DESA TAMPAKSIRING
KECAMATAN TAMPAKSIRING
KABUPATEN GIANYAR
TAHUN 2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PERATURAN DESA TENTANG RPJMDesa Tampaksiring
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Dasar Hukum
1.3. Pengertian
1.4. Hubungan RPJM Desa dengan perencanaan lainnya
3.1. Potensi
3.2. Masalah
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN :
Bersama ini kami panjatkan puja dan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia-Nya sehingga RPJM-Desa Tampaksiring Tahun
2020 – 2026 ini, yang merupakan dokumen perencanaan pembangunan Desa Tampaksiring
dapat terselesaikan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) Desa Tampaksiring Tahun
2020 – 2026 ini adalah dokumen perencanaan untuk periode 6 (Enam) tahun yang memuat
arah kebijakan pembangunan desa, arah kebijakan keuangan desa, kebijakan umum dan
program, penyelarasan program Organisasi Perangkat Daerah (OPD), lintas OPD, dan
program prioritas kewilayahan, yang disertai dengan rencana kerja. Dan merupakan dokumen
taktis-strategis pembangunan desa dalam periode 6 tahun kedepan, yang disusun secara
partisipatif sebagai penjabaran dari kebutuhan pembangunan masyarakat, yang kemudian
diterjemahkan lagi dalam Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDesa) dalam setiap
tahunnya, sehingga RPJM-Desa ini merupakan tahapan dalam mengemban misi dan
mewujudkan visi pembangunan Desa Tampaksiring yaitu
Sebagai hasil kajian, Tim Penyusun menyadari bahwasanya “tiada gading yang tak
retak”, sehingga sumbangsih, saran dan kritik yang membangun dari para pemerhati sekalian
dalam rangka penyusunan RPJM-Desa Tampaksiring, yang lebih baik lagi dimasa mendatang
sangatlah diharapkan.
Akhir kata, kami Tim Penyusun RPJM-Desa Tampaksiring mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam kajian penyempurnaan RPJM-Desa ini dan semoga
dapat bermanfaat dan dapat ditindaklanjuti bagi semua pihak dalam rangka mensukseskan
pembangunan desa yang berkelanjutan.
PERATURAN DESA
NOMOR : 5 TAHUN 2020
TENTANG
PERBEKEL TAMPAKSIRING
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RPJM – DESA
Pasal 2
(1) Rencana RPJM – Desa dapat diajukan oleh pemerintah Desa;
(2) Dalam menyusun rancangan RPJM – Desa, pemerintah Desa harus memperhatikan dengan
sungguh – sungguh aspirasi yang berkembang di masyarakat yang diwadahi oleh
LPM/LKMD;
(3) Rancangan RPJM – Desa yang berasal dari pemerintah Desa disampaikan oleh perbekel
kepada pemngku kepentingan yaitu LPM/LKMD, LK, PKK – Desa, KPMD, Tokoh
Masyarakat, Tokoh Agama dan sebagainya;
(4) Setelah menerima rancangan RPJM – Desa, pemerintah desa melaksanakan Musdes untuk
mendengarkan penjelasan perbekel tentang perencanaan pembangunan desa;
(5) Jika rancangan RPJM – Desa berasal dari pemerintah Desa. Maka pemerintahan Desa
mengundang LPM/LKMD, lembaga – lembaga kemasyarakatan, Tokoh Agama, Tokoh
Masyarakat lainnya, untuk melakukan Musdes membahas RPJM – Desa;
(6) Setelah dilakukan Musdes sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) dan (5), maka pemerintah
Desa menyelenggarakan Musrenbang Desa yang dihadiri oleh BPD dan pemerintah desa serta
LPM/LKMD dan lembaga kemasyarakatan dalam acara penetapan persetujuan BPD atas
rancangan RPJM – Desa menjadi RPJM – Desa yang dituangkan dalam Peraturan Desa ; dan
(7) Setelah mendapat persetujuan pemerintahan desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (6)
maka perbekel menetapkan RPJM – Desa, serta memerintahkan sekretaris Desa atau kepala
urusan yang ditunjuk untuk mengundangkannya dalam lembaran desa;
BAB III
MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENETAPAN RPJM – DESA
Pasal 3
(1) Pemerintahan Desa wajib mengembangkan nilai – nilai demokrasi, para anggotanya untuk
mengambil keputusan yang dikoordinir oleh LPM/LKMD atau sebutan lain dalam forum
Musrenbang Desa;
(2) Mekanisme pengambilan keputusan dalam forum Musrenbang Desa dalam perencanaan
pembangunan desa berdasarkan musyawarah dan mufakat.
BAB IV
VISI DAN MISI
Pasal 4
Pasal 5
Misi Desa :
3. Menjaga dan Melestarikan Nilai Nilai BUDAYA, Aktifitas Seni dan Peninggalan Budaya
untuk Tampaksiring Yang Berbudaya.
4. Menjadikan Desa Tampaksiring untuk tetap AMAN dan Nyaman disektor keamanan
lingkungan, kesehatan, dan pendidikan.
