Anda di halaman 1dari 25

PERSONAL MASTERY

Presented by : IMMI INDAH SARY


( 141510090 )
FERRY ILFAN S
( 182510030 )
Personal Mastery (PM)

Suatu Disiplin yang meliputi upaya


mempertajam dan memperdalam
visi pribadi kita secara terus
menerus, memusatkan energi,
mengembangkan keuletan untuk
melihat realitas secara obyektif.
Lanjutan
Dengan “discipline” dimaksudkan seperangkat teori
dan metode yg hrs dipelajari & dikuasai utk
mencapai apa yg betul2 bermakna dlm hidup ini.
Dgn demikian disiplin PM dimaksudkan
seperangkat teori & metode yg terus-menerus
dipelajari & diterapkan untuk:
 menjelaskan visi pribadi
 memusatkan energi
 mengembangkan kesabaran,
 dan melihat kenyataan secara obyektif
 untuk mencapai apa yg bermakna dlm hidup ini.
Piramida personal mastery
Practices: Terus-menerus
menguji visi pribadi dlm hidup
ini dan mengadakan pilihan
berdasarkan apa yg hendak
dicapai.
Esences Principles: Mempertahankan
visi pribadi dan creative
tension yaitu; ketegangan
antara apa yg hendak dicapai
Principles
(visi) & apa yg ada pd saat ini.
Essences: Menilai hidup dari
sisi positif, kreatif dan
Practices
kemandirian dlm kemitraan
dgn orang lain.
Karakteristik Dasar Personal Mastery

Sungguh-sungguh percaya diri


Mengambil banyak prakarsa
Belajar lebih cepat
Belajar berkesinambungan, tak pernah “Arrive”
Punya rasa tanggung jawab luas dibidangnya
Memiliki “Sense of Purpose” di belakang
visinya
Sangat dan selalu ingin tahu, memiliki
komitmen pada realitas
Menyadari ketidaktahuan dan ketidak
mampuan.
Ciri seseorang Mempunyai Personal Mastery yg tinggi

Mempunyai komitmen yang tinggi


Kreatif dan berinisiatif
Mempunyai Visi Pribadi yang jelas
Memiliki percaya diri yang dalam
Mempunyai rasa tanggug jawab yang
dalam
Selalu berusaha mengembangkan diri
Mampu melihat realitas secara obyektif
Mengapa kita menginginkan Personal Mastery

Obrien Organisasi mendukung adanya


Personal Mastery karena:
Lebih memiliki kemampuan
Lebih berinisiatif
Memiliki rasa tanggung jawab yang luas &
mendalam terhadap pekerjaan
Lebih cepat belajar
Memberikan kebahagiaan Individual
menyenangi menyayangi mempunyai
pekerjaan.
Esensi Personal Mastery
 Pada hakikatnya “Personal Mastery”
memperlakukan manusia dengan
seutuhnya, menumbuhkembangkan potensi
manusia seutuhnya dan keberadaannya
memerlukan keterkaitan dengan pihak lain.
 (I see you, I am here)
 Organisasi pembelajaran hanya dapat
terjadi, apabila setiap individu dalam
Organisas melakukan pembelajaran
Prinsip Personal Mastery

 Memerlukan Visi (vision)


 Memerlukan tegangan creative (creative
tension)
 Dan bawah sadar (Subconcious = lubuk hati)
 Jadi prinsip Personal Mastery adalah proses
pembelajaran dalam upaya menghasilkan dan
memelihara creative tension dalam kehidupan
kita.
 Tegangan Creative merupakan inti dari
Personal Mastery.
Ketegangan Creative
 Ketegangan creative membangkitkan energi untuk
mewujudkan visi yang kita idamkan.
 Ketegangan creative dapat menarik kita dari realitas
menuju Visi yang kita idamkan
 Memahami realitas menuntut kita akan kebenaran.
 Memahami Visi dan realitas merupakan awal dari
ketegangan creative yang mendorong usaha untuk maju
 Ketegangan Cretive merupakan inti dari Personal
Mastery.
 Menguasai tegangan Creative, meningkatkan
kapasitas bertahan & kesabaran.
 Dua cara menutup kesenjangan
– Menarik realitas kearah visi (solusi mendasar)
– Menarik Visi kearah realita (solusi simptomatik)
Tegangan Emosi
Tegangan emosi sering membuat
seseorang terbawa perasaan :
sedih, khawatir, merasa tak berdaya
Jalan mudah untuk menghindarkan diri
dari tegangan emosi adalah dengan
mengubah atau mengganti Visi menjadi
lebih dekat dengan realitas yang ada
(akomodatif)
Usaha untuk mencapai Visi dengan
Willpower strategy (Strategi ketekunan).
PIKIRAN BAWAH SADAR
o Kemampuan bawah sadar merupakan
bagian dari Personal Mastery yang memiliki
kekuatan yang tidak pernah di perhitungkan
sebelumnya.
o Orang yang memanfaatkan kekuatan bawah
sadar untuk penguasaan diri.
o Pengembangan untuk penguasaan diri
memerlukan waktu-waktu dengan pemikiran
tenang (meditasi).
o Melalui penguasaan pribadi orang mencapai
hasil kehidupan yang memang mereka cari.
Memupuk Personal Mstery dalam Organisasi

 Tidak seorangpun dapat dipaksa untuk


mengembangkan Personal Mastery dalam
Organisasi.
 Mempromosikan Personal Mastery terlalu
Agresif mengalami kesulitan, bahkan mungkin
gagal.
 Yang dapat dilakukan Pimpinan ialah
menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
mengembangkan dan mempraktekan PM
(Personal Mastery) dalam kehidupan sehari-
hari.
aplikasi Personal Mastery

Dalam prakteknya Personal Mastery


adalah mengklarifikasi Visi pribadi
(Clarifying personal vision),
 Mempertahankan tegangan creative
(holding Creative tention), dan
menentukan pilihan (making Choice)
yang pada umumya adalah
mengakomodasikan antara visi pribadi
dengan realita.
Praktek (aplikasi) Personal Mastery

Lanjutan
Pembelajaran : Memperoleh dan
mengakumulasi pengetahuan dari pengalaman
sehari-hari.
Penguasaan diri dan managemen waktu (
Mattrik Stevhen Covey) mendahulukan yang
penting dan urgen.
Kekuatan Personal : Tingkat energi, motivasi,
mengatasi stress, sikap positif, kemandirian,
merespon kritik secara konstruktif
Kemampuan analisis dan pemecahan masalah
CARA PENINGKATAN KAPASITAS
BELAJAR

1. Curiosita (rasa ingin tahu yang tak pernah


terpuaskan).
2. Dimonstratione (menguji pengetahuan).
3. Sensazione (mengembangkan Indra).
4. Sfumato (menerima ketidak jelasan dan
paradoks).
5. Arte/ scienza (mengembangkan Ilmu dan Seni).
6. Corporalita (memperkuat badan dan mental).
7. Connessione (berpikir sistem).
Keterkaitan dengan fifth dan dicipline
o Personal Mastery, merupakan dasar dari
kelima disiplin lainnya. Visi bersama dibentuk
dari visi pribadi yang merupakan inti
Personal Mastery.
o Mental model seseorang sangat ditentukan
oleh Personal Mastery
o Tim Learning dibentuk dari Individu yang
belajar dan yang memiliki Personal Mastery
Lanjutan :
o Personal Mastery dan System Thinking
tedapat keterkaitan yang erat.
Kedua disiplin mempunyai sensibilitas yang
sama, yaitu “the sensibility of being learner in
an intrisically interdependent world”.
Perbedaan keduanya tetap ada yaitu:
System Tinking dikenal unsur
interconectedness. Sementara dalam
“personal Mastery, di kenal Connectedness.
Strategi pengembangan “Personal Mastery”

Memperbesar kemampuan pribadi (banyak


melihat, banyak membaca, banyak
mendengarkan, banyak berfikir dan lebih
banyak menggunakan hati), (berbaik sangka,
positif thinking, lateral thinking & crazy thinking).
Menciptakan hasil yang paling diinginkan
Menciptakan lingkungan Organisasi yang
memotivasi keberanian mengembangkan diri
Menentukan dan mengarahkan tujuan-tujuan
yang dipilih.
Lanjutan :
Komitmen terus-menerus terhadap
pertumbuhan pribadi melalui :
a. Klarifikasi apa yang paling penting
dengan menetapkan tujuan dan nilai-
nilai yang anda miliki.
b. Belajar tentang kenyataan yang
sebenarnya dengan melihat realitas
secara obyektif .
c. Ketegangan kreatif.
Kesimpulan

1. Personal Mastery adalah suatu disiplin


yang secara terus menerus mempertajam
dan memperdalam visi pribadi,
memusatkan energi, mengembangkan
kesabaran dan memelihara realitas
secara obyektif.
2. Personal Mastery pada hakekatnya
memperlakukan manusia dengan
seutuhnya dan keberadaannya
memerlukan keterkaitan dengan pihak
lain.
Kesimpulan

3. Esensi Personal Mastery adalah keberadaan


(being), kemampuan menghasilkan
(generativeness) dan keterkaitan.
4. Pada prinsipnya Personal Matery memerlukan
Visi, tegangan creative dan subconsius
Pm adalah proses pembelajaran dalam
upaya menghasilkan dan memelihara
Creative tension dalam kehidupan kita.
5. Tegangan kreatif merupakan inti dari PM
Kesimpulan

6. Ketegangan creative membangkitkan energi


untuk mewujudkan visi yang kita idamkan.
7. Personal Mastery merupakan dasar dari
kelima disiplin lainnya, dan sangat berkaitan
erat dengan disiplin lainnya.
8. Kesenjangan antara Visi dan kenyataan
sekarang menimbulkan ketegangan kreatif
dan ketegangan emosional
9. Ketegangan kreatif merupakan energi untuk
mewujudkan visi.
Kesimpulan

10.Menumbuhkan “personal Mastery”


diperlukan motivasi yang kuat dari
individu
11.Organisasi pembelajaran hanya dapat
terjadi apabila setiap individu
melakukan pembelajaran.
12.Organisasi akan lebih cepat mencapai
tujuannya, apabila setiap individu
mempunyai Personal Mastery yang tinggi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai