Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Tengah Semester dari Mata Kuliah
Dosen :
Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan
rahmat, taufik dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
Manajemen Sumber Daya Manusia yang berjudul “Desain Pekerjaan dan analisis
Jabatan atau Pekerjaan” ini dengan baik.
Saya menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu, sudilah kiranya pembaca memberikan kritik dan saran sehingga isi makalah ini
dapat lebih sempurna. Dan sebelumnya kami ucapkan mohon maaf yang sebesar-
besarnya jika ada kesalahan penulisan atau bahasa yang kurang baku dalam karya
tulis ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi siapa
saja yang memerlukannya di masa yang akan datang.
penulis
i
DAFTAR ISI
ii
2.2 Pengertian analisis pekerjaan atau jabatan secara umum ................................18
2.2.1 Teori analisis pekerjaan atau jabatan menurut para ahli .......................18
2.2.9 Aspek yang diperlukan dalam analisis pekerjaan atau jabatan .............26
iii
BAB IV PENUTUP ..............................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Perihal Manajemen sumber daya manusia pasti tak pernah luput dengan
orang sebagai subjek, serta aturan, hukum dan ketentuan yang mendasari setiap
tindakan dan segala kegiatan yang dilakukan oleh pelaku atau sering disebut sumber
daya manusia.
Dalam pembahasan kali ini kami akan membahas tentang Desain pekerjaan
dan Analisis Jabatan atau Pekerjaan yang menjadi salah satu hal penting dalam
Manajemen sumber daya manusia, karena hal ini berkaitan langsung dengan para
karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan serta berkaitan dengan manajer
dalam mengambil keputusan untuk karyawannya.
1
1.2 Rumusan masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan desain pekerjaan dan analisis pekerjaan
atau jabatan ?
1.2.2 Apa pengaruh desain pekerjaan dan analisis pekerjaan atau jabatan
terhadap Manajemen Sumber Daya Manusia ?
1.2.3 Bagaimana cara membuat desain pekerjaan dan analisis pekerjaan
atau jabatan ?
1.2.4 Apa fungsi serta manfaat dari desain pekerjaan dan analisis
pekerjaan atau jabatan terhadap Manajemen Sumber Daya Manusia?
2
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Desain Pekerjaan secara umum
3
Menurut Gibson dkk (2006), Desain pekerjaan (job desain) dinyatakan
sebagai suatu proses dimana manajer memutuskan tugas pekerjaan individu
maupun wewenangnya. Desain pekerjaan melibatkan keputusan dan tindakan
manajer yang menspesifikasikan tujuan “ job depthm range and relationship” untuk
memeaskan kebutuham organisasi maupun kebutuhan sosial dan pribadi dari
pekerjaan yang di embannya.
Atas dasar pentingnya peranan yang dimainkan oleh desain pekerjaan dalam
kualitas dan kepuasan kerja, maka sangat dibutuhkan analisis pekerjaan. Analisis
pekerjaan secara sistematis mengumpulkan, mengevaluasi dan mengorganisasi
informasi tentang pekerjaan-pekerjaan. Dari informasi yang dihasilkan oleh analisis
pekerjaan akan disusun atau diadakan desain pekerjaan yang sesuai dengan
pekerjaan, tujuan dan jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan.
4
2.1.3 Alasan perlunya Desain Pekerjaan
2. Elemen lingkungan
Aspek kedua desain pekerjaan berkaitan dengan elemen-elemen
lingkungan. Seperti hampir dalam semua kegiatan personalia, para perancang
pekerjaan tidak dapat mengabaikan pengaruh lingkungan eksternal.
Elemen-elemen lingkungan pokok dalam perancangan pekerjaan-pekerjaan
adalah kemampuan dan tersedianya karyawan potensial, dan pengharapan-
pengharapan sosial.
3. Elemen keperilakuan
Ada beberapa elemen keprilakuan yang perlu dipertimbangkan dalam
desain pekerjaan yaitu:
a. Otonomi yang berarti mempunyai tanggung jawab atas apa dilakukan.
b. Variasi yang apabila kurangnya variasi pekerjaan maka akan
menimbulkan kebosanan, selanjutnya menimbulkan kelelahan
sehingga timbul kesalahan-kesalahan.
c. Identitas tugas, bila pekerjaan tidak mempunyai identitas menimbulkan
karyawan kurang tanggung jawab atau kurang puas atas hasil
pekerjaannya
d. Umpan balik, bila pekerjan memberikan umpan balik atas seberapa baik
pekerjaan maka karyawan termotivasi untuk melaksanakan dengan baik.
5
2.1.5 Faktor yang mempengaruhi Desain Pekerjaan
1. Individu
Bahwa individu memiliki perbedaan sikap, sifat, karakter, pandangan persepsi,
sosial budaya, norma yang berbeda untuk setiap individunya dalam organisasi yang
sama. Tiap individu memiliki, kebutuhan, tujuan, serta motivasi berbeda dalam
menanggapi sebuah pekerjaan. Peran individu dalam organisasi yang sama. Tiap
individu memiliki kebutuhan, tujuan, serta motivasi berbeda dalam menanggapi
sebuah pekerjaan. Peran individu dalam organisasi mempunyai arti yang sama
pentingnya dengan pekerjaan itu sendiri sehingga interaksi antara organisasi dan
individu (SDM) menjadi focus perhatian para manajer. Oleh sebab itu nilai-nilai
baru yang sesuai dengan tuntutan lingkungan organisasi perlu diperkenalkan dan
disosialisasikan kepada semua individu dalam organisasi.
Organisasi masa depan akan cenderung berbentuk flat dan ramping. Bentuk
organisasi konvesional yang hirarkis akan digantikan dengan bentuk jaringan kerja
atau selular yang lebih memberdayakan kerja sama kelompok. Melalui organisasi
yang demikian setiap individu akan memiliki informasi dengan mudah sehingga
tidak selalu hanya terletak pada pimpinan organisasi. Individu akan bekerja pada
organisasi kluster dimana individu tidak lagi terikat secara kaku dengan tingkatan
manajement yang hirarkis. Individu atau manusia memiliki keunikan yang tidak
dimiliki oleh faktor produksi lain.
Pertama,
Manusia memiliki sisi psikologis. Artinya manusia tidak dapat dengan mudah
dibongkar pasang, seperti mesin. Individu tidak bisa diperlakukan demikian.
Karyawan akan dengan mudah bereaksi jika mereka tahu bahwa mereka
dibayar lebih rendah dari usaha yang dikeluarkan, diperlakukan tidak adil, atau di
–PHK dengan alasan sepihak tau tidak masuk akal.
Kedua,
Individu sebagai input produksi, tapi juga yang akan menikmati output-nya. Tujuan
akhir sebuah proses produksi adalah menciptakan produk dan jasa yang sesuai
dengan keinginan konsumen. Bentuk output yang dinikmati adalah gaji insentif,
bonus, kesejahteraan, perlindungan, keamanan dan bentuk penghargaan
6
nonmaterial lainya. Jadi sangat tidak wajar bila ada sebuah organisasi dengan
pertumbuhan baik tetapi kesejahtraan karyawanya masih memprihatinkan.
Ketiga,
Apabila faktor produksi yang lain berkurang dalam proses produksi, tetapi manusia
dalam kurung waktu tertentu akan bertambah yaitu bertambah keterampilan
pengalaman, dan pengetahuan. Jadi individu mengalami proses belajar (learning
process) yang akan bermanfaat untuk kepentingan organisasi keseluruhan.
Keempat,
Individu adalah penentuan eksistensi organisasi bahkan faktor yang mutlak harus
ada. Pengusaha boleh memiliki modal, mesin, dan material yang berkualitas, tetapi
tidak akan berfungsi baik jika tidak ada manusia yang mengelolanya.
4. Struktur organisasi
Saat ini sebuah organisasi akan menjadi lebih lincah apabila digerakan oleh roda
operasional yang gesit, cakap, visioner dan mampu melihat perubahan kedepan.
Organisasi tersebut haruslah lebih ramping untuk dapat melakukan kecepatan
perubahan dan ketidakpastian global. Oleh karena itu struktur organisasi memang
7
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan desain pekerjaan. Coba kita lihat
beberapa contoh kasus organisasi yang kelimpungan mengatur konsolidasi
internalnya gara-gara terlalu gemuknya operasional yang harus ditanggung.
b) Tidak stabilnya dunia usaha diindonesia. Kita melihat sendiri bagaimana rentannya
dunia usaha terhadap gejolak mata uang asing terutama dollar Amerika. Akibatnya
sektor perdagangan dan perekonomian semakin terbuka sehingga mendorong
marakanya persaingan disejumlah industri yang semula tertutup bagi pemodal asing
atau pemodal swasta nasional. Perubahan yang terjadi begitu cepat menuntut
kesiapan kita menghadapinya dan struktur organisasi yang efektif dapat menjadi
jangkar sehingga badan usaha tidak mudah hanyut oleh gelombang keterbukaan.
Dalam efektivitas struktur organisasi teori menyebutkan bahwa salah satu
landasannya adalah diferensiasi (pembagian kerja) yang dapat diliahat secara
horizontal maupun vertikal. Diferensiasi horizontal mengindikasikan pembagian
kerja yang jelas antara posisi yang berkedudukan sejajar, sedangkan diferensiasi
vertical menggambarkan pembagian kerja yang jelas antara posisi yang
berkedudukan tidak sejajar. Landasan lainya adalah integrase yaitu suatu
mekanisme untuk mengoordinasikan posisi-posisi yang telah didiferensiasikan.
Landasan ini penting untuk menciptakan sinergi posisi-posisi yang ada didalam
struktur.
8
5. Variabel Internal
a. Manajemen
Manajemen mempunyai kepentingan sendiri dalam organisasi. Semua
karyawan tentu demikian, tetapi manajemen bertanggung jawab terhadap organisasi
secara keseluruhan, suatu tanggung jawab yang sering kali mengaharuskan
manajemen menghadapi berbagai pihak yang berkepentingan dan
menyeimbangkan tuntutan yang saling bertentangan. Para pemegang saham,
misalnya, ingin pendapatan lebih besar dengan berusaha merampingkan desain
pekerjaan yang singkat dan padat, sementara bagian penelitian dan pengembangan
memiliki keinginan untuk melakukan investasi yang tentu menuntut pembentukan
desain pekerjaan baru dan membutuhkan waktu dan biaya yang besar. Contoh lain,
karyawan ingin gaji yang lebih tinggi dan berbagai tunjangan kesejahtraan lainnya,
masyarakat sekitar menginginkan lingkungan yang lebih baik dan fasilitas yang
layak untuk publik dengan alasan tanggung jawab sosial. Untuk menjamin
organisasi tetapi dapat bertahan, manajemen harus mengupayakan hubungan antara
pihak-pihak yang berkepentingan tetap seimbang dalam jangka pendek maupun
jangka panjang.
b. Karyawan
Hampir dalam semua organisasi sifat dari tenanga kerja adalah berubah,
sebagian karena faktor demografi. Faktor ini akan mengubah pergeseran
kepentingan-kepentingan konsumsi produk, biaya, dan pemasaran karena
menyangkut segmen pasar yang terus berubah. Ledakan bayi era 1990-an banyak
mempengaruhi orientasi produk yang merupakan kebutuhan primer masyarakat.
c. Mengelolah karyawan
Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya
manusia secara efektif. Hal ini dapat diperoleh dengan menerapkan semua
praktik berikut secara berkaitan, karena sulit untuk menangani suatu tindakan bila
hanya menerapkan secara terpisah.
9
1. Keamanan Employment Security
Employment Security dibutuhkan untuk mengadapi tekanan akan perlunya kehati-
hatian dan selektivitas yang tinggi dalam memperkejakan manusia. Lebih jauh
mendorong keterlibatan karyawan, karena karyawan lebih berkeinginan untuk
memberikan kontribusi terhadap proses pekerjaan.
4. Pembayaran insentif
Bahwa pekerjaan dan kepuasan kerja karyawan akan sangat bergantung pada
insentif sebagai salah satu faktor motivasi. Pendorong seperti pengakuan, jaminan
keadilan, dan insentif materiil dan nonmaterial akan berpengaruh besar kepada
karyawan.
5. Employee ownership
Memberikan dua keuntungan. Pertama, karyawan yang memiliki keinginan
terhadap kepemilikan saham organisasi dapat disejajarkan keinginan tersebut
dengan pemegang saham. Tentunya manajemen konflik perlu dilakukan perlakuan
10
secara kontinue guna diminimalkan. Kedua, karyawan mempunyai sikap jangka
panjang terhadap organisasi tentang strategi, kebijakan, investasi, dan manuver
keuangan.
6. Information sharing
Karyawan adalah asset organisasi yang mempunyai keunggulan bersaing terutama
dengan pesaing organisasi. Oleh karena itu, organisasi perlu berhati-hati dan tidak
memberikan sejumlah besar informasi pada karyawan karena rawan terjadi
kebocoran pada pihak pesaing.
11
10. Cross – utilization and cross – training
Keragaman dalam pekerjaan akan membuat tantangan baru sekaligus
menumbuhkan motivasi dalam bekerja. Adanya keragaman dalam pekerjaan
memberikan peluang terhadap perubahan dalam aktivitas dan secara potensial akan
membawa perubahan kemampuan karyawan dalam hubungan dengan rekan kerja.
d. Stakeholder
Struktur yang mengatur organisasi public yang besar memungkinkan
pemegang saham untuk mempengaruhi hak suara. Berbagai pihak yang terkait
dengan pengoperasian suatu organisasi di antaranya:
a. Pemerintah atas pajak.
b. Pemegang saham atas nilai organisasi dan atau deviden serta hak suaranya.
12
c. Pemberi pinjaman atas keamanan pengembalian pinjaman organisasi.
d. Karyawan atas gaji keadilan dalam kenaikan gaji & posisi
e. Manajer atas bonus dan keadilan dalam penilaian kinerjanya.
f. Pimpinan puncak atas keamanan jika diambil ahli dan remunerasinya.
g. Masyarakat atas lingkungan hidup dan public goods yang disediakan
pemerintah.
e. Serikat pekerjaan
Organisasi pada saat ini harus sangat perduli terhadap kepentingan karyawan.
Bila organisasi hanya memikirkan kepentingannya sendiri dan menganggap
karyawan atau serikat buruh sebagai objek produksi maka tujuan efektivitas
organisasi akan terhambat. Banyak kasus-kasus organisasi local dan multinasional
yang sudah mengalami permasalahan dengan serikat buruhnya. Saat ini serikat
pekerja mengalami pergeseran dari hanya memiliki sebuah status komite karyawan
menjadi organisasi yang lebih solid dengan membwa kepentingan hakiki dari hak
dan kewajiban sebenarnya dari para karyawan tidak merasa khawatir dan takut
karena ada jaminan perlindungan pada pekerjaan mereka.
13
2.1.7 Teknik Mendesain pekerjaan
1. Tim kerja (team work) yaitu sekelompok karyawan yang diminta untuk
merampungkan sebuah tugas besar dalam bentuk penugasan-penugasan
khusus dari perusahaan.
2. Kelompok kerja otonomi (autonomus team work) yaitu tim-tim kerja yang
diberikan tujuan-tujuan khusus dan kendali atas pencapaian tujuan tersebut.
14
Menurut Hellriegel untuk mendesain pekerjaan (job design) dapat digunakan
beberapa pendekatan sebagai berikut:
15
2.1.9 Pedoman dalam Desain Pekerjaan
16
2.1.10 Pertimbangan dalam menyusun Desain Pekerjaan
17
2.2 Pengertian Analisis Pekerjaan atau Jabatan Secara Umum
18
f. Menurut Sirait (2006:46) adalah proses untuk memperoleh informasi serinci
mungkin mengenai fakta-fakta yang terjadi, yang diperlukan guna
menyelesaikan tugas-tugas yang ada dalam suatu jabatan.
19
2.2.3 Tujuan Analisis Jabatan
20
c. Evaluation current employees for transfer or promotion (
menevaluasi kebutuhan pegawai untuk pemindahan atau promosi
jabatan).
d. Establishing requerment for training programs (menetapkan
kebutuhan untuk program latihan).
e. Setting wages and salary levels and maintaining fairness in wages
and salary administration (menentukan tingkat gaji, upah dan
pemeliharaan administrasi upah dan gaji).
f. Judging the merrits of grievances that question assigment and
compensation (menilai keluhan-keluhan yang menyoroti masalah
keadilan dan kompensasi).
g. Establishing responsibility, accountability and
authority (menetapkan tanggungjawab, pertanggungjwaban dan
otoritas).
h. Providing essential guides in the establishment of production
standard (menetapkan pola yang esensial dalam penetapan standar
produksi).
i. Providing clues for work simflication and metode
emprovement (menyediakan petunjuk untuk peningkatan metode
dan penyederhanaan kerja).
21
Dengan adanya analisis jabatan atau pekerjaan maka kualifikasi personel tenaga
kerja yang dibutuhkan dapat diketahui dan diprediksi. Untuk mendidik atau
melatih calon tenaga kerja agar dapat memangku jabatan tertentu, terlebih dahulu
harus diketahui keahlian khusus yang dibutuhkan. Analisis jabatan atau pekerjaan
dapat memberikan manfaat pada perbaikan syarat pekerjaan dan jabatan. Suatu
perencanaan ketenagakerjaan dalam organisasi akan lebih mudah dikerjakan bila
telah diketahi dengan tepat dan jelas batasan masing-masing jabatan atau
pekerjaannya sehingga duplikasi tugas dapat dihindari.
22
2.2.6 Jenis-Jenis Analisis Jabatan
Analisis jabatan dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu sebagai berikut :
A. Metode observasi
Metode ini dilaksanakan dengan mengadakan observasi, peninjauan
atau pemerikasaan pada setiap jajbatan dan mengadakan pembicaraan
(diskusi) dengan para karyawan yang bersangkutan dengan sebaik-baiknya.
Metode observasi ini dilaksanakan oleh penganalisis pekerjaan yang telah
memproleh latihan secara khusus.
Kelebihan metode observasi :
1. Dapat menggali informasi pekerjaan secara actual.
2. Dapat menghimpun informasi dalam waktu relatif singkat.
23
Kelemahan metode observasi :
C. Metode Angket
Angket atau daftar pertanyaan mengenai jabatan dibuat dan
dikirimkan kepada karyawan yang bersangkutan. Pertanyaan perlu dibatasi
pada hal-hal yang penting dan benar-benar diperlukan agar keterangan
24
tentang jabatan atau pekerjaan yang dipertanyakan dapat terjawab dengan
baik dan jawaban responden tidak melantur.
D. Metode kombinasi
Metode ini dilaksanakan dengan menghubungkan ketiga cara di
atas, dan dapat ditambah dengan berbagai informasi yang biasanya terdapat
dalam dokumen-dokumen hasil analisis jabatan atau pekerjaan yang telah
ada sebelumnya.
25
c. Tahap pengumpulan data analisis jabatan
Tahap ini merupakan pengumpulan data yang relevan dengan kemampuan dan
keahlian karyawan.
d. Tahap pengembangan deskripsi jabatan
Tahap ini merupakan tahap pengembangan deskripsi jabatan yang berhubungan
dengan keperluan perusahaan.
e. Tahap pengembangan spesifikasi jabatan
Pada tahap ini diuraikan kebutuhan jabatan, seperti kemampuan, sifat-sifat,
bakat, keahlian, dan pengalaman karyawan.
26
5. Kondisi yang tidak sehat
d. Hubungan anatara pekerjaan yang satu dengan pekerjaan lainnya
1. Pekerja dan asisten
2. Koordinasi tugas-tugas dan jabatan
e. Kondisi penerimaan karyawan
1. Metode seleksi karyawan
2. Lamanya jam kerja
3. Metode penggajian
4. Pekerja tetap dan kontemporer
5. Kesempatan promposi jabatan
B. Mengenai karyawan
a. Ciri-ciri jasmaniah karyawan
1. Kesehatan
2. Kekuatan dan daya tahan tubuh
3. Ukuran tubuh
4. Keterampilan
5. Kekuarangan jasmaniah yang dapat diterima
b. Ciri-ciri rohaniah karyawan
1. Fungsi alat indra
2. Kecakapan dan kemampuan
3. Sifat, kepribadian dan tabiat, seperti kejujuran dan stabilitas
emosi
c. Latar belakang karyawan
1. Pendidikan umum
2. Pengalaman kerja sebelumnya
3. Inservice training
Empat macam informasi penting yang menjadi dasar analisis jabatan adalah :
27
3. Analisis jabatan memberikan gambaran akan tanggung jawab dari
pemegang jabatan.
4. Analisis jabatan memberikan catatan tentang beberapa kondisi kerja yang
penting.
1. Pelatihan konten
2. Penilaian tes untuk mengukur efektivitas pelatihan
3. Peralatan yang akan digunakan dalam memberikan pelatihan
4. Metode pelatihan ( kelompok kecil, berbasis computer, video )
28
b. Pelatihan
Isi uraian tugas dan pekerjaan dapat digunakan sebagai dasar untuk
mengambil keputusan khususnya dalam hal program pelatihan dan
pengembangan sumber daya manusia.
c. Evaluasi kinerja
Persyaratan-persyaratan dan uraian jabatan dapat dinilai sebagai dasar untuk
menentukan nilai pegawai dalam pemberian kompensansi yang layak.
d. Penilaian prestasi
Untuk menentukan apakah pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik maka
deskripsi jabtan akan sangat membantu untuk pemilihan sasaran pekerjaan.
e. Promosi dan transfer pegawai
Informasi dan data pegawai akan membantu proses pengambilan keputusan
sebagai dasar program promosi dan transfer pegawai.
f. Organisasi
Informasi data yang dimiliki dapat pula membantu manajement akan untuk
mengetahui sejauh mana tujuan dan sasaran tujuan organisasi tercapai. Hal ini
untuk mengindikasikan ada tidaknya yang perlu diubah dalam suatu organisasi.
g. Induksi
Uraian jabatan sangat berguna terutama pada pegawai baru untuk tujuan
orientasi karena akan memberikan gambaran pada pegawai baru tentang
pekerjaan yang harus dilakukan.
h. Konsultasi
Informasi jabatan akan bermanfaat bagi pemberisn kosultasi baik yang
belum bekerja maupun yang sudah bekerja tetapi merasa tidak sesuai dengan
jabatan yang ada sekarang.
29
BAB III
ANALISIS PENELITIAN
3.1 Deskripsi
STUDI KASUS
Sumber daya manusia (SDM) terus dirasakan sebagai salah satu asset yang
paling penting dan berharga dalam perusahaan. Karena SDM memainkan peran
sebagai pemberi ide, pendorong, dan pelaksana ide, juga kegiatan-kegiatan lain
dalam perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Maka dari itu semakin baik
modal sumber daya manusia suatu perusahaan, semakin baik pula kinerja
perusahaan tersebut.
1. Maju Bersama adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang rajut
dan Garment, yang memiliki pasar domestik dan pasar internasional.
Dewasa ini perusahaan yang bergerak di bidang pabrikasi selain dituntut
menghasilkan produk yang bermutu dengan harga yang murah, dibutuhkan
juga strategi yang baik untuk memenangkan persaingan. PT. Maju Bersama
30
dalam berupaya untuk mengoptimalkan produktivitasnya, menyadari akan
pentingnya aspek SDM dalam menyumbangkan keunggulan bersaing.
Dengan alasan tersebut maka perusahaan perlu melakukan pelatihan serta
pengembangan terhadap karyawan tanpa pandang bulu dan terbuka, guna
meningkatkan kemampuan dan kualitas dari karyawan. Pihak manajemen
perusahaan menyadari besarnya peranan SDM dalam menentukan tercapai
atau tidaknya tujuan dari perusahaan. Hal ini membuat pihak manajemen
terus melakukan pembinaan terhadap karyawan yang mereka miliki secara
konsisten, terpadu dan kesinambungan serta senantiasa memotivasi
karyawannya untuk bekerja secara optimal dan konsisten.
31
Informasi-informasi yang dibutuhkan tersebut bisa berupa laporan-laporan
maupun berkas-berkas.
Oleh karena itu dibutuhkan suatu system informasi yang dapat menyediakan
informasi-informasi yang dibutuhkan perusahaan dalam mencapai sasaran maupun
tujuan dari perusahaan.
32
masing dalam menangani SDM. Sistem informasi ini menyediakan fasilitas
penilaian kinerja secara online, administrasi pelatihan, dan sistem informasi ini
juga harus bisa melakukan seleksi calon karyawan serta membuat panggilan test
buat pelamar yang sesuai dengan kreteria dan lolos test pada tahap sebelumya.
Selain itu dengan sistem informasi ini juga dapat diperoleh laporan kinerja,
penambahan karyawan, dan laporan pelatihan karyawan.
Pemakai utama sistem informasi ini adalah staf personalia, manajer dari
setiap bagian dan karyawan yang ditunjuk sebagai orang yang mewanwancarai
serta memberikan test kepada calon karyawan. Staff personnel & general affair,
mengunakan sistem ini untuk menginput data pelamar, data karyawan, mengupdate
data karyawan, membuat surat panggilan tes, membuat surat panggilan wawancara,
membuat surat panggilan kerja, membuat surat pelatihan,
mencetak form penambahan karyawan dan form usulan pelatihan. Manajer setiap
departemen hanya mempunyai wewenang untuk menjalankan sistem permohonan
karyawan baru didepartemennya masing-masing dengan mengisi form yang
disediakan pada aplikasi yang berisi informasi tentang kebutuhan karyawan
berserta syarat-syarat yang diinginkan. Selain mengajukan permohonan, manajer-
manajer juga bisa memberikan usulan pengadaan pelatihan. Untuk sistem penilaian
kinerja, semua karyawan PT. Maju Bersama berhak untuk memakai aplikasi ini.
Penilaian diberikan kepada sesame rekan kerja baik 1 devisi, maupun beda devisi
dan juga kepada atasannya masing-masing. Karyawan disini juga termasuk
manajer. Karyawan yang ditunjuk untuk memberikan test dan wawancara kepada
calon karyawan juga diwajibkan untuk menggunakan aplikasi ini untuk
memberikan nilai terhadap hasil test dan wawancara. Untuk lebih jelasnya user
requirement pada sistem informasi ini dapat dilihat pada use case diagram.
33
sebuah sistem yang terintegrasi dan rencana jangka panjangnya adalah sebuah
sistem yang mampu berinteraksi dengan sistem informasi lainnya.
34
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Menurut penjelasan diatas dapat kami simpulkan bahwa sistem desain kerja
sangat amat diperlukan untuk meningkatkan kualitas kerja dalam membentuk
pekerjaan yang sempurna agar dapat tercapainya keefektifitasan dan efesiensi kerja.
Dalam mendesain pekerjaan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari dalam
organisasi maupun faktor dari luar organisasi. Sama halnya dengan desain
pekerjaan analisis pekerjaan atau jabatan memiliki peran penting dalam sumber
daya manusia guna membantu manajer serta perusahaan menstabilkan perusahaan
dan para pekerja untuk mencapai tujuan perusahaan.
4.2 Saran
Sistem desain kerja merupakan suatu cara untuk membentuk pekerjaan yang
ideal dengan cara meningkatkan kualitas kerja. Oleh karena itu, kita harus mampu
membuat desain kerja yang sesuai dengan apa yang kita perlukan agar pekerjaan
dapat meningkatkan kepuasan dan kualitas kerja. Desain kerja berkaitan dengan
analisis pekerjaan atau jabatan, dengan desain pekerjaan yang baik analisis jabatan
membantu mengontrol secara baik atas desain pekerjaan tersebut.
35
DAFTAR PUSTAKA
https://srianasihombing.wordpress.com/2015/07/30/analisis-jabatan/
http://mangihot.blogspot.com/2017/02/pegertian-analisis-jabatan-job-
analysis.html
http://hasthojn.blogspot.com/2012/07/bab-3-analisis-jabatan.html
http://bububibibabab.blogspot.com/2015/04/makalah-desain-kerja-kelompok-5-
teori.html