MAKALAH
PENGUKURAN INTERNAL
Dosen Pengampu:
Ninik Probosari, S.E., M.Si
Disusun oleh:
Kelompok 4
1. Dean Artika Tiranny 141220326
2. Muhammad Adib Zahidi 141220350
3. Muhammad Iqbal Akbar AlFattah 141220354
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengukuran Internal" dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategi. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang “Pengukuran Internal” bagi para pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Manajemen
Strategi, Ibu Ninik Probosari S.E., M.Si yang telah membimbing kami. Berkat tugas yang
diberikan ini, kami berharap dapat menambah wawasan kami berkaitan dengan topik yang
diberikan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
2.8 Produksi dan Operasi ............................................................................................. - 21 -
2.9 penelitian dan Pengembangan ............................................................................... - 21 -
2.9a Penelitian dan Pengembangan Internal dan Eksternal ......................................... - 22 -
2.9b Audit Penelitian dan Pengembangan ................................................................... - 22 -
2.10 Sistem Informasi Manajemen .............................................................................. - 22 -
2.10a Audit Sistem Informasi Manajemen .................................................................. - 23 -
2.11 Analisis rantai nilai ................................................................................................ - 24 -
2.11a Tolak Ukur ......................................................................................................... - 25 -
2.12 Matriks Evaluasi Faktor Internal ........................................................................ - 25 -
BAB III............................................................................................................................... - 28 -
PENUTUPAN .................................................................................................................... - 28 -
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ - 29 -
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
-1-
6. Mengidentifikasi fungi atau aktivitas dasar yang membentuk manajemen, pemasaran,
kuangan dan akuntansi, produksi dan operasi, penelitian dan pengembangan, dan
system informasi manajemen.
7. Bagaimana menentukan dan memprioritaskan kekuatan dan kelemahan inti perusahaan.
8. Menjelaskan pentingnya analisis rasio keuangan.
9. Mendiskusikan sifat dan peranan sistem informasi manajemen di manajemen strategik.
10. Mengembangkan matriks evaluasi faktor internal (internal factor evaluation-IFE).
11. Menjelaskan analisis biaya/manfaat, analisis rantai nilai, dan benchmarking sebagai
alat manajemen strategik.
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan bagaimana sifat dan peranan chief markering officer telah berubah.
2. Menyelesaikan masalah analisis titik impas bisnis.
3. Menjelaskan bagaimana melakukan audit manajemen-strategik internal.
4. Mendiskusikan tinjauan berbasis-sumber daya (resource-based view-RBV) di
manajemen strategik.
5. Mendiskusikan hubungan timbal balik penting di antara area fungsional bisnis.
6. Mengidentifikasi fungi atau aktivitas dasar yang membentuk manajemen, pemasaran,
kuangan dan akuntansi, produksi dan operasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem
informasi manajemen.
7. Menjelaskan bagaimana menentukan dan memprioritaskan kekuatan dan kelemahan
inti perusahaan.
8. Menjelaskan pentingnya analisis rasio keuangan.
9. Mendiskusikan sifat dan peranan sistem informasi manajemen di manajemen strategik.
10. Mengembangkan matriks evaluasi faktor internal (internal factor evaluation-IFE).
11. Menjelaskan analisis biaya/manfaat, analisis rantai nilai, dan benchmarking sebagai
alat manajemen strategik.
-2-
BAB II
PEMBAHASAN
-3-
faktor eksternal yang akan selalu atau bahkan secara konsisten lebih penting dalam mencari
keunggulan bersaing. Memahami faktor internal dan eksternal, dan yang lebih penting
memahami hubungan di antara mereka, akan menjadi kunci untuk formulasi strategi yang
efektif. Karena baik faktor internal dan eksternal secara berlanjut berubah, para pembuat
strategi berusaha untuk mengidentifikasi dan mengambil keuntungan dari perubahan positif
melawan perubahan negatif dalam melanjutkan usaha untuk memperoleh dan melanggengkan
keunggulan bersaing.
-4-
Dimensi-dimensi budaya organisasi menembus seluruh fungsi di semua area bisnis. Hal
tersebut menjadi sesuatu yang dianggap sebagai sebuah seni yang membuka nilai mendasar
dan kepercayaan yang terkubur secara mendalam pada kumpulan cerita, bahasa, pahlawan, dan
ritul organisasi yang kaya, namun produk budaya pun dapat merepresentasikan, baik
kelemahan maupun kekuatan. Budaya adalah aspek organisasi yang tidak lagi dianggap sepele
dalam melakukan audit manajemen strategik karena budaya dan strategi harus bekerja sama.
Tabel 4-1 memberikan beberapa aspek contoh (yang memungkinkan) dari budaya organisa
Perhatikan bahwa Anda dapat meminta karyawan dan manajer untuk memberikan peringkat
yang menjadi karakteristik perusahaan. Ketika satu perusahaan mengakuisisi perusahaan lain
mengintegrasikan dua budaya dapat menjadi sangat penting. Contohnya, pada Tabel 4-1,
perusahaan dapat memberikan skor sebagian besar 1 (rendah) dan perusahaan lain mung
memberikan skor 5 (tinggi) yang akan merepresentasikan permasalahan strategik yang
menantang
Dimensi Rendah Derajat Tinggi
Etika keja yang kuat; datang awal dan pulang terlambat 1 234 5
Kepercayaan beretika yang tinggi; kode etik bisnis yang jelas diikuti 1 234 5
Berpakaian formal; kemeja dan dasi diharapkan 1 234 5
Pakaian informal; banyak berpakaian kasual harian 1 234 5
Bersosialiasi bersama di luar pekerjaan 1 234 5
Tidak mempertanyakan keputusan supervisor 1 234 5
Mendorong whistle-bowling 1 234 5
Memiliki kesadaran kesehatan; memiliki program yang baik 1 234 5
Memungkinkan ‘kerja di rumah’ yang substansial 1 234 5
Mendorong kreativitas, inovasi, dan keterbukaan pikiran 1 234 5
Mendukung wanita dan minoritas, tidak ada diskriminasi 1 234 5
Bertanggung jawab secara sosial dengan tinggi; menjadi filantropis 1 234 5
Mengadakan beberapa pertemuan 1 234 5
Memiliki gaya manajemen yang partisipatif 1 234 5
Melestarikan lingkungan alam; memiliki program yang berlanjut 1 234 5
Proses manajemen strategik juga memiliki porsi besar dalam budaya organisasi tertentu.
Lorsch menemukan bahwa eksekutif di perusahaan yang sukses secara emosional terikat
dengan budaya perusahaan, namun ia menyimpulkan bahwa budaya dapat menghambat
manajemen strategik dalam dua cara mendasar. Pertama, manajer secara berkala melupakan
pentingnya perubahan kondisi eksternal karena mereka dibutakan oleh kepercayaan yang
sangat kuat. Kedua, ketika budaya tertentu efektif di masa lalu, respons natural untuk
-5-
melakukannya kembali di masa yang akan datang, bahkan selama terjadiya perubahan strategik
yang utama. Budaya organisasi harus mendukung komitmen bersama dari semua orang untuk
tujuan bersama. Hal tersebut harus memunculkan kompetensi dan antusiasme di antara manajer
dan karyawan.
Budaya organisasi secara signifikan memengaruhi keputusan bisnis dan kemudian harus
dievaluasi selama audit manajemen strategik intern. Jika strategi dapat mengambil keuntungan
atas kekuatan budaya, seperti etika kerja yang kuat atau kepercayaan etis yang tinggi, maka
manajemen sering kali akan bergerak dan dengan mudah mengimplementasikan perubahan.
Namun, jika budaya perusahaan tidak mendukung, perubahan strategik dapat menjadi tidak
efektif atau bahkan kontra-produktif. Budaya perusahaan dapat menjadi berlawanan dengan
strategi baru, dengan hasilnya yang akan membingungkan dan disorientasi.
Potensi nilai budaya organisasi tidak direalisasikan secara penuh dalam studi manajemen
strategik. Mengabaikan dampak bahwa budaya dapat memiliki hubungan di antara area-area
fungsi bisnis dapat menghasilkan hambatan komunikasi, kurangnya koordinasi, dan
ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan kondisi yang berubah. Beberapa ketegangan antara
strategi dan budaya perusahaan tidak terelakkan, namun tegangan sebaiknya diawasi, sehingga
tidak mencapai poin di mana hubungan terhambat dan budaya menjadi antagonis. Kekacauan
yang dihasilkan antar-anggota dalam organisasi akan mengganggu formulasi strategi,
implementasi, dan evaluasi. Sebaliknya, budaya organisasi dapat membuat pengelolaan
menjadi lebih mudah.
Kekuatan dan kelemahan internal berkaitan dengan budaya perusahaan dan terkadang tidak
terlihat karena sifat interfungsional dari fenomena ini. Hal ini penting bagi para pembuat
strategi untuk memahami perusahaan mereka sebagai sistem sosial-budaya. Kesuksesan sering
kali ditentukan oleh hubungan antara strategi dan budaya perusahaan. Tantangan manajemen
strategik hari ini adalah membawa perubahan dalam budaya organisasi dan pola pikir individu
yang diperlukan untuk mendukung formulasi, implementasi, dan evaluasi strategi.
2.4 Manajemen
Fungsi manajemen (functions of management) terdiri atas lima aktivitas dasar:
perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, penempatan karyawan (staffing), dan
pengendalian. Aktivitas-aktivitas ini penting untuk kegiatan pengukuran dalam perencanaan
strategik karena organisasi sebaiknya terus mengambil keuntungan kekuatan manajemen dan
memperbaiki area manajemen yang lemah.
-6-
2.4a Perencanaan
Satu hal yang pasti tentang masa depan adalah beberapa organisasi berubah; dan
perencanaan (planning) adalah jembatan penting yang menghubungkan masa kini dan
masa akan datang yang meningkatkan kemungkinan mendapatkan hasil yang
diharapkan. Perencanaan adalah proses di mana salah satu menentukan apakah akan
mencoba sebuah tugas, mencari cara yang paling efektif dalam mendapatkan tujuan
yang diharapkan, dan bersiap untuk menghadapi kesulitan yang tidak diharapkan
dengan sumber daya yang mencukupi. Perencanaan adalah proses awal yang dilakukan
individu atau bisnis agar dapat mengubah mimpi kosong menjadi pencapaian.
Perencanaan membuat perusahaan dapat mengambil faktor-faktor yang relevan
dan fokus pada yang penting. Perencanaan membantu memastikan bahwa perusahaan
dapat dipersiapkan untuk semua kejadian dan untuk semua perubahan yang dibutuhkan.
Perencanaan memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan sumber daya,
melindungi sumber daya sendiri, menghindari sumber daya ekologis, membuat laba
yang wajar, dan dilihat sebagai perusahaan yang efektif dan berguna.
Perencanaan memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi apa yang
benar-benar harus dicapai dan untuk secara detail menentukan siapa, apa, kapan, di
mana, mengapa, dan bagaimana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Perencanaan memungkinkan perusahaan untuk mengukur apakah usaha.
biaya, dan implikasi terkait pencapaian tujuan yang diinginkan. Perencanaan adalah
dasar dari formulasi strategi yang efektif. Perencanaan penting untuk implementasi
strategi yang sukses dan evaluasi strategi, secara luas karena aktivitas
pengorganisasian, pemotivasian, penempatan karyawan, dan pengendalian tergantung
pada perencanaan yang baik.
Perencanaan dapat memiliki dampak positif dalam kinerja organisasi dan
individu. Perencanaan memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi dan
mengambil keuntungan dari kesempatan eksternal bersama dengan meminimalisasi
dampak ancaman eksternal. Perencanaan lebih dari ekstrapolasi dari masa lalu dan
masa kini ke dalam masa depan (perencanaan jangka panjang). Hal tersebut juga
meliputi pengembangan misi, prediksi kejadian dan trên di masa yang akan datang,
penetapan tujuan, dan pemilihan strategi untuk diterapkan (perencanaan strategik).
Organisasi dapat mengembangkan sinergi lewat perencanaan. Sinergi (synergy)
terjadi ketika setiap orang bekerja sama sebagai tim yang tahu apa yang ingin dicapai:
sinergi adalah 2 + 2 = 5. Dengan membuat dan mengomunikasikan tujuan yang jelas,
-7-
karyawan dan manajer dapat bekerja bersama untuk meraih hasil yang diinginkan.
Sinergi dapat menghasilkan keunggulan bersaing yang kuat. Proses manajemen
strategik sendiri bertujuan untuk membuat sinergi dalam organisasi.
Perencanaan memungkinkan perusahaan untuk beradaptasi terhadap perubahan
pasar dan kemudian membentuk takdirnya sendiri. Secara historis, organisme dan
organisasi yang belum beradaptasi untuk kondisi yang berubah akan menjadi punah.
Adaptasi yang cepat dibutuhkan saat ini lebih dari sebelumnya karena perubahan dalam
pasar, ekonomi, dan para pesaing di seluruh dunia meningkat. Banyak perusahaan tidak
beradaptasi terhadap resesi global terakhir dan mengalami kebangkrutan.
2.4b Pengorganisasian
Tujuan pengorganisasian (organizing) adalah untuk mencapai usaha yang
terkoordinasi dengan mendefinisikan hubungan pekerjaan dengan otoritas.
Pengorganisasian berarti menentukan siapa yang melakukan apa dan siapa yang
melaporkan kepada siapa. Sumber daya-sumber daya yang dialokasikan lebih efektif
dan digunakan secara lebih efisien dalam perusahaan yang terorganisasi dengan baik
dibandingkan yang tidak terorganisasi.
Fungsi pengorganisasian manajemen dapat dilihat terdiri atas tiga aktivitas yang
berurutan: pemecahan tugas menjadi pekerjaan (spesialisasi kerja), mengombinasikan
pekerjaan untuk membantu departemen-departemen (departementalisasi), dan
mendelegasikan kewenangan. Pembagian tugas ke dalam pekerjaan membutuhkan
pengembangan deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Alat-alat ini memberikan
klarifikasi untuk manajer dan karyawan apa pekerjaan tertentu yang diperlukan.
Mengombinasikan pekerjaan untuk membentuk departemen menghasilkan
struktur organisasi, lingkup kontrol, dan rantai komando. Perubahan-perubahan dalam
strategi sering kali membutuhkan perubahan dalam struktur karena posisi mungkin
dibuat, dihapus, atau digabungkan. Struktur organisasi mendikte bagaimana sumber
daya dialokasikan dan bagaimana tujuan ditetapkan dalam perusahaan. Bentuk yang
paling umum dari departemen adalah fungsional, divisional, strategi unit bisnis, dan
matriks.
Pendelegasian otoritas adalah aktivitas pengorganisasian yang penting.
Karyawan hari ini lebih berpendidikan dan lebih mampu berpartisipasi dalam
pembuatan keputusan organisasi dibandingkan sebelumnya Dalam sebagian besar
kasus, mereka mengharapkan untuk didelegasikan wewenang dan tanggung jawab dan
-8-
untuk bertanggung jawab atas hasilnya. Pendelegasian wewenang melekat dalam
proses manajemen strategik.
2.4c Pemotivasian
Pemotivasian (motivating) dapat didefinisikan sebagai proses memengaruhi
orang untuk menyelesaikan tujuan khusus. Tujuan, strategi, dan kebijakan memiliki
sedikit kesempatan untuk sukses jika karyawan dan manajer tidak termotivasi untuk
mengimplementasikan strategi setelah diformulasikan Fungsi pemotivasian
manajemen mencakup paling tidak empat komponen utama: kepemimpinan, dinamika
kelompok, komunikasi, dan perubahan organisasi.
Ketika manajer dan karyawan perusahaan berusaha untuk mendapatkan level
tinggi dalam produktivitas, hal ini mengindikasikan bahwa para penyusun strategi
perusahaan adalah pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik menentukan hubungan
dengan bawahan, berempati dengan kebutuhan dan kekhawatiran mereka, membuat
contoh yang baik, dapat dipercaya, dan adil Kepemimpinan meliputi kegiatan
mengembangkan visi perusahaan masa depan dan menginspirasi orang untuk bekerja
keras untuk meraih visi ini. Kirkpatrick dan Locke menyatakan bahwa sifat tertentu
juga mencirikan pemimpin yang efektif: pengetahuan bisnis, kemampuan kognisi
kepercayaan diri, kejujujuran, integritas, dan dorongan. Sun Tzu menyatakan:
"kepemimpinan yang lemah dapat merusak strategi yang terbaik". Penelitian
menyatakan bahwa perilaku demokratis pada pemimpin menghasilkan perilaku yang
lebih positif terhadap perubahan dan produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan
perilaku autokritik
Dinamika kelompok memainkan peranan utama dalam moral dan kepuasan
karyawan. Kelompok informal atau koalisi ada dalam setiap organisasi. Norma koalisi
dapat berjangka dari bersikap positif atau negatif terhadap manajemen. Hal ini penting,
oleh karena itu, para pembuat strategi mengidentifikasi komposisi dan sifat kelompok
internal dalam organisasi untuk memfasilitasi formulasi, implementasi, dan evaluasi
strategi. Pemimpin kelompok informal khususnya penting dalam memformulasikan
dan mengimplementasikan perubahan strategi.
Komunikasi, mungkin kata yang paling penting di manajemen, merupakan
komponen dari motivasi. Sistem komunikasi organisasi menentukan apakah strategi
dapat diimplementasikan dengan sukses. Komunikasi dua arah yang baik penting untuk
memperoleh dukungan dan kebijakan departemen dan divisi. Proses manajemen
strategik menjadi lebih mudah ketika bawahan didorong untuk mendiskusikan
-9-
kekhawatiran mereka, mengungkapkan permasalahan mereka, membuat rekomendasi,
dan memberi saran. Alasan utama untuk melembagakan manajemen strategik adalah
untuk membangun dan mendukung jaringan komunikasi yang efektif dalam
perusahaan. dari atas tujuan dan
2.4d Penempatan Karyawan
Fungsi manajemen penempatan karyawan (staffing) atau disebut juga
manajemen personalia (personnel management) atau manajemen sumber daya manusia
(human resource management), mencakup aktivitas-aktivitas, seperti perekrutan,
wawancara, pengujian, seleksi, orientasi, pelatihan. pengembangan, pemberian
perhatian, evaluasi, penghargaan, pendisiplinan, promosi, pemindahan, penurunan dan
pemberhentian karyawan, juga pengelolaan hubungan serikat pekerja.
Aktivitas penempatan karyawan memainkan peranan penting dalam usaha
implementasi strategi, dan untuk alasan ini, manajer sumber daya manusia menjadi
lebih aktif terlibat dalam proses manajemen strategik. Penting untuk mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan dalam area penempatan karyawan.
Kompleksitas dan pentingnya aktivitas sumber daya manusia telah meningkat,
namun organisasi yang paling kecil sekarang membutuhkan manajer sumber daya
manusia tetap. Departemen sumber daya manusia mengoordinasikan keputusan
penempatan staf dalam perusahaan, sehingga organisasi akan memenuhi persyaratan
hukum. Departemen ini juga konsisten dalam mengadministrasi aturan, upah,
kebijakan, dan tunjangan karyawan dan juga tawar-menawar kolektif dengan serikat
pekerja.
Manajemen sumber daya manusia sangat menantang bagi perusahaan
internasional. Contohnya, ketidakmampuan suami-istri dan anak untuk beradaptasi
dengan lingkungan baru dapat menjadi permasalahan pada proses pemindahan antar-
negara. Permasalahan ini mencakup pengembalian lebih cepat, kinerja pekerjaan yang
buruk, penghentian kerja, pemindahan, moral rendah, kesulitan pernikahan, dan
permasalahan umum.
2.4e Pengendalian
Fungsi pengendalian (controlling) manajemen meliputi semua aktivitas yang
diambil untuk memastikan bahwa operasi aktual sama dengan operasi yang
direncanakan. Semua manajer dalam organisasi memiliki pertanggungjawaban
pengendalian, seperti melakukan evaluasi kinerja dan mengambil tindakan yang
diperlukan untuk meminimalisasi ketidakefisienan. Fungsi pengendalian manajemen
- 10 -
khususnya penting untuk evaluasi strategi yang efektif. Pengendalian meliputi empat
tahap dasar ini:
1. Menetapkan standar kinerja
2. Mengukur kinerja individu dan organisasi
3. Membandingkan kinerja aktual dengan standar kinerja yang direncanakan
4. Mengambil tindakan perbaikan
Mengukur kinerja individu sering kali dilakukan secara tidak efektif atau tidak
pada semua oleh sebagian besar manajer dihindari, dapat menghabiskan waktu lebih
banyak dibanding yang aspek dalam organisasi. Beberapa alasannya adalah bahwa
evaluasi dapat membuat konfrontasi, yang diperkirakan manajer, dan mensyaratkan
kemampuan di mana banyak manajer tidak memilikinya. Tidak ada pendekatan tunggal
untuk mengukur kinerja individual, pengukurannya tanpa batasan. Untuk alasan ini,
organisasi sebaiknya menguji berbagai metode, seperti skala peringkat grafis, skala
peringkat perilaku, dan metode insiden penting, kemudian mengembangkan
pendekatan pengukuran kinerja yang paling cocok dengan kebutuhan perusahaan.
Secara meningkat, perusahaan berusaha untuk menghubungkan kinerja organisasi
dengan penghasilan manajer dan karyawan. Topik ini akan didiskusikan secara lebih
lanjut pada Bab 7. atau memilih
2.4f Daftar Pertanyaan Audit Manajemen
Daftar periksa pertanyaan berikut ini dapat membantu menentukan kekuatan
dan kelemahan spesifik dalam area fungsional bisnis. Jawaban tidak pada beberapa
pertanyaan dapat mengindikasikan kelemahan yang potensial, walaupun signifikansi
dan implikasi strategik jawaban negatif, tentu saja akan bervariasi pada semua
organisasi, industri, dan termasuk sebagai kelemahan. Jawaban positif atau ya akan
menunjukkan kekuatan yang potensial.
1. Apakah perusahaan menggunakan konsep manajemen strategik?
2. Apakah sasaran dan tujuan perusahaan dapat diukur dan dikomunikasikan dengan
baik?
3. Apakah manajer pada semua level hierarkis membuat perencanaan secara efektif?
4. Apakah manajer mendelegasikan otoritas dengan baik?
5. Apakah struktur organisasi sesuai?
6. Apakah deskripsi dan spesifikasi pekerjaan jelas?
7. Apakah moral karyawan tinggiApakah tingkat ketidakhadiran dan keluar-masuk
karyawan rendah?
- 11 -
8. Apakah penghargaan organisasi dan mekanisme kontrol efektif?
2.5 Pemasaran
Pemasaran dapat dideskripsikan dengan mendefinisikan, mengantisipasi, membuat,
dan memenuhi kebutuhan pelanggan untuk produk dan jasa. Terdapat tujuh fungsi pemasaran
(functions of marketing):
1) Analisis pelanggan.
2) Menjual produk dan jasa.
3) Perencanaan produk dan jasa.
4) Harga
5) Distribusi
6) Penelitian pemasaran
7) Analisis kesempatan
- 12 -
Dalam industri buku, iklan terus berkembang, bahkan dalam buku elektronik (e-book).
Perusahaan mencoba menyisipkan iklan berdasarkan konten buku dan profil pembaca. Audit
internal penting untuk menilai kekuatan dan kelemahan dalam fungsi penjualan pemasaran.
Iklan online cenderung lebih terukur berdasarkan biaya per penjualan daripada melihat jumlah
pemirsa. Ini adalah ringkasan dari informasi yang Anda berikan tentang penjualan produk dan
jasa.
2.5.e Distribusi
Melibatkan berbagai aspek seperti pergudangan, saluran distribusi, cakupan distribusi,
lokasi ritel, transportasi, dan penjualan grosir. Produsen biasanya tidak menjual langsung ke
konsumen, melainkan melalui entitas pemasaran seperti grosiran, ritel, atau distributor.
- 13 -
Distribusi menjadi penting saat perusahaan ingin mengembangkan pasar atau
menerapkan strategi integrasi ke depan. Ini adalah keputusan kompleks karena mempengaruhi
cara produk mencapai konsumen. Keberhasilan dalam memilih saluran distribusi dapat
memengaruhi keuntungan dan penetrasi pasar.
Perusahaan harus mempertimbangkan biaya, kontrol, adaptasi, dan motivasi dalam
memilih saluran distribusi yang sesuai. Setelah dipilih, saluran tersebut biasanya digunakan
untuk jangka waktu tertentu.
- 14 -
2.5.h Daftar Pertanyaan Audit Pemasaran
Pertanyaan-pertanyaan berikut ini mengenai pemasaran harus diuji dalam perencanaan
strategik:
1.Apakah pasar tersegmen secara efektif?
2. Apakah organisasi berposisi baik di antara pesaing?
3. Sudahkah saham perusahaan naik?
4. Apakah saluran distribusi saat ini andal dan efektif biaya?
5. Apakah perusahaan memiliki organisasi penjualan yang efektif? Commented [DA1]: Nih keknya taro bawah deh
- 15 -
Decision menentukan struktur permodalan terbaik untuk perusahaan dan termasuk
berbagai metode di mana perusahaan dapat memperoleh modal (contohnya, dengan
mengeluarkan saham, meningkatkan utang, menjual aset, atau menggunakan kombinasi dari
pendekatan- pendekatan ini). Keputusan pendanaan harus mempertimbangkan kebutuhan
jangka pendek maupun jangka panjang untuk modal kerja. Dua kunci rasio keuangan yang
mengindikasikan apakah keputusan pendanaan perusahaan telah efektif adalah rasio utang-
terhadap-ekuitas dan rasio utang-terhadap-total aset. menguji
Keputusan dividen (dividend decision) memperhatikan isu-isu, seperti presentase laba
yang yang dibayarkan ke pemegang saham, stabilitas dividen yang dibayarkan dari waktu ke
waktu, dan pembelian kembali atau pengeluaran saham. Keputusan dividen menentukan
jumlah dana disimpan dalam perusahaan dibandingkan dengan jumlah yang dibayar ke
pemegang saham. Tiga rasio keuangan yang membantu dalam mengevaluasi keputusan dividen
perusahaan adalah rasio laba-per-saham, rasio dividen-per-saham, dan price-earning ratio.
Keuntungan membayar dividen kepada investor harus diseimbangkan antara keuntungan dana
yang ditahan secara internal, dan tidak ada seperangkat formula mengenai bagaimana
menyeimbangkan kedua hal ini. Untuk alasan yang diberikan daftarnya di sini, dividen
terkadang dibayar ketika dana dapat dengan lebih baik diinvestasikan kembali dalam
perusahaan atau ketika perusahaan harus memperoleh sumber pendanaan dari luar:
Tabel 4-4 memberikan ringkasan rasio-rasio keuangan kunci yang menunjukkan bagaimana
setiap rasio dihitung dan apa yang diukur oleh setiap rasio. Namun, tidak semua rasio penting
untuk semua industri dan perusahaan. Contohnya, tingkat keluar masuk piutang usaha dan rata-
rata periode pengumpulan berarti untuk perusahaan yang bisnisnya dilakukan secara
tunaiRasio keuangan kunci dapat diklasifikasikan ke dalam lima jenis berikut ini:
- 17 -
4. Rasio profitabilitas (profitability ratio) mengukur keefektifan keseluruhan manajemen
yang ditunjukkan oleh pengembalian yang dihasilkan dari penjualan dan investasi
- Margin laba bruto
- Margin laba operasi Margin laba netto
- Imbal hasil atas aset (return on total assets-ROA)
- Imbal hasil atas ekuitas pemegang saham (return on stockholders' equity-ROE)
- Laba per saham (earnings per share-EPS) -Rasio harga terhadap laba
5. Rasio pertumbuhan (growth ratio) mengukur kemampuan perusahaan untuk
mempertahankan posisi ekonominya dalam pertumbuhan ekonomi dan industri.
- Penjualan
- Laba bersih
- Laba per Dividen saham per saham
Analisis rasio keuangan harusnya tidak sekadar menghitung dan menginterpretasikan
rasio: rasio. Analisis sebaiknya dilakukan pada tiga bagian yang terpisah:
1. Bagaimana tiap rasio berubah selama beberapa waktu? Informasi ini memberikan
makna dalam mengevaluasi tren historis. Hal ini penting untuk dicatat apakah setiap
rasio telah secara historis meningkat, menurun, atau hampir tidak berubah. Contohnya,
10 persen margin laba dapat menjadi buruk jika tren telah menurun 20 persen setiap
tiga tahun terakhir. Namun, margin laba 10 persen bisa sangat baik jika tren terus
meningkat. Oleh karena itu, hitung perubahan persentase dalam setiap rasio dari satu
tahun ke tahun selanjutnya untuk mengukur kinerja keuangan historis pada dimensi
tersebut. Identifikasi dan uji perubahan presentase yang besar dalam rasio keuangan
dari satu tahun ke tahun berikutnya.
2. Bagaimana setiap rasio dibandingkan dengan industri? Rasio perputaran persediaan
perusahaan mungkin tampak sangat baik pada kesan pertama, namun akan terlihat
buruk ketika dibandingkan dengan standar industri atau norma industri. Industri dapat
berbeda secara dramatis pada rasio-rasio tertentu. Contohnya, perusahaan penjual
bahan makanan, seperti Kroeger, memiliki perputaran persediaan yang tinggi,
sementara diler mobil memiliki perputaran yang lebih lambat. Oleh karena itu,
perbandingan rasio perusahaan persediaan untuk industri tertentu dapat menentukan
kekuatan dan kelemahan dengan baik
3. Bagaimana setiap rasio dibandingkan dengan pesaing kunci? Sering kali, persaingan
lebih ketat di antara beberapa pesaing dalam suatu industri atau lokasi daripada dengan
semua pesaing di industri itu. Ketika hal ini terjadi, analisis rasio keuangan sebaiknya
- 18 -
mencakup perbandingan untuk pesaing-pesaing kunci tersebut. Contohnya, jika rasio
profitabilitas perusahaan naik selama beberapa waktu dan lebih baik daripada rata-rata
industri, namun menurun secara relatif ke pesaing utamanya, mungkin terdapat alasan
untuk diperhatikan.
Analisis rasio keuangan bukanlah tanpa keterbatasan. Pertama, rasio keuangan
berdasarkan pada data akuntansi, dan perusahaan berbeda dalam perlakuan mereka pada
beberapa item tertentu, seperti penyusutan, penilaian persediaan, pengeluaran R&D, biaya
rencana pensiun, penggabungan usaha, dan pajak. Selain itu, faktor musiman dapat
memengaruhi rasio komparatif. Oleh karena itu, sesuai dengan rasio komposit industri tidak
dapat memastikan bahwa perusahaan melakukan secara normal atau apakah perusahaan
dikelola dengan baik. Perbedaan dengan rata-rata industri tidak selalu mengindikasikan bahwa
perusahaan melakukan hal yang baik atau buruk. Sebagai contoh, rasio perputaran persediaan
yang tinggi dapat mengindikasikan manajemen persediaan yang efisien dan posisi modal kerja
yang tinggi, namun juga dapat mengindikasikan kekurangan persediaan yang
mengkhawatirkan dan posisi modal kerja yang lemah
- 20 -
7. Apakah perusahaan memiliki hubungan yang baik dengan investor dan pemegang
sahamnya?
8. Apakah manajer keuangan perusahaan berpengalaman dan terlatih dengan baik? 9.
Apakah situasi utang perusahaan sangat baik?
- 23 -
2.11 Analisis rantai nilai
Analisis rantai nilai (value chain analysis - VCA) mengacu pada proses di mana
perusahaan menentukan biaya yang terkait dengan aktivitas organisasi, dari pembelian bahan
baku, ke pembuatan Analisis rantai nilai (value chain analysis-VCA) mengacu pada proses di
mana perusahaan Produk, hingga pemasaran produk ini. Analisis rantai nilai bertujuan untuk
mengidentifikasi di mana keuntungan atau kerugian berbiaya rendah terjadi di mana pun di
sepanjang rantai nilai, dari bahan baku ke aktivitas pelayanan pelanggan. Analisis rantai nilai
memungkinkan perusahaan untuk lebih baik dalam mengidentifikasi kelemahan dan
kekuatannya, khususnya jika dibandingkan dengan analisis rantai nilai pesaing dan data mereka
sendiri yang diuji dari tahun ke tahun.
Penilaian substansial mungkin dibutuhkan dalam melakukan VCA karena beberapa
item yang berbeda di sepanjang rantai nilai dapat memengaruhi item lain secara positif atau
negatif, sehingga tercipta hubungan yang kompleks. Sebagai contoh, pelayanan pelanggan
yang sangat baik mungkin menghabiskan biaya, namun dapat mengurangi biaya pengembalian
sehingga meningkatkan pendapatan. Perbedaan biaya dan harga di antara perusahaan pesaing
mungkin barasal dari aktivitas yang dilakukan oleh pemasok, distributor, kreditur, atau bahkan
pemegang .saham
Meskipun terdapat kerumitan pada VCA, langkah awal dalam mengimplementasikan
prosedur ini adalah membagi operasi perusahaan ke dalam ativitas atau proses bisnis tertentu.
Kemudian, analis berusaha untuk memberikan biaya untuk setiap aktivitas diskret, dan biaya
tersebut mungkin dalam istilah waktu dan uang. Pada akhirnya, analis mengonversi data biaya
menjadi informasi dengan cara melihat kekuatan dan kelemahan biaya yang dapat
menghasilkan keunggulan atau kelemahan bersaingMelakukan VCA sangat mendukung
pengujian RBV aset dan kemampuan perusahaan sebagai sumber kompetensi yang
langka.Rantai nilai berbeda di antara industri dan perusahaan.Sementara perusahaan produk
kertas seperti Stone Container akan memasukkan perusahaan penebangan kayububur kertas,
dan pembuatan kertas dalam rantai nilainya, perusahaan seperti Hewlett-Packard akan
memasukkan pemrograman perangkat perangkat kerasperangkat lunak, dan laptop.Motel akan
memasukk pekerjaan makanankebersihan, operasi check-in dan check-outsitus jejaring, sistem
reservasi dan sebagainya. Namun, semua perusahaan sebaiknya menggunakan VCA untuk
mengembangkan dan memelihara kompetensi inti, serta mengonversi kompetensi ini ke dalam
kompetensi yang khusus.
- 24 -
Kompetensi inti (core competence) adalah VCA di mana suatu melakukannya dengan
baik. Ketika kompetensi inti berevolusi menjadi keunggulan bersaing utama, hal ini disebut
kompetensi khusus.
2.11a Tolak Ukur
Tolak ukur (benchmarking) adalah alat analisis yang digunakan untuk
menentukan apakah VCA perusahaan lebih kompetitif jika dibandingkan dengan
pesaing, dan ini dilakukan unt memenangkan pasar. Tolok ukur memerlukan
pengukuran aktivitas rantai nilai di industri untuk menentukan "praktik terbaik (best
practice)" di antara perusahaan yang bersaing untuk menduplika atau meningkatkan
praktik terbaik mereka. Tolak ukur memungkinkan perusahaan untuk mengambi
tindakan demi meningkatkan daya saing dengan mengidentifikasi (dan meningkatkan)
aktivit rantai nilai di mana perusahaan rival memiliki keunggulan komparasi dalam
biaya, pelayananreputasi, atau operasi.
Bagian tersulit dari benchmarking adalah akses ke VCA perusahaan lain dengan
biaya terkait. Sumber-sumber umum informasi benchmarking, bagaimanapun, meliputi
publikasi laporan perdagangan, pemasok, distributor, pelanggan, mitra, kreditur,
pemegang saham, peloti dan perusahaan pesaing. Beberapa perusahaan pesaing saling
berbagi data benchmarking. Namun International Benchmarking Clearinghouse
memberikan pedoman untuk membantu meyakinkan bahwa pembatasan perdagangan,
penetapan harga, lelang gelap, penyuapan, dan pelaksanaan bisnis tidak sesuai lainnya
tidak akan terjadi di perusahaan partisipan.
- 25 -
1. Buatlah daftar faktor-faktor kunci internal seperti yang diidentifikasikan dalam proses
audit internal. Gunakan total 20 faktor internal, termasuk kekuatan dan kelemahan.
Buatlah daftar kekuatan terlebih dulu, kemudian daftar kelemahan. Buatlah sespesifik
mungkin, menggunakan persentase, rasio, dan angka perbandingan: Ingatlah apa yang
dikatakan Edward Deming “Pada Tuhan kami percaya. Pada orang lain, berikan data.”
Libatkan faktor “yang dapat dilakukan” yang dapat memberikan wawasan terkait
strategi yang dipilih. Sebagai contoh, faktor “Quick ratio kami sebesar 2,1
dibandingkan rata-rata industri sebesar 1,8" tidak dapat dilakukan, sementara faktor
"imbal hasil atas investasi (ROI) divisi coklat kami meningkat dari 8 hingga 15 persen
di Amerika Selatan" dapat dilakukan.
2. Tentukan bobot yang berkisar dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (semuanya penting)
untuk setiap faktor. Bobot diberikan untuk faktor yang mengindikasikan kepentingan
relatif faktor agar berhasil di industrinya. Tanpa memperhatikan apakah faktor kunci
adalah kekuatan atau kelemahan, faktor-faktor yang dianggap memiliki efek terbesar
pada kinerja organisasi sebaiknya diberikan bobot tertinggi. Jumlah dari semua bobot
harus sama dengan 1,0.
3. Berikan peringkat 1 hingga 4 pada setiap faktor untuk mengindikasikan apakah faktor
itu merepresentasikan kelemahan utama (peringkat = 1), kelemahan kecil (peringkat =
2), kekuatan kecil (peringkat = 3), dan kekuatan utama (peringkat = 4). Catatlah bahwa
kekuatan harus menerima peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus menerima peringkat
1 dan 2. Peringkat tersebut berbasiskan perusahaan, sementara bobot dalam langkah 2
berbasis industri.
4. Kalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor tertimbang
untuk setiap variabel.
5. Jumlahkan skor tertimbang untuk setiap variabel untuk menentukan total skor
tertimbang. Contoh Matriks IFE disajikan pada Tabel 4-6 untuk toko komputer titel.
Perhatikan bahwa dua faktor yang paling penting agar berhasil dalam bisnis toko
komputer ritel adalah "pendapatan dari perbaikan/reparasi di toko" dan "lokasi toko".
Perhatikan juga bahwa toko itu berusaha sebaik-baiknya untuk rata-rata jumlah
pembelian pelanggan" serta "dukungan teknis di toko. Toko itu memiliki
permasalahaan utama dengan karpet, kamar mandi, cat, dan prosedur check out.
Perhatikan juga bahwa matriks itu berisi data kuantitatif penting dan bukanlah
pernyataan samar; hal ini sangat baik. Secara keseluruhan, toko ini menerima skor
tertimbang total 2,5,di mana dengan skala 1-4, skor tersebut adalah rata-rata,
- 26 -
mengindikasikan adanya kesempatan untuk memperbaiki operasi, strategi, kebijakan,
dan prosedur toko.
- 27 -
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen, pemasaran, keuangan dan akuntansi, produksi dan operasi, R&D, serta
SIM merepresentasikan operasi inti dari sebagian besar bisniş. Audit manajemen strategik dari
operasi internal perusahaan penting bagi kesehatan organisasi. Banyak perusahaan masih
memilih untuk dinilai hanya dari kinerja laporan keuangan mereka. Namun, semakin banyak
organisasi yang menggunakan audit internal untuk memeroleh keunggulan bersaing dari
perusahaan rival.
Metodologi sistematis untuk melakukan pengukuran kekuatan-kelemahan tidak
dikembangkan dengan baik dalam literatur manajemen-strategis, namun jelas bahwa para
penyusun strategi harus mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan untuk
memformulasi dan memilih strategi alternatif secara efektif. Matriks EFE, CPM, Matriks IFE,
dan pernyataan visi serta misi organisasi yang jelas memberikan informasi dasar yang
dibutuhkan agar berhasil memformulasikan strategi bersaing Proses melakukan audit internal
merepresentasikan kesempatan bagi manajer dan karyawan dalam organisasi untuk
berpartisipasi dalam menentukan masa depan perusahaan. Keterlibatan dalam dapat
memperkuat serta memobilisasi manajer dan karyawan
- 28 -
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. & David, Forest R. 2016. Manajemen Strategi Edisi 15. Jakarta: Salemba
Empat.
- 29 -