Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

DANA PENSIUN
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Bank Dan Lembaga
Keuangan

Dosen Pengampu : Mensy Otelyo Kastanya, SE., M.Ak

Disusun Oleh :

Resmin N.Tanggipaimu (201862201004)

Oliva Raharusun (202062201009)

Adila Rusnani (202062201053)

Afifah Nur Fitriyani (202062201074)

Aysah Erva Yani (202062201086)

Khusnul Khadija (202162201023)

UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat serta
perlindungan_Nya. Kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah
ini bertujuan untuk,memenuhi tugas mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya adapun yang kami bahas dalam makalah ini mengenai Dana Pensiun dan
tentunya dalam penulisan makalah ini tidak bisa mencapai nilai maksimal hal ini
dikarenakan terbatasnya pengetahuan kami mengenai hal yang berkaitan dengan
penulisan makalah ini.

Dalam makalah ini, kami sudah berusaha untuk dapat menyusun tetapi
makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan saran
dan juga kritik untuk menyempurnakan makalah ini. Dan harapan kami semoga
makalah ini bisa menjadi refrensi, dan berguna bagi kami, dan siapapun yang
membacanya.

Merauke,18 November 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I ..................................................................................................................... iv
PENDAHULUAN ................................................................................................. iv
A. LATAR BELAKANG ................................................................................ iv
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................ iv
C. TUJUAN PENULISAN .............................................................................. iv
BAB II ..................................................................................................................... 1
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 1
A. Definisi Dana Pensiun .................................................................................. 1
B. Tujuan Penyelenggaraan Dana Pensiun ....................................................... 1
C. Tipe dan Asas Dana Pensiun ........................................................................ 3
D. Lembaga Penyelenggara Dana Pensiun ....................................................... 4
E. Peserta Dana Pensiun Beserta Permasalahan yang Mungkin Terjadi .......... 5
BAB III ................................................................................................................... 7
PENUTUP ............................................................................................................... 7
A. KESIMPULAN ............................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Salah satu penyiapan yang terpenting bagi setiap karyawan adalah
menyiapakan diri untuk masa pensiun. Penyiapan tersebut berbentuk
mentalitas dan financial. Secara mentalitas mempersiapkan agar seseorang
tidak mengalami post power syndrome, dan secara financial
mempersiapakan ketersediaan dana dalam jumlah selalu mencukupi atau
aman. Sehingga dapat menikmati hidup dengan layal walaupun sudah
tidak lagi aktif dalam bekerja.

Di indonesia, melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983


tentang Pajak Penghasilan dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
250/KMK.00111985 tanggal 6 Maret 1985 telah memberikan perlakuan
khusus dana pensiun, sebagai salah satu upaya dalam mengembangkan
minat swasta untuk penyelenggaraan program pensiun guna memberikan
kesejahteraan dan jaminan hidup hari tua kepada karyawannya. Dan dana
pensiun ini dapat dokategorikan sebagai salah satu lembaga keuangan
lainnya di Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan definisi dana pensiun
2. Apa yang dimaksud dengan tujuan penyelenggaraan dana pensiun
3. Apa yang dimaksud dengan tipe dan asas dana pensiun
4. Apa yang dimaksud dengan lembaga penyelenggara dana pensiun
5. Apa yang dimaksud dengan peserta dana pensiun beserta permasalahan
yang mungkin terjadi

C. TUJUAN PENULISAN
1) Untuk mengetahui definisi dana pensiun
2) Untuk mengetahui tujuan penyelenggaraan dana pensiun
3) Untuk mengetahui tipe dan asas dana pensiun

iv
4) Untuk mengetahui lembaga penyelenggara dana pensiun
5) Untuk mengetahui peserta dana pensiun beserta permasalahan yang
mungkin terjadi

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Dana Pensiun


Dana pensiun merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank
di indonesia yang mempunyai aktivitas memberikan jaminan kesejahteraan
pada masyarakat baik untuk kepentingan pensiun maupun akibat
kecelakaan. Untuk definisi dana pensiun dapat dilihat pada bab 1 pasal 1
dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun yang
menyebukan, Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan
menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun.

Adapun pengertian secara umum dana pensiun adalah sebuah


keputusan yang dibuat untuk menyesiapka sejumlah dana atau
membangun perencanaan keuangan agar dana tersebut dapat dipakai
ketika pensiun dalam membiayai masa-masa pensiun.

Namun dengan adanya dana pensiun baik yang dikelola oleh


sebuah lembaga maka setiap bulan atau waktunya ia akan terus dapat
memperoleh uang pensiun atau minimal sejumlah uang pesangon yang
akan membantunya untuk bisa memakainya atau menginvestasikan pada
tempat-tempat yang memiliki nilai profitable. Profitable artinya
berinvestasi pada tempat yang nilai finansialnnya akan terus mengalami
kenaikan.

B. Tujuan Penyelenggaraan Dana Pensiun


Penyelenggaraan dana pensiun tidak bisa dilihat secara sederhana,
disana memiliki berbagai dimensi tujuan. Secara umum ada beberapa
tujuan dilakukannya penyelenggaraan dana pensiun, yaitu:

1. Bertujuan untuk memberikan kenyamanan pada hari tua. Sering di


masa pensiun setiap karyawan ingin menikmati hari-hari tua dengan
lebih santai dan tenang termasuk memiliki waktu beribadah yang lebih

1
banyak. Maka dengan adanya dana pensiun diharapkan ia akan bisa
menikmati semua itu dengan baik.
2. Membangun sikap persaudaraan dan kekeluargaan. Dengan adanya
penyelenggaraan dana pensiun diharapkan terbangun rasa
persaudaraan dan kekeluargaan yang tinggi antara mereka yang masih
aktif bekerja dan yang telah purna bakti dalam menjalankan pekerjaan.
Ada prinsip yang harus di ingat bahwa generasi sekarang adalah
generasi penerus dari generasi sebelumya.
3. Membangun sistem manajemen kinerja yang sistematis. Sebuah
organisasi yang baik berusaha menampilkan kinerja yang baik. Salah
satu ukuran kinrja organisasi dilihat dari kekuatan organisasi tersebut
yang terbangun secara solid. Maka penyelenggaraan dan pensiun
dilakukan sebagai bentuk menjamin terbentuknya kekompakan internal
organisasi jangka panjang, dalam artian manajemen perusahaan tidak
hanya menjamin para kesejahteraan karyawan semenjak masih bekerja
namun juga hingga karyawan tersebut telah pensiun dari perusahaan.
4. Membangun image positif. Salah satu reputasi atau kewibawaan
sebuah organisasi dilihat pada kemampuannya menjamin setiap orang
yang berbeda diorganisasi tersebut merasa nyaman dan bahagian.
Sehingga kondisi dan situasi tersebut memberikan informasi positif
kepada para mitra bisnis dan stakeholders lainnya.

Ketika sebuah perusahaan mampu menyelenggarakan program dana


pensiun kepada seluruh karyawannya maka kondisi ini jelas akan
memberikan keyakinan kuat kepada para stockhholders dan stakeholders
tentunya. Stockholders adalah mereka yang memiliki sejummlah dana
yang dititipkan pada perusahaan untuk dikelola dan diberikan keuntungan,
seperti dalam bentuk saham (stock) atau sejenisnya. Sementara
stakeholders ada banyak jenis, seperti supplier (pemasok), mitra bisnis,
kreditur, pemerintah, karyawan perusahaan, konsumen, dan masyarakat.

2
C. Tipe dan Asas Dana Pensiun
Ada dua tipe dasar dari dana pensiun dan digunakan secara luas.
Program pensiun iuran dana patsi (defined contribution plan) dan program
pensiun keuntungan pasti (defined benefit plan). Dalam program pensiun
iuran pasti, sponsor program pensiun hanya bertanggungjawab uuntuk
membuat/menetapkan kontribusi (iuran) dalam jumlah tertentu ke dalam
program pensiun atas nama peserta pensiun yang memenuhhi syarat
(qualifying employes). Jumlah uang yang dikontribusikan biasanya
didasarkan pada persentase dari gaji karyawan atau presentase dari laba.

Jika jumlah gaji besar maka besar pula penerimaan pensiunnya,


namun jika gaji kecil maka kecil juga dana pensiun yang akan diterima
nantinya. Jumlah gaji besar dan kecil sangat tergantung pada masa kerja
dan juga posisi dimana seseorang di tempatkan, seperti jabatan atau posisi
dimana ia selama bekerja.

Dalam program pensiun keuntungan pasti, sponsor pogram pensiun


setuju untuk melakukan pembayaran-pembayaran dalam jumlah tertentu
kapada karyawan-karyawan yang memenuhi syarat (qualifying employees)
setelah mereka pensiun (dan jumlah pembayaran kepada ahli waris jika
karyawan meninggal sebelum pensiun).

Berdasarkan Undang-Undang No. 11 tahun 1992 penyelenggaraan


program pensiun didasarkan pada asas-asas sebagai berikut:

1) Asa keterpisahan kekayaan dana pensiun dari kekayaan badan hukum


pendirinya.
2) Asas penyelenggaraan dalam sistem pendanaan.
3) Asas pembinaan dan pengawasan.
4) Asas penundaan manfaat.
5) Asas kebebasan untuk membentuk atau tidak membentuk dana
pensiun.

3
D. Lembaga Penyelenggara Dana Pensiun
Dana pensiun bukan hanya dapat dimiliki oleh pegawai negeri sipil
atau pegawai pemerintah lainnya. Namun saat ini setiap orang yang
bekerja memiliki peluang untuk mendapatkan dana pensiun asal mereka
mengetahui lembaga penyelenggara dana pensiun tersebut.

Memang jika kita melihat sudah sepantasnya kampanye tentang


dana pensiun digalakkan, dengan tujuan agar kehidupan di hari tua untuk
seluruh rakyat di negara Indonesia dapat merasakan kedamaian dan
kesejahteraan. Memahami dana pensiun artinya memahami bagaimana
membangun perencanaan untuk hari tua yang lebih baik dan terjamin.

Saat ini memang harus diakui jika kampanye tentang dana pensiun
masih kurang, sehingga menyebabkan masyarakat juga tidak mengerti ke
lembaga mana ia harus mengurus dana pensiunnya tersebut. Terdapat dua
lembaga yang menyelenggarakan dana pensiun, yaitu pemberi kerja dan
lembaga keuangan.

Lembga Dana Pensiun Kerja (DPPK) di dirikan untuk


menyelenggarakan progaram pensiun manfaat pasti atau program pensiun
iurann pasti, bagi kepentingan karyawan yang menjadi peserta dan
menumbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja.

Salah satu tujuan dari pembentukan DPPK adalah untuk membantu


karyawan di berbagai perusahaan agar dapat bekerja serta memperoleh
pensiun yang layak di hari tua mereka nantinya.sehingga menjalani dalam
menjalani aktivitas bekerja mereka menjadi lebih yakin serta bersungguh-
sungguh dengan kata lain terbangunnya motivasi kerja.

Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) dapat dibentuk oleh


bank atau perusahaan asuransi jiwa yang memiliki kemampuan
menyelenggarakan program pensiun pasti bagi perorangan. Peserta dana
pensiun lembaga keuangan ini adalah masyarakat, baik yang terikat

4
sebagai karyawan pada perusahaan tertentu maupun perorangan yang tidak
pada badan usaha apapun.

E. Peserta Dana Pensiun Beserta Permasalahan yang Mungkin Terjadi


Pada prinsipnya setiap karyawan bisa menjadi peserta atau anggota
dana pensiun, asal memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan. Penetapan
syarat tersebut sangat tergantung pada keputusan organisasi tempat yang
bersangkutan bekerja. Walaupun secara umun penegasan tentang peserta
dana pensiun telah dijelaskan dalam Undang-undang nomor 12 tahun
1992.

Bagi mereka yang bekerja diinstansi pemerintah ataau


diperusahaan yang memeiliki reputasi tentunya konsep tentang dana
pensiun sudah jelaskan semenjak awal sekali ketika mereka bekerja.
Karena penjelasan semenjak awal bertujuan untuk memberikan kejelasan
secara baik dan tegas kepada para peserta agar mwrasa yakin terhadap
masa depan mereka nanti ketika bekerja disana.

Syarat-syarat untuk menjadi peserta dana pensiun yang secara


umum ditetapkan oleh suatu organisasi adalah :

1) Tercata sebagai karyawan tetap dan memiliki surat keputusan (SK)


pengakatan baik dalam bentuk 80% maupun 100%.
2) Berusia minimal 18 tahun atau sudah menikah/ berkeluarga. Tujuannya
penetapan seperti ini yaitu agar yang bersangkutan memperlihatkan
sikap akil balig atau kedewasaannya.
3) Memeliki masa kerja minimal 1 (satu tahun).
4) Disetujui oleh pihak manajemen perusahaan berdasarkan cerita dari
kelengkapan administrasi dan kelayakan kepribadian

Perlu diketahui bahwa menyangkut dengan yang bersifat administrasi


maka itu harus otentik dan dinyatakan dalam bentuk tertulis atau bersifat
hitam. Karena seluruh pembuatan bersifat jangka panjang dimana bisa saja
pembuat keputsan pada saat ini namun 5 atau 10 tahun lagi ia telah
pensiun maka jika ada beberpa data yang tidak jelas atau beranggap

5
bersifat pemalsuan maka jelas akan menimbulkan masalah dikemudian
hari, dan yang disayangkan adalah karyawan yang bersangkutan itu.

Memang ada temuan kasus yang ditemui seperti data peserta yang
diajukan bahwa ia telah menikah namun ternyata dilakukan pengecekan
belum menikah atau masih single. Dan seluruh data yang menjelaskan ia
telah menikah dalam bentuk surat dan buku nikah palsu.

Kasus lainnya juga bisa terjadi pada data ahli waris penerima pensiun.
Dimana ternyata yang bersangkutan telah bercerai(divorce) dengan
istrinya dan tidak memiliki anak dalam biodata ia menyatakan memiliki
anak dan memiliki istri. Sehingga jika suatu saat ini meninggal maka uang
pengasongan pensiun akan diterima oleh orang yang ternyata bukan anak
dan istirnya. Jelas ini satu kejahatan tersembunyi dan merugikan negara.

Untuk menyelesaikan kasus seperti ini tingkat kehati hatian menjadi


perlu untuk diterapkan. Dengan tujuan untuk menghindari terjadinya
masalah kemudian hari termasuk terbawanya masalah atau kasus ini ke
ranah hukum yang jelas akan menyulitkan perusahaan kemudian hari.

Persoalan dalam dana pensiun juga tidak hanya terjadi dalam kasus
seperti diatas namun bisa terjadi dalam bentuk lain. Misalnya, pesrta tidak
mengetahui bebrapa akumulasi iuran yang telah terkumpul pada yayasan
dana pensiun selama ia menjadi peserta program pensiun.

Maka tentunya ini telah menimbulakan kerugian bagi peserta dana


pensiun itu sendiri. Dan jika yang bersangkutan ingin menggugat atau
membawa masalah ini ke pengadilan maka itu dianggap sah-sah saja,
sejauh bukti dan berbagai data administrasi lainnya termiliki.

6
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjankan
program manfaat pensiun bagi pesertanya. Definisi tersebut memberi
pengertian bahwa dana pensiun yang dimaksudkan untuk memberikan
kesejahteraan kepada karyawan suatu perusahaan yang telah pensiun.
Program pensiun manfaat pasti, sesuai ketentuan undang-undang dana
pensiun dan oeraturan pelaksanannya dengan tujuan membeikan
kesinambungan bagi peserta dan keluarganya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, 2005, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta, PT


RajaGrafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai