Anda di halaman 1dari 42

RENCANA PEMBANGUNAN

JANGKA MENENGAH DESA


(RPJM Desa)
TAHUN 2020 -2026

DESA TAMPAKSIRING
KECAMATAN TAMPAKSIRING
KABUPATEN GIANYAR
TAHUN 2020
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PERATURAN DESA TENTANG RPJMDesa Tampaksiring
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Dasar Hukum
1.3. Pengertian
1.4. Hubungan RPJM Desa dengan perencanaan lainnya

BAB II PROFIL DESA


2.1. Kondisi Desa
2.1.1. Sejarah Desa
2.1.2. Demografi
2.1.2.1. Data Penduduk
2.1.2.2. Agama
2.1.2.3. Mata Pencaharian
2.1.2.4. Pendidikan
2.1.2.5. Kesehatan
2.1.3. Keadaan Sosial
2.1.4. Keadaan Ekonomi

2.2. Kondisi Pemerintahan Desa


2.2.1. Pembagian Wilayah Desa
2.2.2. Struktur Organisasi Pemerintah Desa

BAB III POTENSI DAN MASALAH

3.1. Potensi
3.2. Masalah

BAB IV RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA


4.1. Visi dan Misi
4.1.1. Visi
4.1.2. Misi

4.2. Kebijakan Pembangunan


4.2.1. Kebijakan Pembangunan Desa Bidang Pendidikan
4.2.2. Kebijakan Pembangunan Desa Bidang Kesehatan
4.2.3. Kebijakan Pembangunan Desa Bidang Penangulangan
4.2.4. Kebijakan Pembangunan Desa Bidang Pekerjaan Umum
4.2.5 Kebijakan Pembangunan Desa Bidang Perhubungan
4.2.6 Kebijakan Pembangunan Desa Bidang Lingkungan Hidup
4.2.7 Kebijakan Pembangunan Desa Bidang Pertanahan
4.2.8 Kebijakan Pembangunan Desa Bidang Pemberdayaan Perempuan &
Perlindungan Anak
4.2.9 Kebijakan Pembangunan Desa Bidang Sosial
4.2.10 Kebijakan Pembangunan Desa Bidang Koperasi dan UKM
4.2.11 Kebijakan Pembangunan Desa Bidang Kebudayaan
4.2.12 Kebijakan Pembangunan Desa Bidang Pemuda & Olah raga
4.2.13 Kebijakan Pembangunan Desa Bidang Pemerintahan Umum
4.2.14 Kebijakan Pembangunan Desa Bidang Pertanian
4.2.15 Kebijakan Pembangunan Desa Bidang Kehutanan
4.2.16 Kebijakan Pembangunan Desa Bidang Perikanan
4.2.17 Kebijakan Pembangunan Desa Bidang Pariwisata

BAB V PENUTUP
LAMPIRAN :

1. Lampiran Tabel RPJM Desa


2. Penentuan peringkat tindakan
3. Pengkajian tindakan pemecahan masalah
4. Penentuan tingkat masalah
5. Pengelompokan masalah
6. Daftar anatomi RTS
7. a. Daftar masalah dan potensi peta social
b. Daftar masalah dan potensi kalender musim
c. Daftar masalah dan potensi diagram kelembagaan
8. SK Tim Perumus RPJM Desa
KATA PENGANTAR

Bersama ini kami panjatkan puja dan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia-Nya sehingga RPJM-Desa Tampaksiring Tahun
2020 – 2026 ini, yang merupakan dokumen perencanaan pembangunan Desa Tampaksiring
dapat terselesaikan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) Desa Tampaksiring Tahun
2020 – 2026 ini adalah dokumen perencanaan untuk periode 6 (Enam) tahun yang memuat
arah kebijakan pembangunan desa, arah kebijakan keuangan desa, kebijakan umum dan
program, penyelarasan program Organisasi Perangkat Daerah (OPD), lintas OPD, dan
program prioritas kewilayahan, yang disertai dengan rencana kerja. Dan merupakan dokumen
taktis-strategis pembangunan desa dalam periode 6 tahun kedepan, yang disusun secara
partisipatif sebagai penjabaran dari kebutuhan pembangunan masyarakat, yang kemudian
diterjemahkan lagi dalam Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDesa) dalam setiap
tahunnya, sehingga RPJM-Desa ini merupakan tahapan dalam mengemban misi dan
mewujudkan visi pembangunan Desa Tampaksiring yaitu

“ MEWUJUDKAN TAMPAKSIRING HEBAT, MENUJU DESA YANG MANDIRI,


DEMOKRATIS DAN SEJAHTERA ,

Sebagai hasil kajian, Tim Penyusun menyadari bahwasanya “tiada gading yang tak
retak”, sehingga sumbangsih, saran dan kritik yang membangun dari para pemerhati sekalian
dalam rangka penyusunan RPJM-Desa Tampaksiring, yang lebih baik lagi dimasa mendatang
sangatlah diharapkan.
Akhir kata, kami Tim Penyusun RPJM-Desa Tampaksiring mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam kajian penyempurnaan RPJM-Desa ini dan semoga
dapat bermanfaat dan dapat ditindaklanjuti bagi semua pihak dalam rangka mensukseskan
pembangunan desa yang berkelanjutan.

Tampaksiring, 13 Mei 2020


Tim Penyusun RPJM-Desa Tampaksiring
Ketua

SANG MADE PUTRA


PERBEKEL TAMPAKSIRING
KECAMATAN TAMPAKSIRING KABUPATEN GIANYAR

PERATURAN DESA
NOMOR : 5 TAHUN 2020

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM - DESA)


PERIODE TAHUN 2020 - 2026

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERBEKEL TAMPAKSIRING

Menimbang : a. Bahwa untuk memberikan kejelasan arah pembangunan yang ingin


dicapai diperlukan suatu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
yang disusun berdasarkan Visi, Misi dan Program Kerja Perbekel

b. Bahwa dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa


merupakan satu stunya dokumen Perencanaan Pembangunan Di desa
untuk periode 6 (enam) Tahun Kedepan.

c. Bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa akan dijabarkan


dalam Rencana Kerja Pemerintahan Desa untuk sebagai Rencana Kerja
Pembangunan Pemerintah Desa pada setiap tahunnya;

d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf a, huruf b, dan


huruf c, perlu membentuk Peraturan Desa Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa;

Mengingat : 1. Undang Undang No. 25 Tahun 2004, Tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional

2. Undang Undang No. 6 Tahun 2014, Tentang Desa

3. Peraturan Pemerintah No 43 Tahun 2014, Tentang Peraturan Pelaksanaan


UU No.6. Tahun 2014

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014, tentang


Perencanaan Pembangunan Desa;
5. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Trasmigrasi Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2019 Tentang
Pedoman Umum Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa

8. Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar, Nomor : 5 Tahun 2019 Tentang :


Rencana Pembangunan Jangka menengah Daerah Berencana Kabupaten
Gianyar (RPJMD-SB);

Dengan Kesepakatan Bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA TAMPAKSIRING


dan
PERBEKEL DESA TAMPAKSIRING
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN


JANGKA MENENGAH DESA (RPJM – DESA) TAHUN 2020 – 2026

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Desa yang dimaksud dengan :


(1) Pemerintahan Desa adalah Pemerintahan Desa Tampaksiring dan Badan Permusyawaratan
Desa (BPD).
(2) Pemerintah Desa adalah Perbekel dan perangkat desa
(3) Peraturan Desa adalah semua peraturan yang ditetapkan oleh Perbekel dan BPD.
(4) Keputusan Perbekel adalah semua keputusan yang bersifat mengatur dan merupakan
pelaksanaan dari peraturan desa dan kebijaksanaan Perbekel yang menyangkut pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan.
(5) Rencana Pembangunan Jangka Menengah yang selanjutnya disingkat RPJM – Desa adalah
dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahunan yang memuat arah kebijakan
pembangunan desa, arah kebijakan keuangan desa, kebijakan umum, program, program
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD dan program prioritas kewilayahan,
disertai dengan rencana kerja.
(6) Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat RKP – Desa adalah
dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun yang merupakan penjabaran
mempertimbangkan kerangka pendanaan yang dimuthakirkan, program prioritas
pembangunan desa, rencana kerjadan pendanaan serta perkiraan maju, baik yang
dilaksanakan langsung oleh pemerintah desa maupun yang ditempuh dengan mendorong
partisipasi masyarakat dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP).
(7) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat / Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa yang
selanjutnya disingkat LPM/LKMD adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai
dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat.
(8) Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa yang selanjutnya disingkat KPMD adalah anggota
masyarakat desa yang memiliki pengetahuan. Kemauan untuk menggerakkan masyarakat
berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif.
(9) Profil Desa adalah gambaran menyeluruh tentang karakter desa yang meliputi data dasar
keluarga, potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan, prasarana dan
sarana serta perkembangan kemajuan dan permasalahan yang dihadapi desa.

BAB II
TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RPJM – DESA

Pasal 2
(1) Rencana RPJM – Desa dapat diajukan oleh pemerintah Desa;
(2) Dalam menyusun rancangan RPJM – Desa, pemerintah Desa harus memperhatikan dengan
sungguh – sungguh aspirasi yang berkembang di masyarakat yang diwadahi oleh
LPM/LKMD;
(3) Rancangan RPJM – Desa yang berasal dari pemerintah Desa disampaikan oleh perbekel
kepada pemngku kepentingan yaitu LPM/LKMD, LK, PKK – Desa, KPMD, Tokoh
Masyarakat, Tokoh Agama dan sebagainya;
(4) Setelah menerima rancangan RPJM – Desa, pemerintah desa melaksanakan Musdes untuk
mendengarkan penjelasan perbekel tentang perencanaan pembangunan desa;
(5) Jika rancangan RPJM – Desa berasal dari pemerintah Desa. Maka pemerintahan Desa
mengundang LPM/LKMD, lembaga – lembaga kemasyarakatan, Tokoh Agama, Tokoh
Masyarakat lainnya, untuk melakukan Musdes membahas RPJM – Desa;
(6) Setelah dilakukan Musdes sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) dan (5), maka pemerintah
Desa menyelenggarakan Musrenbang Desa yang dihadiri oleh BPD dan pemerintah desa serta
LPM/LKMD dan lembaga kemasyarakatan dalam acara penetapan persetujuan BPD atas
rancangan RPJM – Desa menjadi RPJM – Desa yang dituangkan dalam Peraturan Desa ; dan
(7) Setelah mendapat persetujuan pemerintahan desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (6)
maka perbekel menetapkan RPJM – Desa, serta memerintahkan sekretaris Desa atau kepala
urusan yang ditunjuk untuk mengundangkannya dalam lembaran desa;

BAB III
MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENETAPAN RPJM – DESA

Pasal 3
(1) Pemerintahan Desa wajib mengembangkan nilai – nilai demokrasi, para anggotanya untuk
mengambil keputusan yang dikoordinir oleh LPM/LKMD atau sebutan lain dalam forum
Musrenbang Desa;
(2) Mekanisme pengambilan keputusan dalam forum Musrenbang Desa dalam perencanaan
pembangunan desa berdasarkan musyawarah dan mufakat.
BAB IV
VISI DAN MISI
Pasal 4

Visi Desa : “ MEWUJUDKAN TAMPAKSIRING HEBAT, MENUJU DESA YANG


MANDIRI, DEMOKRATIS DAN SEJAHTERA”

Pasal 5

Misi Desa :

1. Menguatkan Tatanan Masyarakat Tampaksiring untuk Tampaksiring yang lebih


HARMONIS sesuai dengan filosofi Tri Hita Karana.

2. Menjadikan Desa Tampaksiring Yang maju secara EKONOMI Pertanian, Pariwisata


Pedesaan,Kerajinan, Dan Ekonomi Kreatif.

3. Menjaga dan Melestarikan Nilai Nilai BUDAYA, Aktifitas Seni dan Peninggalan Budaya
untuk Tampaksiring Yang Berbudaya.

4. Menjadikan Desa Tampaksiring untuk tetap AMAN dan Nyaman disektor keamanan
lingkungan, kesehatan, dan pendidikan.

5. Mendorong dilaksanakannnya Pemerintahan Desa yang TERTIB dalam penyelenggaraan


urusan pemerintahan, pembangunan, Pembinaan dan kemasyarakatan.

BAB V
STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA

Pasal 6
Strategi Pembangunan Desa:
1. Membangun komitmen bersama antara Pimpinan Dualitas Desa dan Perangkatnya serta
Tokoh-Tokoh Masyarakat baik pada Lembaga di Desa,Pelaku/pemerhati Pariwisata, Pegiat
Lingkungan, Akademisi ,Profesional , Seni/ Budaya, Politisi, Birokrat serta lainnya dalam
mewujudkan pembangunan Desa Tampaksiring yang lebih Hebat.

2. Memperkuat Kelembagaan Pemerintah Desa untuk mewujudkan Tata Kelola pemerintahan


Desa yang baik dan bersih sebagai bentuk tranfaransi dan akuntablitias public.

3. Meningkatkan Partisipasi, Kemitraan , Kerjasama, Gotong royong dan Koordinasi seluruh


komponen masyarakat sebagai tanggung jawab bersama dalam membangun Desa.
Pasal 7
Arah Kebijakan Keuangan Desa:
1. Meningkatkan Daya Dukung Pemerintah desa, BPD dan Lembaga adat terhadap Pelayanan
masyarakat
2. Meningkatkan Sarana dan Prasarana infrastruktur perdesaan penunjang peningkatan
kesehatan, pendidikan dan ekonomi masyarakat
3. Meningkatkan Daya dukung terhadap peningkatan kesadaran dan sumber daya
masyarakat/Lembag Adat
4. Meningkatkan Daya Dukung kelompok masyarakat/Lembaga Adat dalam Pemberdayaan
Masyarakat
5. Meningkatkan Daya Dukung Terhadap peningkatan Pendapatan Masyarakat

Pasal 8
Arah Kebijakan Pembangunan Desa:
1. Belanja Perbekel dan Perangkat Desa
2. Belanja Peningkatan Sarana dan Prasarana infrastruktur desa
3. Belanja Peningkatan Pembinaan Kemasyarakatan
4. Belanja Peningkatan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat

Pasal 9

PROGRAM KERJA

HARMONIS
1. Dharma Wacana tentang Tatwa Agama dan Budi Pekerti.
2. Melaksanakan kegiatan Sabtu Bersih.
3. Memperbaiki kwalitas lingkungan dengan pengelolaan sampah Rumah Tangga melalui
sistem yang modern dengan semangat gotong royong dan penataan telajakan dan lahan
kosong dengan melibatkan Lembaga Kemasyarakatan Desa( LPM,PKK, dan Karang
Taruna ) dan Banjar Adat serta Sekaa Dehe Teruna.
4. Pembinaan dan Pemberdayaan serta Fasilitasi kegiatanupacara agama/piodalan , tempat
ibadah/pura dengan Desa Pekraman dan kedepannya tidak menutup kemungkinan terhadap
kegiatan upacara dipura penataran lainnya.
5. Meningkatkan kapasitas maupun normalisasi infrastruktur Pertanian lingkungan dan gang,
drainase secara berkelanjutan serta pemeliharaannya.

EKONOMI
1. Memperkuat dan memberdayakan kelompok Sadar Wisata.
2. Membina usaha perekonomian berbasiskan ekonomi kreatif.
3. Mengembangkan Bumdesa yang sudah ada
4. Membangun Kerjasama Pemasaran.
5. Pengelolaan asset Desa dan melakukan pungutan dalam rangka meningkatkan PADesa
dengan konsep dualitas Desa
6. Memberdayakan RTS/M dalam kegiatan Padat Karya Tunai.
BUDAYA
1. Menata dan mendayagunakan Cagar Budaya, Pura, Puri, dan sentra-sentra industri
diantaranya Kerajinan Rumah Tangga, lukisan, Anyaman Hiasan Penjor, Pembuatan
Tumpeng / Pangkonan, Dekorasi Acara Pernikahan dan sejenisnya untuk
mengembangkan pariwisata desa.
2. Pembinaan dan meningkatkan gairah masyarakat dalam berkebudayaan/berkesenian
seperti Sekaa Gong/Gambelan, sanggar seni, kelompok pesantian dan seni music dan
sejenisnya.
3. Melaksanakan event tingkat local melalui Porseni Sebagai Wadah Pengembangan Dibidang
Olahraga Dan Seni.

AMAN
1. Meningkatkan kapasitas SDM dan sistem keamanan untuk menjamin keamanan dan
kenyamanan bagi warga masyarakat dan wisatawan dengan bekerjasama dengan aparat
Polsek, Koramil Dan Pecalang serta komunitas warga yang peduli terhadap situasi
keamanan lingkungan.
2. Merevitalisasi tempat tinggal warga miskin dan melakukan pendampingan kepada warga
Disabilitas.
3. Membangun sarana dan prasarana infrastruktur bagi PAUD dan pemeliharaan sarana
prasarana TK, pemberian bantuan stimulant berupa pemberian barang kepada anak PAUD
dan TK dan kepada siswa berprestasi dari semua jenjang pendidikan.
4. Peningkatan kwalitas kesehatan dan pencegahan HIV/AIDS, Narkoba, DBD , fasilitasi
keanggotaan BPJS kepada seluruh warga masyarakat.
5. Membina dan meningkatkan serta memfasilitasi penyaluran aktivitas generasi muda yang
bernaung dalam perkumpulan olah raga dan seni

TERTIB
1. Penguatan Kapasitas SDM Pemerintah Desa, Lembaga Di Desa, agar lebih pro-aktif,
kreatif, inovatif dalam mewujudkan Tata kelola pemerintahan yang baik dan pemerintahan
yang bersih.
2. Penertiban terhadap penduduk pendatang dengan melibatkan Desa Pekraman dan
mensinkronkan peraturan desa dan awig-awig desa pekraman agar tidak tumpang tindih
atau berbeda-beda satu sama lainnya dalam penanganan penduduk pendatang.

PROGRAM UNGGULAN dan PROGRAM INOVASI DESA

Bahwa Program Kerja dan Kegiatan kami untuk 6 (enam) tahun kedepan berdasarkan
kewenangan hak asal usul dan kewenangan local berskala desa serta program unggulan dan
program inovasi Desa yang akan dituangkan dalam RPJMDesa hasil Musdes dan Musrenbangdes
dan termasuk program kerja yang diusulkan oleh Pemerintah Desa kepada Pemerintah
Kabupaten/Provinsi maupun Pusat.
Bahwa program unggulan yang akan kami laksanakan terlebih dahulu adalah penanganan masalah
“Kebersihan dan Keindahan Lingkungan “ wilayah Desa Tampaksiring, melalui :
 Peningkatan kinerja tugas tugas pengelola sampah Desa.
 Memperhatikan Kelompok –Kelompok Sadar kebersihan/Trash hero di masing-masing
Banjar.
 Edukasi masyarakat terhadap prilaku pembuangan sampah pada TPS dan rutinitas
Gotong Royong kebersihan dengan melibatkan PKK, LPM, Karang Taruna, dan warga
banjar dalam dualitas desa serta bekerjasama dengan klompok klompok peduli
lingkungan.
 Membuat Perdes Penanggulangan Sampah disinergikan dengan Awig-awig Desa Adat.
 Pembentukan Bank Sampah.

Sedangkan program unggulan selanjutnya adalah Penataan Destinasi Wisata, pengembangan


Desa Wisata, Dan kalo Memungkinkan Saya akan menyelenggaraan Festival Tampaksiring
Sebagai Ajang Promosi Potensi yang ada di Tampaksiring.
Untuk Program Inovasi Desa adalah : Keterbukaan Informasi Publik Bagi Masyarakat
Desa Khususnya Managemen Informasi Keuangan Desa dalam sebuah Website sebagai
bentuk Transfaransi dan Akuntabilitas Pemerintah Desa yang bisa diakses langsung setiap saat
oleh masyarakat Desa Tampaksiring.

KETENTUAN PENUTUP
Pasal 6
Hal – hal lain yang belum cukup diatur dalam peraturan RPJM – Desa ini akan diatur oleh
Peraturan Perbekel dan keputusan perbekel.
Pasal 7
Peraturan Desa tentang RPJM – Desa ini mulai berlaku pada saat diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan peraturan desa ini dengan
menempatkannya dalam lembaran desa.

Ditetapkan di Desa Tampaksiring


Pada tanggal 14 Mei 2020
PERBEKEL

I MADE WIDANA
Diundangkan di Desa Tampaksiring
Pada tanggal 14 Mei 2020
SEKRETARIS DESA

SANG MADE PUTRA

( Lembaran Desa Tampaksiring Tahun 2020 Nomor 8 )


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Terwujudnya sistem ketatanegaraan yang bersih, berwibawa dan bertanggungjawab
(Akuntabel) merupakan tuntutan bagi terselenggaranya manajemen pemerintahan dan
pembangunan yang berdayaguna dan berhasilguna serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (KKN) yang merupakan wabah psikologis dari kehidupan berbangsa saat ini.
Sistem Pemerintahan yang baik (Good Government), merupakan kaidah yang baku bagi
terwujudnya indikator keberhasilan kinerja pemerintahan. Untuk itu setiap kegiatan
pembangunan mesti dilakukan secara partisipatif, terintegrasi dan akuntabel (dapat
dipertanggungjawabkan). Tahapan – tahapan dimaksud dimulai perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan hingga evaluasi hasil. Untuk itu setiap kegiatan pembangunan mesti dilengkapi
dengan perangkat peraturan dan perundang-undangan yang baik, yang disusun dan
terindikasi dalam dokumen pembangunan daerah.
Tantangan pembangunan yang mengemuka saat ini adalah menurunnya kondisi Psiko-sosial
ekonomi masyarakat akibat kempuran krisis multidimensi yang secara beruntun mensimpa
masyarakat. Dilain pihak tuntutan pembangunan mensyaratkan tercapainya kondisi
masyarakat yang madani, berkeadilan, damai, sehat, sejahtera, bermoral, berkualitas,
berdisiplin dan berdaya saing didalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan.
Tantangan dan tuntutan pembangunan sebagaimana dimaksud perlu diantisipasi dengan
Sistem penyelenggaraan pembangunan yang diupayakan secara cermat dan dilaksanakan
secara efisien dan efektif berdasarkan prioritas serta pemilihan tujuan dan sasaran yang
mempunyai nilai strategis dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu
diperlukan Sistem akuntabilitas yang baik bagi aparatur pemerintahan serta dokumentasi
yang strategis dan menyeluruh. Untuk itu perlu adanya Rencana Pembangunan daerah/desa.
Sesuai dengan amanah Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN UU. No. 25
Tahun 2004) maka perencanaan pembangunan desa mesti dibuat terintegrasi dengan Sistem
perencanaan pembangunan daerah dalam suatu SPPN. Artinya seluruh desa wajib menyusun
dokumen perencanaan pembangunan desa, berupa Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM-Desa) untuk jangka waktu 6 (Enam) tahun dan Rencana kerja Pembangunan Desa
(RKPDes) untuk jangka tahunan.
RPJM-Desa dan RKPDes yang disusun secara Partisipatif sesuai dengan mekanisme dalam
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa
dan Peraturab Menteri Desa. Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trasmigrasi Nomor 17
Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
yang dilakukan melalui kegiatan Menggagas Masa Depan Desa (MMDD).

1.2. Landasan Hukum


Kegiatan penyusunan dokumen perencanaan pembangunan secara partisipatif, terintegrasi
dan akuntabel sebagaimana dijabarkan sebelumnya merupakan pelaksanaan amanat Undang -
Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, dengan memperhatikan Undang – Undang nomor
17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang – Undang No. 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
Sebelum Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa lahir, desa telah mengenal sistem
perencanaan pembangunan partisipatif. Acuan atau landasan hukumnya waktu itu adalah UU
No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Kewajiban desa membuat perencanaan
pembangunan dipertegas melalui PP No.72 Tahun 2005 tentang Pemerintahan Desa sebagai
regulasi teknis turunan dari UU No.32 Tahun 2004 tersebut.

Secara khusus, pengaturan pelaksanaan musrenbang diatur dalam UU No.25 tahun 2004
tentang SPPN. Aturan teknisnya kemudian diatur di Permendagri No.66 Tahun 2007 tentang
Perencanaan Desa. Permendagri ini memuat petunjuk teknis penyelenggaraan Musrenbang
untuk penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) 6 tahunan
dan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) tahunan.

Pada praktiknya, meskipun desa telah diwajibkan membuat perencanaan, usulan program
yang digagas masyarakat dan pemerintah desa jarang sekali terakomodir dalam kebijakan
perencanaan pembangunan tingkat daerah. Tidak sedikit pemerintah desa yang mengeluh
karena daftar usulan program prioritas dalam RKP Desa pada akhirnya terbengkelai menjadi
daftar usulan saja. Meski telah berkali-kali diperjuangkan melalui forum musrenbang
kecamatan, forum SKPD dan musrenbang kabupaten, usulan program prioritas dari desa itu
pun harus kandas karena kuatnya kepentingan pihak di luar desa dalam mempengaruhi
kebijakan pembangunan daerah. Pada akhirnya, kue APBD lebih banyak terserap untuk
membiayai program-program daerah. Kalau toh ada proyek pembangunan di desa, desa
hanya menjadi lokus proyek saja, bukan pelaksana apalagi penanggung jawab proyek.

Kelahiran UU No. 6 Tahun 2014 berupaya menyempurnakan sistem perencanaan desa


partisipatif sebelumnya. Berbeda dengan sistem perencanaan desa di bawah rezim UU No. 32
tahun 2004, UU No. 6 Tahun 2014 memberikan kewenangan kepada desa untuk mengurus
rumah tangganya sendiri membuat perencanaan pembangunan sesuai dengan kewenanganya.
Di sini, minimal ada dua kewenangan yaitu kewenangan berdasarkan hak asal usul dan
kewenangan lokal berskala desa. Selain itu, dengan perubahan masa kepemimpinan kepala
desa dari lima tahun menjadi enam tahun, periode perencanaan pembangunan pun berubah
dari lima tahunan menjadi enam tahunan.

Bahkan untuk menangkal praktik pasar proyek pembangunan di desa, UU No.6 tahun 2014
pada pasal 79 ayat (4) menegaskan bahwa Peraturan Desa tentang RPJM Desa dan RKP Desa
sebagai produk (output) perencanaan menjadi satu-satunya dokumen perencanaan di desa.
Pihak lain di luar pemerintah desa yang hendak menawarkan kerjasama ataupun memberikan
bantuan program pembangunan harus mempedomani kedua produk perencanaan desa
tersebut. Pasal tersebut mengaskan bahwa di masa mendatang, desa tidak lagi menjadi obyek
atau hanya menjadi lokasi proyek dari atas tapi menjadi subyek dan arena bagi orang desa
menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan dan kemasyarakatan.
Dengan kata lain, desa membangun bukan membangun desa.

Pada pasal 78 ayat (92) UU No. 6 Tahun 2014 disebutkan bahwa pembangunan desa meliputi
tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Pada tahap perencanaan pasal 79 kemudian
menjelaskan “pemerinh desa menyusun perencanaan pembangunan desa sesuai dengan
kewenangannya dengan mengacu pada perencanaan pembangunan kabupaten/kota
”.Perencanaan Pembangunan desa disusun secara berjangka meliputi :
a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) untuk jangka waktu 6
(Enam) tahun.
b.Rencana Kegiatan Pembangunan Menengan Desa (RKPDes) yang merupakan penjabaran
dari RPJM-Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa di Kabupaten Gianyar ini disusun mengacu
pada Renstrada (Rencana Strategis Daerah) tahun 2019 yang telah ditetapkan sebagai Perda.

1.3. Pengertian
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disebut (RPJM-Desa)
adalah dokumen perencanaan untuk periode 6 (Enam) tahun yang memuat visi, misi, maksud
& tujuan, arah kebijakan pembangunan Desa, arah kebijakan keuangan Desa, program kerja
desa yang dipadupadankan/diselaraskan dengan program Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD), lintas SKPD, dan program prioritas kewilayahan, arah kebijakan pembangunan
daerah secara makro.
Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat (RKP-Desa) adalah dokumen
perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun merupakan penjabaran dari RPJM Desa yang
memuat rancangan kerangka ekonomi desa, dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan
yang dimutahirkan, program prioritas pembangunan desa, rencana kerja dan pendanaan serta
pemikiran maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah desa maupun yang
ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu kepada Rencana Kerja
Pemerintah Daerah dan RPJM-Desa, yang ditetapkan dalam Peraturan Desa.
Perencanaan pembangunan desa didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan, mencakup:

a. penyelenggaraan pemerintahan desa;


b. organisasi dan tata laksana pemerintahan desa;
c. keuangan desa;
d. profil desa;
e. informasi lain terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan desa dan
pemberdayaan masyarakat.
1.4. Hubungan RPJM Desa dengan perencanaan lainnya
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DESA
2.1. Kondisi Desa
2.1.1. Sejarah Desa Tampaksiring
Desa Tampaksiring merupakan Desa yang cukup tua di Bali, namun catatan sejarah berupa
angka Tahun atau Tahun Candra sangkala mengenai kapan Daerah ini bernama Tampaksiring
belum ada secara pasti.
Untuk itu dalam menyusun Profil ini kami susun berdasarkan cerita rakyat tentang Maya
Denawa, Babad Danawantaka dan Usana Bali.
Dari sumber tersebut diatas maka kami dapat menyusun asal – usul Desa Tampaksiring
sebagai berikut :
Bertahtalah seorang Raja besar yang bernama Sri Mayadenawa di Kerajaan Bedahulu
Bali, beliau adalah seorang Raja yang sangat sakti sehingga sering melakukan perbuatan
Adharma.
Pada masa pemerintahannya rakyat tidak diperbolehkan melakukan persembahyangan ke Pura
Besakih melainkan harus menyembah Raja sendiri ( Maya Denawa ). Keadaan yang demikian
membuat rakyat Bali sangat menderita, tidak tentram dan kacau balau, untuk mengatasi hal
tersebut maka para Dewa Nawa Sanga mengadakan samuan Agung di Besakih.
Hasil dari pesamuan tersebut disampaikan kepada Sang Hyang Pasupati, maka di utuslah Sang
Hyang Indra untuk memerangi Maya Denawa yang telah banyak membuat kekacauan serta
menentang ajaran – ajaran Dharma ( Agama ) terjadilah peperangan antara pasukan Sang
Hyang Indra dengan prajurit Maya Denawa.
Perang pertama terjadi disebelah Utara Kerajaan Bedahulu, korban banyak jatuh,
mayat bertumpukan seperti gunung, maka tempat ini dinamai Dusun Sawa Gunung. Perang
terus berlangsung pasukan Maya Denawa dihadang, maka tempat ini dinamai Cagahan, Maya
Denawa terus berlari dan bersembunyi di hutan dapdap tempat ini sekarang dinamai Dusun
Dapdap, dari hutan Dapdap Maya Denawa lari ke hutan kelapa yang letaknya disebelah Utara
dan menyamar menjadi daun kelapa muda ( busung ) sekarang tempat ini dinamai Dusun
Blusung, Maya Denawa dengan kesaktian yang luar biasa sehingga bisa terlihat dan tidak
( maya – maya ) namun Sang Hyang Indra selalu dapat melihatnya, tempat ini dinamai Dusun
Laplapan, perlarian Maya Denawa terus berlanjut sampai tiba di tempat dan Maya Denawa
berubah wujud menjadi Ayam Brumbun dengan saktinya Dewa Indra penyamaran Maya
Denawa dapat diketahui dan tempat ini sekarang di beri nama Dusun Mancawarna,
pengejaran Dewa Indra terhadap Maya Denawa terus berlanjut, pada suatu tempat Sang Nyang
Indra kehilangan jejak, dan hanya bekas telapak kaki yang miring di lihat oleh beliau yang
membuat Sang Hyang Indra curiga akan hal ini maka beliau bersama pasukannya terus
melacak jejak kaki miring tersebut dan ternyata memang benar dugaan Sang Hyang Indra
bahwa itu merupakan bekas jejak kaki Maya Denawa yang dimiringkan untuk mengelabui
Sang Hyang Indra dan pasukannya, berdasarkan sejarah inilah tempat ini sekarang di beri
nama “ Tampaksiring “ kata ini berasal dari kata :
Tampak : Bekas Pijakan kaki di Tanah
Ngiring : 1. Kelihatan sebagian
2. Mengikuti
Jejak inilah yang terun di ikuti oleh Sang Hyang Indra oleh karena hari sudah larut malam
pengepungan dihentikan untuk beristrirahat ( Anguling ) maka tempat ini diberimana Pura
Gulingan. Pada saat pasukan Sang Hyang Indra tidur pasukan Maya Denawa mengatur
siasat dengan menciptakan Air Mala ( Air Beracun ), setelah bangun dari tidur karena
merasa lelah dan haus langsung saja mencari air dan mereka pun menemukan air yang
jernih dan meminumnya beramai – ramai, malang bagi mereka setelah minum air tersebut
mereka semua keracunan Sang Hyang Indra sangat sedih kemudian beliau pindah tempat
untuk menenangkan pikirannya yaitu di suatu tempat di hutan cemara, sekarang tempat ini
diberi nama Pura Cemara disinilah beliau bersemedi dan mendapatkan pewisik untuk
menciptakan air penawar racun, kini tempat ini di beri nama Tirta Empul yang artinya :
Tirta : Air Suci
Empul : Mengepul ( Ciptaan dengan kekuatan Bahtin)

Dengan bantuan air tersebut pasukan Sang Hyang Indra dapat diselamatkan, setelah semua
pasukan sehat maka Sang Hyang Indra dan pasukannya pindah tempat dan berunding,
sehingga tempat ini bernama Pura Semut di maniktawang. Dalam perundingan tersebut di
sepakati untuk membagi – bagi diri dalam kelompok untuk bergerak, maka tempat ini
sekarang bernama Pura Belahan, daerah tersebut telah dikepung dari segala penjuru dan
semua gerak Maya Denawa dibatasi oleh pasukan sang Hyang Indra maka tempat ini
sekarang diberi nama Dusun Bantas ( batas = membatasi ), sambil mengurung pasukan
Maya Denawa maka panglima – panglima dari Sang Hyang Indra melakukan rembug guna
dapat mengakhiri perang tersebut dan tempat ini sekarang disebut Pura Gumang akan
tetapi tiba – tiba Maya Denawa menghilang hanya buah labu yang besar dilihat oleh Sang
Hyang Indra yang membuat beliau curiga bahwa labu tersebut menjadi tempat
persembunyian dari Maya Denawa dan Patih Kalawong dan ternyata memang benar bahwa
kedua orang tersebut bersembunyi disana, dan tempat ini sekarang bernama Teluk Tabu.
Perang terus berlanjut dan tiba – tiba Maya Denawa kembali menghilang hanya Ayam
Besar dilihatnya maka deseranglah Ayam Besar tersebut yang membuat Maya Denawa
kembali kewujud aslinya, dan sekarang tempat ini diberi nama Desa Manukaya yang
artinya : Manuk = Ayam dan Raya = Besar.
Situasi perang semakin panas, pasukan sang Hyang Indra terus mengejar dimana saja gerak
Maya Denawa sampai disuatu tempat, dan tempat ini diberi nama Tegal Pengejaran,
Maya Denawa terus berlari dan akhirnya dapat berlindung pada sebuah batu besar tetapi
Sang Hyang Indra tidak memberikan kesempatan untuk meloloskan diri batu tersebut
kemudian di panah sehingga kaki Maya Denawa terpeleset kemudian tempat ini diberi
nama Sebatu. Kekalahan demi kekalahan yang di alami oleh Maya Denawa bersama Patih
Kalawong yang membuat Maya Denawa kembali menyamar menjadi Bidadari Cantik, hal
tersebut diketahui oleh Sang Hyang Indra tempat ini sekarang bernama Kendran,
walaupun dalam keadaan terkurung Maya Denawa dapat melumpuhkan kekuatan Patih
Sang Hyang Indra dengan mematahkan tangannya sehingga keahlian dalam memanah tiada
artinya lagi, tempat inipun diberi nama Dusun Sareseda yang artinya : Sara = Panah dan
Seda = Mati / lumpuh.
Keadaan yang demikian tidak mempengaruhi pasukan Sang Hyang Indra dan beliau pun
dapat membunuh Patih Kalawong, sedangkan Maya Denawa terus berlari dan tepat disuatu
daerah yang bertebing Maya Denawa tidak dapat melarikan diri lagi hal tersebut digunakan
dengan baik oleh Sang Hyang Indra, dengan panah Bajra Sakti Sang Hyang Indra dapat
membunuh maya Denawa, tempat ini sekarang bernama Tanah Pegat, air sungai menjadi
merah ( Mala ) kemudian air sungai tersebut oleh Sang Hyang Indra tidak diperbolehkan
selama 1700 Tahun oleh Manusia, sekarang sungai tersebut diberi nama sungai Petanu
yang berasal dari bahasa Peta = Suara dan Nu = Masih, sedangkan tempat kuburan Maya
Denawa sekarang bernama Dusun Taulun dan mulai saat itu diperingatilah hari
kemenangan Dharma melawan Adharma yang sekarang disebut Hari Raya Galungan.

Demikianlah Sejarah singkat asal – usul tentang nama Desa Tampaksiring yang
dapat kami susun dan atas kekurangan kami mohon bimbingan dan sumbangsihnya.
2.1.2. Demografi
2.1.2.1. Data Penduduk
Jumlah penduduk Desa Tampaksiring setiap tahun ada kecendrungan untuk
menuingkat sedangkan luas wilayah tetap, sehingga kepadatan penduduk terus
meningkat dan akan menjadi besar bila tidak ditangani secara tepat dan cepat.
Penduduk mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan pembangunan di segala bidang sehingga penduduk merupakan
sumber daya manusia sebagai salah satu faktor penentu dalam pembangunan.
Jumlah penduduk laki-laki ; 5.419 jiwa dan perempuan ; 5.211 jiwa, jumlah KK
2.643
2.1.2.2. Agama
Jumlah penduduk Desa Tampaksiring pada umumnya sangat homogen sehingga
adat istiadat yang dianutnya masih homogen, begitupun juga agama yang
dianutnyapun sama yaitu agama Hindu.
2.1.2.3. Mata Pencaharian
Desa Tampaksiring merupakan suatu desa agraris dan sedang berkembang
sehingga mata pencaharian penduduk sangat dipengaruhi oleh keadaan suatu
desa. Mata pencaharian penduduk dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Petani : 2.011 orang
2. Buruh : 911 orang
3. Pengrajin : 1.299 orang
4. Jasa : 250 orang
5. Pengusaha : 230 orang
6. PNS : 200 orang
7. ABRI : 65 orang
8. POLRI : 80 orang
9. Swasta : 90 orang

2.1.2.4. Pendidikan
Jumlah penduduk menurut pendidikan yang ditamatkan dapat dibedakan sebagi
berikut :
1. Tamat Perguruan Tinggi / sederajat : 190 orang
2. Tamat Akademi / sederajat : 300 orang
3. Tamat SLTA : 2.075 orang
4. Tamat SLTP : 170 orang
5. Tamat SD / sederajat :1 842 orang
2.1.2.5. Kesehatan
Di bidang kesehatan masyarakat Desa Tampaksiring sampai saat ini belum
pernah mengalami permasalahan, hal ini sangat didukung oleh sarana dan
prasarana yang memadai, disamping juga karena kesadaran masyarakat yang
berhubungan dengan kesehatan. Kalau dilihat dari sarana prasarana di Desa
Tampaksiring telah dilengkapi dengan Puskesmas , dan juga ada Klinik Bersalin
dan Klinik jaga 24 jam. Disamping itu juga di masing – masing banjar dinas
telah dibentuk Kader Pos Pelayanan Terpadu yang membimbing masyarakat
dalam menangani kesehatan dengan menyasar pasangan usia subur, ibu hamil
dan balita, dimana kegiatan ini sudah rutin dilaksanakan setiap bulannya dan
sudah terjadwal di masing-masing banjar dinas di bawah pengawasan
Puskesmas.Dan juga telah dibentuk kader Posbindu PTM, yaitu pos Pelayanan di
tingkat Desa yang khusus melakukan pendeteksian dini terhadap penyakit idak
menular seperti Penyakit Jantung, Kencing manis,dll.

2.1.3. Keadaan Sosial


Jumlah penduduk Desa Tampaksiring berdasarkan hasil pendataan 2020, adalah
sebanyak 10.630 jiwa, terdiri dari 5419 jiwa penduduk laki-laki dan 5211 jiwa
penduduk perempuan, yang terdiri dari 2.643 KK. Sedangkan jumlah RTM sabanyak
612 RTM ( KK )

Struktur penduduk menurut pendidikan menunjukkan kualitas sumber daya manusia


yang dipunyai Desa Tampaksiring yaitu yang berusia pada usia pendidikan dasar 7
tahun s/d 16 tahun (pendidikan sekolah dasar dan menengah) yang belum pernah
sekolah 13 %, sedang mengikuti pendidikan 48 % dan sisanya 39 % tidak bersekolah
lagi.

Sedangkan yang berusia diatas 16 tahun (diatas usia pendidikan dasar) yang belum
pernah sekolah 8 %, sedang mengikuti pendidikan 52 % dan sisanya 40 % tidak
bersekolah lagi, baik pada tingkat lanjutan dan perguruan tinggi.

Struktur penduduk menurut mata pencaharian menunjukkan bahwa sebagian besar


penduduk menggantungkan sumber kehidupannya di sektor pertanian ( 36,10% ),
sektor lain yang menonjol dalam penyerapan tenaga kerja adalah perdagangan (
2,72%), sektor industri rumah tangga dan pengolahan (20,25%), sektor jasa (13,8%)
dan sektor lainnya seperti pegawai negeri, karyawan swata dari berbagai sektor
( 20,25%).
Struktur penduduk menurut agama menunjukkan sebagian besar penduduk Desa
99.84% beragama Hindu), Islam (0.08 %), Budha (0%), Kristen Protestan (0%) dan
Katolik (0.08%)

Dalam konteks ketenagakerjaan ditemukan bahwa 89% penduduk usia kerja yang
didalamnya 71% angkatan kerja dan 18% bukan angkatan kerja. Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK) 71%.
Kebudayaan daerah Desa Tampaksiring tidak terlepas dan diwarnai oleh Agama Hindu
dengan konsep “Tri Hita Karana” (hubungan yang selaras, seimbang dan serasi antara
manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia dan manusia dengan
lingkungannya)
2.1.4. Keadaan Ekonomi

Struktur perekonomian Desa Tampaksiring masih bercorak agraris yang menitik


beratkan pada sektor pertanian. Hal ini didukung oleh penggunaan lahan pertanian
masih mempunyai porsi yang terbesar sebanyak 36,10% dari total penggunaan lahan
desa. Juga 36,10% mata pencaharian penduduk menggantungkan hidup pada sektor
pertanian. Pada sektor ini komoditi yang menonjol sebagai hasil andalan adalah padi.
Beberapa sektor ekonomi yang tergolong economic base dan menonjol di samping
sektor pertanian adalah, perdagangan, industri rumah tangga dan pengolahan serta
sektor pariwisata.
Pada sektor perdagangan di Desa Tampaksiring Sedangkan fasilitas pasar yang ada di
Desa Tampaksiring, yaitu pasar kabupaten 1 buah dan Pasar Desa 1 buah
Pada sektor industri rumah tangga dan pengolahan termasuk didalamnya adalah
kerajinan, ukir.
Pada sektor jasa, yang menonjol adalah tumbuhnya lembaga/institusi keuangan mikro
berupa Koperasi,
LPD sebagai pendukung ekonomi desa. Hal ini diharapkan akan membawa dampak
positif dalam perkembangan ekonomi desa secara keseluruhan.
Sektor industri pariwisata yang berkembang di Desa Tampaksiring juga diharapkan
mampu mendorong perkembangan ekonomi desa secara keseluruhan. Karena sektor ini
mempengaruhi perkembangan sektor-sektor yang lainnya

