Nomor : 000.7.2.1/229
Sifat : Segera
Lampiran : 1 (Satu) Berkas
Hal : Hasil Konsultasi Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten/Kota
Tahun 2025-2045
Yth. Terlampir
di
Tempat
TEMBUSAN :
1. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah;
2. Asisten Administrasi Sekda Provinsi Jawa Tengah;
3. Bupati/Wali Kota Se-Jawa Tengah.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran Surat Kepala Bappeda Provinsi
Nomor : 000.7.2.1/229
Hal : Hasil Konsultasi Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten/Kota
Tahun 2025-2045
Kepada Yth :
1. Kepala Bappeda Kab. Cilacap;
2. Kepala Bappeda Kab. Banyumas;
3. Kepala Bappeda Kab. Purbalingga;
4. Kepala Bappeda Banjarnegara;
5. Kepala Bappeda Kebumen;
6. Kepala Bappeda Purworejo;
7. Kepala Bappeda Wonosobo;
8. Kepala Bappeda Magelang;
9. Kepala Bappeda Boyolali;
10. Kepala Bappeda Klaten;
11. Kepala Bappeda Sukoharjo;
12. Kepala Bappeda Wonogiri;
13. Kepala Bappeda Karanganyar;
14. Kepala Bappeda Sragen;
15. Kepala Bappeda Grobogan;
16. Kepala Bappeda Blora;
17. Kepala Bappeda Rembang;
18. Kepala Bappeda Pati;
19. Kepala Bappeda Kudus;
20. Kepala Bappeda Jepara;
21. Kepala Bappeda Demak;
22. Kepala Bappeda Semarang
23. Kepala Bappeda Temanggung;
24. Kepala Bappeda Kendal;
25. Kepala Bappeda Batang;
26. Kepala Bappeda Pekalongan;
27. Kepala Bappeda Pemalang;
28. Kepala Bappeda Tegal;
29. Kepala Bappeda Brebes;
30. Kepala Bappeda Kota Magelang;
31. Kepala Bappeda Kota Surakarta;
32. Kepala Bappeda Kota Salatiga;
33. Kepala Bappeda Kota Semarang;
34. Kepala Bappeda Kota Pekalongan;
35. Kepala Bappeda Kota Tegal
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
LAMPIRAN SURAT
HASIL KONSULTASI RANCANGAN AWAL
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG
DAERAH (RPJPD) KABUPATEN KUDUS TAHUN
2025-2045
A. SUBSTANSI UMUM
1. Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten/Kota disusun berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor
1 Tahun 2024 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Tahun 2025-2045, serta Surat Edaran Bersama Menteri
Dalam Negeri dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
Bappenas RI Nomor 600.1/176/SJ dan Nomor 1 Tahun 2024 tentang
Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dengan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2025-2045.
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RPJPD Kabupaten/Kota
Tahun 2025-2045 sebagai berikut:
a. RPJPD Kabupaten/Kota Tahun 2025-2045 disusun secara simultan,
terkoordinasi, selaras, dan berpedoman dengan RPJPD Provinsi Tahun
2025-2045 dan RPJPN Tahun 2025-2045, dengan tetap memperhatikan
hasil evaluasi RPJPD Tahun 2005-2025, serta sesuai dengan kewenangan
dan karakteristik masing-masing Kabupaten/Kota;
b. RPJPD Kabupaten/Kota Tahun 2025-2045 juga disusun berpedoman pada
rencana tata ruang wilayah (RTRW), dan dilakukan secara simultan dan
terkoordinasi dengan penyusunan RTRW atau revisi RTRW;
c. Kebijakan dalam RPJPD Kabupaten/Kota Tahun 2025-2045 disusun juga
dengan memperhatikan: 1) kebijakan dalam Rencana Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH); 2) tujuan pembangunan
berkelanjutan, daya dukung dan daya tampung lingkungan, serta isu-isu
strategis dalam Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJPD Tahun
2025-2045; 3) kebijakan dalam dokumen perencanaan pembangunan dan
sektoral lainnya seperti Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP), Rencana Induk
Perindustrian, Rencana Induk Pariwisata, dan sebagainya.
3. Keselarasan substansi dan esensi RPJPD Kabupaten/Kota Tahun 2025-2045
dengan RPJPD Provinsi Tahun 2025-2045 dan RPJPN Tahun 2025-2045
dituangkan pada setiap bab sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar belakang berisi tentang gambaran kondisi, kebijakan, dan regulasi
yang mendasari disusunnya RPJPD Tahun 2025-2045;
b. Dasar hukum yang dituangkan merupakan dasar hukum yang relevan dan
signifikan dalam penyusunan RPJPD Tahun 2025-2045, serta disusun
sesuai dengan kaidah penyusunan produk hukum;
c. Menjelaskan secara singkat hubungan antara RPJPD Tahun 2025-2045
dengan RPJPN Tahun 2025-2045, RPJPD Provinsi Tahun 2025-2045, RTRW,
hasil evaluasi, RPPLH, KLHS dan dokumen perencanaan lainnya (referensi
dapat mengacu pada diagram dalam Inmendagri Nomor 1/2024).
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
a. Dalam bab 2 disajikan secara ringkas dalam bentuk narasi: 1) data dan
informasi tentang kondisi umum daerah yang substansi utamanya
disimpulkan dari hasil analisis deskriptif dan diagnostik, 2) hasil evaluasi
RPJPD Tahun 2005-2025, 3) tren demografi dan kebutuhan sarana
prasarana pelayanan publik, serta 4) pengembangan pusat pertumbuhan
wilayah.
b. Data dan informasi kondisi umum daerah disusun berdasarkan 4 (empat)
aspek pembangunan sebagai berikut:
1) Aspek Geografi dan Demografi
a) Geografi
Menjelaskan secara ringkas wilayah administratif daerah, peran
strategis daerah, potensi sumber daya alam, daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup berdasarkan KLHS, serta gambaran
kualitas lingkungan hidup dan kebencanaan termasuk ancaman
perubahan iklim, yang dapat dilengkapi dengan gambaran indikator-
indikator makro terkait dengan kondisi tersebut sesuai dengan konteks
daerah.
b) Demografi
Menjelaskan karakteristik demografi berdasarkan jumlah dan laju
pertumbuhan penduduk, komposisi penduduk, keberadaan
masyarakat adat, dan karakteristik lainnya, yang dapat dilengkapi
dengan gambaran indikator-indikator terkait kondisi tersebut sesuai
dengan konteks daerah.
2) Aspek Kesejahteraan Sosial dan Budaya
a) Kesejahteraan Ekonomi
Menjelaskan karakteristik kesejahteraan masyarakat dari perspektif
ekonomi, yang dapat dilengkapi dengan gambaran indikator-indikator
makro terkait kondisi tersebut sesuai dengan konteks daerah.
b) Kesejahteraan Sosial Budaya
Menjelaskan karakteristik kesejahteraan masyarakat dari perspektif
sosial budaya, yang dapat dilengkapi dengan gambaran indikator-
indikator makro terkait kondisi tersebut sesuai dengan konteks daerah.
3) Aspek Daya Saing Daerah
a) Daya Saing Ekonomi Daerah
Menjelaskan sektor unggulan daerah yang menjadi penopang
perekonomian dan sektor lainnya yang potensial untuk dikembangkan,
yang dapat dilengkapi dengan gambaran indikator-indikator makro
terkait kondisi tersebut sesuai dengan konteks daerah.
b) Daya Saing Sumber Daya Manusia (SDM)
Menjelaskan kondisi sumber daya manusia sebagai salah satu faktor
penggerak perekonomian daerah, yang dapat dilengkapi dengan
gambaran indikator-indikator makro terkait kondisi tersebut sesuai
dengan konteks daerah.
c) Daya Saing Fasilitas/Infrastruktur Wilayah
Menjelaskan kondisi fasilitas/infrastruktur daerah, yang dapat
dilengkapi dengan gambaran indikator-indikator makro terkait kondisi
tersebut sesuai dengan konteks daerah.
d) Daya Saing Iklim Investasi
Menjelaskan kondisi iklim investasi di daerah dari aspek kemudahan
berinvestasi dan situasi politik serta keamanan dan ketertiban daerah,
yang dapat dilengkapi dengan gambaran indikator-indikator makro
terkait kondisi tersebut sesuai dengan konteks daerah.
4) Aspek Pelayanan Umum
Menjelaskan kondisi tata kelola pemerintahan atau reformasi birokrasi
dalam rangka memberikan pelayanan umum baik dalam bentuk barang
publik maupun jasa publik yang menjadi tanggung jawab pemerintah
kabupaten/kota dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat
sesuai dengan ketentuang perundang-undangan, yang dapat dilengkapi
dengan gambaran indikator-indikator makro terkait kondisi tersebut
sesuai dengan konteks daerah.
c. Hasil evaluasi RPJPD Tahun 2005-2025 yang disajikan adalah kesimpulan
hasil capaian pembangunan dan rekomendasi hasil RPJPD Tahun 2005-
2025 untuk penyusunan RPJPD Tahun 2025-2045.
d. Informasi tentang tren demografi dan kebutuhan sarana prasarana
pelayanan publik yang disajikan berupa:
1) Proyeksi demografi dua puluh tahun ke depan yang dirinci per lima
tahun meliputi proyeksi jumlah total penduduk, jumlah penduduk
berdasarkan jenis kelamin, dan jumlah penduduk berdasarkan
kelompok umur, untuk kemudian dianalisis jumlah dan kepadatan
penduduk, penduduk usia produktif, angka ketergantungan, bonus
demografi, penduduk usia lanjut, dan lainnya sesuai konteks daerah.
2) Proyeksi kebutuhan sarana prasarana untuk dua puluh tahun ke
depan yang dirinci per lima tahun, minimal untuk kebutuhan sarana
prasarana rumah/tempat tinggal, air minum, energi/listrik,
persampahan, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, yang
perhitungannya dapat mengacu pada SNI Nomor 03-1733-2004 atau
NSPK dari kementerian/lembaga terkait.
e. Terkait data dan informasi pengembangan pusat pertumbuhan wilayah
dapat disajikan gambaran arahan rencana tata ruang meliputi struktur
ruang, pola ruang, dan kawasan-kawasan strategis daerah berdasarkan
RTRW.
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS
a. Permasalahan
1) Permasalahan dapat diidentifikasi dari hasil rumusan analisis data dan
informasi pada Bab II, laporan KLHS, dan hasil penjaringan aspirasi
masyarakat, yang disajikan secara ringkas tanpa menuangkan data-data
yang berlebih dan berpotensi menimbulkan duplikasi data yang sudah
disajikan di bab sebelumnya.
2) Permasalahan disajikan berdasarkan 4 (empat) aspek pembangunan yang
merupakan permasalahan pembangunan daerah dan sifatnya crosscutting
issues, bukan permasalahan urusan penyelenggaraan pemerintahan;
b. Isu Strategis
1) Dirumuskan dari permasalahan pembangunan daerah, potensi daerah
yang dapat dikembangkan ke depan, dan isu strategis sesuai konteks
(global, nasional, regional;
2) penyajian isu strategis disertai narasi penjelasan yang lebih detail, bukan
hanya poin isu.
BAB IV VISI DAN MISI DAERAH
a. Dalam rangka menjaga keselarasan visi RPJPD Kabupaten/Kota dengan visi
RPJPD Provinsi dan RPJPN, maka visi kabupaten/kota agar memuat
substansi dan esensi visi Maju dan Berkelanjutan, dengan penjelasan
ringkasnya sebagai berikut:
1) Maju, terkait dengan daya saing, modern, inovatif, mandiri, tangguh, dan
aman;
2) Berkelanjutan, terkait dengan kelestarian sumber daya alam dan
lingkungan hidup untuk mendukung keberlangsungan pembangunan.
b. Pada visi juga dapat ditambahkan tema khusus yang menggambarkan cita-
cita pembangunan daerah berdasarkan potensi unggulan, karakteristik
daerah, dan arah pengembangan wilayahnya;
c. Penyajian visi agar disertai penjelasan tentang pokok-pokok visinya;
d. Menyajikan sasaran visi disertai indikator dan targetnya sesuai dengan
karakteristik, inovasi, dan pengembangan daerah, dan jumlahnya tidak
harus sebanyak 5 (lima) sasaran visi, serta diharapkan dapat mendukung
sasaran visi pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah sebagai berikut:
Tabel. 1
Sasaran dan Indikator Visi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025-2045
No Sasaran Visi Indikator
1 Peningkatan pendapatan per a. PDRB per Kapita (Rp. Juta)
kapita b. Indeks Ekonomi Biru Indonesia
(IBEI)
c. Kontribusi PDRB Sektor Industri
(%)
d. Laju Pertumbuhan PDRB Sektor
Pertanian (%)
2 Pengentasan kemiskinan e. Tingkat Kemiskinan (%)
dan ketimpangan f. Rasio Gini
g. Kontribusi PDRB Provinsi (%)
h. Indeks Ketahanan Pangan
No Sasaran Visi Indikator
3 Kepemimpinan dan i. Indeks Daya Saing Daerah
pengaruh dunia
internasional meningkat
4 Peningkatan daya saing j. Indeks Modal Manusia
sumber daya manusia
5 Penurunan emisi GRK k. Penurunan intensitas emisi GRK
menuju net zero emission
B. SUBSTANSI KHUSUS
I. BAB I PENDAHULUAN
1. Melengkapi uraian pada latar belakang penyusunan RPJPD Kabupaten
Kudus dengan narasi terkait:
a. Implikasi UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas UU
Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur,
Bupati, dan Wali kota Menjadi Undang-Undang yang mengamanatkan
penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah secara
serentak nasional Tahun 2024.
b. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2024 dan Surat Edaran
Bersama Menteri Dalam Negari dan Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Bappenas RI.
2. Menambahkan pada Dasar Hukum di dokumen penyusunan RPJPD
Kabupaten Kudus dengan:
a. Undang-Undang tentang RPJPN 2025 – 2045;
b. Perda Jateng tentang RPJPD Jateng 2025 – 2045 (apabila sudah
ditetapkan sebelum penetapan Perda Kabupaten tentang RPJPD 2025 –
2045);
c. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pedoman
Penyusunan RPJPD Tahun 2045-2045.
3. Pada Sub Bab hubungan antardokumen agar dijelaskan keterkaitannya
dengan Hasil Evaluasi RPJPD 2005-2025, KLHS, dan Rencana Sektoral.
4. Matrik Integrasi Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dengan Dokumen
Rancangan Awal RPJPD Tahun 2025-2045:
a. Landasan hukum : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2018
tentang Pembuatan Dan Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, merupakan bagian skoring integrasi kebijakan umum yg wajib
dituangkan matriks Integrasi KLHS RPJPD.
b. Penyesuaian format tabel integrasi /penelaahan KLHS RPJPD ke dalam
Ranwal RPJPD sesuai SE Kemendagri 600.11.2/8755/Bangda tanggal 07
Agustus 2023.
c. Seluruh Isu Pembangunan Berkelanjutan yang ada di dalam KLHS RPJPD
di input di dalam tabel penelaahan, meskipun tidak terintegrasi di dalam
Dokumen RPJPD.
VI. PENUTUP
1. Tambahkan secara singkat pelaksanaan pengendalian dan evaluasi
terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, diantaranya
dengan melakukan Manajemen Resiko Pembangunan daerah sebagai
upaya pencapaian sasaran pembangunan daerah.
2. Tambahkan gambaran umum secara singkat pembangunan daerah dalam
rencana/proyeksi 20 (dua puluh) Tahun kedepan.