Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN ARUS KAS (CASH FLOW)

Oleh
KELOMPOK 3
VINATHALIA LENGKEY 16061104006
VIONALISA CHANDRA 16061104018
HALIM ELLENA MULIADI 16061104046
JUNIANTY B ABD AZIS 16061104055

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
2019

0
BAB I
PENDAHULUAN

“The Statements of cash flows is a primary statements that reports the cash receipt, cash
payment and net change form the operating, investing and financial activities of and
enterprise during a period in a format that reconciles the beginning and ending cash
balance.” (Keyso & Wygant 1987:114)

Laporan Arus Kas merupakan bagian Informasi dari laporan keuangan. Informasi arus kas
suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai
kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.

Di Indonesia, usaha untuk meningkatkan pengungkapan laporan keuangan di tandai


dengan dikeluarkannya Standar Akuntansi (SAK) pada tanggal 7 September 1994 oleh
Ikatan Akuntasni (IAI) yang mulai berlaku tanggal 1 Januari 1995. Dalam pernyataan
SAK atau PSAK No. 2 dinyatakan bahwa perusahaan harus menyusun laporan arus kas
dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan untuk setiap periode penyajian pelaporan keuangan. Tujuan utama dari laporan
arus kas adalah memberikan informasi yang reevan tentang penrimaan dan pengeluaran
kas suatu unit usaha selama periode tertentu.

Dari hal tersebut kami berkeinginan melakukan tinjauan pustaka yaitu membuat makalah
dengan judul Laporan Arus kas dengan maksud untuk mendapatkan hasil penelitian
tentang seberapa pentingnya arus kas dalam penyajian pelaporan keuangan perusahaan ?
bagiamana format arus kas, metode apa saja yang di pergunakan dalam penyusunan arus
kas.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Arus Kas


Kas adalah alat pembayaran yang dimiliki perusahaan dan siap digunakan untuk
investasi maupun menjalankan operasi perusahaan setiap saat dibutuhkan. Karena itu, kas
mencakup semua alat pembayaran yang dimiliki perusahaan yang disimpan di dalam
perusahaan maupun di bank dan siap dipergunakan. Fungsi kas adalah untuk membayar
semua aktivitas yang dilakukan perusahaan, baik dalam operasi sehari-hari maupun untuk
investasi.
Arus kas adaah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas dan Laporan Arus
Kas adalah suatu laporan tentang aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan di
dalam suatu periode tertentu, beserta penjelasan tentang sumber-sumber penerimaan dan
pengeluaran kas tersebut.

B. Tujuan Dan Manfaat Laporan Arus Kas

Pada mulanya laporan arus kas belum merupakan bagain dari laporan keuangan,
karena sebelum tahun 1971 pelaporan yang ada direkomendasikan oleh Generally
Accepted Accounting Principles (GAAP) hanya neraca dan laporan laba/rugi. Dalam
perekembangan berikutnya yang dilatar belakangi oleh keinginanan investor, kreditor dan
pemakai lainnya muncul laporan dana sebagai bagian dari laporan keuangan.

American Institute of Certified Public Accountant (AICPA:1961) mengakui


pentingnys penggunaan laporan arus kas dan mensponsori riset mengenai hal ini.
Financial Accounting Standard Board (FASB:1987) menerbitkan laporan keuangan
tahunan setelah tanggal 15 Juli 1988. Seperti yang pernah dinatakan oleh Lawson dan Lee
(1972) bahwa, “............Cash flow and not profit is the end result of entity activity. Profit
is an abstaction, cash is a physical resources.” Wolk, Francis & Tearney 1992:340)
Terdapat banyak pengertian tentang laporan arus kas, diantaranya: “The
Statements of cash flows is a primary statements that reports the cash receipt, cash
payment and net change form the operating, investing and financial activities of and
enterprise during a period in a format that reconciles the beginning and ending cash
balance.” (Keyso & Wygant 1987:114).

