DANA PENSIUN
JURUSANU MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUSAMUS
MERAUKE
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT dan Rasulnya karena berkat izin dan rahmatnya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang membantu kami dalam menulis makalah kami yang berjudul
”DANA PENSIUN”.
Harapan penulis, semoga makalah ini dapat menambah wawasan para pembacanya,
dan penulis mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dalam penulisan maupun pengolahan katanya. Penulis berharap akan saran-saran
maupun kritik dari para pembaca.
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..2
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………………….3
A .LATAR BELAKANG……………………………………………………………...4
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………..5
BAB II…………………………………………………………………………………………6
PEMBAHASAN………………………………………………………………………………7
A. DANA PENSIUN…………………………………………………………………8
B. FUNGSI DANA PENSIUN…………………………………………………..….9.
C. JENIS DANA PENSIUN…………………………………………….…………..10
D. DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN…………………………………..11
BAB III……………………………………………………………………………………….12
PENUTUP………………………………………………………………………………...….13
KESIMPULAN………………………………………………………………………………14
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….
……..15
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pensiun merupakan masa dimana seorang pegawai tidak lagi aktif di pekerjaannya.
Penghasilan tetap yang diperoleh saat bekerja tidak diperoleh lagi dimasa pensiun.
Keadaan tanpa penghasilan tetap ini dialami seseorang karena beberapa sebab yaitu
memasuki usia tak produktif, kematian, berhenti bekerja sebelum usia pensiun, cacat
yang mengakibatkan tidak bisa bekerja (Futami, 1993). Program dana pension
merupakan program perencanaan masa depan suatu perusahaan untuk menjamin
kelangsungan hidup seseorang di masa tua atau untuk mengantisipasi kesulitan ekonomi
yang mungkin terjadi jika dia tidak lagi mempunyai penghasilan tetap. Di Indonesia
program dana pensiun lahir pada tanggal 20 April 1992 dengan berlandaskan pada
Undang-Undang Nomor 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun (UUDP). Program dana
pensiun dinilai sangat penting dalam peranya sebagai tonggak pembangunan nasional,
yaitu mewujudkan suatu kehidupan yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia. Beberapa
perusahaan telah menjamin kesejahteraan pegawainya di masa tua dengan
menyelenggarakan program dana pensiun (Atiken, 1994). Besar iuran yang harus
dibayarkan oleh pegawai disebut dengan iuran normal. Pembayaran iuran normal dibayar
dengan pemotongan gaji pegawai,kemudian iuran tersebut digunakan untuk investasi
selama masa aktif kerja, memungkinkan terbentuknya akumulasi dana yang cukup untuk
membayar manfaat dari program dana pensiun, manfaat itu sendiri adalah sejumlah uang
yang diterima pegawai yang telah mencapai usia pensiun, yang akan diberikan setiap
tahunya hingga meninggal dunia dan pemberian manfaat tersebut dilakukan setelah masa
aktif kerja pegawai habis atau dinyatakan pensiun sebelum masa aktif kerja habis. Oleh
karena itu, perusahaan harus mempersiapkan atau memperhitungkan pembayaran anuitas
bagi pegawai dalam program dana pensiun. Berdasarkan itu perlu dilakukan perhitungan
untuk memproyeksikan dana yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar uang
pensiun pegawainya
RUMUSA MASALAH
1. Apa itu dana pensiun?
2. Bagaiman mengelolah fungsi dana pensiun?
3. Bagai mana cara mengelolah dana pensiun lembaga keuangan?
TUJUAN
PEMBAHASAN
A. DANA PENSIUN
Dana pensiun adalah dana yang sudah disimpan oleh seseorang selama masa produktifnya
dan akan digunakan di hari tua. Maka, dari definisi tersebut banyak orang yang menyebutnya
dengan sebutan dana di hari tua.Mengumpulkan dana pensiun tidak hanya secara mandiri
atau perseorangan, tetapi sebuah perusahaan atau lembaga juga turut terlibat di dalamnya.
Dalam proses pengumpulannya, lembaga atau perusahaan akan mewajibkan seluruh
karyawan atau pegawainya untuk membayar iuran.Umumnya, perusahaan atau lembaga akan
secara otomatis memotong gaji para pegawai maupun karyawannya untuk membayar iuran
wajib tersebut. Nah, iuran yang terkumpul selama bekerja inilah yang nantinya akan
dikembalikan lagi kepada para pegawai atau karyawan yang sudah pensiun sebagai dana di
hari tua.Jadi, dana hari tua ini adalah tabungan yang sudah dikumpulkan selama masih
produktif bekerja. Kemudian, seluruh uang yang sudah terkumpul ini nantinya akan
digunakan ketika seseorang sudah tidak lagi produktif bekerja atau pensiun untuk keperluan
di hari tuanya.
Dana pensiun tidak hanya berfungsi untuk kesejahteraan para pekerja di hari tua.
Keberadaannya juga berfungsi untuk perusahaan atau lembaga serta pihak penyelenggara
program dana pensiun. Agar lebih jelas, berikut rangkuman fungsi-fungsinya yang terbagi
menjadi tiga hal:
1.Bagi perusahaan
Memberikan penghargaan kepada setiap karyawan karena telah memberikan
pengabdian terhadap perusahaan.
Menciptakan rasa aman untuk karyawan agar mampu menurunkan tingkat
karyawan yang berhenti bekerja.
Meningkatkan citra sebuah perusahaan ketika menjalankan bisnis.
Meningkatkan motivasi kerja karyawan, sehingga produktivitas perusahaan juga
meningkat.
2.Bagi karyawan
Hari tua yang umumnya sulit untuk melanjutkan kerja dan meraih pendapatan, bisa
tergantikan oleh dana hari tua yang sudah dikumpulkan sejak lama. Rasa aman bisa
terjaga dan motivasi kerja saat masa muda bisa terus dipertahankan.
Jika penerima dana ini meninggal, dana tersebut bisa diwariskan pada keluarga
yang masih hidup. Sehingga, rasa aman juga didapatkan oleh keluarga penerima.
3.Bagi penyelenggara program
Penyelenggara program memiliki kesempatan untuk mengelola dana agar
menghasilkan keuntungan, sebab iuran dana hari tua dapat digolongkan ke dalam
investasi.
Mendukung program pemerintah dalam pengadaan dana hari tua.
Sebagai aktivitas bakti sosial kepada peserta iuran dana tersebut.
C. Jenis Dana Pensiun
Dana pensiun terbagi menjadi dua jenis, berdasarkan program dan penyelenggaranya. 2 jenis
program pensiun di Indonesia ini telah diterapkan di beberapa perusahaan atau pengelola
keuangan. Simak penjelasan berikut ini agar lebih paham terkait dana pensiun.
Secara umum, program dana pensiun terbagi menjadi 2 berdasarkan programnya, yaitu:
Defined benefit plan disebut juga dengan Dana Pensiun Manfaat Pasti. Dana pensiun jenis ini
memberikan manfaat pasti kepada pesertanya, melalui besaran dana pensiun yang sudah
ditentukan di awal. Saat masa bekerja, perusahaan dan karyawan akan membuat perjanjian
yang isinya berupa besaran dana pensiun di kemudian hari. Contoh, seorang karyawan
dijanjikan akan memperoleh dana pensiun sebesar 80% dari gaji saat bekerja dengan
penambahan nilai 10% setiap 4 tahun. Maka saat karyawan tersebut memasuki masa pensiun,
perusahaan wajib membayarkan gajinya setiap bulan sesuai jumlah yang telah disepakati.
Dana pensiun yang akan diberikan oleh perusahaan berasal dari potongan gaji karyawan saat
masih bekerja ditambah dengan dana dari pemberi kerja. Gabungan kedua uang tersebut
kemudian dimasukkan ke dalam perusahaan dana pensiun untuk diinvestasikan sehingga
jumlahnya berlipat. Nantinya, uang inilah yang akan digunakan untuk membayar pensiun
karyawan yang bersangkutan.
Beda halnya dengan Dana Pensiun Manfaat Pasti yang lebih memberikan keuntungan kepada
karyawan, Dana Pensiun Iuran Pasti (Defined contribution plan) justru lebih memberikan
keuntungan terhadap perusahaannya. Sebab, yang ditetapkan dalam program pensiun ini
bukanlah besarnya dana pensiun yang akan diterima, melainkan iuran yang harus dibayarkan
karyawan saat masih aktif bekerja. Contohnya, selama masa kerja karyawan dan perusahaan
sama-sama diharuskan membayar 10% dari gaji pekerja setiap bulannya. Kemudian, uang ini
akan diinvestasikan oleh perusahaan dana pensiun dan hasil investasi tersebut akan
dikembalikan kepada karyawan yang bersangkutan.
Oleh karena itu, perusahaan tidak perlu memikirkan ketersediaan dana dalam jumlah besar
untuk membayar karyawan yang telah memasuki usia pensiun. Sebaliknya, karyawan bisa
dirugikan apabila investasi dana pensiun mengalami kegagalan. Sebab, uang pensiun yang
diterima juga menjadi lebih rendah.
Menurut aturan yang tertera di dalam Undang-undang nomor 11 tahun 1992, dana pensiun
dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:
Akan tetapi, jenis dana pensiun DPPK ini belum dilakukan oleh semua perusahaan dan tidak
semua karyawan bisa langsung ikut sebagai peserta. Hingga saat ini, baru karyawan yang
bekerja di kantor BUMN saja yang bisa mendapatkan dana pensiun DPPK ini seperti Telkom,
Astra dan Pertamina.
Jenis dana pensiun yang kedua yakni Dana Pensiun Lembaga Keuangan atau disingkat
dengan DPLK. Jenis dana pensiun ini dikelola oleh badan berupa bank dan perusahaan
asuransi. Lembaga ataupun badan tersebut nantinya akan mengelola dana pensiun perorangan
baik bagi karyawan maupun para pekerja mandiri.
Pengelolaan dana pensiun tersebut dilakukan dengan program pensiun iuran pasti dan
sifatnya sukarela. Siapa pun bisa menjadi pesertanya dengan jangka waktu yang telah
ditentukan sesuai dengan besaran dana sesuai kesepakatan. Misalnya, dari dana pensiun jenis
DPLK ini adalah tabungan pensiun yang bisa ditemukan di beberapa bank sebagai
penyelenggaranya atau juga bisa dalam bentuk asuransi jiwa jaminan hari tua.
Masa pensiun bagi beberapa orang merupakan hal yang paling menyenangkan. Sebab, masa
ini nantinya akan mereka habiskan dengan cara menikmati hidup. Misalnya dengan
travelling, bersantai atau hanya sekedar berkumpul dengan orang terkasih. Umumnya, masa
pensiun juga sering dinikmati dengan melakukan hobi-hobi yang sebelumnya tidak bisa
dilakukan karena keterbatasan waktu.
Jika seseorang ingin menikmati masa pensiun dengan santai dan menyenangkan, tentu saja
harus ada perencanaan yang cukup matang. Kamu bisa melakukan perencanaan keuangan
yang tepat untuk membantu mewujudkan masa pensiun yang sesuai dengan harapan. Untuk
itu, melakukan perencanaan dana pensiun yang tepat, perlu juga melakukan perhitungan dana
pensiun. Berikut ini ada satu contoh penerapan perhitungan dana pensiun yang bisa kamu
terapkan:
Kebutuhan dan jumlah dana pensiun setiap orang pasti berbeda, sesuai dengan kebutuhan dan
gaya hidup masing-masing individu. Jika bekerja sebagai seorang pengusaha, paling tidak
bisa menyisihkan 5% sampai 20% total penghasilan bulanan untuk mempersiapkan dana
pensiun.
Kemudian, bagi mereka yang bekerja sebagai karyawan dan memiliki pendapatan tetap, maka
tidak perlu mengeluarkan dana hingga 20% dari total pendapatan sebab telah diberikan
fasilitas program Jaminan Hari Tua (JHT) yang diberikan oleh perusahaan.
Jika ingin mengetahui berapa jumlah minimum dana pensiun yang perlu disiapkan untuk
masa tua nanti, maka bisa dimulai dengan cara menghitung pendapatan bulanan dalam
setahun dibagi dengan suku bunga deposito.
Misalnya, saat ini berusia 30 tahun dengan pendapatan Rp8 juta per bulan dan ingin
menikmati masa tua dengan menggeluti hobi dan travelling, maka harus menyiapkan dana
pensiun dengan matang. Jika ingin menyimpan dana pensiun untuk 15 tahun dengan asumsi
tidak memiliki tanggungan dan cicilan, maka dana Rp6 juta cukup per bulan untuk memenuhi
keinginan dan kebutuhannya Dana yang dibutuhkan untuk masa pensiun
Perhitungan di atas menggunakan rumus kebutuhan bulanan dikali masa pensiun (per bulan).
Perlu diingat, perhitungan dana pensiun tidak sesederhana itu karena Rp6 juta saat ini
nilainya tidak akan sama saat 30 tahun mendatang.
Sehingga, kamu harus memikirkan nilai Rp6 juta pada masa 30 tahun mendatang. Jika dilihat
dari beberapa tahun ke belakang rata-rata kenaikan inflasi per tahun adalah 4-5 persen. Kamu
bisa melakukan perhitungan dana pensiun dengan cara seperti berikut ini:
= Rp 26,742,473
Rate per period merupakan angka estimasi kenaikan inflasi yaitu sebesar 5 persen
dibagi dengan 12 bulan
Number of Period adalah jumlah total tahun yaitu (30 tahun x 12 bulan= 360)
Dari contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa uang yang diperlukan tiap bulan yang
sebelumnya Rp6 juta meningkat menjadi Rp26.7 juta per bulan. Oleh karena itu, jika ingin
menyiapkan dana pensiun untuk 13 tahun (156 bulan), maka membutuhkan dana sekitar
Rp26.7 juta X 156 bulan = Rp4.1 miliar.
Dana Pensiun Lembaga Keuangan merupakan Dana Pensiun yang dibentuk oleh bank atau
perusahaan asuransi jiwa guna menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi
perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun
Pemberi Kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan.
Hal ini bisa dilakukan baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana
Pensiun Pemberi Kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang
bersangkutan. Suatu perusahaan dapat mengikutsertakan karyawannya ke dalam program
DPLK sesuai dengan UU No. 11/1992 tentang dana pensiun.
Sebagai informasi, DPLK memiliki perbedaan dengan Jaminan Hari Tua (JHT) atau Jaminan
Pensiun (JP). Jika DPLK bersifat sukarela, sedangkan JHT dan JP bersifat wajib karena
diselenggarakan oleh lembaga pemerintah yaitu BPJS Ketenagakerjaan. Karena sifatnya
sukarela, maka dibutuhkan “kesadaran khusus” bagi tiap pekerja atau perusahaan untuk ikut
serta dalam program pensiun DPLK.
Namun, dengan adanya program DPLK dapat membantu memenuhi kebutuhan lain yang
tidak bisa dipenuhi oleh program JHT BPJS ketenagakerjaan. Beberapa perusahaan yang
menawarkan program DPLK pada karyawannya dengan kemungkinan setoran dibagi antara
pekerja dan perusahaan sebesar masing-masing 50% dan setoran yang diberikan seluruhnya
oleh pekerja.
Selain itu, setoran tersebut diberikan melalui pemotongan gaji yang diterima setiap bulannya.
Jadi pekerja tak perlu berhubungan langsung dengan bank untuk membayarkan setoran
DPLK yang telah diikuti.
Perlu diketahui, bahwa keuntungan dengan menjadi peserta di lembaga dana pensiun adalah
dapat memperoleh hak berupa manfaat pensiun yang besarnya bergantung pada besarnya
iuran yang dibayarkan, masa kerja, dan hasil pengembangan dana tersebut. Manfaat tersebut
bisa dipergunakan untuk menyambung hidup dan menghasilkan pendapatan ketika masa tua
tiba dan tak perlu lagi bekerja.
Dana yang telah dititipkan kepada lembaga pengelola dana pensiun akan diputar dan
dikembangkan dengan cara investasi untuk memperoleh hasil maksimal. Perlu dipahami
bahwa keuntungan dari investasi tersebutlah yang akan memberikan `manfaat lebih dari dana
pensiun.
Beberapa lembaga dana pensiun ini juga menjadikan pesertanya menjadi penanggung resiko
dari tindakan investasi yang mereka lakukan, namun beberapa yang lain mengamankan
pesertanya dari kerugian investasi karena ada pihak lain yang menjadi penanggung resikonya.
Di Indonesia, produk dana pensiun dalam wujud DPLK umumnya ditawarkan oleh sejumlah
bank ataupun perusahaan asuransi, antara lain:
DPLK BRI
DPLK BNI
DPLK BCA
DPLK Muamalat
DPLK Jiwasraya
DPLK Manulife
DPLK Indolife
DPLK AIA
DPLK Allianz
Dana pensiun umumnya dikelola lembaga yang bertugas mengurus manfaat pensiun setelah
pekerja sudah memasuki umur pensiun seperti yang telah ditetapkan dalam UU No.3 tahun
1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) bagi pekerja di sektor swasta dan UU
No.11 tahun 1969 tentang pensiun untuk PNS dan pensiun janda atau duda pegawai.
1. Dapat memenuhi kewajiban pemberi kerja kepada karyawannya sesuai UU 13/ 2003.
7. Perusahaan tidak perlu repot mengelola investasi dana pensiun para karyawannya.
Cara Tarik Iuran Dana Pensiun Lembaga Keuangan Sebelum Pensiun
Untuk proses penarikan dana pensiun, peserta bisa langsung mendatangi lembaga keuangan
yang telah terintegrasi dengan tempatnya bekerja. Selain itu, beberapa lembaga keuangan
biasanya akan meminta beberapa berkas sebagai persyaratan. Umumnya, berkas atau
dokumen yang dibutuhkan adalah fotokopi KTP, fotokopi KK, fotokopi NPWP, dan fotokopi
buku tabungan.
1. Belum ada ketentuan yang mengatur hal hal mendasar untuk menjamin terpenuhinya hak
dan kewajiban para pihak penyelenggara program pensiun.
3. Arahan investasi kurang jelas dan kurang konsisten terhadap pencapaian tujuan program
pensiun.
4. Banyak investasi dilakukan pada aktiva tetap yang kurang produktif sehingga kurang cepat
menghasilkan.
7. Beberapa program pensiun masih membedakan jumnlah manfaat pensiun untuk kalangan
pensiunan, janda/duda dananak yatim/piatu dari para pensiunan.
1. Pengelola yang ditunjuk harusnya loyal, setia, profesional, jujur serta mampu menyusun
rencana dan berpikir jangkapanjang.
2. Sesuai dengan UU No. 11 tahun 1992, dana pensiun dibebaskan dari pajak penghasilan
dengan demikian para pesertadapat menikmati manfaat pensiun sekurang kurangnya 15%
lebih tinggi dari manfaat program lain.
3. Seluruh himpunan iuran dan hasil pengelolaan kekayaan, investasi dibagikan kepada
peserta atau ahli warisnya secaramerata menurut jumlah iuran dan masa kepesertaannya.
6. Untuk mengurangi resiko kematian/kecelakaan dari peserta, maka seluruh peserta dapat
dipertanggungjawabkandengan asuransi jiwa/kecelakaan kepada perusahaan asuransi dengan
premi asuransi relatif rendah karena sifat kolektif.
7. Dana pensiun dapat mempunyai 3 fungsi yang terpadu yang dapat dilakukan dengan cara
kerjasama antar 3 lembaga
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program manfaat
pensiun bagi pesertanya. Definisi tersebut memberi pengertian bahwa Dana Pensiun yang
dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan kepada karyawan suatu perusahaan yang telah
pensiun. Program pensiun manfaat pasti, sesuai ketentuan undanng-undang Dana Pensiun dan
1. Ketentuan dan kaidah-kaidah dalam Proses penyusunan Anggaran Dana Pensiun yang
disusun oleh Pengurus dan dinyatakan berlakunya oleh Pendiri ini menjadi dasar atau
pedoman bagi seluruh Insan Dana Pensiun dan Pekerja dalam Unit Kerja Dana Pensiun
dalam bersikap,berpikir dan bertidak melaksanakan tugas dan pekerjaannya.
2. Prosedur Penyusunan Anggaran ini merupakan bagian tak terpisahkan dari pedoman
Penerapan Tata Kelola Dana Pensiun yang berlakunya ditetapkan oleh Pendiri.
3. Rincian Kebijakan lebih lanjut perlu dituangkan dalam bentuk prosedur berupa Pedoman
Operasional.
4. Sejak berlakunya Prosedur Penysunan Anggaran ini maka seluruh kebijakan, peraturan
atau ketentuan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Prosedur Penyusunan Anggaran ini
akan diadakan Penyesuaian.
Saran
Setelah menjalani Kegiatan magang selama ± 2 bulan di Dana Pensiun Semen Padang, maka
melalui Laporan ini penulis akan memberikan saran yang mungkin dapat dijadikan masukan
bagi
2. Dengan anggaran dan perencanaan yang baik yang telah dimiliki oleh Dana Pensiun
Semen Padang diharapkan terlaksananya program Pensiunan dengan baik.
3. Untuk peningkatan mutu Sumber Daya Manusia bagi mahasiswa magang, sebaiknya Dana
Pensiun Semen Padang memberikan bimbingan dan pengarahan Job description yang lebih
kepada peserta magang sesuai dengan rencana kerja dan tujuan magangnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://money.kompas.com/read/2022/01/26/091539526/mengenal-dana-pensiun-pengertian-
fungsi-manfaat-dan-jenisnya?page=all\
https://www.ocbcnisp.com/en/article/2021/03/31/dana-pensiun
https://www.qoala.app/id/blog/keuangan/tabungan/jenis-dana-pensiun/
https://www.coursehero.com/file/p21d8u1/2112-Kelemahan-dan-Keunggulan-Dana-Pensiun-
1-Kelemanahan-Dana-Pensiun-Sebelum/