Anda di halaman 1dari 64

HANDOUT ANGGARAN PERUSAHAAN

Dosen : Achmad Agus Setiadjaja, SE. MSI

Kelompok 2 :
Ayi Nurazizah 41033403161034
Ghufrontasdik 41033402151057
Ilham Maulana 41033402161005
Meylani Mega S 41033403161018
Nabilah Khoerun Nisa 41033402161007

Sem VI Reg B

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

Jl. Soekarno Hatta No. 530, Sekejati, Buahbatu, Kota Bandung, Jawa Barat 40286

2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas selesainya
penulisan ini yang berjudul “Hand Out Penganggaran Bisnis”. Selama
pembuatan penulisan ini kami juga mendapat banyak dukungan dan juga bantuan
dari berbagai pihak, maka dari itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
:
1. Bapak H. Achmad Agus S, SE., M.Si, selaku dosen mata kuliah
Penganggaran Bisnis yang telah memberikan kesempatan kepada
kami dalam pembuatan penulisan ini.
2. Rekan-rekan di Jurusan Manajemen, Universitas Islam Nusantara
yang juga telah banyak membantu kami.
3. Kedua orang tua kami, khususnya telah memberikan banyak
dukungan serta doa restu dalam penyelesaian penulisan ini.

Kami menyadari bahwa penulisan ini masih memiliki kekurangan. Oleh


karena itu, saran dan kritik yang membangun dari para pembaca yang budiman
sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan penulisan ini kedepannya. Terima kasih.

Bandung, 17 Mei 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BA 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1
BAB 2 FUNGSI MANAJEMEN DAN FUNGSI PERUSAHAAN ............ 5
2.1 Implementasi fungsi manajemen dalam menjalankan perusahaan ......... 5
2.2 Pengertian Manajemen perusahaan menurut para ahli ........................... 5
2.3 Fungsi manajemen perusahaan ............................................................... 6
2.4 Tugas manajemen perusahaan ................................................................ 8

BAB 3 HUBUNGAN ANGGARAN DENGAN AKUTANSI ..................... 10


3.1 Chart Of Account (COA)........................................................................ 10
3.2 Konsep dasar anggaran ........................................................................... 11

BAB 4 JANGKA WAKTU ANGGARAN ................................................... 16


4.1 Jenis Syarat Dan Sifat Anggaran Perusahaan ................................... 16
4.2 Jenis Anggaran Perusahaan Berdasar Ruang Lingkup............................ 16
4.3 Jenis Anggaran Perusahaan Berdasar Fleksibilitas................................. 17
BAB 5 JENIS-JENIS BUDGET.................................................................... 19
5.1 Budget Rumah Tangga Keluarga............................................................ 19
5.2 Budget Negara ........................................................................................ 25
5.3 Budget Perusahaan.................................................................................. 28

BAB 6 BUDGET / ANGGARAN PERUSAHAAN ..................................... 34


BAB 7 TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN ANGGARAN .................... 45
7.1 Anggaran Sebagai Alat Penaksir ............................................................ 45
7.2 Anggaran Sebagai Platfond .................................................................... 46
7.3 Anggaran Sebagai Pengatur Efisiensi ..................................................... 47

BAB 8 STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGANGGARAN BIAYA .. 49


BAB 9 MEKANISME PENYUSUNAN DAN RELEVANSI ANGGARAN 51
BAB 10 ANGGARAN KOMPREHENSIF .................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodik yang

disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan

rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara

kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan

uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang/jasa. Anggaran

merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan. Perencanaan dan penyusunan

anggaran (budgeting) merupakan suatu aktivitas krusial dan rutin yang selalu

dilakukan perusahaan dalam setiap awal tahun anggaran atau sebelum suatu

proyek dilaksanakan (Nafarin, 2007).

Budget merupakan suatu rencana tindakan kuantitatif yang mencakup

satu periode, bisanya satu tahun, dan dipersiapkan untuk suatu organisasi secara

menyeluruh atau untuk unit-unitnya. Suatu budget merupakan suatu ekspresi

terhadap ekspektasi dan rencana-rencana manajemen tentang masa depan

perusahaan, institusionalisasi terhadap tujuan-tujuan perusahaan, dan membuat

setiap orang dalam organisasi peduli terhadap sumberdaya ekonomik perusahaan,

permintaan terhadap sumberdaya ekonomik dan keterbatasan-keterbatasan atas

sumberdaya-sumberdaya ekonomik tersebut (Lako, 2004).

Dahulu penganggaran dilakukan dengan sistem top-down, dimana

rencana dan jumlah anggaran telah ditetapkan oleh atasan atau pemegang kuasa

1
anggaran sehingga bawahan atau pelaksana anggaran hanya melakukan apa yang

telah disusun. Penerapan sistem ini mengakibatkan kinerja bawahan atau

pelaksana anggaran menjadi tidak efektif karena target yang diberikan terlalu

menuntut namun sumber daya yang diberikan tidak mencukupi (overloaded).

Dalam proyeksi, atasan atau pemegang kuasa anggaran kurang mengetahui

potensi dan hambatan yang dimiliki oleh bawahan atau pelaksana anggaran

sehingga memberikan target yang sangat menuntut dibandingkan dengan

kemampuan bawahan/pelaksana anggaran (Ompusunggu dan Banowo, 2006).

Saat ini proses penyusunan anggaran tidak hanya dilakukan oleh manajer

puncak saja namun manajer-manajer tingkat bawah juga ikut terlibat di dalam

proses penyusunan anggaran. Keterlibatan manajer-manajer tingkat bawah dalam

penyusunan anggaran yang menyangkut sub bagiannya menyebabkan tercapainya

kesepakatan antara manajer puncak dengan manajer-manajer tingkat

bawah/pelaksana anggaran mengenai anggaran tersebut. Proses dimana

manajemen tingkat bawah diberi kesempatan untuk terlibat, mempunyai pengaruh

pada proses pembuatan anggaran dinamankan partisipasi anggaran (Brownell,

1982).

Informasi (information) yaitu data yang telah diubah menjadi konteks

yang berarti dan bermanfaat bagi pengguna-pengguna tertentu (Daft, 2006).

Informasi sangat dibutuhkan oleh berbagai pihak. Dalam pengambilan keputusan

dibutuhkan suatu informasi. Bila tidak ada informasi maka pengambilan

keputusan tidak dapat dilakukan, kalaupun pengambilan keputusan tersebut

2
dilakukan tanpa adanya informasi yang mendukung maka keputusan yang diambil

dapat keliru.

Baiman (1982) dalam Kren (1992) mengidentifikasi dua jenis informasi

utama dalam organisasi yaitu decision influencing dan job relevant information

(JRI), yakni informasi yang memfasilitasi pembuatan keputusan yang

berhubungan dengan tugas. Baiman (1982) dalam Yusfaningrum dan Ghozali

(2005) menambahkan bahwa JRI membantu bawahan/pelaksana anggaran dalam

meningkatkan pilihan tindakannya melalui informasi usaha yang berhasil dengan

baik. Kondisi ini memberikan pemahaman yang lebih baik pada bawahan

mengenai alternatif keputusan dan tindakan yang perlu dilakukan dalam mencapai

tujuan.

Apabila dalam perusahaan terdapat informasi yang memfasilitasi

pembuatan keputusan yang berhubungan dengan tugas atau job relevant

information (JRI) maka manajer yang terlibat dalam pembuatan anggaran akan

menyusun target anggaran dengan baik. Dengan adanya job relevant information

(JRI) manajer tidak akan melakukan pembiasan target anggaran guna mencapai

target anggaran dengan mudah namun manajer akan berusaha mencapai target

anggaran yang telah ditetapkan sebab job relevant information (JRI) yang ada

akan memberikan informasi-informasi bagaimana mencapai target anggaran

dengan efektif dan efisien. Usaha untuk mencapai target anggan tersebut akan

mengakibatkan meningkatnya kinerja manajer.

Menurut Siegel dan Ramanauskas-Marconi (1989), salah satu fungsi

anggaran yaitu berperan sebagai standar kriteria pengukuran kinerja yang dapat

3
diperbandingkan dengan hasil-hasil operasi aktualnya. Dengan kata lain, anggaran

merupakan basis untuk mengevaluasi kinerja dari para manajer pusat biaya dan

pusat laba.

Dalam suatu perusahaan manajer-manajer menerima kompensasi berupa

bonus apabila mampu memenuhi target anggaran dan menerima punishment bila

target anggaran yang telah ditentukan tidak dapat dipenuhi. Untuk mencapai

tujuan tersebut maka manajer akan berusaha untuk mencapai target anggaran yang

pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja manajer. Kinerja manajerial

merupakan kinerja para individu dalam kegiatan manajerial meliputi, antara lain,

perencanaan, investigasi, koordinasi, supervisi, pengaturan staf, negosiasi, dan

representasi (Mahoney et al., 1963 dalam Sumarno, 2005.

4
BAB II
Fungsi Manajemen Dan Fungsi Perusahaan
2.1 Implementasi fungsi manajemen dalam menjalankan perusahaan
Manajemen Perusahaan
Apa itu manajemen perusahaan? Pengertian Manajemen Perusahaan secara
umum adalah serangkaian unsur dalam perusahaan sebagai proses memimpin,
mengarahkan dan mengadministrasikan sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Melalui penjelasan pengertian manajemen perusahaan tersebut sudah terlihat
bahwa manajemen adalah unsur penting yang harus dimiliki sebuah perusahaan
atau bisnis.
Dalam sebuah perusahaan, manajemen merupakan komponen penting
yang harus dimiliki perusahaan untuk mewujudkan visi misi yang ingin dicapai.
Tanpa adanya manajemen perusahaan yang baik atau struktur organisasi yang
jelas, tujuan perusahaan akan sulit dicapai dan justru menimbulkan ketidakjelasan
pekerjaan dan tanggung jawab setiap anggota atau timnya.
2.2 Pengertian Manajemen Perusahaan Menurut Para Ahli
Definisi manajemen menurut para ahli, diantaranya :
1. George R. Terry (1997)

Menurut George R. Terry, manajemen di perusahaan adalah suatu proses


yang berbeda terdiri dari perencanaan (planning), penyusunan (organizing),
pengarahan (actuating), dan pengendalian (controlling) dimana dilakukan untuk
mencapai tujuan utama perusahaan dengan melibatkan manusia dan sumber daya
lainnya.
2. Koontz

Menurut Koontz, arti manajemen perusahaan adalah suatu seni yang


produktif yang didasarkan pada sebuah pemahaman ilmu dimana ilmu dan seni
tersebut tidak bertentangan, namun keduanya saling melengkapi.
3. Wilson

Menurut Wilson, manajemen perusahaan adalah serangkaian tindakan dan


upaya anggota perusahaan untuk mencapai sasaran atau target bisnis yang

5
dinaungi perusahaan tersebut dimana proses tersebut dicapai melalui aktivitas
yang sistematis.
4. Stoner

Menurut Stoner, manajemen perusahaan adalah proses dalam membuat


suatu perencanaan, penyusunan, pengendalian, serta memimpin berbagai usaha
dari anggota entitas atau organisasi dengan menggunakan semua sumber daya
yang dimiliki untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
5. Lawrance A. Appley

Menurut Lawrance A. Appley, manajemen perusahaan adalah sebuah seni


untuk mencapai sebuah tujuan yang dinginkan dan dilaksanakan dengan usaha
orang lain.
6. Mary Parker F

Menurut Mary Parker F, manajemen di dalam perusahaan adalah suatu seni,


tiap-tiap pekerjaan bisa diselesaikan dengan bantuan orang lain.
2.3 Fungsi Manajemen Perusahaan
Seberapa penting manajemen perusahaan? Dari beberapa pengertian
manajemen perusahaan diatas, sehingga dengan adanya manajemen perusahaan
yang baik dan terstruktur dalam sebuh bisnis atau organisasi memiliki beberapa
fungsi penting antara lain sebagai berikut:
1. Memimpin (Leading)

Manajemen perusahaan yang dijalankan oleh seorang manajer yang


bertindak untuk memimpin agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Adanya
seorang manajer yang menjalankan manajemen perusahaan memiliki tugas untuk:
Mengambil keputusan, Melakukan komunikasi, Memberi motivasi, Menentukan
sumber daya manusia untuk masuk divisi tertentu, Pengembangan SDM melalui
penilaian terhadap hasil kinerja dengan memberikan saran maupun promosi.
2. Merencanakan (Planning)

Manajemen di dalam perusahaan berfungsi sebagai perencana kegiatan dan


aktivitas seperti apa yang akan dilakukan anggota perusahaan. Perencanaan
tersebut meliputi: Menentukan jenis kegiatan, Menetapkan waktu pelaksanaan

6
kegiatan, Membuat target atau sasaran dari setiap kegiatan, Mengatur jadwal
(scheduling), Mengendalikan biaya agar tidak over budget, Membuat standar
operasional prosedur dari setiap kegiatan.
Fungsi ini sangat penting karena tanpa adanya manajemen perusahaan yang
baik, perusahaan akan sulit bergerak sesuai dengan tujuannya.
3. Menyusun (Organizing)

Adanya manajemen perusahaan dapat berperan sebagai pengatur dan


penghubung antar divisi pekerjaan sehingga pelaksanaan setiap tanggungjawab
lebih efisien dan efektif, seperti: Membuat desain struktur organisasi,
Menentukan job description, Mendelegasikan tanggung jawab, Menetapkan
hubungan-hubungan yang membedakan antara atasan dan staff, Mendeskripsikan
setiap yang hal yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya manusia.
4. Pengawasan (Controlling)

Setiap kegiatan dan tanggung jawab masing-masing divisi di dalam


perusahaan perlu dilakukan pengawasan guna pengendalian jika sewaktu-waktu
terjadi penyimpangan dari suatu divisi. Manajer perusahaan berkewajiban
untuk mengarahkan, memberi saran dan menentukan keputusan seperti apa yang
harus diambil jika terjadi penyimpangan.
Kegiatan pengawasan, pengendalian dan pengamatan meliputi:
Perkembangan pekerjaan, Pengukuran hasil pekerjaan, Melakukan tindakan
koreksi dan perbaikan terhadap kesalahan Tingkatan Level Manajemen
Perusahaan.
Umumnya level atau tingkatan manajemen dalam perusahaan terdiri dari
beberapa bagian, diantaranya:

1. Top Management

Pada level ini terdiri dari Boards of Director atau lebih dikenal dengan Chief
Of Executif, dan Senior Executif.
2. Midle Management

7
Pada tingkatan ini terdiri Departement of Division Head.
3. Lower Management

Di level ini terdiri dari Superintenden, General Foreman, dan Supervisor.


Jika mengacu kepada kemampuan manajerial dan kemampuan berfikir maka
mereka yang berada pada tingkatan tertinggi akan dituntut kemampuannya dalam
hal konseptual. Sedangkan mereka yang posisinya berada di level bawah akan
dituntut kemampuannya dalam hal teknis operasional dan kemampuan mikro.
2.4 Tugas Manajemen Perusahaan
Untuk mewujudkan fungsi-fungsi tersebut, perusahaan biasanya memiliki
beberapa komponen manajemen perusahaan yang terbagi berdasarkan tugas dan
tanggung jawabnya. Tugas dan tanggungjawab tersebut diwujudkan melalui
sistem atau divisi atau disebut juga departemen yang bertingkat yaitu:
1. Human Research

Divisi ini bertugas sebagai penilai yang memberikan saran dan wawasan
terhadap sumber daya yang biasanya dipimpin oleh seorang HRD.
2. Credit Risk

Divisi yang bertanggung jawab untuk melindungi dan memberi pengawasan


terhadap aset perusahaan serta memegang informasi lengkap yang dapat
berpengaruh terhadap perusahaan.
3. Corporate Treasury

Divisi yang bertanggungjawab untuk mengelola keuangan perusahaan.


4. Compliance

Divisi yang bertindak untuk mengidentifikasi dan memberi bimbingan


terhadap pelanggaran aturan serta mendesain aturan yang efektif untuk
mendukung komitmen perusahaan.
5. Firm Risk Management

Divisi yang bertanggung jawab atas pengembangan manajemen risiko.


6. Firm Strategy and Execution

8
Divisi yang bertanggungjawab untuk membantu dalam pengambilan
keputusan.
7. Finance

Divisi yang melaporkan keuangan perusahaan kepada pimpinan.


8. Internal Audit

Divisi ini bertugas memberikan tinjauan independen dari kualitas


pengendalian internal, manajemen risiko, dan sistem tata kelola proses
perusahaan.
9. Market Risk

Divisi ini bertugas mengelola semua eksposur risiko pasar dalam kegiatan
bisnis perusahaan.
10. Operational Risk

Bagian dari perusahaan yang bekerja sama dengan unit bisnis dan kelompok
kontrol untuk membantu memastikan perusahaan memiliki program yang
transparan.
Dengan mendalami pengertian manajemen perusahaan maka suatu
perusahaan atau bisnis akan mempertimbangkan komponen manajemen apa yang
dibutuhkan. Tidak setiap perusahaan memiliki komponen tugas tersebut,
melainkan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

9
BAB III
HUBUNGAN ANGGARAN DENGAN AKUTANSI

Akuntansi dapat diartikan sebagai suatu cara yang sistematis untuk


melakukan pencatatan, penggolongan, peringkasan, analisis, serta interpretasi
terhadap peristiwa-peristiwa keuangan (financial) yang terjadi dalam perusahaan.
Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa Akuntansi menyajikan data-data
historis. Sedangkan budget menyajikan data taksiran-taksiran untuk jangka waktu
tertentu dimasa yang akan datang. Apabila dihubungkan, maka akan terlihat
bahwa antara Budget dan Akuntansi mempunyai kaitan yang erat, yaitu:
1. Akuntansi menyajikan data-data historis yang sangat dibutuhkan untuk
melakukan penaksiran-penaksiran yang akurat (forecasting), yang nantinya
akan dituangkan dalam Budget. Atau dengan kata lain Akuntansi
menyediakan data yang dibutuhkan dalam penyusunan Budget.
2. Akuntansi nantinya akan melakukan pencatatan secara sistematis dan
teratur tentang realisasi pelaksanaan Budget tersebut. Dengan demikian
Akuntansi menyajikan data lengkap tentang seluruh realisasi pelaksanaan
Budget. Dengan kata lain, dengan membandingkan antara data Akuntansi
dengan data Budget, dapat dinilai apakah perusahaan telah sukses dalam
bekerja atau tidak, telah efisien dalam bekarja atau tidak.
Oleh karena Akuntansi berperan sebagai pemasok data untuk menyusun
Budget, dan sekaligus berperan sebagai tolak ukur untuk mengevaluasi
pelaksanaan Budget, maka pencatatan dan semua sistematika yang dipakai dalam
Akuntansi harus sejalan dengan teknik pencatatan dan sistematika dalam Budget.
Terimakasih.
3.1 Chart Of Account (COA)
Chart of account (COA) merupakan suatu daftar kode perkiraan-perkiraan
seperti aset, ekuitas, pendapatan dan belanja/beban dalam suatu entitas sektor
publik. Sebagai tambahan informasi terhadap kode perkiraan, setiap daftar
baganakun mendeskripsikan isi dari akun tersebut, termasuk transaksi-transaksi
khusus yang berpengaruh terhadap saldonya (Bastian, 2006). Menurut (Yunarto,

10
2006), Chart of account adalah kumpulan account number (nomor perkiraan) yang
dipakai perusahaan. Account number adalah nomor perkiraan yang digunakan
untuk menggolongkan transaksi-transaksi sejenis. Di dalam suatu account number
biasanya terdapat informasi tempat terjadinya pendapatan atau biaya (cost center)
dan nama perkiraannya. Setiap perusahaan memiliki pola dan format chart of
account yang berbeda-beda.
3.2 Konsep Dasar Anggaran
3.2.1 Pengertian Anggaran
Anggaran adalah suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif
yang diukur dalam satuan mata uang tertentu dan satuan ukuran lain (Mulyadi,
2001). Hal serupa dikemukakan (Muljono, 2002) bahwa anggaran merupakan
suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan
perusahaan yang dinyatakan dalam unit satuan moneter yang berlaku untuk jangka
waktu (periode) tertentu yang akan datang. Anggaran adalah rencana detail
mengenai perolehan dan penggunaan keuangan maupun sumber daya organisasi
lainnya pada periode tertenu yang telah ditentukan. Selain itu, anggaran juga
merupakan representasi dari perencanaan masa depan organisasi atau perusahaan
yang disusun dalam bentuk laporan formal secara kuantitatif (sukoco, 2007).
Menurut (Usry, 2004), anggaran adalah pernyataan terkuantifikasi dan
tertulis dari rencana manajemen. Seluruh tingkatan manajemen
seharusnyaterlibatdalam membuatnya. Anggaran yang dapat dilaksanakan akan
meningkatkan koordinasi pekerja, klarifikasi kebijakan dan kristalisasi rencana.
3.2.2 Manfaat Anggaran
Kegunaan anggaran adalah untuk perencanaan dan pengendalian, evaluasi
kinerja dan untuk mengarahkan perilaku manajer dan karyawan (Darsono dan
Purwanti, 2008) Anggaran memiliki 5 peranan penting dalam mempengaruhi
perilaku individu-individu dan kelompok di setiap tingkatan proses manajemen di
antaranya (Usry, 2004):
1. Menetapkan sasaran
2. Memberikan informasi kepada individu-individu mengenai apa yang harus
diberikan untuk mencapai sasaran
3. Motivasi kinerja yang di inginkan

11
4. Evaluasi kinerja
5. Memberikan saran kapan tindakan koreksi sebaiknya diambil.
Ada dua hal yang perlu dicermati berkaitan dengan anggaran, yaitu
perencanaan dan pengontrolan biaya. Perencanaan mencakup pengembangan
tujuan dan mempersiapkan berbagai anggaran untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Pengontrolan mencakup langkah-langkah yang akan
diambil pihak manajemen untuk meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan melalui kontribusi semua bagian di dalam
rganisasi.Kegiatan untuk mempersiapkan anggaran disebut penganggaran,
sementara kegiatan untuk mengontrol pelaksanaan anggaran apakah sesuai dengan
yang dianggarkan disebut pengontrolan anggaran (Sukoco, 2007).
Beberapa manfaat anggaran dalam proses manajemen suatu organisasi
antara lain (Haruman dan Rahayu, 2007):
1. Di bidang perencanaan
a. Membantu manajemen meneliti dan mempelajari segala masalah yang
berkaitan dengan aktivitas yang akan dilaksanakan.
b. Membantu mengarahkan seluruh sumber daya yang ada diperusahaan
dalam menentukan arah atau aktivitas yang paling menguntungkan.
c. Membantu arah atau menunjang kebijaksanaan perusahaan.
d. Membantu manajemen memilih tujuan perusahaan.
e. Membantu menstabilkan kesempata kerja yang tersedia.
f. Membantu pemakaian alat-alat fisik secara efektif dan efisien.
2. Di bidang pengendalian
a. Membantu mengawasi kegiatan dan pengeluaran.
b. Membantu mencegah pemborosan.
c. Membantu menetapkan standar baru.
3.2.2.1 Anggaran Sebagai Alat Perencanaan
Perencanaan berarti menentukan sebelumnya kegiatan yang mungkin dapat
dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Perencanaan merupakan upaya
antisipasi sebelum melakukan sesuatu agar apa yang dilakukan dapat berhasil
dengan baik. Perencanaan dengan menggunakan anggaran adalah perencanaan
dana yang tersedia seefisien mungkin. “Semua belanja membutuhkan dana dan

12
dana adalah sumber daya yang langka. Oleh karena itu, penyusunan anggaran
harus memperhitungkan berbagai kemungkinan belanja dana yang ada dan
menentukan kemungkinan mana yang paling menguntungkan bagi perusahaan.
Jadi, salah satu fungsi anggaran adalah menentukan rencana belanja
dan sumber dana yang ada seefisien mungkin (Nafarin, 2007).
3.2.2.2 Anggaran Sebagai Alat Pengendalian
Kegiatan pengendalian merupakan dilakukan oleh suatu perusahaan untuk
mencegah atau mendeteksi kualitas yang buruk (karena kulitas yang buruk
mungkin terjadi), kegiatan pengendalian terdiri dari kegiatan-kegiatan pencegahan
dan penilaian (Hansen dan Mowen, 2005). Menurut (Nafarin, 2007), anggaran
merupakan alat pengawasan atau pengendalian (controlling). Pengendalian berarti
mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan, dengan cara:
a. Membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran)
b. Melakukan tindakan perbaikan bila dipandang perlu atau bila terdapat
penyimpangan merugikan.
Menurut (Sukoco, 2007), setelah anggaran disiapkan dan disetujui,
pengendalian anggaran menjadi sangat penting. Bila proses persiapan
membutuhkan waktu satu tahun fiskal, pengendalian anggaran adalah proses
terus-menerus. Laporan anggaran akan digunakan secara berkala sebagai
mekanisme untuk mengkoordinasi, menimbang dan mengontrol berbagai kegiatan
administrasi di kantor. Detail yang dibutuhkan dalam laporan anggaran trsebut
akan ditentukan oleh tujuan penggunaan laporan. Karena laporan setiap
departemen secara berkala digabungkan untuk menghasilkan laporan anggaran
yang komprehensif, hanya sedikit detail yang mungkin akan dibandingkan tanpa
adanya penggabungan anggaran. Tujuan dasar penganggaran adalah
meningkatkan keuntungan perusahaan dengan meminimalisir pengeluaran.
Sebagian besar organisasi akan meraih keuntungan yang meningkat apabila
penganggaran yang dilakukan cukup tepat serta teliti dan perbedaan biaya aktual
dengan anggaran adalah minimal. Untuk itulah beberapa jenis laporan yang dapat
memperbandingkan kedua hal tersebut harus disiapkan oleh Manajer Administrasi
sebagai dasar pengendalian anggaran.
3.2.3 Penyiapan Laporan Anggaran

13
Dalam menyiapkan laporan anggaran, beberapa hal yang perlu diperhatikan
manajer adalah (Sukoco, 2007):
1. Situasi tertentu. Karena manajer dan eksekutif mempunyai tanggung jawab
yang cukup luas dan cenderung meningkat dari waktu ke waktu, mereka
hanya mempunyai sedikit waktu untuk memperhatikan seluruh kegiatan
administrasi yang berjalan lancar dan sesuai rencana. Untuk itulah manajer
diharapkan hanya memperhatikan situasi tertentu yang menunjukkan
aktivitas administrasi yang tidak sesuai dengan perencanaan maupun
anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Ketika menampilkan angka laporan, perbandingan dasar harus disajikan.
Menampilkan angka tanpa menyajikan dasar perbandingan yang
menjelaskan angka tersebut akan menjadikan perbandingan yang
dilakukan sia-sia. Perbedaan antara biaya aktual dan yang dianggarkan
dikenal dengan variance. Variance yang yang cukup besar perlu menjadi
perhatian Manajer Administrasi dan diharapkan mereka telah menyiapkan
langkah antisipasi yang dapat mengurangi variance itu.
3. Membantu pembaca meringkaskan informasi laporan sebanyak mungkin.
Penulisan laporan anggaran akan membantu manajer atau eksekutif yang
sibuk dengan meringkaskan informasi yang ditampilkan pada laporan
tersebut. Pada umumnya, karena laporan ditampilkan untuk tingkat
manajemen yang lebih tinggi, maka hanya ringkasan yang dibutuhkan.
Namun sebaiknya perlu disiapkan pula laporan yang detail apabila
pimpinan memerlukan penjelasan lebih lanjut mengenai kegiatan
administrasi tertentu yang memiliki variance cukup besar dibandingkan
anggaran yang telah ditetapkan.
4. Laporan harus mengandung informasi yang dapat memberikan penjelasan.
Untuk membantu pembaca, penjelasan tentang laporan yang telah disusun
akan sangat berguna. Mungkin penulis mengetahui alasan mengapa
pengeluaran tertentu melebihi anggaran yang telah disetujui. Penjelasan
mengenai situasi ini sebaiknya dapat dipahami oleh setiap pihak yang
membaca laporan tertentu.

14
5. Laporan harus standar. Membuat laporan yang berformat sama dari waktu
ke waktu akan membantu pembaca. Ketika membaca format yang standar,
pembaca dapat memahami dengan cepat informasi penting yang mirip
dengan laporan sebelumnya. Dengan menstandarkan format laporan akan
memudahkan pembaca membandingkan informasi yang terkandung dalam
satu laporan dengan laporan lain.

15
BAB IV
JANGKA WAKTU ANGARAN
4.1 Jenis Syarat Dan Sifat Anggaran Perusahaan

Sebagai alat bantu manajemen, anggaran perusahaan mempunyai lingkup


yang luas. Seluruh kegiatan yang ada di dalam perusahaan akan terkait dengan
anggaran perusahaan tersebut. Oleh karena hal tersebut maka anggaran
perusahaan ini akan terdiri dari berbagai macam anggaran yang mempunyai
kegunaan sendiri-sendiri. Anggaran yang satu bisa berbeda baik dari segi isi,
bentuk, maupun kegunaannya dengan anggaran yang lain. Agar tidak terkecoh
oleh beragamnya jenis anggaran yang ada di dalam perusahaan, maka perlulah di
ketahui bagaimana penggolongan anggaran yang benar sehingga tidak
menimbulkan kerancuan di dalam memisahkan masing-masing anggaran yang ada
di dalam perusahaan tersebut.
4.2 Jenis Anggaran Perusahaan Berdasar Ruang Lingkup

Berdasarkan ruang lingkup/intensitas penyusunannya anggaran dibedakan


menjadi anggaran komprehensif dan anggaran parsial. Di dalam praktek seringkali
perusahaan dapat memilih antara dua alternatif di pandang dari segi ruang lingkup
ataupun intensitas penyusunannya. Alternatif pertama menyusun budget dengan
ruang lingkup yang menyeluruh. Anggaran jenis ini disebut anggaran
komprehensif, karena jenis kegiatan yang dicakupnya meliputi seluruh aktivitas
perusahaan bidang marketing, produksi, keuangan, personalia, dan tertib
administrasi. Tetapi dalam kenyataannya seringkali perusahaan dengan sengaja
tidak memilih cara ini karena berbagai pertimbangan praktis. Misalnya
perusahaan hanya menyusun perencanaan produksi saja, karena tidak ada masalah
baik di dalam memasarkan hasil produksi maupun di dalam pembiayaannya.
Ataupun membatasi perencanaan segi keuangan saja, karena perusahaan sedang
mengalami kesulitan di bidang ini. Alasan lain yang sering tidak diakui yakni
karena memang tidak memiliki kemampuan (teknis dan pembiayaan) untuk
menyusun anggaran komprehensif.

16
4.3 Jenis Anggaran Perusahaan Berdasar Fleksibilitas

Berdasarkan fleksibilitasnya, anggaran dapat dikelompokkan menjadi dua


macam yaitu anggaran tetap (fixed budget) dan anggaran kontinyu (Continuous
bubget). Fixed budget adalah budget yang disusun untuk periode waktu tertentu di
mana volumenya sudah tersebut direncanakan revenue, cost dan expenses. Dalam
fixed budget tidak diadakan reviewing secara periodik. Penyusunan budget
dengan cara ini sangat jarang dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan. Cara ini
baru mungkin dipakai apabila asumsi dasar yang dipakai oleh perusahaan dalam
penyusunan anggaran tidak berubah sama sekali. Padahal dalam kenyataannya,
asumsi dasar tersebut selalu harus diubah, karena harus selalu disesuaikan dengan
perubahan-perubahan lingkungan yang ada.
Penyusunan budget dengan cara continuos budget mempunyai karakteristik-
karakteristik diantaranya :
Penyusunannya menurut periode tertentu, volume tertentu, dan
berdasarkan volume tersebut disusun rencana revenue, cost dan expenses.Untuk
mengetahui apakah asumsi-asumsi dasar masih dapat dipakai atau tidak, maka
secara periodik dilakukan penilaian kembali. Tentu saja bila sudah tidak reliable,
maka asumsi harus dirubah. penilaian kembali, dalam pelaksanaannya dapat
dilakukan setiap kwartal. apabila dalam satu kwartal tertentu ternyata telah terjadi
ketidak sesuaian, maka perlu dibuat anggaran baru untuk kwartal berikutnya.
penilaian kembali dapat juga dilakukan enam bulan sekali, tergantung dari
kebijaksanaan masing-masing perusahaan. Perusahaan yang merasakan sering
terjadinya perubahan lingkungan , merasa perlu untuk mengadakan penilaian
kembali relatif lebih sering, upamanya setiap kwartal. Sedangkan perusahaan yang
merasa jarang menghadapi perubahan-perubahan lingkungan yang dapat
mempengaruhi kegiatannya, menganggap bahwa enam bulan sekali adalah jangka
waktu paling tepat untuk mengadakan penilaian kembali.Ditambahkan anggaran
untuk satu triwulan pada periode anggaran berikutnya dengan menggunakan data-
data yang paling akhir dimiliki.
 Pemanfaatan budget continuous memiliki syarat sebagai berikut :

17
Memerlukan perekaman data ekstern secara terus menerus. Hal ini
diperlukan untuk mengetahui adanya perubahan lingkungan.memerlukan sistem
dan personalia akuntansi yang cepat dapat merekam, menganalisa serta
melaporkan adanya penyimpangan-penyimpangan dalam realisasi.

 Jenis Anggaran Perusahaan Berdasar Jangka Waktu

Jika anggaran perusahaan dipisahkan menurut jangka waktu anggaran, maka


akan diperoleh beberapa jenis anggaran sebagai berikut. Anggaran strategis
(Strategical budget ) yang merupakan anggaran jangka panjang, anggaran yang
berlaku untuk jangka panjang yaitu melebihi satu periode akuntansi (melebihi 1
tahun), berisikan hal-hal yang bersifat umum seperti misalnya kebijakan
perusahaan jangka panjang, gambaran perkembangan perusahaan dalam jangka
waktu yang panjang dan lain sebagainya.
Di samping anggaran jangka panjang ini terdapat anggaran jangka pendek
atau anggaran operasional yang disebut sebagai anggaran taktis ( Tactical budget
). Anggaran taktis ( Tactical budget )anggaran yang berlaku untuk jangka pendek,
yaitu satu periode akuntansi atau kurang.Budget disusun oleh panitia penyusun
anggaran ( Budgeting Committee ). Yang terdiri atas pemegang fungsi-fungsi
utama ( Budget Participative ).
 Syarat Sifat Anggaran Perusahaan

Untuk mengoptimalkan kegunaan anggaran, penyusunan anggaran perlu


memperhatikan beberapa syarat sifat anggaran seperti berikut :
Realistis. Artinya tidak terlalu optimis dan tidak pula terlalu
pesimis.Luwes. Artinya tidak terlalu kaku, dan mempunyai peluang untuk
disesuaikan dengan yang mungkin berubah. Untuk itu pihak manajemen perlu
mengamati perubahan lingkungan yang terus menerus terjadi agar dapat
melakukan penyesuaian bilamana diperlukan.Kontinyu. Artinya membutuhkan
perhatian terus-menerus dan tidak merupakan suatu usaha yang insidentil.

18
BAB V
JENIS BUDGET

A. BUDGET RUMAH TANGGA KELUARGA

Dr.Akram Ridha dalam bukunya Pintar mengelola keuangan keluarga


menjelaskan anggaran belanja rumah tangga adalah upaya untuk
menyeimbangkan atau meluruskan dua sisi timbangan antara pemasukan dan
pengeluaran di antara syaratnya adalah :
1. Harus disesuaikan dengan jangka waktu tertentu
2. Harus diketahui surplus-nya jika memang ada, lalu menentukan bagaimana
cara mengelola dan menginvestasikannya.
3. Harus diketahui defisitnya jika memang ada, lalu mengupayakan
bagaimana cara menutupnya

Menyusun anggaran belanja tentu harus dilakukan suami istri dan


merupakan kesepakatan bersama. Maka perlu diadakan musyawarah atau rapat
keluarga dalam penyusunan anggaran belanja rumah tangga ini.
Berikut adalah beberapa alasan kenapa kita harus mempersiapkan anggaran
belanja rumah tangga :
a. Memudahkan kita untuk memprediksi jumlah pemasukan dan pengeluaran

Anggaran belanja akan membantu kita memprediksikan berapa jumlah


pemasukan dan pengeluaran yang akan terjadi dalam jangka waktu tertentu.
b. Anggaran belanja akan membantu kita untuk menutupi defisit
(kekurangan)

Anggaran belanja dapat membantu kita untuk mempelajari lebih dulu cara
untuk menutupi defisit. Dengan demikian, kita bisa segera mengaturnya
sedemikian rupa sesuai kondisi-kondisi yang memungkinkan. Jika menemui
kesulitan, maka kita bisa melakukan evaluasi untuk menekan pos-pos
pengeluaran, atau paling tidak menangguhkannya.
c. Membantu kita cara efektif mengelola dana surplus

19
Dengan memiliki anggaran belanja maka akan membantu kita untuk
mempelajari cara-cara mengembangkan atau menginvestasikan dana surplus.
d. Anggaran belanja akan membantu kita memperkirakan berapa pemasukan
dan pengeluaran

Anggaran belanja dapat membantu kita untuk bermusyawarah dalam


memperkirakan berapa jumlah pemasukan yang didapat dan yang harus
dikeluarkan, serta bagaimana cara mengelola penghasilan.
e. Membantu anggota keluarga untuk memperhitungkan pemasukan,
pengeluaran dan pengaturannya secara efektif

Anggaran belanja dapat membantu anggota keluarga memperhitungkan


secara matang pemasukan, berikut pengaturannya agar bisa berkembang secara
efektif. Juga memperhitungkan pengeluaran berikut pengaturannya agar tidak
terjadi kebocoran.
f. Membantu anak-anak agar bisa mengatur keuangan sejak dini

Anggaran belanja dapat melatih dan membiasakan anak-anak bagaimana


cara mengatur keuangan dan ekonomi rumah tangga, sebagai persiapan jika kelak
mereka berkeluarga.
g. Menciptakan kestabilan ekonomi rumah tangga

Anggaran belanja dapat membantu menciptakan kestabilan ekonomi


rumah tangga. Juga membantu mewujudkan rumah tangga yang sakinah,
mawaddah dan warrahmah. Sebab kondisi ekonomi stabil, keuangan sehat tentu
akan membuat kualitas hubungan suami istri juga meningkat menjadi lebih baik.
Agar anggaran belanja yang disusun bersama oleh suami dan istri sukses bisa
dijalankan maka masing-masing keluarga harus memiliki beberapa karakter
penting. Sebab, pada kenyataannya tak sedikit juga yang sudah merencanakan dan
menyusun biaya anggaran belanja rumah tangganya akan tetapi tidak terlaksana
dengan baik.

1. Karakteristik yang Harus Dimiliki Keluarga Agar Anggaran Belanja


Rumah Tangga yang Disusunnya sukses terealisasi

20
Berikut adalah beberapa karakter yang harus dimiliki agar anggaran belanja
rumah tangga yang telah disusun menuai kesuksesan.
a) Musyawarah

Suami tanggung jawab utamanya adalah mencari nafkah sementara istri


membelanjakannya. Maka dibutuhkan musyawarah antara suami dan istri dalam
pengaturan anggaran belanja rumah tangga. Kalau misalkan ada anggota keluarga
lain maka ajaklah mereka untuk ikut berumusyawarah. Pastikan anggaran belanja
yang telah disusun adalah hasil musyawarah bersama, bukan hanya keputusan
sepihak.
b) Realistis

Dalam menyusun anggaran belanja rumah tangga harus realitsis


disesuaikan dengan kemampuan dan serta keperluan. Tidak terlalu optimis
berlebihan akan banyaknya penghasilan dan juga tidak terlalu pesimis takut tidak
memiliki penghasilan.
c) Keseimbangan

Seorang istri yang pintar adalah yang dapat mengatur pengeluaran sesuai
dengan pemasukan yang didapat. Bukan sebaliknya. Istri yang pintar tentu
memastikan terlebih dahulu jumlah pemasukannya baru membuat anggaran
belanja, menyusun apa saja yang akan dibeli.
d) Fleksibel

Harus fleksibel terutama saat menghadapi berbagai perubahan, seperti


anak sakit sehingga membutuhkan pengeluaran tak terduga atau kemungkinan lain
seperti gaji suami yang terlambat cair dan berbagai hal lainnya.
Itulah beberapa karakter penting yang perlu dimiliki oleh masing-masing keluarga
agar anggaran belanja yang telah disusun bersama sukses.

2. Aspek – Aspek Anggaran Belanja Rumah Tangga


Anggaran belanja rumah tangga sendiri terdiri dari empat aspek. Dua
aspek pokok (pendapatan dan pengeluaran) dan dua aspek pengikutnya (surplus
dan defisit) .

21
Melalui keempat aspek inilah langkah-langkah untuk mempersiapkan
anggaran belanja bisa dijalankan.
a. Menentukan Pendapatan
Pendapatan sendiri terdiri dari 3 jenis diantaranya adalah :
1. Pendapatan pokok

Pendapatan pokok adalah pendapatan yang bersifat periodik atau semi


periodik. Jenis pendapatan ini mempunyai sumber pokok yang bersifat permanen.
Contohnya gaji bulanan bagi para pegawai atau karyawan
2. Pendapatan penunjang

Pendapatan penunjang adalah pendapatan yang dihasilkan oleh kepala


keluarga dalam bentuk tambahan dan bersifat terduga, pendapatan ini bersifat
tidak pasti.
3. Pendapatan lain-lain

Pendapatan lain adalah pendapatan yang tidak terduga. Contohnya adalah


hadiah, warisan dan lain sebagainya.
4. Jangka waktu pendapatan

Pendapatan pokok jangka waktunya bisa bersifat bulanan, mingguan atau


harian. Di antara bentuk paling ideal untuk dijadikan patokan adalah pendapatan
yang bersifat bulanan.

b. Menentukan kondisi pendapatan dan proposi tabungan


Kondisi pendapatan dalam rumah mana pun kita akan mendapati bahwa
hal itu berkisar pada salah satu lima kondisi di bawah :
1. Pendapatan tetap dan memiliki pendapatan terduga

Kondisi yang pertama adalah saat memiliki pendapatan tetap dan terduga,
kondisi ini adalah paling baik, stabil dan aman. Jika kondisi keuangan anda seperti
ini maka akan memudahkan anda menentukan anggaran belanja rumah tangga.
Jika kondisi pendapatan anda seperti ini maka anda bisa menggunakan pendapatan
terduga sebagai tabungan.
2. Pendapatan tetap, tetapi tidak memiliki pendapatan terduga

22
Kondisi ini masih bagus. Tetapi kita harus menentukan kadar jumlah
tabungan dari pendapatan tetap. Maka formulanya adalah :
Pemasukan = Pendapatan tetap dikurangi jumlah tabungan
3. Pendapatan tidak tetap, tetapi cukup sampai pertengahan bulan.

Kondisi ini juga masih tergolong bagus, karena bisa dianggap sebagai
pendapatan tetap walaupun hanya cukup untuk setengah bulan. Kondisi ini hampir
menyerupai kondisi kedua. Setiap surplus dalam jangka setengah bulan bisa jadi
defisit pada bulan lain. Karena kondisi bulan yang satu berbeda dengan yang
lainnya. Oleh sebab itu kita harus mengumpulkan jumlah tabungan dari hasil rata-
rata setengah bulan. Maka rumusannya adalah
Pemasukan = Pendapatan rata-rata setengah bulan dikurangi jumlah tabungan
4. Pendapatan tidak tetap dan tidak cukup untuk hidup sampai pertengahan
bulan

Kondisi ini paling memprihatinkan. Pendapatan yang tidak cukup untuk


sampai pertengahan bulan bisa menyebabkan kesulitan dalam membuat anggaran
belanja (budget). Untuk menyiasatinya perlu menentukan kebutuhan primer
terlebih dahulu. Setelah itu, buatlah anggarannya untuk jangka waktu satu bulan.
Pemasukan atau pendapatan anda dalam kondisi seperti ini adalah setengah dari
kebutuhan-kebutuhan primer anda.
5. Para pemilik pendapatan serabutan (Freelance)

Freelance adalah para pekerja di sektor perdagangan, pemiliki usaha kecil,


pemilik apotik dan lain sebagainya. Mereka adalah para pemilik modal yang
dikelola sendiri. Tetapi mereka tidak dapat menentukan berapa pendapatan
perbulannya, karena pendapatannya bercampur aduk dengan modal sehingga sulit
ditentukan. Orang dalam kondisi ini harus pandai mengatur keuangannya,
memastikan hanya boleh mengambil keuntungan saja agar modalnya tidak
tergerus yang menyebabkan akhirnya usahanya bangkrut.

c. Menentukan skala prioritas


Masalah pembelanjaan anggaran rumah tangga telah diatur oleh prinsip-
prinsip syariat Islam seperti berikut :

23
1. Prinsip halal dan baik atau dengan kata lain tidak haram dan tidak kotor
2. Prinsip hidup sederhana atau dengan kata lain tidak boros dan tidak terlalu
irit
3. Prinsip keseimbangan antara memprioritaskan kebutuhan primer dengan
kebutuhan-kebutuhan lainnya.
4. Menentukan pengeluaran

Untuk menentukan pengeluaran tentu kita harus mengelompokkan


pengeluaran berdasarkan waktu. Dalam kehidupan keluarga ada beberapa jenis
pengeluaran diantaranya adalah :
1. Pengeluaran yang bersifat harian contohnya untuk kebutuhan pokok
seperti makan
2. Pengeluaran yang bersifat mingguan contohnya liburan seminggu sekali
3. Pengeluaran yang bersifat bulanan contohnya membayar listrik, iuran
masyarakat, biaya bulanan anak sekolah dan sejenisnya
4. Pengeluaran yang bersifat tahunan contohnya biaya perayaan lebaran,
berkurban dan sejenisnya
5. Pengeluaran yang bersifat berkala pengeluaran untuk ibadah umrah,
merenovasi rumah dan sejenisnya
6. Pengeluaran yang bersifat sekali seumur hidup contohnya untuk
menunaikan ibadah haji, membantu biaya pernikahan anak dan sejenisnya.

3. Tips Belanja Hemat dan Produktif


Berikut adalah beberapa tips belanja agar kondisi keuangan tetap sehat.
a. Membeli barang yang benar-benar dibutuhkan
b. Kalau bisa makan di rumah, usahakan makan di rumah
c. Menetapkan jadwal belanja
d. Berpikir kreatif untuk mengatasi suatu masalah
e. Belajar untuk menangguhkan
f. Makan satu piring untuk dua orang
g. Tidak menjadi budak dari brand dan model
h. Membaca do’a saat berbelanja di pasar

24
B. BUDGET NEGARA
1. Pengertian anggaran negara
Secara etimologis, istilah anggaran berasal dari bahasa Latin yaitu budga
atau budge (bahasa Inggris) dan etat de roi, bougette/bouge (Perancis), dan dalam
bahasa Belanda disebut begroting (groten), yang berarti memperkirakan.Untuk
memahami pengertian anggaran negara, maka di bawah ini adalah beberapa
pengertian anggraran negara yang dikemukakan oleh analis keuangan.
Pengertian anggaran negara menurut M. Marsono, anggaran negara adalah suatu
rencana pekerjaan keuangan yang pada satu pihak mengandung jumlah
pengeluaran setinggi-tingginya yang mungkin diperlukan untuk membiayai
kepentingan negara pada suatu masa depan dan pada pihak lain merupakan
perkiraan pendapatan (penerimaan) yang mungkin dapat diterima dalam masa
tersebut.
Sedangkan pengertian anggaran negara menurut M. Subagyo, anggaran
negara adalah suatu rencana yang diperlukan untuk membiayai segala
kegiatannya, begitu pula biaya yang diperlukan untuk menjalankan pemerintahan
disertai taksiran besarnya penerimaan yang didapat dan digunakan untuk
membelanjakan pengeluaran tersebut.
Pengertian budget atau anggaran negara menurut John F. Due adalah suatu
rencana keuangan untuk satu periode waktu tertentu. Anggaran belanja
pemerintah adalah suatu pernyataan mengenai pengeluaran atau belanja yang
diusulkan dan penerimaan untuk masa mendatang bersama dengan data
pengeluaran dan penerimaan yang sebenarnya untuk periode mendatang dan
periode yang telah lampau.
Pengertian anggaran negara yang ada pada berbagai literatur, namun para
ahli di bidang anggarn sepakat memberikan pengertian umum sebagai berikut :
anggaran negara merupakan rencana keuangan pemerintah dalam suatu waktu
tertentu, biasanya dalam satu tahun mendatang, yang satu pihak memuat jumlah
pengeluaran setinggi-tingginya untuk membiayai tugas-tugas negara di segala
bidang, dan di lain pihak memuat jumlah penerimaan negara yang diperkirakan
dapat menutup pengeluaran tersebut dalam periode yang sama.(Dedi
Nordiawan, Iswahyudi Sondi Putra dan Maufidah Rahmawati tahun 2007)

25
Dari definisi diatas dapat dijelaskan pengertian lebih lanjut sebagai berikut:
(Mahmudi tahun 2007).
a. Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasikinerja pemerintah
yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan
dalam ukuran finanasial (rupiah)
b. Penyusunan anggaran negara adalah suatu proses politik, penganggaran
merupakan proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran
dengan tahap yang sangat rumit dan mengandung nuansa politik yang
sangat kental karena memerlukan pembahasan dan pengesahan dari wakil
rakyat di parlemen yang terdiri dari berbagai utusan partai politik. untuk
diberi masukan dan kritik.
c. Berbeda dengan anggaran pada sektor swasta di mana anggaran
merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup untuk publik,
sebaliknya anggaran negara justru harus dikonfirmasikan kepada public
d. Anggaran negara merupakan instrumen akuntabilitas atas pengelolaan
dana publik dan pelaksanaan progam-program yang dibiayai dengan uang
publik. Proses penganggaran dimulai ketika perencanaan strategik dan
perumusan strategi telah diselesaikan. Jadi anggaran negara merupakan
artikulasi dari perumusan strategi dan perencanaan strategik yang telah
dibuat.
e. Tahap penganggaran menjadi sangat penting karena anggaran yang tidak
efektif dan tidak berorientasi pada kinerja akan dapat menggagalkan
perencanaan yang sudah disusun.

M. Subagyo memberikan unsur-unsur anggaran negara yag meliputi :


a. Kebijaksanaan pemerintah yang tercermin dalam angka-angka
b. rencana pemasukan untuk membiayai pengeluaran
c. memuat data pelaksanaan anggaran satu tahun yang lalu
d. Menunjukkan sektor yang diprioritaskan
e. Menunjukkan maju/mundurnya pencapaian sasaran, dan
f. Merupakan petunjuk bagi pemerintah untuk melaksanakan kebijakannya
satu tahun mendatang

26
Dalam penyusunan anggaran perlu diperhatikan perspektif berikut menurut
Harjono Sumodirjo:
a. Keadaan keuangan
b. Keadaan tenaga dan bahan baku yang tersedia dalam negeri
c. Keadaan tenaga dan bahan baku yang dapat didatangkan dari luar negeri
d. Pengalaman pelaksanaan anggaran tahun yang lalu dan tahun yang
berjalan.

Secara garis besar proses perencanaan dan penyusunan anggaran negara


dapat dikelompokkan menjadi dua pendekatan utama yang memiliki perbedaan
mendasar yaitu: (Enceng Koswara tahun 2008).
a. Anggaran tradisional atau anggaran konvensional, dan
b. Anggaran dengan pendekatan New Public Management (NPM)
Reformasi sektor publik salah satunya ditandai oleh munculnya era New
Public Management (NPM) yang telah mendorong usaha untuk
mengembangkan pendekatan yang lebih sistematis dalam perencanaan
anggaran sektor publik. Seiring dengan perkembangan tersebut, muncul
beberapa teknik penganggaran sektor publik, misalnya adalah teknik
anggaran kinerja (Performance Budgeting), Zero Based Budgeting (ZBB),
dan Planning, Programming, and Budgeting System (PPBS).
1. Komprehensif atau komparatif
2. Terintegrasi dan lintas departemen
3. Proses pengambilan keputusan yang rasional
4. Berjangka panjang
5. Spesifikasi tujuan dan perangkingan prioritas
6. Analisis total cost dan benefit (termasuk opportunity cost)
7. Berorientasi input, output, dan outcome (value for money), bukan
sekedar input.
8. Adanya pengawasan kinerja.

27
2. Fungsi anggaran negara
Menurut Simmons, fungsi anggaran negara adalah:
a. Fungsi hukum tata negara: alat otoritasi dan alat memilih sejumlah
alternatif ( kepentingan dan anggaran kegiatan )
b. Fungsi teknis pengurusan/ mikro-ekonomis: dasar pengurusan secara tertib
dan serasi serta dasar pertanggungjawaban bagi pelaksana.
c. Fungsi makro-ekonomis : alat kebijaksanaan dalam penentuan tingkat
belanja nasional
d. Pengawasan-pengawasan atas pelaksanaan anggaran
e. Pengesahan perhitungan anggaran dengan undang-undang

3. Sistem Anggaran Negara


Sistem anggaran negara saat ini terdiri dari 2 (dua) kompponen utama:
a. Anggaran untuk pemerintah pusat yang dibagi dalam:
 Anggaran rutin yang besarnya kira-kira 62 persen dari total pengeluaran
meliputi: belanja pegawai, belanja barang dan subsidi (BBM dan bukan
BBM)
 Anggaran pembangunan yang besarnya kira-kira 14 persen dari total
pengeluaran meliputi pembiayaan rupiah dan pembiayaan proyek. Untuk
anggaran pembangunan, peranan dana yang berasal dari negara-negara
donatur saat ini masih cukup besar.
b. Anggaran belanja untuk daerah, yang besarnya kira-kira 24 persen dari
total pengeluaran. Anggaran ini terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU),
Dana Bagi Hasil (DBH), dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Dana tersebut
di transfer ke pemerintah daerah baik provinsi, kabupaten maupun
kotamadya.

C. BUDGET PERUSAHAAN
1. Pengertian Anggaran Perusahaan
Anggaran perusahaan adalah suatu proses perencanaan dan pengendalian
kegiatan suatu operasi perusahaan yang dinyatakan dalam suatu kegiatan operasi

28
suatu perusahaan, yang dinyatakan dalam suatu kegiatan dalam satuan uang yang
bertujuan untuk memproyeksikan operasi perusahaan tersebut dalam proyeksi
keuangan.
2. Jenis-jenis Anggaran Perusahaan
Berikut ini merupakan jenis-jenis anggaran suatu perusahaan:
a. Anggaran penjualan
Anggaran penjualan adalah suatu anggaran yang dirinci dan diteliti
mengenai penjualan perusahaan dimasa depan, didalamnya berisi tentang rencana
jenis-jenis barang, harga, jumlah, waktu serta tempat penjualan barang tersebut.
Jenis anggaran penjualan memuat rencana penjualan selama periode waktu
anggaran yang umumnya satu tahun, dan dinyatakan dalam satuan uang dan
banyaknya
Tujuan anggaran penjualan dibuat oleh perusahaan supaya, mampu
memprediksi penjualan di masa depan. Dalam proses penyusunan anggaran
perusahaan, anggaran penjualan disebut sebagai anggaran kunci karena anggaran
ini dianggap sebagai dasar dari penyusunan anggaran yang lain.
b. Anggaran produksi
Jenis anggaran produksi adalah suatu anggaran yang dibuat untuk satu
periode anggaran dimana anggaran ini memuat rencana-rencana unit perusahaan.
Anggaran produksi merupakan landasan dari pembuatan anggaran biaya produksi.
(Baca juga: Jenis dan unsur biaya produksi )
c. Anggaran biaya bahan baku
Jenis anggaran biaya bahan baku merupakan anggaran yang sangat
diperlukan dalam berjalannya proses produksi. Tujuan anggaran bahan baku
adalah untuk dapat memberikan taksiran pada bahan baku yang dinyatakan dalam
satuan uang serta jumlah bahan baku.
Kemudian dari anggaran ini, akan dapat mengetahui bahan baku yang
dianggarkan dan dibeli. Anggaran biaya bahan baku digunakan sebagai patokan
untuk membuat anggaran kas dan laba-rugi
d. Anggaran tenaga kerja langsung
Tujuan anggaran tenaga kerja langsung digunakan untuk dapat menaksir
biaya tenaga kerja selama periode anggaran, serta dijadikan sebagai acuan dalam

29
pembuatan anggaran kas dan laba-rugi. Umumnya anggaran ini memiliki dua
macam dasar perhitungan yaitu: upah per unit dan upah per jam.
e. Anggaran overhead pabrik
Anggaran ini digunakan untuk membuat estimasi biaya overhead pabrik
dalam periode waktu tertentu.
f. Anggaran persediaan
Anggaran ini memuat tentang persediaan perusahaan dalam periode waktu
tertentu. Anggaran persediaan adalah suatu anggaran yang direncanakan secara
rinci dan jelas berapa nilai dan jumlah persediaan yang masih ada dalam periode
yang akan datang. Sedangkan pada perusahaan manufaktur terbagi dalam tiga
jenis persediaan, antara lain:
1) Persediaan material
2) Persediaan barang setengah jadi
3) Persediaan barang jadi

g. Anggaran biaya produksi


Anggaran ini terdiri dari anggaran biaya pemasaran dan anggaran biaya
administrasi serta umum. Dalam setiap anggaran berisi mengenai taksiran
pemasaran, biaya administrasi dan juga umum. Anggaran inidigunakan sebagai
standar dalam pembuatan anggaran kas dan rugi-laba.
h. Anggaran program
Anggaran program merupakan anggaran suatu aktivitas perusahaan yang
telah direncanakan dan disusun berdasarkan program utama perusahaan yang
berupa jenis produk. Tujuan anggaran program umumnya digunakan dalam
menganalisa keselarasan dalam setiap program perusahaan.
i. Anggaran pertanggungjawaban
Anggaran pertanggungjawaban adalah anggaran atas suatu aktivitas yang
direncanakan dan disusun berdasarkan pusat pertanggungjawaban yang terdapat
dalam perusahaan tersebut. Anggaran pertanggungjawaban ini dijadikan sebagai
alat pengendali yang digunakan manajer.
j. Anggaran pengeluaran modal
Anggaran yang berkaitan dengan rencana perubahan aktiva tetap suatu
perusahaan dalam periode waktu anggaran disebut dengan anggaran pengeluaran

30
modal. Dibuatnya anggaran ini atas dasar estimasi penjualan, serta digunakan
sebagai standar penyusunan anggaran perusahaan sepert kas, biaya overhead
pabrik, dan biaya non produksi.
k. Anggaran kas
Anggaran kas berisi tentang estimasi sumber dan penggunaan kas dalam
periode waktu tertentu. Anggaran kas terdiri atas anggaran operasi dan
pengeluaran modal, serta dapat dijadikan sebagai standar dalam penyusunan
anggaran neraca. Anggaran ini dianggap sebagai hal yang penting oleh perusahaan
karena dapat dijadikan sebagai penjagaan likuiditas perusahaan itu.
l. Anggaran rugi-laba
Anggaran rugi-laba ini mengandung taksiran rugi atau laba perusahaan
selama jangka waktu anggaran. Anggaran rugi-laba ini disusun berdasarkan
anggaran operasi dan juga digunakan sebagai patokan penyusunan anggaran
neraca.
m. Anggaran neraca
Anggaran neraca berisi tentang rencana posisi keuangan atau aktiva, utang
dan modal suatu perusahaan di awal dan akhir periode. Penyusunan anggaran
neraca ini berdasarkan anggaran kas dan anggaran rugi-laba, serta digunakan
sebagai tolak ukur dalam menyusun anggaran perubahan posisi keuangan. (Baca
juga: Mengenal neraca saldo dan contohnya )
n. Anggaran perubahan posisi keuangan
Anggaran perubahan posisi keuangan berisi tentang rencana perubahan
utang, aktiva, dan modal perusahaan selama periode anggaran. Penyusunan
anggaran ini berdasarkan anggaran neraca.
Berdasarkan ruang lingkup/ investasi perusahaan, anggaran dapat dibedakan
menjadi dua jenis yaitu :
a. Anggaran parsial

Yaitu anggaran yang ruang lingkupnya terbatas,misalnya anggaran untuk


bidang produksi atau bidang keuangan saja.
b. Anggaran Komprehensif

31
Yaitu anggaran dengan ruang lingkup menyeluruh karena kegiatannya
meliputi seluruh aktivitas perusahaan dibidang marketing,produksi, keuangan,
personalia dan administrasi.
Berdasarkan fleksibelitasnya, anggaran dibedakan menjadi :
a. Anggaran Tetap (fixed budget)

Adalah anggaran yang disusun untuk periode tertentu dengan volume yang
sudah ditentukan dan berdasarkan volume tersebut disusun rencana mengenai
revenue, cost dan expense.
b. Anggaran kontinyu (continues budget)

Adalah anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu dan


berdasarkam volume tersebut diperkirakan besarnya revenue, cost dan expense,
namun secara periodik dilakukan penilaian kembali.
3. Tujuan penyusunan anggaran bagi perusahaan
Berikut ini merupakan tujuan atas penyusunan anggaran yaitu :
a. Untuk mengungkapkan sasaran, harapan, serta target perusahaan secara
jelas dan formal, sehingga dapat menghindari kerugian dan memberikan
arah kepada manajemen dalam mencapai tujuan.
b. Untuk menginformasikan serta mengkomunikasikan sasaran, harapan,
serta target manajemen kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan
perusahaan, sehingga anggaran yang dibuat dapat dimengerti, didukung,
dan dilaksanakan.
c. Untuk menyediakan rencana tentang aktivitas perusahaan secara rinci
dengan tujuan untuk mampu mengurangi ketidakpastian dan memberikan
arah yang jelas kepada pihak-pihak yang berkaitan demi mencapai tujuan
perusahaan.
d. Untuk mengkoordinasikan cara atau metode yang akan dilaksanakan demi
memaksimalkan sumber daya yang tersedia.
e. Untuk memfasilitasi alat pengukur dan mengendalikan kinerja yang
dimiliki oleh individu atau kelompok yang berkaitan, serta memberikan
informasi dalam menentukan tindakan koreksi untuk perlu tidaknya
dilakukan
f. Menyatakan harapan dan sasaran perusahaan secara jelas dan formal

32
g. Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak terkait
h. Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dngan maksud
mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang lebih jelas
i. Untuk mengoordinasikan cara yang di tempuh dalam rangka
memaksimalkan sumber daya
j. Untuk menyediakan alat ukur dan mengendalikan kinerja individu dan
kelompok

4. Faktor-Faktor yang mempengaruhi anggaran perusahaan


a. Faktor Intern

Yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat didalam perusahaan


sendiri. Contoh : karyawan, modal, sumber daya, upah karyawan, penjualan tahun
lau, kapasitas produksi, dll
b. Faktor Ekstern

Yaitu data, informasi dan pengalaman yangterdapat diluar perusahaan,


tetapi dirasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan perusahaan.
Contoh : persaingan, tingkat pertumbuhan penduduk, tingkat penghasilan, tingkat
pendidikan masyarakat, agama, adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat,
perekonomian national maupun internasional, kemajuan teknologi dan berbagai
kebijakan pemerintah.

33
BAB VI
ANGGARAN PERUSAHAAN

I. Forecast Penjualan
Sebuah perusahaan pada saat akan membuat suatu anggaran penjualan,
langkah pertama kali yang dilakukan yaitu dengan membuat atau mempersiapkan
forecast penjualan terlebih dahulu, kegiatan ini bertujuan agar penjualan yang
berfluktuasi pada tahun sebelumnya dapat lebih terarah.
Sedangkan pengertian dari forecast penjualan itu sendiri adalah suatu
proyeksi atau perkiraan secara tekhnis yang berasal dari pada permintaan
langganan potensial untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai asumsi.
Ada lima faktor yang mempengaruhi suatu forecast atau peramalan penjualan
yaitu :
1. SIFAT PRODUK.
Pada faktor ini lebih mengedepankan pada sifat produk yang di hasilkan
oleh perusahaan, apakah produk ini bisa bertahan dalam jangka waktu yang
panjang atau dalam jangka waktu pendek.
2. METODE DISTRIBUSI.
Pada faktor ini lebih menitik beratkan pada metode distribusi yang dipakai
oleh perusahaan, dimana letak perusahaan apakah dekat dengan pasar atau dekat
dengan bahan baku.
3. BESARNYA PERUSAHAAN DIBANDING PESAING.
Pada faktor ini lebih melihat pada posisi suatu perusahaan pada pasar,
apakah perusahaan sebagai market leader, market chalangger, market follower,
atau market niecher.
4. TINGKAT PERSAINGAN.
Setelah mengetahui posisi perusahaan bagaimanakah tingkat persaingan
dengan perusahaan pesaing.
5. DATA HISTORIS.
Data historis yang diperlukan disini minimal berjumlah lima tahun terakhir
dari perusahaan.

34
Pada grafik penjualan suatu perusahaan, forecast penjualan ditunjukkan
dengan fungsi “Trend” yang berbentuk suatu garis lurus. Sehingga pengertian dari
Trend adalah suatu gerakan garis lurus dalam waktu yang panjang dan
mempunyai karakteristik bergerak yang lamban serta berjalan ke satu arah.
Dikarenakan forecast penjualan merupakan dasar yang utama untuk menyusun
anggaran penjualan, maka ada beberapa tekhnik yang di gunakan untuk menyusun
forecast penjualan, yaitu :
1. Forecast berdasarkan pendapat.
Merupakan data yang berasal dari
* Pendapat konsumen.
* Pendapat salesman.
* Pendapat sales manager.
* Pendapat para ahli.
2. Forecast berdasarkan perhitungan.
Pada tekhnik ini pembuatan forecast berdasarkan metode tertentu, adapun metode
yang digunakan adalah:
* Metode trend setengah rata – rata.
* Metode trend moment.
* Metode least square.
* Metode kuadratik.
Metode ini berbentuk garis lengkung, dan digunakan dalam perusahaan
yang kegiatan produksinya tidak beraturan, sehingga penggunaan metode ini
jarang dilakukan.
* Metode korelasi.
Penggunaan metode ini berdasarkan data historis yang berasal dari
variabel yang ditaksir ( Y ) dari data historis ( X ) yang sudah diketahui, yang
diduga mempengaruhi perkembangan dari data Yang ditaksir ( Y ).
* Metode trend bebas.
Caranya ditentukan dari data yang berdasarkan pendapat dan tentukan
standar defiasi yang paling kecil atau mendekati nol. Metode ini jarang digunakan
dengan alasan tidak memperhitungkan hitungan kualitatif dan berdasar pada data

35
subyektif, tidak berdasar pada model tertentu, tidak berdasarkan metode deduktif
dan induktif, tidak logis dan sistematis.
3. Forecast berdasarkan metode khusus.
Metode yang dipakai disini adalah
* Metode analisis industri.
Tahapannya,
Buat proyeksi permintaan industri, dan berikan nilai dalam persaingan, sehingga
di peroleh perhitungan,
Market share = Permintaan perusahaan : Permintaan industri X 100%.
Metode ini digunakan untuk jenis produk yang sama.
* Metode analisis product line.
* Metode analisis penggunaan akhir.
Penggunaan metode ini diperlukan pada perusahaan yang mengolah barang
setengah jadi menjadi barang siap pakai.
II. Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan merupakan anggaran yang sangat penting dalam
penentuan proyeksi penjualan dan penghasilan yang realistis dan pendukung
utama dalam menyusun rencana anggaran komprehensip perusahaan. Sebab jika
anggaran penjualan bersifat tidak realistis seperti "over convidance" atau terlalu
percaya diri maka sebagian besar bagian dari rencana laba keseluruhan juga akan
ikut tidak realistis.
Adapun defenisi dari anggaran penjualan itu sendiri adalah "Anggaran
yang menerangkan secara terperinci tentang penjualan perusahaan dimasa datang
dimana didalamnya ada rencana tentang jenis barang, jumlah, harga, waktu serta
tempat penjualan barang.
Anggaran penjualan perlu dikembangkan dengan teliti agar
anggaran¬anggaran operasi dan anggaran finansial saling isi mengisi dan saling
memantau dalam menyusun rencana anggaran komprehensip. Agar anggaran
penjualan lebih teliti dan meyakinkan maka diperlukan "Tim Peramal Penjualan"
yang terdiri dari beberapa ahli dari bidang distribusi dan didukung oleh ahli-ahli
bidang keuangan, produksi dan dari bidang lainnya. Peramalan penjualan akan
menilai target penjualan yang akan dicapai sebagai dasar penjualan.

36
Sebaliknya, rencana anggaran penjualan dapat dipergunakan untuk
menyusun pembuatan bagian-bagian dari anggaran-anggaran lainnya.
Tujuan utama dari anggaran penjualan adalah:
1. Mengurangi ketidakpastian dimasa depan
2. Memasukkan pertimbangan /keputusan manajemen dalam proses
perencanaan
3. Memberikan informasi dalam profit planing control
4. Untuk mempermudah pengendalian penjualan
Suatu anggaran penjualan yang lengkap sebaiknya menunjukkan gambaran
sebagai berikut :
•. Penjualan dirinci menurut bulan, kwartalan, semester dan tahunan.
•. Penjualan dirinci menurut jenis-jenis produk
•. Penjualan dilakukan menurut daerah pemasaran
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam rangka penyusunan anggaran
penjualan antara lain:
•. Penelitian dan peramalan penjualan
•. Fungsi anggaran penjualan
•. Tahap-tahap peramalan penjualan
•. Metode peramalan penjualan
1.1. Penelitian dan Peramalan Penjualan
Pada umurnnya apa yang direncanakan pada anggaran penjualan
merupakan dasar perencanaan dari seluruh komponen anggaran lainnya, artinya
perencanaan penjualan merupakan "kunci keberhasilan dari rencana anggaran
komprehensip. Taksiran proyeksi volume penjualan yang realistis akan
menggambarkan suatu rencana penjualan yang cukup tepat dan hampir mendekati
penjualan yang sebenarnya, paling tidak memenuhi target dan tidak mengalami
penyimpangan yang terlalu jauh.
Proyeksi volume penjualan yang teliti adalah hasil dari ramalan penjualan
yang teliti. Peramalan penjualan yang teliti akan tergantung dari beberapa segi
yang harus diperhatikan yaitu dari segi intern dan ekstern perusahaan.
Adapun contoh-contoh dari fakta intern/control label factor ialah:
* Modal yang dimiliki * Kapasitas produksi

37
* Kemungkinan investasi * Sumber daya manusia
* Kebijakan perusahaan * Hasil penjualan tahun lalu
* Pemilihan saluran distribusi * Fasilitas yang dimiliki perusahaan
Sedang contoh-contoh dari factor ekstern /uncontrollabel factor ialah:
* Keadaan pasar * Posisi perusahaan dalam pasar tsb.
* Persaingan * Tingkat pertumbuhan penduduk
* Selera konsumen * Kebiasaaan di masyarakat
* Adat istiadat * Tingkat penghasilan masyarakat
* Keadaan perekonomian nasional * Kemajuan teknologi
Kesimpulan yang dapat diperoleh bahwa dalam faktor intern perusahaan
pada umumnya dapat diawasi, sebab masalahnya bagi perusahaan semata-mata
adalah kemampuan manajemen untuk mengelola faktor-faktor produksi yang
tersedia. Tapi bagaimanapun, faktor-faktor ekstern perlu diperhitungkan
kemungkinannya dan kemungkinan inipun sulit diketahui maupun diramalkan
sehingga sering dianggap sebagai faktor yang diluar dugaan.
1.2. Fungsi Anggaran Penjualan
Fungsi dari anggaran penjualan dalam suatu perusahaan dapat disimpulkan
sebagai berikut :
•. Anggaran penjualan adalah dasar perencanaan atas kegiatan perusahaan pada
um um nya.
Anggaran penjualan terlebih dahulu disusun baru kemudian komponen-
komponen anggaran lainnya, sehingga dapat menggambarkan suatu rencana
anggaran komprehensip. Kemudian tahap berikutnya segera dapat menyusun
anggaran produksi untuk memenuhi jumlah barang jadi yang harus segera di
produksikan untuk memenuhi penjualan.
•. Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi dan mengarahkan setiap
pelaksanaan divisi Pemasaran.
Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi adalah untuk memantau tugas
kepada divisi produksi supaya jangan kehabisan persediaan barang jadi dan
sebaliknya anggaran produksi memantau kebagian pembelian, sehingga terdapat
keserasian dalam membentuk anggaran komprehensip.
•. Anggaran penjualan sebagai alat pengorganisasian

38
Anggaran penjualan berarti penetapan target-target penjualan atas setiap
anatomi organisasi pemasaran yang dilakukan oleh para penjual, pengawas
penjual dan manajer-manajer pemasaran. Pihak-pihak diatas perlu diorganisasikan
sesuai dengan daerah-daerah pemasaran guna mencapai target penjualan yang
tertera pada anggaran penjualan.
•. Anggaran penjualan sebagai alat pengawasan bagi manajemen
Keberhasilan suatu anggran konprehensif dalam suatu perusahaan
tergantung kepada keberhasilan anggaran penjualan. Sebaliknya dengan tersusun
anggran penjualan secra terperinci memungkinkan manajemen lebih gampang
untuk menyusun anggran lainnya adalah berpedoman kepada anggran penjualan.
1.3. Tahap-tahap Peramalan Penjualan
Tahap-tahap peramalan penjualan dapat dibagi atas beberapa analisa
sebagai berikut:
•. Analisa penjualan
Analisa penjualan pada masa yang lalu, merupakan analisa bulanan,
kuartalan, tahunan ataupun triwulan dan panca tahunan, yang berhubungan
dengan analisa produk, daerah pemasaran, langganan maupun pesanan atas
barang-barang. Analisa penjualan adalah suatu analisa tentang penjualan yang
berhubungan erat dengan daerah pemasaran, produk, langganan, pesanan dan lain-
lain.
•. Analisa pasar
Analisa pasar sangat penting sekali mengingat taksiran permintaan
ataupun potensi penjualan, dengan cara menentukan porsi pasar suatu barang
tertentu. Analisa pasar jangka panjang dan jangka pendek diadakan melalui
peramalan penjualan dengan mempelajari potensi permintaan. Selain itu beberapa
segi yang perlu dianalisa dalam penelitian pemasaran antara lain adalah peramalan
penjualan, cara¬cara pemasaran, peranan reklame dan promosi, penentuan lokasi
perusahaan, penelitian selera konsumen, analisa produk dan penentuan harga jual.
•. Analisa fungsi produksi
Analisa fungsi produksi merupakan kemampuan manajemen dalam
pengalihan faktor-faktor produksi yang tersedia menjadi produksi sehingga

39
tersedianya kuantitas penjualan tergantung kepada kuantitas produksi yang akan
dihasilkan sesuai dengan faktor-faktor produksi yang tersedia.
III. Anggaran Produksi
Anggaran produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya
mengenai orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain serta modal
yang diperlukan untuk memproduksi barang pada suatu priode tertentu dimasa
depan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau diramalkan. Dan adapun tujuan
dari perencanaan produksi adalah sebagai berikut :
a. Untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu, misalnya berapa hasil yang
diproduksi supaya dapat dicapai tingkat keuntungan dengan persentase tertentu
dari keuntungan setahun terhadap penjualan yang diinginkan.
b. Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap
mempunyai market share tertentu.
c. Untuk mengusahakan supaya perusahaan pabrik ini bekerja pada tingkat efisien
tertentu.
d. Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan kesempatan
kerja yang sudah ada dapat sernakin berkembang.
Prosedur Anggaran Produksi
Suatu produksi dapat berjalan dengan lancar apabila interaksi antara
faktor-faktor produksi yang digunakan. Apabila hal tersebut dilakukan dengan
sempurna maka akan menghasilkan output yang baik. Dengan adanya pengaturan
dalam faktor-faktor produksi tersebut dapat diperbaiki tingkat efektifitas dan
efisiensi proses produksi yang akhirnya tujuan manajemen produksi akan dapat
dicapai dengan baik.
Pengolahan faktor-faktor produksi yang ada sebaiknya dilakukan
berdasarkan kesempatan yang dimiliki selanjutnya dipilih kesempatan yang mana
dapat dicapai, sebenarnya sangat banyak kesempatan terbuka untuk dilaksanakan,
tetapi karena adanya keterbatasan dalam faktor-faktor produksi, maka harus
dilakukan suatu prosedur sesuai dengan jenis usaha dan kegiatan yang dilakukan.
"Secara formal dapat dinyatakan bahwa prosedur merupakan bagian dari urutan
kronologis dan cara yang ditetapkan untuk melaksanakan suatu pekeljaan. Urutan
kronologis tugas-tugas merupakan ciri khas dari setiap prosedur, sebuah prosedur

40
menunjukkan bagaimana masing-masing tugas akan dilaksanakan dan siapa yang
akan melaksanakannya".
Untuk itu peranan prosedur perencanaan produksi dalam setiap perusahaan
sangat besar, karena seluruh tugas yang dilakukan dalam proses produksi harus
ditetapkan dalam rencana. Dalam menetapkan prosedur perencanaan maka
pimpinan harus memperhatikan tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Menetapkan tujuan maupun serangkaian tujuan
b. Merumuskan keadaan saat ini
c. Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan
d. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Anggaran Produksi
Untuk dapat membuat suatu perencanaan yang baik haruslah diperhatikan
masalah yang terdapat didalam perusahaan dan masalah-masalah yang datangnya
Faktor-faktor Internal dan Eksternal dalam Penyusunan Budget Produksi
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berada dalam perusahaan yang
mempunyai pengaruh terhadap kelangsungan perusahaan :
a. Penjualan tahun lalu'bisajadi patokan
b. Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan harga jual
c. Syarat pembayaran barang yang dijual
d. Pemilihan saluran distribusi
e. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan (Quantitatif atau Qualitatif)
f. Modal kerja yang dimiliki perusahaan (Current asset -Current liabilities)
g. Fasilitas yang dimiliki perusahaan
Kebijaksanaan perusahaan yang dimiliki perusahaan dibidang-bidang lain.

Faktor-faktor eksternal/ faktor luar perusahaan, tapi memiliki pengaruh terhadap


perusahaan :
a. Persaingan
b. Tingkat pertumbuhan penduduk
c. Tingkat penghasilan masyarakat
d. Tingkat pendidikan masyarakat
e. Tingkat penyebaran masyarakat

41
f. Agama, adat istiadat dan kebijaksanaan masyarakat
g. Kebijaksanaan pemerintah
h. Keadaaan perekonomian internasional maupun nasional dan kemajuan
teknologi.
IV. Anggaran Bahan Mentah
Pengertian Budget ini ialah: Budget yang merencanakan secara lebih
terperinci jumlah unit bahan mentah yang diperlukan untuk penyelenggaraan
proses produksi secara periode yang akan datang, sebagai dasar untuk penyusunan
budget pembelian bahan mentah dan budget biaya bahan mentah.
Adapun bahan baku yang dipakai dalam suatu pabrik secara tradisional
dibagi menjadi bahan langsung dan bahan tak langsung (bahan pembantu). Bahan
langsung pada umumnya menyatakan semua bahan baku yang menjadi bagian
terpadu dari produksi jadi dan dapat ditetapkan langsung pada harga pokok
produk barang jadi.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunannya, yaitu:
1) Budget unit yang diproduksi, khususnya tentang kualitas, kuantitas barang yang
akan diproduksi dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang.
2) Berbagai standar pemakaian bahan dari masing-masing jenis bahan mentah
untuk proses produksi yang telah ditetapkan perusahaan.
V. Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Pada dasarnya Budget tenaga kerja sangat berhubungan erat dengan
rencana laba tahunan, mengingat upah tenaga kerja merupakan pas biaya yang
paling besar jika dibandingkan dengan biaya lainnya. Budget tenaga kerja harus
dikembangkan menurut jam kerja langsung dan biaya kerja langsung dan juga
harus dikembangkan menurut tanggung jawab dan menurut priode antara, hal, ini
penting untuk penaksiran biaya produksi tiap produk. Banyak perusahaan
mengembangkan label-label tenaga kerja sebagai cara untuk membantu dalam
merencanakan dan mengendalikan seluruh upah tenaga kerja. Dan perusahaan
juga harus menetapkan sistem upah yang digunakan, dibawah ini ada beberapa
sistem upah, yaitu:
1. Sistem upah harian
2. Sistem upah perpotong

42
3. Sistem upah bonus
VI. Anggaran Biaya Overhead Pabrik dan Operasi
Anggaran biaya yang mempunyai kerurnitan tersendiri adalah anggaran
biaya overhead, yaitu anggaran biaya yang berisikan biaya-biaya selain dari biaya
bahan baku dan tenaga kerja, yang ada pada proses produksi di perusahaan.
Kerumitan tersebut disebabkan karena banyak jenisnya, terutama dalam
masalah pembebanan yang dilakukan oleh perusahaan dan dalam pengendalian
biayanya. Disamping itu kerumitan lain adalah bahwa biaya overhead tersebut
tidak dapat ditelurusi dengan gampang dari produknya secara fisik.
Karena kerumitan inilah, maka pihak manajemen harus dengan bijaksana
dan hati-hati membuat keputusan yang menyangkut masalah biaya overhead ini,
agar tidak terjadi suatu anggaran yang menyimpang terlalu besar.
VII. Manfaat Anggaran Sebagai Perencanaan dan Pengawasan
Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu
manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan
juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang
telah ditetapkan.
Fungi Perencanaan
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsi ini
merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsi ini merupakan dasar
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya.
Winardi memberikan pengertian mengenai perencanaan sebagai berikut:
"Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan
membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang
dalam hal memvisualisasi serta merumuskan aktifitas-aktifitas yang diusulkan
yang dianggap perlu untuk mencapai basil yang diinginkan".
Dari kutipan di atas disimpulkan bahwa sebelum perusahaan melakukan
operasinya, pimpinan dari perusahaan tersebut harus lebih dahulu merumuskan
kegiatan-kegiatan apa yang akan dilaksanakan di masa datang dan hasil yang akan
dicapai dari kegiatan-kegiatan tersebut, serta bagaimana melaksanakannya.
Dengan adanya rencana tersebut, maka aktifitas akan dapat terlaksana dengan
baik.

43
Fungsi Pengawasan
Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam
perusahaan. Pengawasan itu merupakan usaha-usaha yang ditempuh agar rencana
yang telah disusun sebelurnnya dapat dicapai. Dengan demikian pengawasan
adalah mengevaluasi prestasi kerja dan tindakan perbaikan apabila perlu. Aspek
pengawasan yaitu dengan membandingkan antara prestasi dengan yang
dianggarkan, apakah dapat ditemukan efisiensi atau apakah para manajer
pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan. Tujuan
pengawasan itu bukanlah mencari kesalahan akan tetapi mencegah dan
nemperbaiki kesalahan. Sering terjadi fungsi pengawasan itu disalah artikan yaitu
mencari kesalahan orang lain atau sebagai alat menjatuhkan hukuman atas suatu
kesalahan yang dibuat pada hal tujuan pengawasan itu untuk menjamin
tercapainya tujuan-tujuan dan rencana perusahaan.

44
BAB VII
TAHAP TAHAP PERKEMBANGAN ANGGARAN

Accounting Media - Perkembangan anggaran atau budgeting dipandang dari segi


teknis operatif yang diinginkan pada dasarnya dapat dibagi dalam 4 tahapan:
1. Anggaran sebagai alat penaksir
Merupakan perkembangan yang peling awal dari anggaran sebagai
perencanaan. Aspek anggaran sebagai alat pengendali sedikit sekali dapat
diperoleh dari tahap ini. Sekali anggaran disusun dan disahkan pada awal tahun
tidak lagi dilakukan pengubahan. Bilamana terjadi pengubahan dalam kondisi
tertentu maka realisassinya akan berjalan terpisah dari anggaran.
Dengan demikian budget disusun hanya sebagai formalitas. Anggaran
dengan manfaat yang minimal itu ternyata cukup banyak dijumpai dalam praktek
karena alasan sebagai berikut:
a) Keadaan data yang minimal dan kurang menyebabkan sulitnya dilakukan
proyeksi secara tepat
b) Tingginya kadar ketidakpastian yang dihadapi perusahaan.
Sebagai alat penaksir, budgeting memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Budget bersifat statis
b) Tidak ada selisih rekening biaya
c) Analisis penyimpangan biaya dilakukan diluar sistem akuntansi
2. Anggaran sebagai plafond dan sekaligus alat pengatur otorisasi
Tahap ini dipakai mengingat dua hal sebagai berikut ini:
a. Data cukup tersedia sehingga memungkinkan dilakukan estimasi dengan cukup
akurat
b. Manajemen tidak menghendaki diubahnya budget yang telah disahkan.
Budget sebagai platfon sekaligus sebagai alat pengukur otorisasi pengeluaran
danamemiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Budget bersifat statis
b. Diberi peluang kemungkinan pengalihan pos biaya.
c. Perlu alat monitor untuk mengetahui pengeluaran dana yang telah terjadi.
d. Analisis penyimpanan biaya dilakukan diluar sistem akuntansi.

45
Ciri berikutnya pada tahap ini adalah
a. Anggaran bersifat dinamis
b. Biaya perlu berkorelasi dengan penghasilan penjualan atau memonitor tingkat
produksi
c. Perlu adanya monitoring pengeluaran dana atau kas
3. Anggaran sebagai alat penilai efisiensi
Tahap ini merupakan tingkat perkembangan paling akhir. Fungsi
perencana dan fungsi pengendalian keduanya sama menonjol. Dari segi
perencanaan angka standar berfungsi sebagai multiplier yang akurat. Oleh karena
itu, budget dengan mudah dapat disesuaikan dengan tingkat kegiatan dan tak perlu
khawatir pengubahannya bersifat berlebihan atau terlalu minim. Dari segi
pengendalian, jumla budget yang didasarkan atas angka yang benar juga berfungsi
sebagai alat penilaina efisiensi, karena angka standar yang dipaki memang efisien
dan fleksibel. Relisasi biaya yang melebihi atau kurang dari jumlah uang yang
dianggarkan dianggarkan pemborosan atau penghematan yang sebenarnya.
Budget pada tahap perkembangan yang terakhir ini membutuhkan dua persyaratan
sebagaimana berikut:
a. Sudah tersedianya perhitungan standar untuk esemua jenis biaya yang bersifat
variable
b. Perluanya frekuensi pelaporan rugi laba yang lebih sering sehingga
penyimpanan yang terjadi segerah diketahui akibatnya terhadap keuntungan dan
dicegah terulangnya kembali bila tidak diinginkan.
Pada tahap ini budget mempunyai ciri sebagai berikut:
1. Budget bersifat dinamis
2. Perhitungan anggaran atas dasar angka standar
3. Biaya terkorelasi dengan penghasilan penjualan atas produksi
4. Adanya rekening selisih biaya sebagai dasar analisis varience
5. Perlunya monitoring pengeluaran dana atau kas
6. Dapat dilakukan analisis varience secara valid

46
4. Anggaran sebagai alat motivator
Maksudnya setelah anggaran direncanakan maka akan diketahui besarnya
anggaran yang disusun dan untuk mencapai tujuan itu diperlukan peran serta para
manajer / karyawan dan nantinya para manajer / karyawan termotivasi untuk
mencapai tujuan itu. Sebagai balas jasa atas kinerja yang dilakukan, perusahaan
dapat memberi penghargaan pemberian komisi atau bonus terhadap kinerja
masing-masing manajer / karyawan perusahaan.
7.2 PEMILIHAN MANFAAT ANGGARAN YANG COCOK BAGI
Pemilihan manfaat yang cocok ini harus mempertimbangkan ciri – ciri
industri dan persaingan yang dihadapi perusahaan serta pengaruh ciri – ciri
tersebut terhadap sifat anggarannya. Ciri – ciri yang dimaksud antara lain :
a. Sifat persaingan yang dihadapi.
b. Sifat penjualan produk perusahaan.
c. Sifat proses produksinya.
d. Tingkat pemanfaatan kapasitas yang ada.
Ciri - ciri industri serta persaingan diatas akan sangat berpengaruh terhadap :
a. Pemilihan segmen pasar dan jenis pembeli yang menjadi sasaran pemasaran
hasil produksi.
b. Kebijakan tentang mutu produk,, harga serta pelayanan pada pembeli.
c. Pilihan kebijaksanaan product-mix
d. Pemeliharaan kondisi mesin sehingga selalu siap berproduksi sepanjang tahun.
e. Program – program penelitian dan pengembangan yang diperlukan untuk
memelihara kemampuan bersaing.
Kondisi serta batasan diatas pada gilirannya akan berpengaruh pada
anggaran sebagai suatu sistem, khususnya yang bersangkutan dengan isi atau
materi anggaran mekanisme cara penyusunannya, penyediaan dana yang
diperlukan, serta fleksibilitas yang dimiliki oleh anggaran ini sebagai alat
manajemen.
Dari berbagai penjelasan pada bab ini, maka dapat ditarik kesimpulan :
ü Anggaran tidak selalu mengambil jangka waktu tahunan, hal itu tergantung pada
derajat ketidakpastian yang dihadapi perusahaan.

47
Manfaat maksimal yang dapat diperoleh dari anggaran sebagai alat
manajemen ternyata membutuhkan persyaratan yang berat yang tidak selalu dapat
dipenuhi oleh setiap perusahaan.
Pemilihan prosedur anggaran fixed aupun continuous ternyata tidak hanya
dipengaruhi oleh ketetapan informasi yang dapat diperoleh, tetapi juga oleh cara –
cara penjualan yang dipergunakan.

48
BAB VIII
STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGANGGARAN BIAYA
Anggaran sebagai alat manajemen berfungsi merencanakan dan
mengawasi keuntungan. Cara menghitung keuntungan dari segi akuntansi maupun
dari segi anggaran tidak berbeda. Tapi dari segi penganggaran biaya memerlukan
perhatian khusus, karena beberapa hal yaitu :
• Satu item biaya. Misalnya bahan baku atau material dapat terjadi di berbagai
pusat anggaran. Sedangkan dalam pelaporan akuntansinya hanya dikenal satu item
biaya saja yaitu bahan baku atau material, yang semuanya masuk ke dalam
perhitungan harga pokok produksi.
• Penanggung jawab biaya, yang bertanggung jawab atas berbagai item biaya.
Sedangkan berbagai item biaya nanti di laporan akuntansinya mungkin akan
masuk ke dalam berbagai kelompok biaya atau pusat biaya, sesuai dengan fungsi
untuk apa biaya itu dikeluarkan. Oleh karena itulah kita perlu membedakan antara
penganggaran biaya dengan pemanfaatan biaya.
1. PENTINGNYA STRUKTUR ORGANISASI DALAM PENGANGGARAN
BIAYA
Struktur organisasi mencerminkan :
a. Pembagian tugas operasional pemasaran, produksi, keuangan dan administrasi
ke dalam berbagai jabatan yang dibentuk oleh perusahaan itu.
b. Pembagian wewenang dan tanggung jawab masing – masing pejabat sesuai
hirarki-nya.
c. Hubungan komando dan koordinasi antara berbagai jabatan yang ada pada
organisasi itu.
Organisasi dengan demikian akan memberikan kita gambaran tentang
siapa yang bertanggung jawab atas apa. Dengan demikian pembagian wewenang
dan tanggung jawab organisasi sekaligus juga mencerminkan pembagian dan
wewenang penganggaran. Oleh karena itu,untuk dapat merancang sistem
anggaran yang tepat untuk suatu organisasi, kita harus mempelajari secara cermat
struktur organisasinya terlebih dahulu.

49
2. PENGANGGARAN BIAYA DAN PEMANFAATAN BIAYA
Penganggaran biaya menunjukkan pada kita proses tentang bagaimana
menentukan siapa yang harus bertanggung jawab atas jenis biaya tertentu. Proses
ini mengharuskan kita untuk menginventarisasikan terlebih dahulu semua bagian
yang ada dalam perusahaan itu untuk dapat ditunjuk sebagai pusat anggaran.
Semua item biaya yang ada dalam perusahaan pada akhinya harus dibagi
habis dan ditentukan penanggung jawabnya. Penanggung jawab biaya dalam hal
ini belum tentu bisa menjadi pihak yang memperoleh manfaat akhir dari
dikeluarkannya biaya yang bersangkutan.
Penganggaran Biaya lebih dititikberatkan pada penanggung jawab
dikeluarkannya suatu biaya, sedangkan Pemanfaatan Biaya merupakan proses
akuntansi untuk membebankan biaya dari suatu pusat biaya kepada produk akhir
ataupun dari satu pusat biaya ke pusat biaya lain yang telah memanfaatkan jasa
yang dihasilkan pusat biaya pertama.

50
BAB IX
MEKANISME PENYUSUNAN DAN RELEVANSI ANGGARAN
Salah satu sasaran dilaksanakannya fungsi perencanaan adalah untuk
menjamin tercapainya tujuan yang telah ditentukan. Masing – masing tujuan ini
kemudian dapat diperinci lebih lanjut berikut ini :
a. Tujuan – tujuan yang umum, yang menyangkut hal – hal seperti :
 Ekonomis finansial

Ekonomis berupa peranan yang diinginkan oleh perusahaan sebagai lembaga


yang bergerak di bidang ekonomi, lalu Finansial berupa mencari keuntungan
sebagai persyaratan agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan
hidupnya.
 Konsumen

Bahwa produk yang dihasilkan harus dapat memberikan kepuasan kepada


konsumen dan memelihara hubungan baik dengan konsumen.
 Pemilik modal

Menjalin hubungan yang sebaik mungkin dengan kaum pemilik modal, agar
mereka tetap bersedia memberikan modalnya.
b. Tujuan – tujuan yang khusus, yang menyangkut hal – hal seperti :
 Produk, Misalnya perusahaan ingin dikenal sebagai produsen produk-produk
bermutu.
 Luas daerah pemasaran yang ingin dicapai, nasional atau regional.
 Market share yang dimiliki.
 Return on Investment tertentu.

1. MEKANISME PENYUSUNAN ANGGARAN


Untuk mencapai tujuan – tujuan diatas, perusahaan seharusnya menyusun
anggaran yang merupakan penjabaran secara lebih terperinci dari masing –
masing tujuan menjadi pogram kerja yang akan dilaksanakan. Di dalam garis
besarnya, mekanisme penyusunan anggaran berjalan paralel dengan pembagian
wewenang dan tanggung jawab operasional yang tercermin dalam bagan
organisasi perusahaan.

51
Komisi anggaran umumnya berada langsung di bawah Direksi, karena
baik dalam penyusunan maupun dalam pelaksanaannya anggaran perlu
melibatkan personalia dari berbagai bagian. Hal ini dilakukan agar anggaran
menjadi alat vital bagi manajemen untuk menggerakan serta mengarahkan
kegiatan – kegiatan seluruh bagian.
Keanggotaan dari Komisi Anggaran ini meliputi :
a. Salah seorang Anggota Direksi. Bertugas memberikan pedoman umum yang
akan dipakai dalam penyusunan anggaran, baik jangka pendek atau tahunan.
b. Manajer Pemasaran. Bertugas menyusun anggaran penjualan dan anggaran
biaya distribusi, termasuk biaya iklan dan promosi.
c. Manajer produksi. Bertugas menyusun anggaran yang berhubungan dengan
seluruh kegiatan produksi seperti : tenaga kerja, bahan mentah, pembelian, biaya
overhead dll.
d. Manajer Keuangan. Bertugas menyusun anggaran yang berhubungan dengan
posisi keuangan perusahaan seperti anggaran kas, anggaran rugi/laba dan neraca.
e. Manajer Bagian Umum, Administrasi dan Personalia. Bertugas menyusun
anggaran yang berhubungan dengan biaya umum, administrasi dan personalia.
Komisi Anggaran umumnya bukan merupakan organ yang tetap, melainkan hanya
dibutuhkan pada waktu – waktu tertentu saja, misalnya setiap akhir tahun guna
menyusun anggaran untuk tahun berikutnya. Rapat Komisi Anggaran lebih
banyak bersifat koordinatif, yang berfungsi untuk membentuk keserasian
pendapat.

52
BAB X
ANGGARAN KOMPREHENSIF (Comprehensive Budgeting)

Anggaran induk atau yang umum disebut anggaran komprehensif artinya


menyeluruh atau keseluruhan, merupakan jaringan kerja yang terdiri dari beberapa
anggaran terpisah yang saling bergantungan satu sama lainnya...
Anggaran Komprehensif artinya menyeluruh atau secara keseluruhan.
Dalam menyusun anggaran, perusahaan dapat melakukannya dengan dua cara,
yakni secara sebagian demi sebagian (partial) dan secara keseluruhan
(comprehensive). Karena itu dikenal Comprehensive Budget. Comprehensive
budget (Anggaran komprehensif) yakni penyusunan rencana perusahaan (Business
budget) secara keseluruhan.
Anggaran komprehensip merupakan anggaran dengan ruang lingkup yang
menyeluruh. Aktivitas yang tercakup dalam anggaran komprehensip mencakup
seluruh aktivitas perusahaan baik dalam bidang pemasaran, produksi, keuangan
dan administrasi.
Penyusunan anggaran komprehensif akan mendatangkan manfaat berupa
adanya pendekatan secara sistematis terhadap kebijaksanaan manajemen, serta
memper¬mudah diadakannya evaluasi tujuan akhir perusahaan secara kuantitatif.
Dengan menyusun anggaran komprehensif juga membantu fungsi pengawasan
yang lebih dinamis terhadap pelaksanaan kebijaksanaan-kebijaksanaan
manajemen. Secara lebih tegas istilah "Comprehensive" dalam penganggaran
dapat diartikan sebagai:

 Pemakaian secara lebih luas konsep-konsep penganggaran dalam setiap


kegiatan perusahaan.
 Pemakaian total sistem approach dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari.

Ada beberapa pedoman umum yang perlu diperhatikan dalam penyusunan


anggaran komprehensif, yaitu:

1. Mengadakan spesifikasi terhadap tujuan yang luas daripada perusahaan.


2. Mempersiapkan rencana-rencana pendahuluan secara keseluruhan.

53
3. Menyusun rencana jangka panjang dan jangka pendek.

Dengan berdasarkan pedoman di atas, anggaran komprehensif dapat


diuraikan menjadi komponen:
A. Substantive Plan:

Substantive Plan merupakan rencana yang mencerminkan tujuan apa yang


ingin dicapai oleh suatu perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang, strategi yang dipakai serta asumsikannya. Substantive Plan sedapat
mungkin disusun dalam bentuk yang formal sehingga dapat dijadikan pedoman
yangsungguh-sungguhbagiperusahaan.
B. Financial Plan:

Financial Plan merupakan penjabaran segala hal yang direncanakan


tersebut menjadi suatu anggaran yang memiliki perspektive financial. Dengan
kata lain, financial plan merupakan usaha untuk mengkuantitaskan segala tujuan,
rencana dan kebijaksanaan perusahaan. Secara lebih jauh financial plan
merupakan penyajian secara lebih terperinci semua tujuan, rencana dan strategi
tersebut untuk periode-periode waktu tertentu. Sehingga dengan berdasarkan pada
jangka waktunya maka financial plan dikelompokkan menjadi:

1. Anggaran jangka panjang (Strategic Plan)


Anggaran jangka panjang merupakan suatu perencanaan perusahaan untuk
jangka waktu yang lama, yakni lebih dari satu tahun atau bahkan lebih dari lima
atau sepuluh tahun. Penyusunan anggaran ini dilakukan sesuai dengan pola tujuan
yang telah disusun pada saat perusahaan didirikan. Perusahaan didi.rikan tidak
hanya untuk jangka waktu satu atau dua tahun saja. Karena itu perusahaan perlu
menyusun perencanaan yang menyeluruh tentang kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukannya dalam jangka panjang.

Rencana jangka panjang merupakan suatu kesatuan yang utuh darl


rencana-rencana yang disusun untuk kegiatan-kegiatan setiap tahun. Kadang-
kadang perusahaan yang tidak menyusun perencanaan jangka panjang akan
mengalami kesulitan dalam menyusun anggaran tahunan.

54
2. Anggaran tahunan (Tactical Plan).
Anggaran Tahunan merupakan perencanaan kegiatan-kegiatan tahunan
suatu perusahaan. Anggaran tahunan dikelompokkan menjadi:
a. Anggaran Operasional
Anggaran operasional merupakan rencana seluruh kegiatan-kegiatan
perusahaan untuk mencapai tujuannya. Umumnya tujuan perusahaan adalah
mendapatkan keuntungan. Anggaran operasional ini dibagi menjadi 2 bagian
yakni:

 Anggaran Proyeksi Rugi/Laba. Dalam anggaran ini dihitung atau ditaksir


besarnya laba, baik menurut bagian, menurut jenis produk maupun laba
yang merupakan keseluruhan.
 Anggaran pembantu laporan Rugi/Laba (Income Statement Sup¬porting
Budget). Anggaran ini meliputi seluruh anggaran kegi¬atan-kegiatan yang
menyokong penyusunan suatu laporan Rugi/ Laba (Income Statement),
yakni:

b. Anggaran Penjualan
Pada pokoknya anggaran ini akhirnya akan meng¬gambarkan berapa
revenue yang diterima sebagai akibat dilakukannya penjualan-penjnalan pada
periode yang akan datang.
Anggaran penjualan ini meliputi data:

 Jenis produk yang dijual


 Volume produk yang dijual
 Harga produk per satuan
 Wilayah pemasaran.

Anggaran penjualan akan menjadi dasar untuk penyu¬sunan anggaran-


anggaran lainnya. Atau dengan kata lain anggaran-anggaran lainnya disusun
dengan terlebih dahulu memperhatikan rencana kegiatan penjualan. Perusahaan
tidak boleh begitu saja menyusun rencana produksinya. Apabila tidak
diperhitungkan, maka kemungkinan seba¬gian (sebagian besar) produk tidak
dapat terjual.

55
Dalam pelaksanaannya, penyusunan anggaran pen¬jualan ini agak sulit
dilakukan, karena harus mempertimbangkan beberapa faktor pembatas, seperti
kemampuan menjual yang dimiliki perusahaan. Akibatnya penyusunan anggaran
penjualan memerlukan teknik forecasting (peramalan) yang tepat, yang membuat
esdmasi kegiatan masa depan dengan mendasarkan diri pada pengalaman-
pengalaman masa lalu. Tentu saja perlu dieprhatikan pula kemungkinan terjadinya
perubahan-perubahan di masa yang akan datang seperti:

 Perubahan selera konsumen


 Perubahan tingkat harga
 Penemuan-penemuan baru (kemajuan teknologi). Kesalahan penyusunan
anggaran penjualan akan berakibat anggaran-anggaran lain juga ikut
mengalami kesa¬lahan-kesalahan, yang akhimya merugikan perusahaan.

c. Anggaran Produksi
Anggaran ini disusun dengan memperhatikan segala kegiatan produksi,
yang diperlukan untuk menunjang anggaran penjualan yang telah disusun.
Anggaran produksi ini terdiri dari beberapa sub-anggaran (sub-budget) yakni:
1. Anggaran jumlah yang harus diproduksi
Rencana tentang jumlah produk yang harus diha¬silkan dengan
memperhatikan terlebih dahulu ang¬garan penjualan, Persediaan awal dan
persediaan akhir tahun.
Contoh:
Rencana penjualan 1.000 unit
Persediaan akhir 100 unit (+)
Barang yang harus tersedia 1.100 unit
persediaan awal 200 unit (-)
Jumlah yang harus diproduksi 900 unit

2. Anggaran Bahan Mentah


Terdiri dari:

 Anggaran kebutuhan bahan mentah (dalam unit).

56
 Anggaran pembelian bahan mentah (dalam unit dan harga).
 Anggaran biaya bahan mentah yang habis digunakan dalam produksi
(dalam harga).

3. Anggaran Tenaga Kerja Langsung


4. Anggaran Biaya Overhead Pabrik
yakni anggaran semua jenis biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan
produk, selain biaya materi dan biaya tenaga kerja langsung.
5. Anggaran Biaya Distribusi
Anggaran ini mencakup semua biaya-biaya yang akan dikeluarkan oleh
perusahaan dalam hubungannya dengan kegiatan memasarkan produk.
Termasuk ke dalamnya antara lain:

 Biaya untuk para salesman, supervisor dan tenaga-tenaga penjualan


lainnya.
 Ongkos pengangkutan.
 Biaya-biaya perjalanan seperti: biaya transport, biaya penginapan dan
biaya makan.
 Biaya-biaya advertensi dan promosi.
 Depresiasi (peralatan distribusi)
 Biaya-biaya administrasi penjualan.
 Biaya asuransi dan lain-lain.

6. Anggaran Biaya Umum dan Administrasi


Anggaran biaya umum adalah anggaran yang berisi semua biaya-biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk direksi dan stafnya, bagian keuangan dan
bagian administrasi. Anggaran administrasi yaitu anggaran yang berisi biaya-
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan-kegiatan yang menunjang
usaha perusahaan di luar kegiatan pabrik.Bersama-sama dengan anggaran
distribusi, maka anggaran biaya umum dan administrasi ini akan membentuk
anggaran biaya operasional (Operating Expenses Budget).

57
7. Anggaran Type Appropriasi.
Anggaran ini merupakan anggaran biaya yang tidak dapat dikategorikan
sebagai bagian dari anggaran-anggaran sebelumnya. Umpamanya:

 Anggaran Pemeliharaan
 Anggaran Penelitian.

8. Anggaran Keuangan

Anggaran keuangan ini disusun sebagai akibat terjadinya per¬ubahan


kekayaan, utang dan piutang perusahaan. Perubahan tersebut diakibatkan oleh
kegiatan yang dilakukan perusahaan. Anggaran keuangan meliputi:

a. Anggaran Proyeksi Neraca


Anggaran Proyeksi Neraca mencerminkan perkiraan semua aktiva dan
pasiva yang akan dimiliki oleh perusahan pada akhir suatu periode produksi.
Aktiva:
- Aktiva tetap
- Aktiva lancar
Pasiva:
- Utang jangka pendek
- Utang jangka panjang
- Modal sendiri.
b. Anggaran Pembantu Proyeksi Neraca.
Anggaran ini memerinci masing-masing pos yang ada dalam neraca,
terutama pos-pos yang berhubungan dengan ma¬salah likuiditas perusahaan.
Pos-pos tersebut antara lain:
Anggaran Kas yang terdiri dari:
- Aliran kas masuk
- Aliran kas keluar
Aliran kas masuk dapat berasal dari:
- penjualan produk secara tunai
- penagihan piutang-piutang dari penjualan kredit
- penerimaan-penerimaan lain (bunga, dividen dan lain-lain)

58
- penjualan aktiva
- pinjaman-pinjaman
Sedangkan aliran kas keluar dapat berasal dari:

 pembelian bahan mentah untuk keperluan produksi.


 pembayaran upah tenaga kerja (buruh).
 macam-macam biaya yang dikeluarkan (biaya sewa, listrik, telepon, alat-
alat tulis dan lain-lain).
 pengeluaran-pengeluaran untuk kepentingan expansi (pembelian mesin-
mesin baru, perluasan bangunan pabrik dan lain-lain).

c. Anggaran Penambahan Modal


Anggaran penambahan modal pada dasarnya disusun untuk jangka
Panjang.

d. Anggaran Penyusutan Aktiva


Anggaran depresiasi perlu disusun secara khusus oleh perusahaan,
karena aktiva tetap yang dimiliki perusahaan lebih dari satu (banyak), usia
masing-masing akdva tetap berlainan dan metode penghitungan penyusutan
masing¬-masing aktiva tetap berlainan pula. Anggaran operasional (operation
budget) dan anggaran finansial (financial budget) adalah bagian dari Planning
atau Forecasting Budget. Selain anggaran Forecasting, maka selanjutnya
dalam anggaran Comprehensive anggaran dikenal pula:

1. Anggaran Variabel untuk berbagai biaya/pengeluaran (Variable


Expenses Budget).
2. Data Siatistik Pembantu (Supplementary Statistics).
3. Laporan anggaran kepada manajemen tentang pelaksanaan anggaran
(Internal Report).

Komponen-Komponen Anggaran Komprehensif


Komponen-komponen anggaran komprehensif secara lengkap adalah
sebagai berikut:
I. Substantive Plan

59
- Tujuan-tujuan umum perusahaan.
- Tujuan khusus pensahaan.
- Strategi-strategi perusahaan.
- Penentuan berbagai asumsi dasar yang akan dipakai perusahaan seterusnya.
II. Financial Plan
A. Anggaran Jangka Panjang:
1. Penjualan, biaya dan laba.
2. Penentuan besarnya modal.
3. Penentuan tambahan modal.
4. Perkiraan arus dana.
5. Perkiraan kebutuhan tenaga kerja.

B. Anggaran Tahunan:
1. Anggaran operasional.
a. Anggaran proyeksi Rugi/Laba.
b. Anggaran pembantu laporan Rugi/Laba.
i. Anggaran penjualan.
ii. Anggaran produksi.
iii. Anggaran biaya distribusi.
iv. Anggaran biaya umum dan administrasi.
v. Anggaran type appropriasi
- Anggaran iklan dan promosi.
- Anggaran penelitian.
- Anggaran pemeliharaan dan lain-lain.
2. Anggaran finansial.
a. Anggaran neraca.
b. Anggaran pembantu neraca.
- Anggaran kas. - Anggaran persediaan
- Anggaran piutang. - Anggaran Biaya Finansial
- Anggaran utang.
- Anggaran penambahan modal
- Anggaran penyusutan aktiva

60
DAFTAR PUSTAKA

http://egitos.blogspot.com/2011/03/struktur-organisasi-dan-penganggaran.html

https://accounting-belajar.blogspot.com/2019/04/tahap-tahap-perkembangan-
anggaran.html

M. Fuad, dkk. 2000. Pengantar Bisnis. Cetakan Kelima. PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.

M. Munandar, 2007. Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja,


Pengawasan Kerja, Edisi Ketiga, Yogyakarta: BPFE UGM.

Nafarin,M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi Ketiga. Jakarta:Salemba Empat

Syahrul dan Muhammad Afdi Nizar, 2000. Kamus Akuntansi, Cetakan Pertama,
Jakarta: Citra Harta Prima.

Tendi Haruman dan Sri Rahayu, 2007. Penyusunan Anggaran Perusahaan,


Penerbit: Graha Ilmu, Bandung: Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas
Widyatama.

61

Anda mungkin juga menyukai