk pembayaran kembali kewajiban,
utang, wesel bayar, obligasi, hipotek, serta utang jangka pendek atau panjang; dan
pembayaran oleh lessee untuk mengurangi saldo utang sehubungan dengan sewa
pembiayaan finance lease).
Beberapa contoh penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan pelanggan adalah:
Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas rekening giro suatu bank.
Dana pelanggan yang dikelola oleh entitas investasi.
Penerimaan uang sewa dari penyewa properti oleh pengelola penyewaan properti untuk
kepentingan pemilik properti, dan penyetoran uang sewa kepada pemilik properti.
Untuk menjelaskan apa yang dimaksudkan pada paragraf 21 (b), diberikan beberapa contoh sebagai
berikut:
Jumlah pokok transaksi kartu kredit nasabah.
Pembelian dan penjualan investasi.
Pinjaman jangka pendek lain, misalnya pinjaman dengan jangka waltu jatuh tempo dalam
tiga bulan atau kurang.
7
Keuntungan dan kerugian akibat perubahan nilai tukar yang belum terealisir bukan merupakan arus
kas. Namun dampaknya perlu dilaporkan dalam laporan arus kas untuk merekonsiliasikan saldo awal
dan saldo akhir kas dan setara kas.
Untuk bank dan lembaga keuangan, bunga yang dibayarkan kepada nasabah atas simpanan deposito
atau tabungan, dan bunga yang diterima atas pinjaman yang diberikan kepada nasabah dilaporkan
sebagai arus kas aktivitas operasi. Begitupun dividen yang diterima dari investasi yang dilakukan
atas saham.
Sedangkan bagi entitas usaha lain, perlu diperhatikan bunga dan dividen tersebut berhubungan
dengan aktivitas apa. Bunga yang diterima sebagai jasa giro atas saldo simpanan di rekening giro,
atau bunga dan dividen yang diperoleh atas aset setara kas seharusya dilaporkan sebagai penerimaan
kas aktivitas operasi. Tapi bunga dan dividen yang diterima dari aset dengan tujuan investasi,
misalnya deposito jangka panjang, surat obligasi atau saham yang dimiliki untuk tujuan investasi
jangka panjang lazimnya dilaporkan sebagai arus kas kegiatan investasi, sedangkan bunga yang
dibayarkan untuk pinjaman jangka panjang, obligasi yang diterbitkan, dan dividen yang dibayarkan
kepada pemegang saham lazimnya dilaporkan sebagai aktivitas pendanaan. Tapi sebagai alternatif,
pembayaran dividen kadang-kadang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, dengan maksud untuk
menilai kemampuan entitas pembayar dividen dari arus kas operasi.
Pada dasarnya pajak penghasilan berkaitan dengan aktivitas operasi dalam usaha entitas
menghasilkan laba, maka disajikan dalam kelompok aktivitas operasi. Tapi bila berdasarkan
peraturan perpajakan yang berlaku, pajak penghasilan dapat dikaitkan langsung dengan aktivitas
investasi atau pendanaan, tentunya pembayaran pajak penghasilan tersebut harus disajikan sebagai
bagian dari akivitas yang berangkutan.
Contoh:
a) Dalam transaksi pembelian suat properti, tanah dan bangunan, pembeli harus membayar x%
dari harga transaksi sebagai pembayaran pajak penghasilan yang bersifat final. Dalam contoh
ini pajak penghasilan disajikan sebagai aktivitas investasi. Sebaliknya bagi si pemilik properti
lama yang bukan pengusaha properti, yang menjual properti, juga dikenakan pajak
penghasilan x% dari harga transaksi dan bersifat final, pajak penghasilan yang dibayar juga
dikategorikan sebagai aktivitas investasi dengan mengurangi penerimaan dari hasil penjualan
properti tersebut.
b) Atas penerimaan bunga deposito berjangka dikenakan pajak penghasilan sebesar 20% final,
dan atas penerimaan dividen dari saham yang dibeli di BEI untuk tujuan investasi jangka
panjang dikenakan pajak dividen sebesar 10% final, semua pajak penghasilan tersebut
disajikan dalam laporan arus kas sebagai aktivitas investasi.
8
2.7 Pengungkapkan Terkait Arus Kas
1) Transaksi Nonkas
PSAK 2 paragraf 42:
Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak memerlukan penggunaan kas atau setara kas
tidak termasuk dalam laporan arus kas. Iransaksi tersebut diungkapkan pada bagian lain
dalam laporan keuangan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan semua informasi
relevan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan tersebut.
Seringkali terjadi aktivitas investasi atau pendanaan pada suatu entitas tidak menimbulkan
arus kas, sesuai dengan tujuan laporan arus kas, transaksi atau kejadian tersebut tidak
dilaporkan dalam laporan arus kas, namun tetap harus diberikan pengungkapan penjelasan
secukupnya di laporan keuangan. Beberapa contoh tentang transaksi nonkas yang sering
terjadi adalah:
perolehan aset secara kredit;
perolehan aset melalui sewa pembiayaan;
akuisisi suatu entitas melalui emisi saham; dan
konversi utang menjadi modal.
Pada bagian akhir dari laporan arus kas, dilaporkan perubahan saldo kas dan setara kas awal
dan akhir periode pelaporan. Komponen kas dan setara kas dalam laporan arus kas tentunya
harus sama dengan yang disajikan dalam laporan posisi keuangan (neraca) awal dan akhir
periode pelaporan.
Agar tidak terjadi kerancuan, dalam penjelasan atas laporan keuangan perlu diungkapkan
kebijakan dalam menentukan komponen kas dan setara kas.
Bila terjadi suatu perubahan kebijakan, atau adanya perubahan klasifikasi suatu Instrumen
keuangan, misalnya suatu jumlah saham yang sebelumnya diklasifikasikan Sebagai portofolio
investasi entitas, kemudian dimasukkan sebagai bagian dari setara Kas, arena akan segera
dijual di bursa saham untuk memenuhi kebutuhan kas; haruslah dilaporkan sesuai dengan
PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akumulasi, dan Kesalahan.
9
2.8 Contoh Kasus Laporan Arus Kas
Berikut ini adalah neraca komperatif tahun 2011/2010 dan laporan laba rugi PT. UniEda tahun 2011
Penjualan Rp 492.000
Biaya operasional 269.000
Biaya depresiasi 21.000
Beban operasi 290.000
Pajak atas laba 68.000
Laba bersih 134.000
Informasi tambahan:
10
a. Perusahaan membayar dividen Rp 18.000
b. Perusahaan memperoleh kas Rp 150.000 dari utang obligasi
c. Tanah,Gedung dan peralatan diperoleh secara tunai
11
Metode Langsung
PT.UNI EDA
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 2011
ARUS KAS DARI KEGIATAN OPERASI
Penerimaan dari pelanggan 502.000
Pembayaran untuk beban (240.000)
Pembayaran pajak (68.000)
Kenaikan kas dari aktivitas operasi -
12
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Arus Kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas. Pengertian kas dalam laporan
arus kas termasuk uang tunai yang tersimpan di entitas pelaporan (cash on hand) dan simpanan dana
di rekening giro suatu bank (cash in bank) yang lazimnya di laporan posisi keuangan disajikan
sebagai saldo bank. Sedangkan, Setara kas (cash equivalent) adalah aset suatu entitas untuk
memenuhi kebutuhan kas jangka pendek, dan bukan bertujuan untuk investasi jangka panjang atau
tujuan lain. Syarat sebagai setara kas, aset tersebut haruslah segera dapat diubah menjadi kas dalam
jumlah yang dapat ditentukan dan risiko perubahan nilai tidak signifikan. Rujukan utama dalam
penyusunan laporan arus kas adalah PSAK 2 yang bertujuan mengatur informasi mengenai
perubahan kas dan setara kas suatu entitas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas
berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan selama suatu periode.
Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para penggunaan untuk
mengevaluasi perubahan dalam aset bersih entitas, struktur keuangan (termasuk likuiditas,
solvabilitas, dan fleksibilitas keuangan)
13
DAFTAR PUSTAKA
14