Anda di halaman 1dari 11

JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

JAMINAN PENSIUN

DOSEN PENGAPUH

Dr. Darwis, S.Kp.,M.Kes

DISUSUN OLEH:

TINGKAT 1B

1. AUDWITA PINKAN INNAYAH


2. CHACA NABILLAH YR
3. DONA DESMAYA
4. FHADILLAH
5. HETIZA ANGGRAINI
6. INDRI PRATIWI
7. MUHAMMAD FARHAN HIDAYATULLAH
8. NURAINI CANTIKA
9. REXI RONALDO
10. YUNNY KASIM

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

PROGAM STUDI SARJANA TERAPAN PROMOSI KESEHATAN

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Tiada kalimat yang pantas kami ucapkan kecuali rasa syukur kepada tuhan yang maha esa atas
selesainya makalah kami yang berjudul “JAMINAN PENSIUN”. Tidak lupa pula dukungan baik
secara materil dan non materil yang diberikan kepada kami dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu, izinkan kami mengucapkan rasa terima kasih kepada:

- Bapak Dr. Darwis, S.Kp.,M.Kes

Kami sadar bahwa makalah yang disusun ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, dengan
rendah hati kami memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................

1.1 Latar belakang..............................................................................................


1.2 Rumusan masalah.........................................................................................
1.3 Tujuan masalah............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................

2.1 Pengertian ...................................................................................................


2.2 Usia pensiun.................................................................................................
2.3 Manfaat program jaminan pensiun...............................................................
2.4 Berapa lama manfaat jaminan pensiun.........................................................
2.5 Rumus perhitungan yang digunakan untuk menentukan
manfaat jaminan pensiun..............................................................................

BAB III PENUTUP....................................................................................................

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pensiun merupakan masa dimana seorang pegawai tidak lagi aktif di pekerjaannya. Penghasilan
tetap yang diperoleh saat bekerja tidak diperoleh lagi dimasa pensiun. Keadaan tanpa
penghasilan tetap ini dialami seseorang karena beberapa sebab yaitu memasuki usia tak
produktif, kematian, berhenti bekerja sebelum usia pensiun, cacat yang mengakibatkan tidak bisa
bekerja (Futami, 1993). Program dana pensiun merupakan program perencanaan masa depan
suatu perusahaan untuk menjamin kelangsungan hidup seseorang di masa tua atau untuk
mengantisipasi kesulitan ekonomi yang mungkin terjadi jika dia tidak lagi mempunyai
penghasilan tetap. Di Indonesia program dana pensiun lahir pada tanggal 20 April 1992 dengan
berlandaskan pada Undang-Undang Nomor 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun (UUDP).
Program dana pensiun dinilai sangat penting dalam peranya sebagai tonggak pembangunan
nasional, yaitu mewujudkan suatu kehidupan yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia. Beberapa
perusahaan telah menjamin kesejahteraan pegawainya di masa tua dengan menyelenggarakan
program dana pensiun (Atiken, 1994). Besar iuran yang harus dibayarkan oleh pegawai disebut
dengan iuran normal. Pembayaran iuran normal dibayar dengan pemotongan gaji pegawai,
kemudian iuran tersebut digunakan untuk investasi selama masa aktif kerja, yang 2
memungkinkan terbentuknya akumulasi dana yang cukup untuk membayar manfaat dari program
dana pensiun, manfaat itu sendiri adalah sejumlah uang yang diterima pegawai yang telah
mencapai usia pensiun, yang akan diberikan setiap tahunya hingga meninggal dunia dan
pemberian manfaat tersebut dilakukan setelah masa aktif kerja pegawai habis atau dinyatakan
pensiun sebelum masa aktif kerja habis. Oleh karena itu, perusahaan harus mempersiapkan atau
memperhitungkan pembayaran anuitas bagi pegawai dalam program dana pensiun. Berdasarkan
itu perlu dilakukan perhitungan untuk memproyeksikan dana yang dikeluarkan perusahaan untuk
membayar uang pensiun pegawainya. Besar iuran dan manfaat yang dikeluarkan dan diterima
pegawai dapat dihitung menggunakan metode aktuaria.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan program jaminan pensiun
2. Apa yang dimaksud dengan usia pensiun
3. Apa saja manfaat program jaminan pensiun
4. Berapa lama manfaat jaminan pensiun berlaku
5. Bagaiman bila BPJS ketenagakerjaan terlambat membayar manfaat pensiun
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui apa yang dimaksud dari program jaminan pensiun
2. Mengetahui maksud dan berapa usia yang termasuk kedalam jaminan pensiun
3. Mengetahui apa saja manfaat dari apa itu program jaminan pensiun
4. Mengetahui berapa lama waktu dari manfaat jaminan pensiun berlaku
5. Mengetahui apa akibat apabila BPJS ketenagakerjaan terlambat membayar manfaat
pensiun
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program
Jaminan Pensiun (PP 45/2015), jaminan pensiun adalah jaminan sosial yang bertujuan untuk
mempertahankan derajat kehidupan yang layak bagi peserta dan/atau ahli warisnya dengan
memberikan penghasilan setelah peserta memasuki usia pensiun, mengalami cacat total tetap,
atau meninggal dunia. Manfaat Pensiun adalah sejumlah uang yang dibayarkan setiap bulan
kepada peserta. Berbeda dengan program BPJS Ketenagakerjaan lainnya (JKK, JK, JHT) yang
sudah beroperasi sejak Januari 2014, program Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan, baru
mulai beroperasi pada 1 Juli  2015.

Jaminan pensiun merupakan sebuah program yang digalakkan teruntuk para pekerja yang telah
dianggap tidak mampu lagi melanjutkan profesinya. Biasanya disebabkan oleh beberapa faktor
seperti memasuki usia pensiun, mengalami kecelakaan sampai cacat, dan meninggal dunia.

Agar tetap bisa melanjutkan hidup, uang iuran yang telah dibayarkan sejak awal mendaftar akan
dikembalikan secara berangsur dalam jangka waktu tertentu. Karena program jaminan ini
menjamin kesejahteraan hidup anggotanya meskipun telah pensiun tidak bekerja. Kecuali berada
di situasi meninggal dunia, maka ahli waris lah yang berhak menerima uangnya.

Terdapat jenis jaminan selain pensiun yang mempunyai kegunaan hampir sama, yaitu jaminan
hari tua. Perbedaannya terletak pada jangka waktu pembayaran uangnya. Jika jaminan hari tua
dibayarkan sekaligus dalam bentuk tunai, sebaliknya jaminan pensiun diberikan tiap bulan
seperti gaji.
Program jaminan ini tidak terbentuk tanpa alasan. Hal yang melatarbelakangi jaminan ini adalah
untuk memberi kepastian kepada karyawan kerja terhadap masa pensiunnya. Oleh karena itu
setiap bulannya, gaji pekerja akan dipotong beberapa persen sesuai ketentuan dan sisanya akan
diberikan. Uang yang disisihkan dari hasil pemotongan gaji tiap bulan tersebutlah yang akan
menjadi dana pensiun.

Tujuan pertama dibentuknya program ini yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan seseorang
meskipun telah memasuki usia tua. Dengan adanya jaminan ini, maka Kamu tidak perlu
mengkhawatirkan mengenai biaya di masa yang akan datang sehingga keberlangsungan hidup
akan tetap makmur.

Namun, beda lagi jika penerima manfaat telah meninggal dunia. Dana pensiun akan dialihkan
kepada yang berhak menerimanya yaitu sang ahli waris yang sah. Biasanya anggota keluarga inti
lah yang akan mengelola uang pensiun tersebut.

2.2 USIA PENSIUN

Usia Pensiun adalah usia saat peserta dapat mulai menerima manfaat pensiun. Usia pensiun
untuk pertama kali ditetapkan oleh PP 45/2015 yakni pada usia 56 tahun. Dan mulai 1 Januari
2019, usia pensiun menjadi 57 tahun dan selanjutnya bertambah 1 (satu) tahun untuk setiap 3
(tiga) tahun berikutnya sampai mencapai Usia Pensiun 65 tahun (Pasal 15 PP 45/2015). Artinya
per 1 Januari 2022 usia pensiun menurut PP 45/2015 adalah usia 58 tahun.

2.3 MANFAAT PROGRAM JAMINAN PENSIUN

manfaat program jaminan pensiun terdiri dari:

1. Manfaat Pensiun Hari Tua (MPHT)

 Berupa uang tunai bulanan yang diberikan kepada peserta (yang memenuhi masa iuran
minimum 15 tahun yang setara dengan 180 bulan) saat memasuki usia pensiun sampai dengan
meninggal dunia.

2. Manfaat Pensiun Cacat (MPC)


 Berupa uang tunai bulanan yang diberikan kepada peserta (kejadian yang menyebabkan cacat
total tetap terjadi paling sedikit 1 bulan menjadi peserta dan density rate minimal 80%) yang
mengalami cacat total tetap akibat kecelakaan tidak dapat bekerja kembali atau akibat penyakit
sampai meninggal dunia. Manfaat pensiun cacat ini diberikan sampai dengan meninggal dunia
atau peserta bekerja kembali.

3. Manfaat Pensiun Janda/Duda (MPJD)

 Berupa uang tunai bulanan yang diberikan kepada janda/duda yang menjadi ahli waris (terdaftar
di BPJS Ketenagakerjaan) sampai dengan meninggal dunia atau menikah lagi, dengan kondisi
peserta:

a. Meninggal dunia bila masa iur kurang dari 15 tahun, dimana masa iur yang digunakan
dalam menghitung manfaat adalah 15 tahun dengan ketentuan memenuhi minimal 1
tahun kepesertaan dan density rate 80% atau
b. Meninggal dunia pada saat memperoleh manfaat pensiun MPHT.

4. Manfaat Pensiun Anak (MPA)

 Berupa uang tunai bulanan yang diberikan kepada anak yang menjadi ahli waris peserta
(maksimal 2 orang anak yang didaftarkan pada program pensiun) sampai dengan usia anak
mencapai usia 23 (dua puluh tiga) tahun, atau bekerja, atau menikah dengan kondisi peserta:

a. Meninggal dunia sebelum masa usia pensiun bila masa iur kurang dari 15 tahun, masa iur
yang digunakan dalam menghitung manfaat adalah 15 tahun dengan ketentuan minimal
kepesertaan 1 tahun dan memenuhi density rate 80% dan tidak memiliki ahli waris
janda/duda atau
b. Meninggal dunia pada saat memperoleh manfaat pensiun MPHT dan tidak memiliki ahli
waris janda/duda atau
c. Janda/duda yang memperoleh manfaat pensiun MPHT meninggal dunia.

5. Manfaat Pensiun Orang Tua (MPOT)


Manfaat yang diberikan kepada orang tua (bapak / ibu) yang menjadi ahli waris peserta lajang,
bila masa iur peserta lajang kurang dari 15 tahun, masa iur yang digunakan dalam menghitung
manfaat adalah 15 tahun dengan ketentuan memenuhi minimal kepesertaan 1 tahun dan
memenuhi density rate 80%.

2.4 BERAPA LAMA MANFAAT JAMINAN PENSIUN

Untuk berbagai manfaat seperti di atas, ditetapkan mulai berlaku dan berakhirnya jaminan
pensiun adalah sebagai berikut: 

1. Pensiun hari tua, diterima peserta setelah pensiun sampai dengan meninggal dunia
2. Pensiun cacat, diterima peserta yang cacat total tetap akibat kecelakaan atau akibat
penyakit sampai dengan meninggal dunia
3. Pensiun janda/duda, diterima janda/duda ahli waris peserta sampai dengan meninggal
dunia atau menikah lagi
4. Pensiun anak, diterima anak ahli waris peserta sampai dengan mencapai usia 23 tahun,
bekerja, atau menikah. 
5. Pensiun orang tua, bagi peserta yang tidak memiliki suami/isteri/anak, diterima oleh salah
satu orang tua ahli waris peserta sampai dengan meninggal dunia.

2.5 RUMUS PERHITUNGAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENENTUKAN MANFAAT


JAMINAN PENSIUN

perhitungan yang digunakan untuk menentukan manfaat jaminan pensiun (pasal 17 PP 45/2015):

1. Untuk 1 (satu) tahun pertama, Manfaat Pensiun dihitung berdasarkan formula Manfaat
Pensiun. Atau 1% dikali masa iur dibagi 12 bulan dikali rata-rata upah tahunan
tertimbang selama masa iur dibagi 12. Upah tahunan tertimbang merupakan upah yang
sudah disesuaikan nilainya berdasarkan tingkat inflasi umum 
2. Untuk setiap 1 (satu) tahun selanjutnya, manfaat Pensiun dihitung sebesar Manfaat
Pensiun dihitung sebesar manfaat pensiun tahun sebelumnya dikali faktor indeksasi.
Faktor indeksasi ditetapkan sebesar 1 ditambah tingkat inflasi umum tahun sebelumnya.

tingkat inflasi umum merupakan tingkat inflasi tahunan yang ditetapkan oleh lembaga yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang statistik. Untuk pertama kalinya pasal 18 PP
45/2015 menyebut manfaat pensiun paling sedikit ditetapkan sebesar Rp. 300.000 dan paling
banyak sebesar Rp. 3.600.000 untuk setiap bulan. Selanjutnya manfaat pensiun paling sedikit dan
paling banyak akan disesuaikan setiap tahun berdasarkan tingkat inflasi umum tahun
sebelumnya.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pensiun merupakan masa dimana seorang pegawai tidak lagi aktif di pekerjaannya. Penghasilan
tetap yang diperoleh saat bekerja tidak diperoleh lagi dimasa pensiun. Keadaan tanpa
penghasilan tetap ini dialami seseorang karena beberapa sebab yaitu memasuki usia tak
produktif, kematian, berhenti bekerja sebelum usia pensiun, cacat yang mengakibatkan tidak bisa
bekerja (Futami, 1993). jaminan pensiun adalah jaminan sosial yang bertujuan untuk
mempertahankan derajat kehidupan yang layak bagi peserta dan/atau ahli warisnya dengan
memberikan penghasilan setelah peserta memasuki usia pensiun, mengalami cacat total tetap,
atau meninggal dunia. Manfaat Pensiun adalah sejumlah uang yang dibayarkan setiap bulan
kepada peserta. Berbeda dengan program BPJS Ketenagakerjaan lainnya (JKK, JK, JHT) yang
sudah beroperasi sejak Januari 2014, program Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan, baru
mulai beroperasi pada 1 Juli  2015.
DAFTAR PUSTAKA

https://gajimu.com/pekerjaan-yanglayak/jaminan-sosial/bpjs-ketenagakerjaan/jaminan-pensiun

https://superyou.co.id/blog/keuangan/apa-itu-jaminan-pensiun/

file:///C:/Users/Blogger%20Computer/Downloads/BAB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai