PENDAHULUAN
Perencanaan dan penganggaran daerah merupakan cermin dari efektifitas pengelolaan
keuangan daerah yang baik untuk menunjang keberhasilan desentralisasi fiskal. Proses
perencanaan dimulai dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dengan
memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional. RPJPD merupakan suatu
dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun yang digunakan
sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
untuk setiap jangka waktu 5 (lima) tahun. Setelah RPJMD ditetapkan, Pemerintah Daerah
menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang merupakan penjabaran dari RPJMD
untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang mengacu kepada Rencana Kerja (Renja) Pemerintah.
Kepala daerah berdasarkan RKPD menyusun rancangan kebijakan umum APBD.
Rancangan kebijakan Umum APBD yang telah dibahas Kepala Daerah bersama DPRD,
selanjutnya disepakati menjadi Kebijakan Umum APBD (KUA). Berdasarkan kebijakan umum
APBD yang telah disepakati, pemerintah daerah dan DPRD membahas rancangan Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang disampaikan oleh Kepala Daerah. Kemudian Kepala
Daerah menerbitkan pedoman penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Perangkat
Daerah (PD) sebagai pedoman kepala PD menyusun RKA-PD berdasarkan nota kesepakatan.
Setelah RKA-PD dibuat, selanjutnya adalah menyusun rencana Peraturan Daerah tentang
APBD dan rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD. Rencana peraturan
tersebut akan dievaluasi kemudian ditetapkan oleh Kepala Daerah menjadi Peraturan Daerah
tentang APBD dan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD.
PENUTUP
Kami percaya bahwa Pemerintah Kabupaten Cirebon akan selalu menjaga konsistensi
antara RPJMD Kabupaten Cirebon tahun 2019-2024 dengan Rencana Pembangunan Jangka
Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN). Oleh karenanya, bagi program prioritas Pemerintah Daerah yang mempunyai
hubungan dengan prioritas Pemerintah Provinsi maupun prioritas nasional, dimana terdapat
kemungkinan bahwa Pemerintah Daerah tidak mampu mengalokasikan anggaran terhadap
program tersebut, maka dalam hal pembiayaannya dapat dilakukan melalui berbagai macam
skema, antara lain melalui pembiayaan dari APBD Provinsi atau APBN, skema kerjasama
dengan Badan Usaha (Public Private Partnership), Corporate Social Responbility (CSR),
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), maupun Kerjasama Kemitraan dengan
Lembaga Non Pemerintah, baik dalam negeri maupun lembaga-lembaga internasional dengan
memperhatikan peraturan perundang-undanganan yang berlaku. ***
Sumber Bacaan:
1. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
2. Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Permendagri Nomor 13
Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
3. Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Permendagri Nomor
13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
4. Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Raperda tentang RPJPD dan RPJMD,
serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
5. Peraturan Daerah Kab. Cirebon Nomor 14 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Cirebon Tahun 2005-2025;
6. Peraturan Daerah Kab. Cirebon Nomor 7 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2019-2024;
7. Peraturan Bupati Cirebon Nomor 47 Tahun 2019 tentang Rencana Strategis Perangkat
Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2019-2024.
8. Surat Edaran Bupati Cirebon Nomor: 050/112/Bappelitbangda tentang Pedoman
Penyusunan RKPD dan Renja Perangkat Daerah tahun 2022;
9. Arah Kebijakan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2022.