Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENERAPAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN

ASPEK TEKNIS/OPERASI
Dosen Pengampu : Taty Siti Aisyah, S.I.Kom., M.M

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen Bisnis

Disusun Oleh :

KELOMPOK 3 M.1 2022

Anggota: NPM:
1. AULIA NAZIHAH 4122423120016
2. EKA ROSI NAURA 4122423120041
3. FAYZA AULIA DEANHARYADI 4122423120050
4. HARYADI 4122423120061
5. MAIA FAUZIYYAH RAHMA 4122423120083
6. DEA ANDRIYANI ARIPIN 4122423120027

JURUSAN AKUNTANSI - FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI

Jl. Turangga No.25, Lkr. Sel., Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40263
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "PENERAPAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN
ASPEK TEKNIS ATAU OPERASI” tepat waktu. Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Taty Siti
Aisyah, S.I.Kom, M.M. selaku Dosen pengampu Mata Kuliah Manajemen Bisnis. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa dipraktikkan oleh pembaca dalam
kehidupan sehari-hari. Bagi kami penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah inin karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Bandung, 29 November 2023

Penulis

ii
Daftar Isi
BAB I ........................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................................................... 5
C. TUJUAN PEMBAHASAN ................................................................................................................... 5
BAB II ....................................................................................................................................................... 6
LANDASAN TEORI .................................................................................................................................... 6
A. PENERAPAN SUMBER DAYA MANUSIA........................................................................................... 6
1.1 Pengertian Sumber Daya Manusia ............................................................................................ 6
1.2 Fungsi Penerapan Sumber Daya Manusia................................................................................. 6
1.3 Tujuan Manajemen sumber Daya Manusia ............................................................................. 7
1.4 Praktek-Praktek Manajemen Sumber Daya Manusia .............................................................. 7
1.5 Manfaat Penerapan Sumber Daya Manusia ............................................................................. 8
B. ASPEK TEKNIS dan OPERASI ............................................................................................................ 9
2.1 Pengertian Aspek Teknis/operasi.............................................................................................. 9
2.2 Tujuan Aspek Teknis/Operasi.................................................................................................... 9
2.3 Penentuan Lokasi Usaha ........................................................................................................... 9
2.4 Metode Penilaian Lokasi ......................................................................................................... 10
2.5 Luas Produksi .......................................................................................................................... 10
2.6 Tata Letak (Layout).................................................................................................................. 11
2.7 Pemilihan Teknologi ................................................................................................................ 12
2.8 Economic Order Quantity (EOQ) ............................................................................................. 12
2.9 Safety Stock (SS) ...................................................................................................................... 13
2.10 Reorder Point (ROP) .............................................................................................................. 13
BAB III ................................................................................................................................................ 14
PENUTUP ........................................................................................................................................... 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Manajemen sumber daya manusia mencakup kata manajemen dan sumber daya manusia.
Manajemen adalah seni mengelola proses penggunaan orang dan sumber daya lainnya secara efisien
dan efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Pengelolaan faktor manusia ini disebut manajemen
personalia atau manajemen personalia. Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni
menyelaraskan hubungan dan peran tenaga kerja sehingga efektif dan efisien dalam membantu
pencapaian tujuan bisnis, karyawan, dan sosial. Karyawan adalah perencana, agen dan selalu berperan
aktif dalam kegiatan perusahaan.

Sumber daya manusia sebagai salah satu sumber daya organisasi memegang peranan penting
dalam keberhasilan pelaksanaan tujuan organisasi. Sumber daya manusia menggunakan sumber daya
lain yang dimiliki oleh organisasi untuk mencapai tujuan. Bahkan mesin berteknologi tinggi pun akan
menjadi tidak berarti jika sumber daya manusia yang mengoperasikannya tidak mumpuni untuk
memproduksinya. Begitu pula dengan sumber informasi. Informasi yang diterima organisasi, betapapun
bagus dan lengkapnya, tidak akan berarti apa-apa jika kualitas sumber daya manusia yang ada tidak
mampu mengubahnya menjadi informasi yang berguna bagi perkembangan dan kemajuan organisasi.

Menurut Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah ilmu dan seni mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya perusahan,
karyawan dan masyarakat .
Faktor terpenting dalam proses manajemen organisasi adalah manajemen sumber daya manusia.
Manajemen sumber daya manusia mejadi faktor internal organisasi yang harus di kelola dengan baik
dengan pemberdayaan yang sesuai, adanya faktor eksternal organisasi yang susah untuk diprediksi.
Bagi organisasi, hal yang diharapkan dalam praktek manajemen sumber daya manusia yang ada bisa
mendukung sikap kerja yang sesuai dan perilaku yang menguntungkan bagi organisasi. Bagaimana
mengatur jumlah dan kemampuan yang di miliki oleh individu yang berbeda guna mencapai tujuan
organisasi. Di harapkan sumber daya manusia yang di miliki oleh suatu organisasi dapat mengkontribusi
bersama demi kemajuan organisasinya.
Kontribusi dari SDM tidak hanya di lihat dari kemampuan, pengetahuan skill, atau pun pengalaman
yang mereka bawa saat bergabung dengan organisasi, tetapi bagaimana organisasi secara internal
mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dan skill yang di miliki setiap SDM untuk
mengembangkan kapabilitas karyawan. Karena suatu pekerjaan akan berpengaruh dengan kapabilitas
seseorang, bukan hanya sebagai pemenuhan kewajiban terhadap organisasi.
Disinilah peran penting praktik MSDM di organisasi dalam menentukan calon karyawan, posisi
karyawan, tugas karyawan, dan pengembangan karyawan guna pencapaian tujuan organisasi.
Bagaimana mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasi yang di butukan dalam organisasi.
Praktek-praktek MSDM yang di jalankan dengan tepat akan mendukung dan meningkatkan nilai yang
dimiliki oleh karyawan dalam organisasi.
Aspek teknis merupakan suatu yang berkenaan dengan proses pembangunan proyek secara teknis dan
pengoperasian nya setelah proyek tersebut dibangun. Berdasarkan analisa ini dapat diketahui rancangan
awal penaksiran biaya investasi termasuk biaya ekploitasinya. Pelaksanaan dari evaluasi aspek ini
sering kali tidak dapat memberikan suatu keputusan baku atau dengan kata lain masih tersedia alternatif
jawaban. Karenanya sangat perlu diperhatikan suatu atau beberapa pengalaman pada proyek lain yang
serupa dilokasi lain yang menggunakan teknik dan operasi serupa. Keberhasilan penggunaan teknologi
sejenis ditempat lain sangat membantu dalam pengambilan keputusan akhir, setidaknya memperhatikan

4
pengalaman ditempat lain tidak bias dikesampingkan Berbeda dengan askpek teknis, aspek operasi
umumya kurang mendapat perhatian dalam pembuatan studi kelayakan bisnis, karena kebanyakan studi
berpusat pada tiga aspek pasar Jeknik, dan keuangan. karena kebanyakan pembuat studi akan merasa
bahwa dengan dengan memperkirakan bahwa ketiga aspek sudah baik maka pihak yang menjalankan
preyeksi tersebut akan senang.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut:

a. Bagaimana penerapan sumber daya manusia dalam manajemen?

b. Bagaimana penggunaan aspek teknis/operasi dalam manajemen?

C. TUJUAN PEMBAHASAN

a. Mengetahui dan mempelajari tentang penerapan sumber daya manusia

b. Mengetahui bagaimana praktik dalam penerapan sumber daya manusia

c. Mempelajari pengaruh penerapan sumber daya manusia dalam organisasi

d. Mengetahui dan mempelajari tentang aspek teknis atau operasi

5
BAB II

LANDASAN TEORI

A. PENERAPAN SUMBER DAYA MANUSIA


1.1 Pengertian Sumber Daya Manusia
MSDM (manajemen sumber daya manusia) merupakan bagian dari organisasi yang concern terbesarnya
berada pada dimensi “manusia”. Mengapa “manusia”? eksistensi manusia tidak saja mempresentasikan faktor
fisik semata, namun juga berbagai faktor dalam kemampuan dan kehendak manusia untuk mengunjukkan
(perform) satu atau lebih tugas dalam organisasi atau perusahaan. Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu
dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan
perusahaan, karyawan dan masyarakat. Fokus kajian MSDM adalah masalah tenaga kerja manusia yang diatur
menurut urutan fungsi-fungsinya, agar efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan dan
masyarakat. Karyawan adalah perencana, pelaku dan selalu berperan aktif dalam aktivitas perusahaan/bisnis.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini dipaparkan beberapa penjelasan terkait definisi Manajemen Sumber Daya
Manusia

• Menurut (Daya, 1996) : “Management sumber daya manusia diartikan sebagai suatu proses
perencanaan , pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan- kegiatan
pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan
pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan
masyarakat”.
• Menurut ( H.Suparyadi 2015, 2) : “ Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu
sistem yang bertujuan untuk mempengaruhi sikap, perilaku, dan kinerja karyawan agar
mampu memberikan kontribusi yang optimal dalam rangka mencapai sasaran-sasaran
perusahaan”

1.2 Fungsi Penerapan Sumber Daya Manusia

6
Fungsi - Fungsi yang terdapat dari Manajemen sumber Daya Manusia ini dapat diuraikan menjadi 4
(empat) Fungsi besar di antaranya yaitu : Pembentukan, Pengebangan, Motivasi, dan pemeliharaan. Atau dapat
diartikan menjadi mendapatkan orang, mempersiapkannya,mengembangkannya,dan memeliharanya.

a. Fungsi Pembentukan : Dimulai dari melakukan perencanaan sumber daya manusia yang strategis
disesuaikan dengan visi-misi, dan tujuan-tujuan strategis organisasi. Fungsi pembentukan ini merupakan
fase yang paling krusial pada tahap ini organisasi merencanakan dengan hati-hati kualifikasi individu
yang pantas untuk menjalankan tugas pada pekerjaan tertentu. Artinya fungsi ini bermanfaat untuk suatu
organisasi atau perusahaan yang ingin mendapatkan karyawan/anggota berkualitas dan berpotensi tinggi.
b. Fungsi Pengembangan : Fungsi ini dilakukan dengan pemikiran bahwa siapapun individu yang masuk
menjadi anggota organisasi atau karyawan perusahaan dan telah lolos seleksi tetap harus dikembangkan
seiring dengan tujuan dan arah perkembangan organisasi atau perusahaan. Pada fase ini setiap individu
harus disetarakan sistem nilainya agar setara dengan sistem nilai organisasi atau perusahaan.
c. Fungsi Motivasi : Fungsi ini dilakukan mendayagunakan individu yang berkualitas agar menjalankan
suatu aktivitas yang dapat menguntungkan organisasi/perusahaan. Diawali dengan rekognisi setiap
anggota/karyawan agar teknik permotivasian mencerminkan kesesuaian dengan setiap
anggota/karyawan.
d. Fungsi Pemeliharaan : Fungsi ini merupakan fungsi refleksi dari adanya pemeliharaan atas komitmen
dan motivasi serta semangat yang dihasilkan oleh anggota/karyawan kepada organisasi/perusahaan. Pada
dasarnya organisasi/perusahaan melakukan suatu perawatan (maintenance) atas individu yang
berkualitas atau menjaga pengembangan dan motivasi untuk individu yang sejalan dengan tujuan
keberhasilan sebuah organisasi/perusahaan.

1.3 Tujuan Manajemen sumber Daya Manusia


Manajemen Sumber Daya Manusia memiliki tujuan untuk mengupayakan agar semua sumber daya
manusia atau karyawan di dalam sebuah office dapat mendayagunakan kinerja kerjanya secara optimal tidak
hanya itu tujuan selanjutnya juga menerapkan dan menjaga semua kebijakan dan prosedur sumber daya manusia
yang memungkinkan perusahaan mampu mencapai tujuannya. Namun beberapa ahli juga berpendapat seperti di
bawah ini:

• Menurut Ulrich dan Lake (1990) : sistem manajemen sumber daya manusia dapat menjadi
sumber kapabilitas perusahaan yang memungkinkan perusahaan untuk terus belajar
memperagakan peluang baru .
• Menurut Cushway memberikan pendapat bahwa tujuan manajemen sumber daya manusia
adalah memberi pertimbangan manajemen dalam membuat kebijakan sumber daya
manusia untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki karyawan atau pegawai yang
memiliki kinerja tinggi, selalu siap mengatasi perubahan, serta memenuhi kewajiban
sebagai pekerja secara legal.

1.4 Praktek-Praktek Manajemen Sumber Daya Manusia


1) Rekrutmen
Rekrutmen merupakan suatu proses menarik individu tertentu dalam jumlah yang ditentukan
sesuai kebutuhan dan dengan adanya kualifikasi yang memadai yang disesuaikan dengan organisasi.
Organisasi bisa memilih dari sekian pelamar yang paling mendekati kualifikasi yang di tentukan oleh
perusahaan. Dari proses perekrutan ini, organisasi berharap mendapatkan dan mempekerjakan orang
yang tepat dan sesuai dengan posisi mereka bekerja. Organisasi mengharapkan orang-orang terbaik
yang bekerja, karena adanya persaingan di lingkungan eksternal organisasi yaitu kondisi pasar tenaga
kerja yang semakin kompetitif. Dengan demikian proses rekrutmen harus dirancang sedemikian rupa
guna mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan.
2) Seleksi

7
Proses memilih dari semua pelamar untuk ditempatkan suatu posisi tertentu dalam organisasi.
Keberhasilan proses perekrutan akan mempengaruhi kualitas keputusan seleksi proses seleksi berperan
untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan kualifikasi yang dibutukan. Untuk itu
dalam proses seleksi, organisasi harus berupaya untuk mendapatkan calon karyawan yang sesuai dengan
sikap, budaya perusahaan, berkemampuan yang tinggi untuk pencapaian tujuan organisasi
3) Pelatihan dan pengembangan (training and development)
Pelatihan dan pengembangan (training and development) Adalah kegiatan berkelanjutan untuk
meningkatkan kompetensi yang dimiliki karyawan guna menunjang kinerja dalam organisasi. Dalam
pelatihan, kegiatan yang dilakukan yaitu pengembangan pengetahuan dan keterampilan untuk kinerja
saat ini. Lain halnya dengan pengembangan, kegiatan ini lebih memiliki fokus jangka panjang bagi
pengetahuan dan keterampilan karyawan di organisasi. Aktivitas-aktivitas pelatihan dan pengembangan
memiliki potensi untuk menyelaraskan para karyawan dengan strategi-strategi perusahaan mereka
(Mondy, 2008).
4) Penilaian kinerja.
Penilaian kinerja merupakan aktifitas perusahaan yang di rancang guna mengevaluasi kegiatan
atau kinerja dari individu atau organisasi secara keseluruhan pada periode tertentu. Fokus penilaian
tetap pada individu karyawan untuk menilai seberapa jauh pencapaian kinerja pada organisasi, apakah
pemanfaatan skill and knowledge sudah sesuai dan maksimal terhadap pencapaian tujuan dalam
organisasi. Moday menjelaskan sistem penilaian yang efektif akan mengevaluasi prestasi dan
menginisiasi rencana-rencana untuk pengembangan, dan sasaran. Tujuan dari penilaian yaitu untuk
mendorong adanya perbaikan kinerja, mengembangkan kinerja yang terhambat, membantu manajer
dalam pengambilan keputusan terhadap karyawan, semuanya guna efektifitas kegiatan pada organisasi.
pencapaian
5) Kompensasi
Kompensasi adalah imbalan yang di terima oleh karyawan sebagai haknya di mana merupakan
timbal balik atas jasa dan usaha mereka kepada organisasi pemberian kompensasi yang terencana
matang dalam organisasi akan memberikan imbalan-imbalan yang adil kepada karyawan sesuai dengan
besarnya kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi. Bentuk kompensasi yang di berikan pun
terdiri dari 2 macam yaitu: kompensasi langsung yaitu berupa gaji, upah, ataupun bonus yang
didapatkan rutin oleh karyawan, dan kompensasi tidak langsung yaitu imbalan non finansial yang di
terima oleh karyawan seperti tunjangan, asuransi, cuti, libur kerja, dsb.
Dengan penentuan praktik-praktik SDM yang baik dalam organisasi diharapkan dapat menunjang
jalannya efektivitas organisasi karena bekerja dengan orang-orang tepat,posisi yang tepat skill and
knowledge yang maksimal, kerjasama yang baik, sehingga pencapain tujuan organisasi akan dicapai
dengan semua kontribusi dari peran karyawan didalamnya.

1.5 Manfaat Penerapan Sumber Daya Manusia


Dengan penerapan secara cermat, tak hanya perusahaan yang mendapat manfaat dari manajemen
SDM, namun juga karyawan secara langsung seperti :

• Optimalisasi SDM yang dimiliki


• Peningkatan produktivitas dan disertai kepuasan kerja
• Memetakan kebutuhan talent di setiap bagian yang sudah dan akan dimiliki
• Data lengkap terkait informasi ketenagakerjaan
• Penelitian untuk perencanaan di masa yang akan datang

8
Manajemen sumber daya manusia memang bersifat krusial, karena mengelola elemen hidup dari
perusahaan atau bisnis secara langsung. Tanpanya, perusahaan bisa menghabiskan banyak anggaran
hanya untuk menemukan dan memanfaatkan talenta yang diperlukan.

B. ASPEK TEKNIS dan OPERASI


2.1 Pengertian Aspek Teknis/operasi
Aspek teknis atau operasi juga dikenal sebagai aspek produksi. Jadi, aspek operasi adlaah untuk
menilai kesiagaan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Penilaian terhadap aspek ini sangat
penting karena menyangkut hal-hal seperti masalah penentuan lokasi, luas produksi, tata letak (layout),
penyusunan perlatan pabrik dan proses produksinya termasuk pemilihan teknologi. Kelengkapan kajian
aspek operasi sangat tergantung dari jenis usaha yang akan dijalankan, karena setiap jenis usaha
memiliki prioritas tersendiri.

2.2 Tujuan Aspek Teknis/Operasi


Secara umum ada beberapa hal yang hendak dicapai dalam penilaian aspek teknis/operasi yaitu :
1. Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk lokasi pabrik, gudang,
cabang dan kantor pusat.
2. Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi yang dipilih,
sehingga dapat memberikan efisiensi.
3. Agar perusahaan isa menentukan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan
produksinya.
4. Agar perusahaan bisa menentukan metode persediaan yang paling baik untuk dijalankan
sesuai dengan bidang usahanya.
5. Agar dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan dimana yang
akan datang.

2.3 Penentuan Lokasi Usaha


Terdapat paling tidak 4 lokasi yang dipertimbang kan sesuai keperluan perusahaan yaitu antara lain:
1. Lokasi Untuk Kantor Pusat 3. Lokasi Untuk Gudang
2. Lokasi Untuk Pabrik 4. Lokasi Untuk Kantor Cabang
Secara umum pertimbangan dalam menentukan letak suat lokasi adalah sebagai berikut :
1. Jenis Usaha yang dijalankan
2. Dekat dengan pasar atau Konsumen
3. Dekat dengan bahan baku
4. tersedianya tenaga kerja
5. Tersedia sarana dan prasarana (transportasi, listrik dan air)
6. Dekat dengan pusat pemerintahan
7. Dekat dengan lembaga keuangan
8. Berada di kawasan industri
9. Kemudahan untuk melakukan ekspansi/perluasan

9
10. Kondisi adat istiadat/budaya/sikap masyarakat setempat
11. Hukum yang berlaku diwilayah setempat.

2.4 Metode Penilaian Lokasi


Penilaian lokasi yang tepat akan memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan, baik dari
segi finansial maupun non finansial. Keuntungan yang diperoleh dengan mendapatkan lokasi yang
tepat antara lain adalah :
1. pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat lebih memuaskan
2. Kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja yang diinginkan baik jumlah maupun kualifikasi.
3. Kemudahan dalam memperoleh bahan baku atau bahan penolong dalam jumlah yang diinginkan
secara terus-menerus.
4. Kemudahan untuk memperluas lokasi usaha, karena biasanya sudha diperhitungkan untuk usaha
perluasan lokasi sewaktu-waktu.
5. Memiliki nilai atau harga ekonomi yang lebih tinggi dimasa yang akan datang.
6. Meminimalkan terjadinya konflik terutama dengan masyarakat dan pemerintah setempat.
Ada tiga (3) metode yang dapat digunakan dalam menilai sesuatu lokasi sebelum diputuskan, yakni :
1. Metode penilaian hasil value
Faktor- faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode penilaian hasil value antara lain adalah :
a. Pasar d. Tenaga Kerja
b. Bahan Baku e. Pertimbangan Lainnya
c. Transportasi
2. Metode Perbandingan biaya (cost comparison Method)
Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode perbandingan biaya adalah :
a. Bahan Baku d. Biaya Umum
b. Bahan Bakar dan Listrik e. Biaya Lainnya
c. Biaya Operasi
3. Metode analisis ekonomi (economic analysis method)

2.5 Luas Produksi


Penentuan luas produksi adalah berkaitan dengan berapa jumlah produksi yag dihasilkan
dalam waktu tertentu dengan mempertimbangkan kapasitas teknis dan peralatan yang dimiliki serta
biaya yang paling efisien.
Secara umum luas produksi ekonomis ditentukan antara lain oleh :
1. Kecenderungan permintaan yang akan datang
2. Kemungkinan pengadaan bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja dan lain-lain
3. Daur hidup produksi, dan produksi subtitusi dari produk tersebut.

10
2.6 Tata Letak (Layout)
Layout merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang dapat
menentukan efisiensi produksi/operasi. Layout dirancang berkenan dengann produk, proses, sumber
daya manusia, dan lokasi sehingga dapat tercapai efisiensi/operasi. Dengan adanya layout akan
diperoleh berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut :
1. Memberikan ruang gerak yang memadai untuk beraktifitas dan pemeliharaan
2. Pemakaian ruang yang efisien
3. Mengurangi biaya produksi maupun investasi
4. Aliran material menjadi lancar
5. Pengangkutan material dan barang menjadi rendah
6. Kebutuhan persediaan yang rendah
7. Memberikan kenyamanan. Kesehatan dan keselamatan kerja yang lebih baik.
Pada Umumnya Layout didasarkan pada situasi sebagai berikut :
1. Posisi tetap (fixed Position)
Fix position layout biasa dikatakan juga sebagai tata letak dengan posisi tetap. Tata letak
merupakan suatu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang.
Tata letak mempunyai banyak dampak setrategis karena tata letak termasuk yang menentukan daya
saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak
pelanggan, dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai sebuah
setrategi menunjang diferensiasi, biaya rendah, ataupun respon cepat.
2. Orientasi Proses (Proses Oriented)
Orientasi pada proses atau hasil? tergantung siapa yang melakukannya dan siapa yang
meminta. Ada beberapa orang yang berorientasi pada hasil, namun ada juga orang yang menganggap
proses itu lebih penting daripada sekedar hasil. Pada pekerjaan, mungkin lebih banyak orang yang
berorientasi kepada hasil. Yang penting selesai dan sesuai permintaan. Ini bisa jadi disebabkan karena
pekerjaan orang itu ditarget. Ya, hasilnya harus sesuai dengan target yang diberikan. Apalagi sang
pemberi tugas tersebut tidak mendefinisikan dengan pasti spesifikasi proses kerjanya.
3. Tata letak kantor (Office loyout)
Perbedaan antara tata letak kantor dengan tata letak pabrik adalah pada penekanan atas
pentingnya informasi. Jika tata letak kantor yang mengalir adalah informasi maka tata letak pabrik
yang mengalir adalah tata letak bahan-bahan. Dalam tata letak kantor terjadi pengelompokkan pekerja
serta peralatan dan ruangan/kantor yang menyediakan kenyamanan, keamanan dan
pergerakkan/perpindahan informasi.
4. Tata letak pandang eceran/pelayanan (Retail and Service Loyout)
5. Tata letak gudang (warehouse layout)
Tujuan dari tata letak gudang adalah memaksimalkan pemanfaatan seluruh luas gudang yaitu
menfaatkan pada volume penuh tetapi biaya material handlingnya rendah.
6. Tata letak produk (Product Loyout)

11
Tata letak produk digunakan untuk produk atau lini produk yang sama dengan volume tinggi dan
variasi produk rendah. Produksi repetitive dan produksi kontinyu menggunakan tata letak ini
Untuk memperoleh loyout yang baik maka perusahaan perlu menentukan hal-hal berikut:
1. Kapasitas dan tempat yang di butuhkan.
2. Peralatan untuk menangani material atau bahan
3. Lingkungan dan estetika
4. Arus informasi
5. Biaya perpindahan antara tempat kerja yang berbeda.

2.7 Pemilihan Teknologi


Yang perlu di perhatikan dalam pemilihan teknologi adalah:
1. Ketepatan teknologi dengan bahan bakunya
2. Keberhasilan teknologi di tempat lain.
3. Pertimbangan teknologi lanjutan
4. Besarnya biaya investasi dan biaya pemeliharaan
5. Kemampuan tenaga kerja dan kemungkinan perkembangannya
6. Pertimbangan pemerintah dalam hal tenaga kerja
7. Dan pertimbangan lainnya.

2.8 Economic Order Quantity (EOQ)


Economic Order Quantity Adalah jumlah pembelian yang paling ekonomis (Economical Order
Quantity EOQ)
Definisi: jumlah setiap kali pembelian bahan yang disertai biaya minimal - jumlah
pembelian bahan yang paling ekonomis.
Perumusan Economic Order Quantity (EOQ)
Salah satu metode manajemen persediaan yang paling terkenal adalah metode Economic
Order Quantity atau bisac disebut dengan EOQ. Metode ini dapat digunakan baik untuk
barang yang dibeli maupun untuk barang yang diproduksi sendiri.
Model EOQ bisaa digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang
meminimumkan biaya langsung penyimpanan persediaan dan biaya kebalikannya (inverse
cost) pemesanan persediaan.
Rumusan EOQ yang bisaa digunakan adalah:
EOQ = √(2SD/H)
Dimana:
D: Penggunaan atau permintaan yang diperkirakan per periode waktu.

12
S: Biaya pemesanan (persiapan pesanan dan penyiapan mesin) per pesanan
H: Biaya penyimpanan per unit per tahun
Secara umum klasifikasi biaya yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
Biaya angkut penyimpanan atau Carrying (CC)
b. Biaya pemesanan atau Ordering Cost (OC)
c. Biaya total atau total Cost (TC)

2.9 Safety Stock (SS)


Safety stock adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga
kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (stock out). Stock out dapat disebabkan oleh adanya
penggunaan bahan baku yang lebih besar dari perkiraan semula atau adanya keterlambatan bahan
baku yang dipesan. Dengan adanya safety stock akan mengurangi stockout cost bagi perusahaann.
Akan tetapi akan menimbulkan penambahan carrying cost sebesar perkalian antara prosentase
carrying cost terhadap harga atau nilai safety stock Terdapat beberapa faktor penentu dalam
menghitung besarnya safety stock, yaitu antara lain:
1. Penggunaan bahan baku rata-rata
2. Faktor waktu
3. Biaya yang digunakan
Disamping faktor penentu diatas dalam menentukan safety stock di perlukan standar kuantitas yang
harus di penuhi, yaitu:
1. Persediaan minimum
2. Besarnya pesanan standar
3. Persediaan maksimum.
4. Tingkat pemesanan kembali
5. Administrasi persediaan

2.10 Reorder Point (ROP)


ROP merupakan waktu perusahaan akan memesan kembali atau batas waktu pemesanan
kembali dengan melihat minimal jumlah persediaan yang ada. Pemesanan kembali dihitung dengan
probabilitas atau kemungkinan terjadinya kekurangan stock dan di hitung selama tangga waktu

13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Manajemen adalah proses pemanfaatan dan penggunaan sumber daya manusia baik itu sumber daya
finansial, mesin, material, metode, dan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan
yang bertujuan untuk proses pengintegrasian, koordinasi dan pembagian tugas diantara sumber daya yang tersedia
dalam organisasi menjadi sangat penting untuk menopang tujuan tersebut adapun Fungsi Manajemen Sumber
Daya Manusia terbagi menjadi 4 yaitu : Pembentukan, Pengembangan, Motivasi, dan pemeliharaan.

Perkembangan manajemen sumber daya manusia didorong oleh kemajuan peradaban, pendidikan, ilmu
pengetahuan, dan tuntutan daya saing barang dan jasa yang dihasilkan. Para ahli pada abad ke-20 mengembangkan
MSDM Menjadi suatu bidang studi yang khusus mempelajari peranan dan hubungan manusia dalam mencapai
tujuan organisasi. Perkembangan MSDM didorong oleh masalah masalah ekonomi, politik dan sosial. MSDM
akan terus berkembang dalam peradaban, teknologi, dan perundang undangan negara di dunia.

Tujuan manajemen sumber daya manusia adalah untuk mengupayakan agar semua sumber daya manusia
atau karyawan di dalam sebuah office dapat menggunakan kinerja kerjanya secara optimal, tujuan lainnya juga
adalah untuk menerapkan dan menjaga semua kebijakan dan prosedur sumber daya manusia yang memungkinkan
perusahaan mampu mencapai tujuannya.

Dalam mendirikan sebuah usaha perlu adanya system teknis yang mendukung proses kegiatan
perusahaan mulai dari penentuan lokasi usaha yang dekat dengan bahan baku, tata letak pabrik yang aman dari
lingkungan sekitar. Menyediakan pembuangan limbah pabrik supaya tidak mencemari udara dan daerah sekitar
perusahaan. Pemilihan teknologi yang bagus sangat mendukung proses produk dan persediaan bahan baku, maka
dalam hal ini perlu ada peninjauan lokasi usaha serta kenyamanan perusahaan serta fasilitas yang mendukung
proses kegiatan perusahaan.

B. SARAN

Dengan menerapkan berbagai fungsi yang strategis dalam manajemen sumber daya manusia dan aspek
teknis yang digunakan untuk kelayakan bisnis diharapkan akan lebih siap dalam menghadapi prospek dalam
bidang sumber daya manusia di masa yang akan datang.

Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca dan utamanya pembaca dapat
teringatkan untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam usahanya, dan dapat menambah
pengetahuan untuk teman-teman mahasiswa.

14
DAFTAR PUSTAKA
penerapan manajemen sumber daya manusia (msdm) - Repository IAIN Palopo
http://repository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/2378/1/Untitled.pdf?shem=ssc
Manajemen SDM: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Manfaat dan Ruang Lingkup
https://www.gramedia.com/literasi/manajemen-sdm/?shem=ssc
Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan Kualitas ...
https://www.neliti.com/id/publications/338416/penerapan-manajemen-sumber-daya-manusia-dalam-
meningkatkan-kualitas-pendidikan-d?shem=ssc
Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengertian, Fungsi, dan Manfaatnya
https://runsystem.id/id/blog/manajemen-sumber-daya-manusia/?shem=ssc
ASPEK TEKNIS/OPERASIONAL http://eprints.binadarma.ac.id/7611/1/VIII.pdf?shem=ssc

15

Anda mungkin juga menyukai