Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

“LAPORAN ARUS KAS”

MATA KULIAH : AKUNTANSI PEMERINTAHAN

DOSEN PENGAMPU : RISKIANA ISKANDAR, M.Sc

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2 (DUA)

NAMA :
1. ROSTINA
2. TANTRI SETIAWATI
3. SUTINA ANGGRIANI
4. TAYMI UMAR SALAHUDDIN
5. MUH. JIHAN PERDANA
6. FATURRAHMAN

PRODI : AKUTANSI
STIE YAPIS DOMPU TAHUN AJARAN 2021/2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah , karena berkat́ rahmat Nya saya bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul : Laporan akuntansi keuangan. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah “akuntansi pemerintahan”

Dengan adanya Laporan Laba/Rugi dan Neraca, kita bisa mengetahui posisi keuangan
perusahaan pada saat tertentu (dilihat dari Neraca) dan mengetahui hasil aktivitas usaha
(Laba atau Rugi) perusahaan untuk periode tertentu. Akan tetapi karenal aporan keuangan
sebagian besar menganut sistem accrual (pendapatandan cost/biaya diakui pada saat
transaksi terjadi meskipun realisasi kas belum terjadi).

Adapun fungsinya adalah untuk mengetahui realisasi kas masuk dankeluar perusahaan,
sehingga dapat diprediksi potensirealisasikas dimasa yang akan datang (tingkat liquiditas).
Termasuk juga untuk mengetahui potensi kemampuan perusahaan untuk membagikan
keuntungan perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk kas (pembagian
dividen), Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifa
tmembangun demi kesempurnaan makalah ini
DAFTAR ISI

JUDUL.................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................ 1

A. Latar belakang....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAAN................................................................ 6

A. Entitas leporan arus kas ....................................................... 6


B. Penyajian laporan arus kas.................................................... 6
C. Pelaporan arus kas dari aktivitas operasi, investasi,
Pendanaan dan transitoris..................................................... 6
D. Pelaporan arus kas atas dasar arus kas bersih....................... 6
E. Arus kas mata uang asing .................................................... 7
F. Bunga dan bagian laba ........................................................ 7
G. Perolehan dan pelepasan investasi pemerintah .................... 8
Dalam perusahaan ................................................................ 9
H. Komponen kas dan setara kas .............................................. 9

BAB III PENUTUP............................................................................ 10

A. Kesimpulan........................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Salah satu bentuk laporan keuangan adalah laporan arus kas. Laporan arus kas adalah
laporan keuangan yang menyajikan lalu lintas arus kas keluar dan arus kas masuk
perusahaan. Laporan arus kas akan menunjukkan tingkat efektivitas dan efisiensi
penggunaan kas perusahaan. Laporan arus kas juga akan menunjukkan sumber-sumber
pemasukan kas dan pengeluaran kas. Dengan laporan arus kas maka pihak-pihak yang
berkaitan dengan perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat. Misalnya, apabila
arus kas masuk lebih kecil daripada arus kas keluar tentu kondisi ini akan membawa
perusahaan dalam kondisi defisit kas, dan hal tersebut tentu tidak baik untuk perusahaan.
Kondisi arus kas yang kecil dibandingkan dengan beban akan membuat kreditor
kehilangan keyakinan atas perusahaan karena dianggap mengalami financial distress atau
permalasahan keuangan.
Kas merupakan pembentuk utama laporan arus kas, kas yang merupakan elemen
aktiva yang paling lancar sangat dibutuhkan dalam kegiatan perusahaan. Kas digunakan
untuk membiayai baik untuk pembelian aktiva, pembelian saham, pengeluaran untuk
beban, dan tentunya kas juga berperan aktif dalam menghasilkan laba untuk perusahaan.
Selain itu kas juga dipergunakan untuk menjamin utang-utang perusahaan kepada kreditur,
dengan demikian rasio kas dengan hutang harus dijamin dengan rasio yang bisa menjamin
kreditur untuk menghindari adanya krisis likuiditas.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Entitas leporan arus kas
2. Penyajian laporan arus kas
3.Pelaporan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, Pendanaan dan transitoris
4. Pelaporan arus kas atas dasar arus kas bersih
5. Arus kas mata uang asing
6. Bunga dan bagian laba
7. Perolehan dan pelepasan investasi pemerintah Dalam perusahaan
8. Komponen kas dan setara kas

C. TUJUAN

1.Untuk mengetahui Entitas leporan arus kas


2. untuk mengetahui Penyajian laporan arus kas
3. untuk mengetahui Pelaporan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, Pendanaan dan
transitoris
4. untuk mengetahui Pelaporan arus kas atas dasar arus kas bersih

5. untuk mengetahui Arus kas mata uang asing

6. untuk mengetahui Bunga dan bagian laba

7. untuk mengetahui Perolehan dan pelepasan investasi pemerintah Dalam perusahaan

8. untuk mengetahui Komponen kas dan setara kas


BAB II
PEMBAHASAAN

Entitas Pelaporan Arus Kas


Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas
akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.

Pendahuluan
Tujuan
Tujuan Pernyataan Standar Laporan Arus Kas adalah mengatur penyajian laporan arus kas
yang memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas suatu entitas
pelaporan dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi,
pendanaan, dan transitoris selama satu periode akuntansi.
Tujuan pelaporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan,
perubahan kas dan setara kas selama suatu periode akuntansi serta saldo kas dan setara kas
pada tanggal pelaporan. Informasi ini disajikan untuk pertanggungjawaban dan pengambilan
keputusan.
Ruang Lingkup
Pemerintah pusat dan daerah yang menyusun dan menyajikan laporan keuangan dengan basis
akuntansi akrual wajib menyusun laporan arus kas sesuai dengan standar ini untuk setiap
periode penyajian laporan keuangan sebagai salah satu komponen laporan keuangan pokok.
Pernyataan Standar ini berlaku untuk penyusunan laporan arus kas pemerintah pusat dan
daerah, satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat dan daerah, atau organisasi lainnya
jika menurut peraturan perundang-undangan atau menurut standar, satuan organisasi
dimaksud wajib menyusun laporan arus kas, kecuali perusahaan negara/daerah.
Manfaat Informasi Arus Kas
Informasi arus kas berguna sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang akan datang, serta
berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya.
Laporan arus kas juga menjadi alat pertanggung-jawaban arus kas masuk dan arus kas keluar
selama periode pelaporan.
Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas memberikan informasi
yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahan kekayaan
bersih/ekuitas suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan pemerintah (termasuk likuiditas
dan solvabilitas)
Definisi
Berikut ini adalah istilah-istilah yang digunakan dalam PSAP 03:
 Aset
 Arus Kas
 Aktivitas Operasi
 Aktivitas Investasi
 Aktivitas Pendanaan
 Aktivitas Nonanggaran
 Aktivitas Transitoris
 Basis Akrual
 Beban
 Beban Transfer
 Dana Cadangan
 Ekuitas
 Entitas Pelaporan
 Kas
 Kas Daerah
 Kas Negara
 Kemitraan
 Kurs
 Mata Uang Asing
 Mata Uang Pelaporan
 Metode Biaya
 Metode Ekuitas
 Metode Langsung
 Metode Tidak Langsung
 Pendapatan-LO
 Pendapatan Transfer
 Penerimaan Kas
 Pengeluaran Kas
 Periode Akuntansi
 Perusahaan Negara/Daerah
 Setara Kas
 Tanggal Pelaporan
 Pos Luar Biasa
Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas harus disajikan dalam laporan arus kas.
Setara kas pemerintah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kas jangka pendek atau untuk
tujuan lainnya. Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi jangka pendek harus segera
dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang dapat diketahui tanpa ada risiko perubahan nilai
yang signifikan. Oleh karena itu, suatu investasi disebut setara kas kalau investasi dimaksud
mempunyai masa jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal perolehannya.
Mutasi antar pos-pos kas dan setara kas tidak diinformasikan dalam laporan keuangan karena
kegiatan tersebut merupakan bagian dari manajemen kas dan bukan merupakan bagian
aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris.
Entitas Pelaporan Arus Kas
Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi
yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. Entitas pelaporan dimaksud terdiri dari:
1. Pemerintah pusat;
2. Pemerintah daerah;
3. Masing-masing kementerian negara atau lembaga di lingkungan pemerintah pusat; dan
4. Satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat/daerah atau organisasi lainnya, jika
menurut peraturan perundang-undangan satuan organisasi dimaksud wajib menyajikan
laporan keuangan.
Entitas pelaporan yang wajib menyusun dan menyajikan laporan arus kas adalah unit
organisasi yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum.
Unit organisasi yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum adalah unit yang ditetapkan
sebagai bendaharawan umum negara/daerah dan/atau kuasa bendaharawan umum
negara/daerah.
Penyajian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah bagian dari laporan finansial yang menyajikan informasi penerimaan
dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas
operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris.
Klasifikasi arus kas menurut aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris
memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh
dari aktivitas tersebut terhadap posisi kas dan setara kas pemerintah. Informasi tersebut juga
dapat digunakan untuk mengevaluasi hubungan antar aktivitas operasi, investasi, pendanaan,
dan transitoris.
Satu transaksi tertentu dapat mempengaruhi arus kas dari beberapa aktivitas, misalnya
transaksi pelunasan utang yang terdiri dari pelunasan pokok utang dan bunga utang.
Pembayaran pokok utang akan diklasifikasikan ke dalam aktivitas pendanaan sedangkan
pembayaran bunga utang pada umumnya akan diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi
kecuali bunga yang dikapitalisasi akan diklasifikasikan ke dalam aktivitas investasi.
Contoh format laporan arus kas yang disusun atas dasar akun-akun finansial disajikan dalam
ilustrasi PSAP 03.A, 03.B, dan 03.C standar ini. Ilustrasi hanya merupakan contoh untuk
membantu pemahaman dan bukan bagian dari standar.
Dalam hal entitas bersangkutan masih membukukan penerimaan dan pengeluaran dalam buku
kas berdasarkan akun pelaksanaan anggaran maka laporan arus kas dapat disajikan dengan
mengacu pada akun-akun pelaksanaan anggaran tersebut.
Yang dimaksud dengan akun-akun pelaksanaan anggaran adalah akun yang berhubungan
dengan pendapatan, belanja, transfer, pembiayaan, dan transaksi nonanggaran, yang dalam
