D A L A M A C A R A M U S YAWA R A H P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N ( M U S R E N B A N G )
R K P D P R O V I N S I R I A U TA H U N 2 0 2 1
O L E H : I N D R A G U N AWA N E E T, P h D
KET UA DPRD PROVINSI RIAU PERIODE 2019 -2024
• Acara ini sangat penting dan bernilai strategis untuk masa depan Provinsi
Riau
• Musrenbang adalah forum konsultasi para pemangku kepentingan untuk
menghasilkan kesepakatan perencanaan pembangunan di Provinsi Riau
sesuai tingkatan wilayahnya yang dilakukan secara berjenjang melalui
mekanisme bottom up planning
• Musrenbang ini dilaksanakan dalam rangka penyusunan RKPD Provinsi
Riau Tahun 2021, segala potensi dan aspek yang dapat mendorong
kemajuan Provinsi Riau ke depan, kiranya dapat digali dan diakomodir
dalam acara ini.
POKOK-POKOK PIKIRAN DPRD PROVINSI RIAU
Kami sangat berharap hendaknya terdapat sinergi antara hasil reses Anggota
DPRD dengan hasil Musrenbang yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah
di berbagai tingkatan mulai dari tingkat desa hingga kabupaten. Jika sinergi
tersebut dapat tercapai, maka akan terwujud proses perencanaan
pembangunan daerah yang demokratis dan berkualitas. Dengan demikian
selanjutnya pelaksanaan pembangunan dapat tepat sasaran dan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
Pembangunan sebuah wilayah seyogyanya dapat membuat masyarakat di
sekitar kawasan tersebut menjadi lebih baik dalam segala sisi kehidupan.
Pembangunan berbasis wilayah yang perencanaannya dilakukan dengan
cermat yaitu memperhatikan potensi dan sumber daya yang dimiliki, sangat
dimungkinkan dapat lebih tepat sasaran serta sesuai dengan kebutuhan
masyarakat
SEMUA POKOK-POKOK PIKIRAN DPRD PROVINSI RIAU
MENDUKUNG PENCAPAIAN VISI & MISI GUBERNUR DAN
WAKIL GUBERNUR RIAU
Visi Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih 2019-2024
Terwujudnya Riau Yang Berdaya Saing, Sejahtera, Bermartabat, dan Unggul di Indonesia
(Riau Bersatu)
Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih 2019-2024
1.Mewujudkan Sumber Daya Manusia Yang Beriman, Berkualitas, dan Berdaya Saing Melalui
Pembangunan Manusia Seutuhnya
2.Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Daerah Yang Merata dan Berwawasan Lingkungan
3.Mewujudkan Pembangunan Ekonomi Yang Inklusif, Mandiri dan Berdaya Saing
4.Mewujudkan Budaya Melayu Sebagai Payung Negeri dan Mengembangkan Pariwisata Yang
Berdaya Saing
5.Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Pelayanan Publik Yang Prima Berbasis
Teknologi Informasi
ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN DAERAH
• Tahun 2020 ini kita mengalami realokasi anggaran yang cukup siknifikan
dalam rangka percepatan penanganan dampak COVID-19 tentu akan
berdampak terhadap penyusunan RKPD Provinsi Riau Tahun 2021.
• Pemerintah Pusat telah menerbitkan beberapa regulasi untuk memberikan
kemudahan kepada seluruh pemerintah provins/kabupaten/kota melakukan
realokasi anggaran melakukan pengadaan barang dan jasa dalam rangka
mengantisipasi dampak dan penyebaran COVID-19, dan bahkan
diperbolehkan melakukan pengeluaran yang belum tersedia anggarannya
yang akan diusulkan dalam rancangan perubahan APBD (Permendagri 20
Tahun 2020)
• Dengan kemudahan regulasi tersebut hendaknya semua pihak tidak terlena
terhadap pertanggungjawaban atas penggunaan dana antisipasi penanganan
dampak penularan COVID-19. Semua Pengeluaran harus
dipertanggungjawabkan secara fisik dan keuangan didukung dengan bukti
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DAERAH (RPJMD) PROVINSI RIAU TAHUN 2019-2024
PERLU DIREVISI
RPJMD Provinsi Riau ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 3 Tahun
2019. Penyusunan RPJMD ini relatif masih baru, disahkan dan diundangkan dengan saat yang
sama tanggal 20 Agustus 2019, namun isinya berbeda atau tidak sesuai lagi dengan peraturan
perundang-undangan yang terbaru antara lain yaitu dengan:
• Peraturan Pemerintah RI Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
• Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi,
dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah
LANJUTAN ISU STRATEGIS…
Peristiwa Tahunan Yang Selalu Berulang
Kebakaran Hutan dan Lahan
Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Provinsi Riau perlu diminimalkan
Pemerintah Provinsi Riau karena memberikan dampak buruk bagi kehidupan
masyarakat. Rusaknya lingkungan telah menjadi lonceng bencana bagi kehidupan
flora, fauna hingga manusia, mengakibatkan transporasi udara, darat dan laut
terganggu, sekolah diliburkan, ekonomi masyarakat merosot, bandara tutup, dan
ribuan warga terjangkit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) karena Indeks
Standar Pencemaran Udara (ISPU) berada di atas angka 300 atau level berbahaya
bagi manusia.
Bank Dunia: Memperkirakan Kerugian Indonesia Dampak Karhutla
Tahun 2019 Mencapai Senilai Rp72,95 Triliun
Angka ini setara dengan 0,5% dari Produk Domestik Bruto Indonesia
LANJUTAN ISU STRATEGIS… ….
Bencana Banjir dan Tanah Longsor
Setiap tahun bencana banjir terjadi di wilayah Provinsi Riau.
Daerah rawan banjir meliputi Kabupaten Kampar, Rokan Hulu,
Kuantan Singingi, Rokan Hilir, Indragiri Hulu, dan Pelalawan perlu
diatasi Pemerintah Provinsi Riau karena mengakibatkan kerugian
besar bagi masyarakat yaitu petani gagal panen akibat sawahnya
terendam banjir, rumah dan pemukiman penduduk rusak, ribuan
keramba dan kolam petani budidaya ikan hanyut ditelan air, dan
bahkan ada penduduk yang meninggal dunia
Banjir yang diakibatkan luapan beberapa air sungai, salah satunya adalah aliran Sungai Kampar
meluap apabila dibuka pintu waduk PLTA Koto Panjang
LANJUTAN…….
Kemiskinan
Tingkat kemiskinan di Provinsi Riau dalam 5 tahun terakhir (2015-2019) masih di atas 5%, yaitu
tahun 2015 sebesar 8,82%, tahun 2016 sebesar 7,67%, tahun 2017 sebesar 7,41%, tahun 2018
sebesar 7,21%, dan tahun 2019 sebesar 6,90% (500.438 Jiwa)
Beberapa kabupaten/kota memiliki persentase masyarakat miskin di atas rata-rata Provinsi Riau
yaitu:
• Kabupaten Kepulauan Meranti 28,99%
• Kabupaten Rokan Hulu 10,91%
• Kabupaten Pelalawan 10,25%
• Kabupaten Kuantan Singingi 9,97%
• Kabupaten Kampar 8,02%
• Kabupaten Rokan Hilir 7,88%
LANJUTAN…..
Pengangguran
Angka pengangguran cukup tinggi dalam 5 tahun terakhir, yaitu tahun 2015
sebesar 7,83%, tahun 2016 sebesar 7,43%, tahun 2017 sebesar 6,22%, tahun
2018 sebesar 6,20%, dan tahun 2019 sebesar 5,97%.
Angka di Provinsi Riau selalu lebih tinggi dari rata-rata nasional dan dalam
tahun 2019 sebesar 5,28%.
Pemerintah Provinsi Riau harus memberikan perhatian yang serius mengatasi
angka pengangguran
LANJUTAN….
Kualitas Pembangunan Manusia
IPM Provinsi Riau menunjukkan kecenderungan meningkat. Angka IPM pada tahun
2014 sebesar 70,33, tahun 2015 sebesar 70,84, tahun 2016 sebesar 71,20, tahun
2017 sebesar 71,79, dan tahun 2018 sebesar 72,44. Angka IPM perlu terus
ditingkatkan. Angka Usia Harapan Hidup harus ditingkatkan melalui pelayanan
kesehatan dan derajat kesehatan masyarakat
Perolehan angka IPM Provinsi Riau tidak merata pada kabupaten dan di bawah rata-
rata nasional 71,39 yaitu:
• Kabupaten Meranti, dengan nilai 65,23
• Kabupaten Indragiri Hilir, dengan nilai 66,51
• Kabupaten Rokan Hilir, dengan nilai 68,73
• Kabupaten Rokan Hulu, dengan nilai 69,36
• Kabupaten Indragiri Hulu, dengan nilai 69,66
• Kabupaten Kuantan Singingi, dengan nilai 69,96
TUNDA SALUR DBH MENGHAMBAT PEMNANGUNAN
Tunda salur atas Dana Bagi Hasil (DBH) dari Pemerintah Pusat
menghambat pelaksanaan pembangunan di Provinsi Riau, sampai
saat ini masih terdapat DBH yang belum ditransfer Pemerintah
Pusat sebesar733.211.837.327 terdiri dari DBH Tahun 2018
sebesar Rp439.786.182.676 dan DBH Tahun 2019 sebesar
Rp293.425.654.651
DANA BAGI HASIL TAHUN 2018 DAN 2019
BELUM DITRANSFER PEMERINTAH PUSAT
SEBESAR RP733.211.837.327
Jenis Dana Bagi Sisa Kurang Bayar Sisa Kurang Bayar Sisa Kurang Bayar Jumlah Dana Bagi
Hasil Dana Bagi Hasil Dana Bagi Hasil Dana Bagi Hasil Hasil
Tahun 2018 (Rp) Tahun 2019 (Rp) Tahun 2017 (Rp)
1) Pajak
(1) PPh - 34,813,802,740 - 34,813,802,740
(2) PBB 71,360,919,236 143,557,320,752 - 214,918,239,988
2) Sumber Daya Alam 465.515.096.489
(1) Minyak 352,672,448,243 110,135,144,953 - 462,807,593,196
(2) Gas 2,063,208,204 644,295,089 - 2,707,503,293
354,735,656,447 110,779,440,042 - 527.986.349.650
(3) Minerba 3,546,566,628 1,107,547,901 - 4,654,114,529
(4) Kehutanan 10,143,040,365 3,167,543,216 - 13,310,583,581
JUMLAH 439,786,182,676 293,425,654,651 - 733.211.837.327
LANJUTAN….
• Minat masyarakat membayar Pajak Kendaraan Bermotor sangat rendah. Hal ini diketahui dari
Rancangan Awal RPJMD Provinsi Riau Tahun 2019-2024 menyebutkan jumlah rata-rata
kendaraan bermotor yang terdaftar di Provinsi Riau sebanyak 2,9 buah juta setiap tahun
sedangkan yang membayar Pajak Kendaraan Bermotor hanya sebanyak 1,3 juta buah atau
hanya 4,83%
• Rendahnya kontribusi Pendapatan Asli Daerah terhadap total pendapatan
• Produksi minyak mentah dari Provinsi Riau hanya sebagian kecil yang diolah di Provinsi Riau
yaitu sebanyak 1.235.261 liter atau setara dengan 0,88% dari total produksi minyak mentah
Provinsi Riau per tahun. Produksi minyak mentah lebih banyak yang diekspor sehingga nilai
tambah atas pengolahan minyak tersebut tidak dinikmati daerah penghasil melainkan dinikmati
negara pengimpor. Kemudian untuk kebutuhan minyak di Provinsi Riau, minyak mentah yang
sudah diolah diimpor lagi sebanyak 492.223 ton per tahun (sumber data: RPJMD Provinsi Riau
2019-2024)
• Pembangunan jaringan sistem transmisi dan gardu induk 150 KVA tidak berjalan sesuai rencana.
Dari 1.546 tower yang direncanakan tahun 2013 baru dpt diselesaikan sebanyak 350 tower
(sumber data: RPJMD Provinsi Riau 2019-2024)
• Belum optimalnya pengembangan potensi unggulan daerah yaitu pada sektor pariwisata,
perkebunan, perikanan dan pertambangan yang berkelanjutan
LANGKAH-LANGKAH YANG HARUS
DILAKUKAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU
• Meningkatkan pendapatan daerah dan melakukan efisiensi belanja daerah
• Melakukan inovasi yaitu semua bentuk pembaharuan dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah
• Meningkatkan kualitas belanja publik dan tepat sasaran
• Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
• Meningkatkan kualitas Indeks Pembangunan Manusia yang merata untuk
seluruh kabupaten/kota
• Memberikan perhatian yang serius untuk menurunkan angka pengangguran,
dan angka kemiskinan
• Semua perangkat daerah supaya terus menerus berusaha dan aktif mencari
informasi ke Pemerintah Pusat agar anggaran dari APBN dapat teralokasi lebih
besar ke Provinsi Riau untuk tahun yang akan datang
Mengakhiri sambutan ini, saya selaku Pimpinan DPRD Provinsi Riau,
memberikan apresiasi dan terima kasih kepada Bapedalitbang Provinsi Riau
atas terlaksananya kegiatan Musrenbang RKPD Provinsi Riau meskipun saat
ini kita dihadapkan pada tantangan yang sangat berat dengan mewabahnya
Covid-19, sungguh kejadian yang tak terduga dan akan menimbulkan dampak
yang luar biasa terhadap aspek sosial dan ekonomi masyarakat Provinsi Riau.
Untuk itu melalui kesempatan ini saya ingin menghimbau kepada seluruh
masyarakat untuk melakukan social and physical distancing,
membudayakan pola hidup sehat bersih, menjaga daya tahan tubuh dengan
cara istirahat yang cukup, rajin berolahraga, dan mengkonsumsi gizi yang
seimbang.
Simbol Melayu Tepak Sirih dan Keris
Dipakai Saat Perhelatan Adat
Musrenbang RKPD Ini Sangatlah Strategis
Rumuskan Tujuan Pembangunan Riau Yang Bermartabat
Kelapa Puyuh Obat Dari Zaman ke Zaman
Peninggalan Orang Tua-Tua Dulu Untuk Kita
Tugas Kita Bersama Sukseskan Pembangunan
Semoga Terwujud Kesejahteraan Riau Tercinta
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI RIAU
JALAN JEND. SUDIRMAN NO. 719
PEKANBARU