Anda di halaman 1dari 34

DANA PENSIUN

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perbankan dan Keuangan
Mikro

Disusun oleh:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR
Alhamduliillah, puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberi penulis
beribu nikmat sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta
salam tak lupa semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada IbuBadria
Muntashofi S.Pd, M.Si.dan Ibu Dra. Heraeni Tanuatmodjo, M.M.yang telah
membimbing penulis dalam penyusunan makalah yang berjudul “Dana Pensiun”
ini.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi penulisan maupun isi
makalah. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk
melengkapi kekurangan tersebut demi menyempurnakan makalah ini.

Bandung, 31 Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan Makalah........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
2.1 Pengertian DanaPensiun............................................................................4
2.2 Maksud dan Tujuan Dana Pensiun............................................................5
2.3 Manfaat dan Sistem Pembayaran Manfaat DanaPensiun..........................7
2.4 Jenis-jenis DanaPensiun............................................................................7
2.5 Asas DanaPensiun.....................................................................................9
2.6 Landasan Hukum DanaPensiun.................................................................9
2.7 Peraturan dalam DanaPensiun.................................................................10
2.8 Prinsip Penyelenggaraan DanaPensiun...................................................11
2.9 Jenis Program DanaPensiun....................................................................13
2.10 Jenis Lembaga Pengelola DanaPensiun..................................................16
2.11 Keunggulan dan Kelemahan DanaPensiun.............................................17
2.12 Proses Menyiapkan DanaPensiun...........................................................19
2.13 Contoh Kasus Dana Pensiun...................................................................20
2.14 Laporan Keuangan Dana Pensiun...........................................................22
2.15 Penilaian Aset DanaPensiun....................................................................25
BAB III PENUTUP...............................................................................................28
3.1 Simpulan..................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................30

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam rangka mencukupi kebutuhan hidup seseorang haruslah bekerja, baik


bekerja secara mandiri atau berwirausaha maupun bekerja menjadi karyawan
suatu perusahaan. Sedangkan siklus kehidupan manusia di dunia dimulai dari
kelahiran, masa anak-anak, masa remaja, masa menjelang dewasa, masa dewasa,
masa tua dan diakhiri dengan kematian. Semua manusia tidak akan pernah
terlepas dan menghindari siklus tersebut. Konsekuensi logis dari siklus tersebut
adalah bahwa seseorang tidak dapat bekerja sepanjang hayat untuk mencukupi
kebutuhan hidup pribadi dan keluarganya. Faktor keterbatasan usialah yang
menjadikannya tidak mampu bekerja produktif lagi. Dengan adanya keterbatasan
usia untuk bekerja sedangkan kebutuhan hidup harus terus dicukupi sampai akhir
hayat maka diperlukan suatu program ataupun pengambilan langkah agar
kebutuhan tetap dapat tercukupi walaupun sudah tidak bekerja lagi.

Salah satu program yang dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan di hari
tua adalah program tunjangan hari tua atau yang lebih dikenal dengan program
pensiun. Program tersebut menjadi dambaan setiap karyawan di suatu instansi
atau perusahaan. Dengan adanya program tersebut diharapkan kesejahteraan
karyawan akan tetap didapat dan kebutuhan hidup pribadi dan keluarganya dapat
tercukupi walaupun karyawan tersebut telah 2 purna karya karena usia maupun
disebabkan oleh faktor tertentu, semisal berhenti bekerja karena adanya
kecelakaan kerja yang mengakibatkan tidak dapat bekerjanya karyawan tersebut.

Setiap orang pasti akan pensiun. Dan itu adalah momen yang akan Anda
hadapi. Pensiun adalah masa seseorang tidak lagi dapat menghasilkan.Karena
merupakan sebuah kepastian, maka sudah sewajarnya setiap orangmempersiapkan
diri untuk masuk ke dalam fase pensiun dengan menyiapkan dana pensiun.
Tentunya, di luar fasilitas pensiun yang diberikan oleh perusahaan. Persiapan ini
2

mencakup berbagai bidang termasuk psikologis, mental-spiritual, kesehatan dan


tentu saja finansial.

Pada prinsipnya, dana pensiun merupakan salah satu alternatif untuk


memberikan jaminan kesejahteraan kepada karyawan. Adanya jaminan
kesejahteraan tersebut memungkinkan karyawan untuk memperkecil masalah-
masalah yang timbul dari risiko-risiko yang akan dihadapi dalam perjalanan
hidupnya, misalnya risiko kehilangan pekerjaan, lanjut usia, dan kecelakaan yang
mengakibatkan cacat tubuh atau bahkan mungkin kematian. Risiko-risikotersebut
memberikan dampak finansial, terutama bagi kehidupan karyawan dan
keluarganya. Sehingga kesejahteraan yang bersangkutan secara otomatis akan
terganggu dan menimbulkanguncangan-guncangan, yang pada gilirannya akan
mengganggu kelangsungan hidupnya.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas , dapat di rumuskan Rumusan Masalah sebagai berikut :
a. Apa yang dimaksud dengan Dana Pensiun?
b. Apa maksud dan tujuan dari Dana Pensiun?
c. Apa manfaat dan sistem pembayaran manfaat dari Dana Pensiun?
d. Apa saja .jenis – jenis Dana Pensiun?
e. Apa asas dari Dana Pensiun?
f. Apa landasan hukum operasional Dana Pensiun?
g. Apa saja peraturan dalam Dana Pensiun?
h. Bagaimana prinsip penyelenggaraan Dana Pensiun?
i. Apa saja jenis program Dana Pensiun?
j. Apa saja jenis lembaga pengelola Dana Pensiun?
k. Apa keunggulan dan kelemahan Dana Pensiun?
l. Bagaimana menyiapkan Dana Pensiun?
m. Bagaimana contoh kasus Dana Pensiun?
n. Bagaimana Laporan Keuangan Dana Pensiun?
o. Bagaimana penilaian aset dalam Dana Pensiun ?
3

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini yaitu :
a. Mengetahui pengertian dari DanaPensiun
b. Mengetahui maksud dan tujuan dari Dana Pensiun
c. Mengetahui manfaat dan sistem pembayaran manfaat dari DanaPensiun
d. Mengetahui jenis – jenis dari DanaPensiun
e. Mengetahui asas dari DanaPensiun
f. Mengetahui landasan hukum DanaPensiun
g. Mengetahui peraturan dalam DanaPensiun
h. Mengetahui prinsip penyelenggaraan DanaPensiun
i. Mengetahui jenis program DanaPensiun
j. Mengetahui jenis lembaga pengelola DanaPensiun
k. Mengetahui keunggulan dan kelemahan DanaPensiun
l. Mengetahui proses menyiapkan DanaPensiun
m. Mengetahui contoh kasus Dana Pensiun
n. Mengetahui laporan keuangan Dana Pensiun
o. Mengetahui penilaian aset DanaPensiun
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian DanaPensiun


Dana pensiun adalah hak seseorang untuk memperoleh penghasilan
setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-
sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan. Penghasilan ini
biasanya berupa uang yang dapat diambil setiap bulannya atau diambil
sekaligus pada saat seseorang memasuki masa pensiun, hal ini tergantung dari
kebijakan yang terdapat dalam suatuperusahaan.
Dana Pensiun (Pension Funds) adalah sekumpulan aset yang dikelola dan
dijalankan oleh suatu lembaga untuk menghasilkan suatu manfaat pensiun yaitu
suatu pembayaran berkala yang dibayarkan kepada peserta pada saat dan dengan
cara yang ditetapkan dalam ketentuan yang menjadi dasar penyelenggaraan
program pensiun dimana pembayaran manfaat tersebut dikaitkan dengan
pencapaian usiatertentu.
Defenisi dana pensiun menurut Undang - undang Nomor 11 Tahun 1992
adalah : Badan hukum yang mengelolah dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun. Berdasarkan definisi di atas dana pensiun
merupakan lembaga atau badan hukum yang mengelola program pensiun yang
dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan kepada karyawan suatu
perusahaan terutama yang telah pensiun.
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 18 tentang
Akuntansi Dana Pensiun, “Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola
dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun”.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2002;208), dana pensiun
didefenisikan sebagai berikut : lembaga yang keuangannya diperoleh dari iuran
tetap para peserta ditambah penghasilan perusahaan yang disisihkan dan para
peserta berhak memperoleh bagian keuntungan setelahpensiun.
Sedangkan menurut Wahab (2005:34) “Dana Pensiun adalah badan hukum
yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan pembayaran
berkala kepada peserta pada saat mencapai usia pensiun atau pada saat lain,
5

dengan cara yang ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun”.

2.2 Maksud dan Tujuan Dana Pensiun


Menurut Zullaini Wahab (2001;2) maksud dan tujuan dibentuknya
suatudana pensiun dapat kita lihat dari beberapa sisi yaitu:
a. Sisi Pemberi Kerja:Dana pensiun sebagai usaha untuk menarik atau
mempertahankan karyawan perusahaan yang memiliki potensi, cerdas,
terampil dan produktif yang diharapkan dapat meningkatkan atau
mengembangkan perusahaan, di samping tanggung jawab moral dan
social Pemberi Kerja kepada karyawan serta keluarganya pada saat
karyawan tidak lagi mampu bekerja atau pensiun atau meninggaldunia.
b. Sisi Karyawan:Dana pensiun adalah untuk memberi rasa aman terhadap
masa yang akan datang dalam arti tetap mempunyai penghasilan pada saat
memasuki masapensiun.
c. Sisi Pemerintah: Dengan adanya dana pensiun, bagi karyawan akan
mengurangi kerawanan social. Kondisi tersebut merupakan unsur yang
sangat penting dalam menciptakan kestabilan Negara.
d. Sisi Masyarakat:Adanya dana pensiun merupakan salah satu lembaga
pengumpul dana yang bersumber dari iuran dan hasil pengembangan.
Terbentuknya akumulasi dana yang bersumber dari dalam negeri tersebut
dapat membiayai pembangunan nasional dalam rangka menciptakan
kesejahteraanmasyarakat.

Tujuan penyelenggaraan program dana pensiun baik dari kepentingan


pemberi kerja maupun dari karyawan dan pemerintah dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Bagi PemberiKerja
1) Memberikan penghargaan kepada para karyawannya yang telah
mengabdi di perusahaantersebut.
2) Agar dimasa pensiun karyawan tersebut tetap dapat menikmati hasil
yang diperoleh setelah bekerja diperusahaannya.
6

3) Meningkatkan motivasi karyawan dalam melaksanakan tugassehari-


hari.
4) Meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat danpemerintah.
5) Kewajiban moral. Perusahaan mempunyai kewajiban moral untuk
memberikan rasa aman kepada karyawan pada saat mencapai
usiapensiun.
6) Loyalitas. Dengan diadakannya program pensiun, karyawan
diharapkan akan mempunyai loyalitas dan dedikasi terhadap
perusahaan. Jaminan yang diberikan untuk karyawan akan membuat
karyawan termotivasi untuk bekerja lebih baik dengan loyalitas dan
dedikasi yang tinggi. Loyalitas tersebut akan semakin besar dengan
jaminan keamanan yang diterima olehkaryawan.
7) Kompetisi pasar tenaga kerja. Dengan memasukkan program pensiun
sebagai suatu bagian dari total kompensasi yang diberikan kepada
karyawan, diharapkan perusahaan akan memiliki daya saing dan nilai
lebih dalam usaha mendapatkan karyawan yang berkualitas dan
profesional di pasaran tenagakerja.
b. BagiKaryawan
1) Kepastian memperoleh penghasilan dimasa yang akan datang sesudah
masapensiun.
2) Memberikan rasa aman dan dapat meningkatkan motivasi untukbekerja.
3) Agar tetap memiliki penghasilan pada saat mencapai usiapensiun,
4) Kompensasi yang lebih baik karena karyawan mempunyai tambahan
kompensasi, meskipun baru bisa dinikmati pada saat mencapai usia
pensiun/berhentibekerja.
c. Bagi Lembaga Pengelola DanaPensiun
1) Mengelola dana pensiun untuk memperoleh keuntungan dengan
melakukan berbagai kegiataninvestasi.
2) Turut membantu dan mendukung programpemerintah.
7

2.3 Manfaat dan Sistem Pembayaran Manfaat DanaPensiun

Manfaat dana pensiun adalah sebagai berikut:


a. Manfaat Pensiun Normal, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang mulai
dibayarkan pada saat peserta pensiun setelah mencapai usia pensiun
normal atausesudahnya.
b. Manfaat Pensiun Dipercepat,adalah manfaat pensiun bagi peserta yang
dibayarkan bila peserta pensiun pada usia tertentu sebelum usia
pensiunnormal.
c. Manfaat Pensiun Cacat,adalah manfaat pensiun bagi peserta yang
dibayarkanbila peserta menjadicacat.

Sistem Pembayaran Manfaat


Carapembayaran manfaatpensiun(benefit)kepadakaryawandapatdilakukan
denganduacara,yaitu:
a. Pembayaran Secara Sekaligus (LumpSum)
b. Pembayaran Secara Berkala(Anuitas)

2.4 Jenis-jenis DanaPensiun


Di dalam proses pelaksanaannya para penerima pensiun dapat memilih
salah satu dari beberapa jenis pensiun yang ditawarkan kepada para karyawan,
dengan melihat situasi dan kondisi yang terjadi. Berikut adalah jenis-jenis
pensiun yang ditawarkan oleh perusahaan :
a. Pensiun Normal,yaitu pensiun yang diberikan untuk karyawan yang
usianya telah mencapai masa pensiun yang telah ditetapkan perusahaan.
Untuk wilayah Indonesia rata- rata seseorang memasuki masa pensiun
pada usia 55 tahun dan 60 tahun pada profesi tertentu.
b. Pensiun Dipercepat,ketentuan yang mengizinkan peserta pensiun untuk
mempercepat pensiunnya karena suatu hal. Salah satu persyaratan untuk
mengajukan pensiun dipercepat adalah mendapatkan persetujuan dari
pemberi kerja. Hal ini dilakukan bila perusahaan menginginkan
8

pengurangan karyawan di dalam tubuhperusahaan.


c. Pensiun Ditunda,seorang karyawan meminta pensiun sendiri, namun
umurnya belum memenuhi untuk pensiun, sehingga karyawan tersebut
keluar namun dana pensiun miliknya di perusahaan tempat dia bekerja
baru akan keluar pada masa umur karyawan ini telah memasuki masa
pensiun. Ketentuan yang memperkenankan karyawannya yang secara
mental dan fisik masih sehat untuk tetap bekerja melampaui usia pensiun
normal dengan ketentuan pembayaran pensiun dimulai pada tanggal
pensiun normal meskipun karyawan yang bersangkutan tetap meneruskan
bekerja dan tetap memperoleh gaji dariperusahaan.
d. Pensiun Cacat,pensiun yang diberikan bukan karena usia akan tetapi lebih
disebabkan karena karyawan yang bersangkutan mengalami kecelakaan
atau cacat sehingga dianggap tidak mampu atau tidak cakap lagi dalam
bekerja. Pembayaran pensiun dihitung seolah olah sampai usia pensiun
normal dan penghasilan dasar pensiun ditentukan pada saat yang
bersangkutan dinyatakancacat.

