Dana Pensiun
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Dosen Pembimbing : Taryana SE. M.Si
DISUSUN OLEH:
Wulan Apriyani 2017131350016
Puji syukur kami panjatkan kepada Kehadirat Allah SWT, yang telah mencurahkan nikmatnya serta
kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar. Makalah ini kami
buat dalam rangka memenuhi tugas dari mata kuliah yaitu Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
program studi Akuntansi ITB Ahmad Dahlan Jakarta.
Maksud dan tujuan kami menyusun makalah ini selain sebagai tugas juga memberikan pengetahuan
dan informasi bagi para pembaca.
Meskipun kami telah menyusun makalah ini dengan semaksimal mungkin tetapi kami sadar bahwa
makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh sebab itu kami mengharap kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak agar kami lebih baik lagi .
Apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat hal-hal yang kurang berkenaan dan juga kesalahan
ataupun kekurangan kami memohon maaf sebesar-besarnya , semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dana Pensiun merupakan suatu badan hukum yang mengelola dan menjalankan manfaat
pensiun, yang didirikan secara terpisah oleh perusahaan, dengan mencadangkan dana untuk
mengelola Dana Pensiun guna menjamin kesinambungan penghasilan karyawan setelah purnakarya.
Pada prinsipnya Dana Pensiun merupakan suatu alternatif untuk memberikan manfaat kepada
karyawan untuk memperkecil atau mengurangi resiko-resiko yang bisa dihadapi di masa yang akan
datang, seperti resiko kehilangan pekerjaan, lanjut usia, kecelakaan yang mengakibatkan cacat
tubuh atau meninggal dunia. Resiko tersebut berpengaruh pada kelangsungan hidup mereka,
karenanya untuk mengatasi kemungkinan resiko tersebut diciptakan suatu usaha pencegahan
antara lain dengan menyelenggarakan program pensiun (pension plan), yang bisa dikelola oleh
perusahaan swasta atau pemerintah.
Dana yang dikumpulkan oleh Dana Pensiun merupakan kontribusi dari karyawan dan atau
pemberi kerja. Untuk membiayai masa pensiun ini maka program Dana Pensiun yang ada akan
menyisihkan dana selama masa kerja seorang karyawan sebagai pengganti upah yang diperoleh.
Dengan kata lain program Dana Pensiun dapat memberikan kesinambungan penghasilan kepada
karyawan setelah pensiun atau purnakarya.
Tujuan penyelenggaraan program pensiun ditinjau dari kepentingan perusahaan atau pemberi
kerja, terdapat dua aspek yaitu: aspek ekonomi dan aspek sosial. Aspek ekonomis meliputi loyalitas
dan kompetisi pasar tenaga kerja. Dengan diadakannya program Dana Pensiun karyawan diharapkan
mempunyai loyalitas dan dedikasi tinggi terhadap perusahaan, serta diharapkan perusahaan
mempunyai daya saing dan nilai lebih dalam mendapatkan karyawan yang berkualitas dan
professional di pasaran tenaga kerja. Sedangkan aspek sosial meliputi kewajiban moral, dimana
perusahaan berkewajiban moral untuk memberikan rasa aman kepada karyawan pada saat
mencapai usia pensiun atau purnakarya, artinya perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial
tidak hanya pada karyawannya pada saat yang bersangkutan tidak mampu bekerja, tetapi juga pada
keluarganya pada saat karyawan tersebut meninggal dunia.
Tugas yang harus diemban Dana Pensiun adalah mengelola dan menginvestasikan dana yang
dihimpun dari kontribusi yang dibayarkan oleh karyawan dan atau pemberi kerja. Tugas selanjutnya
adalah membayarkan manfaat pensiun kepada karyawan di masa purnakaryanya. Dana Pensiun
bertanggungjawab kepada pemberi kerja melalui Dewan Pengawas untuk pengelolaan dana yang
dikumpulkan sehingga pada waktunya dapat mencukupi dalam pembayaran manfaat pensiun
kepada para peserta.
Agar mampu menjalankan fungsinya, Dana Pensiun harus mengelola dan mengembangkan dana
yang terkumpul dengan cara yang aman dan menguntungkan, salah satunya dengan melakukan
investasi. Investasi yang dilakukan oleh Dana Pensiun harus sesuai dengan kebijakan investasi dari
4
pendiri Dana Pensiun dan juga sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu Peraturan Menteri
Keuangan No.199/PMK.010/2008 yang mengatur tentang Investasi Dana Pensiun.
Pengelolaan keuangan Dana Pensiun memiliki kekhususan yang disebabkan adanya perbedaan
waktu yang relatif cukup panjang antara saat diterima hak dan saat tunainya kewajiban Dana
Pensiun. Hak Dana Pensiun adalah berupa setoran iuran dari peserta dan pemberi kerja yang
diterima secara berkala dari awal kepesertaan sebagai peserta program manfaat pensiun. Kewajiban
Dana Pensiun adalah berupa pembayaran manfaat pensiun yang akan dimulai dikemudian hari, yaitu
pada saat peserta berhak mendapatkan hak pensiunnya sesuai dengan kententuan program
manfaat pensiun.
IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) mengeluarkan PSAK No. 18 tentang Akuntansi Dana Pensiun serta
PSAK No. 24 tentang Biaya manfaat Pensiun untuk dijadikan standar akuntansi Dana Pensiun.
Penyampaian laporan keuangan oleh pengurus Dana Pensiun diatur dalam Keputusan Menteri
Keuangan melalui Direktorat Jendral Lembaga Keuangan dengan Surat Keputusan Direktur Jendral
Lembaga Keuangan No.Kep-4777/LK/2003 tentang Data Elektronik untuk Laporan Keuangan dan
Laporan Aktuaris Dana Pensiun.
Laporan Keuangan Dana Pensiun terdiri dari Laporan Aktiva Bersih, Laporan Perubahan Aktiva
Bersih, Neraca, Laporan Hasil Usaha, Laporan Arus Kas serta Catatan Atas Laporan Keuangan.
Dengan adanya standar akuntansi dan pelaporan keuangan Dana Pensiun, diharapkan bahwa
informasi yang terdapat di dalam laporan keuangan akan dapat memberikan gambaran yang jelas
dan sebenar-benarnya mengenai posisi keuangan Dana Pensiun. Sehingga informasi tersebut dapat
dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan bagi para pengguna laporan keuangan. Oleh karena
itu, Dana Pensiun yang ada di Indonesia harus mengikuti standar laporan keuangan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah dan Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dari Dana Pensiun?
2. Apa pengertian dari Dana Pensiun?
3. Sebutkan jenis-jenis dari Dana Pensiun?
4. Bagaimana tujuan dari Dana Pensiun?
5. Apa sistem dari pembayaran Dana Pensiun?
6. Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari Dana Pensiun?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan sejarah dari Dana Pensiun.
2. Menjelaskan pengertian dari Dana Pensiun.
3. Menjelaskan jenis-jenis dari Dana Pensiun.
4. Menjelaskan tujuan dari Dana Pensiun.
5. Menjelaskan sistem dari pembayaran Dana Pensiun.
6. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari Dana Pensiun.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah perkembangan dana pensiun di indonesia yaitu terjadi pada pertengahan abad ke-19
yaitu usaha tanaman espor oleh pengusaha besar, saat itu orang-orang indonesia terlibat dalam
jumlah besar dalam kegiatan pertanian non tradisiaonal dan di perkerjakan sebagai buruh upahan,
ternyata menjadi buruh upahan tidak menjamin kesejahtraan buruh karena upah nya tidak cukup
untuk kebutuhan sehari-hari karena upahnya sangat rendah.
Pada tahun 1939 buruh berani menuntut perbaikan hasil agar mereka diberi jaminan hari tua
atau pensiun di masa tua kelak. Akhirnya pengusaha menerima tuntunan tersebut, karena jika tidak
di penuhi akan berakibat pada kelangsungan jalannya jalannya perusahaan. Perusahaan
menyelenggarakan program pensiun dengan membentuk candangan pensiun atau membebankan
pada siapa perusahaan untuk pembeyaran pensiun bagi buruh yang berhenti pada usia pensiun,
Pada tingkat yang lebih maju perusahaan akhirnya mendirikan yayasan dalam programnya yang
terpisah dari perusahaan yayasan tersebut.
Dana pensiun di selenggarakan dalam upaya memberikan jaminan kesejahtraan pada kariyawan.
Jaminan tersebut di berikan dalam bentuk manfaat atau imbalan pensiun di saat kariyawan
memasuki masa pensiun atau mengalami kecelakaan. Jaminan ini akan memberikan ketenangan
pada kariyawan karena adanya kepastian di masa depan. Jaminan ini juga akan memberikan
motivasi kariyawan sehingga kariyawan maupun perusahan sama-sama di untungkan.
Pengertian dana pensiun adalah hak seseoarng untuk memperoleh penghasilan setelah
bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai
dengan perjanjian yang telah ditetapkan. Penghasilan ini biasanya berupa uang yang dapat
diambil setiap bulannya atau diambil sekaligus pada saat seseorang memasuki masa pensiun,
hal ini tergantung dari kebijakan yang terdapat dalam suatu perusahaan. Pengertian Dana Pensiun
menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1992 adalah sebagai badan
hukum yang mengelolah dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun bagi
pesertanya, janda/duda/anak, yang dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu dan memiliki status
sebagai badan hukum serta memulai kegiatan sejak tanggal pengesahan oleh Menteri Keuangan.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2002;208), pengertian dana pensiun adalah
lembaga yang keuangannya diperoleh dari iuran tetap para peserta ditambah penghasilan
perusahaan yang disisihkan dan para peserta berhak memperoleh bagian keuntungan setelah
pensiun.
Peserta dana pensiun adalah setiap orang yang memenuhi persyaratan peraturan Dana Pensiun.
Peraturan Dana Pensiun adalah peraturan yang berisi ketentuan yang menjadi dasar
6
penyelenggaraan program pensiun. Manfaat pensiun adalah pembayaran berkala yang dibayarkan
kepada peserta pada saat dan dengan cara yang ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun.
Menurut Wahab (2001), maksud dan tujuan dibentuknya Dana Pensiun, dapat dilihat dari
beberapa sisi:
Pensiun juga memiliki macam-macam jenis loh. Secara umum jenis pensiun yang dapat dipilih
oleh karyawan yang akan menghadapi pensiun sebagai berikut:
1. Pensiun Normal. Pensiun normal yaitu pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya
telah mencapai masa pensiun seperti yang ditetapkan perusahaan. Sebagai contoh, rata rata
usia pensiun di Indonesia adalah telah berusia 55 tahun dan 60 tahun untuk profesi tertentu.
2. Pensiun Dipercepat. Jenis pensiun ini untuk kondisi tertentu, misalnya karena adanya
pengurangan pegawai di perusahaan tertentu.
3. Pensiun Ditunda. Pensiun ditunda merupakan pensiuan yang diberikan kepada para karyawan
yang meminta pensiun sendiri, namun usia pensiun belum memenuhi syarat untuk pensiun.
Dalam hal tersebut karyawan yang mengajukan tetap keluarnya dan pensiunnya baru dibayar
pada saat usia pensiun tercapai.
4. Pensiun Cacat. Pensiun yang diberikan bukan karena usia, tetapi lebih disebabkan peserta
mengalami kecelakaan sehingga dianggap tidak mampu lagi untuk dipekerjakan. Pembayaran
7
pensiun biasanya dihitung berdasarkan formula manfaat pensiun normal dimana masa kerja
diakui seolah-olah sampai usia pensiun normal.
Selain jenis pensiun, ternyata dana pensiun juga dibagi dari beberapa jenis. Menurut Undang-
undang Nomor 11 Tahun 1992, dana pensiun dapat digolongkan kedalam beberapa jenis yaitu:
Pendiri DPPK haruslah pemberi kerja, baik untuk sebagian maupun seluruh karyawannya.
Pemberi kerja yang mendirikan dana pensiun disebut sebagai Pendiri. Kepesertaan dana pensiun
tak hanya dari karyawannya sendiri, tetapi bisa juga terbuka untuk karyawan pemberi kerja lain.
Pemberi kerja yang mengikutsertakan karyawannya pada dana pensiun yang didirikan oleh
pemberi kerja lain disebut sebagai Mitra Pendiri. Dengan demikian, kepesertaan DPPK tak hanya
karyawan dari lingkup internal Pendiri saja, tetapi juga karyawan dari lingkup eksternal pemberi
kerja lainnya.
2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) adalah suatu badan atau lembaga penyelenggara
program pensiun iuran pasti bagi masyarakat umum, baik perseorangan, karyawan, maupun
pekerja mandiri yang didirikan oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa. Keberadaan DPLK
dapat memudahkan pemberi kerja dalam mengelola asetnya sendiri. Dengan mengikutsertakan
karyawannya ke DPLK, pemberi kerja dapat menghindari masalah cash flow perusahaan di
kemudian hari. Sementara bagi karyawan, keuntungan mengikuti DPLK adalah memperoleh
jaminan penghasilan di masa tua secara berkesinambungan.
3. Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan (DPBK)
Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan (DPBK) merupakan DPPK yang menyelenggarakan
program pensiun iuran pasti, di mana iuran hanya bersumber dari pemberi kerja yang
didasarkan pada formulasi rumus tertentu yang dikaitkan dengan keuntungan yang diperoleh
pemberi kerja.
Meski sama-sama bertindak sebagai penyelenggara program pensiun, DPPK memiliki perbedaan
yang signifikan dari DPLK. Berikut perbedaannya.
8
2. Jenis program pensiun
Pendirian DPPK guna menyelenggarakan program pensiun untuk para pekerja atau karyawan
sifatnya tidaklah wajib. Meski demikian, pendiriannya dianjurkan oleh pemerintah mengingat
manfaat positif yang bisa diperoleh karyawan atau pekerja dari program pensiun tersebut.
Berkenaan dengan hal itu, DPPK dapat menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti dan
iuran pasti, tergantung pada kemampuan pemberi kerja terhadap dana pensiun. Artinya, DPPK
dapat memilih jenis program pensiun yang akan diselenggarakannya, apakah program manfaat
pasti atau iuran pasti.
Berbeda dengan DPPK, DPLK hanya dapat menyelenggarakan program pensiun iuran pasti saja.
Program pensiun iuran pasti merupakan program pensiun yang besar iuran karyawan dan
perusahaan pemberi kerja sudah ditetapkan. Keuntungan dari program pensiun ini yaitu adanya
hasil pengembangan dana atau investasi yang dikelola untuk kemudian ditambahkan pada dana
peserta.
3. Kepesertaan
Peserta DPPK adalah karyawan atau pekerja dari pemberi kerja yang menyelenggarakan
program pensiun. Meski demikian tak menutup kemungkinan karyawan atau pekerja dari
perusahaan lain juga bisa menjadi peserta DPPK yang diselenggarakan pemberi kerja tertentu.
Sementara peserta DPLK lebih beragam yakni perorangan, karyawan, dan pekerja mandiri.
4. Pembayar iuran
Dalam operasionalnya, dana pensiun baik DPPK maupun DPLK menetapkan sejumlah iuran yang
harus dibayarkan setiap bulannya. Namun, pembayaran iuran ini dibebankan kepada siapa?
Pada DPPK, iuran dibayarkan oleh karyawan dan pemberi kerja. Artinya, beban pembayaran
iuran program pensiun sebagian ditanggung oleh karyawan, sebagian lainnya ditanggung oleh
pemberi kerja atau perusahaan.
Berbeda dengan DPLK, iuran program pensiun sepenuhnya menjadi tanggungan peserta baik
perorangan, karyawan, maupun pekerja mandiri. Pemberi kerja sama sekali tidak dibebani
tanggung jawab untuk membayar iuran program pensiun karyawannya.
Perbedaan antara DPPK dengan DPLK di atas dapat direkapitulasi dalam tabel sebagai berikut :
9
Jenis Dana Pensiun
Keterangan
DPPK DPLK
Pendiri/penyelenggara Perorangan/Badan Pemberi Kerja Bank
Bank Perusahaan Asuransi Jiwa
Perusahaan Asuransi Jiwa
Terdapat beberapa tujuan dari dana pensiun, baik bagi perusahaan pemberi kerja atau karyawan
yang bekerja di perusahaan tersebut diantaranya :
1. Kewajiban Moral
Perusahaan yang baik seharusnya memiliki rasa ingin untuk memberikan rasa aman kepada para
pegawai yang telah mencapai usia pensiun. Tenaga kerja tidak hanya dapat dipandang sebagai
faktor produksi, melainkan perlu diperlakukan sebagai aset, lebih dari itu perlu memanusiakan
pegawainya. Kewajiban perusahaan adalah memberikan jaminan terhadap hari tua dapipada
para karyawannya, tidak hanya dilepas begitu saja. Perusahaan seharusnya mempersiapkan
dana pensiun bagi mereka, bahkan memberikan training sehingga para karyawan tidak terkena
postsyndrome.
10
E. Sistem Pembayran Dana Pensiun
11
PDP =Penghasilan dasar pensiun pertahun
c. Metode pembiyaan program pensiun dengan metode pay as you go (Current Cost Method),
pemberi kerja hanya membiayai manfaat seorang kariyawaan atau peserta begitu di
perlukan di luar gaji terakhir
d. Metode sistem pendanan (Funding System) :
- Singel Premium Fanding
- Level Premium Fanding
Yaitu metode pendanaan yang di rancang untuk menghindari kenaikan biaya pensiun yang
terjadi pada saat usia peserta semakit bertambah dan ketika saat kenaikan gaji se orang
peeserta menjadi lebih tinggi bila peserta lebih mudah, dan lebih rendah gajinya apabila umur
peserta tua.
12
memastikan semua badan usaha (yang sesuai dengan ketentuan) untuk menjalankan
program ini.
Persiapkan pensiun Anda mulai dari sekarang. Ada banyak cara yang bisa dilakukan, seperti
investasi mandiri melalui reksadana, deposito, emas atau bahkan menanam saham. Jadi, akan
lebih bagus kalau Anda menyiapkan rencana pensiun dengan baik supaya kelak bisa dinikmati
saat tua nanti.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dana pensiun merupakan bentuk investasi jangka panjang yang hasilnya dapat dinikmati setelah
pegawai atau karyawan yang bersangkutan memasuki masa pensiun. Dana pensiun sendiri
diselenggarakan dalam suatu program yang disebut Program Pensiun. Program dan pensiun terbagi
atas program pesiun iuran pasti, program pensiun manfaat pasti, dan program pensiun berdasarkan
keuntungan. Tidak selamanya seseorang dapat bekerja dan menghasilkan suatu karya. Pada suatu
saat dia harus berheti dari pekerjaan dan menikmati masa tuanya. Akan tetapi, dalam menikmati
masa tuanya seseorag tidak ingin penghasilannya berhenti seperti ia juga berhenti dari
pekerjaannya. Tentu saja mutlak memerlukan dukungan prasarana yang memadai, salah satunya
dengan “jaminan hari tua” atau pensiun.
B. Saran
Kita diharapkan agar dari sejak usia muda dapat menyisihkan uang untuk hari tua dengan cara
menabung atau mengikuti asuransi dan pensiun. Dengan cara inilah kehidupan masa tua kita dapat
terjamin meskipun kita sudah tidak dapat bekerja tetap mamiliki penghasilan sehingga kehidupan
masa tua dapat terjamin dengan baik.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.cermati.com/artikel/mengenal-dana-pensiun-manfaat-yang-diterima-dan-perhitungannya
diakses pada 20 April 2020 jam 20:00
Simorangkir, O., P. 2004. Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank. Ghalia Indonesia, Bogor Selatan.
Siamat, Dahlan. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi 4, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta.
15