Dosen Pengampu:
Nafi’ah, M.E.Sy
Di Susun Oleh:
Sekar Wulandari
FAKULTAS SYARIAH
PONOROGO
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji penulis panjatkan atas kehadirat Allah Swt yang telah
memberikan rahmat, taufik serta hidayah-Nya. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan
kepada baginda Rasulullah saw, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini,
walaupun sangat jauh dari sempurna.
Dalam makalah ini penulis membahas “Dana Pensiun” Penulis menyadari bahwa
sesungguhnya penulisan makalah ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya pengarahan,
dukungan dan motivasi disertai doa yang tulus dari berbagai pihak. Untuk itu penulis banyak
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nafi’ah, M.E.Sy, selaku dosen pengampu mata kuliah
“Lembaga Keuangan Syariah”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh
karena itu kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
memperbaiki makalah ini. Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat bagi kita semua. Aamin
Yaa Robbal ‘Alamin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan Masalah..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan................................................................................................................8
B. Saran..........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diera tahun 70-80an, masyarakat Indonesia berlomba-lomba mencari
pekerjaan sebagai pegawai negeri dengan tujuan untuk memperoleh dana pensiun
dimasa tuanya. Pensiun merupakan keinginan memperoleh penghasilan setelah
berakhirnya masa kerja seseorang dan pada saat itu masyarakat masih berfikir bahwa
pada usia menjelang pensiun adalah masa yang sudah tidak produktif lagi. Oleh
karena itu, tidak mengherankan apabila pilihan utama mereka terjun ke dunia kerja
adalah pegawai negeri, karena sebagai pegawai negeri pada saat itu memberikan
adanya kepastian dana pensiun.
Dana pensiun merupakan badan hukum yang mengelola program pemerintah
yang menjanjikan manfaat pensiun. Dana pensiun secara sengaja dihimpun dengan
tujuan memberikan manfaat bagi seseorang pekerja yang mencapai usia pensiun,
meninggal dunia ataupun cacat. Dana yang terhimpun dikelola dalam suatu lembaga
atau dapat juga dikelola oleh pihak perusahaan asuransi atau badan lain yang secara
khusus dibentuk untuk untuk mengelola badan tersebut.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 pasal 1 ayat 1 tentang Dana Pensiun
menyebutkan bahwa dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan
menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Sementara itu, yang
dimaksud dengan manfaat pensiun adalah pembayaran berkala yang dibayarkan
kepada peserta pada saat dan dengan cara yang ditetapkan dalam peraturan dana
pensiun. Pada hakikatnya, pengelolaan dana oleh dana pensiun merupakan tabungan
masyarakat (dalam hal ini peserta dana pensiun) yang mempunyai ciri sebagai
tabungan jangka panjang untuk dinikmati hasilnya setelah peserta pensiun. 1
B. Rumusan Masalah
1
Zulaini Wahab, Segi Hukum Dana Pensiun, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), hlm.3.
1
1. Apa pengertian dana pensiun?
2. Apa saja jenis-jenis dana pensiun?
3. Apa saja prinsip program pensiun syariah?
4. Perbedaan dana pensiun konvensional dan syariah?
5. Bagaimana perkembangan dana pensiun saat ini?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari dana pensiun
2. Untuk mengetahui serta memahami jenis-jenis dana pensiun
3. Untuk mengetahui prinsip program pensiun syariah
4. Untuk mengetahuiperbedaan dana pensiun konvensional dan syariah
5. Untuk mengetahui serta memahami perkembangan dana pensiun
2
BAB II
PEMBAHASAN
2
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), hlm.324.
3
A. Setiadi, Dana Pensiun Sebagai Badan Hukum, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1995), hlm. 4.
3
B. Jenis-Jenis Dana Pensiun
Pengelolaan dana pensiun dapat dilakukan oleh pemberi kerja (DPPK) atau lembaga
keuangan (DPLK) serta berdasarkan keuntungan .4
1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
Dana pensiun pemberi kerja adalah unit organisasi dalam suatu perusahaan yang
khusus menangani dana pensiun bagi pegawai perusahaan tersebut. DPPK
dibentuk oleh orang atau badan yang memperkerjakan karyawan, untuk
menyelenggarakan program pensiun. Pembentukan dana pensiun pemberi kerja
didasarkan pada:
a. Pernyataan tertulis pendiri yang menyatakan keputusannya untuk
mendirikan dana pensiun dan memberlakukan Peraturan Dana Pensiun.
b. Peraturan Dana Pensiun yang ditetapkan oleh pendiri
c. Penunjukkan pengurus, dewan pengawas dan penerima titipan
2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
Menurut pasal 1 Butir 4 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana
Pensiun menjelaskan bahwa Dana Pensiun Lembaga Keuangan adalah Dana
Pensiun yang dibentuk oleh Bank atau perusahaan Asuransi Jiwa untuk
menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi perorangan, baik karyawan,
amaupun pekerja mandiri yang terpisah dari dana pensiun pemberi kerja bagi
karwayan bank atau perusahaa asuransi yang bersangkutan. Pihak yang
diperkenankan untuk mendirikan dana pensiun hanyalah bank umum dan
perusahaan asuransi jiwa. Dana Pensiun Lembaga Keuangan hanya dapat
menjalankan program pensiun iuran pasti. Program ini terutama diperuntukkan
bagi para pekerja mandiri atau perorangan, misalnya dokter, pengacara, pengusaha
yang bukan karyawan dari lembaga atau orang lain. Biasanya mereka memiliki
penghasilan yang berasal dari usahanya.5
3. Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan
Merupakan dana pensiun pemberi kerja yang menyelenggarakan program pensiun
iuran pasti, dengan iuran hanya dari pemberi kerja yang didasarkan pada rumus
yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja.
4
Sigit Triandanu, Bank Dan Lembaga Keuangan Lain edisi 2, (Jakarta: Salemba Empat, 2006), hlm.273.
5
Ibid.,
4
C. Prinsip Program Pensiun Syariah
Program pensiun adalah program yang mengupayakan manfaat pensiun bagi peserta.
Menurut UU No.11 Tahun 1992, program pensiun terdiri dari dua golongan:
1. Program Pensiun Manfaat Pasti/ Defined Benifet Plan (PPMP)
Pada PPMP, besar manfaat pensiun sangat tergantung pada besar iuran yang
disetor dan hasil pengembangan dana. Besar iuran baik dari pemeri kerja maupun
peserta ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun.6
MP = FPe x MK x PDP
Dimana
MP = Manfaat Pensiun
FPe = Faktor Penghargaan dalam persentase (%)
MK = Masa Kerja
PDP = Penghasilan Dasar Pensiun/ gaji pokok.
6
UU NO. 11 Tahun 1992 Pasal 1Butir 4.
7
UU NO. 11 Tahun 1992 Pasal 1 Butir 8.
5
pengembangan atau investasinya.8 Perhitungan menggunakan rumus sekaligus
bagi PPIP adalah sebagai berikut:
IP = 7,5% x PDP
Dimana
IP = Iuran Pasti
PDP = Penghasilan Dasar Pensiun/gaji pokok
8
Nurul Huda, Lembaga Keungan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktik, (Jakarta: Kencana, 2010),
hlm.338.
9
M. Qurais Shihab, Tafsir Al-Misbah. Vol.3. (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm.17.
6
Di Indonesia, dana pensiun untuk pegawai pemerintah pada jaman penjajahan
diatur dalam Staatsbland nomor 550 tahun 1926 dan Staatsbland nomor 557 tahun
1934. Pemerintah Republik Indonesia setelah zaman kemerdekaan menerbitkan
Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 1951 tentang Peraturan Sementara Mengenai
Pemberian Pensiun Kepada Pegawai Negeri dan Janda Beserta Anak Piatunya.
Kemudian lahirlah Undang-Undang nomor 20 tahun 1952 dan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 1956 tentang Dana Pensiun serta peraturan-peraturan pemerintah
yang merevisi aturan-aturan pemerintah Belanda. Administrasi pegawai negeri
ditangani oleh Kantor Urusan Pegawai (KUP) yang sekarang menjadi Badan
Kepegawaian Nasional (BKN). Pada tanggal 17 April 1963, berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 15 Tahun 1963 tentang Pendirian Perusahaan Tabungan Negara
dan Asuransi Pegawai Negeri, dibentuk badan pengelolaan dana tabungan dan
asuransi pegawai negeri yaitu Perusahaan Negara Tabungan dan Asuransi Pegawai
Negeri (PT Tespen).10
10
Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., AK, Buku 6 Dana Pensiun seri 6, (Jakarta: Salemba Empat, 2016), hlm
6-7.
7
8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dana Pensiun ialah badan hukum yang mengelola dan menjalankan yang menjajikan
manfaat bagi para pensiun. Dana pensiun uang dimaksud adalah untuk memberikan
kesejahteraan kepada karyawan suatu perusahaan yang telah pensiun. Dana pensiun diberikan
sebagai kewajiban moral bagi perusahaan untuk mengayomi karyawannya agar setiap
karyawan nyaman dan memiliki semangat dalam menjalani tugas-tugasnya.
Jenis dana pensiun terdiri atas dana dari pemberi kerja (perusahaan) serta dari
lembaga keungan yang bergerak dalam penghimpunan dana pensiun seperti asuransi dan
lembaga keungan lainnya. Dana pensiun berdasarkan keuntungan merupakan dana pensiun
pemberi kerja yang menyelenggrakan iuran pasti. Program pensiun dibagi menjadi dua yaitu
PPMP dan PPIP.
Sejarah dana pensiun belum ditemukan secara runtut, hanya saja dana pensiun
didirikan oleh American Express pada tahun 1825. Sementara di Kanada pata tahun 1870
parlemen Kanada mengesahkan Undang-Undang Superannuation untuk dana pensiun. Di
Indonesia Administrasi pegawai negeri ditangani oleh Kantor Urusan Pegawai (KUP) yang
sekarang menjadi Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Pada tanggal 17 April 1963,
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1963 tentang Pendirian Perusahaan
Tabungan Negara dan Asuransi Pegawai Negeri, dibentuk badan pengelolaan dana tabungan
dan asuransi pegawai negeri yaitu Perusahaan Negara Tabungan dan Asuransi Pegawai
Negeri (PT Tespen).
Saran
Makalah ini dibuat dengan banyak kekurangan serta jauh dari kata sempurna baik dari
segi materi ataupun penulisannya. Oleh karena itu saya sebagai penulis memberi saran agar
pembaca juga mencari materi dari sumber lainnya untuk menambah wawasan tentang materi
yang ada pada mata pelajaran Lembaga Keungan Syariah bab Dana Pensiun.
9
DAFTAR PUSTAKA
Huda, Nurul, 2010. Lembaga Keuangan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktik. Jakarta:
Kencana.
Kasmir, 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Setiadi, A, 1995. Dana Pensiun Sebagai Badan Hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Wahab, Zulaini, 2005. Segi Hukum Dana Pensiun. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Triandanu, Sigit, 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.
Nasir, Mohamad, 2016. Buku 6 Dana Pensiun seri 6. Jakarta: Salemba Empat
10