Berdasarkan UU No 11 tahun 1992, di Indonesia mengenal 3 jenis Dana


Pensiun yaitu:
a. Dana Pensiun Pemberi Kerja,adalah dana pensiun yang dibentuk oleh
orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri,
untuk menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti atau program
pensiun iuran pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya
sebagai peserta,dan menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja.
b. Dana Pensiun Lembaga Keuangan, adalah dana pensiun yang dibentuk
oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan
program pensiun iuran pasti, bagi perorangan, baik karyawan maupun
pekerja mandiri yang terpisah dari dana pensiun pemberi kerja bagi
karyawan bank atau perusahaan asuransijiwa.
c. Dana Pensiun berdasarkan Keuntungan,adalah dana pensiun pemberi
kerja yang menyelenggarakan program pensiun iuran pasti, dengan iuran
hanya dari pemberi kerja yang didasarkan pada rumus yang dikaitkan
9

dengan keuntungan pemberikerja.

2.5 Asas DanaPensiun


Beberap
asaspokokyangdikenalpadaDanaPensiunmenurutZulainiWahabyaitu :
a. Asas keterpisahankekayaan
Dana Pensiun dari kekayaan badan hukum pendirinya. Berdasarkan asas
tersebut kekayaan Dana Pensiun terutama yang bersumber dari iuran
terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat terjadi pada pendiri.
b. Asas penyelenggaraan dalam sistempendanaan
Penyelenggara program pensiun bagi karyawan harus dilakukan
dengan pemupukan dana yang dikelola secara terpisah dari kekayaan pendiri,
sehingga cukup memenuhi pembayaran hak Peserta. Berdasarkan asas ini tidak
diperkenankan pembentukan cadangan dalam perusahaan guna membiayai
programpensiun.
c. Asas pembinaan danpengawasan
Dalam pelaksanaannya, pembinaan dan pengawasan meliputi antara lain
sistem pendanaan dan pengawasan atas investasi kekayaan Dana Pensiun.
d. Asas penundaanmanfaat
Pembayaran hak peserta hanya dapat dilakukan setelah peserta pensiun,
yang pembayarannya dilakukan secara berkala.
e. Asas kebebasan untuk membentuk atau tidak membentuk DanaPensiun
Berdasarkan asas ini keputusan untuk membentuk atau tidak sepenuhnya
ada pada pemberi kerja, oleh karena hal tersebut membawa konsekuensi
pendanaan bergantung kepada kemampuan keuangan pemberi kerja.

2.6 Landasan Hukum DanaPensiun


Program dana pensiun di Indonesia dilaksanakan oleh lembaga pemerintah
maupun swasta. Pelaksanaan dana pensiun pemerintah di Indonesia antara lain
jamsostek, suatu program kontribusi tetap wajib untuk karyawan swasta dan
BUMN di bawah Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Namun,
Departemen Keuangan memegang peranan dalam pengawasannya (UU No.
10

3/1992). Taspen, yaitu tabungan pensiun pegawai negeri sipil dan program
pensiun swasta yang ditanggungjawabi oleh Departemen Keuangan (Keputusan
Presiden No. 8/1997), dan ASABRI dana pensiun angkatan bersenjata, berada di
bawah Departemen Pertahanan (Kepres No. 8/1977). Ketiga program ini diatur
melalui ketentuan hukum yangberbeda-beda.
Undang-
undangDanaPensiunNo.11Tahun1992merupakankerangkahukumdasaruntuk
dana pensiun swasta di Indonesia. Undang-undang ini
didasarkanpadaprinsip“kebebasanuntukmemberikanjanjidankewajibanuntukmen
epatinya”yaitu,walaupunpembentukanprogrampensiunbersifatsukarela,hakpeneri
mamanfaatharusdijamin.Tujuan utamadiajukannyaUndang-
UndangPensiunadalahuntukmenetapkan hak
peserta,menyediakanstandarperaturan,yangdapatmenjaminditerimanyamanfaat-
manfaatpensiunpadawaktunya,untukmemastikanbahwamanfaatpensiundigunakan
sebagaisumber penghasilan yang berkesinambungan bagi para pensiunan, untuk
memberikanpengaturanyang
tepatuntukdanapensiun,untukmendorongmobilisasitabungandalambentukdanapen
siun
jangkapanjang,danuntukmemastikanbahwadanatersebuttidakditahandandigunaka
noleh pengusahauntukinvestasi-
investasiyangmungkinberisikodantidaksehat,tetapiakan mengalir ke pasar-pasar
keuangan dan tunduk pada persyaratan tentangpenanggulanganresiko. Sedangkan
untuk landasan hukum operasional dana pensiun syariah,dalamkonteks regulasi
misalnya. Jika perbankan, asuransi, obligasi dan reksadana syariahsudahbanyak
memilikiperaturandanjugadukunganfatwaDSN-
MUI,berbedahalnyadengandanapensiunsyariah,menurutseorangkonsultanEkono
miSyariah,yangjugaseorangpraktisi,Izzuddin Abdul Manaf, Lc. MA Belum ada
satupun peraturaan dan fatwa yangmendukung.Sehingga
regulasisebagaikerangkaoperasionaldanapensiunsyariahhanyamengacupadaperat
uran
danapensiunyangumumdanfatwaMUIyangjugaumum,tidakbersifatkhusus.Halinip
ula lah yang menjadi salah satu faktor lambatnya pertumbuhan dana pensiun
11

syari’ah diIndonesia.

2.7 Peraturan dalam DanaPensiun


a. Dana Pensiun
Untuk menghitung besarnya pensiun, maka gaji yang berhak diterima oleh
karyawan peserta setiap bulan ditetapkan sebagai penghasilan dasar pensiun.
b. Besarnya ManfaatPensiun
1) Manfaat pensiun karyawan sebulan adalah sebanyak-banyaknya 75 %
dan sekurang- kurangnya 50 % dari penghasilan dasarpensiun.
2) Besarnya manfaat pensiun janda/duda sebulan adalah 50 % dari
pensiunpeserta.
3) Besarnya manfaat pensiun anak yatim/piatu sebulan adalah 100% dari
besarnya pensiun janda/duda,
c. Iuran Pensiun
1) Setiap karyawan peserta wajib mengiur 5% dari penghasilan dasar
pensiun setiapbulan.
2) Perusahaan mengiur 5 % dari total gaji karyawan peserta, ditambah
dengan iuran untuk mengatur dana yang seharusnya tersedia, atau
berdasarkan perhitunganaktuaris.
3) Iuran dari karyawan dan pemberi kerja tersebut disetorkan kepada
DanaPensiun.
d. Hak Sebelum Mencapai UsiaPensiun
1) Perserta yang berhenti berkerja atau meninggal dunia sebelum
mencapai usia pensiun dan memiliki masa kepesertaan pensiun
kurang dari 5 (lima) tahun misalnya, berhak atas iurannya sendiri
ditambah bunga dan dapat dibayarkansekaligus.
2) Perserta yang berhenti berkerja atau meninggal dunia sebelum
mencapai usia pensiun dan memiliki masa kepesertaan sekurang-
kurangnya 5 (lima) tahun misalnya, berhak atas iurannya sendiri dan
iuran perusahaan ditambahbunga.
e. Kekayaan DanaPensiun
12

1) Iuran peserta dan pemberikerja


2) Hasilinvestasi
3) Pengalihan dana dari dana pensiunlain.

2.8 Prinsip Penyelenggaraan DanaPensiun


a. Prinsip Kejelasan Maksud dan Tujuan Program, Jaminan terhadap
kesinambunganpenghasilan.
b. Prinsip Independensi: Kelembagaan berstatus badan hukum, Manajemen
Operasional dimana Asas Keterpisahan Kekayaan atau Segregated Assets
dan Hak pengurus mengadakan perjanjian dgn pihak ketiga, Pengawasan
dimana Pengawasan dilakukan oleh Dewan Pengawas yang terdiri atas
wakil-wakil dari pemberi kerja dan peserta dengan jumlah yangsama.
c. Prinsip Akuntabilitas: Dewan Pengawas wajib mengumumkan laporan
hasil pengawasannya kepada Peserta, Laporan keuangan Dana Pensiun
setiap tahun harus diaudit oleh akuntan publik yang ditunjuk oleh
Dewan Pengawas, Pendiri / Mitra Pendiri, Pengurus, dan Penerima
Titipan wajib memperlihatkan seluruh dokumen / keterangan untuk
keperluan pemeriksaan, Dana Pensiun wajib mengumumkan neraca dan
perhitungan hasil usahanya kepadaPeserta.
d. Prinsip Transparansi: Pengurus wajib menyampaikan keterangan
mengenai setiap perubahan peraturan Dana Pensiun dan hal-hal yang
terjadi dalam rangka kepesertaan kepada Peserta, Pengurus wajib
mengumumkan perkembangan portofolio investasi dan hasil
pengembangannya kepada Peserta dan melaporkannya kepada Pendiri dan
DewanPengawas.
e. Prinsip Perlindungan Konsumen: Perubahan Peraturan Dana Pensiun tidak
boleh mengurangi manfaat pensiun, Setiap karyawan berhak menjadi
Peserta, bila berusia 18 tahun atau telah kawin, dan memiliki masa kerja
satu tahun, Hak atas manfaat pensiun tak dpt dijaminkan, dialihkan /
disita, Semua transaksi penyerahan, pembebanan, pengikatan, pembayaran
sebelum jatuh tempo atau penjaminan manfaat pensiun dinyatakan batal
13

demi hokum, Pengembalian kekayaan Dana Pensiun kepada pemberi


kerja dilarang, Saat likuidasi, peserta dan pensiunan / ahli waris memiliki
hak utama dalam pembagian kekayaan Dana Pensiun, Kekayaan Dana
Pensiun Lembaga Keuangan dikecualikan dari setiap tuntutan hukum atas
kekayaanPendirinya.
f. Prinsip Struktur Pengendalian Intern: Tugas, kewajiban, dan tanggung
jawab Pendiri, Mitra Pendiri, Dewan Pengawas, dan Pengurus diatur
dalam Undang Undang Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaannya,
Dana Pensiun tidak diperkenankan melakukan pembayaran apapun,
kecuali pembayaran yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun,
Dana Pensiun tidak diperkenankan meminjam atau mengagunkan
kekayaannya sebagai jaminan atas suatu pinjaman, Tidak satu bagian
pundarikekayaan Dana Pensiun dapat dipinjamkan atau diinvestasikan
pada pihak - pihak terafiliasi, Bentuk dan susunan laporan keuangan Dana
Pensiun harus sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Lembaga
Keuangan Nomor 2345/KEP-LK/2003.
g. Prinsip Kualifikasi Penyelenggara: Kualifikasi Pengurus dan Dewan
Pengawas (kecuali yang terakhir) adalah Warga Negara Indonesia,
berakhlak dan moral yang baik, belum pernah dihukum pidana ekonomi,
dan berpengetahuan atau berpengalaman di bidang Dana Pensiun,
Pengurus tidak boleh merangkap jabatan Pengurus Dana Pensiun lain, atau
direksi, atau jabatan eksekutiflainnya.

2.9 Jenis Program DanaPensiun


a. Program Pensiun Manfaat Pasti (Defined BenefitPlan)
Program pensiun yang memberikan formula tertentu atas manfaat yang
akan diterima karyawan pada saat mencapai usia pensiun. Atas dasar formula
manfaat tersebut besarnya iuran yang diperlukan dihitung oleh aktuaris.
Perbandingan iuran karyawan dan pemberi kerja bervariasi tergantung
kesepakatan yang dicapai, namun pada umumnya iuran pemberi kerja lebih
besar dari iuran karyawan.
14

Menurut PSAK No. 18, Dalam PPMP, besarnya manfaat pensiun yang
dijanjikan kepada peserta ditentukan dengan rumus manfaat pensiun yang telah
ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun. Rumus tersebut dipengaruhi oleh
masa kerja, faktor penghargaan per tahun masa kerja, dan penghasilan
dasarpensiun.
PPMP menbutuhkan bantuan akturis secara periodik untuk menentukan
nilai kewajiban aktuaria, mengkaji kembali asumsi aktuarial yang digunakan
dan merekomendasikan tingkat iuran yang seharusnya.
Tujuan pelaporan Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP adalah
menyediakan informasi secara periodik mengenai penyelenggaran program
pensiun, posisi keuangan,serta kinerja investasi yang berguna untuk
menentukan besarnya kekayaan Dana Pensiun dihubungkan dengan besarnya
kewajibannya membayar manfaat pensiun kepada peserta pada saat tertentu.
Tujuan ini dapat dipenuhi dengan menyusun laporan yang antara lain terdiri
dari :
1) Penjelasan mengenai kegiatan penting selama satu periode pelaporan
dan dampakdari setiap perubahan peraturan DanaPensiun
2) Laporan tentang transaksi dan kinerja investasi selama periode
pelaporan dan posisikeuangan Dana Pensiun pada akhir
periodepelaporan
3) Penjelasan mengenai kebijakan/arahaninvestasi
4) Perhitungan kewajiban aktuaria berdasarkan laporan aktuaris
yangterakhir.

Kelebihan Program Pensiun Manfaat Pasti :


1) Lebih menekankan pada hasil akhir.
2) Suatu manfaat ditentukan terlebih dahulu mengingat manfaat
dikaitkan dengan gaji karyawan.
3) Dapat mengakomodasi masa kerja yang telah dilalui karyawan apabila
program pensiun dibentuk lebih jauh setelah perusahaanberjalan.
4) Karyawan lebih dapat menentukan besarnya manfaat yang akan
15

diterima pada saatmencapai usiapensiun.

Kelemahan Program Pensiun Manfaat Pasti :


1) Perusahaan menanggung resiko atas kekurangan dan apabila hasil
investasi tidakmencukupi.
2) Relatif sulit untuk diadministrasikan

b. Program Pensiun Iuran Pasti (Benefit Contribution Pension Plan)


Program pensiun yang menetapkan besarnya iuran karyawan dan
perusahaan (pemberi kerja). Sedangkan benefit yang akan diterima karyawan
dihitung berdasarkan akumulasi iuran ditambah dengan hasil pengembangan
atau investasinya.
Menurut PSAK No. 18 Dalam PPIP, jumlah yang diterima oleh peserta
pada saat pensiun bergantung pada jumlah iuran dari pemberi kerja, atau iuran
peserta dan pemberi kerja atau iuran peserta, dan hasil usaha. Kewajiban dari
pemberi kerja adalah membayar iuran sesuai dengan yang ditetapkan dalam
Peraturan Dana Pensiun. Bantuan aktuaris biasanya tidak diperlukan, meskipun
nasehat aktuaris kadang-kadang digunakan untuk memperkirakan manfaat
pensiun yang akan diterima peserta pada saat pensiun ,berdasarkan jumlah
iuran saat ini dan dimasa depan serta estimasi hasil investasi DanaPensiun.
Peserta berkepentingan untuk mengetahui kegiatan investasi Dana Pensiun
karena sangat menentukan manfaat pensiun yang diterima. Baik peserta
maupun pemberi kerja berkepentingan untuk mengetahui apakah iuran telah
dilakukan sesuai dengan PeraturanDana Pensiun, pengawasan atas kekayaan
Dana Pensiun telah dilakukan secar tepat, atau kegiatan operasional Dana
Pensiun telah dilaksanakan secara efisien dan wajar. Sedangkan Pemerintah
berkepentingan untuk mengetahui apakah Dana Pensiun telah dikelola sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Tujuan dari pelaporan Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPIP adalah
menyediakan informasi secara periodik mengenai penyelenggaraan program
pensiun, posisi keuangan, serta kinerja investasi. Tujuan tersebut lazimnya
16

dapat dipenuhi dengan menyusun laporan yang antara lain terdiri dari :
1) Penjelasan atas kegiatan penting Dana Pensiun selama satu periode
pelaporan dan dampak setiap perubahan Peraturan Dana Pensiun
2) Laporan tentang transaksi dan kinerja investasi selama periode
pelaporan dan posisi keuangan Dana Pensiun pada akhir
periodepelaporan
3) Penjelasan mengenai kebijakan/arahaninvestasi.

Kelebihan Program Pensiun Iuran Pasti:


1) Pendanaan (biaya/iuran) dari perusahaan lebih dapat dihitung
ataudiperkirakan.
2) Karyawan dapat memperhitungkan besarnya iuran yang dilakukan
setiaptahunnya.
3) Lebih mudah untuk diadministrasikan

Kelemahan Program Pensiun Iuran Pasti:


1) Penghasilan pada saat mencapai usia pensiun lebih sulit untuk
diperkirakan.
2) Karyawan menanggung resiko atas ketidakberhasilaninvestasi.
3) Tidak dapat mengakomodasikan masa kerja yang telah dilalui
karyawan

2.10 Jenis Lembaga Pengelola DanaPensiun


Dalam Undang-undang dana pensiun, lembaga pengelola dana pensiun
dibedakan dalam dua jenis, yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Pembedaan kedua jenis lembaga
pengelola dana pensiun ini didasarkan pada penyelenggaraannya atau pihak
yang mendirikan
a. Dana Pensiun Pemberi Kerja(DPPK)
DPPK dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan,
untuk menyelenggarakan program pensiun.Dari pengertian tersebut, jelas
17

bahwa DPPK merupakan dana pensiun yang didirikan oleh perusahaan


maupun perorangan yang memiliki karyawan. Perlu dijelaskan bahwa
pendirian dan penyelenggaraan program pensiun melalui dana pensiun oleh
pemberi kerja sifatnya tidak wajib. Akan tetapi, mengingat dampak dan
peranan yang positif dari program dana pensiun kepada para karyawan,
pemerintah sangat menganjurkan kepada setiap pemberi kerja untuk
mendirikan danapensiun.
Dana pensiun pemberi kerja dapat menyelenggarakan, baik program
pensiun manfaat pasti, maupun program pensiun iuran pasti. Pemilihan jenis
program pensiun didasarkan pada kemampuan pemberi kerja terhadap dana
pensiun. Dengan mendirikan dana pensiun, timbul kewajiban dari perusahaan
untuk menggiur sejumlah uang kepada dana pensiun. Mengingat adanya
perbedaan mendasar diantara kedua jenis program pensiun ini yang tentunya
menimbulkan konsekuensi yang berbeda pula, sebelumnya pemberi kerja harus
mempertimbangkan semuanya ini dengan seksama. Begitu mendirikan dana
pensiun, pemberi kerja terikat dan tidak dapat menarik kembali keinginan
tersebut.
Dana pensiun pemberi kerja dibentuk oleh oleh orang atau badan yang
mempekerjakan karyawan, selaku pendiri dan untuk menyelenggarakan
sebagian atau seluruh karyawan sebagai peserta, dan yang menimbulkan
kewajiban terhadap pemberikerja.
b. Dana Pensiun Lembaga Keuangan(DPLK)
Pasal 1 butir 4 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 menyatakan bahwa
dana pensiun lembaga keuangan adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank
atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun iuran
pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah
dari dana pensiun pemberi pekerja bagi karyawan bank atau perusahaan
asuransi jiwa yang bersangkutan. Pihak yang diperkenankan untuk mendirikan
dana pensiun hanyalah bank umum dan perusahaan asuransi jiwa. Oleh karena
itu, bank umum dan perusahaan asuransi jiwa dapat menyelenggarakan dua
jenis dana pensiun, yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja dan Dana Pensiun
LembagaKeuangan.
18

DPLK dibentuk secara terpisah dari bank atau perusahaan asuransi jiwa
yang bersangkutan dan terpisah pula dari dana pensiun pemberi kerja yang
mungkin didirikan oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa tersebut.
Sebagaimana diketahui, bank atau perusahaan asuransi jiwa dalam
kapasitasnya sebagai pemberi kerja karyawannya, juga dapat memberikan dana
pensiun pemberi kerja. Dana pensiun lembaga keuangan hanya dapat
menjalankan program pensiun iuran pasti. Program ini terutama diperuntukkan
bagi para pekerja mandiri atau perorangan mislanya dokter, pengacara,
pengusaha yang bukan merupakan karyawan dari lembaga atau orang lain.

2.11 Keunggulan dan Kelemahan DanaPensiun


Keunggulan Dana Pensiun
a) Pengelola yang ditunjuk, seyogianya profesional, setia (loyal), jujur, serta
mampu menyusun rencana dan perfikir jangkapanjang.
b) Sesuai UU No. 11 Tahun 1992, dana pensiun dibebaskan dari pajak
penghasilan dengan demikian para peserta dapat menikmati manfaat
pensiun secaramaksimal.
c) Seluruh himpunan iuran dan hasil pengelolaan kekayaan, investasi
dibagikan kepada peserta atau ahli warisnya prorata menurut jumlah iuran
dan masakepesertaannya.
d) Biaya-biaya tetap (overhead) relatif rendah, karena umumnya peserta
secara bersama- sama melalui mitra pendiri, pemberi kerja memikulnya
sehingga akan memberikan dampak efisiensi yang tinggi akibat dampak
skala ekonomis.
e) Dana pensiun mempunyai prospek menjadi suatu lembaga keuangan
dengan likuiditas dan solvabilitas yang tinggi sehingga memberikan posisi
tawar-menawar (bargaining position) yang kuat dalam melakukan kerja
sama dengan lembaga keuanganlain.
f) Untuk mengurangi resiko kematian atau kecelakaan dari peserta, maka
sebagian atau seluruh peserta dapat dipertanggungkan dengan asuransi
jiwa atau kecelakaan kepada perusahaanasuransi.
19

g) Manfaat pensiun dapat dinikmati secara berkala bulanan selama seumur


hidup dengan jumlah yang sama bagi peserta dan bagi janda atau duda dari
peserta, serta anak yatim piatu dari peserta sampai berusia 25tahun.
h) Dana pensiun dapat mempunyai tiga fungsi yang terpadu, yaitu: tabungan,
asuransi, dan pensiun.

Kelemahan Dana Pensiun


a) Pengelola Yayasan Dana Pensiuan (YDP) masih banyak yang
kurangprofesional.
b) Arahan investasi kurang jelas dan kurang konsisten terhadap pencapaian
tujuan program pensiun.
c) Banyak investasi dilakukan pada aktiva tetap yang kurang produktif, tidak
cepat menghasilkan.
d) Arahan administrasi keuangan, sebagai pedoman penatausahaan kekayaan
dana pensiun kurang dipersiapkan denganbaik.
e) Investasi gedung kantor yang berlebihan ataumewah.
f) Beberapa manajemen yang statis dan kurang peduli terhadap perbaikan
manfaatpensiun.
g) Banyak pengelola merasa bangga dan terlena dengan kenaikan laba dan
aset yayasan dana pensiun, tetapi kurang memerhatikan perbaikan manfaat
pensiun sebagai tujuanpokok.

2.12 Proses Menyiapkan DanaPensiun


Setiap orang pasti akan pensiun. Dan itu adalah momen yang akan
dihadapi. Pensiun adalah masa seseorang tidak lagi dapat menghasilkan.
Karena merupakan sebuah kepastian, maka sudah sewajarnya setiap orang
mempersiapkan diri untuk masuk ke dalam’fase’pensiun dengan menyiapkan
dana pensiun. Tentunya,di luar fasilitas pensiun yang diberikan oleh perusahaan.
Persiapan ini mencakup berbagai bidang termasuk psikologis, mental-spiritual,
kesehatan dan tentu saja financial. Dalam hal keuangan, yang harus Anda
20

lakukan dalam mempersiapkan pensiun adalah sebagaiberikut:


a. Menyisihkan Dana Lebih Awal(Menabung)
Untuk masa pensiun selama 25 tahun, paling tidak Anda harus melakukan
penyisihan dana untuk masa pensiun selama 25 tahun. Dengan memulai lebih
awal,keperluan dana untuk disisihkan tiap bulan atau tahun akan lebih sedikit.
Sebaliknya jika jangka waktu mengumpulkan terlalu pendek, maka dana yang
harus disisihkan untuk mencapai jumlah dana yang sama, akan jauh lebih
mahal.
b. Menghitung Dana yangDiperlukan
Langkah selanjutnya menghitung jumlah dana yang dibutuhkan. Hal
ini diperlukan untuk menentukan berapa besar dana yang harus
disisihkan atau diinvestasikan tiap bulan. Dalam ini, Anda perlu
menentukan gaya hidup yang diinginkan pada saat pensiun nanti. Meski usia
Anda dan pasangan masih jauh dari waktu pensiun, namun tak ada salahnya
bila Anda menyiapkan dana pensiun sejak dini. Mulailah menabung dan
berinvestasi, agar Anda dan pasangan menjalani masa pensiun dengan nyaman
dan tentram. Misalnya, Anda ingin hidup di pinggiran kota dengan tetap
memiliki mobil dan pekerja rumah tangga. Berdasarkan gays hidup yang telah
ditentukan, hitung berapa pengeluaran yang Anda butuhkan sekarang.
Selanjutnya, hitunglah kebutuhan dana selama pensiun dan rencanakan
investasi yang Anda harus lakukan untuk mencapai dana yang anda butuhkan
saat masa pensiunnanti.
c. Asuransi.
Proteksi diri dan keluarga Anda dengan asuransi untuk kesehatan clan
cacat. Sekarang ini banyak perusahaan asuransi (jiwa) yang menawarkan
produk-produk asuransi jiwa yang sekaligus juga memberikan manfaat
pensiun. Jadi, ketika Anda berusia 50 – 60 tahun, Anda akan mendapatkan
sejumlah dana tunai yang cukup. Dan Anda tidak perlu mengkhawatirkan masa
pensiunAnda.
d. Usaha sampingan.
Selain menabung dan asuransi, dana pensiun juga bisa diperoleh dengan
membuka usaha sampingan. Membuka usaha sampingan bisa sangat
21

menguntungkan. Dengan membuka usaha, bisa didapat hasil yang besar dalam
tempo yang lebih cepat. Namun, menjalankan usaha sampingan tentunya tak
lepas dari risiko, terutama risiko keuangan. Kemungkinan merugi akan
selaluada.

2.13 Contoh Kasus Dana Pensiun

Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Negara Indonesia (BNI) merupakan
bank nasional dengan total aset terbesar kedua dan keempat. Kedua bank terdaftar
di Bursa Efek Indonesia. Kasus ini bermula pada 16 Desember 2011, saat pihak
managemen BNI menerbitkan kebijakan pensiun yang baru dengan No.
HCT/4/4504 tentang mekanisme untuk perhitungan dan implementasi dari Pasal
167 ayat (3) Undang-Undang Ketenagakerjaan. Kebijakan ini mengatur bahwa
Pensiunan BNI tidak akan menerima pembayaran pesangon dan hanya akan
mendapat selisih antara uang pesangon dan jaminan atau manfaat pension.
Kebijakan yang sama juga telah dilahirkan oleh BRI untuk pensinunannya. Pada
tahun 2012, pihak Direksi BRI menerbitkan Surat Keputusan Direksi No. 883-
DIR/KPS/10/2012 terkait penyelesaian kewajiban perusahaan bagi pekerja yang
memasuki usia pensiun normal sebagai implementasi dari Undang-Undang No. 13
tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Kebijakan ini mengatur bahwa BRI hanya
berkewajiban untuk membayar manfaat pension tanpa uang pesangon.

Dampak dari kebijakan-kebijakan diatas adalah banyaknya pensiunan yang


tidak dapat melakukan klaim/menuntut hak pernsiunan atas uang pesangon. Sejak
2012, sekitar 1500 pensiunan BRI telah melakukan mendesak pihak manajemen
BRI untuk membayar uang pesangon mereka. Sehubungan dengan itu, sekitar 800
pensiunan BNI juga telah melakukan klaim/menuntut dengan permintaan yang
sama dengan pensiunan BRI. Mereka telah melibatkan banyak institusi termasuk
kementrian ketenagakerjaan, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas
HAM), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), DPR RI dan Kantor Staff Presiden (KSP).
Hingga sejauh ini, belum ada tindakan dari institusi- institusi tersebut untuk
22

menyelesaikan permasalahan ini. Saat ini, BNI dan BRI tetap menolak hak
pensiunan untuk uang pesangon, sedangkan para pensiunan terus memaksa dan
mendesak hak mereka dijamin dalam Pasal 167 ayat (3) UU No.13/2003 tentang
Ketenagakerjaan.

