DOSEN PENGAMPU:
ERPIANA SIREGAR, M.E
OLEH :
MANDAILING NATAL
T.A 2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas limpahan
nikmat dan karunia-Nya,kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah ini.
Kami menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari
bantuan dari beberapa pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini,kami mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah
ini terutama semua anggota kelompok yang telah mencurahkan segala
tenaga,materi,waktu dan pikirannya dalam pembuatan makalah ini.
Kami juga menyadari bahwa dalam proses pembuatan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan,baik dari segi pembahasan maupun cara penulisannya.
Namun demikian,kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki,sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik.
Oleh karena itu,kami dengan rendah hati dan tangan terbuka menerima
masukan,saran dan usulan guna penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kami dan para pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Dana Pensiun ..............................................................2
B. Dana Pensiun Syariah................................................................2
C. Tujuan Dan Fungsi Dana Pensiun Syariah................................4
D. Jenis-Jenis Dana Pensiun Syariah.............................................5
E. Mekanisme Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syariah...........7
F. Contoh Perusahaan, Visi misi dan Produknya..........................9
A. KESIMPULAN .........................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin berkembangnya aktivitas-aktivitas mu’amalah masyarakat
muslim di Indonesia, semakin berkembang pula sektor ekonomi syar’iah di
Indonesia yang menyebabkan lembaga-lembaga keuangan di Indonesia berlomba-
lomba mengkaji produk syari’ah yang belum ada atau masih jarang di Indonesia,
salah satunya adalah dana pensiun syar’iah.
Pengelolaan dana pensiun yang sesuai dengan ajaran islam akan memiliki
banyak manfaat bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang loyal terhadap
syariah dan takut melanggar ajaran Islam. Al-Qur’an sendiri mengajarkan
umatnya untuk tidak meninggalkan masyarakat lemah, tidak menghambur–
hamburkan hartanya supaya menyiapkan hari esok agar lebih baik. Ajaran tersebut
dapat dimaknai sebagai pentingnya pencadangan sebagian kekayaan untuk hari
esok.
Hal ini sangat penting, mengingat setelah pensiun manusia masih memiliki
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Dengan pencadangan tersebut ketika
seseorang memasuki masa kurang produktif, mereka masih memiliki sumber
pendapatan. Maka, dana pensiun memiliki peranan yang penting untuk kelanjutan
hidup seseorang di masa-masa pensiunnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Dana Pensiun ?
2. Apa pengertian Dana Pensiun Syariah?
3. Apa tujuan dan fungsi Dana Pensiun Syariah?
4. Apa jenis-jenis Dana Pensiun Syariah?
5. Bagaimana mekanisme Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syariah?
1
BAB II
PEMBAHASAN
1 Herlan Firmanyah dan Dadang Husein, Bank dan Industri Keuangan Non Bank
Syariah. 2014. PT. Nagakusuma Media Kreatif. Jakarta. Hal. 44
2
kesejahteraan di hari tua atau di akhir masa jabatan karyawan atau pun
nasabahnya.
Prosedurnya yang harus dilalui oleh peserta program DPLK syariah,
umumnya adalah:
1. Peserta merupakan perorangan atau badan usaha.
2. Usia minimal 18 tahun atau telah menikah
3. Mengisi formulir pendaftaran kepesertaaan DPLK syariah
4. Iuran bulanan dengan minimum jumlah tertentu, misalnya Rp. 100.000
5. Menyerahakan kopian kartu identitas diri dan kartu keluarga
6. Membayar biaya pendaftaran
7. Membayar iuran tambahan berupa premi bagi peserta program dana
pensiun plus asuransi jiwa.
8. Memenuhi semua akad yang ditetapkan ole DPLK syariah.
3
1. Menetapkan sendiri usia pensiun, umumnya antara 45 s/d 65 tahun
2. Bebas menentukan pilihan atau perubahan jenis investasi
3. Melakukan penarikan sejumlah iuran tertentu selama masa kepesrtaan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Mendapatkan informasi saldo dana pensiun /statement setiap periode
tertentu, misalnya 6 bulan atau melalui telepon setiap saat diinginkan.
5. Menunjuk dan mengganti pihak yang ditunjuk sebagai ahli warisnya.
6. Memilih perusahaan asuransi jiwa guna mmeproleh pembayaran dana
pensiun bulanan
7. Mengalihkan kepesertaan ke DPLK lain
8. Memperoleh manfaat pensiun.
4
e. Agar di usia pensiun karyawan tersebut tetap dapat menikmati hasil
yang diperoleh setelah bekerja di perusahannya.
f. Meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah.
