“ DANA PENSIUN “
Kelompok 9 :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan
rahmat-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Dana
Pensiun” .
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Kami sadar bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
makalah ini, baik dari segi penyusunan maupun kelengkapan dan ketepatan isi makalah. Makalah
ini bertujuan untuk meyelesaikan tugas dari Bapak Dosen Dita Eka Pertiwi Sirait, S.E, M.Pd
selaku dosen pengampu mata kuliahBank dan Lembaga Keuangan.
Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak agar selanjutnya dapat
ditingkatkan dan disempurnakan. Demikian makalah ini disusun agar dapat bermanfaat, diterima
dan digunakan sebagai acuan untuk makalah-makalah selanjutnya.
Kelompok 9
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dana pensiun adalah sekumpulan dana yang diperoleh dari iuran tetap seseorang
ditambah penyisihan penghasilan perusahaan dan memiliki hak mendapatkan bagian
keuntungan itu setelah pensiun.Sementara itu, berdasarkan Undang-Undang Nomor 11
tahun 1992, pengertian dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola
danmenjalankan program dengan janji manfaat pensiun.Sehingga, dari kedua pengertian
di atas, dana ini artinya dikumpulkan oleh lembaga tertentu dengan menggunakan iuran
pekerja untuk diberikan kembali kepada pekerja pada saat masa pensiun.Dana pensiun
sangat penting sebagai tabungan Anda di hari tua nanti. Namun sebelum menyiapkan
dana pensiun, pastikan kebutuhan Anda saat ini terpenuhi. Salah satu kebutuhan tersebut
adalah mempunyai rumah sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dana pensiun?
2. Apa saja tujuan penyelenggaraan dana pensiun?
3. Apa manfaat dana pensiun?
4. Apa saja Asas Asas dana pensiun?
5. Apa saja peraturan dana pensiun?
6. Apa saja jenis kelembagaan dana pensiun?
7. Apa saja jenis program pensiun?
4
C. Tujuan
Setelah dilakukan pembahasan dalam makalah ini, kami berharap pembaca mampu
untuk:
1. Memahami pengertian dana pensiun
2. Mengetahui tujuan penyelenggaraan dana pensiun
3. Mengetahui peraturan dana pensiun
4. Menjelaskan apa saja jenis kelembagaan dana pensiun dan jenis program pensiun
5
BAB II
PEMBAHASAN
Dana pensiun adalah sekumpulan dana yang diperoleh dari iuran tetap seseorang
ditambah penyisihan penghasilan perusahaan dan memiliki hak mendapatkan bagian
keuntungan itu setelah pensiun.Sementara itu, berdasarkan Undang-Undang Nomor 11
tahun 1992, pengertian dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan
menjalankan program dengan janji manfaat pensiun.Sehingga, dari kedua pengertian di
atas, dana ini artinya dikumpulkan oleh lembaga tertentu dengan menggunakan iuran
pekerja untuk diberikan kembali kepada pekerja pada saat masa pensiun.Dana pensiun
sangat penting sebagai tabungan Anda di hari tua nanti. Namun sebelum menyiapkan
dana pensiun, pastikan kebutuhan Anda saat ini terpenuhi. Salah satu kebutuhan tersebut
adalah mempunyai rumah sendiri.Dana pensiun adalah lembaga keuangan nonbank yang
menyelenggarakan program pensiun. Dana pensiun dapat didirikan oleh perusahaan,
lembaga sosial, atau orang perorangan yang mempekerjakan karyawan.Dana pensiun
merupakan badan hukum dengan manajemen, kegiatan operasional dan kekayaan yang
terpisah dari pendirinya. Dana pensiun mengumpulkan dan mengelola dana untuk
pemenuhan pembayaran manfaat pensiun bagi peserta program pensiun.Dana pensiun
adalah dana yang dikumpulkan oleh perusahaan sebagai hak seorang pensiunan dari
perusahaan tersebut. Dana pensiun biasanya berupa uang yang dapat diambil setiap bulan
atau diambil sekaligus pada saat seseorang memasuki masa pensiun.
6
Diharapkan dapat meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan serta
meningkatkan motivasi kerja.
Meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat dan pemerintahan.
B. Bagi Karyawan
Mendapat jaminan terhadap masa pensiun karena tetap memiliki penghasilan.
Memberikan rasa aman dan meningkatkan motivasi untuk bekerja.
8
Mengatur jenis-jenis Dana Pensiun, serta persyaratan bagi pihak yang ingin
menjalankan program yang masuk dalam kategori Dana Pensiun.
3. Dana Pensiun Pemberi Kerja
Ketentuan mengenai pembentukan Dana Pensiun Pemberi Kerja, serta mekanisme
dan tata cara pengesahannya. Bab ini juga menjelaskan secara detail mengenai
peserta, pengelolaan, dan pembubaran Dana Pensiun Pemberi Kerja.
4. Dana Pensiun Lembaga Keuangan
Penjelasan mengenai penyelenggaraan dan pengelolaan Dana Pensiun yang
dilaksanakan oleh Lembaga Keuangan.
5. Pemberian Fasilitas Perpajakan
Mengatur perpajakan terkait Dana Pensiun, baik itu Dana Pensiun Pemberi Kerja atau
Dana Pensiun Lembaga Keuangan.
6. Pembinaan dan Pengawasan
Paparan mengenai mekanisme pembinaan dan pengawasan terkait Dana Pensiun,
serta kewajiban yang harus dilakukan.
7. Ketentuan Pidana
Aturan mengenai sanksi pidana jika terdapat pelanggaran dalam penyelenggaraan
Dana Pensiun.
8. Ketentuan Peralihan
Penjelasan mengenai peralihan dan penyesuaian saat UU Dana Pensiun mulai berlaku
9. Ketentuan Penutup
Penegasan tak berlakunya Arbeidersfonden Ordonnantie (Staatsblad Tahun 1926
Nomor 377) saat UU Dana Pensiun mulai diundangkan pada 20 April 1992.
9
Pendiri DPPK haruslah pemberi kerja, baik untuk sebagian maupun seluruh
karyawannya. Pemberi kerja yang mendirikan dana pensiun disebut sebagai Pendiri.
Kepesertaan dana pensiun tak hanya dari karyawannya sendiri, tetapi bisa juga
terbuka untuk karyawan pemberi kerja lain. Pemberi kerja yang mengikutsertakan
karyawannya pada dana pensiun yang didirikan oleh pemberi kerja lain disebut
sebagai Mitra Pendiri. Dengan demikian, kepesertaan DPPK tak hanya karyawan dari
lingkup internal Pendiri saja, tetapi juga karyawan dari lingkup eksternal
pemberikerja lainnya.
Jenis program pensiun yang terdapat pada dana pensiun tersebut ada 2 (dua) jenis, yaitu:
1. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP). Program Pensiun Manfaat Pasti adalah program
pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun.
Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) merupakan program pensiun yang menetapkan
rumus tertentu atas manfaat yang akan diterima oleh peserta ketika sudah mencapai usia
pensiun. PMPP hanya bisa diselenggarakan oleh DPPK. Besaran iuran untuk program ini
adalah 2,5% x masa kerja x gaji pokok.
10
2. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)
Program pensiun ini bisa dijalankan oleh DPPK ataupun DPLK. Program pensiun ini
dianggap lebih menguntungkan untuk perusahaan pemberi kerja. Hal ini disebabkan
karena risiko investasi ditanggung sendiri oleh peserta, dan perusahaan tidak
berkewajiban untuk mengganti kerugian apabila investasi yang dipilih peserta mengalami
kerugian.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan
manfaat pensiun.
1. Dana Pensiun Pemberi Kerja, adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang
mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat
Pasti atau Program Pensiun Iuran Pasti.
2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan, adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh bank atau
perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi
perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun pemberi
kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan.
3. Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan, adalah Dana Pensiun Pemberi Kerja yang
menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti, dengan iuran hanya dari pemberi kerja yang
didasarkan pada rumus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian ini, maka disarankan agar Dana Pensiun
XYZ melakukan pembedaan pengelolaan portofolio investasi antara yang dilakukan
secara syariah dengan yang konvensional, sehingga dapat memberikan nilai falah yang
lebih besar kepada seorang peserta muslim yang jadi peserta Dana Pensiun XYZ yang
menginginkan dana pensiunnya dieklola secara syariah.
12
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir, S. M. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Triandaru, S., & Santoso, T. B. (2006). Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Edisi 2. Jakarta:
Salemba Empat
13