Anda di halaman 1dari 13

PASAR DAN LEMBAGA KEUANGAN

OLEH KELOMPOK 10 :
1. LUH PUTU SUMIARSIH ( 07 )
2. DWI PERMATA SARI ( 26 )
3. I NYOMAN ADHI TIRTHA MAHARDIKA ( 31 )

KELAS G REGULER MALAM


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang maha Esa atas segala rahmatNya sehingga kami
Dapat Menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas yang diberikan Dosen pengajar
mata kuliah Bisnis Internasional tentang :Pasar dan lembaga keuangan. Tidak lupa
kami mengucapkan terimakasih Terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran Maupun materinya.
Kami berharap semoga Makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
untuk Para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan Dalam kehidupan seharihari. Kami yakin masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan Pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran Yang Membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 21 Februari 2023

Penyusun

2
DARTAR ISI
Daftar Isi ........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................4
Latar Belakang ...............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................5
A. Pengertian Dana Pensiun .......................................................................... 5
B. Tujuan Dan Fungsi Dana Pensiun .............................................................7
C. Jenis-Jenis Pensiun ....................................................................................8
D. Jenis Dana Pensiun....................................................................................9
E. Asas-Asas Dana Pensiun ...........................................................................9
F. Kelemahan dan Keuntungan Dana Pensiun ...............................................10
BAB III PENUTUP .......................................................................................11
Kesimpulan ....................................................................................................12
Daftrar Pustaka...............................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diera tahun 70-an sampai 80-an, masyarakat Indonesia berlomba-lomba
mencoba mencari pekerjaan sebagai pegawai negeri dengan tujuan agar mereka
memperoleh pensiun di masa tuanya. Pensiun merupakan dambaan memperoleh
penghasilan setelah berakhirnya masa kerja seseorang dan masa itu masyarakat masih
berpikir bahwa pada usia menjelang pensiun adalah masa yang sudah tidak produktif
lagi. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila pilihan utama mereka terjun ke dunia
kerja adalah pegawai negeri, karena sebagai pegawai negeri pada saat itu memberikan
kepastian adanya pensiun.
Jika pada era 70-an sampai 80-an belum banyak perusahaan yang menyediakan
dana pensiun bagi karyawannya, maka diera tahun 90-an menjadi sebaliknya. Apalagi
setelah keluarnya suatu Undang-undang yang mengaturnya yaitu UU Nomor 11 Tahun
1992 tentang Dana Pensiun. Hampir seluruh perusahaan dewasa ini telah
menyelenggarakan dana pensiun bagi karyawannya, banyak alternative pilihan untuk
memperoleh pensiun dari lembaga lainnya.
Pemberian pensiun kepada para karyawannya bukan saja hanya memberikan
kepastian penghasilan di masa yang akan datang, tetapi juga memberikan motivasi bagi
para karyawannya untuk lebih giat lagi bekerja. Dengan memberikan program jasa
pensiun para karyawan akan merasa aman, terutama bagi karyawan yang menganggap
pada usia pensiun sudah tidak produktif lagi. Sedangkan bagi sebagian masyarakat yang
masih merasa produktif juga akan memberikan motivasi bahwa jasa-jasa mereka masih
dihargai oleh perusahaannya.
Berkembangnya jasa pensiun dewasa ini telah menarik beberapa lembaga untuk
mendirikan dana pensiun. Hal ini disebabkan karena pengelolaan dana pensiun ini jika
dilihat dari kaca mata bisnis sangat menguntungkan.

4
BAB II
PEMBAHASAN
DANA PENSIUN
A. Pengertian Dana Pensiun

Pengertian Perusahaan dana pensiun secara umum dapat dikatakan merupakanperusahaan yang
memungut dana dari karyawan suatu perusahaan dan memberipenadapatan kepada
peserta pensiun sesuai perjanjian. Artinya dan pensiun dikelolaoleh suatu lembaga dan
memungut dana dari pendapatan para karyawan suatuperusahaan, kemudian
membayarkan kembali dana tersebut. pensiun setelah jangkawaktu tertentu sesuai
perjanjian antara kedua belah pihak. Pengertian sesuai perjanjianartinya pensiun dapat diberikan
pada saat karyawan sudah memasuki usia pensiun atauada sebab-sebab lain sehingga
memperoleh hak untuk mendapatkan dana pension.

Undang-undang Dana Pensiun No. 11 Tahun 1992 merupakan kerangka hukumdasar untuk dana
pensiun swasta di Indonesia. Undang-undang ini penyelenggaraansuatu program pensiun
yang bersifat sukarela. Artinya didasarkan pada asas kebebasan.Walaupun program pensiun
bersifat sukarela, hak penerima manfaat harus dijamin.2 Sedangkan menurut UU Nomor 11
Tahun 1992 Dana Pensiun adalah “Badanhukum yang mengelola dan menjalankan
program yang menjanjikan manfaatpensiun”.Berdasarkan definisi diatas dana pensiun
merupakan lembaga atau badanhukum yang mngelola program pensiun yang
dimaksudkan untuk memberikankesejahteraan kepada karyawan suatu perusahaan terutama
telah pensiun.Selanjutnya pengertian pensiun adalah hak seseorang untuk
memperolehpenghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau
adasebab-sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.

Jadi kegiatan perusahaan dana pensiun adalah memungut dana dari iuran yangdipotong dari
pendapatan karyawan suatu perusahaan. Iuran ini kemudiandiinvestasikan lagi ke
dalam berbagai kegiatan usaha yang dianggap palingmenguntungkan. Bagi perusahaan
dana pensiun uran yang dipungut dari para karyawansuatu perusahaan tidak dikenakan pajak.
Hal ini dilakukan pemerintah dalam rangka pengembangan program pensiun kepada masyarakat
luas, seperti yang tertuang dalamPeraturan Perundang-undangan di bidang Perpajakan
yang memberikan fasilitaspenundaan pajak penghasilan seperti dalam Undang-undang

5
Nomor 7 Tahun 1983tentang Pajak Penghasilan yang berbunyi:“Iuran yang diterima atau
diperoleh dana pensiun yang disetujui MenteriKeuangan, baik yang dibayar oleh
Pemberi Kerja maupun oleh karyawan danpenghasilan dana pensiun dari modal yang
ditanamkan dalam bidang-bidang tertentuberdasarkan Keputusan Menteri Keuangan tidak
termasuk dari objek pajak.” Manfaat pensiun adalah pembayaran secara berkala kepada peserta
pada saat dandengan cara yang ditetapkan dalam peraturan dana pensiun (lihat Pasal 1 butir 9,
UUNo.11/1992).3Manfaat dana pensiun bukan saja hanya memberikan kepastian penghasilan
dimasa depan, akan tetapi juga ikut memberikan motivasi untuk lebih giat
bekerja.Dengan memberikan program jasa pensiun para peserta akan merasa aman, terutamabagi
mereka yang menganggap pada usia pensiun sudah tidak produktif
lagi.Penyelenggaraan program pensiun dapat dilakukan oleh pemberi kerja atau
denganmenyerahkan kepada lembaga-lembaga keuangan yang menawarkan jasa
pengelolaanprogram pensiun, misalnya bank umum atau perusahaan asuransi jiwa. Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) telahmewajibkan seluruh
lembaga dana pensiun untuk menyusun sekaligus menerapkanPedoman dan Tata
Kelola Dana Pesiun sejak 1 Januari 2008. Keputusan tersebutdituangkan dalam
Keputusan Ketua Nomor KEP-136/BL/2008 dengan tujuanmendorong penyusunan
pedoman tata kelola yang baik dilingkungan dana pensiunsekaligus memberikan acuan
kepada pendiri, pemberi kerja, pengurus, dan pengawasdana pensiun. Pedoman Tata Kelola
Dana Pensiun diaharpakan akan disusun denganberpedoman pada kaidah yang meliputi
keterbukaan (transparency), akuntabilitas(accountability), pertanggungjawaban
(responsibility), kemandirian ( independency),serta kesetaraan dan kewajaran (fairness).

Dana pensiun sabagai suatu organisasi harusnya memiliki struktur organisasiyang mengetahui
kewajiban dan wewenang, serta pertanggungjawaban kerjanya. Dalamorganisasi Dana Pensiun
terdapat pengurus yang merupakan organ pelaksana dari danapensiun. Pengurus bertanggung
jawab atas pelaksanaan peraturan dana pensiun,pengelolaan dana pensiun, dan melakukan
tindakan hukum untuk dan atas nama danapensiun serta mewakili dana pensiun di luar dan di
dalam pengadilan. Disamping itu,terdapat pula dewan pengawas yang bertugas mengawasi
pengelolaan dana pensiun. Dana pensiun syariah adalah dana pensiun yang dikelola
dan dijalankanberdasarkan prinsip syariah. Pertumbuhan lembaga keuangan syariah di
Indonesia,secara lambat tetapi pasti juga mendorong perkembangan dana pensiun yang

6
beroperasisesuai dengan prinsip syariah. Sampai saat ini dana pensiun syariah berkembang
padaDana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang dilaksanakan oleh beberapa bank
danasuransi syariah. Kondisi ini menunjukkan lambannya pertumbuhan dana
pensiunsyariah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: keterbatasan
regulasi;keterbatasan instrumen investasi, belum jelasnya model tata kelola dana pensiun
syariahserta kurangnnya sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya dana pensiun syariah.4B.

B. Tujuan Dan Fungsi Dana Pensiun

Tujuan penyelenggaraan program pensiun baik dari kepentingan perusahaan,peserta dan


lembaga pengelola pensiun dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Perusahaana. Kewajiban moral, dimana perusahaan mempunyai kewajiban moral


untukmemeberikan rasa aman kepada karyawan terhadap massa yang akan datangkarena tetap
memiliki penghasilan pada saat mereka mencapai usia pensiun.

2. Loyalitas, karyawan diharapkan mempunyai loyalitas terhadap perusahaan


sertameningkatakan motivasi karyawan dalam melaksanakan tugas sehari-hari.

3. Kompetisi pasar tenaga kerja, dimana perusahaan akan memiliki daya saingdalam usaha
mendapatkan karyawan yang berkualitas dan profesional dipasaran tenaga kerja.

4. Memberikan penghargaan kepada para karyawan yang telah mengabdiperusahaan.

5. Agar di usia pensiun karyawan tersebut tetap dapat memiliki hassil


yangdiperoleh setelah bekerja diperusahaan.f. Meningkatkan citra perusahaan di mata
masyarakat dan pemerintah.

2. Peserta

a. Rasa aman para peserta terhadap masa yang akan datang karena tetap memilikipenghasilan
pada saat mereka mencapai usia pensiun.

b. Kompensasi yang lebih baik, yaitu peserta mempunyai tambahan kompensasimeskipun baru
bisa dinikmati pada saat mencapai usia pensiun / berhenti kerja

.3. Penyelenggaraan dana pensiuna. Mengelola dana pensiun untuk memperoleh keuntungan

b. Turut membantu dan mendukung program pemerintah


7
c. Sebagai bakti sosial terhadap para peserta

Adapun fungsi program dana pensiun bagi para peserta antara lain:

1. Asuransi, yaitu peserta meninggalkan dunia atau cacat sebelum mencapai usiapensiun dapat
diberikan uang pertanggungjawaban atas beban bersama daridana pensiun.

2. Tabungan, yaitu himpunan iuran peserta dan uran pemberi kerja merupakantabungan untuk
dan atas nama pesertanya sendiri. Iuran yang dibayarkan olehkaryawan dapat dilihat setiap bulan
sebagai tabungan dari para pesertanya.

3. Pensiun, yaitu seluruh himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja sertahasil
pengelolaaannya akan dibayarkan dalam bentuk manfaat pensiun sejakmencapai usia pensiun
selama seumur hidup peserta, dan janda/duda peserta.

C. Jenis-Jenis Pensiun

Proses pelaksanaan pensiun dapat dilaksanakan sesuai dengan kebijaksanaanperusahaan.


Para penerima pensiun dapat memilih salah satu dari berbagai alternatifjenis pensiun yang ada
sesuai dengan tujuan masing-masing. Jenis-jenis pensiun yang ditawarkan dapat dilihat dari
berbagai kondisi atau dapat pula disesuaikan dengankondisi yang ada.Secara umum jenis
dana pensiun yang dapat dipilih oleh karyawan yang akanmenghadapi pensiun antara lain :

1. Pensiun normal Yaitu pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya telah
mencapaimasa pensiun seperti yang ditetapkan perusahaan. Sebagai contoh rata-rata usiapensiun
di Indonesia adalah telah berusia 55 tahun untuk profesi tertentu.

2. Pensiun dipercepatJenis pensiun ini diberikan untuk kondisi tertentu, misalnya


karena adanyapengurangan pegawai diperusahaan tersebut.

3. Pensiun ditundaMerupakan pensiun yang diberikan kepada para karyawan yang


memintapensiun sendiri, namun usia pensiun belum memenuhi untuk pensiun. Dalam haltersebut
karyawan yang mengajukan tetap keluar dan pensiunnya baru dibayarpada usia pensiun tercapai.

4. Pensiun cacatPensiun yang diberikan bukan karena usia, tetapi lebih disebabkan
pesertamengalami kecelakaan sehingga dianggap tidak mampu lagi untukdi perkerjakan.

8
Pembayaran pensiun biasanya dihitung berdasarkan formulamanfaat pensiun normal di
mana masa kerja diakui seolah-olah samapi usia pensiun normal.

D. Jenis Dana PensiunDana pensiun

menurut UU No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun dapatdigolongkan dalam tiga
jenis, yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja dan Dana PensiunKeuangan dan Dana Pensiun
Berdasarkan Keuntungan

1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPK) DPPK adalah dan pensiun yang dibentuk oleh
orang atau badan yangmemperkerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan
Program Pensiun Manfaat Pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai
peserta danyang menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja. Dengan demikian, dana
pensiunjenis ini disediakan langsung oleh pemberi kerja. Pendiri DPPK ini harus
mendapatkanpengesahan dari Menteri Keuangan

2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)DPLK adalah dana pensiun yang dibentuk oleh
bank atau pun perusahaan asuransijiwa untuk menyelenggarkan program pensiun iuran
pasti bagi perseorangan, baikkaryawan maupun pekerja mandiri seperti dokter, petani,
nelayan dan lain sebagainyadimungkinkan untuk memanfaatkan DPLK.

3. Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan (DPBK)Sebenarnya ada satu jenis dana pensiun lagi,
yakni DPBK atau Dana PensiunBerdasarkan Keuntungan.

E. Asas-Asas Dana Pensiun

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 penyelenggaraan programdana pensiun


didasarkan pada asas-asas sebagai berikut :

1. Asas keterpisahan kekayaan dana pensiun dari kekayaan badan hukum pendirinyaDana
pensiun didukung oleh badan hukum tersendiri dan diurus serta dikelolaberdasarkan
ketentuan undang-undang. Berdasarkan asas ini kekayaan danapensiun yang terutama
bersumber dari iuran terlindungi dari hal-hal yang tidakdiinginkan yang dapat terjadi pada
pendirinya.

2. Asas penyelenggaraan dalam sistem pendanaanPenyelenggraan program pensiun berdasrkan


asas ini baik karyawan maupun bagipekerja mandiri, haruslah dengan pemupukan dana yang

9
dikelola secara terpisahdari kekayaan pendiri sehingga cukup memenuhi pembayaran hak
peserta. Dengandemikian, pembentukan cadangan dalam perusahaan guna membiayai
pembayaranmanfaat pensiun karyawan tidak diperkenankan.

.3. Asas pembinaan dan pengawasanAgar terhindarkan penggunaan kekayaan dana


pensiun dari kepentingan-kepentingan yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya
maksud utamapemupukan dana yaitu untuk memenuhi hak peserta, maka perlu
dilakukanpembinaan dan pengawasan. Pembinaan dan pengawasan meliputi
sistempendanaan dan pengawasan atas investasi kekayaan dan pensiun.

4. Asas penundaan manfaatPenyelenggraan program dana pensiun dimaksudkan agar


kesinambunganpenghasilan yang menjadi hak peserta, maka berlaku asas penundaan manfaat
yangmengharuskan pembayaran hak peserta hanya dapat dilakukan setelah
pesertapensiun yang pembayarannya dilakukan secara berkala.

5. Asas kebebasan untuk membentuk atau tidak membentuk dana pensiunPembentukan dana
pensiun dilakukan atas prakarsa pemberi kerja untuk menjajikanmanfaat pensiun. Konsekueni
pendanaan dan pembiayaan merupakan suatukomitmen yang harus dilakukannya sanpai
dengan pada saat dana pensiun terpaksadibubarkan.

F. Kelemahan dan Keuntungan Dana Pensiun

Dana Pensiun memiliki kelemahan dan keuntunyan yaitu.131. Kelemahan Dana PensiunSebelum
adanya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992, layanan kesejahteraanpensiun dilakukan oleh
Yayasan Dana Pensiun. Disamping itu, ada berbagai jaminanhari tua, jaminan kesejahteraan
karyawan, asuransi yang berkaitan dengan karyawandisediakan, melalui berbagai lembaga
seperti: Tabungan dan Asuransi Sosial PegawaiNegeri (TASPEN), Jaminan Sosial Tenaga Kerja
( Jamsostek), dan sebagainya. Namun,manfaat yang diberikan melalui beberapa program
yayasan dana pensiun, antara lainsebagai berikut :

a. Belum ada kentun yang mengatur hal-hal mendasar untuk menjamin terpenuhinyahak dan
kewajiban para pihak penyelenggara program pensiun.

b. Pengelola YDP masih banyak yang kurang profesional.

10
c. Arahan investasi kurang jelas dan kurang konsisten terhadap pencapaian tujuanprogram
pensiun.

d. Banyak investasi dilakukan pada aktiva tetap yang kurang produktif, tidak cepatmenghasilkan.

e. Arahan administrasi keuangan sebagai pedomsan penatausahaan kekayaan


danapensiun kurang dipersiapkan dengan baik.

f. Investasi gedung kantor yang berlebihan atau mewahg. Beberapa manajemen yang statis dan
kurang peduli terhadap perbaikan manfaatpensiunh. Banyak pengelola merasa bangga dan
terlena dengan kenaikkan laba dan asetperusahaan dana pensiun, tetapi kurang
memerhatikan perbaikan manfaat pensiunsebagai tujuan pokoki. Keuntungan lembaga atau
yayasan dana pensiun yang besar tidak diimbangi denganperbaikan manfaaat pensiun yang
sepadan.

2. Keuntungan Dana Pensiun

Pada umumnya dana pensiun mempunyai keunggulan potensial, yaitu sebagaiberikut

.a. Pengelola yang ditunjuk, setidaknya profesional, setia, jujur serta mampumenyusun
rencana dan berfikir panjang

b. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 tahun 1992, dana pensiun dibebaskandari pajak
penghasilan. Dengan demikian para peserta dapat menikmati manfaatpensiun sekurang-
kurangnya 15% lebih tinggi dari manfaat program lain.

c. Seluruh himpunan iuran dan hasil pengelolaan kekayaan, investasi dibagikankepada


peserta atau ahli waris secara prorate menurut jumlah iuran dan
masakepesertaannya.

d. Biaya-biaya tetap relatif rendah,karena umumnya peserta secara besama-samamelalui


mitra pendiri, pemberi kerja memikulnya sehingga akan memberikandampak efesiensi
yang tinggi akibat dampak skala ekonomis.

e. Dana pensiun mempunyai prosfek menjadi satu lembaga keuangan denganlikuiditas


dan solvabilitas yang tinggi sehingga memberikan posisi tawar-menawaryang kuat dalam
melakukan kerjasama dengan lembaga keuangna lain.

11
BAB III

KESIMPULAN

Perusahaan dana pensiun secara umum dapat dikatakan merupakan perusahaanyang memungut
dana dari karyawan suatu perusahaan dan memberi penadapatankepada peserta
pensiun sesuai perjanjian. Artinya dan pensiun dikelola oleh suatulembaga dan
memungut dana dari pendapatan para karyawan suatu perusahaan,kemudian
membayarkan kembali dana tersebutSedangkan menurut UU Nomor 11 Tahun 1992 Dana
Pensiun adalah “Badanhukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan
manfaat pensiun”.Secara umum jenis dana pensiun yang dapat dipilih oleh karyawan
yang akanmenghadapi pensiun antara lain: Pensiun normal, Pensiun dipercepat, Pensiun
ditundadan Pensiun cacat.Dana pensiun menurut UU No. 11 Tahun 1992 tentang Dana
Pensiun dapatdigolongkan dalam tiga jenis, yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja, Dana
PensiunKeuangan dan Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan.Program pensiun terdiri atas dua
jenis yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti danProgram Pensiun Iuran Pasti. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992penyelenggaraan program dana pensiun didasarkan
pada asas-asas. 1. Asas keterpisahankekayaan dana pensiun dari kekayaan badan hukum
pendirinya 2. Asaspenyelenggaraan dalam sistem pendanaan 3. Asas pembinaan dan
pengawasan 4. Asaspenundaan manfaat 5. Asas kebebasan untuk membentuk atau tidak
membentuk danapension.

12
DAFTAR PUSTAKA

Soemitra, Andri. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta : Kencana
Prenada.Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.Simorangkir, O.P. 2004. Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Nonbank.
Bogor Selatan: Ghalia Indonesia. Abdullah, Tamrin danFrancis Tantri. 2004. Bank dan
Lambaga Keuangan. Jakarta:Rajawali Pers.Anshori, Abdul Ghofur. 2008. Penerapan Prinsip
Syariah Dalam Lembaga Keuangan Lembaga Pembiayaan dan Perusahaan Pembiayaan.
yogyakarta: Pustaka Pelajar

13

Anda mungkin juga menyukai