2. Karyawan/Peserta Dana Pensiun
a. Rasa aman bagi karyawan terhadap masa yang akan datang karena
tetap memiliki penghasilan pada saat mereka mencapai usia pensiun.
b. Kompensasi yang lebih baik yaitu karyawan mempunyai tambahan
kompensasi meskipun baru bisa dinikmati pada saat mencapai usia
pensiun atau berhenti kerja.
3. Penyelenggara Dana Pensiun
a. Mengelola dana pensiun untuk memperoleh keungtungan.
b. Turut membantu dan mendukung program pemerintah.
c. Sebagai bakti sosial terhadap karyawan atau peserta dana pensiun.
Adapun fungsi dana pensiun menurut Kadarisman dan Sari Wahyuni
antara lain dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Asuransi, yaitu peserta yang meninggal dunia atau cacat sebelum
mencapai usia pensiun dapat diberikan uang pertanggungan atas beban
bersama dari dana pensiun.
2. Tabungan, yaitu himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja
merupakan tabungan untuk dan atas nama pesertanya sendiri.
3. Pensiun, yaitu seluruh himpunan iuran peseerta dan iuran pemberi kerja
serta hasil pengelolaannya akan dibayarkan dalam bentuk manfaat pensiun
sejak bulan pertama, sejak mencapai usia pensiun, selama seumur hidup
peserta, dan janda/duda peserta.
D. Jenis-Jenis Dana Pensiun Syariah
Jenis kelembagaan dana pensiun menurut Undang-Undang No.11 tahun
1992 tentang dana pensiun Pasal 2 Bab II dapat digolongkan menjadi dua sebagai
berikut:
1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) adalah unit organisasi dalam suatu
perusahaan yang khusus menangani dana pensiun bagi karyawannya.
5
DPPK dibentuk oleh orang atau badan yang memperkerjakan karyawan,
untuk menyelenggarakan program pensiun. Pendirian dan
penyelenggaraan program pensiun melalui dana pensiun oleh pemberi
kerja sifatnya tidak wajib. Akan tetapi, mengingat dampak dan peranan
yang positif dari program dana pensiun kepada para karyawan,
pemerintah sangat menganjurkan kepada setiap pemberi kerja untuk
mendirikan dana pensiun.
Peraturan dana pensiun kerja menurut PP No. 76 Tahun 1997
terdapat ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a. Nama dana pensiun yang bersangkutan
b. Nama pendiri
c. Karyawan yang berhak menjadi peseta dan persyaratan untuk menjadi
peserta
d. Nama mitra pendiri
e. Tanggal pembentukan dana pensiun
f. Pembentukan kekayaan dana pensiun yang terpisah dari kekayaan
pemberi kerja
g. Maksud dan tujuan pembentukan dana pensiun
h. Masa jabatan pengurus dan dewan pengawas, hak, kewajiban dan
tanggung jawab pengurus, dewan pengawas, peserta, pemberi kerja
i. Besarnya iuran untuk program pensiun dan rumus manfaat pensiun
serta faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungan.
j. Tata cara pembayaran manfaat pensiun dan lainnya
k. Tata cara penunjukan dan penggantian pihak yang berhak atas
manfaat pensiun apabila peserta meninggal dunia.
l. Tata cara perubahan peraturan dana pensiun dan tata cara pembubaran
dan penyelesaian dana pensiun
2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
Menurut UU No. 11 tahun 1992 pasal 1 butir 4 mengatakan bahwa Dana
Pensiun Lembaga Keuangan adalah dana pensiun yang dibentuk oleh
Bank atau perusahaan asuransi jiwa, untuk menyelenggarakan program
6
pensiun iuran pasti bagi perorangan. Baik karyawan, maupun pekerja
mandiri yang terpisah dari dana pensiun pemberi kerja bagi karyawan
bank atau perusahaan asuransi yang bersangkutan. Pihak yang
diperkenankan untuk mendirikan dana pensiun hanyalah bank umum dan
perusahaan asuransi jiwa.
Dana pensiun lembaga keungan hany dapat menjalankan Program
Pendiun Iuran Pasti. Program ini terutama diperuntukan bagi para pekerja
mandiri atau perorangan, misalnya dokter, pengacara, pengusaha yang
bukan merupakan karyawan dari lembaga atau orang lain, biasanya
mereka memiliki penghasilan yang bukan berasal dari pemberi kerja
tetapi dari usahanya.3
E. Mekanisme Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syariah
Dana Pensiun Syariah atau Dana Pensiun Lembaga Keuangan merupakan
salah satu jenis dana pensiun sesuai dengan Undang-Undang No.11 tahun 1992
tentang dana Pensiun. Sejauh ini, program pensiun syariah di Indonesia masih
dilaksanakan secara terbatas oleh DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) di
beberapa bank dan asuransi syariah, salah satu diantaranya adalah Dana Pensiun
Bank Muamalat. Umumnya, produk DPLK syariah merupakan salah satu produk
penghimpun dana yang ditawarkan oleh bank atau asuransi syariah untuk
memberikan jaminan kesejahteraan di hari tua atau di akhir masa jabatan
karyawan ataupun nasabahnya.
Prosedur yang harus dilalui oleh peserta program DPLK syariah,
umumnya adalah:
1. Peserta merupakan perorangan atau badan usaha.
2. Usia minimal 18 tahun atau telah menikah
3. Mengisi formulir pendaftaran kepesertaan DPLK syariah.
4. Iuran bulanan dengan minimum jumlah tertentu, misalnya Rp. 100.000.
5. Menyerahkan foto copy kartu identitas diri dan kartu keluarga.
3 Saladin, Djaslim. Konsep Dasar Ekonomi dan Lembaga Keuangan Islam.2000 Linda
Karya, Bandung. Hal. 81
7
6. Membayar biaya pendaftaran.
7. Membayar iuran tambahan berupa premi bagi peserta program dana
pensiun plus asuransi jiwa.
8. Memenuhi semua akad yang ditetapkan oleh DPLK syariah.
8
4. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) adalah Dana Pensiun yang
dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk
menyelenggarakan Program Pensiun luran Pasti bagi perorangan, baik
karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun
Pemberi Kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang
bersangkutan.
5. Program Pensiun adalah setiap program yang mengupayakan Manfaat
Pensiun bagi Peserta
6. Program Pensiun luran Pasti (PPlP) adalah program pensiun yang iurannya
ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun dan seluruh iuran serta hasil
pengembangannya dibukukan pada rekening masing-masing Peserta
sebagai Manfaat Pensiun
7. PPlP-Contributory adalah Program Pensiun yang Pesertanya ikut mengiur
untuk penyelenggaraan program pensiunnya
8. PPlP-Non Contributory adalah adalah Program Pensiun yang Pesertanya
tidak ikut mengiur untuk penyelenggaraan program pensiunnya; iuran
untuk penyelenggaraan pensiun hanya dilakukan oleh Pemberi Kerja;
9. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) adalah program pensiun yang
manfaatnya ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun atau program
pensiun lain yang bukan merupakan Program Pensiun luran Pasti
10. Program pensiun syariah adalah program pensiun yang dijalankan dan
dikelola sesuai dengan prinsip syariah4
F. Contoh Perusahaan, Visi Misi dan Produk
PT. WINGS FOOD
9
VISI & MISI
Visi Perusahaan :
Misi Perusahaan :
Kualitas Produk
Effisiensi Produksi
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dana pensiun adalah yang secara khusus dihimpun dengan tujuan untuk
memberikan manfaat kepada peserta ketika mencapai usia pensiun,
mengalami cacat, atau meninggal dunia. Program dana pensiun adalah dana
yang dibentuk untuk pembayaran karyawan setelah tidak bekerja lagi karena
memasuki masa pensiun.
2. Tujuan penyelenggaraan program pensiun baik dari kepentingan pemberi
kerja, karyawan dan lembaga pengelola pensiun.
3. Jenis kelembagaan dana pensiun menurut Undang-Undang No.11 tahun 1992
tentang dana pensiun Pasal 2 Bab II dapat digolongkan menjadi dua yaitu,
Dana Pensiun Pemberi Kerja dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan
4. Dana Pensiun Syariah atau Dana Pensiun Lembaga Keuangan merupakan
salah satu jenis dana pensiun sesuai dengan Undang-Undang No.11 tahun
1992 tentang dana Pensiun. Sejauh ini, program pensiun syariah di Indonesia
masih dilaksanakan secara terbatas oleh DPLK (Dana Pensiun Lembaga
Keuangan) di beberapa bank dan asuransi syariah, salah satu diantaranya
adalah Dana Pensiun Bank Muamalat.
DAFTAR PUSTAKA
Herlan Firmanyah dan Dadang Husein, Bank dan Industri Keuangan Non Bank
Syariah. 2014. PT. Nagakusuma Media Kreatif. Jakarta.
12