2
Laporan arus kas baru diwajibkan pada tahun 1987 dengan dikeluarkannya
Statement of Financial Accounting Standar (SFAS) No. 95 oleh FASB tentang Statement
of Cash Flow yang kemudian menjadi efektif sebagai bagian dari laporan keuangan
tahunan setelah tanggal 15 Juli 1988. Merekomendasikan untuk memasukan laporan arus
kas untuk menaksirkan likuiditas perusahaan, fleksibilitas perusahaan dan keuangan,
profitabilitas dan risiko.
Informasi arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan
keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas
dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.
Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai laporan keuangan perlu
melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara
kas serta kapasitas perolehannya.
Arus kas merupakan jiwa bagi setiap perusahaan dan fundamental bagi eksitensi
sebuah perusahaan serta menunjukan dapat tidaknya perusahaan membayar semua
kewajibannya. Laporan arus kas disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi
historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan, dengan
mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operas, investasi dan pendanaan.
Apabila digunakan bersama laporan keuangan lainnya seperti laporan posisi
keuangan, laporan laba/rugi kompehensif. Laporan arus kas mempunyai kegunaan
memberikan informasi untuk:
1. Mengetahui perubahan aktiva bersih, struktur keuangan dan kemampuan
mempengaruhi kas.
2. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas.
3. Mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang arus
kas masa depan dari berbagai perusahaan.
4. Dapat menggunakan informasi arus kas historis sebagai indikator jumlah waktu
dan kepastian arus kas masa depan.
5. Menilai kecermatan taksiran arus kas masa depan dan menentukan hubungan
antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga.
Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas baik dari
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Informasi tersebut akan membantu
menunjukkan bagaimana mungkin sebuah perusahaan yang melaporkan kerugian tetap
dapat membrli aktiva tetap atau membayar dividen. Pelaporan kenaikan dan penurunaan

3
kas bersih menjadi barguna bagi investor, krecditor dan piak lainnya ingin mengetahui
apa yang sedang terjadi dengan sumber dana perusahaan yang saling likuid yaitu kas.

C. Kas dan Setara Kas


Kas adalah saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand) deposit. Setara kas
(cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yagn
dapat dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memilki
risiko perubahan nilai yang tidak signifikan.
 Investasi segera jatuh tempoà tiga bulan atau kurang
 Saham tidak termasuk kecuali preferen yang jatuh temponya telah
ditentukan
 Cerukan (bank overdraft) termasuk dalam kas / setara kas
Arus kas tidak termasuk mutasi antara pos-pos yang termasuk kas atau setara kas

D. Klasifikasi Laporan Arus Kas

Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan
cara paling sesuai dengan bisnis perusahaan. Klsifikasi menurut aktivitas memberikan
informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktifitas
terhadap posisi keuangan perusahaan serta jumlah kas dan setara kas. Berikut klasifikasi
arus kas, yaitu:
1. Aktivitas Operasi
Menurut PSAK No. 2 Aktivitas Operasi adalah Aktivitas Penghasi utama
pendapatan entitas dan aktvitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi
dan aktivitas pendanaan
2. Aktivitas Investasi
Menurut PSAK No.2 Aktivitas Investasi adalah perolehan dan peepasan aset
jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas
3. Aktivitas Pendanaan
Menurut PSAK No.2, Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan
perubahan dalam jum;ah serta komposisi kontribusi moda dan pinjaman entitas.

4
Secara ringkas, arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan seperti
yang dinyatakan dalam Standar Akuntansi Keuangan adalah sebagai berikut:
Aktivitas Airan Kas Penerimaan Pengeluaran
1. Arus Kas dari a. Penerimaan dan pengeluaran a. Pembayaran kas atau
Aktivitas Operasi kas oleh perusahaan asuransi penerimaan kembali
sehubungan dengan premi, pajak penghasilan
klaim, anuitas dan manfaat b. Pembayaran kas
asuransi lainnya. kepada pemasok barang
b. Penerimaan kas dari penjualan dan jasa
barang atau jasa c. Pembayaran Gaji
c. Penerimaan kas royalty, fee, Karyawan
komisi dan pendapatan lain.
d. Penerimaan dan pembayaran
kas dari kontrak untuk tujuan
transaksi dan perdagangan
2. Arus Kas dari a. Penerimaan kas dari a. Pembayaran kas untuk
Aktivitas Investasi penjualan tanah, banguan dan membeli aktiva tetap,
peralatan aktiva tak berwujud dan
b. Perolehan saham atau aktiva jangka panjang
instrument keuangan lain b. Uang muka dan pinjaman
yang diberikan kepada
pihak lain serta
pelunasannya.
c. Pembayaraan kas
sehubungan dengan future
contracts, forward
contracts, option contracts
dan
swap contracts

3. Arus kas dari a. Penerimaan kas dari emisi a. Pembayaraan kas kepada
aktivitas pendanaan saham atau instrument pemegang saham untuk
lainnya. menarik dan menebus
b. Penerimaan kas dari emisi saham perusahaan
obligasi, pinjaman, wesel, b. Pelunasan pinjaman
hipotik dan pinjamaan lainnya c. Pembayaran kas oleh
penyewa guna usaha

5
untuk mengurangi saldo
kewajiban yang berkaitan
dengan sewa guna usaha

E. Pola Normal Arus Kas

Pola normal arus kas masuk positif atau arus kas negatif yang dilaporkan pada
laporan arus kas berbedabeda dari tiap aktivitas. Dari aktivitas operasi kebanyakan
perusahaan menghasilkan arus kas positif, apabila arus kas negatif dari aktifitas operasi
pada suatu periode adalah indikator adanya masalah yang serius atau sebagai akbiat
besarnya kas keluar untuk peluncuran produk. Mengutip dari Y.W Karsono (2001;51)
bahwa apabila operasi perusahaan tidak menghasilkan kas positif, perusahaan harus
mencari sumber dana dari luar untuk mrmbiayai operasi rutinnya, apabila perusahaan
tidak memiliki cadangan saldo kas yang dibawa dari periode sebelumnya.

Arus kas dari aktifitas investasi biasanya berpola negatif, menunjukan bahwa
pada waktu normal, kebanyakan perusahaan menggunkan kas memperluas atau
menambah aktiva jangka panjangnya. Sebah perusahaan dengan arus kas positif dari
aktivitas investasi berarti menjual aktiva jagka panjang/asset yang tidak terpakai melebihi
dana lebih cepat daripada menukarkannya dengan yang baru.

Tidak ada panduan umum yang bias dibuat tentang arus kas dari aktivitas pendanaan.
Pada perusahaan yang sehat, angkanya bias saja positif atau negatif. Sebagai contoh, arus
kas yang positif dari aktivitas pendanaan mungkin merupakan tanda bahwa sebuah
perusahaan sedang melakukan ekspansi dengan cepat sehingga tidak dapat menyediakan
kas yang cukup untuk itu. Maka, kas tambahan harus ada dari pendanaan. Tambahan ini
bias diperoleh dari pihak luar seperti kreditur dan penjualan saham. Arus kas negatif dari
aktivitas pendanaan dapat saja dilaporkan oleh perusahaan yang mapan yang telah
mencapai tahap stabil dan memiliki kelebihan kas dari aktivitas operasi yang bias
digunakan untuk membayar hutang atau membayar dividen tunai yang besar. Pola arus
kas merupakan gambaran umum tentang posisi keuangan perusahaan dalam siklus
hidupnya.

6
F. Metode Penyusunan Laporan Arus Kas

Sebagaimana telah disampaikan pada makalah ini, arus kas yang terjadi di dalam
perushaan dibagi ke dalam tiga aktivitas sumber kas, yaitu: aktivitas operasi, investasi
dan Pendanaan. Secara umum terdapat dua metode dalam penyusun laporan arus kas,
yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Baik metode langsung maupun tida
langsung membagi sumber penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan ke dalam tiga
kelompok sumber kas tersebut.

1. Metode Langsung
Suatu metode penyusunan laporan arus kas dimana dirinci sema aliran masuk dan
aliran keluar dari aktivitas-aktivitas operasi. Metode langsung menghitung saldo
operasi dari selisih antara kas masuk dari pendapatan usaha dengan kas keluar
untuk beban usaha perusahaan. Sedangkan arus kas dari aktivitas investasi dan
aktivitas pendanaan dihitung dengan mencari selisih antara arus kas masuk dan
arus kas keluar pada masingmasing kelompok sumber kas tersebut. Arus kas
bersih masing-masing kategori dijumlahkan untuk menghasilkan arus kas bersih
total, yang kemudian ditambahkan dengan saldo kas pada awal periode sehingga
menghasilakn saldo kas pada akhir periode tersebut.

2. Metode Tidak Langsung


Suatu metode penyusunan lapran arus kas, di mana dibuat rekonsiliasi antara laba
yang dilaporkan dengan aliran kas. Metode tidak langsung dimulai dengan laba
bersih usaha dan mengubahnya menjadi arus kas bersih dari aktivitas operasi.
Sedangkan arus kas dari aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan dihitung
dengan mencari selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar pada masing-
masing kelompok sujmber kas tersebut. Arus kas bersih dari masing-masing
kategori dijumlahkan untuk menghasilkan arus kas bersih total, yang kemudian
ditambahkan dengan saldo kas pada awal periode sehingga menghasilkan saldo
kas pada skhir periode tersebut.

7
BAB III
KESIMPULAN

Setiap sumber peneriman kas harus dapat dibuat rinciannya tentang berapa
banyak uang yang diperoleh dari setiap sumber tersebut. Setiap sumber pengeluaran juga
harus dapat dibuat rinciannya tentang berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk
aktivitas tersebut Dari perbedaan jumlah dan waktu aliran dana yang diterima dan aliran
dana keluar, akan terlihat tingkat keseimbangan antara keduanya. Sehingga pada bagian
akhir dari laporan arus kas dapat diketahui jumlah kas yang dimiliki suatu perusahaan.

8
REFERENSI
 Rudianto (2008). Pengantar Akuntansi: Adaptasi IFRS, Jakarta: Penerbit
Erlangga.
 Ikatan Akuntansi Indonesia (2009). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan:
Revisi 2009.
 Fitra, Irwin Lah Nidi.(2007). “Pengarus Informasi Arus Kas Terhadap Volume
Perdagangan Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta”.
Skripsi. Universitas Islam Indonesia

Anda mungkin juga menyukai