Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen SDM dengan
Kelas : III AK – A2
Disusun oleh :
UNIVERSITAS LANGLANGBUANA
BANDUNG 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
ini disusun untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya
Manusia lanjutan.
membantu kami untuk menyelesaikan makalah ini. Penulis makalah ini telah
melewati beberapa kajian pustaka, sehingga diharapkan isi dari makalah ini sesuai
dengan teori yang berlaku di masyarakat dan dapat dipergunakan sebagai salah
Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karenanya,
makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Kegunaan Makalah.........................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................4
2.1 Penilaian dan Manajemen Kinerja..................................................................4
2.1.1 Definisi Penilaian Kinerja.............................................................................4
2.1.2 Definisi Penilaian Kinerja Menurut Para Ahli...........................................5
2.1.3 Dimensi Penilaian Kinerja............................................................................5
2.1.4 Indikator Penilaian Kinerja...........................................................................6
2.1.5 Definisi Manajemen Kinerja........................................................................9
2.1.6 Siklus Manajemen Kinerja.........................................................................10
2.1.7 Tujuan Manajemen Kinerja........................................................................12
2.2 Unsur-Unsur Dan Tujuan Sistem Penilaian Kinerja.....................................13
2.2.1 Unsur-Unsur Sistem Penilaian Kinerja.....................................................13
2.2.2 Tujuan Sistem Penilaian Kinerja................................................................14
2.3 Penyebab Masalah Kinerja...........................................................................16
2.3.1 Masalah Kinerja...........................................................................................16
2.3.2 Penyebab Masalah Kinerja.........................................................................19
2.4 Proses Penilaian Kinerja...............................................................................23
2.5 Metode Penilaian Kinerja.............................................................................25
2.5.1 Tujuan Metode Penilaian Kinerja..............................................................25
2.5.2 Jenis-Jenis Metode Penilaian Kinerja........................................................26
2.6 Masalah-Masalah Dalam Penilaian Kinerja.................................................30
iii
2.6.1 Masalah Yang Berkaitan Dengan Penilaian Kinerja...............................30
2.6.2 Cara Mengatasi Masalah dalam Evaluasi Penilaian Kinerja..................32
2.7 Karakteristik Dalam Penilaian yang Efektif.................................................32
3.1 Kasus Pada PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pandanaran
Semarang............................................................................................................34
3.2 Penilaian dan Manajemen Kinerja pada PT Bank Rakyat Indonesia Kantor
Cabang Pandanaran Semarang...........................................................................35
3.2.1 Dimensi Penilaian Kinerja pada PT Bank Rakyat Indonesia Kantor
Cabang Pandanaran Semarang........................................................................36
3.2.2 Indikator Penilaian Kinerja pada PT Bank Rakyat Indonesia Kantor
Cabang Pandanaran Semarang........................................................................37
3.2.3 Siklus Manajemen Kinerja Pada PT Bank Rakyat Indonesia Kantor
Cabang Pandanaran Semarang........................................................................39
3.3 Tujuan dan Unsur-Unsur Sistem Penilaian Kinerja Pada PT Bank Rakyat
Indonesia Kantor Cabang Pandanaran Semarang..............................................40
3.3.1 Unsur-Unsur Sistem Penilaian Kinerja Pada PT Bank Rakyat Indonesia
Kantor Cabang Pandanaran Semarang...........................................................40
3.3.2 Tujuan Sistem Penilaian Kinerja Pada PT Bank Rakyat Indonesia
Kantor Cabang Pandanaran Semarang...........................................................50
3.4 Penyebab Masalah Kinerja Pada PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang
Pandanaran Semarang........................................................................................50
3.5 Proses Penilaian Kinerja Pada PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang
Pandanaran Semarang........................................................................................51
3.6 Metode Penilaian Kinerja Pada PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang
Pandanaran Semarang........................................................................................55
3.7 Masalah-Masalah Dalam Penilaian Kinerja Pada PT Bank Rakyat Indonesia
Kantor Cabang Pandanaran Semarang...............................................................55
3.7.1 Masalah Yang Berkaitan Dengan Penilaian Kinerja Pada Bank Rakyat
Indonesia Kantor Cabang Pandanaran Semarang.........................................55
3.7.2 Cara Mengatasi Masalah Dalam Evaluasi Penilaian Kinerja Pada PT
Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pandanaran Semarang..................56
3.8 Karakteristik Dalam Penilaian yang Efektif Pada PT Bank Rakyat Indonesia
Kantor Cabang Pandanaran Semarang...............................................................57
BAB IV..................................................................................................................58
PENUTUP.............................................................................................................58
4.1 Kesimpulan...................................................................................................58
iv
4.2 Saran.............................................................................................................58
v
BAB I
PENDAHULUAN
Seperti yang kita ketahui penilaian kinerja dalam sebuah perusahaan dapat
menjadi alat untuk mengevaluasi karyawan, tinjauan kinerja, dan penilaian hasil,
tujuan yang telah ditetapkan. organisasi pada dasarnya dioperasikan oleh sumber
Penilaian kinerja memiliki banyak arti, salah satunya menurut Schuler dan
Jackson, 1996 penilaian kinerja merupakan suatu sistem formal dan terstruktur
yang mengukur, menilai dan juga mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan
pekerjaan, perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidak hadiran. Yang menjadi
fokus adalah mengetahui seberapa produktif kah seorang karyawan dan apakah
memiliki kinerja yang sama atau lebih efektif pada masa yang akan datang,
pada setiap karyawannya jika mereka mendapat nilai baik dalam melakukan
1
target pekerjaan, kemudian mendiskusikan dan mengkomunikasikan hasil
218)..
Penilaian kinerja dilakukan untuk memberikan penilaian terhadap hasil kerja atau
prestasi kerja yang diperoleh organisasi, tim atau individu. Penilaian kinerja akan
memberikan umpan balik terhadap tujuan dan sasaran kinerja, perencanaan dan
yang memuaskan tidak terjadi secara otomatis oleh karena itu untuk memastikan
2
2. Bagaimana Unsur-unsur dan Tujuan Sistem Penilaian Kinerja jika
Semarang?
Semarang?
3
4. Mengetahui Proses Penilaian Kinerja jika dikaitkan pada PT Bank Rakyat
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
seperangkat standar yang telah dibuat dalam suatu periode tertentu yang
juga sebagai evaluasi karyawan, tinjauan kinerja, dan penilaian hasil. Penilaian
kinerja dilakukan untuk memberi tahu karyawan apa yang diharapkan pengawas
untuk membangun pemahaman yang lebih baik satu sama lain. Penilaian kinerja
menitik beratkan pada penilaian sebagai suatu proses pengukuran sejauh mana
kerja dari orang atau sekelompok orang dapat bermanfaat untuk mencapai tujuan
yang ada.
Berikut definisi dan pengertian penilaian kinerja dari beberapa para ahli:
5
Menurut Sastrohadiwiryo (2002), penilaian kinerja adalah suatu kegiatan
akhir tahun.
itu sendiri.
Relevansi, harus sesuai dengan standar kinerja dan tujuan organisasi, serta
memiliki standar yang jelas, dan penilaian menggunakan sistem yang baku
6
sesuai dengan critical element kerja yang diidentifikasi melalui job analisis
Akseptabilitas, penilaian kinerja harus dapat diterima oleh semua pihak dan
ini meliputi pembagian tanggung jawab kerja yang jelas, dan hasil penilaian
dari peran yang dijalankan karyawan, mana yang sudah memenuhi harapan
dan mana yang belum. Penilaian ini biasanya dilakukan pada karyawan yang
7
Ketepatan waktu, indikator ketepatan waktu paling banyak dipakai
waktu sangat ketat yang tak bisa dilanggar. Ketepatan waktu dan kecepatan
yang dibutuhkan untuk bekerja, maka semakin efisien proses kerja mereka.
komplain pelanggan.
Kuantitas hasil, hasil pekerjaan juga diukur dengan pemenuhan target dalam
diukur dari kehadiran karyawan, tetapi juga ketepatan waktu masuk dan
selesai kerja. Keterlambatan yang berulang mengurangi durasi jam kerja yang
8
Kerja sama tim, indikator ini mengukur seberapa bagus karyawan
rekan kerja. Beberapa karyawan cukup baik dalam perannya untuk pekerjaan
Inisiatif, pemecahan masalah yang jitu, inisiatif meredam konflik dalam tim,
dan inisiatif untuk melakukan hal-hal baru yang memberikan hasil nyata.
kinerja bagi karyawan yang memiliki anggota tim atau bawahan, seperti
Perilaku, indikator penilaian kinerja pegawai yang cukup penting bagi banyak
perintah atasan, sering berkonflik dengan rekan kerja, tidak tepat waktu, bolos
9
Sebagai contoh, di perusahaan yang menjunjung integritas, kejujuran menjadi
ini memang sangat dibutuhkan dalam sebuah perusahaan karena dapat membantu
Manajemen kinerja ini terdiri dari berbagai komponen antara lain sebagai
berikut:
perekrutan karyawan.
melakukan wawancara.
10
Menawarkan pekerjaan kepada calon karyawan yang telah terpilih
kinerja tersebut.
Perencanaan
11
Pada tahap ini, pihak manajemen dan juga direktur perusahaan akan
melakukan diskusi terkait dengan tujuan dan hal-hal yang ingin diraih oleh
Hal ini menjadi tahapan yang sangat penting dilakukan karena setiap
karyawan.
Monitoring
akan muncul tujuan baru yang ditetapkan sehingga kerap kali terjadi
Reviewing
Siklus yang ketiga adalah reviewing atau pengkajian dua arah. Biasanya
tahap ini dilakukan pada akhir tahun, dimana pihak manajemen dan juga
12
karyawan akan melakukan diskusi apakah tujuan perusahaan yang
Penghargaan
Tahap yang terakhir ini tidak boleh diabaikan oleh perusahaan karena
sebagai berikut:
Tujuan Strategi
13
harus dicapai, seperti perilaku, karakteristik karyawan, dan juga
Tujuan Administratif
Tujuan Pengembangan
berikut:
a. Prestasi
karyawan.
b. Kedisiplinan
c. Kreativitas
14
Penilaian kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreatifitas untuk
d. Bekerja sama
e. Kecakapan
f. Tanggung jawab
mana kinerja mereka dan imbalan yang akan mereka dapat kan. Penilaian kinerja
juga bertujuan untuk mengevaluasi dan memberikan umpan balik pada karyawan
15
Umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan karyawan, manajer, dan
memperbaiki prestasi.
2. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi.
3. Keputusan-keputusan penempatan.
Promosi, transfer, dan demosi biasanya didasarkan pada kinerja masa lalu
dikembangkan.
7. Ketidakakuratan informasional.
16
Potensi kerja yang jelek mungkin menunjukan kesalahan-kesalahan dalam
Kinerja yang jelek mungkin merupakan suatu tanda kesalahan dalam desain
tersebut.
menawarkan bantuan.
sekarang (kinerja aktual sekarang) dan target kinerja yang diinginkan. Semua
orang harus menjadi problem solvers dengan cara melakukan analisa secara
17
ada. Vincent Gasperz menjelaskan dalam bukunya mengenai Continual
menyelesaikan masalah kinerja ini melalui upaya giat terus menerus untuk
mencapai target kinerja tersebut, Masalah yang diciptakan ini sering disebut
menerus.
target-target masa lalu yang tidak tercapai atau deviasi dari standar-standar
yang ditetapkan.
proses yang terdiri dari 7M, yaitu Money, Media, Material, Method, Motivation,
Machine, dan Manpower yang merupakan faktor yang dapat dikendalikan dan
18
yang berkaitan dengan mental dan fisik, kelelahan, stress, ketidakpedulian,
dll.
fasilitas dan peralatan lain, tidak sesuai dengan spesifikasi tugas, tidak
3. Methods (metode merja) berkaitan dengan tidak ada prosedur dan metode
kerja yang benar, tidak jelas, tidak diketahui, tidak terstandarisasi, tidak
cocok, dll.
spesifikasi kualitas dari bahan baku dan bahan penolong yang digunakan,
yang ditetapkan, ketiadaan penanganan yang efektif terhadap bahan baku dan
5. Media berkaitan dengan tempat dan waktu kerja yang tidak memperhatikan
6. Motivation (motivasi) berkaitan dengan ketiadaan sikap kerja yang benar dan
tim, dll), yang dalam hal ini disebabkan oleh sistem balas jasa dan
19
7. Money (keuangan) berkaitan dengan ketiadaan dukungan financial
Peran dapat diartikan sebagai suatu karakter yang harus dimainkan seorang
pelaku; dalam hal ini karyawan. Bisa juga diartikan sebagai karakteristik dan
perilaku sosial yang diharapkan dari seseorang sesuai posisi dan fungsinya.
ditetapkan dan, kedua, peran baru yang dipilih manajer untuk karyawan
tertentu sesuai dengan posisinya. Bila kedua peran itu sudah ada lalu
selalu seperti itu. Karena itu dalam setiap unit harus sudah terdapat apa yang
disebut uraian pekerjaan dan uraian peran yang jelas dan dijadikan acuan
20
semakin kecilnya peluang terjadinya penyimpangan kinerja. Namun kalau
2. Kompetensi Karyawan
Kejelasan peran saja tidak cukup untuk mendongkrak kinerja karyawan. Ada
terakhir sering juga disebut sebagai keahlian lunak (soft skills). Kompetensi
pemilikan sertifikasi, dan keahlian yang dicerminkan dengan posisi dan status
kepentingan pekerjaan dan keluarga; konsep diri atau kepercayaan diri; dan
kepribadian diri seperti jujur, tenang, motivasi, dan bijak. Semakin tinggi
dihasilkannya.
3. Lingkungan Kerja
Kalau kejelasan peran dan kompetensi sudah terpenuhi maka karyawan akan
nyaman. Lingkungan kerja disini dilihat dari lingkungan fisik dan non-fisik.
21
Lingkungan fisik antara lain berupa fasilitas kerja termasuk peralatan kerja,
ruangan, kursi dan meja, listrik, pendingin ruangan, kebisingan yang rendah,
dan alat pengaman. Sementara lingkungan non-fisik antara lain berupa gaya
4. Sistem Nilai
Nilai adalah suatu keyakinan mengenai cara bertingkah laku dan tujuan akhir
yang diinginkan individu, dan digunakan sebagai prinsip atau standar dalam
hidupnya. Konflik yang terjadi antara manajer dan karyawan bisa jadi karena
dari proses ataukah hasil; ataukah gabungan keduanya. Mungkin saja sang
kerja dari manajer. Bagi seorang manajer yang bijak maka dipilihlah
kombinasi keduanya yakni berorientasi proses dan hasil. Dengan cara itu
win outcome”.
5. Preferensi
22
Kalau kejelasan peran, kompetensi, dan kesepakatan sistem nilai sudah ada
maka tampaknya tak ada alasan lagi bagi karyawan untuk berkinerja rendah.
mereka yang tergolong teori Y (suka bekerja, disiplin, dan bertangung jawab),
bisa saja ada sebagian kecil karyawan tergolong teori X (tak suka bekerja,
malas, dan tak bertanggung jawab), maka proses dan kinerja karyawannya
suatu pekerjaan umumnya dilakukan oleh suatu tim. Satu saja karyawan tidak
suka dengan pekerjaan tertentu maka akan dapat mengganggu suasana kerja
6. Penghargaan
dari orang lain. Misalnya butuh disapa, dikasihi, dicintai, ditolong, dan
didoakan. Jadi semacam pengakuan orang lain atas keberadaan diri individu
karyawan tidak saja selalu berbentuk kompensasi finansial tetapi juga non-
finansial. Kompensasi finansial dapat berupa gaji, upah, insentif, dan bonus.
23
Sementara kompensasi non-finansial bisa berupa jenjang karir, piagam
penilaian kinerja ini sebagai dasar dari kenaikan gaji, promosi, bonus atau sebagai
karyawan. Penilaian kinerja yang dilakukan dengan baik dan profesional dapat
tercapai seperti yang diharapkan. Peniaian kinerja ini dapat diartikan sebagai
karena tidak sedikit perusahaan yang kurang efektif dalam melakukan penilaian
sasaran perusahaan dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, perusahaan dituntut
untuk mengetahui dan memahami seluk beluk tentang penilaian kinerja yang
efektif agar dapat terhindar dari dampak-dampak yang negatif. Untuk itu, dalam
melakukan penilaian kinerja tentu ada beberapa proses yang perlu dilakukan yaitu
dengan :
24
Proses performance appraisal dimulai dari penetapan standar kinerja.
kinerja juga harus jelas dan obyektif, agar mudah dipahami dan dapat diukur.
Tahap penilaian kinerja yang ketiga adalah mengukur kinerja nyata atau
Pada tahap ini, kinerja nyata atau kinerja aktual dibandingkan dengan standar
25
e) Diskusikan Hasil Penilaian dengan Karyawan
Langkah ini merupakan salah satu tugas yang paling menantang yang harus
baik antara kedua pihak, maka pihak perusahaan maupun karyawan harus
tujuan menggunakan metode pintar untuk melihat apakah tujuan yang ditetapkan
spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis, dan peka waktu. Pada akhir periode
26
berdasarkan hasil mereka. Kesuksesan tersebut nantinya dihargai dengan promosi
dan kenaikan gaji sedangkan kegagalan ditangani dengan pelatihan lebih lanjut.
Proses ini biasanya lebih menekankan pada tujuan nyata dan aspek tidak berwujud
muka dan berdiskusi tentang hasil pekerjaan karyawan, tugas dan tanggung
jawab yang dijalankan, dan target pekerjaan yang dicapai. Karyawan dengan
penilaian yang baik mendapat kenaikan gaji. Kelebihan dari metode ini
bisa sangat subjektif karena hanya berdasarkan pengamatan satu pihak, yaitu
atasan.
dalam periode waktu tertentu. Proses MBO terdiri atas tiga tahap:
Realistic, Time-sensitive).
27
Monitoring. Pada tahap ini kedua pihak dapat mengecek progres dan
menilai sasaran kerja, apa yang sudah dicapai dan apa yang belum.
Peer review. Rekan kerja satu tim menilai kemampuan karyawan dalam
28
Subordinates Appraising Manager (SAM). Di sini, manajer penilai
depan. Namun, metode ini juga memiliki kekurangan, yaitu memakan waktu
dan biaya yang sulit diprediksi.Selain memberikan umpan balik yang lengkap
Perilaku)
Metode penilaian kinerja ini dapat mengukur pekerjaan secara kualitatif dan
spesifik yang diberi rating angka. Standar perilaku tersebut menjadi dasar
29
rating empat, sedangkan pelayanan pelanggan sesuai permintaan dan tepat
waktu diberi rating lima, dan seterusnya. Kelebihan metode ini adalah
menggunakan standar yang jelas dan konkret, analisis kinerja yang akurat,
dan evaluasi yang konsisten. Selain itu, metode ini juga mengurangi bias.
tersembunyi dalam diri karyawan. Fokus metode ini adalah analisis kinerja
masa depan ketimbang kinerja masa lalu karyawan. Metode ini digunakan
Keterampilan interpersonal
Kemampuan kognitif
Kemampuan intelektual
Kepemimpinan
Karakter kepribadian
Kecerdasan emosional
Keterampilan terkait
30
mengungkap potensi karyawan yang tidak bisa dilakukan dengan penilaian
lainnya.
Kelebihan analisis biaya dan manfaat ini adalah dapat mengukur secara
efektif biaya dan nilai yang dibawa karyawan ke dalam perusahaan, serta
untuk karyawan mencakup biaya rekrutmen, biaya gaji, biaya pelatihan dan
secara berkala harus bisa didesain sebaik mungkin. Karena bagaimanapun juga
pekerja dalam perusahaan secara akurat. Hasil evaluasi juga diharapkan bisa
31
mencapai tujuan yang telah dibuat. Namun sayangnya, proses penilaian tidak
selalu berjalan mulus, ada saja masalah yang muncul. Menurut Mondy &
a. Kurangnya objektivitas
Bias “Hallo error” terjadi bila penilai mempersepsikan satu faktor sebagai
kriteria yang paling penting dan memberikan penilaian umum baik atau buruk
kepada yang tidak berhak, penilai memberi nilai lebih tinggi dari
pekerja (terlalu “ketat” dalam memberikan nilai). Penilaian yang terlalu ketat
biasanya terjadi bila manajer tidak mempunyai definisi atau batasan yang
di beri nilai rata-rata secara tidak tepat atau di tengah-tengah skala penilaian,
32
Biasanya, penilai memberi nilai tengah karena ingin menghindari kontroversi
atau kritik.
Bias perilaku terbaru (recent behavior bias) , perilaku atau kinerja yang paling
akhir akan lebih mudah diingat daripada perilaku yang telah lama. Penilai
cenderung lebih banyak menilai kinerja yang tampak menjelang atau pada
f. Bias pribadi(stereotype)
Penilai yang melakukan penilaian bisa saja memiliki bias yang berkaiatan
dengan karakteristik pribadi pekerja seperti suku, agama, gender atau usia.
33
1.7 Karakteristik Dalam Penilaian yang Efektif
efektif, adalah:
2. Kinerja
3. Standardisasi
Pekerja dalam kategori pekerjaan yang sama dan berada di bawah organisasi
paling tidak sampel yang representatif dari kinerja itu. Untuk menjamin
5. Komunikasi Terbuka
34
Setiap pekerja harus memperoleh akses terhadap hasil penilaian. Kerahasiaan
BAB III
PEMBAHASAN
Semarang
Semarang memiliki beberapa kegiatan usaha yang antara lain usaha simpanan,
35
usaha pinjaman/kredit, dan usaha lainnya yang menyangkut jasa bank lainnya .
Dalam penilaian kerja pada Bank Rakyat Indonesia cabang Pandanaran, Semarang
Penilaian kinerja merupakan hal yang wajib untuk dilakukan perusahaan untuk
menilai dan mengevaluasi kinerja tugas individu dan tim. Penilaian prestasi
harapkan dapat menunjukan prestasi karyawan secara rutin dan teratur. Sistem
standar dan kriteria yang telah di tetapkan sebelumnya. Karena organisasi pada
dasarnya Penilaian kinerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia cabang pandanaran,
terkini.
36
2.2 Penilaian dan Manajemen Kinerja pada PT Bank Rakyat Indonesia
perusahaan untuk menilai dan mengevaluasi kinerja tugas individu dan tim.
pedoman yang di harapkan dapat menunjukan prestasi karyawan secara rutin dan
sasaran standar dan kriteria yang telah di tetapkan sebelumnya. Karena organisasi
pada dasarnya Penilaian kinerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia cabang
promosi, tansfer, dan pemberhentian. Adapun tujuan dalam penilaian kinerja pada
PT. Bank Rakyat Indonesia cabang, semarang yaitu membantu karyawan semakin
banyak mengerti tentang perannya dan mengetahui secara jelas peran dan fungsi-
37
2.2.1 Dimensi Penilaian Kinerja pada PT Bank Rakyat Indonesia Kantor
efektif. Sensitivitas ini meliputi penilaian yang objektif, dan penilaian dijadikan
sebagai alat evaluasi. Hasil dari analisis dimensi dalam penilaian kinerja pada PT.
standar yang disepakati agar penilaian tersebut objektif dengan nilai-nilai yang
diberikan sesuai dengan tingkat pencapaian, ada lima elemen agar penilaian adil
5. Diskusi.
Sementara itu, untuk melakukan penilaian objektif pada PT. Bank Rakyat
1. Data aktual.
38
6. Kemampuan menilai.
perbaikan kebijakan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ada
sehat di tengah keternya persaingan karena didukung oleh internal tim yang solid
dan berkompetensi.
mengacu pada:
yang lebih berorientasi pada intelejensi dan daya fikir serta penguasaan
39
b. Keterampilan (Skill), kemampuan dan penguasaan teknis operasional
2. Kuantitas Hasil, meliputi keluaran atau output dan target kerja dalam
kuantitas kerja.
3. Kerja sama tim, merupakan penilaian berdasar pada sikap dan kerjasama
penilaian kinerja yang akan dilkakukan oleh pimpinan atau tim audit dilakukan
beda sehingga membutuhkan faktor yang berbeda pula agar mendapatkan hasil
yang optimal.
40
Dari hasil analisis pada PT.Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang
perencanaan untuk melakukan diskusi terkait dengan tujuan dan hal-hal yang
ingin diraih oleh perusahaan, baik dalam jangka waktu tertentu maupun secara
sektor yang dikelolanya guna mencapai sasaran yang telah ditetapkan, Menyusun
pelaksanaan rencana tindak lanjut atas temuan pemilik sebelumnya dalam kanins
oleh kepala unit dan AMBM. Semua itu bertujuan untuk keberhasilan strategi
timnya, baik dalam target yang diembannya, tugas yang harus dipertanggung
tersebut diantaranya:
a. Prestasi
41
Hasil analisis dalam unsur penilaian kerja pada Bank Rakyat Indonesia cabang
tugaskan kepadanya.
b. Kedisiplinan
Hasil analisis dalam unsur penilaian kerja pada Bank Rakyat Indonesia cabang
c. Tanggung jawab
b. Sebagai wakil direktur kantor pusat untuk aktivitas bisnis PT. BRI
42
3. Manajer Pemasaran Merupakan pejabat yang berada setingkat di bawah
sebagai berikut :
ditetapkan.
Sebagai berikut:
sebagai berikut :
43
7. Funding Officer Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
cabang.
44
b. Memastikan bahwa ketaatan terhadap KUP PT. BRI (Persero), Tbk
telah sesuai dengan KUP dan PPK serta kriteria yang ditetapkan
telah dipenuhi.
10. ADK Commercial Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
menguntungkan.
11. ADK Consumer Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
kantor cabang.
12. Supervisor Pelayanan Intern Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut :
45
a. Menjamin pemenuhan seluruh kebutuhan pelayanan untern di
13. Sekertariat SDM Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
46
b. Mengirimkan laporan-laporan kepada pihak-pihak yang
manajemen.
16. Asisten Manajer Operasional (AMO) Memiliki tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut :
b. Melaksanakan tambahan kas awal hari bagi teller dan ATM serta
17. Supervisor Pelayanan Kas Memiliki tugas dan tanggung jawab Sebagai
berikut :
Supervisor.
tanda setorannya.
19. Tim Kurir Kas (TKK) Bertanggung jawab kepada AMO tentang segala
47
a. Menerima dan meneliti kesahan tanda setoran dan warkat kliring
21. Payment Point Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
pendukungnya.
22. Costumer Service Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
23. Unit Pelayanan Nasabah (UPN) Memiliki tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut :
48
inti yang memerlukan agar memberikan pelayanan yang
24. Administrasi Dana dan Jasa (Adm. DJS) Memiliki tugas dan tanggung
25. Manajer Bisnis Mikro (MBM) Memiliki tugas dan tanggung jawab
Sebagai berikut :
Unit.
yang terkait.
26. Asisten Manajer Bisnis Mikro (AMBM) Memiliki tugas dan tanggung
49
b. Pengembangan bisnis PT. BRI (Persero), Tbk unit di wilayah
27. Supervisior Administrasi Unit Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut :
28. Petugas Administrasi Unit (PAU) Memiliki tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
manajemen.
29. Petugas Rekonsiliasi Unit (PRU) Memiliki tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
50
b. Mengentry nota UD-1A dan UD-1B ke PC hubungan Kanca dan
30. Pegawai Cadangan Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
b. Membackup pegawai PT. BRI (Persero), Tbk unit atau TKK yang
ekstern.
Pada dasarnya Penilaian kinerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia cabang
51
perusahaan ada banyak manfaat dengan di lakukan oleh penilaian. Penilaian
promosi, tansfer, dan pemberhentian. Adapun tujuan dalam penilaian kinerja pada
PT. Bank Rakyat Indonesia cabang, semarang yaitu membantu karyawan semakin
banyak mengerti tentang perannya dan mengetahui secara jelas peran dan fungsi-
masalah ialah karena kurangnya kompetensi salah satu karyawan pada Bank BRI
dari penilaian kinerja pada PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pandanaran
Semarang. Dan karyawan tersebut harus melakukan pelatihan lebih agar dapat
52
Proses Penilaian kinerja di Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pandanaran
konsultasi dengan sebanyak mungkin aspek dan sistem penilaian yang akan di
berhubungan dengan praktek sehingga berjalan dengan baik. Proses ini dapat di
pandanaran Semarang, sistem Penilaian para penilaian akan terfokus pada nilai
Berikut ada beberapa proses Penilaian Kinerja pada Bank Rakyat indonesia,
Setiap supervisor penilai yang berada pada divisi dan unit-unit kerja non-
seluruh karyawan offcer dan staff yang berada dibawah supervisinya. Hasil
penilaian kerja karyawan yang telah selesai melalui proses pemeriksa (oleh
53
secara keseluruhan sesuai program kerja serta anggaran tahun berjalan
sabagaimana yang telah disusun dan ditetapkan oleh manajemen Bank Rakyat
rekapitulasi hasil penilaiannya. Rekap hasil penilaian setiap divisi atau unit
Setiap supervisor penilai yang berada di kantor pusat operacional dan kantor
officer dan staff yang berada di bawah supervisinya. Hasil penilaian prestasi
54
Apabila telah diperoleh kesepakatan akhir atas keseluruhan hasil penilaian,
Setiap supervisor penilai yang berada di Kantor pusat Cabang Pembantu dan
Kantor Kas wajib memberikan penilaian prestasi kerja bagi seluruh karyawan
officer dan staff yang berada di bawah supervisinya. Hasil penilaian prestasi
pencapaian sasaran –sasaran Kantor pusat Cabang Pembantu dan Cantor Kas
55
kemudian dibuatkan rekapitulasi hasil penilaiannya. Rekap hasil penilaian
kembali hasil proses penilaian prestasi kerja seluruh karyawan tingkat officer
dan staff yang telah dilangsungkan prosesnya oleh divisi dan unit-unit
divisional cantor pusat, serta pula oleh unit-unit bisnis (cantor pusat
56
a) Direktur Utama (Ketua )
b) Direktur (Ketua)
Dalam penilain kinerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Cabang Pandanaran
para Evaluator mencatat penilaian mereka mengenai kinerja pada sebuah skala
didefinisikan dengan kata sifat seperti luar biasa memenuhi harapan atau
perbaikan.
57
Dalam melakukan implementasi penilaian kerja pada PT. Bank Rakyat
terkini.
kerja pegawai.
58
Menguasai produk-produk BRI 30% 3.
yang akan dilakukan, dan konsep atau metode yang akan di gunakan.
2. Kinerja
3. Standardisasi
sama.
59
4. Komunikasi Terbuka
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
bank lainnya. Dalam penilaian kerja pada Bank Rakyat Indonesia cabang
60
2. Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja pada
untuk menilai dan mengevaluasi kinerja tugas individu dan tim. penilaian
banyak mengerti tentang perannya dan mengetahui secara jelas peran dan
salah satu karyawan pada Bank BRI tersebut sehingga peran karyawan
berbeda-beda melalui kantor pusat (divisi dan non divisi), Kantor pusat
61
5. Dalam penilain kinerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Cabang
3.2 Saran
Karyawan adalah sumber daya yang berharga dalam suatu organisasi. Jika
organisasi tersebut akan bisa berhasil. Oleh sebab itu penulis menyarankan kepada
62
1. Harus lebih mempertimbangkan dalam proses Penilian Kinerja karyawan
karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Metode)”, https://www.kajianpustaka.com/2020/03/penilaian-kinerja-
pengertian-tujuan-kriteria-dan-metode.html?m=1
63
Kinerja, Manajemen Konsultan.2021. ”Pengertian Manajemen Kinerja dan
https://manajemenkinerja.com/2021/04/pengertian-manajemen-kinerja-
dan-pengelolaan-kinerja-sdm/
kinerja”,https://www.coursehero.com/file/p27rrsp/Unsur-unsur-yang-
digunakan-dalam-penilaian-kinerja-karyawan-1-Menurut-Hasibun/
https://kursimrajo.blogspot.com/2015/04/masalah-kinerja-dan-
penyebabnya.html?m=1
https://employers.glints.com/id-id/blog/7-metode-penilaian-kinerja-
karyawan/
Kinerjanya” https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/tujuan-dan-metode-
laporan-kinerja-karyawan/#5_Metode_Penilaian_Kinerja_Karyawan
Perfomance Appraisal”,https://www.linovhr.com/masalah-umum-pada-
performance-appraisal/
kinerja?”https://jawabanapapun.com/apa-saja-masalah-dalam-penilaian-
kinerja/
64
Silalahi,Novita Sari.2015.“Karakteristik Sistem Penilaian Kinerja Yang
Efektif”,https://text-id.123dok.com/document/myjkeg2ql-karakteristik-
sistem-penilaian-kinerja-yang-efektif.html
http://repository.usm.ac.id/files/skripsi/B13B/2016/B.133.16.0207/
B.133.16.0207-15-File-Komplit-20200221022805.pdf
65