Anda di halaman 1dari 13

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN


TAHUN 2020-2024

(KONTRAKTUAL)

TAHUN ANGGARAN 2019

Mengetahui/Menyetujui :
Direktur Perencanaan Penyediaan Perumahan

ttd.
Dwityo A. Soeranto
NIP. 19610930 198903 1 001

DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN


DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN

1
KONTRAKTUAL

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE


KEGIATAN TA. 2019

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat
Unit Eselon I/II : Direktorat Jenderal Penyediaan
Perumahan/Direktorat Perencanaan Penyediaan
Perumahan
Program : Perencanaan Lingkungan Hunian
Hasil (Outcome) : Rumusan Rencana Strategis Direktorat Jenderal
Penyediaan Perumahan Tahun 2020-2024
Kegiatan : Rencana Strategis Direktorat Jenderal Penyediaan
Perumahan Tahun 2020-2024
Indikator Kinerja Kegiatan : Tersedianya Dokumen Teknokratik Rencana
Strategis Direktorat Jenderal Penyediaan
Perumahan Tahun 2020-2024
Jenis Keluaran (Output) : Dokumen/Buku
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Dokumen Rancangan Teknokratik Rencana Strategis
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun
2020-2024
Volume Keluaran (Output) : 1 (satu) Dokumen

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
c. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman;
d. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 Tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan Permukiman;
g. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
h. Peraturan Menteri Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
No.13.1/PRT/2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian PUPR Tahun
2015-2019;
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat;

2
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
26/PRT/M/2017 tentang Panduan Pembangunan Budaya Integritas di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
09/PRT/M/2018 tentang Penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.

2. Gambaran Umum
Pada tahun 2019, kebijakan dan strategi pembangunan jangka menengah bidang
perumahan untuk periode tahun 2015 – 2019 sebagaimana ditetapkan dalam
dokumen Rencana Strategis (Renstra) Ditjen Penyediaan Perumahan akan
segera berakhir. Pada periode tersebut, kegiatan pembangunan bidang
perumahan diarahkan pada upaya pengoptimalan suplai penyediaan perumahan
terutama bagi MBR dalam rangka mengurangi backlog perumahan, serta
pengurangan jumlah rumah tidak layak huni di Indonesia melalui pelaksanaan
kegiatan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
Sesuai dengan UU No. 25 Tahun 2004 dan Pasal 6 Permen PUPR No.
09/PRT/M/2018, maka Ditjen Penyediaan Perumahan wajib menyusun Rencana
Strategis Tahun 2020-2024 yang berfungsi sebagai arah pembangunan jangka
menengah bidang perumahan. Dokumen tersebut merupakan bridging dari
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005 – 2025
yang bersifat makro untuk diterjemahkan ke dalam dokumen program dan
kegiatan tahunan yang bersifat operasional. Melalui penyusunan dokumen
pembangunan jangka menengah diharapkan dapat dijaga koherensi substansi
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sehingga pencapaian target
pembangunan nasional dapat dioptimalkan.
Merujuk pada Lampiran I Permen PUPR No. 09/PRT/M/2018, dokumen Renstra
yang disusun oleh Ditjen Penyediaan Perumahan bersifat teknokratis. Sebagai
dokumen teknokratis, proses penyusunan dokumen dilakukan dengan
menggunakan metode dan kerangka pikir ilmiah untuk menganalisa dinamika
permasalahan serta merumuskan rencana dan strategi dengan implementatif.
Namun demikian, substansi dokumen tersebut juga harus memperhatikan sinergi
dengan arahan pembangunan nasional dan arahan pembangunan infrastruktur
PUPR.
Dengan tersedianya dokumen teknokratis Renstra, proses internalisasi target-
target politik pimpinan nasional akan dapat terlaksana dengan baik dan
selanjutnya dokumen tersebut dapat ditetapkan sebagai acuan bagi Ditjen
Penyediaan Perumahan untuk melaksanakan pembangunan bidang perumahan
pada periode tahun 2020-2024.

3. Maksud, Tujuan, dan Sasaran


a. Maksud
Maksud pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk menyiapkan rancangan
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2020-
2024.

3
b. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai melalui pelaksanaan kegiatan ini adalah
tersusunnya Dokumen Teknokratis Rencana Strategis Direktorat Jenderal
Penyediaan Perumahan Tahun 2020-2024.
c. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan ini secara garis
besar antara lain sebagai berikut :
1) Identifikasi efektivitas kebijakan dan strategi penyediaan perumahan
tahun 2015-2019 dalam upaya penyelesaian permasalahan perumahan,
serta melakukan evaluasi capaian target pembangunan dan kinerja
kebijakan, serta aspek yang mempengaruhi implementasi kebijakan
perumahan pada periode tersebut;
2) Identifikasi karakteristik eksisting, kecenderungan, serta variabel-
variabel yang mempengaruhi dinamika permasalahan perumahan di
Indonesia;
3) Identifikasi terhadap arah kebijakan pembangunan nasional,
kementerian PUPR, dan kebijakan sektoral yang mempengaruhi
kebijakan dan strategi pembangunan bidang perumahan periode tahun
2020-2024;
4) Identifikasi karakteristik pendelegasian kewenangan pembangunan
bidang perumahan, koherensi kebijakan pusat-daerah dalam
penanganan permasalahan perumahan, efektivitas struktur dan fungsi
organisasi Ditjen Penyediaan Perumahan, serta efektivitas koordinasi
kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang perumahan;
5) Identifikasi potensi kapasitas alokasi anggaran pembangunan bidang
perumahan dalam struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN), serta alternatif sumber pendanaan/pembiayaan alternatif untuk
mengoptimalkan pelaksanaan pembangunan bidang perumahan tahun
2020-2024;
6) Identifikasi karakteristik pemangku kepentingan bidang perumahan,
peran, aspirasi, potensi dan signifikansi kontribusi, serta hambatan yang
potensial mengurangi optimalitas partisipasi masing-masing aktor
tersebut,
7) Identifikasi kecenderungan inovasi teknologi di bidang perumahan serta
hambatan untuk mengimplementasikannya dalam proses penyediaan
perumahan;
8) Merumuskan kebijakan, strategi, dan skenario pembangunan bidang
penyediaan perumahan tahun 2020-2024 dalam bentuk Rancangan
Teknokratis Renstra Ditjen Penyediaan Perumahan.
4. Indikator Keluaran
a. Indikator Kualitatif
Secara kualitatif, keberhasilan pelaksanaan kegiatan diukur melalui indikator
sebagai berikut:
1) Teridentifikasinya efektivitas kebijakan dan strategi penyediaan
perumahan tahun 2015-2019 dalam upaya penyelesaian permasalahan
perumahan,

4
2) Tersedianya hasil evaluasi capaian target pembangunan dan kinerja
kebijakan, serta aspek yang mempengaruhi implementasi kebijakan
perumahan pada periode tahun 2015-2019;
3) Teridentifikasinya karakteristik eksisting, kecenderungan, serta variabel-
variabel yang mempengaruhi dinamika permasalahan perumahan di
Indonesia;
4) Teridentifikasinya arah kebijakan pembangunan nasional, kementerian
PUPR, dan kebijakan sektoral yang mempengaruhi kebijakan dan
strategi pembangunan bidang perumahan periode tahun 2020-2024;
5) Teridentifikasinya karakteristik pendelegasian kewenangan
pembangunan bidang perumahan, koherensi kebijakan pusat-daerah
dalam penanganan permasalahan perumahan, efektivitas struktur dan
fungsi organisasi Ditjen Penyediaan Perumahan, serta efektivitas
koordinasi kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang
perumahan;
6) Teridentifikasinya potensi alokasi anggaran pembangunan bidang
perumahan dalam struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN), serta alternatif sumber pendanaan/pembiayaan alternatif untuk
mengoptimalkan pelaksanaan pembangunan bidang perumahan tahun
2020-2024;
7) Teridentifikasinya karakteristik pemangku kepentingan bidang
perumahan, peran, aspirasi, potensi dan signifikansi kontribusi, serta
hambatan yang potensial mengurangi optimalitas partisipasi masing-
masing aktor tersebut,
8) Teridentifikasinya kecenderungan inovasi teknologi di bidang perumahan
serta hambatan untuk mengimplementasikannya dalam proses
penyediaan perumahan;
9) Tersusunnya rumusan kebijakan, strategi, dan skenario pembangunan
bidang penyediaan perumahan tahun 2020-2024 dalam bentuk
Rancangan Teknokratis Renstra Ditjen Penyediaan Perumahan yang
memuat substansi, yaitu:
 Kondisi umum, potensi, dan permasalahan;
 Tujuan dan sasaran program;
 Arah kebijakan, strategi, kerangka regulasi, dan kerangka
kelembagaan;
 Target kinerja dan kerangka pendanaan.

b. Indikator Kuantitatif
Secara kuantitatif, keberhasilan pelaksanaan kegiatan Penyusunan
Rancangan Teknokratik Rencana Strategis Direktorat Jenderal Penyediaan
Perumahan Tahun 2020-2024 diukur dari penyediaan dokumen dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Laporan Pendahuluan
Pada laporan ini disajikan hasil observasi pendahuluan tentang tinjauan
terhadap Kerangka Acuan Kerja, rencana kerja pelaksanaan kegiatan
termasuk jadwal waktu pelaksanaan dikaitkan dengan waktu dan personil
yang diperlukan oleh konsultan, metodologi pelaksanaan kegiatan,

5
pedoman pengumpulan data, serta persiapan pengumpulan data primer
dan sekunder. Laporan pendahuluan ini harus sudah diserahkan kepada
Pengguna Barang/Jasa selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah
kontrak efektif dan dicetak sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.
2) Laporan Antara
Laporan Antara berisikan laporan hasil pengumpulan dan analisis data.
Laporan Antara ini harus sudah diserahkan kepada Pengguna
Barang/Jasa selambat-lambatnya 4 (empat) bulan kalender setelah
kontrak efektif dan dicetak sebanyak sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.
3) Draft Laporan Akhir
Konsep Laporan Akhir merupakan draft buku Renstra teknokratis
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan 2020-2024. Laporan Draft
Akhir ini harus sudah diserahkan kepada Penguna Barang/Jasa
selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah kontrak efektif dan dicetak
sebanyak sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.
4) Laporan Akhir
Sebagai penyempurnaan Laporan Draft Akhir (draft buku Renstra
teknokratis Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan 2020-2024)
setelah memperoleh masukan dari para stakeholder dan secara
substantif telah disetujui oleh pemilik pekerjaan. Laporan Akhir ini harus
sudah diserahkan kepada pemberi tugas selambat-lambatnya pada akhir
kontrak dan dicetak sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.
Sebagai kelengkapan laporan dokumen dilengkapi dengan menyerahkan
sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar executive summary dan 5 (lima)
keping CD data laporan.
5) Laporan Bulanan
Laporan Bulanan sekurang-kurangnya berisi tentang :
a) Rencana dan realisasi pelaksanaan kegiatan dalam format diagram
balok (bar chart) dan kurva S untuk seluruh kegiatan secara
kumulatif.
b) Kemajuan yang dicapai serta peranan setiap tenaga ahli dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut dalam bulan yang dilaporkan.
c) Permasalahan dan potensi yang dihadapi dalam pelaksanaan
kegiatan bulan yang dilaporkan serta usulan tindak turun tangan
yang diperlukan
d) Uraian rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada bulan
berikutnya serta peranan setiap Tenaga Ahli dalam kegiatan
tersebut.
e) Laporan Bulanan dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar dan
diserahkan selambat-lambatnya setiap akhir bulan dan periode
kegiatan.

B. PENERIMA MANFAAT
1. Manfaat Langsung:
Penerima manfaat langsung adalah unit kerja di Direktorat Jenderal Penyediaan
Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

6
2. Manfaat Tidak Langsung :
a. Pemerintah Daerah, khususnya Organisasi Perangkat Daerah (OPD)/Dinas
yang menangani Perumahan dan Kawasan Permukiman di daerah.
b. Pelaku pembangunan dan pemangku kepentingan lainnya di bidang
perumahan.

C. STRATEGI PENCAPAIAN
1. Ruang Lingkup dan Lokasi Pekerjaan
Lingkup kegiatan ini meliputi :
a. Lingkup Wilayah
Kegiatan jasa konsultansi dilaksanakan di DKI Jakarta, dengan lokasi
FGD/Workshop/Pembahasan di Kota Jakarta dan Kota Surabaya. Disamping
itu, tim juga akan melakukan perjalan ke Kota Batam dan Kota Makassar
untuk menghadiri FGD yang berkaitan dengan tema penyusunan kebijakan
dan strategi kebijakan perumahan serta melakukan in-depth interview dengan
stakeholder yang ditentukan oleh pemberi pekerjaan.
b. Lingkup Kegiatan:
Agar pelaksanaan kegiatan ini dapat memperoleh keluaran yang diinginkan
dengan hasil yang optimal, maka lingkup kegiatan yang akan diterapkan
sebagai berikut :
1) Membuat perencanaan dan penjadwalan pelaksanaan kegiatan;
2) Melakukan pengkajian materi dan kebijakan terkait;
3) Mengidentifikasi kebutuhan data di lapangan;
4) Mengidentifikasi tokoh pakar/narasumber kunci serta instansi/lembaga
terkait;
5) Melakukan survei pengumpulan data sekunder dan primer dengan cara:
a) Melakukan pengumpulan data sekunder pada instansi terkait;
b) Melakukan wawancara dengan narasumber atau pakar terkait
kebijakan dan strategi penyediaan perumahan;
c) Melakukan rangkaian FGD dengan instansi dan lembaga terkait
rencana strategis penyediaan perumahan
6) Mengompilasi dan menganalisis data yang telah terkumpul;
7) Menyusun Rencana Strategis Direktorat Jenderal Penyediaan
Perumahan 2020-2024.

2. Metode Pelaksanaan
Kegiatan Penyusunan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Penyediaan
Perumahan 2020-2024 ini dikerjakan secara kontraktual. Agar pelaksanaan
kegiatan ini dapat memperoleh hasil optimal, maka dalam dokumen penawaran
pekerjaan pelaksana kegiatan perlu mengajukan pendekatan/metodologi
pelaksanaan pekerjaan dengan mengacu pada tujuan, sasaran, dan indikator
keluaran sebagaimana terdapat dalam KAK ini.

7
Tanggapan terhadap KAK dan inovasi yang ditawarkan untuk menghasilkan
output kegiatan merupakan nilai tambah dalam proses evaluasi calon penyedia
jasa.

3. Rapat Pembahasan dan FGD


a. Rapat Pembahasan
Rapat pembahasan dilaksanakan pada setiap akhir tahapan pelaporan
dengan tujuan untuk membahas pemenuhan substansi dan prosedur
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja dan indikator keluaran
yang disepakati oleh penyedia dan pengguna jasa.
Rapat pembahasan minimal dihadiri oleh Pejabat Pembuat Komitmen, Tim
Teknis, dan Tim Penyusun Renstra Ditjen Penyediaan Perumahan
sebagaimana ditetapkan melalui Surat Keputusan Dirjen.
Disamping rapat pembahasan, Pejabat Pembuat Komitmen dan/atau Tim
Teknis sewaktu-waktu dapat mengundang penyedia jasa untuk
melaksanakan koordinasi, diskusi, dan evaluasi penyampaian kemajuan
pelaksanaan pekerjaan.
b. FGD
FGD dilaksanakan dengan 2 (dua) pendekatan, yaitu (i) FGD yang ditujukan
untuk mengumpulkan informasi awal dalam rangka proses pengumpulan
data/informasi, serta (ii) FGD yang dilakukan dengan tujuan sebagai media
diseminasi rumusan awal kebijakan sehingga diperoleh koreksi/tanggapan
dari para stakeholder untuk penyempurnaan rumusan awal tersebut.
FGD dengan pendekatan (i) akan dilaksanakan di Kota Jakarta. Sementara
FGD dengan pendekatan (ii) akan dilaksanakan di Kota Jakarta dan Kota
Surabaya.

4. Pelaksana Kegiatan
a. Kebutuhan Tenaga Ahli
Untuk melaksanakan kegiatan “Rencana Strategis Direktorat Jenderal
Penyediaan Perumahan 2020-2024” ini konsultan diminta untuk
menyediakan Tenaga Ahli profesional yang dapat menjamin terlaksananya
tugas dengan baik. Berdasarkan gambaran umum, ruang lingkup, dan
keluaran yang diinginkan, tenaga ahli yang dibutuhkan antara lain :
Pengalaman
Kualifikasi Jumlah
No. Personil Sejenis
Pendidikan Minimal (OB)
Minimal
I. Tenaga Ahli
1 Tenaga Ahli S-2 Perencanaan 5 Tahun 8
Perumahan dan Wilayah dan Kota/
Permukiman (Ketua Arsitektur
Tim) Memiliki SKA Wilayah
dan Kota / Arsitek
2 Tenaga Ahli S-1 Administrasi 5 Tahun 6
Kebijakan Publik dan Publik / Kebijakan
Kelembagaan Publik / Manajemen

8
Pengalaman
Kualifikasi Jumlah
No. Personil Sejenis
Pendidikan Minimal (OB)
Minimal
3 Tenaga Ahli S-1 Studi 5 Tahun 5
Perencanaan Pembangunan/
Anggaran Ekonomi
Pembangunan
4 Tenaga Ahli Statistik S-1 Statistika 5 Tahun 4

5 Tenaga Ahli Hukum S-1 Ilmu Hukum 5 Tahun 2

II. Tenaga Penunjang


1. Asisten Ahli S1 Perencanaan 1 Tahun 7
Perumahan dan Wilayah dan Kota
Permukiman Arsitektur
2. Asisten Ahli S-1 Administrasi 1 Tahun 5
Kebijakan Publik dan Publik / Kebijakan
Kelembagaan Publik
3. Sekretaris/ Tenaga S-1 Ilmu Administrasi 1 Tahun 8
Administrasi
b. Kualifikasi Tenaga Ahli
Semua personil yang akan ditempatkan dalam pekerjaan ini harus memiliki
latar belakang pendidikan serta pengalaman sejenis serta terkait langsung
dengan penyusunan kebijakan dan strategi pembangunan di bidang
perumahan.
Berikut diuraikan kualisifasi dan tanggung jawab masing-masing personil.
Dalam penawaran Pekerjaan, calon penyedia jasa dapat mengusulkan
inovasi yang dapat mendukung efektivitas pencapaian tujuan dan sasaran
kegiatan, dengan menguraikan alasan atas perubahan yang diajukan.
Tenaga Ahli Profesional
Kegiatan ini membutuhkan masa penugasan tenaga ahli dengan kualifikasi
dan pengalaman kerja sebagai berikut :
1) Tenaga Ahli Perumahan dan Permukiman / Ketua Tim
Kualifikasi:
Memiliki latar pendidikan Perencanaan Wilayah dan Kota atau Arsitektur
dengan kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya S2, Memiliki SKA
Wilayah dan Kota / Arsitek, berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dalam
kegiatan penyusunan kebijakan dan strategi pembangunan bidang
perumahan, mampu bekerja dalam tim, memiliki pengalaman memimpin
tim, proaktif secara individu, dan mampu bekerja dengan aplikasi
komputer perkantoran. Tenaga ahli ini bertugas selama 8 (delapan)
bulan.
Tanggung Jawab:
a) Bertanggung jawab atas penyelesaian seluruh pekerjaan;
b) Mengkoordinasi dan memonitor seluruh tahapan pekerjaan sehingga
sesuai dengan rencana kerja yang disepakati dengan pemilik
pekerjaan;
c) Mengkoordinasikan penugasan tenaga ahli, dan tenaga pendukung
dalam pelaksanaan seluruh kegiatan;
d) Bertanggung jawab atas kualitas Dokumen Rencana Strategis
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2020-2024;

9
e) Menyusun dan mengarahkan program kerja yang harus
dilaksanakan oleh tenaga ahli dan tenaga pendukung;
f) Menyiapkan jadwal dan tenggang waktu pelaksanaan pekerjaan
serta menyesuaikan jadwal tersebut dengan jadwal pekerjaan yang
dibuat oleh pengguna jasa;
g) Melakukan koordinasi dengan pengguna jasa dalam pelaporan
progress pekerjaan;
h) Merumuskan hasil penjaringan masukan pemangku kepentingan
melalui FGD dengan instansi dan lembaga;
i) Memadukan hasil analisis yang telah dilakukan oleh para tenaga
ahli;
j) Melakukan survey, analisa, dan penyusunan substansi Renstra;
2) Tenaga Ahli Kebijakan Publik dan Kelembagaan
Kualifikasi:
Memiliki pendidikan sekurang-kurangnya S-1 administrasi publik /
kebijakan publik / manajemen, berpengalaman minimal 5 (lima) tahun
dalam bidang penyusunan kebijakan bidang perumahan, mampu bekerja
dalam tim, proaktif secara individu, dan mampu bekerja dengan aplikasi
komputer perkantoran. Tenaga ahli ini bertugas selama 6 (enam) bulan.
Tanggung Jawab:
a) Melakukan kegiatan sesuai keahlian di bidangnya sebagai ahli
kebijakan publik dan kelembagaan dalam proses pengumpulan data,
analisa, serta perumusan kebijakan dan strategi jangka menengah
bidang perumahan;
b) Berkoordinasi dengan ketua tim dan tenaga ahli lain dalam
pelaksanaan kegiatan;
c) Bertanggung jawab dalam memberi dukungan teknis dalam setiap
kegiatan sesuai dengan kerangka acuan kerja.
3) Tenaga Ahli Perencanaan Anggaran
Kualifikasi:
Memiliki pendidikan S-1 Studi Pembangunan/Ekonomi
Pembangunan/Manajemen dengan kualifikasi, berpengalaman minimal 5
(lima) tahun dalam penyusunan kebijakan dan strategi penyediaan
perumahan, mampu bekerja dalam tim, proaktif secara individu, dan
mampu bekerja dengan aplikasi komputer perkantoran. Tenaga ahli ini
bertugas selama 5 (lima) bulan.
Tanggung Jawab:
a) Melakukan kegiatan sesuai keahlian di bidangnya sebagai ahli
perencanaan anggaran dalam proses pengumpulan data, analisa,
serta perumusan kebijakan dan strategi jangka menengah bidang
perumahan;
b) Berkoordinasi dengan ketua tim dan tenaga ahli lain dalam
pelaksanaan kegiatan;
c) Bertanggung jawab dalam memberi dukungan teknis dalam setiap
kegiatan sesuai dengan kerangka acuan kerja.
4) Tenaga Ahli Statistik
Kualifikasi:
Seorang sarjana Statistika dengan kualifikasi pendidikan sekurang-
kurangnya S-1, berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dalam enganalisis

10
data dan penghitungan/prediksi anggaran pemerintah dan sumber
pendanaan lainnya untuk bidang perumahan, mampu bekerja dalam tim,
proaktif secara individu, dan mampu bekerja dengan aplikasi komputer
perkantoran. Tenaga ahli ini bertugas selama 4 (empat) bulan.
Tanggung Jawab:
a) Melakukan kegiatan sesuai keahlian di bidangnya sebagai ahli
statistik dalam proses pengumpulan data, analisa, serta perumusan
kebijakan dan strategi jangka menengah bidang perumahan;
b) Berkoordinasi dengan ketua tim dan tenaga ahli lain dalam
pelaksanaan kegiatan;
c) Bertanggung jawab dalam memberi dukungan teknis dalam setiap
kegiatan sesuai dengan kerangka acuan kerja.
5) Tenaga Ahli Hukum
Kualifikasi:
Seorang sarjana Hukum dengan kualifikasi pendidikan sekurang-
kurangnya S-1 yang bereputasi baik dan berpengalaman pada
bidangnya minimal 2 (dua) tahun terutama dalam bidang penyusunan
kebijakan bidang perumahan. Yang bersangkutan mampu bekerja
dalam tim, proaktif secara individu, dan mampu bekerja dengan aplikasi
komputer perkantoran. Tenaga ahli ini bertugas selama 2 (dua) bulan.
Tanggung Jawab:
a) Melakukan kegiatan sesuai keahlian di bidangnya sebagai ahli
hukum dalam proses pengumpulan data, analisa, serta perumusan
kebijakan dan strategi jangka menengah bidang perumahan;
b) Berkoodinasi dengan ketua tim dan tenaga ahli lain dalam
pelaksanaan kegiatan;
c) Bertanggung jawab dalam memberi dukungan teknis dalam setiap
kegiatan sesuai dengan kerangka acuan kerja.

Tenaga Penunjang
1) Asisten Ahli Perumahan dan Permukiman
Berpendidikan sekurang-kurangnya lulusan S1 Perencanaan Wilayah
dan Kota Arsitektur, berpengalaman dalam kegiatan penyusunan
kebijakan perumahan dan jasa konsultansi profesional minimal 1 (satu)
tahun, serta mampu mendukung tugas Tenaga Ahli Perumahan dan
Permukiman. Tenaga Penunjang ini bertugas selama 7 (tujuh) bulan.
2) Asisten Ahli Kebijakan Publik dan Kelembagaan
Berpendidikan sekurang-kurangnya lulusan S-1 Administrasi Publik /
Kebijakan Publik, berpengalaman dalam kegiatan penyusunan kebijakan
perumahan dan jasa konsultansi profesional minimal 1 (satu) tahun, serta
mampu mendukung tugas Tenaga Ahli Kebijakan Publik dan
Kelembagaan. Tenaga Penunjang ini bertugas selama 5 (lima) bulan.
3) Sekretaris/Tenaga Administrasi.
Berpendidikan sekurang-kurangnya lulusan S-1 ilmu administrasi,
berpengalaman dalam kegiatan administrasi perkantoran dan jasa
konsultansi profesional minimal 3 (tiga) tahun, serta mampu mendukung
ketua tim dalam melakukan pemantauan dan pengendalian kegiatan.
Tenaga pendukung ini bertugas selama 8 (delapan) bulan.
c. Jadwal Masa Penugasan Tenaga Pelaksana Kegiatan

11
Bulan Ke-
No. Tenaga Ahli Jumlah Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8
I. Tenaga Ahli
1 Tenaga Ahli Perumahan 8
dan Permukiman (Ketua
Tim)
2 Tenaga Ahli Kebijakan 6
Publik
3 Tenaga Ahli Perencanaan 5
Anggaran
4 Tenaga Ahli Statistik 4
5 Tenaga Ahli Hukum 2

II. Tenaga Penunjang


1. Asisten Ahli Perumahan 7
dan Permukiman
2. Asisten Ahli Kebijakan 5
Publik dan Kelembagaan
3. Sekretaris 8

5. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan


Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, waktu pelaksanaan pekerjaan ini
dilaksanakan selama 8 (delapan) bulan kalender pada kegiatan TA. 2019 melalui
mekanisme pekerjaan kontraktual.
Penyedia jasa harus menyusun dan mengajukan jadwal pelaksanaan sesuai
dengan tahapan pekerjaan, metodologi, dan pembagian kerja kepada PPK untuk
memperoleh persetujuan.
Kegiatan ini secara umum dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut:
Bulan Ke-
No. Tahapan Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Tinjauan kebijakan dan studi literatur awal
2. Identifikasi awal permasalahan, kendala,
potensi, dan peluang penyediaan perumahan
3. Konsepsi metodologi pelaksanaan pekerjaan,
metode survei, dan kebutuhan data
4. Laporan Pendahuluan
5. Pendalaman tinjauan kebijakan dan studi
literatur
6. Pengumpulan data dan survei instansi
7. Kompilasi dan analisis data
8. Laporan Antara
9. FGD
10. Rumusan awal Rencana Strategis Direktorat
Jenderal Penyediaan Perumahan 2020-2024
11. Laporan Draft Akhir
12. Penyempurnaan Rencana Strategis Direktorat
Jenderal Penyediaan Perumahan 2020-2024
13. Laporan Akhir
14. Pembahasan Laporan
15. Laporan Bulanan

12
6. Fasilitas Penunjang
a. Pengguna Jasa
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) akan menyediakan dan menggunakan
fasilitas dalam rangka menunjang pelaksanaan tanggung jawab PPK untuk
menyelenggarakan kegiatan.
Fasilitas tersebut dapat berupa Peralatan (komputer, printer, dan peralatan
lainnya), Material (ATK, computer supplies,dan material lainya), Personil (tim
teknis dan peneliti kontrak yang mendukung pelaksanaan tanggung jawab
PPK), dan ruang kantor untuk pelaksanaan rapat rutin/koordinasi internal.
b. Penyedia Jasa
Penyedia jasa wajib menyediakan peralatan, material, dan personil yang
dibutuhkan untuk menunjang pekerjaan dengan cara menyewa atau
pembelian, sesuai dengan jenis peraatan dan material yang disediakan
dalam dokumen perjanjian kerja.

D. ORGANISASI PENGGUNA JASA DAN SUMBER PENDANAAN


1. Nama dan Organisasi Pengguna Jasa
Pengguna jasa kegiatan ini adalah Direktorat Perencanaan Penyediaan
Perumahan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan.
2. Sumber Pendanaan
Pagu anggaran pelaksanaan kegiatan penyusunan Rencana Strategis
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2020-2024 adalah Rp.
1.200.000.000,- (satu milyar dua ratus juta rupiah) termasuk PPn yang meliputi 1
(satu) paket kegiatan. Sumber dana berasal dari APBN pada DIPA Direktorat
Perencanaan Penyediaan Perumahan Tahun Anggaran 2019.

Direktur
Perencanaan Penyediaan Perumahan

ttd.

Dwityo A. Soeranto
NIP. 196109301989031001

13

Anda mungkin juga menyukai