Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


PENSIUNAN
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen
Sumber Daya Manusia

Oleh:
Kelompok 11

Melati Intania (2123020)


Mulyani Puji Lestari (2123043)
Yuyun Suwanti (2123052)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BINA INSAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Manajemen Sumber Daya Manusia yang berjudul “Pensiunan”.

Makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
dari banyak pihak, sehingga dapat mempelancar proses pembuatan makalah ini. Tak lupa
kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam pembuatan makalah Manajemen Sumber Daya Manusia ini.

Semoga makalah Manajemen Sumber Daya Manusia tentang “Pensiunan” ini dapat
memberikan manfaat dan inspirasi terhadap pembaca. Selain itu, kritik dan saran pada
makalah ini kami terima untuk memperbaiki makalah nantinya.

Lubuklinggau, 4 Desember 2021

Kelompok 11
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 2


2.1 Pengertian Pensiunan .................................................................................................. 2
2.2 Prinsip-Prinsip Pensiunan ........................................................................................... 2
2.3 Fungsi dan Tujuan Pensiunan ..................................................................................... 4
2.4 Tahapan Pensiunan ..................................................................................................... 5
2.5 Metode Pensiunan ...................................................................................................... 5
2.6 Indikator Pensiunan .................................................................................................... 6
2.7 Faktor yang Mempengaruhi Pensiunan ....................................................................... 7

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................... 8


3.2 Saran .......................................................................................................................... 8
3.1 kesimpulan ................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 9


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia memiliki batas produktif dan tidak produktif lagi dalam bekerja. Suatu
instansi pemerintah maupun non pemerintah memberikan pensiunan dalam menjelangnya
usia yang tidak produktif lagi kepada karyawan. Pensiun merupakan hak atas dana
(penghasilan) setelah berakhirnya masa kerja seseorang.Undang-Undang yang mengatur
tentang dana pensiun yaitu UU Nomor 11 Tahun 1992. Dewasa ini hampir seluruh
perusahaan telah menyelenggarakan dana pensiun bagi karyawannya, baik yang dikelola
sendiri atau lembaga lain.
berkembangnya jasa pensiun membuat beberapa lembaga tertatik untuk mendirikan
dana pensiun. Hal ini dikarenakan pengelolaan dana pensiun dapat menguntungkan apabila
dilihat dari kacamata bisnis. Keuntungan yang diperoleh dari iuran yang diperolah tanoa
bunga yang kemudian diinvestasikan kembali dalam bentuk berbagai investasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. apa pengertian pensiunan ?
2. Bagaimana prinsip-prinsip pensiunan ?
3. Apa fungsi dan tujuan pensiunan ?
4. Bagaimana tahapan pensiunan ?
5. Bagaimana metode pensiunan ?
6. Apa indikator pensiunan ?
7. Apa factor yang mempengaruhi pensiunan ?
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Pensiun

Menurut Rosanti dan Krisnansari (2010) mengatakan bahwa pensiun merupakan putusnya
hubungan kerja antara karyawan dengan organisasi tempat bekerja pada saat karyawan sudah
mencapai usia tertentu. Kasmir (2017:287) mengemukakan bahwa dana pensiun secara
umum adalah perubahan yang memungut dana dari karyawan suatu perusahaan dan
memberikan pendapatan kepada peserta pensiun sesuai perjanjian. Berdasarkan PSAK 18
Tahun 2017 pensiun adalah suatu perjanjian oleh karyawan atau atau calon penerima pensiun
dengan pemberi kerja atas jasa-jasa yang telah diberikann selama bekerja.

Berdasarkan beberapa definisi diatas disimpulkan bahwa pensiun merupakan yang mana
adanya perusahaan memberikan sejumlah uang dengan nominal tertentu kepada karyawan
yang telah berhenti berkerja setelah berkerja dalam batas usia yang telah ditentukan, dengan
adanya pensiun memberikan ketenangan untuk karyawan pada saat memasuki masa pensiun.

2.2 Prinsip - Prinsip Pensiun

Prinsip kejelasan maksud dan tujuan program, jaminan terhadap kesinambungan pengha-
silan.

Prinsip Independensi: kelembagaan berstatus badan hukum, manajemen operasional dimana


asas keterpisahan kekayaan atau segregated assets dan hak pengurus mengadakan perjanjian
dengan pihak ketiga. Pengawasan dimana dilakukan oleh dewan pengawas yang terdiri atas
wakil-wakil dari pemberi kerja dan peserta dengan jumlah yang sama .

Prinsip Akuntabilitas: dewan pengawas wajib mengumumkan laporan hasil pengawasannya


kepada peserta, laporan keuangan dana pensiun setiap tahun harus diaudit oleh akuntan
public yang ditunjuk oleh dewan pengawas, pendiri/mitra pendiri, pengurus dan penerima
titipan wajib memperlihatkan seluruh dokumen/keterangan untuk keperluan pemeriksaan.
Dana pensiun wajib mengumumkan neraca dan perhitungan hasil usahanya kepada peserta.

Prinsip Transpasi : pengurus wajib menyampaikan keterangan mengenai setiap perubahan


peraturan dana pensiun dan hal-hal yang terjadi dalam rangka kepertaan kepeada peserta.
Pengurus wajib mengumumkan perkembangan portofolio investasi dan hasil
pengembangannya kepada peserta dan melaporkannya kepada pendiri dan dewan
pengawas.

Prisnip Perlindungan Konsumen: perubahan peraturan dana pensiun tidak boleh


mengurangi manfaat pensiun, setiap karyawan berhak menjadi peserta, bila berusia 18 tahun
atau telah kawin, dan memiliki masa keja satu tahun, hak atas manfaat pensiun tak dapat
dijaminkan, dialihkan/disita. Semua transaksi penyerahan, pembebanan, pengikatan,
pembayaran sebelum jatuh tempo atau penjaminan manfaat pensiun dinyatakan batal demi
hukum. Pengembalian kekayaan dana pensiun kepada pemberi kerja dilarang. Saat likuidasi,
peserta dan pensiunan/ ahli waris memiliki hak utama dalam pembagian kekayaan dana
pensiun, kekayaan dana pensiun lembaga keungan dikecualikan dari setiap tuntunan hukum
atas kekayaan pendirinya.

prinsip struktur pengendalian intern : tugas. Kewajiban dan tanggung jawab pendiri, mitra
pendiri, dewan pengawas, dan pengurus diatur dalam undang undang dana pensiun dan
peraturan pelaksanannya. Dana pensiun tak diperkenakan melakukan pembayaran apapun,
kecuali pembayaran yang ditetapkan dalam peraturan dana pensiun, dana pensiun tidak
diperkenakan meminjam atau menggunakan kekayaan sebagai jamina atau suatu pinjaman.
tidak satu bagianpun dari kekayaan dana pensiun dapat dipinjamkan atau diinvestasikan pada
pihak-pihak terafiliasi. Bentuk dan susunan laporan keungan Dana Pensiunan harus sesuai
dengan Keputusan Direktur Jenderal Lemabaga Keuangan Nomor 2345/KEP-LK/2003.
Prinsip Kualifikasi Penyelenggara : Kualifikasi pengurus dan dewan pengawas ( kecuali
yang terakhir) adalah warga Negara Indonesia, berakhlak dan moral yang baik, belum pernah
dihukum pidana ekonomi, dan berpengetahuan atau berpengalaman di bidang dana pensiun,
pengurus tidak boleh merangkap jabatan pengurus dana pensiun lain, atau dierksi, atau
jabatan eksekutif lainnya.

2.3 Fungsi dan Tujuan Pensiunan


Fungsi pensiunan harus dapat diidentifikasikan dengan jelas supaya program tersebut
dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Fungsi program pensiun antara lain:

a.) Asuransi
peserta yang meninggal dunia atau cacat sebelum mencapai usia pensiun dapat diberikan
uang pertanggungan atas beban bersama dari dana pensiun. Masa kerja para karyawan bukan
harga mati. Apabila masa kerja karyan belum mencapai masa kerja yang disyaratkan tetapi
karyawan tersebut berhalangan tetap (cacat tetap sehingga tidak mungkin lagi bekerja atau
meninggal) karyawan tersebut dijamin dapat memperoleh pensiun meskipun demikian jumlah
yang diterima tidak pernah atau lebih sedikiy bila dibandingkan karyawan yang memenuhi
masa kerja sesuai dengan perhitungan semula.

b.) Tabungan
himpunan iuran peserta dan iura pemberi kerja merupakan tabungan untuk dan atas nama
pesertanya sendiri. Iuran yang dibayarkan oleh karyawan setiap bulandapat dilihat sebagai
tabungan dari para pesertanya. Iuran tersebut adalah konsekuensi dari manfaat yang akan
diterima oleh karyawan di masa yang akan datang.

c.) Pensiun
Seluruh himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja serta hasil pengelolaannya akan
dibayarkan dalam bentuk manfaat pensiun sejak bulan pertama setelah mencapai usia pensiun
selama seumur hidup peserta, dan janda/duda peserta.
Setiap pihak memiliki tujuan masing-masing yang berbeda, yaitu pihak pemberi
kerja, lembaga pengelola dan karyawan antara lain:

a.) Bagi pemberi kerja, dana pensiun bertujuan untuk :


- memberikan penghargaan kepada para karyawan yang telah lama mengabdi kepada
perusahaannya.
- agar di masa pensiun tersebut, karyawan mendapatkan jaminan
- memberikan rasa aman pada karyawan
- meningkatkan kinerja dan motivasi karyawan
- meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat
b.) Bagi karyawan, lembaga keungan memberikan tujuan:
- kepastian memperoleh penghasilan masa yang akan datang sesudah masa pensiun.
- memberikan rasa aman dan meningkatkan motivasi untuk bekerja.
c.) Bagi lembaga pengelola:
- Mengelola dana pensiun untuk mendapatkan keuntungan, karena iuran dana pensiun
dapat dimasukkan dalam kegiatan investasi.
- Turut membantu, menyelenggarakan pemerintah.

2.4 Tahapan Pensiunan


pembayaran iuran normal dibayar dengan pemotongan gaji pegawai kemudian iuran
tersebut digunakan untuk investasi selama masa aktif kerja yang memungkinkan
terbentuknya akumulasi dana yang cukup untuk membayar manfaat dari program dana
pensiun, manfaat itu sendiri adalah sejumlah uang yang diterima pegawai yang telah
mencapai usia pensiun, yang akan diberikan setiap tahunnya hingga meninggal dunia dan
pemberian mamfaat tersebut dilakukan setelah masa aktif kerja pegawai habis atau
dinyatakan pensiun sebelum masa aktif kerja habis. perusahaan harus mempersiapkan atau
memperhitungkan pembayaran anuitas bagi pegawai dalam program dana pensiun.
Berdasarkan itu perlu dilakukan perhitungan untuk memproyeksikan dana yang dikeluarkan
perusahanaan untuk membayar uang pensiun uang pegawainya.
2.5 Metode Pensiunan
Besar iuran dan manfaat yang dikeluarkan dan diterima pegawai dapat dapat dihitung
menggunakan motode aktuaria, accured benefit cost dan cost prorate. Perbedaan yang sangat
mendasar pada metode ini terletak pada kewajiban aktuaria dan iuran normal (Sujono,2013).
Accrued benefit cost adalah metode dengan pembagian total manfaat pensiun dan biaya iuran
dan cenderung meningkat seiring pertambahan usia. Cost porate adalah metode pendanaan
pensiun yang perhitungan manfaat pensiunnya berdasarkan masa kerja dan gaji pegawai,
metode cost prorate terbagi menjadi dua yaitu constant dollar dan constant percent. Constant
dollar dapat digunakan dalam perhitungan dana pensiun tanpa menggunakan besarnya gaji
pegawai, sedangkan constant percent digunakan dengan perhitungan nilai sekarang dari
manfaat yang akan dating dihitung berdasarkan presentase tetap dari rata-rata gaji pegawai
selama masa kerja peserta dari usia pertama kali masuk menjadi pegawai hingga pensiun.

2.6 Indikator Pensiunan


Menurut Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) penilaian kinerja keuangan dana pensiun
dapat diukur melalui indikator rasio kinerja keuangan, yaitu Return On Investment (ROI),
Efisensi Biaya Operasional (EBO), Efisiensi biaya investasi (EBI) dan rasio kecukupan dana
(RKD). Indicator-indikator tersebut digunakan ADPI untuk menentukan dana pensiun yang
memiliki kinerja terbaik, dan akan ditetapkan setiap tahun untuk diberi penghargaan yang
merupakan dana pensiun pemberi kerja yang menyelanggarakan program pensiun manfaat
pasti bagi peserta dan pihak yang berhak (Diah & Ratnawati, 2017).
1. Return On Investment (ROI), adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan lab di
masa lalu, diperoleh dengan rumus:

2. Efisiensi Biaya Operasional (EBO), adalah rasio untuk mengukur efisiensi dana pensiun
dalam melakukan kegiatan operasional dan melakukan tugasnya sebagai pengumpul
dana, menginvestasikan dan membayar manfaat pensiun kepada para peserta yang sudah
masuk pada masa pensiun. EBO diperoleh dengan rumus :

3. Efisiensi Biaya Investasi (EBI), adalah rasio untuk mengukur efisiensi dana pensiun dalam
melakukan kegiatan investasinya dalam berbagai bentuk investasi sesuai dengan
arahan investasi, dan diperoleh dengan rumus:

4. Pertumbuhan Dana Pensiun (PDP), adalah kemampuan dana pensiununtuk meningkatkan


size yang sangat diharapkan oleh pihak internal (pengurus dana pensiun), maupun pihak
eksternal (Biro Dana Pensiun). PDP dapat dihitung dengan rumus:

5. Rasio Kecukupan Dana (RKD), adalah perbandingan antara nilai kekayaan atau aktivas
bersih dana pensiun terhadap kewajiban aktuaria. Perhitungannya sebagai berikut:
(Anggraeni, 2012)

2.7 Faktor yang Mempengaruhi Pensiunan


Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pensiunan dan diantaranya yaitu orientasi masa
depan, money attitude, dan self control.
Orientasi masa depan merupakan gambaran suatu individu yang mana memandang dirinya
dalam konteks masa depan serta menyusun visi kedepan dengan membagi orientasi jangka
pendek, menengah dan jangka panjang sehingga idividu memiliki orientasi masa depan
khususnya masa pensiun yang baik maka individu tersebut akan mencari cara agar tujuannya
tercapai dengan membuat visi dan misi yang baik dalam hidupnya supaya individu tersebut
memperoleh kesejahteraan di masa yang akan datang, khususnya pada masa pensiun
(Muhammad Asep Nurrohmatulloh, 2016).
Money attitude diartikan sebagai motivasi terhadap uang yang dimilikinya. Taneja (2012)
membuktikan bahwa sikap terhadap uang berpengaruh positif terhadap perilaku keuangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap
uang dengan perilaku berutang (Muhammad Shohib, 2015).

Self control adalah kemampuan individu untuk mengarahkan tingkah lakunya sendiri dan
kemampuan untuk menekan untuk menghambat dorongan yang ada. Self control dapat
digunakan oleh seseorang untuk membatasi pengeluaran yang tidak bermanfaat serta dapat
digunakan untuk mengambil sebuah keputusan perencanaan hari tua.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 kesimpulan
Pensiun ialah seorang yang sudah tidak berkerja lagi karena usianya sudah lanjut dan harus
di berehntikan ataupun atas permintaan sendiri (pensiun muda) orang yang pensiun biasanya
mendapatkan uang pensiun atau pesangon jika mendapat pensiun, maka ia tetap mendapatkan
danan pensiun. Dana pensiun merupakan yang mana adanya perusahaan memberikan
sejumlah uang dengan nominal tertentu kepada karyawan yang telah berhenti berkerja setelah
berkerja dalam batas usia yang telah ditentukan, dengan adanya pensiun memberikan
ketenangan untuk karyawan pada saat memasuki masa pensiun,pensiunan merupakan
gambaran suatu individu dimasa depan yang mana memandang dirinya memanfaatkan dana
pensiunnya secara efisiensi dan memiliki visi kedepan dengan mencari cara agar tujuannya
tercapai dengan membuat visi dan misi yang baik dalam hidupnya supaya individu tersebut
memperoleh kesejahteraan dimasa masa pensiunya. Dari dana pensiun ini juga dapat
menimbulkan rasa aman terhdap pegawai atau karyawan dalam berkerja dan dapat member
manfaat bagi karyawan yang sudah berkerja di hari dimana ketika sudah tidak lagi berkerja
sehingga membuat rasa totalitas dalam berkerja dengan salah satu caranya yaitu

- memberikan penghargaan kepada para karyawan yang telah lama mengabdi kepada
perusahaannya

- kepastian memperoleh penghasilan masa yang akan datang sesudah masa pensiun.
- memberikan rasa aman dan meningkatkan motivasi untuk bekerja.

Cara supaya individu tersebut memperoleh kesejahteraan di masa yang akan datang,
khususnya pada masa pensiun salah satunya melakukan self control dalam keuangan
sehingga pada saat masa pensiun tidak hanya menunggu hanya dari dana pensiunan tetapi
memiliki tabungan selama berkerja sehingga mendapatkan arti yaitu financial freedom
3.2 Saran

Beradasarkan uraian dan kesimpulan mengenai pensiunan yang terdapat dalam sumber daya
manusia di dalam dunia perkerjaan kususnya di pemerintahan, dapat dikatakatan bahwa
pensiun adalah yang mana adanya perusahaan atau pemerintah memberikan sejumlah uang
dengan nominal tertentu kepada karyawan yang telah berhenti berkerja setelah berkerja
dalam batas usia yang telah ditentukan, dengan adanya pensiun memberikan ketenangan
untuk karyawan pada saat memasuki masa pensiun. Akan lebih baik lagi apabila para
pesiunan diberikan jaminan bukan hanya uang tapi juga jaminan kesehatan dan kemudahan
dalam membantu kegiatanya dimasa pensiun dan juga dapat member reward kepada pesiun
lebih baik di akhir masa kerja nya . dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca
dapat memahami mengenai pensiun.
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Kurnia Agustina. (2012). Analisis Kinerja Keungan dan Rasio Kecukupan Dana
pada Dana Pensiun Pemberian Kerja Manfaat Pasti di Indonesia. Jurnal Ilmu &
Riset Akuntansi, Vol. 1, No. 11.

Diah & Ratnawati HP. (2017) Analisis Penilaian Kinerja Keungan pada Dana Pensiun
Universitas Surbaya. Jurnal Bisnis Terapan, Vol. 01, No. 01.

Kasmir. (2017). Analisis Laporan Keungan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Rosanti, T, I., Krisnansari, D. (2010). Kejadian Depresi pada Pegawai Menjelang Pensiun ,
Studi pada Kepala Desa di Lima Kecamatan, Kabupaten Demak. Jurnal
Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Vol. 5, No. 1.

Kasmir. (2017). Analisis Laporan Keungan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Muhammad Asep Nurrohmatulloh. (2015). Hubungan Orientasi Masa Depan dan Dukungan
Orang Tua dengan Minat Melanjutan Studi ke Perguruan Tinggi. Journal Psikologi.
Vol 4, No. 4.

Shohib, M. (2015). Sikap Terhadap Uang dan Perilaku Berhutang. Jurnal Ilmiah Psikologi
Terapan, 03, 2301-8267.

Sujono, kusnandar dkk. (2013) Penggunaan Metode Cost Prorate Tipe Contstant Dollar
pada Program Pendanaan Pensiun Manfaat Pasti. Jurnal Ilmiah, Vol. 02, No. 02.

Anda mungkin juga menyukai