Laporan Arus Kas dikelompokkan menjadi aktivitas operasi, investasi aset nonkeuangan,
pembiayaan, dan nonanggaran.
Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk
kegiatan operasional pemerintah selama satu periode akuntansi.
Arus kas bersih aktivitas operasi merupakan indikator yang menunjukkan kemampuan
operasi pemerintah dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas
operasionalnya di masa yang akan datang tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar.
Arus masuk kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari:
1. Penerimaan Perpajakan;
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP);
3. Penerimaan Hibah;
4. Penerimaan Bagian Laba perusahaan negara/daerah dan Investasi Lainnya;
5. Penerimaan Lain-lain/penerimaan dari pendapatan Luar Biasa; dan
6. Penerimaan Transfer.
Arus keluar kas untuk aktivitas operasi terutama digunakan untuk:
1. Pembayaran Pegawai;
2. Pembayaran Barang;
3. Pembayaran Bunga;
4. Pembayaran Subsidi;
5. Pembayaran Hibah;
6. Pembayaran Bantuan Sosial;
7. Pembayaran Lain-lain/Kejadian Luar Biasa; dan
8. Pembayaran Transfer.
Jika suatu entitas pelaporan mempunyai surat berharga yang sifatnya sama dengan
persediaan, yang dibeli untuk dijual, maka perolehan dan penjualan surat berharga tersebut
diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi.
Jika entitas pelaporan mengotorisasikan dana untuk kegiatan suatu entitas lain, yang
peruntukannya belum jelas apakah sebagai modal kerja, penyertaan modal, atau untuk
membiayai aktivitas periode berjalan, maka pemberian dana tersebut harus diklasifikasikan
sebagai aktivitas operasi. Kejadian ini dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.
Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk
perolehan dan pelepasan aset tetap serta investasi lainnya yang tidak termasuk dalam setara
kas.
Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam
rangka perolehan dan pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan
dan mendukung pelayanan pemerintah kepada masyarakat di masa yang akan datang.
Arus masuk kas dari aktivitas investasi terdiri dari:
1. Penjualan Aset Tetap;
2. Penjualan Aset Lainnya;
3. Pencairan Dana Cadangan;
4. Penerimaan dari Divestasi;
5. Penjualan Investasi dalam bentuk Sekuritas.
Arus keluar kas dari aktivitas investasi terdiri dari:
1. Perolehan Aset Tetap;
2. Perolehan Aset Lainnya;
3. Pembentukan Dana Cadangan;
4. Penyertaan Modal Pemerintah;
5. Pembelian Investasi dalam bentuk Sekuritas.
Aktivitas Pendanaan
Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang yang
berhubungan dengan pemberian piutang jangka panjang dan/atau pelunasan utang jangka
panjang yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi piutang jangka panjang
dan utang jangka panjang.
Arus kas dari aktivitas pendanaan mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas yang
berhubungan dengan perolehan atau pemberian pinjaman jangka panjang.
Arus masuk kas dari aktivitas pendanaan antara lain:
1. Penerimaan utang luar negeri;
2. Penerimaan dari utang obligasi;
3. Penerimaan kembali pinjaman kepada pemerintah daerah;
4. Penerimaan kembali pinjaman kepada perusahaan negara.
Arus keluar kas dari aktivitas pendanaan antara lain:
1. Pembayaran pokok utang luar negeri;
2. Pembayaran pokok utang obligasi;
3. Pengeluaran kas untuk dipinjamkan kepada pemerintah daerah;
4. Pengeluaran kas untuk dipinjamkan kepada perusahaan negara.
Aktivitas Transitoris
Aktivitas transitoris adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak termasuk
dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Arus kas dari aktivitas transitoris mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang
tidak mempengaruhi pendapatan, beban, dan pendanaan pemerintah. Arus kas dari aktivitas
transitoris antara lain transaksi Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), pemberian/penerimaan
kembali uang persediaan kepada/dari bendahara pengeluaran, serta kiriman uang. PFK
menggambarkan kas yang berasal dari jumlah dana yang dipotong dari Surat Perintah
Membayar atau diterima secara tunai untuk pihak ketiga misalnya potongan Taspen dan
Askes. Kiriman uang menggambarkan mutasi kas antar rekening kas umum negara/daerah.
Arus masuk kas dari aktivitas transitoris meliputi penerimaan PFK dan penerimaan transitoris
seperti kiriman uang masuk dan penerimaan kembali uang persediaan dari bendahara
pengeluaran.
Arus keluar kas dari aktivitas transitoris meliputi pengeluaran PFK dan pengeluaran
transitoris seperti kiriman uang keluar dan pemberian uang persediaan kepada bendahara
pengeluaran.
Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Operasi, Investasi, Pendanaan, dan Transitoris
Entitas pelaporan melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan dan pengeluaran
kas bruto dari aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris kecuali yang tersebut
dalam paragraf berikut ini.
Entitas pelaporan dapat menyajikan arus kas dari aktivitas operasi dengan cara:
1. Metode Langsung. Metode ini mengungkapkan pengelompokan utama penerimaan dan
pengeluaran kas bruto.
2. Metode Tidak Langsung. Dalam metode ini, surplus atau defisit disesuaikan dengan
transaksi-transaksi operasional nonkas, penangguhan (deferral) atau pengakuan (accrual)
penerimaan kas atau pembayaran yang lalu/yang akan datang, serta unsur penerimaan dan
pengeluaran dalam bentuk kas yang berkaitan dengan aktivitas investasi dan pendanaan.
Entitas pelaporan pemerintah pusat/daerah sebaiknya menggunakan metode langsung dalam
melaporkan arus kas dari aktivitas operasi. Keuntungan penggunaan metode langsung adalah
sebagai berikut:
1. Menyediakan informasi yang lebih baik untuk mengestimasikan arus kas di masa yang
akan datang;
2. Lebih mudah dipahami oleh pengguna laporan; dan
3. Data tentang kelompok penerimaan dan pengeluaran kas bruto dapat langsung diperoleh
dari catatan akuntansi.
Pelaporan Arus Kas atas Dasar Arus Kas Bersih
Arus kas yang timbul dari aktivitas operasi dapat dilaporkan atas dasar arus kas bersih dalam
hal:
1. Penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan penerima manfaat (beneficiaries) arus
kas tersebut lebih mencerminkan aktivitas pihak lain daripada aktivitas pemerintah. Salah
satu contohnya adalah hasil kerjasama operasional.
2. Penerimaan dan pengeluaran kas untuk transaksi-transaksi yang perputarannya cepat,
volume transaksi banyak, dan jangka waktunya singkat.
Arus Kas Mata Uang Asing
Arus kas yang timbul dari transaksi mata uang asing harus dibukukan dengan menggunakan
mata uang rupiah dengan menjabarkan mata uang asing tersebut ke dalam mata uang rupiah
berdasarkan kurs pada tanggal transaksi.
Arus kas yang timbul dari aktivitas entitas pelaporan di luar negeri harus dijabarkan ke dalam
mata uang rupiah berdasarkan kurs pada tanggal transaksi.
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan akibat perubahan kurs mata uang asing
tidak akan mempengaruhi arus kas.
Bunga dan Bagian Laba Arus kas dari transaksi penerimaan pendapatan bunga dan
pengeluaran beban untuk pembayaran bunga pinjaman serta penerimaan pendapatan dari
bagian laba perusahaan negara/daerah harus diungkapkan secara terpisah. Setiap akun yang
terkait dengan transaksi tersebut harus diklasifikasikan kedalam aktivitas operasi secara
konsisten dari tahun ke tahun.
Jumlah penerimaan pendapatan bunga yang dilaporkan dalam arus kas aktivitas operasi
adalah jumlah kas yang benar-benar diterima dari pendapatan bunga pada periode akuntansi
yang bersangkutan.
Jumlah pengeluaran beban pembayaran bunga utang yang dilaporkan dalam arus kas aktivitas
operasi adalah jumlah pengeluaran kas untuk pembayaran bunga dalam periode akuntansi
yang bersangkutan.
Jumlah penerimaan pendapatan dari bagian laba perusahaan negara/daerah yang dilaporkan
dalam arus kas aktivitas operasi adalah jumlah kas yang benar-benar diterima dari bagian
laba perusahaan negara/daerah dalam periode akuntansi yang bersangkutan.
Perolehan dan Pelepasan Investasi Pemerintah Dalam Perusahaan
Negara/Daerah/Kemitraan dan Unit Operasi Lainnya
Pencatatan investasi pada perusahaan negara/daerah dan kemitraan dapat dilakukan dengan
menggunakan dua metode yaitu metode ekuitas dan metode biaya.
Investasi pemerintah dalam perusahaan negara/daerah dan kemitraan dicatat sebesar nilai kas
yang dikeluarkan.
Entitas melaporkan pengeluaran investasi jangka panjang dalam perusahaan negara/daerah
dan kemitraan dalam arus kas aktivitas investasi.
Arus kas yang berasal dari perolehan dan pelepasan perusahaan negara/daerah dan unit
operasi lainnya harus disajikan secara terpisah dalam aktivitas investasi.
Entitas mengungkapkan seluruh perolehan dan pelepasan perusahaan negara/daerah dan unit
operasi lainnya selama satu periode. Hal-hal yang diungkapkan adalah:
1. Jumlah harga pembelian atau pelepasan;
2. Bagian dari harga pembelian atau pelepasan yang dibayarkan dengan kas dan setara kas;
3. Jumlah kas dan setara kas pada perusahaan negara/daerah dan unit operasi lainnya yang
diperoleh atau dilepas; dan
4. Jumlah aset dan utang selain kas dan setara kas yang diakui oleh perusahaan negara/daerah
dan unit operasi lainnya yang diperoleh atau dilepas.
Penyajian terpisah arus kas dari perusahaan negara/daerah dan unit operasi lainnya sebagai
suatu perkiraan tersendiri akan membantu untuk membedakan arus kas tersebut dari arus kas
yang berasal dari aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris. Arus kas masuk dari
pelepasan tersebut tidak dikurangkan dengan perolehan investasi lainnya.
Aset dan utang selain kas dan setara kas dari perusahaan negara/daerah dan unit operasi
lainnya yang diperoleh atau dilepaskan perlu diungkapkan hanya jika transaksi tersebut telah
diakui sebelumnya sebagai aset atau utang oleh perusahaan negara/daerah dan unit operasi
lainnya.
Transaksi Bukan Kas
Transaksi operasi, investasi, dan pendanaan yang tidak mengakibatkan penerimaan atau
pengeluaran kas dan setara kas tidak dilaporkan dalam Laporan Arus Kas. Transaksi tersebut
harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Pengecualian transaksi bukan kas dari Laporan Arus Kas konsisten dengan tujuan laporan
arus kas karena transaksi bukan kas tersebut tidak mempengaruhi kas periode yang
bersangkutan. Contoh transaksi bukan kas yang tidak mempengaruhi laporan arus kas adalah
perolehan aset melalui pertukaran atau hibah.
Komponen Kas dan Setara Kas
Entitas pelaporan mengungkapkan komponen kas dan setara kas dalam Laporan Arus Kas
yang jumlahnya sama dengan pos terkait di Neraca.
Pengungkapan Lainnya
Entitas pelaporan mengungkapkan jumlah saldo kas dan setara kas yang signifikan yang tidak
boleh digunakan oleh entitas. Hal ini dijelaskan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Informasi tambahan yang terkait dengan arus kas berguna bagi pengguna laporan dalam
memahami posisi keuangan dan likuiditas suatu entitas pelaporan.
Contoh kas dan setara kas yang tidak boleh digunakan oleh entitas adalah kas yang
ditempatkan sebagai jaminan, dan kas yang dikhususkan penggunannya untuk kegiatan
tertentu.
Tanggal Efektif
PSAP ini berlaku efektif untuk laporan keuangan atas pertanggungjawaban pelaksanaan
anggaran mulai Tahun Anggaran 2010.
Dalam hal entitas pelaporan belum dapat menerapkan PSAP ini, entitas pelaporan dapat
menerapkan PSAP Berbasis Kas Menuju Akrual paling lama 4 (empat) tahun setelah Tahun
Anggaran 2010.

Laporan Arus Kas atau Cash Flow adalah salah satu laporan keuangan usaha
yang menunjukkan pemasukan dan pengeluaran kas bersih suatu usaha pada periode
tertentu. Untuk menyusun laporan ini terdapat tiga macam komponen sumber data yaitu; kas
kegiatan operasional, investasi dan pendapatan.

Fungsi Laporan Arus Kas

Selain untuk mengetahui besaran jumlah kas tunai yang dimiliki usahamu, laporan arus kas

juga memiliki fungsi lain yang nggak kalah penting, lho!

Fungsi laporan arus kas:

 Bahan evaluasi keuangan usaha yang dinilai dari pembiayaan operasional, investasi dan
pendapatan
 Strategi mencari peluang yang didapat dari pemasukan kas
 Alat kontrol perubahan kas awal dan akhir periode
 Alat penilai kemampuan usahamu dalam mencukupi kebutuhan usaha dan kesanggupan
untuk membayar hutang
Komponen Laporan Arus Kas

Laporan arus kas memiliki tiga komponen sebagai sumber informasi keuangannya. Tiga

komponen tersebut merupakan keseluruhan kegiatan usaha yang berhubungan dengan arus

kas tunai. Berikut penjelasan tiga komponen laporan arus kas serta jenis-jenisnya.

Arus Kas Kegiatan Operasional (Operational Cash Flow)

Komponen laporan arus kas yang pertama yaitu seluruh kas bersih yang berasal dari kegiatan

operasional usaha. Arus kas kegiatan operasional meliputi seluruh transaksi yang

menimbulkan pemasukan dan pengeluaran kas. Hasil pendapatan yang dikurangi beban-

beban kegiatan operasional menghasilkan laba bersih.

Sumber arus kas kegiatan operasional:

 Hasil penjualan produk/jasa


 Pelunasan piutang
 Beban: beban sewa, beban gaji, beban listrik & air, dll
 Pelunasan utang bukan dari Bank

Arus Kas Investasi (Invest Cash Flow)

Komponen laporan arus kas dari investasi merupakan hasil dari pembelian dan penjualan aset

tetap. Aset tetap merupakan kekayaan yang tidak diperjualbelikan setiap hari. Keuntungannya

bersifat jangka panjang dan berfungsi sebagai pendukung kegiatan operasional. Aset tetap

meliputi gedung perkantoran, dan kendaraan.

 Pembelian dan penjualan peralatan & perlengkapan usaha


 Pembelian dan penjualan aset seperti tanah, bangunan, kendaraan operasional

Arus Kas Pendanaan (Financing Cash Flow)

Komponen laporan arus kas yang terakhir yaitu kas pendanaan. Arus kas pendanaan adalah

kas yang berasal dari penambahan atau pengurangan modal usaha. Pemasukan dalam arus kas

pendanaan meliputi penjualan surat berharga, penerbitan obligasi, dan masukan dana dari
investor. Sedangkan pengeluarannya didapat dari pembelian saham, pembayaran dividen

(bagi hasil saham ke pemegang saham), dan pembayaran hutang.

Sumber arus kas pendanaan:

 Investasi awal usaha


 Investasi dari pihak luar, contohnya investor
 Pinjaman dan pelunasan utang di Bank
 Pembelian saham

Metode Penyusunan Laporan Arus Kas

Setelah mengetahui komponen laporan arus kas, kamu juga perlu mengetahui cara

penyusunannya. Metode ini dibagi menjadi dua jenis, langsung dan tidak langsung. Kamu

perlu ingat, keduanya memiliki cara penyusunan arus kas operasional yang berbeda. Tapi

tenang aja, pencatatan arus kas investasi dan pendanaan bisa, kok, menggunakan kedua

metode tersebut. Mau tahu alasannya? Yuk, simak penjelasannya ya.

Metode Langsung (Direct Method)


Penyusunan laporan arus kas metode langsung dilakukan dengan memasukkan sumber data

pemasukan arus kas secara keseluruhan dan rinci dari buku kas. Pada metode langsung, arus

kas operasional didapat dari buku kas kecil dan buku kas bank yang mencatat transaksi tunai

kegiatan operasional sehari-hari.

Metode ini dapat dikatakan langsung karena sumber data kas kegiatan operasional diambil

dari buku kas kecil yang berisi arus kas masuk dan keluar usahamu setiap hari. Jadi dengan

metode langsung, kamu bisa memasukkan akun-akun penerimaan dan pengeluaran kas secara

rinci berdasarkan tipenya. Selain itu sifatnya juga lebih akurat karena bersumber pada data

kas setiap hari.

Metode Tidak Langsung (Indirect Method)

Laporan arus kas metode tidak langsung merupakan cara penyusunan laporan arus kas yang

sumber data arus kegiatan operasionalnya didapat dari neraca dan laporan laba rugi. Oleh

karena itu, kamu sudah harus membuat neraca dan laporan laba rugi terlebih dahulu, ya.

Metode tidak langsung mengacu pada laba bersih yang tertera pada laporan laba rugi.

Dikatakan tidak langsung karena sumber datanya bukan berasal dari buku kas kecil yang

berisi transaksi tunai langsung arus kas masuk dan keluar secara real time. Metode ini

menggunakan dua laporan tersebut untuk mengidentifikasi perbedaan laba bersih dan arus

kas yang didapat dari kegiatan operasional.


Contoh Pencatatan Kas Kegiatan Operasional pada Laporan Arus Kas Metode Tidak

Langsung

Cara Membuat Laporan Arus Kas

1. Menentukan penggunaan metode laporan arus kas. Apabila kamu ingin membuat
metode langsung, maka persiapkan buku kas kecil. Persiapkan laporan laba rugi dan
neraca jika ingin menggunakan metode tidak langsung.
2. Mengidentifikasi akun-akun yang termasuk ke dalam sumber kas dari kegiatan
operasional, investasi dan pendanaan
3. Menghitung jumlah akhir dari setiap sumber kas tersebut
4. Menyusun laporan arus kas menggunakan media yang dipilih. Kamu boleh
menggunakan Microsoft Excel, aplikasi keuangan online, atau dalam buku/kertas
Contoh Laporan Arus Kas Metode Langsung
Contoh Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung

Bagaimana Cara Menganalisis Laporan Arus Kas?

Laporan arus kas yang telah selesai dibuat selanjutnya bisa digunakan sebagai alat bantu

analisis kondisi kas dan keuangan usahamu. Di bawah ini terdapat dua cara yang bisa

menjadi pedomanmu untuk menganalisisnya.

Arus Kas Positif

Arus kas positif terjadi ketika jumlah kas yang masuk lebih besar dari kas keluar. Kamu bisa

mengidentifikasi satu persatu mana saja dari setiap akun pada komponen laporan arus kas

yang bernilai positif. Arus kas positif menandakan bahwa usahamu bisa melakukan transaksi

jual beli baik untuk operasional, investasi, dan pendanaan dengan baik.
Namun, arus kas positif tidak selalu menggambarkan kondisi keuangan usahamu aman-aman

saja, lho. Contohnya, nih ketika diteliti lagi ternyata banyaknya arus kas yang masuk berasal

dari pinjaman bank untuk menutupi kerugian usahamu di periode sebelumnya. Hal ini berarti

kamu memiliki hutang yang harus dilunasi.

Arus Kas Negatif

Berkebalikan dengan arus kas positif, arus kas positif menandakan bahwa jumlah arus kas

yang masuk lebih sedikit dari arus kas yang keluar. Hal ini bisa disebabkan dari banyak hal,

seperti kerugian pada proses penjualan, hutang dari pihak lain yang belum lunas, serta

pembelian peralatan operasional dengan jumlah yang besar. Seperti pada arus kas positif,

kondisi arus kas yang memiliki hasil negatif tidak menjadikan usahamu buruk.

Contohnya saja ketika kamu mengeluarkan uang dalam jumlah banyak untuk membeli

peralatan operasional, maka otomatis kamu akan berinvestasi pada peralatan tersebut untuk

mendukung kegiatan jual beli. Dari investasi yang kamu keluarkan tersebut, maka penjualan

dapat meningkat dengan kegiatan operasional yang semakin lancar.

Nah, gimana nih udah paham kan gimana cara membuat laporan arus kas? Jangan lupa ya
untuk selalu teliti dalam memasukan akun-akun transaksi pada laporan arus kas mengingat

pentingnya laporan ini untuk mengetahui jumlah uang tunai yang dimiliki usahamu. Selamat

mencoba!

FAQ

Apa pengertian laporan arus kas?

Laporan Arus Kas adalah salah satu laporan keuangan usaha yang menunjukkan pemasukan

dan pengeluaran kas bersih suatu usaha pada periode tertentu. Untuk menyusun laporan ini

terdapat tiga macam komponen sebagai sumber datanya yaitu kas dari kegiatan operasional,
investasi dan pendapatan. Pembuatan Laporan Arus Kas menggunakan dua metode yaitu

langsung dan tidak langsung.

Apa saja fungsi laporan arus kas?

 Bahan evaluasi keuangan usaha yang dinilai dari pembiayaan operasional, investasi dan
pendapatan
 Strategi mencari peluang yang didapat dari pemasukan kas
 Alat kontrol perubahan kas awal dan akhir periode
 Alat kemampuan usahamu dalam mencukupi kebutuhan usaha dan kesanggupan untuk
membayar hutang

Apa saja komponen yang ada pada laporan arus kas?

 Arus Kas Kegiatan Operasional (Operational Cash Flow)


 Arus Kas Investasi (Invest Cash Flow)
 Arus Kas Pendanaan (Finance Cash Flow)

Apa saja metode penyusunan laporan arus kas?

 Metode Langsung
 Metode Tidak Langsung

Bagaimana cara membuat laporan arus kas?

1. Menentukan penggunaan metode laporan arus kas. Apabila kamu ingin membuat
metode langsung, maka persiapkan buku kas kecil. Persiapkan laporan laba rugi dan
neraca jika ingin menggunakan metode tidak langsung.
2. Mengidentifikasi akun-akun yang termasuk ke dalam sumber kas dari kegiatan
operasional, investasi dan pendanaan
3. Menghitung jumlah akhir dari setiap sumber kas tersebut
4. Menyusun laporan arus kas menggunakan media yang dipilih. Kamu boleh
menggunakan Microsoft Excel, aplikasi keuangan online, atau dalam buku/kertas

Profil penulis:

Dyah Ayu Agustina merupakan seorang penulis aktif yang menjadi kontributor untuk

beberapa media nasional, seperti Geotimes, Menjadi Manusia, Konde.co, dan Marketing Plus.

Tertarik pada isu sosial, perempuan, ekonomi, dan internasional.


Arus kas yang berasal dari transaksi mata uang asing harus dibukukan dalam mata uang
fungsional entitas (Perusahaan) dengan mengalikan jumlah mata uang asing tersebut
dengan nilai tukar antara mata uang fungsional dengan mata uang asing pada tanggal
transaksi arus kas.

Saat ini banyak perusahaan (entitas) yang dalam melakukan transaksi keuangannya
menggunakan mata uang asing seperti dolar Amerika Serikat, yen Jepang, pounsterling
Inggris ataupun mata uang asing lainnya.

Sehingga pada periode tertentu perusahaan menerima arus kas dalam mata uang asing.

Arus kas yang berasal dari transaksi mata uang asing harus dibukukan dalam mata uang
fungsional entitas (Perusahaan) dengan mengalikan jumlah mata uang asing tersebut dengan
nilai tukar antara mata uang fungsional dengan mata uang asing pada tanggal transaksi arus
kas.

Arus kas entitas anak di luar negeri dijabarkan berdasarkan nilai tukar antara mata uang
fungsional dengan mata uang asing pada tanggal transaksi arus kas.

Arus kas dalam mata uang asing dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan PSAK 10
( Transaksi dalam Mata Uang Asing).

Pernyataan tersebut memperkenankan digunakannya suatu nilai tukar yang mendekati nilai
tukar aktual.

Sebagai contoh, nilai tukar rata-rata untuk periode yang bersangkutan dapat digunakan untuk
membukukan transaksi dalam mata uang asing atau penjabaran arus kas entitas anak di luar
negeri.

Akan tetapi, PSAK 10 (Transaksi dalam Mata Uang Asing) tidak mengizinkan digunakannya
nilai tukar pada akhir periode pelaporan untuk menjabarkan laporan arus kas anak entitas luar
negeri.

Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi yang timbul akibat perubahan nilai tukar
mata uang asing bukan merupakan arus kas.

Namun demikian, pengaruh perubahan nilai tukar atas kas dan setara kas dalam mata uang
asing dilaporkan dalam laporan arus kas untuk merekonsiliasikan saldo awal dan akhir dari
kas dan setara kas.

Jumlah selisih kurs tersebut disajikan terpisah dari arus kas aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan, dan termasuk perbedaan, jika ada, seandainya arus kas tersebut telah dilaporkan
dengan nilai tukar pada akhir periode.

Apa itu laba? Berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang pengertian laba, manfaat, dan
jenis yang akan dijabarkan oleh Blog Mekari Jurnal. Baca terus ya!

Sebuah perusahaan selalu beroperasi dengan tujuan mendapatkan penghasilan lebih atau laba
yang maksimal.

Hal ini bertujuan untuk memberikan hasil yang memuaskan kepada


seluruh stakeholders perusahaan, seperti konsumen, karyawan, manajemen, hingga para
pemegang saham.

Selain itu, laba perusahaan juga sangat penting karena merupakan hal inti dari keuangan yang
memegang peranan krusial. Profit juga berguna untuk menilai apakah kinerja manajemen
baik atau tidak.

Laba juga berguna untuk membuat perkiraan risiko dalam berinvestasi.

Pengertian Laba
Laba adalah penghasilan bersih (net income) atau imbalan dari aktivitas perusahaan, mulai
dari proses produksi hingga pemasaran yang sudah dikurangi dengan biaya kegiatan operasi
perusahaan.

Penghasilan lebih ini juga tertulis di laporan laba-rugi.

Laporan tersebut adalah sebuah laporan keuangan perusahaan tertentu yang berisi data
pendapatan dan beban perusahaan dalam periode akuntansi tertentu yang dibuat oleh bagian
keuangan.

Jenis Laba Akuntansi


Terdapat 4 jenis laba atau penghasilan dalam akuntansi. Nah, jika Anda ingin tahu apa saja
itu, mari simak ulasan lengkapnya berikut ini.

1. Laba kotor penjualan

Jenis penghasilan yang pertama adalah laba kotor penjualan yang merupakan selisih dari
harga pokok penjualan dan penjualan bersih.

Penghasilan kotor ini juga belum dikurangi dengan jumlah beban operasi perusahaan dalam
suatu periode tertentu.

2. Laba operasional

Jenis selanjutnya adalah penghasilan bersih operasional yang merupakan pengurangan


penghasilan kotor penjualan dengan semua biaya produksi, biaya administrasi, biaya
penjualan, dan biaya operasional lainnya.
3. Laba sebelum pajak

Selanjutnya ada jenis penghasilan bersih sebelum pajak. Hal ini juga disebut dengan Earning
Before Tax (EBIT) yang merupakan pendapatan menyeluruh perusahaan sebelum terkena
potongan pajak perseroan.

4. Laba sesudah pajak

Jika sebelumnya ada jenis penghasilan bersih sebelum pajak, maka jenis selanjutnya yaitu
penghasilan bersih setelah pajak.

Jenis ini bisa diperoleh dari laba kotor yang dikurangi pajak, bunga, dan biaya operasional
perusahaan.

Unsur-unsur Laba
Nah, setelah Anda mengetahui pengertian dan jenis-jenis laba, maka penting juga untuk tahu
unsur-unsurnya. Nah, berikut ini ada 5 unsur laba atau penghasilan bersih yang harus Anda
ketahui.

1. Pendapatan

Pendapatan adalah peningkatan aktivitas perusahaan atau penurunan kewajiban perusahaan


dalam satu periode akuntansi. Hal ini bisa didapatkan dari kegiatan operasional berupa kredit
atau penjualan barang dari perusahaan.

2. Beban

Unsur beban merupakan pengeluaran atau pemakaian aset dalam satu periode akuntansi yang
digunakan untuk aktivitas operasi.

Bebas juga disebut berkurangnya aktiva atau penurunan manfaat ekonomi dalam satu periode
akuntansi, sehingga terjadi penurunan ekuitas.

3. Biaya

Unsur biaya adalah uang kas perusahaan yang dikorbankan untuk memproduksi barang atau
jasa yang kemudian hari akan memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Apabila ada biaya yang sudah kadaluarsa, maka biaya ini disebut sebagai beban.

4. Untung-Rugi

Unsur laba selanjutnya yaitu untung-rugi. Keuntungan perusahaan merupakan peningkatan


ekuitas dari transaksi yang mempengaruhi suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu,
namun bukan dari pendapatan investasi pemilik perusahaan.

5. Penghasilan
Unsur laba selanjutnya yaitu unsur penghasilan yang meliputi keuntungan (gain) dan
pendapatan (revenue). Unsur penghasilan merupakan arus masuk bruto yang berasal dari
manfaat ekonomi.

Hal ini muncul akibat adanya aktivitas normal suatu perusahaan yang terjadi selama satu
periode, apabila arus masuk bruto tersebut menyebabkan adanya kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari usaha penanaman modal.

Manfaat Laporan Laba


Laporan penghasilan bersih memberikan banyak manfaat dalam dunia akuntansi.

Pertama, laporan tersebut bermanfaat untuk menjadi alat ukur performa kerja dari manajemen
perusahaan.

Selanjutnya, laporan tersebut juga berguna sebagai pembeda antara modal dan penghasilan
bersih.

Tidak hanya itu, laporan penghasilan bersih juga bermanfaat untuk mengukur keberhasilan
manajemen perusahaan dan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Manfaat laporan penghasilan bersih lainnya yaitu menjadi dasar untuk menentukan besarnya
pajak dan sebagai ukuran dalam membagi kompensasi dan bonus kepada karyawan
perusahaan.

Selain itu, laporan ini juga berfungsi untuk menentukan berapakah perkiraan penghasilan
bersih pada periode akuntansi selanjutnya.

Faktor yang Mempengaruhi Laba


Mengapa besaran jumlah penghasilan bersih bisa berubah-ubah pada setiap periodenya? Hal
ini karena ada faktor-faktor yang mempengaruhi penghasilan bersih.

Faktor tersebut yaitu biaya, harga jual, dan volume penjualan dan produksi (Mulyadi, 2001:
513). Faktor biaya adalah pengeluaran perusahaan dalam memproduksi produk atau jasa.

Sedangkan, harga jual adalah harga penjualan suatu produk atau jasa yang akan
mempengaruhi volume penjualan. Terakhir, ukuran volume penjualan produk atau jasa akan
mempengaruhi besaran produksi suatu produk dan biaya produksinya.

Penilaian investasi pemerintah dilakukan dengan tiga metode yaitu: Metode biaya; Dengan
menggunakan metode biaya, investasi dicatat sebesar biaya perolehan. Penghasilan
atas investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan tidak mempengaruhi
besarnya investasi pada badan usaha/badan hukum yang terkait.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Laporan arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash flows) adalah
bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi
yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan. Informasi ini
penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus kas
masuk dan kas keluar tersebut.

Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi
menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Klasifikasi menurut aktivitas tersebut
akan memberikan informasi yang memungkinkan para penggunaan laporan keuangan menilai
pengaruh aktivitas terhadap posisi para pengguna laporan keuangan serta terhadap jumlah kas
dan setara kas.

Informasi untuk membuat laporan arus kas biasanya berasal dari neraca komparatif,
laporan laba rugi periode berjalan dan data transaksi terpilih. Suatu transaksi tunggal dapat
meliputi beberapa arus kas yang diklasifikasikan ke dalam lebih dari satu aktivitas. Misalnya,
jika pelunasan pinjaman bank meliputi pokok pinjaman dan bunga, maka unsur bunga dapat
diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi dan unsur pokok pinjaman diklasifikasikan sebagai
aktivitas pendanaan.

Terdapat dua bentuk penyajian laporan arus kas, yang pertama metode langsung dan
yang kedua metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua metode terletak pada penyajian
arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan
operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar
dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas. Sementara itu
dengan metode tidak langsung, arus kas dari opersional ditentukan dengan cara mengoreksi
laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya
penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena pelepasan
investasi.

Anda mungkin juga menyukai