2.2. Kondisi Pemerintahan Desa


Struktur kelembagaan di Desa Tampaksiring disamping kelembagaan administratif
Pemerintahan Desa dan kelembagaan dari Desa Adat/Pekraman, juga kelembagaan yang
muncul atau yang didorong keberadaannya dari motif ekonomi, budaya, kesehatan,
pendidikan dan sosial politik.
Kelembagaan dari pemerintahan Desa antara lain, Pemerintah Desa, BPD, LPM, PKK desa,
PKK dusun . Dari ekonomi, misalnya, koperasi, LPD, kelompok usaha kecil, kelompok tani,
gabungan kelompok tani dll. Dari pendidikan seperti, komite sekolah, dll. Dari Kesehatan
seperti posyandu. Dari sisi budaya seperti sekeha gong, sekeha santi, sanggar tari dll. Dari
sisi sosial dan politik seperti karang teruna, sekeha teruna, lembaga subak, subak abian, desa
pakraman, pakraman penyungsung pura dll

2.2.1. Pembagian Wilayah Desa


Secara tofografi, Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten
Gianyar merupakan daerah landai dengan ketinggian 400 s/d 600 meter diatas
permukaan laut, curah hujan relatif basah dengan batas wilayah administratif
sebagai berikut :
 Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Manukaya
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Susut,Bangli
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sanding
 Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kedisan, Kec. Tegalalang,
Luas wilayah Desa Tampaksiring, 8,68 Km. Secara administratif Desa
Tampaksiring terbagi atas 13 banjar dinas/dusun, 8 Desa Adat, 8 Subak dan 2
Subak Abian antara lain :
1. Banjar Dinas Saraseda
2. Banjar Dinas Mantring
3. Banjar Dinas Penaka
4. Banjar Dinas Geriya
5. Banjar Dinas Tegalsuci
6. Banjar Dinas Tengah
7. Banjar Dinas Kawan
8. Banjar Dinas Buruan
9. Banjar Dinas Kelodan
10. Banjar Dinas Bukit
11. Banjar Dinas Eha
12. Banjar Dinas Kulu
13. Banjar Dinas Kulub

Nama-nama Desa Adat :


1. Desa Adat Saraseda
2. Desa Adat Mantring
3. Desa Adat Tampaksiring
4. Desa Adat Kelodan Tampaksiring
5. Desa Adat Bukit
6. Desa Adat Eha
7. Desa Adat Kulu
8. Desa Adat Kulub

Nama-nama Subak :
1. Subak Saraseda
2. Subak Pulagan
3. Subak Kumba
4. Subak Kulu I
5. Subak Kulu II
6. Subak Kulub Atas
7. Subak Kulub Bawah
8. Subak Saubak Kesah
9. Subak Abian Seka Pengejaran
10. Subak Abian Seka Pakukuh

Penggunaan lahan di wilayah Desa Tampaksiring, sekarang dipilah menjadi daerah


pemukiman 88,19 ha, tanah sawah 394 ha, perkebunan/tegalan 299,95 ha, serta
penggunaan lain-lain (fasilitas umum, pura, setra, jalan, lapangan dan sebagainya)
seluas 85,86 ha.

Desa Tampaksiring memiliki jalan sepanjang ±15 km, dengan rincian : jalan
nasional 0 km, jalan provinsi 3 km, jalan kabupaten ±15 km, jalan desa ±8 km dan
jalan dusun/banjar sepanjang ±2 km. Dengan kondisi beraspal sepanjang ±13 km,
beton sepanjang 1, km, dan jalan tanah sepanjang ±1 km.
2.2.2. Struktur Organisasi Pemerintah Desa
Struktur kelembagaan di Desa Tampaksiring disamping kelembagaan
administrative pemerintahan desa dan kelembagaan dari desa adat/pakraman, juga
kelembagaan yang muncul atau yang didorong keberadaannya dari motif ekonomi,
budaya, kesehatan, pendidikan dan sosial politik.

Struktur organisasi pemerintah desa terdiri dari seorang perbekel sebagai kepala
wilayah desa yang dibantu oleh 13 orang kelian banjar dinas sebagai kepala wilayah
banjar yaitu : Kelian Banjar Dinas Saraseda, Kelian Banjar Dinas Mantring, Kelian
Banjar Dinas Penaka, Kelian Banjar Dinas Geriya, Kelian Banjar Dinas Tegalsuci,
Kelian Banjar Dinas Tengah, Kelian Banjar Dinas Kawan, Kelian Banjar Dinas
Buruan, Kelian Banjar Dinas Kelodan, Kelian Banjar Dinas Bukit, Kelian Banjar
Dinas Eha, Kelian Banjar Dinas Kulu Kelian Banjar Dinas Kulub dan seorang
sekretaris desa sebagai kepala kantor yang dibantu oleh 6 orang kepala urusan yaitu
: kepala urusan pemerintahan, pembangunan, keuangan, kesejateraan sosial, serta
kepala urusan umum.

Kelembagaan dari pemerintahan desa antara lain, Pemerintah Desa, BPD, LPM,
PKK desa, PKK dusun/banjar . Dari ekonomi, misalnya, koperasi, LPD, kelompok
usaha kecil, kelompok tani, gabungan kelompok tani dll. Dari pendidikan seperti,
komite sekolah, dll. Dari kesehatan seperti posyandu, Posbindu. Dari sisi budaya
seperti sekeha gong, sekeha santi, sanggar tari dlll. Dari sisi sosial dan politik
seperti karang teruna, sekeha teruna, lembaga subak, subak abian, Desa pakraman,
pakraman penyungsung pura dll
BAB III
VISI DAN MISI DESA TAMPAKSIRING
3.1. Visi Desa Tampaksiring
“ MEWUJUDKAN TAMPAKSIRING HEBAT, MENUJU DESA YANG
MANDIRI, DEMOKRATIS DAN SEJAHTERA”
3.2. Misi Desa Tampaksiring

1. Menguatkan Tatanan Masyarakat Tampaksiring untuk Tampaksiring yang lebih


HARMONIS sesuai dengan filosofi Tri Hita Karana.

2. Menjadikan Desa Tampaksiring Yang maju secara EKONOMI Pertanian, Pariwisata


Pedesaan,Kerajinan, Dan Ekonomi Kreatif.

3. Menjaga dan Melestarikan Nilai Nilai BUDAYA, Aktifitas Seni dan Peninggalan Budaya
untuk Tampaksiring Yang Berbudaya.

4. Menjadikan Desa Tampaksiring untuk tetap AMAN dan Nyaman disektor keamanan
lingkungan, kesehatan, dan pendidikan.

5. Mendorong dilaksanakannnya Pemerintahan Desa yang TERTIB dalam penyelenggaraan


urusan pemerintahan, pembangunan, Pembinaan dan kemasyarakatan.

Kelima misi (agenda Pokok) pembangunan Desa Tampaksiring tahun 2020 – 2026 tersebut
selanjutnya akan diterjemahkan kedalam kebijakan pembangunan yang hendak dicapai dalam
periode 6 (Enam) tahun mendatang.
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
4.1. Tujuan Penyusunan RPJM Desa Tampaksiring
Adapun Tujan dan Mafaat Penyusunan RPJMDesa Tampaksiring meliputi :
a. Sebagai Pedoman dalam Penyusunan RKP Desa, sehingga menjamin konsistensi
antar perencanaan, Penganggaran, Pelaksanaan serta Monitoring dan evaluasi
b. Mewujudkan Perencanaan Pembangunan yang sesuai kebutuhan dan Keadaan
setempat dan dalam Rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kualitas
hidup masyarakat
c. Menciptakan rasa memiliki dan tanggungjawab bersama terhadap program
pembangunan
d. Memelihara dan mengembangkan hasil hasil pembangunan (berkelanjutan)
e. Mendorong dan menumbuh kembangkan partisipasi dan keswadayaan masyarakat
da;am pembangunan
f. Sebagai ruang interaksi antara masyarakat dengan pemerintah supra desa
4.2. Sasaran Penyusunan RPJM Desa Tampaksiring
Adapun Sasaran Penyusunan RPJMDesa Tampaksiring meliputi :
1. Meningkatkan kesejahteraan Perbekel, BPD,Aparatur Desa, serta Pengurus
Kelembagaan di desa
2. Meningkatkan Kinerja Pemdes
3. Meningkatkan infrastruktur penunjang perekonomian dan pendapatan masyarakat
4. Meningkatkan Sanitasi dan Kesehatan Masyarakat
5. Memperlancar transportasi masyarakat
6. Meningkatkan kesehatan masyarakat
7. Meningkatkan kesejahteraan kaum perempuan, Kelompok usaha masyarakat, dan
RTM
8. Melestarikan seni dan budaya, adat istiadat dan lembaga adat
9. Meningkatkan ketertiban, keamanan dan ketentraman masyarakat
10. Meningkatkan keterampilan dan produksi pertanian
BAB V
STRATEGI PEMBANGUNAN DESA TAMPAKSIRING
1. Membangun komitmen bersama antara Pimpinan Dualitas Desa dan Perangkatnya serta
Tokoh-Tokoh Masyarakat baik pada Lembaga di Desa,Pelaku/pemerhati Pariwisata, Pegiat
Lingkungan, Akademisi ,Profesional , Seni/ Budaya, Politisi, Birokrat serta lainnya dalam
mewujudkan pembangunan Desa Tampaksiring yang lebih Hebat.

2. Memperkuat Kelembagaan Pemerintah Desa untuk mewujudkan Tata Kelola pemerintahan


Desa yang baik dan bersih sebagai bentuk tranfaransi dan akuntablitias public.

3. Meningkatkan Partisipasi, Kemitraan , Kerjasama, Gotong royong dan Koordinasi seluruh


komponen masyarakat sebagai tanggung jawab bersama dalam membangun Desa.

BAB VI
ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA TAMPAKSIRING

Pendapatan Desa meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa yang merupakan hak
desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa. Pendapatan Desa
terdiri atas 3 kelompok yaitu :
a. Pendapatan Asli Desa (PADesa);
Kelompok PADesa sebagaimana dimaksud terdiri atas:
a. Hasil usaha;
- Hasil usaha Desa antara lain hasil Pasar sengol,
- Hasil Usaha Bumdes Bhuana Amertha Sari
b. Hasil aset;
Hasil aset antara lain Traktor, Mesin jahit,Salon Desa, Swadaya, partisipasi dan
Gotong royong
Swadaya, partisipasi dan gotong royong sebagaimana dimaksud adalah
membangun dengan kekuatan sendiri yang melibatkan peran serta masyarakat
berupa tenaga, barang yang dinilai dengan uang

b. Transfer
Kelompok transfer terdiri atas jenis:
a. Dana Desa;
b. Bagian dari Hasil Pajak Daerah Kabupaten/Kota dan Retribusi Daerah;
c. Alokasi Dana Desa (ADD);
d. Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi; dan
e. Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota.

c. Pendapatan Lain-Lain.
Pendapatan lain lain yang di peroleh memalui Hibah dan Sumbangan dari pihak ketiga
yang tidak mengikat; dan Lain-lain pendapatan desa yang sah
Keuangan desa dikelola berdasarkan asas-asas transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan
dengan tertib dan disiplin anggaran
Berdasarkan hal tersebut disusun arah kebijakan keuangan Desa Tampaksiring sebagai berikut :
1. Meningkatkan daya dukung Pemerintah desa, BPD dan Lembaga adat terhadap Pelayanan
masyarakat
2. Meningkatkan Sarana dan Prasarana infrastruktur perdesaan penunjang peningkatan
kesehatan, pendidikan dan ekonomi masyarakat
3. Meningkatkan Daya dukung terhadap peningkatan kesadaran dan sumber daya
masyarakat/Lembag Adat
4. Meningkatkan Daya Dukung kelompok masyarakat/Lembaga Adat dalam Pemberdayaan
Masyarakat
5. Meningkatkan Daya Dukung Terhadap peningkatan Pendapatan Masyarakat

BAB VII
KEBIJAKAN UMUM
Keberhasilan pembangunan desa sangat ditentukan oleh potensi dan suber daya yang dimiliki oleh
desa, perencanaan pembangunan desa memerlukan analisa atau pengkajian terhadap masalah yang
dihadapi desa serta potensi potensi yang dimiliki desa untuk menangulangi permasalahan yang
dihadapi

7.1. Potensi Desa


Desa Tampaksiring adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Tampaksiring
Kabupaten Gianyar. Merupakan daerah dan cocok untuk sector pertanian dan Pariwisata .
Disamping iklim, curah hujan dan sumber mata air yang merupakan potensi Desa
Tampaksiring.

Desa Tampaksiring memiliki iklim tropis dengan temperatur 18 derajat Celsius dan
maksimum 28 derajat Celsius. Hidrologi / air merupakan kebutuhan pokok dalam
kehidupan bagi manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan. Oleh karena perlu adanya upaya
menjaga dan melestarikan sumber daya alam terutama sumber mata air. Sumber-sumber
air yang ada dan digunakan oleh masyarakat untuk memasak, mencuci, mandi, adalah
sebagai berikut : mata air, sungai, dan lain-lain.

Di desa Tampaksiring sistem pengairan di sawah dikoordinir oleh Pekaseh dalam bentuk
organisasi subak antara lain
1. Subak Sareseda 7. Subak Kulub Bawah
2. Subak Pulagan 8. Subak Kesah
3. Subak Kumba 9. Subak Abian Sekaa Pekukuh
4. Subak Kulu I 10. Subak Abian Seka Pengejaran
5. Subak Kulu II
6. Subak Kulub Atas

Mengenai jarak orbitasi Desa Tampaksiring sangat setrategis karena berada pada jalur
transportasi yang mudah dijangkau dengan jarak-jarak ukuran antara lain :
- Jarak Desa Tampaksiring menuju kota kecamatan : 0 km
- jarak Desa Tampaksiring menuju kota kabupaten ; 17 km
- Jaran Desa Tampaksiring menuju kota Propinsi : 40 km

7.1.1. Potensi Sumber Daya Buatan


Seperti halnya Wilayah lainnya di Indonesia Desa Tampaksiring yang beriklim tropis
yang mengenal adanya dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan sangat
cocok bagi sector pertanian, dan peternakan.

A. Sektor Pertanian
Sektor pertanian terutama pertanian lahan basah masih merupakan tumpuan
masyarakat Desa Tampaksiring terutama bagi penduduk usia tua dan penduduk
putus sekolah. Pola tanam yang diterapkan pada pertanian lahan basah adalah padi
dan palawija, tetapi pada umumnya masyarakat lebih sering dan lebih suka
menanam padi, sedangkan tanaman palawija disesuaikan dengan musim dan
kebutuhan.

Sub Sektor Perikanan di Desa Tampaksiring belum biasa (hanya beberapa warga
masyarakat) diterapkan oleh karena pengetahuan untuk mengelola tambak belum
dimiliki oleh masyarakat. Maka untuk merubah lahan pertanian menjadi tambak
ikan, yang ada hanyalah kolam-kolam kecil untuk memelihara ikan yang
bertujuan hanyak untuk menyalurkan hobi memancing.

Sub Sektor Peternakan di Desa Tampaksiring mengalami pasang surut terutama


peternak ayam ras dan peternak babi yang berskala besar, karena adanya fluktuasi
harga dan merebaknya penyakit ternak dan disebabkan juga adanya kenaikan
harga pakan ternak. Penduduk memelihara ternak kebanyakan dipakai pekerjaan
sambilan dan hanya untuk kebutuhan memenuhi kebutuhan keluarganya saja.

B. Sektor Seni Budaya

Dalam Sektor Seni Budaya ini Desa Tampaksiring untuk pelestarian keberadaan
Seni Budaya di Desa Tampaksiring dimasing-masing Banjar secara kontinyu
mengadakan pelatihan baik seni Tari, seni tabuh maupun seni yang lainnya
disamping untuk menunjang kegiatan Upacara Agama. Sebagai penunjang
kegiatan tersebut telah berkembang Organisasi Seni (seka) dan sebagai
wadah/tempat belajarnya para pemula yang ingin belajar Tari dan Tabuh.

C. Sektor Pariwisata
Keberadaan Sektor Pariwisata di Desa Tampaksiring adalah merupakan andalan
kedua setelah sector pertanian oleh karena masyarakat banyak berkecimpung di
dunia Pariwisata mengingat dengan adanya pengrajin yang bergerak di bidang
Handycraft.

D. Sektor Ekonomi
Perberdayaan ekonomi masyaralkat Desa Tampaksiring tidak terlepas dari situasi
kondisi Wilayah Negara Republik Indonesia pada umumnya dan Bali pada
khususnya, sehingga Desa Tampaksiring selalu berusaha menciptakan suasana
yang kondusif, aman dan nyaman agar sector ini biasa berjalan dengan baik.
Disamping sector-sector yang lain untuk membangkitkan sector-sector yang lain
untuk membangkitkan ekonomi kerakyatan serta landasan yang kuat
perekonomian Desa Tampaksiring telah ada sendi-sendi ekonomi antara lain : 7
LPD, 16 Koperasi yang telah berbadan Hukum, dan banyak lagi sekaa-sekaa
arisan di masing-masing banjar.

7.2. Permasalahan Desa


Perencanaan Pembangunan Jangka Menegah Desa disusun berdasarkan pendataan serta
pengkajian terhadap permasalahan permasalah yang dihadapi desa, Pendataan masalah
serta pengkajian masalah desa dilaksanakan dengan menggunakan alat kaji berupa
Gambar/Peta/Potret Desa, Kalender Musim serta Diagram Bagan Kelembagaan di desa.
Berikut permasalahan permasalahan yang dihadapi desa berdasarkan alat kaji tersebut :
A. Gambar/Peta/Potret Desa
Gambar/Peta/Potret desa merupakan gambaran keadaan desa secara kasar/umum
tentang keadaan sumber daya fisik desa (alam maupun buatan). Gambar/Peta/Potret
Desa tersebut sebagai alat untuk menggali permasalahan yang berhubungan dengan
keadaan sumber daya pembangunan dan potensi yang tersedia untuk mengatasi
masalah. Berdasarkan Gambar/Peta/Potret desa Tampaksiring secara dapat dikaji
beberapa permasalah permasalahn yang dihadapi desa Tampaksiring antara lain :
1. Tapal batas antara desa dan antar banjar masih ada yang belum jelas
2. Tata ruang desa masih belum jelas
3. Jalan Utama Desa dan Jalan lingkungan Dusun masih ada yang dalam keadaan
rusak
4. Saluran Drainase Jalan Utama Maupun Jalan lingkungangan Dusun banyak yg
rusak dan kurang berfungsi optimal
5. Kebersihan lingkungan desa masih sangat memprihatinkan, terutama kebersihan
sungai dan selokan di sepanjang jalan utama desa dan lingkungan dusun
6. Kesehatan masyarakat masih rendah
7. Telajakan dan bahu jalan utama desa maupun jalan lingkungan dusun belum
tertata
8. Jalan menuju areal pertanian masih sulit untuk dilalui oleh petani
9. Saluaran irigasi subak banyak yang rusak
10. Pasar desa belum ada
11. Masyarakat miskin masih banyak yang belum memiliki tempat MCK dan rumah
layak huni
12. Kesejahteraan Perbekel dan aparat pemerintahan Desa masih perlu diperhatikan
13. Sarana Prasarana Kesehatan masih minim
14. Sarana dan prasaran olahraga masih minim
15. Fasilitas umum berupa balai banjar dan tempat ibadah masih ada yang rusak
Masih banyak lagi permasalahan yang dihadapi dan untuk lebih lengkapnya
permasalahan dari gambar/peta/potret Desa serta potensi yang dimiliki desa dapat
dilihat pada lampiran 1 RPJMDes ini
B. Kalender Musim
Kalender musim adalah alat kaji untuk mengetahui masa masa kritis dalam kehidupan
masyarakt yaitu saat saat dirasakannya masalah yang menyangkut kebutuhan dasar dan
terjadi cukup parah dan berulang, berdasarkan alat kaji kalender musim ini,
permasalahan yang dihadapi desa Tampaksiring antara lain :
1. Pada musim Penghujan :
a. Air hujan meluap ke jalan utama desa dan jalan lingkungan dusun
b. Jalan menuju areal pertanian sangat sulit untuk dilalui
c. Banyak tanah longsor di lingkungan jalan utama maupun lingkungan dusun
d. Banyak warga yang terserang penyakit
e. Aktifitas adat kurang maksimal akibat kurangnya tempat berteduh bagi
masyarakat
f. Hewan Ternak peliharaan masyarakat banyak yang terserang penyakit
2. Pada Musim Pancaraoba :
a. Hewan ternak masyarakat banyak terserang penyakit
b. Kesehatan masyarakat menurun
c. Hasil Produksdi pertanian merosot
3. Pada Musim Kemarau :
a. Pemenuhan kebutuhan air untuk areal petanian kurang mencukupi
b. Hasil Produksi Pertanian Menurun
c. Pemenuhan Kebutuhan air bersih warga kurang maksimal, debit air Air Minum
Swadaya menurun
Untuk lebih jelasnya masalah yang dihadapi dan potensi yang dimiliki Desa
Tampaksiring yang diperoleh dari hasil kajian menggunakan alat kaji kalender musim
dapat dilihat pada lampiran 2 RPJMDes ini
C. Diagram Bagan Kelembagaan
Diagram Kelembagaan adalah suatu gambaran keadaan peranan (manfaat) lembaga
bagi maasyarakat sebagai alat untuk menggali masalah yang berhubungan dengan
peranan ( manfaat) lembaga bagi masyarakat. Lembaga di desa adalah sekumpulan
orang/profesi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat (baik formal maupun
informal). Berdasarkan pengkajian diagram kelembagaan di desa Tampaksiring
diperoleh permasalahn yang dihadapi antara lain:
1. Pemdes dan BPD
a. Penetapan dan penegasan batas desa masih belum jelas
b. Penataan tata ruang desa belum ada
c. Pendataan penduduk masih belum terbarukan
d. Kemampuan Pemerintah desa di bidang keterampilan teknologi masih kurang
e. Sarana Prasara Kantor desa penunjang pelayanan masyarakat masih kurang
memadai
f. Sarana dan Prasaran Penyelenggaraan Musyawarah desa kurang maksimal
g. Pelaksanaan Kegiatan kerjasama antar desa belum maksimal
h. Pengelolaan Informasi desa masih belum optimal
i. BUMDes belum berjalan maksimal
j. Program Kegiatan Peningkatan infrastruktur perdesaan penunjang kebutuhan
dasar dan kegiatan ekonomi serta pelayanan kebutuhan masyarakat masih
minim
k. Progranam Kegiatan Pembinaan kemasyarakatan masih minim
l. Program Kegiatan Pemberdayaan masyarakat perlu ditingkatkan
m. Dukungan Pendanaan untuk kegiatan PilKades maupun PilKadus belum optimal
n. Peningkatan sarana prasarana objek wisata penunjang program desa wisata
masih belum maksimal
2. Tim Penggerak PKK Desa
a. Kegiatan TP PKK desa kurang maksimal
b. Sumber daya manusia TP PKK bidang administrasi masih minim
c. Sarana Prasarana Penunjang Kegiatan TP PKK belum memadai
3. Karang Taruna
a. Pelaksanaan kreasi seni Kurang maksimal
b. Kegiatan Karang Taruna Masih minim
c. Kepengurusan Karang taruna belum aktif
d. Sarana prasarana olah raga kurang memadai
4. Sekaa Truna
a. Pelaksanaan Porseni sekaa Truna Kurang maksimal
b. Kegiatan sekaa Truna Masih minim
c. Kepengurusan sekaa Truna belum aktif
d. Sarana prasarana olah raga kurang memadai
5. Hansip
a. Kegiatan dan Pelayanan Hansip masih kurang maksimal
b. Sarana Prasarana Penunjang Ketertiban dan keamanan masyarakat masih minim
6. Pecalang
a. Sarana Prasarana Pecalang untuk menunjang Ketertiban dan keamanan
masyarakat masih minim
7. Lembaga adat
a. Pelaksanaan Kegiatan adat masih kekurangan dana
b. Fasilitas Lembaga adat/tempat ibadah masih banyak yang rusak dan belum
tertata
c. Sarana Prasarana Lembaga adat dalam menunjang kegiatan adat masih minim
8. LPM
a. Sarana dan prasarana penunjang kegiatan LPM masih kurang memadai
b. SDM LPM masih kurang maksimal
9. Subak
a. Penurunan hasil pertanian
b. Pemenuhan kebutuhan air untuk areal petanian masih belum maksimal
c. Akses jalan transportasi menuju areal pertanian masih sulit untuk dilalui
10. Posyantu
a. Pemenuhan kebutuhan Gisi dan kesehatan balita belum optimal
b. SDM Kader Posyandu belum maksimal
c. Sarana prasarana penunjang Posyandu masih minim
11. Sekaa kesenian
a. Sarana Prasarana Penunjang kesenian Sekaan gong masih kurang maksimal
b. Sarana Prasarana Penunjang kesenian Sekaan santi masih kurang maksimal
c. Sarana Prasarana Penunjang kesenian Rejang Baris masih kurang maksimal
d. Sarana Prasarana Penunjang kesenian Topeng masih kurang maksimal
Permasalahan desa Tampaksiring memalui pengkajian dengan diagram kelembagaan
secara lebih rinci dapat dilihat pada lampiran III RPJMDes ini

BAB VIII
PROGRAM PEMBANGUNAN DESA
Dalam usaha mewujudkan misi dan visi Desa Tampaksiring 2020 – 2026, maka diperlukan
kebijakan. Kebijakan ini merupakan kerangka program-program desa (Perbekel) dan menjadi
pedoman bagi pemerintah desa merumuskan program--programnya beserta kegiatannya. Dasar
penentuan kebijakan tersebut adalah berdasarkan hasil dari kajian terhadap masalah yang didadapi
desa serta potensi yang dimiliki desa untuk mengatasi permasalahan yang ada, Permasalah tersebut
telah dikelompokkan (lampiran 4), diprioritaskan (lampiran 5) dan dilakukan pengkajian tindakan
pemecahan masalah (Lampiran 6) serta Penentuan Peringkat tindakan (lampiran 7) pada RPJMDes
ini.
Berdasarkan hal tersebut tersusunlah Kebijakan, Program dan Kegiatan Pembangunan Desa
Tampaksiring yang menjadi 4 (empat) Bidang Perencanaan Pembangunan Desa sesuai dengan
Permendagri No.114, Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa yang selanjutnya
menjadi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Tampaksiring Tahun 2020-2026
Adapun Bidang Perencanaan Pembangunan Desa Tampaksiring tersebut sebagai berikut :
1. Bidang penyelenggaraan pemerintahan desa antara lain:
a. Penetapan dan penegasan batas Desa;
Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di bidang ini antara lain :
1. Pemetaan Batas desa
2. Pembuatan Tapal Batas Desa
3. Pembutan Maket Peta Desa

b. Pendataan Desa;
Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di bidang ini antara lain :
1. Pendataan Penduduk Pendatang
2. Pendataan RTM
3. Pemutahiran Data Kependudukan
4. Pembuatan/pemutahiran profil desa

c. Penyusunan tata ruang Desa;


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di bidang ini antara lain :
1. Pembuatan Blue Print Pembangunan Kawasan Desa
2 Pembuatan Maket Peta Desa

d. Penyelenggaraan musyawarah Desa;


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di bidang ini antara lain :
1. Musyawarah Desa Rutin
2. Musyawarah Desa Khusus

e. Pengelolaan informasi Desa;


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di bidang ini antara lain :
1. Pengadaan Sarana dan prasarana Sistem Informasi desa memalui IT
2. Pembuatan Papan Statistik desa

f. Penyelenggaraan perencanaan Desa;


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di bidang ini antara lain :
1. Biaya Operasional Penyusunan RPJMDes
2. Biaya Operasional Penyusunan RKPDes
3. Biaya Operasional Penyusunan Desain dan RAB
4. Biaya Operasional Penyusunan APBedes

g. Penyelenggaraan evaluasi tingkat perkembangan pemerintahan Desa;


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di bidang ini antara lain :

h. Penyelenggaraan kerjasama antar Desa;


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di bidang ini antara lain :
1. Pembentukan / penguatan modal BUAD di Kecamatan
2. Pembentukan Kerjasama Antar Desa

i. Pembangunan sarana dan prasarana kantor Desa; dan


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di bidang ini antara lain :
1. Rehab/pemeliharaan Kantor Desa
2. Pengadaan Sarana dan Prasarana Mebelair
3. Pengadaan Sarana Prasarana Sound System
4. Pemeliharaan Rutin Kantor Desa

j. Kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa.


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di bidang ini antara lain :
1 Siltap dan Tunjangan Perbekel dan aparatur Desa
2 Honorarium Staf Desa
3 Honorarium PTPKD
4 Biaya ATK Pemerintah Desa
5 Biaya Operasional Rumah Tangga Pemerintah Desa
6 Biaya Operasional Kadus
7 Biaya Operasional TP PKK
8 Biaya Operasional Posyandu
9 Biaya Operasional Hansip
10 Biaya Operasional LPM
11 Biaya Operasional Pecalang
12 Biaya Operasional Seni dan Budaya
13 Biaya Operasional Lembaga Adat
14 Biaya Operasional Karang Taruna
15 Biaya Peringatan Hari Raya Nasional
16 Biaya Operasional Pemilihan Kepala dusun
17 Biaya Operasional Staf Sistem Informasi Desa
18 Prona untuk lahan Fasilitas umum
19 Prona untuk lahan pertanian
20 Prona untuk lahan permukiman

2. Bidang pelaksanaan pembangunan Desa antara lain:


a. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan infrasruktur dan lingkungan Desa antara
lain:
(1) jalan pemukiman;
Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Perkerasan Jalan Lingkungan Desa Tampaksiring
2 Pemeliharaan Jalan Utama Desa Tampaksiring
3 Penataan Taman dan Telajakan Jalan Utama Desa
4 Penataan Badan Jalan Utama Desa

(2) Jalan Desa antar permukiman ke wilayah pertanian;


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1 Perkerasan Jalan Menuju Areal Pertanian
2 Pembuatan dan penataan Jalan inspeksi saluran irigasi subak

(3) Pembangkit listrik tenaga mikrohidro ;


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1 Mengupayakan pembuatan pembangkit mikrohidro di sumber mata air besar

(4) Lingkungan permukiman masyarakat Desa; dan


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1 Penataan taman telajakan di lingkungan pemukiman masyarakat desa
2 Pengadaan tempat/gerobak sampah
3 Pemasangan Lampu penerangan Jalan lingkungan
4 Pembangunan Pos Keamanan Lingkungan di lingkungan banjar desa
Tampaksiring
5 Pembangunan dan pemeliharaan tempat pertemuan masyarakat banjar
6 Pengadaan Sarana dan prasaran balai banjar

(5) Infrastruktur Desa lainnya sesuai kondisi Desa.


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1 Pembangunan dan Penataan sarana Prasarana Lembaga Adat
2 Pembangunan dan Penataan Balai Masyarakat
3 Penataan Taman dan Telajakan Jalan Utama Desa
4 Pembangunan dan Penataan sarana dan oprasarana tempat ibadah
masyarakat
5 Pembangunan Lapanan Umum Desa
6 Pelebaran badan jalan utama desa Tampaksiring
7 Pembangunan trotar di sepanjang jalan utama desa
8 Penataan Lahan Parkir di lahan Fasilitas umum
9 Pembangunan jalan traking penunjang desa wisata
10 Penataan obyek wisata
11 Perbaikan saluran irigasi terseier subak
12 Pembangunan DPT pada tempat rawan longsor
13 Bantuan Bedah rumah Bagi RTM
14 Bantuan jamban bagi RTM
15 Pembangunan tempat MCK umum
16 Pembangunan dan rehabilitasi tempat ibadah

b. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan antara lain:
(1) Air bersih berskala Desa;
Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Pemeliharaan PAM Swadaya Desa
2. Pembangunan Instalasi Pelengkap untuk mendukung PAM swadaya Desa

(2) Sanitasi lingkungan;


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1 Pembuatan dan Pemeliharaan saluran drainase/gorong gorong jalan
lingkungan banjar
2 Pembuatan dan Pemeliharaan saluran drainase/gorong gorong jalan Utama
Desa
3 Penataan dan Pemeliharaan Daerah Aliran Sungai

(3) Pelayanan kesehatan Desa seperti posyandu; dan


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Pengadaan sarana dan prasarana Penunjang kesehatan masyarakat
2. Pengobatan geratis bagi lansia
3. Penyuluhan kesehatan bagi masyarakat
4. Pemberian PMT bervariasi untuk peningkatan gizi balita ( pencegahan Stunting )

(4) Sarana dan prasarana kesehatan lainnya sesuai kondisi Desa.


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Pengadaan Sarana dan prasarana Mobil Ambulance Desa

c. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan dan


kebudayaan antara lain:

(1) Taman bacaan masyarakat;


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Pembangunan, pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Prasarana
Perpustakaan Desa

(2) Pendidikan anak usia dini;


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Peningkatan Sarana dan Prasarana belajar dan bermain TK
2. Pembentukan dan Pembangunan PAUD
3. Peningkatan Sarana dan Prasarana belajar dan bermain PAUD
4. Pemberian insentip bagi Guru PAUD/TK

(3) Pengembangan dan pembinaan sanggar seni; dan


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Pembinaan dan Peningkatan sarana dan Prasarana Seni Tabuh
2. Pembinaan dan Peningkatan sarana dan Prasarana Seni Tari
3. Pembinaan dan Peningkatan sarana dan Prasarana Seni Pesantian

(4) Sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan lainnya sesuai kondisi Desa.
Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Pengadaan Mebelair Untuk SD di Desa Tampaksiring
2. Pembuatn Tembok Penyengker SD di desa Tampaksiring
3. Pembangunan Ruang Kelas baru SD di desa Tampaksiring
4. Pembangunan Gedung Perpustakaan SD di desa Tampaksiring

d. Pengembangan usaha ekonomi produktif serta pembangunan,pemanfaatan dan


pemeliharaan sarana dan rasarana ekonomi antara lain:
(1) Pasar Desa;
Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Pembangunan dan Penataan Pasar Desa
2. Pembangunan dan Penataan Los Pasar Desa

(2) Pembentukan dan pengembangan BUM Desa;


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Pembentukan/penguatan serta Penataan BUMDes
2. Pembangunan dan Peningkatan sarana dan prasarana gedung BUMDes

(3) Penguatan permodalan BUM Desa;


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Penambahan dan penguatan Modal BUMDes

(4) Pembibitan tanaman pangan;


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Bantuan Benih Padi dan Palawija
2. Pembuatan Demplot-Demplot Pertanian dan tanaman pangan

(5) Penggilingan padi;


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Pembangunan dan Pengadaan Mesin Giling Padi Desa

(6) Pengelolaan usaha hutan Desa;


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Reboisasi Lahan di sepanjang DAS Petanu dan Pakerisan

(9) Kolam ikan dan pembenihan ikan;


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Pembentukan Kelompok Usaha Perikanan
2. Bantuan Dana usaha bagi kelompok peternak ikan
3. Bantuan Sarana Prasarana Kolam dan Pembenihan Ikan

(10) Kandang ternak;


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Bantuan Kandang Ternak bagi kelompok ternak
2. Bantuan bibit bagi kelompok ternak
3. Bantuan Pakan dan kesehatan bagi kelompok ternak

(11) Instalasi biogas;


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Pembangunan Sarana dan prasarana Istalasi biogas

(12) Sarana dan prasarana ekonomi lainnya sesuai kondisi Desa.


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :

e. Pelestarian lingkungan hidup antara lain:

(1) Penghijauan;
Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Penanaman Tanamaman Hias di telajakan jalan utama desa dan jalan
lingkungan desa
2. Reboisasi Lahan di sepanjang DAS Pekerisan dan Petanu dan lahan non
produktif

(2) Pembuatan terasering;


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Pembuatan terasering pada lahan produktif dengan keadaan rawan longsor

(3) Perlindungan mata air;


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Penataan dan perlindungan sumber mnata air
2. Pembuatan akses jalan menuju sumber mata air

(4) Pegiatan lainnya sesuai kondisi Desa.


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Pengadaan sarana dan prasarana Penunjang Kebersihan Lingkungan

3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan antara lain:


a. Pembinaan lembaga kemasyarakatan;
Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1 Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas TP PKK
2 Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Posyandu
3 Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Hansip
4 Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Pecalang
5 Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Karang Taruna
6 Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Sekaa Seni
7 Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas LPM

b. Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban;


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Pembangunan Pos Pecalang
2. Pembangunan Pos Hansip
3. Pengadaan Sarana prasarana Penunjang ketertiban dan keamanan desa

c. Pembinaan kerukunan umat beragama;


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Penyusunan , Pembinaan dan Pelatihan terkait Awig awig/ perarem desa Adat
2. Pembinaan dan Pelaksanaan Pesraman bagi anak anak usia sekolah

d. Pengadaan sarana dan prasarana olah raga;


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Pengadaan sarana dan Prasarana Olahraga bagi masyarakat di desa
Tampaksiring
2. Penataan lapangan olahraga di masing masing banjar

e. Pembinaan lembaga adat;


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas pengurus lembaga adat
2. Pembinaan dan Peningkatan kesejahteraan Pemuka Agama
3. Pembinaaan Pecalang desa adat
4. Pembinaan dan Peningkatan Klapasitas kelompok subak

f. Pembinaan kesenian dan sosial budaya masyarakat; dan


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Pelaksanaan porseni Desa
2. Pembinaan kelompok kelompok kesenian

g. Kegiatan lain sesuai kondisi Desa.


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Bantuan Bagi Penderita cacat
2. Bantuan kesehatan bagi lansia
3. Pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat kurang mampu
4. Bantuan bagi anak yatim piatu
5. Bantuan Bea siswa bagi siswa berprestasi

4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat antara lain:


1. Pelatihan usaha ekonomi, pertanian, perikanan dan perdagangan;
Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Pelatihan Pengolahan sampah Organik dan Anorganik
2. Pelatihan Pengolahan dan pemasaran hasil produksi pertanian, perikanan
3. Pelatihan Manajemen koperasi

2. Pelatihan teknologi tepat guna;\


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Pelatihan Pembuatan Mesin Penetas Telur
2 Bantuan bibit Ternak unggul
3 Bantuan traktor bagi petani
4 Bantuan alat Dores
5 Bantuan Alat Saprodi
6 Pelatihan Pembenihan bibit ikan unggul

3. Pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan bagi kepala Desa, perangkat Desa, dan Badan
Pemusyawaratan Desa;
Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Peningkatan Kapasitas Perangkat Desa, Kades dan BPD di bidang IT
2. Peningkatan Kapasitas Pemerintah desa, Kades dan BPD di bidang Pengelolaan
Keuangan Desa
3. Peningkatan Kapasitas Pemerintah desa, Kades dan BPD di bidang Peraturan
desa Desa
4. Peningkatan Kapasitas Pemerintah desa, Kades dan BPD di bidang Perencanaan
Pembangunan Desa

4. Peningkatan kapasitas masyarakat, antara lain:


(1) Kader pemberdayaan masyarakat Desa;
Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kader Teknik desa
2. Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu
3. Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kader TP PKK
4. Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kader LPM
5 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kader Jumantik
6 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kader Siaga Aktif

(2) Kelompok usaha ekonomi produktif;


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Pelatihan Usaha Industri Rumah Tangga
2. Pelatihan Kelompok Usaha Ternak
3. Pelatihan Kelompok Uasaha Perikanan
4 Bantuan dana pengembngan koperasi dan UKM
5 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengurus Koperasi
6 Bantuan Sarana dan Prasaran Kolompok Pengerajin

(3) Kelompok perempuan,


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Pelatihan Salon dan Spa
2. Pelatihan pembuatan makanan ringan
3. Pelatihan dan Peningkatan keterampilan serati banten
4. Pelatihan Mejarit
5. Pelatihan Pengolahan sampah Organik dan Anorganik

(4) Kelompok tani,


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Penyuluhan dan Pelatihan Peningkatan Hasil Pertanian
2. Penyuluhan dan Pelatihan Peningkatan Hasil Perikanan
3. Penyuluhan dan Pelatihan Peningkatan Hasil Peternakan
(5) Kelompok masyarakat miskin,
Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Pelatihan Pembuatan Makanan Ringan
2. Pelatihan menjarit
3. Pelatihan Kewirausahaan
4. Pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT )

(6) Kelompok pengrajin,


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Pelatihan Seni Ukir
2 Pelatihan Seni Lukis
3 Pelatihan Seni Interior

(7) Kelompok pemerhati dan perlindungan anak,


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pemerhati dan Perlindungan anak

(8) Kelompok pemuda


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Pelatihan Bahas asing
2. Pelatihan Perbengkelan

(9) Kelompok lain sesuai kondisi Desa


Rencana Kegiatan Pembangunan Jangka Menengah Desa di sub bidang ini antara lain :
1. Pelatihan Paralegal

BAB IX
PENUTUP

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Tampaksiring, Kecamatan Gianyar, Kabupaten


Gianyar, Tahun 2020. – 2026, merupakan Dokumen Perencanaan Pembangunan bagi Desa
Tampaksiring, sebagai tindak lanjut dari proses penggalian masalah dan potensi serta
Tampaksiring seluruh masyarakat desa dan disusun secara partisipatif dengan melibatkan seluruh
komponen masyarakat melalui berbagai tahapan. Dalam Visi dan Misi pembangunan Desa
Tampaksiring, yaitu “ MEWUJUDKAN TAMPAKSIRING HEBAT, MENUJU DESA YANG
MANDIRI, DEMOKRATIS DAN SEJAHTERA”
yang kemudian diterjemahkan menjadi kebijakan pembangunan desa dan dituangkan kedalam
program-program pembangunan desa. RPJM Desa ini juga merupakan pedoman pembangunan
dalam periode 6 (enam) tahun kedepan yang akan diterjemahkan menjadi Rencana Kerja
Pembangunan Desa dalam setiap tahunnya, dalam upaya mewujudkan Visi pembangunan desa
yang dicita-citakan.

1. Pedoman Transisi
RPJM Desa yang telah ditetapkan akan menjadi pedoman pelaksanaan Pembangunan desa
tahun 2020 – 2026.Dan mulai efektif pada perencanaan pembangunan Desa Tahun Anggaran
2021.

2. Kaedah pelaksanaan

Secara operasional RPJM Desa dituangkan menjadi program tahunan yang disebut Rencana
Kerja Tahunan Desa (RKPDes). RKPDes menjadi acuan dalam menyusun APBD Desa.
Secara teknis RPJM desa tahun 2020 -2026 menjadi pedoman pelaksanaan musyawarah
perencanaan pembangunan desa (Musrenbang Desa) dilaksanakan di tingkat desa atau
kelurahan. Selanjutnya hasil Musrenbang Desa akan diprioritaskan di Musrenbang Kecamatm
yang secara simultan akan dijadikan bahan penyusunan PKPD Kabupaten Gianyar.

Demikian hasil kajian RPJM Desa Tampaksiring, Kecamatan Gianyar, Kabupaten


Gianyar, Tahun 2020 s/d 2026 ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan seluruh
masyarakat Desa Tampaksiring sesuai dengan misi yang diemban dan mewujudkan Visi
pembangunan Desa Tampaksiring.

Ditetapkan di Tampaksiring
pada tanggal 14 Mei 2020
PERBEKEL TAMPAKSIRING

I MADE WIDANA

SUSUNAN LAMPIRAN RPJM


1. RPJM Desa
2. Penentuan peringkat tindakan
3. Pengkajian tindakan pemecahan masalah
4. Penentuan tingkat masalah
5. Pengelompokan masalah
6. Daftar anatomi RTS
7. a. Daftar masalah dan potensi peta Sosial
b. Daftar masalah dan kalender musim
8. SK.Tim Penysun
Catatan :
Lampiran Dokumen proses seperti
- Daftar hadir
- Berita acara
- Dokumentasi
- Lain-lain selain yang tertera diatas dibuatkan dokumen tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai