Anda di halaman 1dari 4

PERSONAL MASTERY

Prakteknya (Aplikasi) Personal Mastery


 Dalam prakteknya Personal Mastery adalah mengklarifikasi Visi Pribadi,
mempertahankan tegangan creative (holding Creative tention), dan menentukan pilihan
(making Choice) yang pada umumnya adalah mengakomodasikan antara visi pribadi
dengan realita.
 Pembelajaran: Memperoleh dan mengakumulasi pengetahuan dari pengalaman sehari-
hari
 Penguasaan diri dan managemen Waktu (Matrik Stephen Covey) mendahulukan yang
penting dan urgent
 Kekuatan Personal: Tingkat energi, motivasi mengatasi stress, sikap positip, kemandirian,
merespons kritik secara konstruktif
 Kemampuan analitis dan pemecahan masalah

SLIDE 10-17
SLIDE 10:
Disiplin yang ke2, yaitu “PERSONAL MASTERY”
SLIDE 11:
 Personal Mastery biasa juga dikenal dengan Keahlian Pribadi atau Penguasaan Pribadi
 Menurut Peter Senge dalam buku Fifth Discipline, personal mastery adalah suatu disiplin
untuk secara terus menerus mendalami dan memperjelas visi pribadi kita, memfokuskan
energi kita, membangun kesabaran, dan melihat realitas secara obyektif.
 Personal Mastery ini berpusat pada pengembangan kemahiran diri sendiri untuk
menciptakan hasil yang terbaik dan diidamkan dalam hidup
 Berawal dari memperjelas hal-hal yang benar-benar berarti bagi kita dan menjalani
hidup sesuai dengan aspirasi tertinggi kita.
SLIDE 12:
Bicara tentang keahlian pribadi, maka mulainya dari VISI PRIBADI
 Visi berbeda dengan tujuan.
 Visi adalah gambaran tetap dari masa depan yang dicita-citakan,
 Visi tanpa dibarengi dengan pemahaman tujuan, sama halnya dengan angan-angan
belaka.
 Apabila digabung dengan energi yang terfokus akan mampu mengubah visi menjadi
kenyataan
Lalu yang kedua jika bicara tentang keahlian pribadi adalah TEGANGAN KREATIF
• Tegangan kreatif ini sebagai akibat dari adanya kesenjangan antara visi dengan
realitas sekarang
• Kesenjangan tersebut dapat mematahkan semangat kita, namun sebenarnya
kesenjangan itu sendiri dapat menjadi sumber daya kreatif.
• Kesenjangan ini memompa tegangan kreatif.

Pada gambar ini, bisa kita lihat di bagian atas ada visi saya/visi pribadi/keadaan yang
dicita-citakan, kemudian di bawah ada realitas saat ini/keadaan sekarang. Jika, kita
mampu menguasai tegangan kreatif, yaitu dengan kerja keras, kerja cerdas, mawas,
maka visi pribadi itu akan tercapai.
Jadi tegangan kreatif ini harusnya dapat menghasilkan dorongan untuk melangkah
menuju pencapaian visi pribadi.
Terdapat dua cara untuk menutup kesenjangan:
- Menarik realitas kearah visi (termasuk solusi yang mendasar).
Artinya, antara realitas dan visi itu orientasinya sudah sama, tinggal kita tarik aja
realitas ke arah visi kita.
- Sementara cara yang kedua, yaitu Menarik visi kearah realita (termasuk solusi
simptomatik). Artinya, kita menurunkan visi pribadi kita sesuai dengan realita yang
ada saat ini.
Oleh karena itu, kita harus mampu Memahami Realitas Sekarang
 Jadi, jika kita ingin mampu menguasai tegangan kreatif, maka kita harus menyadari
realitas yang ada sekarang.
 Lalu, mendalami struktur yang mempengaruhi pola kejadian atau perilaku kita  ini
dia system thinking.
 Kemudian, kita juga harus memanfaatkan pemahaman tersebut untuk menyusun
strategi dan Langkah agar visi pribadi tersebut dapat tercapai.
Selain itu, hal ketiga yang berhubungan jika bicara tentang personal mastery/keahlian
pribadi adalah KOMITMEN PADA KEBENARAN, artinya kita harus
 Jujur
 Memiliki kemauan keras
 Disiplin
Keterkaitannya dengan fifth dicipline
 Personal Mastery, merupakan dasar dari ke lima disiplin lainnya karena personal
mastery ini keluar atau tumbuh dari dalam diri seseorang.
 Visi bersama dibentuk dari visi pribadi yang merupakan inti dari Personal Mastery.
Jadi, nanti akan dijelaskan shared vision itu awalnya dimulai dari adanya visi pribadi.
 Mental Model seseorang sangat ditentukan oleh Personal Masterynya. Ini juga nanti
akan berhubungan dengan mental model yang akan dijelaskan selanjutnya.
Bagaimana keahlian pribadinya dalam membuat sebuah strategi dalam mendekatkan
antara visi dengan realita. Ada mental model pendorong sukses yang sangat penting
untuk diklarifikasi dalam keahlian pribadi.
1. Setiap prestasi akan dicatat dan mendapat balasan, meskipun terkadang
sifatnya tidak langsung. Hal ini sesuai dengan prinsip dalam Islam yang
mengatakan bahwa setiap perbuatan itu akan mendapatkan balasan. Jika
dalam hal prestasi, maka terhitung sebagai amal sholeh yang balasannya
mungkin tidak langsung saat itu juga.
2. Bersedia untuk tidak mendapatkan imbalan dari usaha yang kita lakukan 
mengacu pada rasa ikhlas dalam setiap perbuatan yang kita lakukan.
3. Bicara tentang visi pribadi, dimana diri kita memiliki cita-cita yang luhur,
maka akan meningkatkan daya tahan dan stamina tubuh kita sehingga dapat
memotivasi diri kita untuk melakukan sesuatu guna mencapai visi pribadi
tersebut.
 Tim Learning dibentuk dari Individu yang belajar dan yang memiliki Personal Mastery
Fitrah  tiupan ruh kepada diri kita
 bersifat universal
 kekuatan tertinggi dalam fitrah = memberikan yang terbaik

Anda mungkin juga menyukai