Daftar Isi
2
Bagian I: Substansi Penyusunan RPJP Daerah Tahun 2025-2045
3
1.1 Substansi Penyusunan RPJP Daerah Tahun 2025-2045
Substansi Penyusunan RPJP Daerah Tahun 2025-2045 mencakup antara lain:
1. Seluruh Gubernur bersama DPRD Provinsi untuk segera menyusun RPJPD
Provinsi Tahun 2025-2045 yang selaras dan berpedoman kepada RPJPN Tahun
2025-2045.
2. Seluruh Bupati/Wali Kota bersama DPRD Kabupaten/Kota untuk segera
menyusun RPJPD Kabupaten/Kota Tahun 2025-2045 yang selaras dan
berpedoman kepada RPJPN Tahun 2025-2045 dan RPJPD Provinsi Tahun 2025-
2045.
3. Gubernur menetapkan Peraturan Daerah tentang RPJPD Provinsi Tahun 2025-
2045
4. Bupati/Wali Kota menetapkan Peraturan Daerah tentang RPJPD
Kabupaten/Kota Tahun 2025-2045
5. Khusus Wilayah Papua, penyusunan RPJPD Tahun 2025-2045 juga mengacu
pada Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua.
6. RPJPD Tahun 2025-2045 menjadi acuan bagi daerah dalam penyusunan
rancangan teknokratik RPJMD sebagai rangkaian penyelenggaraan Pemilihan
Kepala Daerah sampai dengan Tahun 2045.
4
Bagian II: Sistematika Penulisan RPJP Daerah Provinsi Tahun 2025-
2045
5
2.1. Sistematika Penulisan
Penyajian RPJP Daerah Provinsi Tahun 2025-2045 memuat bab-bab sebagai
berikut:
Bab I Pendahuluan
1. Geografi
2. Demografi
Menjelaskan karakteristik demografi daerah.
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat
a) Kesejahteraan Ekonomi
Menjelaskan karakteristik kesejahteraan masyarakat dari
perspektif ekonomi.
b) Kesejahteraan Sosial Budaya
Menjelaskan karakteristik kesejahteraan masyarakat dari
perspektif sosial budaya.
6
2.4 Aspek Daya Saing Daerah
7
2.7 Pengembangan Pusat Pertumbuhan Wilayah
Menjelaskan pusat-pusat pertumbuhan wilayah dan indikasi
program/proyek strategis yang dapat mempengaruhi
perkembangan daerah.
1. Permasalahan
Menguraikan tentang permasalahan utama yang merupakan
faktor penghambat yang mengikat dan apabila ditangani dapat
melepaskan potensi daerah yang tertahan secara signifikan,
yang disimpulkan dari kesenjangan antara realita/capaian
pembangunan dengan kondisi ideal yang seharusnya tersedia.
Bab IV berisikan visi dan misi. Penyajian pada bab ini menjabarkan
visi, 5 (lima) sasaran visi, dan 8 (delapan) misi pembangunan daerah.
Penjabaran hal-hal tersebut dilakukan dengan masing-masing
merujuk pada muatan RPJP Nasional untuk menunjukkan konsistensi
dan sinkronisasi antara muatan dokumen perencanaan di tingkat
nasional dan di tingkat provinsi. Perumusan Visi, Sasaran Visi, dan
Misi harus memperhatikan otonomi daerah dalam kerangka NKRI.
4.1. Visi
8
Provinsi Bali pada tahun 2045 adalah terwujudnya Provinsi Bali
sebagai Hub Pariwisata Berkelas Dunia dan Pertanian yang maju
dan berkelanjutan.
4.3. Misi
9
Keterangan:
1. Di setiap tahapan disesuaikan dengan tingkat kemajuan masing-masing
daerah.
2. Khusus untuk ekspansi global, peran daerah tertentu dapat menjadi bagian
dari rantai pasok produk ekspor sesuai dengan tingkat kemampuan
daerahnya.
3. Pada tahap Indonesia Emas, setiap provinsi berhasil mewujudkan Visinya
masing-masing yang berkontribusi terhadap tercapainya Visi Indonesia
Emas.
10
Tabel 1
Arah Kebijakan Transformasi
Provinsi A
11
Tabel 2
Sasaran Pokok dan Indikator Utama Pembangunan Daerah
Provinsi A
IUP RPJPN IUP RPJPD
Arah
Target Target Sasaran
Misi Pembangunan
Indikator Nasional Indikator Daerah Pokok
(IE)
2025 2045 2025 2045
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Keterangan :
1. Kolom (1) memuat Misi Pembangunan Daerah
2. Kolom (2) memuat Arah Pembangunan Daerah
3. Kolom (3) memuat Indikator Utama Pembangunan Nasional dalam Dokumen RPJPN 2025-2045
4. Kolom (4) dan (5) memuat Angka Baseline 2025 dan target 2045 dalam Dokumen RPJPN 2025-
2045
5. Kolom (6) memuat Indikator Utama Pembangunan Daerah yang merupakan penurunan dari
nasional serta tambahan indikator sesuai visi dan karakteristik daerah
6. Kolom (7) dan (8) memuat Angka Baseline 2025 dan target 2045 untuk Indikator Utama
Pembangunan Daerah
7. Kolom (9) memuat sasaran pokok daerah yang disesuaikan dengan visi dan karakteristik daerah
12
Bab VI Penutup
Memuat tentang kaidah pelaksanaan dan pembiayaan pembangunan,
diantaranya melalui konsistensi perencanaan dan pendanaan, sistem
insentif, kerangka pengendalian, termasuk pengendalian dan evaluasi
pembangunan dan manajemen risiko, mekanisme perubahan,
komunikasi publik, peningkatan kapasitas pembiayaan sektor publik,
peningkatan kapasitas pembiayaan sektor non publik, dan manajemen
investasi sebagai bagian dari upaya pencapaian sasaran pembangunan
di daerah
13
2.2. Penentuan Arah Kebijakan Transformasi
Penentuan arah kebijakan provinsi dilakukan melalui analisis growth diagnostic
masing-masing provinsi sebagai identifikasi isu serta keadaan perekonomian yang
diukur dengan PDRB serta analisis Input-Output (IO) sebagai identifikasi potensi
daerah. Hasil analisis keterkaitan tersebut, kemudian disandingkan atau dilakukan
overlay terhadap arah kebijakan per pulau yang tertuang dalam Bab V RPJPN 2025-
2045, dan 20 upaya transformatif super prioritas (game changer) serta tema
pembangunan per wilayah, sehingga menghasilkan daftar arah kebijakan per
provinsi berdasarkan transformasi.
Gambar 1. Metodologi Penentuan Arah Kebijakan Transformasi
Buku 2 akan memberikan panduan bagi Daerah dalam merumuskan arah kebijakan
jangka panjang yang telah selaras dengan RPJPN 2025-2045. Daftar arah kebijakan
transformasi per provinsi pada Buku 2 bersifat wajib untuk dimuat dalam RPJPD,
namun apabila dibutuhkan dapat ditambahkan sesuai dengan karakteristik
Daerah. Selain itu, Buku 2 memberikan fleksibilitas bagi seluruh Provinsi untuk
menurunkan arah kebijakan transformasi jangka panjang ke jangka menengah
sesuai dengan kewenangan yang diampu dengan koridor: 1) disesuaikan dengan
prioritas, kondisi dan karakteristik Provinsi; 2) mendukung penuntasan arah
kebijakan jangka panjang serta pencapaian sasaran pembangunan; dan 3)
memastikan kesinambungan proyek pembangunan serta dapat diselesaikan dalam
rentang waktu RPJPN 2025-2045
14
Bagian III: Arah Kebijakan Transformasi Menurut Provinsi
15
ARAH KEBIJAKAN TRANSFORMASI
No Provinsi Transformasi/
Landasan Arah Kebijakan Transformasi
Transformasi
34 Papua Transformasi Perluasan upaya promotif-preventif dan pembudayaan perilaku hidup sehat.
Sosial
Peningkatan pemerataan akses dan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan, baik pelayanan
kesehatan primer maupun rujukan sesuai standar dan terakreditasi melalui peningkatan
kompetensi tenaga medis dan tenaga kesehatan dengan mengutamakan OAP serta
telemedicine, dan mobile health services (pelayanan kesehatan bergerak) yang disinergikan
dengan moda transportasi lainnya untuk daerah yang sulit dijangkau.
Pengembangan kemitraan dengan swasta dan kelompok agama dalam penyediaan layanan
kesehatan di wilayah sulit akses.
Percepatan pemenuhan tenaga medis dan tenaga kesehatan melalui afirmasi pendidikan,
pendayagunaan, peningkatan tenaga medis dan tenaga kesehatan lokal dengan
mengutamakan OAP, serta pengembangan insentif khusus bagi tenaga medis dan tenaga
kesehatan yang bertugas di wilayah sulit akses dan perbatasan.
16
RPJPD 2025 – 2045
No Provinsi Transformasi/
Landasan Arah Kebijakan Transformasi
Transformasi
Pemenuhan sarana prasarana di fasilitas layanan kesehatan yang memadai dan merata di
semua wilayah, termasuk jaringan internet, listrik dan sarana prasarana penanganan
limbah medis.
Peningkatan pemerataan akses dan kualitas fasilitas pelayanan pendidikan di semua
jenjang melalui sekolah berpola asrama.
Percepatan wajib belajar 13 tahun (1 tahun prasekolah dan 12 tahun pendidikan dasar dan
pendidikan menengah).
Penyediaan afirmasi akses pendidikan, terutama untuk daerah yang masih belum
terjangkau termasuk pengembangan sistem pembelajaran jarak jauh melalui pemanfaatan
TIK yang menjangkau daerah terpencil, penyediaan asrama siswa dan guru, dan penguatan
sekolah terbuka.
17
RPJPD 2025 – 2045
No Provinsi Transformasi/
Landasan Arah Kebijakan Transformasi
Transformasi
Peningkatan akses dan kualitas pendidikan vokasi sesuai dengan potensi wilayah di bidang
industri, pertanian, perkebunan, perikanan, dan pariwisata, serta keterkaitan dengan
DUDI.
Penguatan pendidikan sepanjang hayat dan kecakapan hidup (life skills) yang berbasis
kelembagaan komunitas (lembaga agama, lembaga adat, dan lembaga sosial lainnya).
Perlindungan sosial yang adaptif bagi seluruh masyarakat terutama kelompok marginal
antara lain melalui peningkatan cakupan kepesertaan jaminan sosial ketenagakerjaan
khususnya bagi pekerja bukan penerima upah dan rentan, dan perlindungan pensiun bagi
lansia miskin dan tidak mampu, serta bantuan sosial terhadap penyandang disabilitas.
Pemanfaatan dan pemutakhiran rutin data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) untuk
program pusat maupun daerah dan desa agar tepat sasaran.
Perencanaan, penganggaran melalui APBD dan APBDes, serta komitmen daerah yang lebih
berpihak untuk program perlindungan sosial dan pemberdayaan ekonomi, terutama
melalui pemenuhan SPM sosial.
18
RPJPD 2025 – 2045
No Provinsi Transformasi/
Landasan Arah Kebijakan Transformasi
Transformasi
19
RPJPD 2025 – 2045
No Provinsi Transformasi/
Landasan Arah Kebijakan Transformasi
Transformasi
Peningkatan keterkaitan IKM, UMKM, dan BUMKam pada rantai nilai industri domestik
dan global, melalui peningkatan akses ke sumber daya produktif (termasuk pembiayaan
dan pemasaran), penerapan teknologi dan kemitraan usaha
Peningkatan literasi keuangan dan digital bagi IKM, UMKM, BUMKam, dan koperasi
Peningkatan rantai nilai global melalui skema-skema kerja sama regional dengan Asia
Timur, Pasifik, dan Australia.
Pelaksanaan afirmasi reskilling dan upskilling bagi angkatan kerja, terutama di bidang
pertanian, perkebunan, perikanan, dan pariwisata melalui penguatan penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan vokasi dan pengembangan pusat-pusat keahlian
ketenagakerjaan.
20
RPJPD 2025 – 2045
No Provinsi Transformasi/
Landasan Arah Kebijakan Transformasi
Transformasi
Pengembangan pariwisata lokal berbasis alam yang memiliki daya ungkit perekonomian
untuk mendukung pusat pertumbuhan dan perekonomian masyarakat.
21
RPJPD 2025 – 2045
No Provinsi Transformasi/
Landasan Arah Kebijakan Transformasi
Transformasi
Pembangunan ekosistem digital yang perlu dilakukan dalam rangka transformasi digital
yaitu: (i) penuntasan dan penguatan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) melalui upaya memperluas jaringan broadband hingga menjangkau ke seluruh
pelosok. (ii) peningkatan utilisasi dan pemanfaatan TIK di berbagai sektor prioritas melalui
upaya meningkatkan digitalisasi di sektor strategis (utamanya untuk mendukung kawasan
perairan dalam membantu perekonomian nelayan dan kepentingan pelayaran); serta (iii)
peningkatan fasilitas pendukung transformasi digital melalui upaya meningkatkan literasi
digital bagi masyarakat, menciptakan keamanan informasi dan siber serta kemampuan
SDM digital atau digital skill (antara lain melalui pelatihan talenta digital dasar, menengah,
dan tinggi, serta kepemimpinan digital).
Transformasi Optimasi dan harmonisasi regulasi dengan proses praregulasi yang memadai di daerah,
Tata Kelola termasuk untuk pengelolaan sumber daya kelautan, pertanian, dan perkebunan.
22
RPJPD 2025 – 2045
No Provinsi Transformasi/
Landasan Arah Kebijakan Transformasi
Transformasi
Pengembangan smart government serta penguatan kapasitas aparatur daerah dan lembaga
dalam hal manajemen data dan keamanan informasi, kapasitas digital SDM ASN, dan
pengelolaan aset daerah.
Percepatan digitalisasi layanan publik dan pelaksanaan audit SPBE untuk penguatan
aspek pemerintahan digital.
Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan publik terutama Orang Asli Papua (OAP)
hingga ke tingkat kampung.
Pengawasan proses pengembangan karier, promosi mutasi ASN dan manajemen kinerja
dengan pemanfaatan teknologi informasi.
Peningkatan pengelolaan dan pemanfaatan dana otonomi khusus berbasis kinerja yang
lebih akuntabel, transparan, dan tepat sasaran.
23
RPJPD 2025 – 2045
No Provinsi Transformasi/
Landasan Arah Kebijakan Transformasi
Transformasi
Substansial dan Peningkatan keamanan dan ketertiban masyarakat dalam rangka mendukung
Stabilitas pembangunan kesejahteraan melalui strategi penguatan komunikasi sosial yang inklusif
Ekonomi Makro dengan tokoh adat, agama, dan masyarakat.
Daerah
Peningkatan pertahanan dan keamanan perbatasan negara.
Peningkatan kapasitas fiskal daerah melalui Intensifikasi pendapatan pajak daerah dan
retribusi daerah (PDRD), pemanfaatan pembiayaan alternatif antara lain KPBU, CSR,
obligasi biru dan pasar karbon, peningkatan kualitas belanja daerah untuk mendukung
potensi komoditas unggulan, optimalisasi pemanfaatan Transfer ke Daerah (TKD) termasuk
dana otonomi khusus, sinergi perencanaan dan penganggaran prioritas daerah dengan
prioritas nasional.
Ketahanan Sosial Penguatan pendidikan yang berbasis kerukunan antar etnis dan agama.
Budaya dan
Ekologi Peningkatan peran kebudayaan yang berlandaskan nilai-nilai luhur budaya Papua, serta
penguatan kerukunan umat beragama dengan pelibatan tokoh adat dan agama.
24
RPJPD 2025 – 2045
No Provinsi Transformasi/
Landasan Arah Kebijakan Transformasi
Transformasi
Penguatan regulasi terkait pengakuan dan perlindungan hukum atas masyarakat adat dan
tanah adat/ulayat, peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat adat, dan
pemberdayaan masyarakat adat dalam pembangunan.
Peningkatan pengakuan dan penghormatan pada lembaga-lembaga adat dan hak ulayat
masyarakat.
Pengurangan risiko kebencanaan khususnya bencana gempa bumi dan banjir melalui
penguatan mitigasi, kesiapsiagaan, dan sistem peringatan dini bencana alam.
Penguatan upaya mempertahankan ekosistem alami berupa hutan, daratan, dan bakau
serta luasan hutan sebagai tempat wilayah jelajah satwa (home range) dan konektivitas
spesies burung dan satwa lainnya yang dilindungi.
25
RPJPD 2025 – 2045
No Provinsi Transformasi/
Landasan Arah Kebijakan Transformasi
Transformasi
Peningkatan kapasitas pemerintah dan stakeholders dalam pengelolaan wilayah pesisir dan
laut agar lebih adaptif terhadap risiko perubahan iklim.
Pembangunan tampungan air serba guna untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat
sehari-hari secara cepat.
Pengembangan irigasi baru yang disesuaikan dengan kategori lahan dan dilakukan secara
selektif mempertimbangkan kesesuaian lahan dan prinsip keberlanjutan.
26
RPJPD 2025 – 2045
No Provinsi Transformasi/
Landasan Arah Kebijakan Transformasi
Transformasi
Pengembangan solusi berbasis alam untuk pengendalian banjir seperti perkuatan tanggul
alami di sungai.
Implementasi Penguatan kapasitas dan kelembagaan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat (GWPP)
Transformasi di pemerintahan daerah untuk mendorong sinergi pusat-daerah serta mengoptimalkan
pelayanan publik.
Penguatan strategi tata kelola otonomi khusus Papua khususnya pengaturan kegiatan
pembangunan yang difokuskan pada OAP dengan mempertimbangkan pembagian
kewenangan.
27
RPJPD 2025 – 2045
No Provinsi Transformasi/
Landasan Arah Kebijakan Transformasi
Transformasi
Pengembangan dan peningkatan pada pelabuhan simpul utama sebagai konektivitas dan
hub ekspor ke kawasan Pasifik melalui pengembangan Pelabuhan Depapre.
Pemanfaatan ALKI III C secara optimal untuk menghubungkan rantai pasok/nilai domestik
dan global.
Percepatan penyelesaian jalan Trans Papua serta pembangunan dan peningkatan jalan
termasuk jalan daerah sebagai bagian transportasi multimoda untuk menjangkau seluruh
wilayah.
Pembangunan waduk multiguna untuk memenuhi kebutuhan air baku, irigasi, dan energi
listrik.
28
RPJPD 2025 – 2045
No Provinsi Transformasi/
Landasan Arah Kebijakan Transformasi
Transformasi
Penyediaan air siap minum melalui jaringan perpipaan dan akses sanitasi melalui sistem
terpusat di wilayah perkotaan.
Optimalisasi sumber daya air dan pengembangan teknologi yang efektif dan efisien dalam
pemenuhan akses air minum aman terutama untuk daerah kepulauan dan rawan air.
Eliminasi praktik Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di seluruh rumah tangga melalui
pemicuan perubahan perilaku masyarakat yang didukung oleh penyediaan sarana dan
prasarana rantai layanan air minum dan sanitasi yang aman.
Pengembangan pengetahuan dan teknologi yang efektif dan efisien dalam pemenuhan
akses air minum aman sesuai karakteristik daerah.
Peningkatan lembaga pelaksana penyelenggara air minum yang berkinerja baik dan
optimal.
Pengelolaan sampah terpadu untuk mencapai minimasi residu melalui pengumpulan dan
pemilahan sejak dari sumber dan seluruh sampah terangkut dan terolah di fasilitas
pengolahan sampah (minimal sepertiganya melalui daur ulang).
29
RPJPD 2025 – 2045
No Provinsi Transformasi/
Landasan Arah Kebijakan Transformasi
Transformasi
Peningkatan konektivitas dan akses pelayanan dasar, terutama fasilitas kesehatan dan
pendidikan.
Peningkatan akses rumah layak huni dan terjangkau sesuai dengan karakteristik wilayah,
terutama untuk daerah afirmasi
30
RPJPD 2025 – 2045
No Provinsi Transformasi/
Landasan Arah Kebijakan Transformasi
Transformasi
Pengembangan teknologi dan kualitas sumber daya konstruksi dalam rangka penegakan
standar keandalan bangunan.
Penyediaan perumahan yang layak dan terjangkau di kawasan strategis, khususnya untuk
pekerja.
Pemenuhan akses air minum serta layanan sanitasi yang aman, berkelanjutan, dan
inklusif sesuai karakteristik daerah.
31
Indikator 5 Sasaran Visi
Baseline Sasaran
No Sasaran Visi
2025 2045
1 Peningkatan pendapatan per kapita
a. PDRB per kapita (Rp Juta) 93,61 - 93,77 1.256,05 - 1.428,9
b. Indeks Ekonomi Biru Indonesia (IBEI) 43,91 398,21
c. Kontribusi PDB Industri Pengolahan (%) 0,27 – 0,28 0,85 – 0,89
2 Pengentasan kemiskinan dan ketimpangan
a. Tingkat Kemiskinan (%) 23,15 - 23,65 5,50 - 6,00
b. Rasio gini (Indeks) 0,380 - 0,383 0,318 - 0,341
d. Kontribusi PDRB Provinsi (%) 0,43 1,09
Kepemimpinan dan pengaruh di dunia internasional meningkat
3 (dapat disesuaikan/diganti dengan Sasaran Kepemimpinan Daerah untuk mencapai Visi Daerah-nya, sesuai dengan
karakteristiknya masing-masing)
disesuaikan/diganti dengan indikator yang mencerminkan Sasaran 3
4 Peningkatan daya saing Sumber daya manusia
Indeks Modal Manusia 0,50 0,63
5 Penurunan emisi GRK menuju net zero emission
Penurunan intensitas emisi GRK (%) 59,28c) 99,45c)
Keterangan:
c) : Merupakan hasil akumulasi dari Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya
32
45 Indikator Utama Pembangunan Daerah
Baseline Sasaran
No Misi/Arah Pembangunan/ Indikator Utama
2025 2045
TRANSFORMASI SOSIAL
IE1 Kesehatan untuk Semua
1 Usia Harapan Hidup (UHH) (tahun) 69,2 76,15
2 Kesehatan Ibu dan Anak:
a) Angka Kematian Ibu (per 100.000 kelahiran hidup) 343 47
b) Prevalensi Stunting (pendek dan sangat pendek) pada balita (%) 13,5 5
3 Penanganan Tuberkulosis:
a) Cakupan penemuan dan pengobatan kasus tuberkulosis (treatment
91 100
coverage) (%)
b) Angka keberhasilan pengobatan tuberkulosis (treatment success
91 100
rate) (%)
4 Cakupan kepesertaan jaminan kesehatan nasional (%) 99,5 99,5
IE2 Pendidikan Berkualitas yang Merata
5 Hasil Pembelajaran:
33
Baseline Sasaran
No Misi/Arah Pembangunan/ Indikator Utama
2025 2045
i) Literasi Membaca
ii) Numerasi 16,00 – 18,00 59,85 – 61,85
8,97 – 10,97 54,94 – 56,94
c) Rata-Rata lama sekolah penduduk usia di atas 15 tahun (tahun) 7,60 – 7,62 9,52 – 9,67
d) Harapan Lama Sekolah (tahun) 11,41 – 12,19 12,54 – 16,70
Proporsi Penduduk Berusia 15 Tahun ke Atas yang Berkualifikasi
6 9,34 9,34 – 11,29
Pendidikan Tinggi (%)
Persentase Pekerja Lulusan Pendidikan Menengah dan Tinggi yang Bekerja
7 55,47 75,00
di Bidang Keahlian Menengah Tinggi (%)
IE3 Perlindungan Sosial yang Adaptif
8 Tingkat Kemiskinan (%) 23,15 - 23,65 5,50 - 6,00
26,03
9 Cakupan Kepesertaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Provinsi (%) 72,55
(2022)
10 Persentase Penyandang Disabilitas Bekerja di Sektor Formal (%) 15 45
TRANSFORMASI EKONOMI
IE4 Iptek, Inovasi, dan Produktivitas Ekonomi
11 Rasio PDRB Industri Pengolahan (%) 0,27 – 0,28 0,85 – 0,89
12 Pengembangan Pariwisata
a) Rasio PDRB Penyediaan Akomodasi Makan dan Minum (%)* 0,95 1,61
b) Jumlah Tamu Wisatawan Mancanegara (Hotel Berbintang) (ribu
11,16 27,90
orang)*
Proporsi PDRB Ekonomi Kreatif (%)
13 Disesuaikan dengan karakteristik daerah, dalam rumpun Arah - -
Pembangunan (IE) yang sama
34
Baseline Sasaran
No Misi/Arah Pembangunan/ Indikator Utama
2025 2045
14 Produktivitas UMKM, Koperasi, BUMD
a) Proporsi Jumlah Usaha Kecil dan Menengah Non Pertanian pada
Level Provinsi (%) 11,37 16,24
35
Baseline Sasaran
No Misi/Arah Pembangunan/ Indikator Utama
2025 2045
22 Ekspor Barang dan Jasa (% PDRB) 36,6 31,5
IE8 Perkotaan dan Perdesaan sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi
23 Kota dan Desa Maju, Inklusif, dan Berkelanjutan
a) Proporsi Kontribusi PDRB Wilayah Metropolitan terhadap Nasional (%)
Disesuaikan dengan karakteristik daerah, dalam rumpun Arah
Pembangunan (IE) yang sama
b) Rumah Tangga dengan Akses Hunian Layak, Terjangkau dan
30,94 100
Berkelanjutan (%)
c) Persentase Desa Mandiri (%) Target akan ditentukan kemudian
TRANSFORMASI TATA KELOLA
IE9 Regulasi dan Tata kelola yang Berintegritas dan Adaptif
24 Indeks Reformasi Hukum 23,4 57,4
1,88
25 Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik 5,00
(2022)
3,25
26 Indeks Pelayanan Publik 5,00
(2022)
27 Indeks Integritas Nasional 67,13 80,86
KEAMANAN DAERAH TANGGUH, DEMOKRASI SUBSTANSIAL, DAN STABILITAS EKONOMI MAKRO DAERAH
Hukum Berkeadilan, Keamanan Nasional Tangguh, dan Demokrasi Substansial (nomenklatur dapat disesuaikan
IE10
dengan karakteristik daerah)
Indeks Pembangunan Hukum:
28 Disesuaikan dengan karakteristik daerah, dalam rumpun Arah
Pembangunan (IE) yang sama
Proporsi Penduduk yang Merasa Aman Berjalan Sendirian di Area Tempat 69,31
29 86,69
Tinggalnya (%) (2020)
36
Baseline Sasaran
No Misi/Arah Pembangunan/ Indikator Utama
2025 2045
30 Indeks Demokrasi Indonesia Sedang Tinggi
Stabilitas Ekonomi Makro
IE11
(nomenklatur dapat disesuaikan dengan karakteristik daerah)
31 Rasio Pajak Daerah terhadap PDRB (%) 3,8 7,9
32 Tingkat Inflasi (%) 3,3 – 4,6 1,1 – 3,7
33 Pendalaman/Intermediasi Sektor Keuangan
a) Total Dana Pihak Ketiga/PDRB (%) * 12,12 45,3
b) Aset Dana Pensiun/PDRB (%) 0,21 0,44
c) Nilai Transaksi Saham Per Provinsi Berupa Nilai Rata-rata Tahunan* 438,31b) 2.421,63b)
d) Total Kredit/PDRB (%) 10,12 37,3
34 Inklusi Keuangan (%) 85,09 97,4
Ketangguhan Diplomasi dan Pertahanan Berdaya Gentar Kawasan
IE12
(dapat diganti/disesuaikan dengan karakteristik daerah)
Asia Power Index (Diplomatic Influence):
35 Disesuaikan dengan karakteristik daerah, dalam rumpun Arah
Pembangunan (IE) yang sama
Asia Power Index (Military Capability):
36 Disesuaikan dengan karakteristik daerah, dalam rumpun Arah
Pembangunan (IE) yang sama
KETAHANAN SOSIAL BUDAYA DAN EKOLOGI
IE13 Beragama Maslahat dan Berkebudayaan Maju
37 Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) 44,97 - 44,99 55,12 - 55,83
38 Indeks Kerukunan Umat Beragama (IKUB) 76,46 - 76,57 83,87 – 85,00
IE14 Keluarga Berkualitas, Kesetaraan Gender, dan Masyarakat Inklusif
37
Baseline Sasaran
No Misi/Arah Pembangunan/ Indikator Utama
2025 2045
39 Indeks Pembangunan Kualitas Keluarga 39,38 – 39,51 43,43 – 44,36
40 Indeks Ketimpangan Gender (IKG) 0,48 0,23 – 0,22
IE15 Lingkungan Hidup Berkualitas
41 Indeks Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Daerah 0,389 g) 0,624 g)
38
Baseline Sasaran
No Misi/Arah Pembangunan/ Indikator Utama
2025 2045
IE17
Resiliensi terhadap Bencana dan Perubahan Iklim
44
Indeks Risiko Bencana (IRB) 122,15 99,55 - 80,25
45
Persentase Penurunan Emisi GRK (%)
a. Kumulatif 23,19g) 57,86g)
b. Tahunan 39,01g) 97,35g)
Keterangan:
a) : Angka mengikuti provinsi induk. Menunggu perhitungan baseline dari BPS
b) : Angka bersifat sangat sementara
g) : Hasil Target tersebut merupakan hasil akumulasi dari Provinsi Papua, Provinsi Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Papua Selatan
i) : Basis data Kabupaten/Kota untuk Daerah Otonom tidak tersedia karena Kewenangan Energi hanya di Provinsi, sehingga Baseline dan target Provinsi
Papua Barat dan Papua Barat Daya merujuk pada data wilayah Papua Barat serta Baseline dan target Provinsi Papua, Provinsi Papua Tengah, Papua
Pegunungan dan Papua Selatan merujuk pada data wilayah Papua
* : Merupakan indikator proksi
39
Bagian IV: Pedoman bagi Pemerintah Provinsi untuk
Mengoordinasikan Penyusunan RPJPD Kabupaten/Kota Tahun
2025-2045
40
4.1. Pokok-Pokok Pedoman
1. Pemerintah Daerah Provinsi sebagai wakil Pemerintah Pusat melakukan
Fasilitasi, Koordinasi, dan Asistensi kepada Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota untuk memastikan keselarasan materi muatan RPJPD
Kabupaten/Kota dengan RPJPD Provinsi dan RPJP Nasional.
2. RPJPD Kabupaten/Kota merupakan penerjemahan dari RPJPD Provinsi dan
perencanaan pembangunan yang sesuai dengan kewenangan dan
karakteristik Kabupaten/Kota, yang memuat:
- Visi Kabupaten/Kota selaras dengan Visi Provinsi yang disesuaikan
dengan karakteristik masing-masing kabupaten/kota.
- Sasaran Visi Kabupaten/Kota selaras dengan Sasaran Visi Provinsi
disesuaikan dengan karakteristik masing-masing kabupaten/kota.
- Misi (Agenda Pembangunan) Kabupaten/Kota selaras dengan Misi
Provinsi disesuaikan dengan karakteristik masing-masing
kabupaten/kota.
- Arah Kebijakan Kabupaten/Kota selaras dengan Arah Kebijakan Provinsi
memuat tahapan dan upaya transformatif yang disesuaikan dengan
kewenangan dan karakteristik masing-masing kabupaten/kota serta
pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
- Sasaran Pokok Kabupaten/Kota selaras dengan Sasaran Pokok Provinsi
yang disesuaikan dengan kewenangan dan karakteristik masing-masing
kabupaten/kota serta pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Bab I Pendahuluan
41
1. Geografi
2. Demografi
a. Kesejahteraan Ekonomi
Menjelaskan karakteristik kesejahteraan masyarakat dari
perspektif ekonomi.
42
2.5 Evaluasi Hasil RPJPD Tahun 2005-2025
1. Permasalahan
Menguraikan tentang permasalahan utama yang merupakan
faktor penghambat yang mengikat dan apabila ditangani dapat
melepaskan potensi daerah yang tertahan secara signifikan, yang
disimpulkan dari kesenjangan antara realita/capaian
pembangunan dengan kondisi ideal yang seharusnya tersedia.
2. Isu strategis daerah
Memuat kondisi atau hal yang harus diperhatikan dan
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah karena
dampaknya dapat mempengaruhi daerah baik secara langsung
43
ataupun tidak langsung secara signifikan di masa datang. Lebih
jauh, bagian ini menguraikan isu-isu strategis daerah yang
berdampak luas dan memiliki konsekuensi jauh ke depan yang
berpotensi menimbulkan kerusakan dan biaya yang makin besar.
4.1. Visi
4.3. Misi
44
berkontribusi terhadap pencapaian tujuan pembangunan
nasional jangka panjang. Arah Pembangunan Daerah
kabupaten/kota disesuaikan dengan karakteristik
masing-masing kabupaten/kota dan provinsi terkait
Bab VI Penutup
Memuat tentang kaidah pelaksanaan dan pembiayaan pembangunan,
diantaranya melalui konsistensi perencanaan dan pendanaan, sistem
insentif, kerangka pengendalian, termasuk pengendalian dan evaluasi
pembangunan dan manajemen risiko, mekanisme perubahan,
komunikasi publik, peningkatan kapasitas pembiayaan sektor publik,
peningkatan kapasitas pembiayaan sektor non publik, dan manajemen
investasi sebagai bagian dari upaya pencapaian sasaran pembangunan
di daerah.
45
46
Januari 2024