BAB V
STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA
Pasal 6
Strategi Pembangunan Desa:
1. Membangun komitmen bersama antara Pimpinan Dualitas Desa dan Perangkatnya serta
Tokoh-Tokoh Masyarakat baik pada Lembaga di Desa,Pelaku/pemerhati Pariwisata, Pegiat
Lingkungan, Akademisi ,Profesional , Seni/ Budaya, Politisi, Birokrat serta lainnya dalam
mewujudkan pembangunan Desa Tampaksiring yang lebih Hebat.
Pasal 8
Arah Kebijakan Pembangunan Desa:
1. Belanja Perbekel dan Perangkat Desa
2. Belanja Peningkatan Sarana dan Prasarana infrastruktur desa
3. Belanja Peningkatan Pembinaan Kemasyarakatan
4. Belanja Peningkatan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat
Pasal 9
PROGRAM KERJA
HARMONIS
1. Dharma Wacana tentang Tatwa Agama dan Budi Pekerti.
2. Melaksanakan kegiatan Sabtu Bersih.
3. Memperbaiki kwalitas lingkungan dengan pengelolaan sampah Rumah Tangga melalui
sistem yang modern dengan semangat gotong royong dan penataan telajakan dan lahan
kosong dengan melibatkan Lembaga Kemasyarakatan Desa( LPM,PKK, dan Karang
Taruna ) dan Banjar Adat serta Sekaa Dehe Teruna.
4. Pembinaan dan Pemberdayaan serta Fasilitasi kegiatanupacara agama/piodalan , tempat
ibadah/pura dengan Desa Pekraman dan kedepannya tidak menutup kemungkinan terhadap
kegiatan upacara dipura penataran lainnya.
5. Meningkatkan kapasitas maupun normalisasi infrastruktur Pertanian lingkungan dan gang,
drainase secara berkelanjutan serta pemeliharaannya.
EKONOMI
1. Memperkuat dan memberdayakan kelompok Sadar Wisata.
2. Membina usaha perekonomian berbasiskan ekonomi kreatif.
3. Mengembangkan Bumdesa yang sudah ada
4. Membangun Kerjasama Pemasaran.
5. Pengelolaan asset Desa dan melakukan pungutan dalam rangka meningkatkan PADesa
dengan konsep dualitas Desa
6. Memberdayakan RTS/M dalam kegiatan Padat Karya Tunai.
BUDAYA
1. Menata dan mendayagunakan Cagar Budaya, Pura, Puri, dan sentra-sentra industri
diantaranya Kerajinan Rumah Tangga, lukisan, Anyaman Hiasan Penjor, Pembuatan
Tumpeng / Pangkonan, Dekorasi Acara Pernikahan dan sejenisnya untuk
mengembangkan pariwisata desa.
2. Pembinaan dan meningkatkan gairah masyarakat dalam berkebudayaan/berkesenian
seperti Sekaa Gong/Gambelan, sanggar seni, kelompok pesantian dan seni music dan
sejenisnya.
3. Melaksanakan event tingkat local melalui Porseni Sebagai Wadah Pengembangan Dibidang
Olahraga Dan Seni.
AMAN
1. Meningkatkan kapasitas SDM dan sistem keamanan untuk menjamin keamanan dan
kenyamanan bagi warga masyarakat dan wisatawan dengan bekerjasama dengan aparat
Polsek, Koramil Dan Pecalang serta komunitas warga yang peduli terhadap situasi
keamanan lingkungan.
2. Merevitalisasi tempat tinggal warga miskin dan melakukan pendampingan kepada warga
Disabilitas.
3. Membangun sarana dan prasarana infrastruktur bagi PAUD dan pemeliharaan sarana
prasarana TK, pemberian bantuan stimulant berupa pemberian barang kepada anak PAUD
dan TK dan kepada siswa berprestasi dari semua jenjang pendidikan.
4. Peningkatan kwalitas kesehatan dan pencegahan HIV/AIDS, Narkoba, DBD , fasilitasi
keanggotaan BPJS kepada seluruh warga masyarakat.
5. Membina dan meningkatkan serta memfasilitasi penyaluran aktivitas generasi muda yang
bernaung dalam perkumpulan olah raga dan seni
TERTIB
1. Penguatan Kapasitas SDM Pemerintah Desa, Lembaga Di Desa, agar lebih pro-aktif,
kreatif, inovatif dalam mewujudkan Tata kelola pemerintahan yang baik dan pemerintahan
yang bersih.
2. Penertiban terhadap penduduk pendatang dengan melibatkan Desa Pekraman dan
mensinkronkan peraturan desa dan awig-awig desa pekraman agar tidak tumpang tindih
atau berbeda-beda satu sama lainnya dalam penanganan penduduk pendatang.
Bahwa Program Kerja dan Kegiatan kami untuk 6 (enam) tahun kedepan berdasarkan
kewenangan hak asal usul dan kewenangan local berskala desa serta program unggulan dan
program inovasi Desa yang akan dituangkan dalam RPJMDesa hasil Musdes dan Musrenbangdes
dan termasuk program kerja yang diusulkan oleh Pemerintah Desa kepada Pemerintah
Kabupaten/Provinsi maupun Pusat.
Bahwa program unggulan yang akan kami laksanakan terlebih dahulu adalah penanganan masalah
“Kebersihan dan Keindahan Lingkungan “ wilayah Desa Tampaksiring, melalui :
Peningkatan kinerja tugas tugas pengelola sampah Desa.
Memperhatikan Kelompok –Kelompok Sadar kebersihan/Trash hero di masing-masing
Banjar.
Edukasi masyarakat terhadap prilaku pembuangan sampah pada TPS dan rutinitas
Gotong Royong kebersihan dengan melibatkan PKK, LPM, Karang Taruna, dan warga
banjar dalam dualitas desa serta bekerjasama dengan klompok klompok peduli
lingkungan.
Membuat Perdes Penanggulangan Sampah disinergikan dengan Awig-awig Desa Adat.
Pembentukan Bank Sampah.
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 6
Hal – hal lain yang belum cukup diatur dalam peraturan RPJM – Desa ini akan diatur oleh
Peraturan Perbekel dan keputusan perbekel.
Pasal 7
Peraturan Desa tentang RPJM – Desa ini mulai berlaku pada saat diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan peraturan desa ini dengan
menempatkannya dalam lembaran desa.
I MADE WIDANA
Diundangkan di Desa Tampaksiring
Pada tanggal 14 Mei 2020
SEKRETARIS DESA
PENDAHULUAN
Secara khusus, pengaturan pelaksanaan musrenbang diatur dalam UU No.25 tahun 2004
tentang SPPN. Aturan teknisnya kemudian diatur di Permendagri No.66 Tahun 2007 tentang
Perencanaan Desa. Permendagri ini memuat petunjuk teknis penyelenggaraan Musrenbang
untuk penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) 6 tahunan
dan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) tahunan.
Pada praktiknya, meskipun desa telah diwajibkan membuat perencanaan, usulan program
yang digagas masyarakat dan pemerintah desa jarang sekali terakomodir dalam kebijakan
perencanaan pembangunan tingkat daerah. Tidak sedikit pemerintah desa yang mengeluh
karena daftar usulan program prioritas dalam RKP Desa pada akhirnya terbengkelai menjadi
daftar usulan saja. Meski telah berkali-kali diperjuangkan melalui forum musrenbang
kecamatan, forum SKPD dan musrenbang kabupaten, usulan program prioritas dari desa itu
pun harus kandas karena kuatnya kepentingan pihak di luar desa dalam mempengaruhi
kebijakan pembangunan daerah. Pada akhirnya, kue APBD lebih banyak terserap untuk
membiayai program-program daerah. Kalau toh ada proyek pembangunan di desa, desa
hanya menjadi lokus proyek saja, bukan pelaksana apalagi penanggung jawab proyek.
Bahkan untuk menangkal praktik pasar proyek pembangunan di desa, UU No.6 tahun 2014
pada pasal 79 ayat (4) menegaskan bahwa Peraturan Desa tentang RPJM Desa dan RKP Desa
sebagai produk (output) perencanaan menjadi satu-satunya dokumen perencanaan di desa.
Pihak lain di luar pemerintah desa yang hendak menawarkan kerjasama ataupun memberikan
bantuan program pembangunan harus mempedomani kedua produk perencanaan desa
tersebut. Pasal tersebut mengaskan bahwa di masa mendatang, desa tidak lagi menjadi obyek
atau hanya menjadi lokasi proyek dari atas tapi menjadi subyek dan arena bagi orang desa
menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan dan kemasyarakatan.
Dengan kata lain, desa membangun bukan membangun desa.
Pada pasal 78 ayat (92) UU No. 6 Tahun 2014 disebutkan bahwa pembangunan desa meliputi
tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Pada tahap perencanaan pasal 79 kemudian
menjelaskan “pemerinh desa menyusun perencanaan pembangunan desa sesuai dengan
kewenangannya dengan mengacu pada perencanaan pembangunan kabupaten/kota
”.Perencanaan Pembangunan desa disusun secara berjangka meliputi :
a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) untuk jangka waktu 6
(Enam) tahun.
b.Rencana Kegiatan Pembangunan Menengan Desa (RKPDes) yang merupakan penjabaran
dari RPJM-Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa di Kabupaten Gianyar ini disusun mengacu
pada Renstrada (Rencana Strategis Daerah) tahun 2019 yang telah ditetapkan sebagai Perda.
1.3. Pengertian
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disebut (RPJM-Desa)
adalah dokumen perencanaan untuk periode 6 (Enam) tahun yang memuat visi, misi, maksud
& tujuan, arah kebijakan pembangunan Desa, arah kebijakan keuangan Desa, program kerja
desa yang dipadupadankan/diselaraskan dengan program Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD), lintas SKPD, dan program prioritas kewilayahan, arah kebijakan pembangunan
daerah secara makro.
Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat (RKP-Desa) adalah dokumen
perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun merupakan penjabaran dari RPJM Desa yang
memuat rancangan kerangka ekonomi desa, dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan
yang dimutahirkan, program prioritas pembangunan desa, rencana kerja dan pendanaan serta
pemikiran maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah desa maupun yang
ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu kepada Rencana Kerja
Pemerintah Daerah dan RPJM-Desa, yang ditetapkan dalam Peraturan Desa.
Perencanaan pembangunan desa didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan, mencakup:
Dengan bantuan air tersebut pasukan Sang Hyang Indra dapat diselamatkan, setelah semua
pasukan sehat maka Sang Hyang Indra dan pasukannya pindah tempat dan berunding,
sehingga tempat ini bernama Pura Semut di maniktawang. Dalam perundingan tersebut di
sepakati untuk membagi – bagi diri dalam kelompok untuk bergerak, maka tempat ini
sekarang bernama Pura Belahan, daerah tersebut telah dikepung dari segala penjuru dan
semua gerak Maya Denawa dibatasi oleh pasukan sang Hyang Indra maka tempat ini
sekarang diberi nama Dusun Bantas ( batas = membatasi ), sambil mengurung pasukan
Maya Denawa maka panglima – panglima dari Sang Hyang Indra melakukan rembug guna
dapat mengakhiri perang tersebut dan tempat ini sekarang disebut Pura Gumang akan
tetapi tiba – tiba Maya Denawa menghilang hanya buah labu yang besar dilihat oleh Sang
Hyang Indra yang membuat beliau curiga bahwa labu tersebut menjadi tempat
persembunyian dari Maya Denawa dan Patih Kalawong dan ternyata memang benar bahwa
kedua orang tersebut bersembunyi disana, dan tempat ini sekarang bernama Teluk Tabu.
Perang terus berlanjut dan tiba – tiba Maya Denawa kembali menghilang hanya Ayam
Besar dilihatnya maka deseranglah Ayam Besar tersebut yang membuat Maya Denawa
kembali kewujud aslinya, dan sekarang tempat ini diberi nama Desa Manukaya yang
artinya : Manuk = Ayam dan Raya = Besar.
Situasi perang semakin panas, pasukan sang Hyang Indra terus mengejar dimana saja gerak
Maya Denawa sampai disuatu tempat, dan tempat ini diberi nama Tegal Pengejaran,
Maya Denawa terus berlari dan akhirnya dapat berlindung pada sebuah batu besar tetapi
Sang Hyang Indra tidak memberikan kesempatan untuk meloloskan diri batu tersebut
kemudian di panah sehingga kaki Maya Denawa terpeleset kemudian tempat ini diberi
nama Sebatu. Kekalahan demi kekalahan yang di alami oleh Maya Denawa bersama Patih
Kalawong yang membuat Maya Denawa kembali menyamar menjadi Bidadari Cantik, hal
tersebut diketahui oleh Sang Hyang Indra tempat ini sekarang bernama Kendran,
walaupun dalam keadaan terkurung Maya Denawa dapat melumpuhkan kekuatan Patih
Sang Hyang Indra dengan mematahkan tangannya sehingga keahlian dalam memanah tiada
artinya lagi, tempat inipun diberi nama Dusun Sareseda yang artinya : Sara = Panah dan
Seda = Mati / lumpuh.
Keadaan yang demikian tidak mempengaruhi pasukan Sang Hyang Indra dan beliau pun
dapat membunuh Patih Kalawong, sedangkan Maya Denawa terus berlari dan tepat disuatu
daerah yang bertebing Maya Denawa tidak dapat melarikan diri lagi hal tersebut digunakan
dengan baik oleh Sang Hyang Indra, dengan panah Bajra Sakti Sang Hyang Indra dapat
membunuh maya Denawa, tempat ini sekarang bernama Tanah Pegat, air sungai menjadi
merah ( Mala ) kemudian air sungai tersebut oleh Sang Hyang Indra tidak diperbolehkan
selama 1700 Tahun oleh Manusia, sekarang sungai tersebut diberi nama sungai Petanu
yang berasal dari bahasa Peta = Suara dan Nu = Masih, sedangkan tempat kuburan Maya
Denawa sekarang bernama Dusun Taulun dan mulai saat itu diperingatilah hari
kemenangan Dharma melawan Adharma yang sekarang disebut Hari Raya Galungan.
Demikianlah Sejarah singkat asal – usul tentang nama Desa Tampaksiring yang
dapat kami susun dan atas kekurangan kami mohon bimbingan dan sumbangsihnya.
2.1.2. Demografi
2.1.2.1. Data Penduduk
Jumlah penduduk Desa Tampaksiring setiap tahun ada kecendrungan untuk
menuingkat sedangkan luas wilayah tetap, sehingga kepadatan penduduk terus
meningkat dan akan menjadi besar bila tidak ditangani secara tepat dan cepat.
Penduduk mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan pembangunan di segala bidang sehingga penduduk merupakan
sumber daya manusia sebagai salah satu faktor penentu dalam pembangunan.
Jumlah penduduk laki-laki ; 5.419 jiwa dan perempuan ; 5.211 jiwa, jumlah KK
2.643
2.1.2.2. Agama
Jumlah penduduk Desa Tampaksiring pada umumnya sangat homogen sehingga
adat istiadat yang dianutnya masih homogen, begitupun juga agama yang
dianutnyapun sama yaitu agama Hindu.
2.1.2.3. Mata Pencaharian
Desa Tampaksiring merupakan suatu desa agraris dan sedang berkembang
sehingga mata pencaharian penduduk sangat dipengaruhi oleh keadaan suatu
desa. Mata pencaharian penduduk dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Petani : 2.011 orang
2. Buruh : 911 orang
3. Pengrajin : 1.299 orang
4. Jasa : 250 orang
5. Pengusaha : 230 orang
6. PNS : 200 orang
7. ABRI : 65 orang
8. POLRI : 80 orang
9. Swasta : 90 orang
2.1.2.4. Pendidikan
Jumlah penduduk menurut pendidikan yang ditamatkan dapat dibedakan sebagi
berikut :
1. Tamat Perguruan Tinggi / sederajat : 190 orang
2. Tamat Akademi / sederajat : 300 orang
3. Tamat SLTA : 2.075 orang
4. Tamat SLTP : 170 orang
5. Tamat SD / sederajat :1 842 orang
2.1.2.5. Kesehatan
Di bidang kesehatan masyarakat Desa Tampaksiring sampai saat ini belum
pernah mengalami permasalahan, hal ini sangat didukung oleh sarana dan
prasarana yang memadai, disamping juga karena kesadaran masyarakat yang
berhubungan dengan kesehatan. Kalau dilihat dari sarana prasarana di Desa
Tampaksiring telah dilengkapi dengan Puskesmas , dan juga ada Klinik Bersalin
dan Klinik jaga 24 jam. Disamping itu juga di masing – masing banjar dinas
telah dibentuk Kader Pos Pelayanan Terpadu yang membimbing masyarakat
dalam menangani kesehatan dengan menyasar pasangan usia subur, ibu hamil
dan balita, dimana kegiatan ini sudah rutin dilaksanakan setiap bulannya dan
sudah terjadwal di masing-masing banjar dinas di bawah pengawasan
Puskesmas.Dan juga telah dibentuk kader Posbindu PTM, yaitu pos Pelayanan di
tingkat Desa yang khusus melakukan pendeteksian dini terhadap penyakit idak
menular seperti Penyakit Jantung, Kencing manis,dll.
Sedangkan yang berusia diatas 16 tahun (diatas usia pendidikan dasar) yang belum
pernah sekolah 8 %, sedang mengikuti pendidikan 52 % dan sisanya 40 % tidak
bersekolah lagi, baik pada tingkat lanjutan dan perguruan tinggi.
Dalam konteks ketenagakerjaan ditemukan bahwa 89% penduduk usia kerja yang
didalamnya 71% angkatan kerja dan 18% bukan angkatan kerja. Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK) 71%.
Kebudayaan daerah Desa Tampaksiring tidak terlepas dan diwarnai oleh Agama Hindu
dengan konsep “Tri Hita Karana” (hubungan yang selaras, seimbang dan serasi antara
manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia dan manusia dengan
lingkungannya)
2.1.4. Keadaan Ekonomi
Nama-nama Subak :
1. Subak Saraseda
2. Subak Pulagan
3. Subak Kumba
4. Subak Kulu I
5. Subak Kulu II
6. Subak Kulub Atas
7. Subak Kulub Bawah
8. Subak Saubak Kesah
9. Subak Abian Seka Pengejaran
10. Subak Abian Seka Pakukuh
Desa Tampaksiring memiliki jalan sepanjang ±15 km, dengan rincian : jalan
nasional 0 km, jalan provinsi 3 km, jalan kabupaten ±15 km, jalan desa ±8 km dan
jalan dusun/banjar sepanjang ±2 km. Dengan kondisi beraspal sepanjang ±13 km,
beton sepanjang 1, km, dan jalan tanah sepanjang ±1 km.
2.2.2. Struktur Organisasi Pemerintah Desa
Struktur kelembagaan di Desa Tampaksiring disamping kelembagaan
administrative pemerintahan desa dan kelembagaan dari desa adat/pakraman, juga
kelembagaan yang muncul atau yang didorong keberadaannya dari motif ekonomi,
budaya, kesehatan, pendidikan dan sosial politik.
Struktur organisasi pemerintah desa terdiri dari seorang perbekel sebagai kepala
wilayah desa yang dibantu oleh 13 orang kelian banjar dinas sebagai kepala wilayah
banjar yaitu : Kelian Banjar Dinas Saraseda, Kelian Banjar Dinas Mantring, Kelian
Banjar Dinas Penaka, Kelian Banjar Dinas Geriya, Kelian Banjar Dinas Tegalsuci,
Kelian Banjar Dinas Tengah, Kelian Banjar Dinas Kawan, Kelian Banjar Dinas
Buruan, Kelian Banjar Dinas Kelodan, Kelian Banjar Dinas Bukit, Kelian Banjar
Dinas Eha, Kelian Banjar Dinas Kulu Kelian Banjar Dinas Kulub dan seorang
sekretaris desa sebagai kepala kantor yang dibantu oleh 6 orang kepala urusan yaitu
: kepala urusan pemerintahan, pembangunan, keuangan, kesejateraan sosial, serta
kepala urusan umum.
Kelembagaan dari pemerintahan desa antara lain, Pemerintah Desa, BPD, LPM,
PKK desa, PKK dusun/banjar . Dari ekonomi, misalnya, koperasi, LPD, kelompok
usaha kecil, kelompok tani, gabungan kelompok tani dll. Dari pendidikan seperti,
komite sekolah, dll. Dari kesehatan seperti posyandu, Posbindu. Dari sisi budaya
seperti sekeha gong, sekeha santi, sanggar tari dlll. Dari sisi sosial dan politik
seperti karang teruna, sekeha teruna, lembaga subak, subak abian, Desa pakraman,
pakraman penyungsung pura dll
BAB III
VISI DAN MISI DESA TAMPAKSIRING
3.1. Visi Desa Tampaksiring
“ MEWUJUDKAN TAMPAKSIRING HEBAT, MENUJU DESA YANG
MANDIRI, DEMOKRATIS DAN SEJAHTERA”
3.2. Misi Desa Tampaksiring
3. Menjaga dan Melestarikan Nilai Nilai BUDAYA, Aktifitas Seni dan Peninggalan Budaya
untuk Tampaksiring Yang Berbudaya.
4. Menjadikan Desa Tampaksiring untuk tetap AMAN dan Nyaman disektor keamanan
lingkungan, kesehatan, dan pendidikan.
Kelima misi (agenda Pokok) pembangunan Desa Tampaksiring tahun 2020 – 2026 tersebut
selanjutnya akan diterjemahkan kedalam kebijakan pembangunan yang hendak dicapai dalam
periode 6 (Enam) tahun mendatang.
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
4.1. Tujuan Penyusunan RPJM Desa Tampaksiring
Adapun Tujan dan Mafaat Penyusunan RPJMDesa Tampaksiring meliputi :
a. Sebagai Pedoman dalam Penyusunan RKP Desa, sehingga menjamin konsistensi
antar perencanaan, Penganggaran, Pelaksanaan serta Monitoring dan evaluasi
b. Mewujudkan Perencanaan Pembangunan yang sesuai kebutuhan dan Keadaan
setempat dan dalam Rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kualitas
hidup masyarakat
c. Menciptakan rasa memiliki dan tanggungjawab bersama terhadap program
pembangunan
d. Memelihara dan mengembangkan hasil hasil pembangunan (berkelanjutan)
e. Mendorong dan menumbuh kembangkan partisipasi dan keswadayaan masyarakat
da;am pembangunan
f. Sebagai ruang interaksi antara masyarakat dengan pemerintah supra desa
4.2. Sasaran Penyusunan RPJM Desa Tampaksiring
Adapun Sasaran Penyusunan RPJMDesa Tampaksiring meliputi :
1. Meningkatkan kesejahteraan Perbekel, BPD,Aparatur Desa, serta Pengurus
Kelembagaan di desa
2. Meningkatkan Kinerja Pemdes
3. Meningkatkan infrastruktur penunjang perekonomian dan pendapatan masyarakat
4. Meningkatkan Sanitasi dan Kesehatan Masyarakat
5. Memperlancar transportasi masyarakat
6. Meningkatkan kesehatan masyarakat
7. Meningkatkan kesejahteraan kaum perempuan, Kelompok usaha masyarakat, dan
RTM
8. Melestarikan seni dan budaya, adat istiadat dan lembaga adat
9. Meningkatkan ketertiban, keamanan dan ketentraman masyarakat
10. Meningkatkan keterampilan dan produksi pertanian
BAB V
STRATEGI PEMBANGUNAN DESA TAMPAKSIRING
1. Membangun komitmen bersama antara Pimpinan Dualitas Desa dan Perangkatnya serta
Tokoh-Tokoh Masyarakat baik pada Lembaga di Desa,Pelaku/pemerhati Pariwisata, Pegiat
Lingkungan, Akademisi ,Profesional , Seni/ Budaya, Politisi, Birokrat serta lainnya dalam
mewujudkan pembangunan Desa Tampaksiring yang lebih Hebat.
BAB VI
ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA TAMPAKSIRING
Pendapatan Desa meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa yang merupakan hak
desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa. Pendapatan Desa
terdiri atas 3 kelompok yaitu :
a. Pendapatan Asli Desa (PADesa);
Kelompok PADesa sebagaimana dimaksud terdiri atas:
a. Hasil usaha;
- Hasil usaha Desa antara lain hasil Pasar sengol,
- Hasil Usaha Bumdes Bhuana Amertha Sari
b. Hasil aset;
Hasil aset antara lain Traktor, Mesin jahit,Salon Desa, Swadaya, partisipasi dan
Gotong royong
Swadaya, partisipasi dan gotong royong sebagaimana dimaksud adalah
membangun dengan kekuatan sendiri yang melibatkan peran serta masyarakat
berupa tenaga, barang yang dinilai dengan uang
b. Transfer
Kelompok transfer terdiri atas jenis:
a. Dana Desa;
b. Bagian dari Hasil Pajak Daerah Kabupaten/Kota dan Retribusi Daerah;
c. Alokasi Dana Desa (ADD);
d. Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi; dan
e. Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota.
c. Pendapatan Lain-Lain.
Pendapatan lain lain yang di peroleh memalui Hibah dan Sumbangan dari pihak ketiga
yang tidak mengikat; dan Lain-lain pendapatan desa yang sah
Keuangan desa dikelola berdasarkan asas-asas transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan
dengan tertib dan disiplin anggaran
Berdasarkan hal tersebut disusun arah kebijakan keuangan Desa Tampaksiring sebagai berikut :
1. Meningkatkan daya dukung Pemerintah desa, BPD dan Lembaga adat terhadap Pelayanan
masyarakat
2. Meningkatkan Sarana dan Prasarana infrastruktur perdesaan penunjang peningkatan
kesehatan, pendidikan dan ekonomi masyarakat
3. Meningkatkan Daya dukung terhadap peningkatan kesadaran dan sumber daya
masyarakat/Lembag Adat
4. Meningkatkan Daya Dukung kelompok masyarakat/Lembaga Adat dalam Pemberdayaan
Masyarakat
5. Meningkatkan Daya Dukung Terhadap peningkatan Pendapatan Masyarakat
BAB VII
KEBIJAKAN UMUM
Keberhasilan pembangunan desa sangat ditentukan oleh potensi dan suber daya yang dimiliki oleh
desa, perencanaan pembangunan desa memerlukan analisa atau pengkajian terhadap masalah yang
dihadapi desa serta potensi potensi yang dimiliki desa untuk menangulangi permasalahan yang
dihadapi
Desa Tampaksiring memiliki iklim tropis dengan temperatur 18 derajat Celsius dan
maksimum 28 derajat Celsius. Hidrologi / air merupakan kebutuhan pokok dalam
kehidupan bagi manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan. Oleh karena perlu adanya upaya
menjaga dan melestarikan sumber daya alam terutama sumber mata air. Sumber-sumber
air yang ada dan digunakan oleh masyarakat untuk memasak, mencuci, mandi, adalah
sebagai berikut : mata air, sungai, dan lain-lain.
Di desa Tampaksiring sistem pengairan di sawah dikoordinir oleh Pekaseh dalam bentuk
organisasi subak antara lain
1. Subak Sareseda 7. Subak Kulub Bawah
2. Subak Pulagan 8. Subak Kesah
3. Subak Kumba 9. Subak Abian Sekaa Pekukuh
4. Subak Kulu I 10. Subak Abian Seka Pengejaran
5. Subak Kulu II
6. Subak Kulub Atas
Mengenai jarak orbitasi Desa Tampaksiring sangat setrategis karena berada pada jalur
transportasi yang mudah dijangkau dengan jarak-jarak ukuran antara lain :
- Jarak Desa Tampaksiring menuju kota kecamatan : 0 km
- jarak Desa Tampaksiring menuju kota kabupaten ; 17 km
- Jaran Desa Tampaksiring menuju kota Propinsi : 40 km
A. Sektor Pertanian
Sektor pertanian terutama pertanian lahan basah masih merupakan tumpuan
masyarakat Desa Tampaksiring terutama bagi penduduk usia tua dan penduduk
putus sekolah. Pola tanam yang diterapkan pada pertanian lahan basah adalah padi
dan palawija, tetapi pada umumnya masyarakat lebih sering dan lebih suka
menanam padi, sedangkan tanaman palawija disesuaikan dengan musim dan
kebutuhan.
Sub Sektor Perikanan di Desa Tampaksiring belum biasa (hanya beberapa warga
masyarakat) diterapkan oleh karena pengetahuan untuk mengelola tambak belum
dimiliki oleh masyarakat. Maka untuk merubah lahan pertanian menjadi tambak
ikan, yang ada hanyalah kolam-kolam kecil untuk memelihara ikan yang
bertujuan hanyak untuk menyalurkan hobi memancing.
Dalam Sektor Seni Budaya ini Desa Tampaksiring untuk pelestarian keberadaan
Seni Budaya di Desa Tampaksiring dimasing-masing Banjar secara kontinyu
mengadakan pelatihan baik seni Tari, seni tabuh maupun seni yang lainnya
disamping untuk menunjang kegiatan Upacara Agama. Sebagai penunjang
kegiatan tersebut telah berkembang Organisasi Seni (seka) dan sebagai
wadah/tempat belajarnya para pemula yang ingin belajar Tari dan Tabuh.
C. Sektor Pariwisata
Keberadaan Sektor Pariwisata di Desa Tampaksiring adalah merupakan andalan
kedua setelah sector pertanian oleh karena masyarakat banyak berkecimpung di
dunia Pariwisata mengingat dengan adanya pengrajin yang bergerak di bidang
Handycraft.
D. Sektor Ekonomi
Perberdayaan ekonomi masyaralkat Desa Tampaksiring tidak terlepas dari situasi
kondisi Wilayah Negara Republik Indonesia pada umumnya dan Bali pada
khususnya, sehingga Desa Tampaksiring selalu berusaha menciptakan suasana
yang kondusif, aman dan nyaman agar sector ini biasa berjalan dengan baik.
Disamping sector-sector yang lain untuk membangkitkan sector-sector yang lain
untuk membangkitkan ekonomi kerakyatan serta landasan yang kuat
perekonomian Desa Tampaksiring telah ada sendi-sendi ekonomi antara lain : 7
LPD, 16 Koperasi yang telah berbadan Hukum, dan banyak lagi sekaa-sekaa
arisan di masing-masing banjar.
BAB VIII
PROGRAM PEMBANGUNAN DESA
Dalam usaha mewujudkan misi dan visi Desa Tampaksiring 2020 – 2026, maka diperlukan
kebijakan. Kebijakan ini merupakan kerangka program-program desa (Perbekel) dan menjadi
pedoman bagi pemerintah desa merumuskan program--programnya beserta kegiatannya. Dasar
penentuan kebijakan tersebut adalah berdasarkan hasil dari kajian terhadap masalah yang didadapi
desa serta potensi yang dimiliki desa untuk mengatasi permasalahan yang ada, Permasalah tersebut
telah dikelompokkan (lampiran 4), diprioritaskan (lampiran 5) dan dilakukan pengkajian tindakan
pemecahan masalah (Lampiran 6) serta Penentuan Peringkat tindakan (lampiran 7) pada RPJMDes
ini.
Berdasarkan hal tersebut tersusunlah Kebijakan, Program dan Kegiatan Pembangunan Desa
Tampaksiring yang menjadi 4 (empat) Bidang Perencanaan Pembangunan Desa sesuai dengan
Permendagri No.114, Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa yang selanjutnya
menjadi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Tampaksiring Tahun 2020-2026
Adapun Bidang Perencanaan Pembangunan Desa Tampaksiring tersebut sebagai berikut :
1. Bidang penyelenggaraan pemerintahan desa antara lain:
a. Penetapan dan penegasan batas Desa;
Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di bidang ini antara lain :
1. Pemetaan Batas desa
2. Pembuatan Tapal Batas Desa
3. Pembutan Maket Peta Desa
b. Pendataan Desa;
Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di bidang ini antara lain :
1. Pendataan Penduduk Pendatang
2. Pendataan RTM
3. Pemutahiran Data Kependudukan
4. Pembuatan/pemutahiran profil desa
b. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan antara lain:
(1) Air bersih berskala Desa;
Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Pemeliharaan PAM Swadaya Desa
2. Pembangunan Instalasi Pelengkap untuk mendukung PAM swadaya Desa
(4) Sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan lainnya sesuai kondisi Desa.
Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Pengadaan Mebelair Untuk SD di Desa Tampaksiring
2. Pembuatn Tembok Penyengker SD di desa Tampaksiring
3. Pembangunan Ruang Kelas baru SD di desa Tampaksiring
4. Pembangunan Gedung Perpustakaan SD di desa Tampaksiring
(1) Penghijauan;
Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Penanaman Tanamaman Hias di telajakan jalan utama desa dan jalan
lingkungan desa
2. Reboisasi Lahan di sepanjang DAS Pekerisan dan Petanu dan lahan non
produktif
3. Pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan bagi kepala Desa, perangkat Desa, dan Badan
Pemusyawaratan Desa;
Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Peningkatan Kapasitas Perangkat Desa, Kades dan BPD di bidang IT
2. Peningkatan Kapasitas Pemerintah desa, Kades dan BPD di bidang Pengelolaan
Keuangan Desa
3. Peningkatan Kapasitas Pemerintah desa, Kades dan BPD di bidang Peraturan
desa Desa
4. Peningkatan Kapasitas Pemerintah desa, Kades dan BPD di bidang Perencanaan
Pembangunan Desa
BAB IX
PENUTUP
1. Pedoman Transisi
RPJM Desa yang telah ditetapkan akan menjadi pedoman pelaksanaan Pembangunan desa
tahun 2020 – 2026.Dan mulai efektif pada perencanaan pembangunan Desa Tahun Anggaran
2021.
2. Kaedah pelaksanaan
Secara operasional RPJM Desa dituangkan menjadi program tahunan yang disebut Rencana
Kerja Tahunan Desa (RKPDes). RKPDes menjadi acuan dalam menyusun APBD Desa.
Secara teknis RPJM desa tahun 2020 -2026 menjadi pedoman pelaksanaan musyawarah
perencanaan pembangunan desa (Musrenbang Desa) dilaksanakan di tingkat desa atau
kelurahan. Selanjutnya hasil Musrenbang Desa akan diprioritaskan di Musrenbang Kecamatm
yang secara simultan akan dijadikan bahan penyusunan PKPD Kabupaten Gianyar.
Ditetapkan di Tampaksiring
pada tanggal 14 Mei 2020
PERBEKEL TAMPAKSIRING
I MADE WIDANA