Tanggapan BNI dan BRI

Manajemen BNI dan BRI tetap bertahan terhadap klaim dari para pensiunan
mereka. Mereka mengklaim bahwa kebijakan pensiun mereka sudah sesuai
dengan pasal 167 ayat (3) UU No.13 / 2003 tentang ketenagakerjaan. Namun,
mereka menolak untuk mengakui bahwa perhitungan mereka bertentangan dengan
contoh penghitungan berdasarkan Penjelasan Pasal 167 ayat (3). Manajemen BRI
juga mengklaim versi yang sama. Mereka berpendapat bahwa pensiunan memiliki
manfaat pensiun yang dibayarkan setiap bulan olehnya. Pembayaran ini dianggap
sebagai kompensasi dan oleh karenanya mereka tidak berkewajiban untuk
membayar uang pesangon pensiunan. Kasus ini tetap belum terselesaikan. Kedua
pihak gagal mencapai kesimpulan yang sama dan kedua bank tersebut tampaknya
siap dituntut oleh pensiunan mereka di pengadilan.

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa BNI dan Program Pensiun BRI melanggar Pasal
167 (3) UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan. BNI dan BRI bertanggung
jawab untuk membayar kekurangan pembayaran pesangon kepada pensiunan
mereka. Kedua bank harus mengungkapkan kebijakan pembayaran pensiun
23

mereka dan direvisi agar sesuai dengan Pasal 167 (3) Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Laporan ini merekomendasikan OJK untuk
menegakkan peraturannya dan untuk menghukum BNI dan BRI atas pelanggaran
peraturan No.6 / POJK.03 / 2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan
Bank.

Dokumen pendukung:
a. UU No 13 Pasal 167 ayat 3 TAHUN 2003 tentang Ketenagakerjaan
“Dalam hal pengusaha telah mengikutsertakan pekerja/buruh dalam
program pensiun yang iurannya/preminya dibayar oleh pengusaha dan
pekerja/buruh, maka yang diperhitungkan dengan uang pesangon yaitu uang
pensiun yang premi/iurannya dibayar oleh pengusaha.”
b. Peraturan No.6 / POJK.03 / 2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan
Bank

2.14 Laporan Keuangan Dana Pensiun


Laporan keuangan Dana Pensiun terdiri atas laporan aset bersih, laporan
perubahan asset bersih, neraca, perhitungan hasil usaha, laporan arus kas, dan
catatan atas laporan keuangan.
Khusus untuk Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP, laporan
mengenai kewajiban akturia dan perubahannya perlu disusun sebagai lampiran
laporan keuangan.
Sebagai informasi tambahan atas laporan keuangan perlu disajikan antara
lain portofolio investasi, rincian biaya yang merupakan beban Dana Pensiun
selama satu periode sesuai dengan Peraturan Dana Pensiun (untuk Dana Pensiun
Pemberi Kerja), atau rincian biaya yang dapaat dipungut dari Peserta atau
dibebankan pada rekening Peserta selama satu perode sesuai dengan Peraturan
Dana Pensiun (untuk Dana Pensiun LembagaKeuangan).
24

Penyajian Informasi dalam Laporan Keuangan


Laporan Keuangan Dana Pensiun perlu mengungkapkan informasi relevan
antara lainsebagai berikut :
a) Laporan AsetBersih
1) Nilai aset pada akhir periode dengan klasifikasi yangtepat;
2) Dasar penilaianaset;
3) Investasi sesuai dengan rincian jumlah investasi menurut jenis;dan
4) Kewajiban selain daripada kewajibanaktuaria.
b) Laporan Perubahan AsetBersih:
1) Biaya jasa kini (iuran normal) yang jatuh tempo, baik yang berasal
dari pemberi kerja atau pemberi kerja dan peserta ataupeserta;
2) Biaya jasa lalu (iuran tambahan) yang jatuhtempo;
3) Hasil investasi, antara lain bunga, dividen, dansewa;
4) Pendapatanlain-lain;
5) Manfaat yang sudah dibayarkan dan yang masih terutang, dirinci
untuk peserta yang pensiun, meninggal, atau cacat, juga untuk
pembayaran manfaat secara sekaligus;
6) Bebanadministrasi;
7) Bebaninvestasi;
8) Bebanlain-lain;
9) Pajakpenghasilan;
10) Keuntungan atau kerugian dari pelepasan investasi dan penurunan
atau kenaikan nilai investasi;dan
11) Pengaihan dana ke dan dari Dana Pensiunlain
c) Neraca:
1) Posisi keuangan Dana Pensiun;dan
2) Nilai historis; khusus untuk investasi ditentukan juga nilaiwajarnya.
d) Perhitungan Hasil Usaha:
1) Pendapatan dan bebaninvestasi;
2) Beban administrasi;dan
3) Pendapatanlain-lain.
e) Laporan Arus Kas:
25

Laporan arus kas disajikan sesuai dengan sifat kegiatan usaha Dana Pensiun
selama periode pelaporan; dan
f) Catatan atas LaporanKeuangan.

Laporan Keuangan Dana Pensiun


Laporan keuangan Dana Pensiun, baik yang menyelenggarakan Program
Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) maupun Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP),
mencakup :
a. Laporan Aset Bersih
Laporan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang jumlah aset
bersih yang tersedia untuk membayar manfaat pensiun kepada peserta pada
tanggal laporan. Total seluruh aset Dana Pensiun tidak termasuk piutang jasa
lalu (past service) yang belum jatuh tempo, dikurangi seluruh kewajiban
kecuali kewajiban aktuaria, menunjukan jumlah aset bersih yang tersedia untuk
manfaat pensiun pada tanggal laporan.
b. Laporan Perubahan Aset Bersih
Laporan ini berisi informasi tentang perubahan atas jumlah aset bersih
yang tersedia untuk manfaat pensiun, serta menguraikan penyebab perubahan
tersebut yang terperinci atas penambahan dan/atau pengurangan yang terjadi
selam satu periode tertentu.
c. Neraca, Perhitungan Hasil Usaha, dan Laporan Arus Kas
Neraca, laporan hasil usaha, dan laporan arus kas disusun berdasarkan
Kerangka Dasar Penyusunan dan Pelaporan Laporan Keuangan yang berazas
utama biaya historis. Khusus untuk investasi, ditentukan juga nilai wajanya.
Selisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian
Investasi. Selisih Penilaian Investasi bukan merupakan unsur hasil usaha, tetapi
akan mengoreksi nilai historis mnjadi nilai wajar. Untuk penyusunan laporan
keuangan Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP,penentuan kewajiban
aktuaria berdasarkan laporan aktuaris terakhir. Dalam Neraca, selisih antara
nilai kewajiban aktuaria dan aset bersih disajikan sebagai Selisih Kewajiban
Aktuaria. Dalan nearaca Dana Pensiun yang menyelenggaraka PPMP, piutang
26

kepada pemberi kerja sehubungan dengan jasa masa lalu karyawan diakui
sebesar jumlah yang telah jatuh tempo pada tanggal laporan.

2.15 Penilaian Aset DanaPensiun


Aset Dana Pensiun dinilai sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
yang berlaku,namun mengingat tujuan Dana Pensiun dan kekhususan informasi
yang diperlukan, maka dalam neraca, untuk aset tertentu disamping nilai
historis, perlu ditentukan pula nilai wajarnya.
Selisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih
Penilaian Investasi.
Untuk tujuan penyusunan laporan aset bersih dan laporan perubahan aset
bersih,investasi Dana Pensiun dinilai berdasarkan nilai wajar ( fair value). Surat-
surat berharga dinilai berdasarkan harga pasar karena dianggap sebagai nilai
yang paling tepat untuk mengukur nilai surat berharga pada tanggal laporan dan
hasil investasi selama satu periode tersebut. Surat-surat berharga yang nilai jatuh
temponya sudah ditetapkan dan memang dimaksudkan untuk membayar manfaat
pensiun, dinilai berdasarkan nilai jatuh temponya dengan asumsi tingkat
pengembalian yang tetap. Jika suatu investasi tidak memiliki nilai wajar, maka
perlu diungkapkan alasan mengapa nilai wajar tidak dapat ditentukan. Aset
operasional dinilai berdasarkan nilai buku.
Untuk tujuan penyusunan laporan aset bersih dan laporan perubahan aset
bersih,aset dinilai sebagai berikut :
a) Uang tunai, rekening giro, dan deposito di bank dinilai menurut nilainominal;
b) Sertifikat deposito, Surat Berharga Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar
Uang, dan surat pengakuan utang lebih dari setahun dinilai berdasarkan
nilaitunai;
c) Surat berharga berupa saham dan obligasi yang di perjualbelikan di bursa
efek, dinilai menurut nilai pasar yang wajar pada tanggallaporan;
d) Penyertaan pada perusahaan yang sahamnya tidak diperdagangkan di bursa
efek, dilaporkan berdasarkan nilai apraisal sebagai hasil penilaian
independen;
27

e) Investasi pada tanah dan bangunan dilaporkan berdasarkan nilai appraisal


sebagai hasil penilaian independen;
f) Piutang dilaporkan berdasarkan jumlah yang dapat ditagih, setelah
memperhitungkan penyisihan piutang tidak tertagih;dan
g) Aset operasional antara lain komputer, peralatan kantor, dan peralatan
lainnya dilaporkan berdasarkan nilaibuku.

Bila suatu aset, misalnya gedung, digunakan sebagian untuk investasi dan
sebagian untuk kegiatan operasional, maka penggolongan aset sebagai investasi
atau aset operasional ditentukan berdasarkan mana yang lebih signifikan.

Pengungkapan
Informasi tentang hal tersebut dibawah ini perlu diungkapkan secukupnya
dalam catatan atas laporan keuangan, antara lain :
a) Penjelasan mengenai program pensiun serta perubahan yang terjadi selama
periode laporan:
1) Nama pendiri Dana Pensiun dan mitra pendiri (jikaada);
2) Kelompok karyawan yang menjadi peserta program jumlahpensiun;
3) Jumlah peserta program pensiun dan jumlahpensiunan;
4) Jenis programpensiun;
5) Iuran yang berasal dari peserta, jika ada;
6) Untuk PPMP, penjelasan mengenai manfaat pensiun yang
dijanjikan;dan
7) Penjelasan mengenai rencana penggabungan, pemisahan, pemindahan
kelompok peserta, dan pembubaran Dana Pensiun (jika besar
kemungkinannyaterjadi.
8) Penjelasan singkat mengenai kebijakan akuntansi yangpenting;
9) Penjelasan mengenai kebijakanpendanaan;
10) Rincian portofolio investasi;dan
11) Perhitungan kewajiban aktuaria, metode penilaian, asumsi aktuarial,
serta nama dan tanggal laporan aktuaris terakhir (dalam halPPMP).
28

Ketentuan Transisi
Jika penerapan Pernyataan ini mengakibatkan perubahan kebijakan
akuntansi,perubahan tersebut dilaporkan secara prospektif.

Tanggal Efektif
Pernyataan ini berlaku efektif untuk laporan keuangan Dana Pensiun yang
mencakupperiode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 1995.
Penerapan lebih dini dianjurkan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

3.2 Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Dana pensiun


merupakan hak seseorang untuk memperoleh penghasilan setelah bekerja
sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain
sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan. Dari definisi yang ada dapat
ditarik kesimpulan bahwa dana pensiun merupakan lembaga atau badan
hukum yang mengelola program pensiun, yang dimaksudkan untuk
memberikan kesejahteraan kepada karyawan suatu perusahaan terutama
yang telah pensiun.
3.3 Dana pensiun merupakan bentuk investasi jangka panjang yang hasilnya
dapat dinikmati setelah pegawai atau karyawan yang bersangkutan
memasuki masa pensiun. Ada empat faktor yang menyebabkan seorang
pegawai atau karyawan memasuki masa pensiun, yaitu karena kematian,
keluar dari pekerjaan, cacat, dan pensiun normal.
3.4 Dana pensiun sendiri diselenggarakan dalam suatu program yang disebut
program dana pensiun. Program dana pensiun terbagi atas program pensiun
iuran pasti dan program pensiun manfaat pasti. Program pensiun iuran pasti
adalah program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam peraturan dana
pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada
rekening masing - masing peserta sebagai manfaat pensiun, sedangkan
program pensiun manfaat pasti adalah program pensiun yang manfaatnya
ditetapkan dalam peraturan dana pensiun.
3.5 Umur dan produktivitas manusia pada akhirnya ada batasnya, tidak
selamanya seseorang dapat bekerja dan menghasilkan suatu karya. Pada
suatu saat dia harus berhenti dari pekerjaan dan menikmati masa tuanya.
Akan tetapi, dalam menikmati masa tuanya seseorang tidak ingin
penghasilannya berhenti seperti ia juga berhenti dari pekerjaannya . tentu
saja mutlak memerlukan dukungan prasarana yang memadai. Salah satunya
dengan “jaminan hari tua” atau pensiun. Jaminan hari tua pada hakikatnya
30

adalah kesejahteraan hari tua dalam time frame lanjut usia , yang akan
dinikmati oleh mereka yang saat ini masih muda. Sedangkan wujud dari
jaminan hari tua adalah program pensiun . jadi tidak disangsikan lagi bahwa
dengan melaksanakan program pensiun secara terpadu kita telah
menanamkan proses pergeseran nilai-nilai kehidupan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Graitami, Cita. 2015. “ Makalah Dana Pensiun “ .


Jakarta.http://dokumen.tips/documents/makalah-dana-pensiun-
55cd7e95eac9f.html#
Irmayani, Vina . 2011. “ Dana Pensiun “ .
Riau.https://www.scribd.com/document/54748444/Dan
a-Pensiun
Yasripurwani. 2014 . “ Makalah Dana Pensiun “.
Jakarta.http://yasripurwani.blogspot.co.id/2014/05/makalah-dana-
pensiun.html
Nordic investments in banks financing Indonesian palm oil --
https://fairfinanceguide.org/media/373743/2017-05-nordicinvestments-in-
banks-financing-indonesian-palm-oil-no.pdf
Kualisi Responsibank 2016
https://www.ojk.go.id/id/regulasi/otoritas-jasa-keuangan/peraturan-
ojk/Documents/Pages/Peraturan-OJK-tentang-Transparansi-dan-Publikasi-
Laporan-Bank/POJK%206%20%20Transparansi%20dan%20Publikasi
%20Laporan%20Bank.pdf

Anda mungkin juga menyukai