Anda di halaman 1dari 34

DOKUMEN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA


MENENGAH DESA (RPJM-DESA)
TAHUN 2016 – 2019

PEMERINTAH DESA PASANG


KECAMATAN MAIWA
KABUPATEN ENREKANG
PROVINSI SULAWESI SELATAN
NASKAH
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DESA

(RPJM-Des)

DESA PASANG

KECAMATAN MAIWA
KEBUPATEN ENREKANG
PROVINSI SULAWESI SELATAN
PERIODE 2016-201
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................................i
DAFTAR TABEL.................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................iii
PERDES RPJMDES.....................................................................iv
SURAT PENETAPAN BPD.............................................................v
SK TIM PENYUSUN.....................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.......................................................1
1.2. Landasan Hukum..................................................3
1.3. Pengertian..............................................................6

BAB II PROFIL DESA .....................................................................9


2.1. Kondisi Desa..........................................................9
2.1.1. Sejarah Desa................................................9
2.1.2. Demografi.....................................................9
2.2. Kondisi Pemerintah Desa.....................................11
2.2.1. Pembagian Wilayah Desa............................11
2.2.2. Struktur Organisasi Pemerintah Desa........12

BAB III POTENSI DAN MASALAH..................................................13


3.1. Potensi.................................................................13
3.2. Masalah...............................................................14

BAB IV RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA. 17


4.1. Visi dan Misi........................................................17
4.1.1. Visi..........................................................17
4.1.2. Misi..........................................................17
4.2. Kebijakan Pembangunanan.................................18
4.2.1. Arah Kebijakan Pembangunan Desa .......18
4.2.2. Program Pembangunan Desa...................19
4.2.3. Strategi Pencapaian.................................22

BAB V PENUTUP...........................................................................24
Lampiran :
1. Matriks Rencana Pembangunan Jangka menengah Desa
(RPJMDes)
2. Peta Sosial Desa
3. Tabel Hasil kajian data potensi, masalah dan tindakan
pemecahan masalah
4. Berita acara dan daftar Hadir Musrenbang RPJMDes
5. Berita acara pengesahan oleh BPD
6. SK Tim Penyusun
7. Foto kegiatan
LAMPIRAN : PERATURAN DESA PASANG
TENTANG : PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH DESA PASANG NOMOR 01 TAHUN
2015-2020
NOMOR : 01 TAHUN 2016
TANGGAL : 2 Februari 2016

BAB  I

P E N D A H U L U A N 

1.1 Latar Belakang 

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa


mengatur bahwa pemerintah desa wajib menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Desa, mengatur bahwa
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes)
disusun dengan berpedoman kepada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Enrekang dan
memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Kabupaten Enrekang. Dokumen RPJMDes
wajib dibuat oleh Pemerintah Desa yang telah melakukan
pemilihan Kepala Desa secara langsung dalam rangka tetap
menjaga kesinambungan pembangunan desa. RPJMDes
periode 2016-2019 disusun berdasarkan penjabaran Visi, Misi
dan Kebijakan Program Kepala Desa terpilih, serta
perkembangan aspirasi masyarakat Desa Pasang

RPJMDes ini bukan hanya merupakan penjabaran ke


dalam program-program pembangunan sektor yang akan
dilakukan oleh Pemerintah Desa Pasang saja, tetapi juga
merupakan program pembangunan wilayah yang akan
dilaksanakan oleh semua pihak yang terlibat dalam proses
pembangunan di Desa Pasang Artinya, RPJMDes ini
merupakan perwujudan komitmen pemerintah, swasta, dan
masyarakat di Desa Pasang dalam upaya pembangunan yang
akan dilaksanakan secara bersama dalam jangka waktu enam
tahun ke depan. 

RPJMDes ini menjadi acuan utama dalam penyusunan


Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP-Des) dan Kebijakan
Umum Anggaran (KUA) yang merupakan dasar penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB-Des) Pasang.
sebagai upaya pencapaian tujuan dan sasaran dalam kerangka
mencapai Visi dan Misi Desa Pasang

RPJMDes mencakup strategi pembangunan desa,


kebijakan umum, program dan kegiatan prioritas yang bersifat
indikatif terfokus pada: Pertama, aspirasi dan kepentingan
segenap masyarakat Desa Pasang; Kedua, mengikuti
perkembangan zaman; dan Ketiga, berorientasi pada tindakan
adaptif. 

Penyusunan RPJM-Des 4 Tahun 2016-2019 bertujuan


untuk merumuskan kebijakan dan program pembangunan
dengan mengakomodir berbagai kepentingan dan aspirasi
segenap lapisan masyarakat, sehingga lebih memantapkan
pencapaian Visi Kepala Desa Pasang, yakni "Terwujudnya Desa
Pasang yang Maju, Aman, Sejahtera, Rejilius yang Berbudaya
dan Bermartabat"  Di samping itu, RPJMDes Desa Pasang
bertujuan untuk :

(1) Mewujudkan perencanaan pembangunan sesuai dengan


kebutuhan masyarakat.

(2) Menciptakan rasa memiliki dan tanggungjawab


masyarakat terhadap program pembangunan.

(3) Memelihara dan mengembangkan hasil-hasil


pembangunan.

(4) Menumbuhkembangkan dan mendorong peran serta


masyarakat dalam pembangunan desa.

Penyusunan RPJMDes .Desa Pasang dimaksudkan :


skala prioritas yang lebih tajam agar menjadi
indikatorperencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan
pengawasan pembangunan;

(2) Tersedianya rumusan program pembangunan yang akan


dilaksanakan di Desa Pasang;

(3) Menjadi bahan dalam penyusunan RKPDes dan APBDes;

(4) Mewujudkan komitmen bersama antara Pemerintah


Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan
masyarakat terhadap program-program pembangunan
desa yang akan dibiayai melalui APBDes ;

Untuk menjaga kesinambungan pembangunan, maka


rumusan visi dan misi serta berbagai kebijakan strategis
lainnya yang ditetapkan, dikaji lebih jauh tingkat relevansinya
dengan aspirasi masyarakat serta kondisi Desa Pasang pada
saat ini. Hasil kajian tersebut bermuara pada perumusan visi
dan misi serta strategi dasar pembangunan Desa Pasang dalam
jangka waktu 2016- 2019.

Pendekatan yang diuraikan di atas pada dasarnya


merupakan wujud dari pendekatan teknokratik yang kemudian
disempurnakan dengan menyerap aspirasi masyarakat melalui
pendekatan partisipatif yang dihimpun pada saat Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) yang
digagas secara bertahap melalui Pengkajian Keadaan Desa (PKD)
pada tiga dusun se Desa Pasang

RPJMDes Desa Pasang sebagaimana hasil dari


pendekatan yang disebutkan di atas telah melalui pembahasan
secara mendalam dan mendapat persetujuan oleh Badan
Permusyawatan Desa (BPD) Pasang

1. 2 Landasan Hukum 

Landasan hukum RPJMDes 4 tahun 2016 – 2019 terdiri


dari Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Presiden, Peraturan Menteri, Surat Edaran Menteri, Peraturan
Daerah Provinsi, dan Peraturan Daerah Kabupaten, yaitu :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang


Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang


Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4389);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang


Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4700);

8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang


Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4725);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang


Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988
Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3373);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang


Pedoman Pembinaan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang


Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang


Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4817);

14. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun


2007 Tentang Pengesahan, Pengundangan dan
Penyebarluasan Peraturan Perundang-Undangan;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007


tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan ;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007


tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat ;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007


tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data
Profil Desa/Kelurahan ;

18. Undang undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5539);

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014


tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa ( Lembaran
Negaran Republik Indonesia tahun 2014 Nomor 166,
tambahan lembaran negara Republik Indonesia Nomor
4916)

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014


tentang Pemilihan Kepala Desa

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014


tentang Pengelolaan Keuangan Desa

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014


tentang Pedoman Pembangunan Desa ;

23. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal


dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman
Kewenangan berskala Desa

24. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal


dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa
25. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi Nomor 3 Tahun 2015 tentang
Pendampingan Desa

26. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal


dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2015 tentang
Penetapan Prioritas Dana Desa Tahun 2015

27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007


tentang Pendataan Program Pembangunan
Desa/Kelurahan ;

28. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 414.2 /


1408 / PMD Tanggal 31 Maret 2010 tentang Petunjuk
Teknis Perencanaan Pembangunan Desa.

29. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang


Peraturan pelaksanaan Undang Undang No 6 tahun 2014
Tentang Desa ( Lembaran Negaran Republik Indonesia
tahun 2014 Nomor 7, tambahan lembaran negara
Republik Indonesia Nomor 5495)

30. Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2015 tentang


revisi peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014
tentang peraturan pelaksanaan Undang undang No 6
Tahun 2014 Tentang Desa( Lembaran Negaran Republik
Indonesia tahun 2014 Nomor 7, tambahan lembaran
negara Republik Indonesia Nomor 5495)

31. Peraturan pemerintah No 60 tahun 2014 tentang dana


Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara ( Lembaran Negaran Republik Indonesia
tahun 2014 Nomor 168, tambahan lembaran negara
Republik Indonesia Nomor 5558)

32. Peraturan pemerintah No 22 tahun 2015 tentang revisi PP


No 60 tahun 2014 tentang dana Desa yang bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(Lembaran Negaran Republik Indonesia tahun 2014
Nomor 168, tambahan lembaran negara Republik
Indonesia Nomor 5558)
33. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10
Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-
2028 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2008, Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 243)

34. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Sistim


Perencanaan Partisipatif Pembangunan Daerah
Kabupaten Enrekang;

35. Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 14 Tahun


2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (Kabupaten enrekang) Tahun 2008-2028;

36. Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 7 Tahun


2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (Kabupaten enrekang) Tahun 2014-2018;

1.3 Pengertian 

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :

(1) Pemerintahan Desa adalah Pemerintah Desa Pasang dan


Badan Permusyawaratan Desa Pasang

(2) Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan perangkat


desa.

(3) Peraturan Desa adalah semua peraturan yang ditetapkan


oleh Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa
(BPD).

(4) Keputusan Kepala Desa adalah semua keputusan yang


bersifat mengatur dan merupakan pelaksanaan dari
peraturan desa dan kebijaksanaan Kepala Desa yang
menyangkut pemerintahan, pembangunan, dan
kemasyarakatan.

(5) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang


selanjutnya disingkat RPJMDes adalah dokumen
perencanaan untuk periode lima (5) tahunan yang
memuat arah kebijakan pembangunan desa, arah
kebijakan keuangan, kebijakan umum, dan program
disertai dengan rencana kerja.

(6) Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya


disingkat RKPDes adalah dokumen perencanaan untuk
periode 1 (satu) tahun yang merupakan penjabaran dari
RPJMDes yang memuat rancangan kerangka ekonomi
desa dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan
yang dimutahirkan, program prioritas pembangunan
desa, rencana kerja dan pendanaan serta prakiraan

maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah


desa maupun yang ditempuh dengan mendorong
partisipasi masyarakat dengan mengacu kepada Rencana
Kerja Pemerintah (RKP).

(7) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang selanjutnya


disingkat LPM adalah lembaga yang dibentuk oleh
masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan
mitra pemerintah desa dalam memberdayakan
masyarakat.

(8) Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa yang selanjutnya


disingkat KPMD adalah anggota masyarakat desa yang
memiliki pengetahuan dan kemauan untuk
menggerakkan masyarakat berpartisipasi dalam
pemberdayaan masyarakat dan pembangunan
partisipatif.

(9) Profil Desa adalah gambaran menyeluruh tentang


karakter desa yang meliputi data dasar keluarga, potensi
sumberdaya alam, sumberdaya manusia, kelembagaan,
sarana dan prasarana serta perkembangan kemajuan
dan permasalahan yang dihadapi desa.

(10) Alokasi Dana Desa yang selanjutnya disingkat ADD


adalah dana yang dialokasikan oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota untuk desa yang bersumber dari bagian
dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang
diterima oleh Kabupaten/Kota.
(11) Bencana alam adalah bencana yang ditimbulkan oleh
keadaan alam yang menimbulkan kerugian bagi
masyarakat, sedangkan keadaan darurat adalah kondisi
sosial ekonomi masyarakat yang berakibat fisik dan
psikis.
BAB II
PROFIL DESA

2.1. Kondisi Desa


2.1.1. Sejarah Desa
Sejak dahulu kala peradaban di Pasang sudah mulai ada,
sebagai bukti kuat adalah adanya Situs-situs bersejarah yang diakui
secara local oleh masyarakat dan sampai saat ini kegiatan pesta Adat
“ Maccera Manurung “ sebagai bagian yang tak terpisahkan masih
tetap dilestarikan secara turun temurun. Kegiatan ini diperingati
sebagai momen untuk mengenang kembali semua “ Pappasan “ yang
dibawah oleh Puang Manurung ( Pesan-pesan leluhur ), yang intinya
bermakna petyuah bagaiman manusia ( mahluh termulia )
berinteraksi terhadap sesama manusia dan berinteraksi terhadap
alam lingkungan ( hewan dan tumbuhan ) yang dikenal dengan
istilah “ Tallu lolo “ Karena inilah yang membutuhkan pengaturan
perkembangan dan pertumbuhannya ( Kabakkaran ).
Kehadiran Puang Manurung di Buttu Pasang untuk
menyampaiakan “ Pappasan “ meletakkan dasar dan menjadi acuan
penyelenggaraan kehidupan yang teratur damn bijak sana, sebagai
sebuah bentuk peradaban manusia mulai hidup dalam keteraturan
yang beradab dalam lingkaran Komunitas Adat Pasang Sa Pasang.
Dengan Pappasan ini pula yang dimaknai oleh generasi
selanjutnya yang menjadi dasar dan alasan kampung ini diberi nama
“ Pasang “ yang sekarang ini menjadi Desa Pasang.
Tabel 1. Alur sejarah Perkembangan Pemerintahan Desa Pasang

TAHUN KEJADIAN KEJADIAN


KEJADIAN BAIK BURUK

1962-1964 Untuk pertama kalinya


dibentuk Pemerintahan
yang disebut Kapala
Kombong dengan
menunjuk TJAMBO
Sebagai Kepala dan
ACHMAD B. Sebagai wakil
Kampong
1964 - 1965 Pasang dijadikan Desa
Persiapan, dengan
menunjuk TJAMBO
sebagai pelaksana tugas
Kepala Pemerintahan dan
M.ARSYAD selaku
sekertaris
1965 - 1967 Oleh karena Pel;aksana
tugas kepala Pemerihan
yaitu TJAMBO meninggal
Dunia pada tahun 1967,
maka diangkatlah
M.ARSYAD sebagai
Karetaker Kepala Desa.
1967 - 1975 Untuk pertama kalinya
Desa Pasang melakukan
Pemelihan langsung
Kepala Desa dan yang
terpilih sebagai Kepala
Desa adalah M.ARSYAD
1975 - 1983 Karena prestasi
Pembangunan yang telah
dicapai dan keberhasilan
memimpin Pemerintahan
yang kondusif, maka
M.ARSYAD kembali
dipercayakan untuk
memimpin Desa Pasang
melalui penunjukan
langsung.
1983 - 1994 LANTANG terpilih sebagai Banjir besar yang
Kepala Desa yang kedua mengakibatkan
melalui pemilihamn banyak tanaman
langsung yang demokratis petani gagal
diikuti oleh Empat
Kandidat yaitu :
DAHLAN,M
A.PARALLANGI,
M.ARSYAD, LANTANG
yang juga merupakan
pemilihan langsung yang
kedua
1994 -2001 Kembali M.ARSYAD Kemarau yang
memimpin Pemerintahan mengakibatkan
sebagai Kepala Desa tanaman kering
melalui pemilihan
langsung yang ketiga,
setelah beliau selama
delapan tahun diangkat
menjadi Lurah pada
Kelurahan Bangkala pada
Pemilihan ini diikuti oleh
tiga kandidat yaitu :
H.M.ARSYAD, KALU dan
DAHLAN . Pada periode
ini, tepatnya tahun 1996
Desa Pasang mengalami
pemekaran Desa dengan
terbentuknya Desa baru
yaitu Desa Palakka
2001 - 2006 Melalui pemilihan
langsung yang ke Empat
kembali M.ARSYAD
terpilih menjadi Kepala
Desa yang ke 5 setelah
mengungguli H. SULERI
dan ANWAR,K
2007 – 2013 Awal tahun 2007 Banjir besar dan
dilaksanakan pemilihan longsor yang
Kepala Desa yang ke Lima mengakibatkan
berlangsung sangat banyak tanaman
Demokratis diikuti oleh petani gagal panen
tiga kandidat yaitu : dan ada ternak yang
RUSTAN ARSYAD, hanyut dibawa
KAMARUDDIN,A.Md dan bnanjir
MUHAMMAD SYAKUR, SP

2013 - 2019 Awal tahun 2013


dilaksanakan Pemilihan
Kepala Desa yang ke
Enam, berlangsung
sanagat Demokratis
diikuti oleh Dua Kandidat
yaitu : MUHAMMAD
SYAKUR,SP dan RUSTAN
ARSYAD sampai sekarang

2.1.2. Geografis & Demografi


a. Geografis
Desa Pasang terletak 12 KM dari Ibukota Kabupaten
Enrekang, atau 24 Km dari Ibukota Kecamatan Desa
Pasang dengan luas wilayah seluas ± 10,69 KM2,
dengan batas-batas sebagai berikut :
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kel. Lewaja
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Paladang
 Sebelah Timur berbatasan dengan desa Matajang
 Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Palakka
b. Iklim
Keadaan iklim di Desa Pasang terdiri dari : Musim
Hujan, kemarau dan musim pancaroba. Dimana
musim hujan biasanya terjadi antara Bulan Januari
s/d Juni, musim kemarau antara bulan Juli s/d
Oktober, sedangkan musin pancaroba antara bulan
November/d Desember.

c. Tingkat Pendidikan
Tabel 2 : Tingkat Pendidikan
TDK TAMAT SD SD SMP SLTA SARJANA
183 210 167 164 61

d. Mata Pencaharian
Tabel 3 : Mata Pencaharian
PETANI/ PEDAGANG PNS BURUH
TAMBAK
415 25 22 75

e. Pola Penggunaan Tanah


Pola penggunaan tanah umumnya digunakan sebagai
lahan persawahan, Peternakan,perkebunan dengan
panen musiman dan Holtikultura.
f. Kepemilikan Ternak
Tabel 4 : Kepemilikan Ternak
Ayam/Itik Sapi Kerbau Kuda Kambing Lain-lain
3165 535 - - 15 12

g. Sarana dan Prasarana Desa


Tabel 5 : Sarana / Prasarana Desa
Kantor Kantor Jalan Jalan Jalan
Baruga Masjid Sekolah
BPD Desa Kabupaten Kecamatan Desa
- 1.Bh 1.Bh 7Km - 10,5Km 3 unit 3 Bh
2.2. Kondisi Pemerintahan Desa
2.2.1. Pembagian Wilayah Desa

(Jumlah Penduduk/KK, Jiwa, RTM =97 KK , RTSM = 20 KK ,


Non RTM = 94 KK)
Tabel 1. Jumlah Penduduk Sesuai dengan Dusun/Lingkungan
JUMLAH JIWA KEPALA
NO NAMA DUSUN
L P TOTAL KELUARGA
1. Dusun Pasang 256 215 471 108

2. Dusun Palau 103 99 202 48

3. Dusun Saluajo 115 115 230 55

Jumlah 474 429 903 211

Catatan jumlah Penduduk 957 jiwa

2.2.2 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa

SKEMA : SOPD DESA PASANG KECAMATAN MAIWA


KABUPATEN ENREKANG

KETUA BPD Kepala Desa


MUSTAKIM RUSTAN
ARSYAD
SEKDES
ANWAR

Kaur
Kasi Kasi Kesra Kasi Keuangan
Pemerintah Rahmat Pelayanan NURSAMSI
Masriani Alamsyah Rosdiana

Kadus Kadus Kadus


Pasang Palau Saluajo
NATSIR PADANRANG ALIMUDDIN

BAB III
POTENSI DAN MASALAH

3.1. Potensi

Dengan melihat perkembangan lingkungan strategis dan


potensi Desa Pasang yang dapat dijadikan landasan dalam
perumusan strategi untuk mendukung keberadaan agenda
utama pembangunan lima tahun yang akan datang adalah :
a. Sumberdaya Manusia
Semakin tumbuhnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya pendidikan terbukti bahwa sudah banyak
pemuda dan warga yang melanjutkan pendidikan sampai
Perguruan Tinggi bahkan sudah ada beberapa
diantaranya yang menyandang gelar sarjana dari
berbagai jurusan.

Ekonomi (biaya) menjadi alasan utama penyebab


tingginya angka putus sekolah di kalangan anak usia
sekolah khusus jenjang Perguruan Tinggi. Hal ini
menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah Desa
Pasang dalam meraih visi cerdas.

b. Demografi

Jumlah penduduk 903 jiwa termasuk jumlah yang


besar bagi ukuran suatu desa. Penduduk yang
jumlahnya besar akan menjadi satu kekuatan/potensi
pembangunan bilamana memiliki kompetensi
sumberdaya manusia. Komposisi perbandingan jumlah
laki-laki dengan perempuan adalah hampir seimbang
(1.02:1.).

Pertumbuhan penduduk yang tidak stabil setiap


tahun, di satu sisi menjadi beban pembangunan karena
ruang gerak untuk produktivitas masyarakat makin
rendah, apalagi jika tidak diikuti peningkatan pendidikan
yang dapat menciptakan lapangan kerja. Memang tidak
selamanya pertambahan penduduk membawa dampak
negatif, malahan menjadi positif jika dapat diberdayakan
secara baik untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

Kondisi ketenagakerjaan yang harus mendapatkan


perhatian dan penanganan secara komprehensif adalah
terjadinya peningkatan angka usia kerja setiap
tahunnya.

Pertumbuhan angkatan kerja yang memasuki


dunia kerja di mana dari angkatan kerja yang mencari
kerja tersebut tidak dapat terserap pada lapangan kerja
yang tersedia khususnya dalam konteks hubungan kerja
(bekerja di sektor pemerintah atau di sektor
swasta/perusahaan), karena memang daya serap dari
sektor-sektor tersebut sangat terbatas, sehingga sebagai
“katup pengaman” harus dapat dikembangkan sebagai
potensi atau peluang bekerja terbuka luas melalui kerja
mandiri/wirausaha (sektor ekonomi non formal).

c. Pertanian,Perkebunan dan Peternakan

Lahan pertanian berupa lahan sawah yang subur


seluas sekitar 130. ha yang terbentang luas tersebar di
setiap dusun. Hal ini berpotensi untuk dapat
meningkatkan jumlah produksi pertanian dengan cara
intensifikasi budidaya dengan sentuhan tekn ologi yang
tepat.

Jenis ternak yang berpotensi dikembangkan adalah


unggas (bebek dan ayam) dan ternak besar (sapi, kerbau,
kuda, dan kambing).

Sedangkan lahan Perkebunan yang cukup luas


disetiap sudut dusun di desa Pasang

d. Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana sosial yang ada yaitu ;


Sarana pendidikan berupa Sekolah TK 1 Unit,SDN 1 unit
dan SMP 1 Unit serta sarana kesehatan berupa Pustu
permanen 1 unit dan Posyandu 2 unit, serta Masjid 3
Unit.

3.2. Masalah

Setelah mengidentifikasi masukan-masukan seluruh


elemen masyarakat Desa Pasang dan pihak lain yang
berkepentingan maka dapat dirumuskan beberapa masalah :

1. Sarana dan Prasarana Jalan ; Perawatan jalanan poros dan


lorong yang sangat terlambat dibanding yang seharusnya,
juga masih minimnya jumlah jalanan usaha tani.
2. Sarana dan Prasarana Pendidikan ; Belum tersedia SD
unggulan dan SMA, belum ada Perpustakaan Umum dan
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Masih tingginya
angka putus sekolah dan kurangnya kesadaran
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

3. Sarana dan Prasarana Ekonomi ; Belum tersedia pasar


Koperasi. Pendapatan perkapita masih rendah dan
kurangnya minat/jiwa wirausaha.

4. Sarana dan Prasarana Sosial kemasyarakatan, Pemuda dan


Olahraga ; Belum tersedia ruang serbaguna, belum ada
lapangan olahraga yang refresentatif. Masih tinggi angka
pengangguran dan masih ditemukan adanya keluarga
miskin.

5. Sarana dan Prasarana Kesehatan ; Belum maksimalnya


pemanfaatan Pustu dan Posyandu, Pelayanan kesehatan
terhadap kelompok balita dan usia lanjut termasuk keluarga
miskin belum memuaskan. Belum ada tindakan nyata
terhadap usaha peningkatan gizi masyarakat termasuk
kelompok usia anak sekolah.

6. Kesadaran beragama, berdemokrasi, dan kondisi


keamanan ; Masih minim pelaksanaan syariat agama. Masih
tabuh atau rendahnya pemahaman akan arti pentingnya
sebuah perbedaan pendapat.

7. Kelembagaan Masyarakat ; Minimnya perhatian dan minat


masyarakat terhadap kelembagaan masyarakat desa. Belum
maksimalnya potensi kelompok-kelompok tani yang sudah
terdaftar begitupula kelompok perempuan yang masih harus
dibina dan dikembangkan, serta belum tersedianya
gedung/kantor kelembagaan masyarakat.

8. Kelembagaan Pemerintahan ; Belum tersedianya Kantor


BPD yang refresentatif. Kompetensi dan profesionalisme
anggota BPD dan para staf desa termasuk para Kepala
Dusun masih harus diberdayakan dan ditingkatkan melalui
pendidikan dan pelatihan.
BAB IV

RENCANA PEMBANGUNAN ENAM TAHUN

4.1 Visi dan Misi


4.1.1 V i s i 
Visi Pembangunan Desa Pasang merupakan
gambaran kesuksesan yang ingin dicapai dalam jangka
waktu 6 (Enam) tahun ke depan yang disusun dengan
memperhatikan Visi RPJPD Kabupaten Enrekang,
substansi RPJMD Kabupaten Enrekang, dinamika
lingkungan strategis, aspirasi masyarakat dan
pemerintah Desa Pasang, serta visi dan misi Kepala Desa
terpilih. Untuk itu Visi Pembangunan Desa Pasang untuk
6 tahun pertama RPJMDes 2016-2019 adalah : 

“Terwujudnya DesaPasang yang


Maju,Aman,Sejahtera,Rejilius yang Berbudaya dan
Bermartabat”

4.1.2 M i s i  (Misi Kepala desa)

Desa Pasang mempunyai misi pembangunan dalam


jangka waktu 2016-2019 adalah sebagai berikut: 

1. Peningkatkan kualitas pelayanan masyarakat 

Pelayanan diarahkan untuk memenuhi hak


dasar masyarakat yang meliputi: (1) ketersediaan
pangan; (2) pendidikan; (3) kesehatan; (4)
kesempatan kerja dan lapangan usaha; (5) sarana
dan prasarana; (6) rasa aman dan tenteram; (7)
partisipasi dalam kehidupan sosial-politik. 

2. Penguatan ekonomi berbasis masyarakat 

Membangun struktur ekonomi yang


kompetitif dan berbasis masyarakat melalui
peningkatan pertumbuhan ekonomi dan
pemerataan pembangunan yang menjamin
terciptanya peningkatan pendapatan masyarakat
terkait dengan sektor pertanian, peternakan,
Perkebunan dan kewirausahaan yang
mengandalkan sumberdaya lokal. Membangun
kelembagaan ekonomi masyarakat yang kreatif
dan adaptif. 

3. Menciptakan iklim kondusif. 

Menciptakan iklim yang kondusif dalam


kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Terbangunnya kelembagaan pemerintah
yang berwibawa dan bebas KKN, sehingga
terbangun kehidupan masyarakat yang mampu
menciptakan inovasi dalam meningkatkan
kemampuannya secara berkesinambungan. 

4. Pemberdayaan kelembagaan.
Terciptanya sinergi pencapaian tujuan pemerintah,
swasta, dan masyarakat melalui pengembangan
dan pemberdayaan kelembagaan. Mengembangkan
kelembagaan demokrasi yang lebih kokoh, yang
didukung oleh adanya partisipasi optimal dari
seluruh lapisan masyarakat.
Selain itu, dalam rangka untuk menjaga sinergitas
dengan visi pada dokumen perencanaan pembangunan
Pemerintah daerah kabupaten Enrekang, penyusunan visi
pembangunan desa Pasang tahun 2016-2019 juga
memperhatikan visi pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Enrekang Tahun
2014–2018 yaitu:
“ Terwujudnya Enrekang Maju Aman Sejahtera ( EMAS ),
Menuju Daerah Agropolitan Berwawasan Lingkungan ”,
dengan misi-misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas dan ketersediaan infrastruktur
Pelayanan publik
2. Meningkatkan kwalitas SDM yang berdaya saing dan
Aplikasi tekhnologi
3. Mewujudkan tatakelola Pemerintahan yang baik dan
disertai dengan jaminan rasa aman dalam berbagai
aktifitas kehidupan masyarakat tanpa diskriminasi laki
dan perempuan
4. Meningkatkan perekonomian Daerah dan pendapatan
masyarakat berbasisi agribisnis dan agroindustri
5. Meningkatkan pengelolaan sumber daya Alam secara
optimal dan berwawasan lingkungan

4.2. Kebijakan Pembangunan

4.2.1 Arah Kebijakan Pembangunan Desa


Sebagaimana arah kebijakan Pemerintah daerah
kabupaten Enrekang bahwa arsitektur perencanaan
pembangunan daerah dipisahkan menjadi dua: (1)
perencanaan strategik yaitu perencanaan pembangunan
daerah yang menekankan pada pencapaian visi-misi
pembangunan daerah; (2) perencanaan operasional yaitu
perencanaan yang menekankan pada pencapaian kinerja
layanan setiap urusan. Segala sesuatu yang secara
langsung dimaksudkan untuk mewujudkan tujuan dan
sasaran RPJMD maka dianggap strategis, ini dijalankan
melalui program pembangunan daerah dan program
prioritas berdasarkan penyelenggaraan urusan
pemerintahan. Perencanaan strategik ini didukung oleh
keberhasilan kinerja dari implementasi perencanaan
operasional dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan melalui program prioritas masing-masing
urusan. Dalam perumusan strategi pembangunan daerah
ada empat perspektif yang digunakan dalam
mengarahkan keselarasan dengan pilihan program
pembangunan daerah yakni (1) perspektif
masyarakat/layanan; (2) perspektif proses internal; (3)
perspektif kelembagaan; (4) perspektif keuangan.
Sehubungan dengan arah kebijakan pemerintah

daerah tersebut maka kebijakan umum pembangunan


Desa Pasang merupakan hasil rumusan dari 4 (empat)
masukan utama. Pertama, kondisi wilayah yang
difokuskan kepada potensi dan peluang pengembangan
yang dimiliki serta kelemahan atau faktor-faktor yang
mungkin menghambat proses pembangunan di masa
depan. Kedua, environmental input, yaitu berupa peluang
sekaligus ancaman yang potensial dihadapi dalam proses
pembangunan yang tercipta akibat dinamika lingkungan
strategis. Ketiga, instrumental input, yaitu berupa
peraturan perundangan yang berlaku yang menjadi
bingkai hukum yang harus ditaati dalam proses
pembangunan Desa Pasang Keempat, dinamika internal
berupa perkembangan aspirasi tatanan internal Desa
Pasang

Mengingat bahwa kebijakan ini merupakan


penjabaran dari strategi pembangunan jangka menengah
maka kebijakan dimaksud merupakan perwujudan dari
upaya-upaya pemenuhan hak dasar masyarakat,
penguatan ekonomi, penciptaan iklim kondusif, dan
pemberdayaan kelembagaan. 

Kebijakan dimaksud dijabarkan ke dalam 7 (tujuh)


program pembangunan yang saling terkait dan saling
memperkuat satu dengan lainnya, sehingga secara
bersama-sama diharapkan akan semakin mendekatkan
Desa Pasang kepada visi pembangunan yang dipertegas
pada RPJMDes Pasang 2016 - 2019, yaitu Terwujudnya
Desa Pasang yang Maju,Aman,Sejahtera,Rejilius yang
Berbudaya dan Bermartabat.

RPJMDes dijabarkan dalam RKPDes tahunan yang


dirumuskan dalam Surat Keputusan Kepala Desa, dan
APBDes tahunan yang ditetapkan dengan Peraturan
Desa.

4.2.2 Program Pembangunan Desa

Tujuan pembangunan jangka menengah desa


merupakan perwujudan melalui upaya pencapaian
tujuan pemenuhan hak dasar masyarakat berdasarkan
Visi dan Misi pembangunan Desa Pasang Untuk
mencapai hal tersebut, maka disusun rancangan
program dan kegiatan yang sifatnya indikatif yang
terbagi kedalam 7 (tujuh) program dan beberapa rencana
kegiatan yang saling terkait dan saling mendukung satu
dengan lainnya.

A. Program dan Kegiatan Enam Tahun


Program dan Kegiatan rencana pembangunan
jangka menengah Pasang 2016 – 2019 diuraikan sebagai
berikut :

1. Pembangunan pendidikan menuju Pasang yang


Memiliki Sumber Daya yang berkualitas, meliputi
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Pemberantasan buta huruf.

b. Pengembangan budaya baca dan ketersediaan


perpustakaan.

c. Promosi Pendidikan dan bea siswa.

d. Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan TK


s/d SMA dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM).

e. Perintisan sekolah unggulan tingkat sekolah dasar.

2. Pembangunan kesehatan menuju Pasang yang


sehat, meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan


kesehatan dasar.

b. Perbaikan gizi masyarakat dan peningkatan mutu


pelayanan kesehatan.

c. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.

d. Pengadaan jamban sehat bagi keluarga miskin.

e. Tersedianya lapangan olahraga umum.

3. Pembangunan ekonomi menuju Pasang yang


sejahtera, meliputi kegiatan-kegiatan sebagai
berikut :

a. Peningkatan produksi pertanian tanaman padi,


palawija.dan hasil Perkebunan

b. Pengembangan ternak sapi dan perintisan budidaya


ikan air tawar atau air payau.
c. Pembangunan dan peningkatan sarana dan
prasarana jalan termasuk jalanan usaha tani.

d. Penciptaan dan pengembangan kewirausahaan.

e. Peningkatan pelayanan bagi penduduk miskin dan


penyandang masalah kesejahteraan sosial.

f. Penanggulangan korban bencana dan korban


kondisi darurat.

g. Pembangunan sarana dan prasarana


perekonomian berupa pasar desa dan Koperasi.

4. Penguatan kehidupan sosial, budaya, demokrasi,


dan kemasyarakatan, meliputi kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :

a. Perencanaan dan pengendalian penataan ruang.

b. Pengembangan budaya lokal.

c. Pembinaan kesadaran berpolitik.

d. Pembinaan dan peningkatan keamanan dan


ketertiban masyarakat.

e. Gerakan penghijauan desa dan pemeliharaan.

f. Bantuan sosial kemasyarakatan.

5. Penguatan kelembagaan masyarakat, meliputi


kegiatan :

a. Pemberdayaan kelompok perempuan.

b. Pemberdayaan kelompok tani.

c. Pemberdayaan pemuda dan olahraga.

d. Pemberdayaan kader-kader pembangunan desa.

e. Pemberdayaan kelompok profesi lainnya yang ada


di desa.

f. Tersedianya sarana dan prasarana perkantoran


lembaga pemberdayaan.
6. Penguatan kelembagaan pemerintahan desa
menuju Pasang sebagai desa terbaik di Selawesi
Selatan, meliputi kegiatan :

a. Peningkatan kualitas dan profesionalisme aparatur


pemerintah desa.

b. Peningkatan kemampuan pengelolaan keuangan


dan asset desa.

c. Penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan


pemerintahan desa.

d. Peningkatan kafasitas dan profesionalisme


anggota BPD.

e. Tersedianya sarana dan prasarana perkantoran


BPD.

f. Pembentukan BUMDes dan memaksimalkan


peranannya.

B. Matriks Program Pembangunan Enam Tahunan dan


Tahunan RPJMDes

Matriks program secara lengkap dapat dilihat pada


tabel Lampiran 1.1 (Tabel Program Enam Tahunan
RPJMDes) dan tabel Lampiran 1.2 (Tabel Program
Tahunan RKPDes)

4.2.3 Strategi Pencapaian

A. Pola Penyelenggaraan

1. Program Indikatif pada tahun 2016-2019


ditetapkan melalui 4 (empat) Misi Pembangunan
yang dijabarkan ke dalam 7 (tujuh) program
pembangunan;

2. Sasaran RPJMDes Pasang Tahun 2016-2019


diarahkan dan dikendalikan langsung oleh Kepala
Desa Pasang Dalam pelaksanaan sehari-hari
dibantu oleh Sekretaris Desa, dan para Kepala
Seksi dan Kaur sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya dan para Kepala Dusun, serta Kader-
kader pembangunan Desa atas pengawasan BPD.

3. RPJMDes akan digunakan sabagai acuan dalam


menyusun RKPDes dan penyusunan APBDes
Pasang

4. Penguatan peran stakeholder/pelaku pelaksanaan


RPJMDes dalam upaya pencapaian sasaran yang
dilakukan melalui program indikatif yang akan
dijabarkan dalam berbagai kegiatan dengan
pembiayaan dari APBDes dan sumber pembiayaan
lainnya (APBD Kab./ APBD Prov. / APBN /
Swadaya);

B. Organisasi Pelaksana

Penyelenggaraan RPJMDes Pasang Tahun 2016-


2019 dilakukan berdasarkan hasil musyawarah desa
(Musrembangdes) atas persetujuan BPD.
Pembentukan Tim Pengelola Kegiatan (TPK)
yang terdiri atas Ketua, Sekretaris, dan Bendahara
sebagai pionir dalam pelaksanaan pembangunan
desa. TPK dalam melaksanakan tugasnya dibantu
oleh Kader Pembangunan Masyarakat Desa (KPMD)
yang diseleksi dari masyarakat desa.
Agar kegiatan pembangunan terlaksana dengan
baik dan pemanfaatannya sesuai peruntukan maka
dibentuk tim Monitoring oleh Kepala Desa atas
persetujuan BPD.

C. Monitoring dan Evaluasi

1. Monitoring dan evaluasi RPJMDes Pasang Tahun


2016-2019 dilaksanakan Tim yang dibentuk oleh
Kepala Desa dengan Surat Keputusan atas
persetujuan BPD;

2. Monitoring dan evaluasi RPJMDes Pasang


menunjukkan seberapa jauh pencapaian tujuan
dan sasaran serta indikator yang telah
dirumuskan;

3. Kegiatan monitoring dan evaluasi RPJMDes


dilakukan dengan tertib dan objektif, serta
hasilnya disampaikan dalam bentuk laporan
tertulis dengan memperhatikan prinsip-prinsip
transparansi, akuntabilitas, dan ketelitian.

Evaluasi umum pelaksanaan RPJMDes dilaksanakan


pada akhir periode, dan dibuat sebagai evaluasi resmi kinerja
enam tahunan dan tahunan Desa Pasang dalam
menjabarkan capaian RPJMDes sekaligus sebagai
pertimbangan dalam penyiapan RPJMDes periode berikutnya.

BAB V
PENUTUP

1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes)


Pasang Tahun 2016–2019 ditetapkan dengan Peraturan Desa
yang memuat kebijakan dan pokok–pokok rencana
pembangunan yang bersifat strategis untuk menjadi acuan
penyusunan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
pembangunan bagi pengelola pembangunan, baik aparat
pemerintah, masyarakat, dan pelaku sektor swasta;
2. Untuk mewujudkan terciptanya visi dan misi pembangunan
desa, maka penjabaran Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJMDes) secara operasional dituangkan
dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) yang
selanjutnya dijabarkan ke dalam bentuk program-program
pembangunan yang konkrit, terarah, dan transparan dalam
usulan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDes) maupun usulan yang akan dibiayai APBD Kabupaten,
APBD Provinsi, dan APBN;

3. Berhasilnya pelaksanaan pembangunan tergantung dari peran


aktif, sikap mental, tekad, semangat dan disiplin serta ketaatan
terhadap peraturan perundangan yang berlaku dari semua
pihak.

4. RPJMDes Pasang Tahun 2016-2019 merupakan komitmen


perencanaan yang berfungsi sebagai tolok ukur dalam
menjalankan Misi untuk mencapai Visi Pemerintah Desa Pasang

RPJMDes Pasang Tahun 2016-2019 harus dijalankan secara


transparan, akuntabiliti, dan ketelitian yang dilandasi dengan moral
dan dedikasi tinggi dalam mendukung kinerja Pemerintah Desa.
KEPALA DESA PASANG

RUSTAN ARSYAD

Anda mungkin juga menyukai