Januari:
1. Penetapan Arah Kebijakan dan Prioritas Pembangunan Daerah
Arah Kebijakan adalah rumusan kerangka pikir atau kerangka kerja untuk
menyelesaikan permasalahan pembangunan dan mengantisipasi isu strategis
Daerah/Perangkat Daerah yang dilaksanakan secara bertahap sebagai penjabaran
strategi.1 Arah kebijakan pembangunan kesehatan jangka panjang Kota Depok sampai
dengan tahun 2025 adalah meningkatkan sarana prasarana, kualitas dan akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dengan sasaran pokok meningkatnya
derajat kesehatan yang dapat mendukung terwujudnya produktivitas dan kemampuan
daya saing di masyarakat untuk mencapai indeks kesehatan yang meningkat dari
tahap III sebesar 82,8 menjadi 84,13 pada tahap IV (akhir 2025).2
Berikut ini arah kebijakan kesehatan pada RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun
2013-2018 yang mendukung Misi I, yaitu Membangun Masyarakat yang Berkualitas
dan Berdaya Saing.
Penguatan pemberdayaan masyarakat, kerjasama & kemitraan serta penyehatan
lingkungan
Penguatan pelayanan kesehatan, pencegahan, pengendalian penyakit menular dan
tidak menular, gangguan mental serta gangguan gizi
Penguatan pembiayaan dan sumber daya kesehatan
Penguatan manajemen, regulasi, sistem informasi bidang kesehatan dan penelitian
pengembangan kesehatan
Berdasarkan Pasal 166 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017
tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah,
Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta
Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
disebutkan bahwa Visi dan Misi pembangunan 5 (lima) tahunan RPJMD merupakan
penjabaran Visi Misi Kepala Daerah terpilih serta menjadi dasar perumusan prioritas
pembangunan daerah.3
1
Peraturan Wali Kota Depok Nomor 67 Tahun 2021.
2
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Depok Tahun 2016-2021.
3
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Depok Tahun 2016-2021.
Strategi adalah langkah-langkah yang berisikan program-program sebagai
prioritas pembangunan Daerah/ Perangkat Daerah untuk mencapai sasaran. Kapasitas
Riil Keuangan Daerah adalah kemampuan keuangan daerah untuk mendanai prioritas
pembangunan daerah.4
2. Musrenbang Desa/Kelurahan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Desa adalah forum
rembug warga desa yang dilakukan untuk membicarakan masalah dan potensi desa
agar teridentifikasi dengan baik untuk memberikan arah yang jelas atas tindakan yang
layak menurut skala prioritas dan dilaksanakan dalam mengatasi masalah atau
memaksimalkan potensi yang dimiliki sebagai dasar program kerja pemerintah desa
melaksanakan penganggaran dan kegiatan tahunan desa.5
Maksud dari Musrenbang desa, yaitu dilaksanakannya model perencanaan
partisipatif di tingkat desa yang melibatkan semua komponen masyarakat, lembaga
kemasyarakatan, swasta dan pemerintah desa/lembaga pemerintah lainnya yang ada di
desa. Tujuan yang hendak dicapai dengan dilaksanakannya musrenbang desa adalah:6
1. Menyepakati prioritas kebutuhan dan masalah yang sangat mendesak untuk
direalisasikan dalam bentuk program maupun kegiatan pada tahun perencanaan/ tahun
yang akan datang.
2. Menyepakati tim delegasi desa yang akan memaparkan masalah yang menjadi
kewenangan daerah yang berada di wilayah desa pada forum musrenbang kecamatan
Sama halnya dengan Musrenbang Desa, pada Musrenbang tingkat Kelurahan
menjadi agenda rutin untuk dilakukan tiap tahun pada bulan Januari. Musrenbang
kelurahan dilakukan oleh para pemangku kepentingan (stakeholder) untuk
menyepakati Rencana Kerja Pembangunan (RKP) tahun anggaran yang direncanakan.
Musrenbang kelurahan ini dilaksanakan dengan mengacu pada Rencana Strategis
(Renstra) Kelurahan.7
4
Peraturan Wali Kota Depok Nomor 67 Tahun 2021.
5
Website Desa Rukam Kecamatan Mendo Barat, Kab. Bangka. Diakses melalui
https://rukam.bangka.go.id/content/musyawarah-perecanaan-pembangunan-desa-atau-musrenbang-desa-
tahun-2022
6
Website Desa Rukam Kecamatan Mendo Barat, Kab. Bangka. Diakses melalui
https://rukam.bangka.go.id/content/musyawarah-perecanaan-pembangunan-desa-atau-musrenbang-desa-
tahun-2022
7
Website Puskesmas Warung Jambu, Kota Bogor. Diakses melalui
https://pkmwarungjambu.kotabogor.go.id/welcome/post/single/35
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Penelitian Daerah
(Bappeda) Kota Depok menjelaskan bahwa Musrenbang tingkat kelurahan
dilaksanakan selama satu pekan atau 11-19 Januari 2022. Setiap kelurahan diwajibkan
menyelenggarakan Musrenbang untuk membuat program perencanaan kegiatan di
wilayah pada tahun berikutnya. Para peserta harus mengikuti panduan pedoman juknis
penyusunan rencana kegiatan prioritas, masing-masing stakeholder harus ada
perwakilannya, terutama kegiatan dalam menu wajib target-target yang harus tercapai.
Salah satunya Pokja Sehat.8
Salah satu kelurahan di Kota Depok yang telah melaksanakan Musrenbang
tingkat kelurahan, yaitu Kelurahan Abadijaya. Prioritas utama yang memiliki peran
penting di tahun 2023 sesuai dengan ketentuan yang ada, yaitu perbaikan ekonomi
masyarakat. Selain itu, kebutuhan wajib yang menjadi prioritas adalah Kampung
Cerdas Ramah Keluarga yang didalamnya terdapat Keluarga Berkualitas. Tidak hanya
itu, Open Defection Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan juga
menjadi prioritas utama yang sedang dituntaskan.9
Musrenbang kelurahan merupakan salah satu wadah dalam menyusun program
kelurahan di semua bidang dan dilaksanakan untuk menyusun rencana anggaran dan
kegiatan pada tahun berikutnya. Dengan adanya Musrenbang diharapkan mampu
membangun kesepahaman tentang kepentingan dan kemajuan kelurahan dengan cara
memotret potensi dan sumber-sumber pembangunan yang tidak tersedia baik dari
dalam maupun luar kelurahan.10
Februari:
11
Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 86 Tahun 2017.
RPJMD. Saran dan pendapat berupa pokok-pokok pikiran DPRD sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), disampaikan secara tertulis kepada kepala BAPPEDA.
Hasil penyusunan rancangan awal RKPD provinsi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 78 ayat (1), disajikan dengan sistematika paling sedikit memuat:
a. pendahuluan;
b. gambaran umum kondisi Daerah;
c. kerangka ekonomi dan keuangan Daerah;
d. sasaran dan prioritas pembangunan Daerah;
e. arah kebijakan pembangunan kabupaten/kota;
f. rencana kerja dan pendanaan Daerah;
g. kinerja penyelenggaraan pemerintahan Daerah; dan
h. penutup.
12
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017.
13
Rencana Kerja (Renja) SKPD Kelurahan Karangsari Tahun 2015.
Secara substantif Rancangan Rencana Kerja (Renja) SKPD adalah dokumen
rancangan awal perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun, yang memuat
kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan, baik yang dilaksanakan langsung
oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi
masyarakat. Dalam penyusunan Renja SKPD memuat hasil evaluasi pelaksanaan
program dan kegiatan tahun sebelumnya, dan Renstra SKPD. Renja akan dijadikan
sebagai dasar utama dalam penyusunan rencana kerja anggaran (RKA-SKPD).
Melalui penyusunan Renja SKPD akan dapat dilakukan penyesuaian secara
berkala terhadap implementasi pelaksanaan RPJMD di SKPD yang menyesuaikan
dengan perkembangan/ perubahan kondisi sosial ekonomi serta kebijakan pemerintah
daerah karena dalam rencana kerja juga memuat hasil evaluasi pelaksanaan rencana
kerja tahun sebelumnya dan dalam penyusunan rancangan ini diawali dengan
pelaksanaan musrenbang sebagai sarana penampung aspirasi masyarakat mulai dari
tingkat RT,RW,Kelurahan, tingkat kecamatan dan tingkat kota. Pendekatan
perencanaan ini tercermin dari adanya: penjaringan aspirasi dan kebutuhan
masyarakat melalui komunikasi masyarakat sekaligus untuk melihat konsistensi
dengan visi, misi, memperhatikan hasil proses musrenbang dan kesepakatan dengan
masyarakat tentang prioritas pembangunan daerah dan pertimbangan terhadap hasil
Forum SKPD.
Melalui penyusunan rencana kerja, maka dokumen perencanaan pembangunan
yang ada menjadi lebih rinci dan operasional, karena rencana kerjalebih menekankan
pada penyusunan program dan kegiatan yang bersifat operasional. Dengan disusunnya
rencana kerja SKPD yang selanjutnya dijadikan dasar utama penyusunan RKA, maka
akan dapat diwujudkan keterpaduan antara perencanaan dan penganggaran sesuai
dengan prinsip teori perencanaan yaitu Planning, programming, and budgeting
system (PPBS).
5. Musrenbang Kecamatan
Musrenbang Kecamatan merupakan forum musyawarah antar para pemangku
kepentingan untuk membahas dan menyepakati langkah-langkah penanganan program
kegiatan prioritas yang tercantum dalam Daftar Usulan Rencana Kegiatan
Pembangunan Desa/Kelurahan yang diintegrasikan dengan prioritas pembangunan
daerah kabupaten/kota di wilayah kecamatan. Singkatnya, pelaksanaan musrenbang di
kecamatan ini merupakan pembahasan hasil daftar usulan desa/kelurahan di lingkup
kecamatan.14
Musrenbang RKPD kabupaten/kota di kecamatan dikoordinasikan oleh
BAPPEDA kabupaten/kota dan dilaksanakan oleh Camat. 15 Tujuan penyelenggaraan
musrenbang RKPD kabupaten/kota di kecamatan antara lain:
1) Membahas dan menyepakati usulan rencana kegiatan pembangunan
desa/kelurahan yang menjadi kegiatan prioritas pembangunan di wilayah
kecamatan yang bersangkutan;
2) Membahas dan menyepakati kegiatan prioritas pembangunan di wilayah
kecamatan yang belum tercakup dalam prioritas kegiatan pembangunan desa; dan
3) Menyepakati pengelompokan kegiatan prioritas pembangunan di wilayah
kecamatan berdasarkan kabupaten/kota.
1. Peserta
Peserta musrenbang kecamatan terdiri atas para kepala desa dan lurah, delegasi
musrenbang desa, delegasi kelurahan, pimpinan dan anggota DPRD
kabupaten/kota asal daerah pemilihan kecamatan bersangkutan, perwakilan
Perangkat Daerah, tokoh masyarakat, keterwakilan perempuan dan kelompok
masyarakat rentan termarginalkan dan pemangku kepentingan lainnya skala
kecamatan.
2. Narasumber
Narasumber musrenbang kecamatan dapat terdiri dari pejabat BAPPEDA,
perwakilan DPRD, camat, dan perwakilan kabupaten/kota dan unsur lain yang
diperlukan.
3. Fasilitator
14
Permendagri Nomor 86 Tahun 2017.
15
Permendagri Nomor 86 Tahun 2017.
16
Permendagri Nomor 86 Tahun 2017.
Perangkat Daerah Fasilitator adalah tenaga terlatih atau berpengalaman yang
memiliki persyaratan kompetensi dan kemampuan memandu pembahasan dan
proses pengambilan keputusan dalam kelompok diskusi.
Penetapan RKPD tertera dalam Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 bagian kelima
paragraf 8 pasal 103 sampai pasal 107.17
Terakhir, yaitu pada Pasal 107, Gubernur menyampaikan Peraturan Gubernur tentang
RKPD provinsi kepada Menteri melalui Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah
paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ditetapkan. Selain itu, Bupati/wali kota
menyampaikan Peraturan Bupati/Wali Kota tentang RKPD kabupaten/kota dan hasil
penilaian konsistensi program antara RKPD dengan RPJMD tahun berkenaan kepada
gubernur melalui BAPPEDA provinsi paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ditetapkan.