Anda di halaman 1dari 19

Accounting

Measurement System
Atika Nabilla R 1806199
Irmayanti 1800909
Monica Putri C.S 1808585
Nopa 1801143
Pokok Bahasan

1 2 3

Historical Cost Current Cost Exit Price


Accounting Accounting Accounting
Pada abad ke-15 terdapat system double-entry yang didokumentasikan
oleh Pacioli. Model ini digunakan selama bertahun-tahun sebagai sistem
akuntansi yang digunakan banyak pihak terutama pasca revolusi industry,
kemudian pada saat depresi ekonomi tahun 1929 yang melanda Amerika,
baru berkembang Historical Cost Accounting yang digunakan sebagai
alternatif sistem pengukuran dalam praktik akuntansi. Historical Cost
Accounting secara sistematis ditetapkan sebagai dasar pengukuran dan
pencatatan dan pelaporan transaksi ekonomi dalam suatu perusahaan
hingga akhir tahun 1930-an. Pada tahun 1960 muncul sistem pengukuran
lain yakni Current Cost Accounting dan Exit Price Accounting.
1 Historical Cost Accounting
Definisi Historical Cost Accounting

Menurut Suwardjono historical cost adalah jumlah rupiah sepakatan atau harga
pertukaran yang telah tercatat dalam periode pembukuan. Historical cost accounting
memiliki sifat yang objektif dan verifiable karena, sistem pengukuran yang berbasis
transaksi yang dimana angkanya dapat diverifikasi dan memiliki bukti yang bisa
ditelusuri.
 
Tujuan Historical Cost Accounting

Sistem pengukuran ini bertujuan untuk memberikan informasi yang berguna untuk
mengambil keputusan terutama terkait dengan evaluasi manajemen yang bersifat
melihat historis atau masa lalu.
Profit / Keuntungan

Untuk menentukan profit berdasarkan biaya historis, perusahaan perlu menggunakan jumlah modal
(asset dikurangi liabilitas) akhir periode agar tetap sama seperti saldo modal pada awal periode
pelaporan. Patton dan littleton menggambarkan penentuan profit sebagai berikut:

“Accounting exists primarily as a means of computinga residuum, a balan
ce, thedifference between costs (as efforts) and revenues (as accomplishm
ents) for individual enterprises. This difference reflects managerial effecti
veness and is of  particular significance to those who furnish the capital a
nd take the ultimateresponsibility.” 

Berdasarkan pernyataan tersebut, pendapatan menunjukan pencapaian perusahaan, beban


menunjukkan usaha yang dikeluarkan oleh perusahaan dan profit menunjukkan keefektifan
perusahaan dalam beroperasi. Oleh karena itu, pada sistem pengukuran ini
laporan laba rugi adalah informasi yang paling penting.
Konservatisme
Prinsip Konservatisme menyatakan bahwa:
Apabila terdapat beberapa alternatif dalam akuntansi maka keputusan
yang dipilih adalah keputusan yang memberikan dampak terburuk
sebagai bentuk antisipasi perusahaan. contohnya beban yang
dialokasikan secepat mungkin, sementara pendapatan tidak tidak boleh
diakui sebelum ada kepastian bahwa manfaatnya akan benar – benar
mengalir ke perusahaan
2 Current Cost
Accounting
Definisi Current Cost Accounting

Current cost accounting adalah sistem akuntansi dimana aset dinilai


berdasarkanharga pasar saat membeli dan laba ditentukan oleh alokasi
berdasarkan pada biaya saat ini.

Tujuan Current Cost Accounting

Tujuan dasarnya untuk memberikan informasi yang lebih  bermanfaat


daripada yang tersedia dari akun biaya historis untuk panduan
pengelolaan  bisnis, pemegang saham dan pihak lain mengenai hal-hal
seperti kelayakan finansial usaha, pengembalian investasi; kebijakan
harga, dan pengendalian biaya dan keputusan distribusi.
Current cost accounting bertujuan untuk mempertahankan modal suatu
perusahaan bisnis dalam hal kemampuan operasinya.
Profit

Edward dan Bell menawarkan konsep pendapatan yang disebut ‘busines profit. 2
komponen tersebut adalah current operating profit dan realisable cost savings.
- Current operating profit adalah ekses dari nilai saat ini dari output yang terjual
lebih dari current cost dari masukan yang terkait.
- Realisable cost savings (holding gains/losses) adalah peningkatan current cost
pada aset yang dimiliki oleh perusahaan pada periode berjalan. Kenaikan dari
harga aset merupakan laba holding dan diakui sebagai pendapatan
Busines profit dihitung secara real basis yaitu, elemen fiksi akibat perubahan tingkat
harga umum dihilangkan.
Exit Price Accounting
3
Definisi Exit Price Accounting

Exit Price Accounting adalah suatu sistem akuntansi yang menggunakan harga jual pasar
untuk mengukur laporan keuangan perusahaan dan performa perusahaan.
 
Tujuan Exit Price Accounting

Adalah membantu user untuk membuat suatu keputusan yang adaptif. Perilaku adaptif ini
berhubungan dengan usaha perusahaan untuk terus melakukan penyesuaian dengan
lingkungan bisnis agar bisa terus bertahan di dalam bisnis tersebut. melanjutkan bisnis,
perusahaan harus bisa mengikuti perkembangan pasar, dan tercermin dari laporan
keuangannya.
Value In Use dan Value Exchange
Perusahaan dapat menilai suatu aset dari nilai kegunaan dan manfaat yang diberikan
barang tersebut kepada perusahaan ataupun dari nilai jual dan nilai sinergis yang
didapat barang tersebut. Keduanya memiliki kegunaan yang berbeda dalam
penggunaannya.

Pendekatan value in use biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan berbasis


produksi. Sedangkan value exchange biasanya dari sudut pandang internal manajer
suatu perusahaan yang membutuhkan likuiditas tinggi.
Auditor harus memperoleh bukti yang
cukup dan sesuai pada penyajian
MASALAH secara wajar dan kepatuhan terhadap
laporan keuangan. Berbagai risiko audit
BAGI muncul dengan model pengukuran
campuran. Beberapa risiko ini ditangani
AUDITOR oleh auditor dengan mendapatkan
penilaian ahli independen dan lainnya
dengan menguji asumsi dasar untuk
manajemen dan input data ke model
penilaian. Risiko salah saji yang lebih
tinggi dalam kondisi tertentu, seperti
dalam keterlibatan pihak terkait.
Penerapan Fair Value
Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan
Pada Entitas Mikro
Kecil Menengah
(EMKM)
Penerapan Fair Value pada Perusahaan secara Umum

Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi yang berlaku di


suatu negara. Laporan keuangan yang disusun berdasarkan standar
akuntansi yang berbeda antarnegara mempersulit investor dalam
membandingkan kinerja keuangan perusahaan secara global. Berdasarkan
beberapa penelitian mengenai Fair Value dalam perusahaan dibeberapa
negara terlihat bahwa terdapat beberapa keuntungan dari penggunaan nilai
wajar seperti informasi yang disajikan mencerminkan nilai yang juga berlaku
di pasar, ketepatan waktu pelaporan keuangan juga lebih tepat waktu
sehingga akses akan laporan keuangan menjadi lebih mudah, menyediakan
beberapa alternatif dalam pengambilan keputusan, dan dapat digunakan
untuk mengkoreksi kesalahan di masa lalu.
Penerapan Fair Value
pada Entitas Mikro Kecil Menengah (EMKM)

Menurut Bank Dunia, EMKM dapat Dalam perspektif usaha, EMKM diklasifikasikan
dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu: dalam empat kelompok, yaitu:
1. Usaha Mikro (jumlah karyawan 10 1. EMKM sektor informal, contohnya pedagang kaki
orang); lima.
2. Usaha Kecil (jumlah karyawan 30 2. EMKM Mikro adalah para EMKM dengan
orang); kemampuan sifat pengrajin namun kurang
3. Usaha Menengah (jumlah karyawan memiliki jiwa kewirausahaan untuk
hingga 300 orang). mengembangkan usahanya.
3. Usaha Kecil Dinamis adalah kelompok EMKM
yang mampu berwirausaha dengan menjalin
Penerapan fair value accounting lebih disarankan kerjasama (menerima pekerjaan sub kontrak) dan
kepada EMKM dengan klasifikasi Fast Moving
Enterprise karena usaha ini adalah yang paling siap
ekspor.
untuk menjadi perusahaan besar. 4. Fast Moving Enterprise adalah EMKM yang
mempunyai kewirausahaan yang cakap dan telah
siap bertransformasi menjadi usaha besar.
Bila dibandingkan dengan EMKM yang memiliki modal terbatas,
aset yang tergolong kecil dan laporan keuangan sederhana, maka
sulit bagi mereka untuk menerapkannya. Kemudian prioritas EMKM
untuk menerapkan fair value accounting juga belum dapat dibilang
suatu kewajiban, karena sistem ini hanya membantu perusahaan
publik untuk memberi informasi keuangan yang aktual bagi
pengguna eksternal, sedangkan EMKM umumnya menyiapkan
laporan keuangan hanyak untuk internal saja.
Thanks!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon
, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai