Anda di halaman 1dari 42

ANALISIS RKPD

PEMERINTAH
PROVINSI JAWA
BARAT TAHUN 2023
1. Zuli Agung Hanavi Irawan
2. Rifqi Faiz Abrar
3. Yoga Abdi
4. Resty Dwi Anjani
5. Santa Wira
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Di Provinsi Jawa Barat, RKPD Tahun 2023 merupakan tahap akhir RPJMD Tahun
2018-2023, dengan fokus pada kemandirian masyarakat dan peningkatan daya saing
daerah. Pandemi COVID-19 memberikan pembelajaran penting dalam perencanaan
pembangunan, dan peluang pengembangan meliputi industri 4.0, digitalisasi,
kesehatan, energi terbarukan, dan pariwisata. Kolaborasi antara pemangku kepentingan
seperti akademisi, bisnis, masyarakat, pemerintah, dan media juga diterapkan dalam
perencanaan pembangunan.

Tema RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2023 adalah "Mencapai


Kemandirian Masyarakat Jawa Barat" yang mengarah pada peningkatan
daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan,
keadilan, dan kearifan lokal. Pada tahun 2023, diharapkan masyarakat Jawa
Barat sudah mencapai kemandirian melalui inovasi dan kolaborasi untuk
menciptakan kemajuan di berbagai bidang. 3
DASAR HUKUM
• Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
• Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
• Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) Tahun 2005-2025
• Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Hubungan
• Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
• Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Jangka
Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah
HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan


Nasional mengatur tentang perencanaan pembangunan dalam jangka panjang,
menengah, dan tahunan oleh pemerintah dan masyarakat di tingkat pusat dan
daerah. Dokumen perencanaan terdiri dari skala nasional dan daerah, seperti
RPJPN, RPJMN, RKP, dan RKPD. Di tingkat daerah, terdapat RPJPD, RPJMD,
Renstra PD, RKPD, dan Renja PD. RPJMD merupakan dokumen perencanaan
daerah untuk 5 tahun yang berhubungan dengan visi, misi, dan program kepala
daerah. RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2023 disusun berdasarkan RPJMD Tahun
2018-2023 dan RTRW Provinsi Jawa Barat Tahun 2009–2029, menjadi pedoman
untuk penyusunan Renja Perangkat Daerah, KUA-PPAS APBD, dan RAPBD.
1. Mewujudkan pencapaian sasaran
pembangunan Provinsi Jawa Barat;
MAKSUD 2. Menetapkan prioritas pembangunan, strategi
DAN TUJUAN dan arah kebijakan, serta program dan kegiatan
tahun 2023;
3. Mewujudkan integrasi, sinkronisasi, dan
Maksud dari penyusunan sinergi pembangunan, baik antardaerah,
dokumen RKPD Provinsi Jawa antarruang, antarwaktu, antarfungsi
Barat Tahun 2023 adalah pemerintahan maupun antartingkat
sebagai pedoman perencanaan pemerintahan;
dan penganggaran tahun 2023 4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan
yang merupakan penjabaran dunia usaha, perguruan tinggi dan komunitas;
dari RPJMD Provinsi Jawa dan
Barat Tahun 2018-2023, 5. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya
6
dengan tujuan: secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan.
SISTEMATIKA

BAB I : Pendahuluan
BAB II : Gambaran Umum Kondisi Daerah
BAB III : Kerangka Ekonomi Daerah dan Keuangan Daerah
BAB IV : Sasaran dan Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2023
BAB V : Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten/ Kota
BAB VI : Rencana Kerja dan Pendanaan Daerah
BAB VII : Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
BAB VIII : Penutup
BAB II
GAMBARAN UMUM DAERAH
KONDISI UMUM DAERAH

Provinsi Jawa Barat memiliki posisi geostrategis penting karena berbatasan dengan
Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara. Peran strategis Provinsi Jawa Barat
meliputi: mensuplai 82% kebutuhan air baku bagi Ibukota Negara, menjadi tulang
punggung sistem ketenagalistrikan Jawa-Bali dengan PLTA dan PLTP, menjadi pusat
pendidikan tinggi dengan 727 perguruan tinggi, termasuk 40 perguruan tinggi negeri, basis
industri manufaktur dan penduduk terbanyak di Indonesia (18,48% dari total penduduk).
Namun, pembangunan daerah di Provinsi Jawa Barat dalam 3 tahun terakhir terdampak
pandemi COVID-19, yang membutuhkan reorientasi strategi pembangunan.
ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI
KONDISI UMUM DAERAH
a. Karakteristik Wilyah :
Dalam RKPD Provinsi Jawa Barat pada bagian Karakteristik Wilayah memuat Luas dan Batas
Wilayah Administrasi, Letak dan Kondisi Geografis, Topgrafi, Geologi, Hidrologi, Klimatologi
b. Zonasi Pola Ruang Provinsi Jawa Barat
Dalam RKPD Provinsi Jawa Barat pada bagianZonasi Pola Ruang Provinsi Jawa Barat memuat
Kawasan Peruntukan Lindung, Kawasan Peruntukan Budidaya, Kawasan Strategis Provinsi Jawa
Barat,
c. Kondisi Demografi
Hasil Sensus Penduduk (SP) 2020 menempatkan Provinsi Jawa Barat sebagai daerah dengan jumlah
penduduk terbesar di
Indonesia dengan 48,27 juta jiwa

10
ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI
ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
a. Pertumbuhan PDRB:
Pertumbuhan PDRB Provinsi Jawa barat pada tahun 2019 sebesar 5,02, pada tahun 2020 sebesar -2,52, dan pada
tahun 2021 sebesar 3,74
b. PDRB per Kapita
PDRB perkapita tahun 2021 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2020. Secara nominal, PDRB per kapita atas
dasar berlaku meningkat sebesar Rp2,01 juta, sedangkan atas dasar harga konstan meningkat sebesar Rp727,05 ribu
c. Inflasi
Berdasarkan analisis Bank Indonesia, inflasi Jawa Barat pada tahun 2021 tetap terkendali sebesar 1,69 persen
d. Gini Ratio
Pencapaian Provinsi Jawa Barat pada tahun 2019 sebesar 0,402; pada tahun 2020 sebesar 0,403; pada tahun 2021
sebesar 0,412
e. Indeks Williamson
f. Indeks Pembangunan Manusia
11
g. Kemiskinan
h. Indeks Pembangunan Gender dan Indeks Pemberdayaan Gender
ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI
ASPEK PELAYANAN UMUM

a. Layanan Urusan Wajib yang terdiri dari Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan pemukiman, Ketentraman dan Ketertiban Umum
Serta Perlindungan masyarakat, Sosial, Tenaga Kerja, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, Pangan, Pertanahan, Lingkungan Hidup
b. Layanan Urusan Pilihan yang terdiri dari Kelautan dan Perikanan, Pariwisata, Pertanian,
Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral, Perdagangan, Perindustrian, Transmigrasi.
c. Unsur Penunjang Urusan Pemerintah Daerah terdiri dari Sekertariat Daerah, Perencanaan,
Keuangan, Kepegawaian Serta Pendidikan dan Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan,
Unsur Pengawasan, Unsur Pemerintahan Umum

12
BAB III
KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEUANGAN
DAERAH
3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah .
3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2021, Awal Tahun 2022 dan Prediksi Tahun 2023
3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2022 dan Tahun 2023
3.1.3 Arah Kebijakan Pembangunan Ekonomi

14
3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah
3.2.1 Kondisi dan Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan
3.2.2 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah
3.2.3 Arah Kebijakan Belanja Daerah
3.2.4 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

15
3.3 Alternatif Pembiayaan Pembangunan Daerah
3.3.1 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
3.3.2 APBD Kabupaten/Kota
3.3.3 Dana Masyarakat/Umat
3.3.4 Corporate Social Responsibility (Program Kemitraaan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL))
3.3.5 Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP)
3.3.6 Hibah

16
BAB IV
SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN
DAERAH TAHUN 2023
4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan
4.1.1 Telaahan Tujuan dan Sasaran Pembangunan Nasional Tahun 2023.
4.1.2 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2023

18
4.2 Prioritas Pembangunan Tahun 2023
4.2.1 Telaahan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2023
4.2.2 Penelaahan Terhadap Pokok-Pokok Pikiran DPRD
4.2.3 Isu Strategis, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Jawa Barat
4.2.4 Prioritas Pembangunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2023
4.2.5 Sinkronisasi dan Keterkaitan Antara Prioritas Pembangunan Provinsi Jawa Barat dan
Nasional Tahun 2023

19
4.3 Kebijakan Pembangunan
4.3.1 Kebijakan Pengembangan Struktur Ruang
4.3.2 Kebijakan Pengembangan Pola Ruang Ruang

20
4.4 Kerja Sama Pembangunan Wilayah Perbatasan
4.4.1 Perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah
4.4.2 Perbatasan Jawa Barat dan DKI Jakarta
4.4.3 Perbatasan Jawa Barat dan Banten

21
BAB V
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
KABUPATEN/ KOTA
Indikator Makro Kabupaten/Kota
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Pada tahun 2021, pencapaian pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota cukup


bervariasi. Capaian IPM kabupaten/kota berkisar antara 65,56 (Kabupaten Cianjur) hingga 81,96
(Kota Bandung). Hal ini menunjukan masih adanya kesenjangan status capaian pembangunan
manusia kabupaten/kota satu dan lainnya. Berdasarkan statusnya, Kota Bandung, Kota Bekasi
dan Kota Depok menjadi daerah dengan capaian IPM tertinggi dengan kategori “Sangat Tinggi”.
Sementara 9 (sembilan) kabupaten/kota masuk kategori “Tinggi” dan 11 (sebelas) kabupaten/kota
lainnya kategori “Sedang”.
Dalam rangka menurunkan kesenjangan dan mewujudkan pemerataan pembangunan
manusia pada kabupaten/kota di Jawa Barat, upaya akselerasi dilaksanakan pada daerah dengan
IPM Status “Sedang”, antara lain melalui pembangunan infrastruktur transportasi guna
meningkatkan konektivitas antarwilayah kabupaten/kota, sehingga mendorong pemerataan dan
pertumbuhan ekonomi di daerah.
23
Indikator Makro Kabupaten/Kota
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)

Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2021 merupakan agregat dari pertumbuhan
ekonomi kabupaten/kota se-Jawa Barat. Akselerasi pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Jawa
Barat menggambarkan pula percepatan kinerja perekonomian wilayah kabupaten/kota di Jawa
Barat, terutama pada daerah yang memiliki peranan besar terhadap perekonomian Jawa Barat.
Terdapat 6 (enam) kabupaten/kota yang capaian Laju Pertumbuhan Ekonomi pada Tahun 2021
melebihi capaian Jawa Barat dan terdapat 9 (sembilan) kabupaten/kota yang capaian Rata-Rata
Laju Pertumbuhan Ekonomi pada Tahun 2021 melebihi capian rata-rata Jawa Barat.
Dalam rangka memacu pemerataan pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat, wilayah Timur
Jawa Barat menjadi prioritas lokasi pembangunan kewilayahan dalam rangka pengembangan
pusat pertumbuhan ekonomi baru, diantaranya melalui pengembangan Kawasan Segitiga Rebana
(Cirebon-Patimban-Kertajati)

24
Indikator Makro Kabupaten/Kota
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Kondisi ketenagakerjaan di Jawa Barat menunjukkan perbedaan di setiap kabupaten/kota.


Pada umumnya, permasalahan masih cukup tingginya tingkat pengangguran terbuka di Jawa
Barat disebabkan oleh tingginya pertumbuhan angkatan kerja yang belum diringi dengan
penciptaan lapangan kerja yang memadai. Daya serap pasar tenaga kerja belum mampu
mengimbangi pertumbuhan angkatan kerja yang ada.
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat terus berupaya untuk mengurangi tingkat
pengangguran terbuka dengan penciptaan lapangan kerja di berbagai sektor juga dengan
meningkatkan kompetensi dan daya saing sehingga angkatan kerja dapat memenuhi kualifikasi
yang dibutuhkan pasar kerja. Kualitas sumber daya manusia yang unggul dan kompeten akan
menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi yang berdaya saing tinggi

25
Indikator Makro Kabupaten/Kota
Persentase Penduduk Miskin

Persentase penduduk miskin di Jawa Barat menunjukkan perkembangan yang positif dengan tren
konsisten menurun. Namun demikian permasalahan kemiskinan masih dialami oleh sejumlah kabupaten/kota
dimana tingkat kemiskinan masih lebih tinggi dan laju penurunan kemiskinan yang lebih rendah dibanding
provinsi. Permasalahan kemiskinan umumnya dialami oleh kabupaten dengan karakteristik wilayah didominasi
perdesaan. Untuk itu Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat fokus mengurangi tingkat kemiskinan melalui
program-program peningkatkan infrastruktur pelayanan dasar dan meningkatkan aksesibilitas masyarakat.
Selain itu Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat terus berupaya mengoptimalkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)
sebagai dasar perencanaan program penanggulangan kemiskinan. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap
capaian indikator makro kabupaten/kota tahun 2021 dengan pendekatan analisis kuadran (important
performance analysis), diperoleh rangkuman hasil evaluasi yang mengindikasikan masih adanya kesenjangan
(disparitas) kemajuan pembangunan antar kabupaten/kota baik dari aspek pembangunan ekonomi maupun
aspek pembangunan manusia. Guna mengurangi disparitas pembangunan antar kabupaten/kota, maka fokus
pembangunan daerah diarahkan pada percepatan dan pemerataan hasil pembangunan melalui sinkronisasi
26
prioritas daerah dan program prioritas pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat dengan program dan
kegiatan pembangunan daerah kabupaten/kota tahun 2021.
Arah Kebijakan Pembangunan Kab/Kota
Kebijakan Pembangunan Berbasis Pengembangan Wilayah

Arah kebijakan pembangunan daerah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat tahun 2023
mengacu pada 6 (enam) Pengembangan wilayah (WP) terdiri dari WP Bodebekpunjur, WP
Purwasuka, WP Ciayumajakunig, WP Priangan Timur dan Pangandaran, WP Cekungan Bandung,
dan WP Sukabumi dan sekitarnya.
Perencanaan kebijakan pembangunan kewilayahan Provinsi Jawa Barat pada tahun 2023
menggunakan pendekatan perencanaan berbasis Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial (THIS).
Pendekatan wilayah diperlukan sebagai strategi pengembangan ruang yang mengatur hubungan
yang harmonis antara sumber daya alam, sumber daya buatan dan sumber daya manusia agar
kinerja ruang dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

27
Arah Kebijakan Pembangunan Kab/Kota
Kebijakan Pembangunan Kabupaten/Kota Berbasis Prioritas Pembangunan Daerah Provinsi

Capaian kinerja pembangunan daerah merupakan hasil kolaborasi antar pemangku kepentingan dan
hasil sinergitas perencanaan dan penganggaran pembangunan antara Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
Dalam rangka sinergitas perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah antara Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Barat dengan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, maka ditetapkan target arah
kebijakan pembangunan terhadap kabupaten/kota untuk memenuhi harapan pembangunan Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2023.
Prioritas pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2021-2023 menjadi arah kebijakan
pembangunan di kabupaten/kota Tahun 2023 yang terdiri dari 11 (sebelas) prioritas, sebagai berikut: 1)
Reformasi sistem kesehatan daerah; 2) Pemulihan dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan berbasis inovasi; 3)
Penguatan system ketahanan pangan berkelanjutan; 4) Reformasi system perlindungan sosial; 5) Reformasi
sistem pendidikan dan pemajuan kebudayaan; 6) Reformasi sistem kesiapsiagaan penanggulangan risiko
bencana; 7) Inovasi pelayanan publik dan penataan daerah; 8) Gerakan membangun desa; 9) Pendidikan
agama dan tempat ibadah juara; 10) Pengembangan infrastruktur konektivitas wilayah dan pengelolaan
28

lingkungan hidup; dan 11) Pengembangan destinasi dan infrastruktur pariwisata.


Arah Kebijakan Pembangunan Kab/Kota
Kebijakan Pembangunan Kabupaten/Kota Berbasis Prioritas Pembangunan Daerah Provinsi

1. Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Dalam rangka penanganan dampak pandemi COVID-19
pemerintah telah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan
Kemiskinan Ekstrem Melalui Keterpaduan dan Sinergi Program, Serta Kerjasama Antar
Kementerian/Lembaga Maupun Pemerintah Daerah. Instruksi Presiden tersebut mengamanatkan
Pemerintah Daerah untuk melaksankan percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem secara tepat
sasaran melalui strategi kebijakan yang meliputi pengurangan beban pengeluaran masyarakat,
peningkatan pendapatan masyarakat, dan penurunan jumlah kantong-kantong kemiskinan.
2. Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan lokasi prioritas (27 Kabupaten/Kota) intervensi Penurunan
Stunting Terintegrasi di Provinsi Jawa Barat Tahun 2023. Oleh karena itu Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat dalam upaya percepatan penurunan stunting selalu berkoordinasi dengan semua stakeholder
terkait, antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Barat, unsur Akademisi,
Bisnis/Swasta, Masyarakat maupun Media masa.

29
Sinergitas Pembangunan Daerah

• Pendidikan Prioritas pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat pada RPJMD periode Tahun 2018-2023
adalah bidang Pendidikan. Terpenuhinya kebutuhan dasar Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang
pendidikan menjadi salah satu tujuan yang harus didukung melalui program-program di bidang Pendidikan.
• Kesehatan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat terus berupaya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat melalui peningkatan kualitas layanan dan cakupan akses pelayanan Kesehatan. Arah
kebijakan peningkatan kualitas SDM kesehatan dilakukan untuk peningkatan sistem kesehatan dengan
meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing melalui peningkatan
akses dan kualitas pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta.
• Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Ditengah upaya pemulihan ekonomi dengan berbagai dinamika
yang terjadi, urusan pemerintahan daerah bidang pekerjaan umum dan penataan ruang menjadi salah satu
urusan yang terdampak namun Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat tetap mengupayakan optimalisasi
dalam setiap kebijakan yang ditempuh.

30
Sinergitas Pembangunan Daerah
• Perumahan dan Kawasan Pemukiman Penguatan infrastruktur ditujukan untuk mendukung aktivitas
perekonomian serta mendorong pemerataan pembangunan nasional. Pemerintah Indonesia akan
memastikan pembangunan infrastruktur akan didasarkan kebutuhan dan keunggulan wilayah melalui
penyediaan akses perumahan dan permukiman layak, aman dan terjangkau.
• Ketenteraman dan Ketertiban Umum Serta Perlindungan Masyarakat Penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah yang terkait dengan ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan
masyarakat bertujuan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang tenteram, terbit dan aman. Capaian
di bidang urusan ini dapat diketahui dari berbagai indikator, diantaranya adalah Laju Penegakan Perda dan
Perkada; Tingkat Penanganan Gangguan Ketentraman dan Ketertiban Umum Masyarakat; Persentase
anggota linmas untuk perlindungan masyarakat; dan Persentase Anggota Satpol PP dan PPNS yang
kompeten.
• Sosial Sasaran pelayanan urusan sosial adalah para Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) dan
masyarakat korban bencana. Permasalahan PPKS terbanyak di Provinsi Jawa Barat yaitu fakir miskin,
penyandang disabilitas, lanjut usia terlantar, anak-anak terlantar, gelandangan/tuna sosial dan pengemis
serta perlindungan dan jaminan sosial bagi pada saat tanggap darurat bencana bagi korban bencana
provinsi.
31
Sinergitas Pembangunan Daerah
• Tenaga Kerja Tenaga kerja adalah penduduk yang telah memasuki usia kerja, baik yang sudah bekerja atau
aktif mencari kerja, yang masih mau dan mampu untuk melakukan pekerjaan. Tenaga kerja adalah faktor
produksi yang sangat penting bagi setiap negara, di samping faktor alam dan faktor modal. Beberapa
indikator dapat menggambarkan kondisi ketenagakerjaan. Peningkatan Persentase angkatan kerja
berpendidikan menengah ke atas diperlukan dalam rangka mendukung peningkatan produktivitas untuk
transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan melalui penanggulangan penanganan disertai dengan
peningkatan decent job dilakukan untuk penyediaan lapangan usaha.
• Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
merupakan strategi untuk meningkatkan kualitas SDM Jawa Barat melalui peningkatan peran perempuan
dalam mengembangkan potensi diri agar mampu berkualitas dan berdaya saing. Dalam Mendukung
Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing, diperlukan peningkatan
kualitas anak, perempuan, dan pemuda melalui Kegiatan prioritas diantaranya pemenuhan hak dan
perlindungan anak, peningkatan kesetaraan gender, pemberdayaan dan perlindungan perempuan serta
kualitas pemuda.
• Pangan Pembangunan ekonomi akan dipacu untuk tumbuh lebih tinggi, inklusif dan berdaya saing melalui
pengelolaan sumber daya ekonomi yang mencakup pemenuhan pangan dan pertanian serta pengelolaan
32
kemaritiman, kelautan dan perikanan, sumber daya air, sumber daya energi, serta kehutanan
Sinergitas Pembangunan Daerah
• Pertanahan Urusan pemerintahan bidang pertanahan untuk memperkuat infrastruktur mendukung
pengembangan ekonomi melalui indikator Jumlah bidang tanah yang diredistribusi dan Jumlah Kepala
Keluarga penerima akses Reforma Agraria sehingga Tujuan Pemerataan Sosial Ekonomi Masyarakat
secara menyeluruh dapat terwujud.
• Lingkungan Hidup Pengelolaan lingkungan hidup ditujukan agar dampak kerusakan lingkungan yang timbul
karena pembangunan masih dapat ditoleransi serta memenuhi daya dukung dan daya tampung lingkungan.
Pengelolaan lingkungan hidup juga diupayakan tetap dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara
optimal (economy feasible), serta tetap dapat diterima secara sosial (socially acceptable) dan mendukung
kesejahteraan oleh masyarakat.
• Kependudukan dan Pencatatan Sipil Dalam mendukung pelaksanaan Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun
2024 yang tahapanya sudah dimulai pada bulan Juni 2022, diharapkan terdapat peningkatan kualitas
layanan bidang Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil melalui Penyediaan fasilitas untuk
meningkatkan kualitas layanan administrasi kependudukan. Beberapa arahan sinergi pembangunan dalam
bidang kependudukan dan pencatatan sipil dijelaskan dalam tabel dibawah ini.
• Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang
pemberdayaan masyarakat dan desa mempunyai tujuan untuk mengembangkan kemandirian dan
kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan,33

kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan
pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat desa.
Sinergitas Pembangunan Daerah
• Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pertumbuhan penduduk menjadi salah satu faktor yang
menyebabkan timbulnya masalah sosial ekonomi dan masalah kependudukan. Tidak hanya berpengaruh
terhadap jumlah dan komposisi penduduk, pertumbuhan penduduk juga akan mempengaruhi kondisi sosial
ekonomi suatu daerah. Provinsi Jawa Barat termasuk provinsi yang berhasil menekan laju pertumbuhan
penduduk. Hal itu ditunjukan dari laju pertumbuhan penduduk selama 3 (tiga) tahun terakhir yang
berangsur menurun dari tahun ke tahun.
• Komunikasi dan Informatika Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat melalui Pejabat Pengelola Informasi
dan Dokumentasi (PPID) berhasil meningkatkan Indeks Keterbukaan Informasi Publik. Kinerja
pembangunan daerah yang terkait dengan urusan komunikasi dan informatika dapat ditinjau dari
ketersediaan website milik pemerintah daerah yang berfungsi sebagai media penyebarluasan informasi
penyelenggaraan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah kepada masyarakat.
• Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Sebagai salah satu urusan bidang yang paling tinggi menyerap
angkatan kerja serta menjadi ujung tombak pemulihan ekonomi pasca pandemi di Provinsi Jawa Barat,
tentunya indikator-indikator yang tersaji harus dapat memenuhi target
• Penanaman Modal Investasi menjadi salah satu indikator yang menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi
pada suatu daerah atau negara. Melalui investasi, akan tersedia lapangan kerja dan berbagai sarana
produksi yang dapat dioptimalkan untuk menghasilkan output dan nilai tambah yang mempengaruhi 34

pertumbuhan ekonomi.
Sinergitas Pembangunan Daerah
• Kepemudaan dan Olahraga Pembangunan bidang kepemudaan dan olahraga bertujuan untuk
meningkatkan peran aktif pemuda dalam berbagai bidang pembangunan dan meningkatkan prestasi
olahraga di tingkat nasional maupun internasional.
• Kebudayaan Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang kebudayaan bertujuan untuk
memberikan perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan. Kekayaan budaya
yang dimiliki Provinsi Jawa Barat yang harus terus digali dan dilestarikan.
• Statistik Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang statistik bertujuan untuk meningkatkan
ketersediaan data statistik daerah khususnya data statistik sektoral yang berkualitas dan dapat
dipertanggungjawabkan.
• Persandian bertujuan untuk mengamankan, melindungi dan menjamin orisinalitas sebuah berita atau
dokumen pemerintah. Hal ini merupakan hal yang amat penting di era serba teknologi informasi saat ini.
• Perpustakaan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dalam penyelenggaraan urusan perpustakaan
berupaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan akses informasi dan pengetahuan, melalui
pelayanan perpustakaan yang dilaksanakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa
Barat.
• Kearsipan PemProv Jawa Barat dalam penyelenggaraan urusan kearsipan berusaha untuk menjamin
35
ketersediaan arsip yang tercipta dari kegiatan yang dilaksanakan seluruh perangkat daerah Provinsi Jawa
Barat, yang autentik dan terpercaya sesuai dengan kaidah, prinsip, dan standar kearsipan, serta peraturan
perundang-undangan sehingga arsip dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah.
Sinergitas Pembangunan Daerah
• Kelautan dan Perikanan baik tangkap maupun budidaya kedepan menjadi salah satu hal yang perlu
menjadi perhatian dalam pengembangan sub sektor perikanan di Provinsi Jawa Barat. Pembangunan
ekonomi akan dipacu untuk tumbuh lebih tinggi, inklusif dan berdaya saing melalui pengelolaan sumber
daya ekonomi yang mencakup pemenuhan pangan dan pertanian serta pengelolaan kemaritiman, kelautan
dan perikanan, sumber daya air, sumber daya energi, serta kehutanan.
• Pariwisata telah lama menjadi tulang punggung dari ekonomi kreatif di Indonesia. pembangunan pariwisata
haruslah berbasis pemberdayaan masyarakat yang utuh dan berkelanjutan.
• Pertanian menjadi salah satu komponen penting dalam pembangunan daerah terutama dalam mewujudkan
ketahanan pangan berkelanjutan.
• Kehutanan Pembangunan ekonomi akan dipacu untuk tumbuh lebih tinggi, inklusif dan berdaya saing
melalui pengelolaan sumber daya ekonomi yang mencakup pemenuhan pangan dan pertanian serta
pengelolaan kemaritiman, kelautan dan perikanan, sumber daya air, sumber daya energi, serta kehutanan.
• Energi Dan Sumber Daya Mineral Pembangunan ekonomi akan dipacu untuk tumbuh lebih tinggi, inklusif
dan berdaya saing melalui pengelolaan sumber daya ekonomi yang mencakup pemenuhan pangan dan
pertanian serta pengelolaan kemaritiman, kelautan dan perikanan, sumber daya air, sumber daya energi,
serta kehutanan.
36
• Perdagangan Penyelenggaraan diantaranya terkait dengan peningkatan dan pengembangan ekspor.
Kinerja sektor perdagangan dapat dilihat dari meningkatnya kinerja ekspor bernilai tambah tinggi,
meningkatnya jaminan mutu komoditas potensial daerah serta terwujudnya iklim usaha yang kondusif.
Sinergitas Pembangunan Daerah
• Perindustrian Sektor industri merupakan sektor yang berperan penting bagi perekonomian Provinsi Jawa
Barat. Sektor industri khususnya pengolahan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan sektor-
sektor lainnya yaitu nilai kapitalisasi modal yang tertanam sangat besar, kemampuan menyerap tenaga
kerja, dan kemampuan untuk menciptakan nilai tambah dari setiap input atau bahan dasar yang diolah.
• Transmigrasi Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang transmigrasi bertujuan untuk
mengurangi kemiskinan dan pemerataan serta persebaran penduduk. Perpindahan memberikan
kesempatan bagi penduduk untuk mendapatkan pekerjaan dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk
mengolah atau mengembangkan potensi sumber daya alam yang ada.

37
BAB VII
KINERJA PENYELENGARAAN PEMERINTAH DAERAH

•Penetapan Target Indikator Kinerja Utama (IKU)


Target capaian indikator pembangunan Provinsi Jawa Barat tahun 2022 dan 2023 merupakan target
Perubahan RPJMD Tahun 2018-2023.
•Penetapan Indikator dan Target Kinerja Kunci (IKK)

a. Indikator Kinerja Kunci Tingkat Daerah (Impact),yaitu:


1. Aspek kesejahteraan masyarakat
2. Aspek daya saing daerah
• Penetapan Indikator dan Target Kinerja Kunci (IKK)

a. Indikator Kinerja Kunci Tingkat Hasil (Outcome),yaitu:


1. Urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar (pendidikan,
kesehatan, pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan
permukiman, ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat, sosial)
2. Urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar (tenaga kerja,
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,pangan, pertanahan, lingkungan hidup,
administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, pemberdayaan masyatakat dan desa,
pengendalian penduduk dan keluarga berencana, perhubungan, komunikasi dan
informatika, koperasi, usaha kecil dan menengah, penanaman modal, kepemudaan dan
olahraga, statistik, persandian, kebudayaan, perpustakaan, dan kearsiapan)
3. Urusan pemerintahan pilihan (kelautan dan perikanan, pariwisata, pertanian, kehutanan,
energi dan sumber daya mineral, perdagangan, perindustrian, dan transmigrasi)
4. Unsur pendukung urusan pemerintahan (sekeretariat daerah dan sekretariat DPRD)
5. Unsur penunjang urusan pemerintahan (perencanaan, keuangan, kepegawaian,
pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan, dan penghubung)
6. Unsur pengawasan urusan pemerintahan (inspektorat daerah)
7. Unsur pemerintahan umum (kesatuan bangsa dan politik)
BAB VIII
PENUTUP

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2023 merupakan
penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Jawa Barat Tahun 2018-2023 yang di dalamnya memuat proses perencanaan
pembangunan, dimana pelaksanaannya diturunkan kedalam sasaran, indikator dan target
pembangunan yang dicapai melalui strategi dan kebijakan. Selanjutnya dalam
operasionalnya kebijakan dilaksanakan melalui program prioritas beserta kegiatan prioritas
yang disesuaikan dengan kewenangannya. RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2023
merupakan tahun kelima pelaksanaan RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023 yang
mempunyai tema atau fokus pembangunan yaitu “Mencapai Kemandirian Masyarakat Jawa
Barat”.

Anda mungkin juga menyukai