PENDAHULUAN
Undang-Undang Cipta Kerja adalah RUU yang telah disahkan pada tanggal 5 Oktober
2020 oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dengan tujuan untuk menciptakan lapangan
kerja dan meningkatkan investasi asing dan dalam negeri dengan mengurangi persyaratan
peraturan untuk izin usaha dan pembebasan tanah proses. UU ini juga disebut sebagai
Undang-undang SAPU JAGAT dengan panjang 905 halaman dan mencakup di banyak sektor,
kecuali ketenagakerjaan (Dikutip dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas).
Apa itu Omnibus Law? Secara terminologi, banyak literatur menyebut kata Omnibus
berasal dari Bahasa Latin, yang artinya “untuk semuanya”. Mengutip Black’s Law Dictionary,
Omnibus memiliki makna "untuk semua: mengandung dua atau lebih", dan seringkali
diterapkan pada RUU legislatif yang terdiri lebih dari satu subjek umum. Dalam
perkembangannya, kata Omnibus banyak diarahkan ke dalam istilah Omnibus bill, yang
diartikan sebagai “sebuah RUU dalam satu bentuk yang mengatur bermacam-macam hal yang
terpisah dan berbeda, dan seringkali menggabungkan sejumlah subjek yang berbeda dalam
satu cara, sehingga dapat memaksa eksekutif untuk menerima ketentuan yang tidak disetujui
atau juga membatalkan seluruh pengundangan.” Dengan demikian, dalam konteks Omnibus
Law RUU Cipta Kerja, maka dapat diartikan sebagai bentuk "satu undang-undang yang
mengatur banyak hal", yang mana ada 79 UU dengan 1.244 pasal yang akan dirampingkan ke
dalam 15 bab dan 174 pasal dan menyasar 11 klaster di undang-undang yang baru (Baca
selengkapnya di artikel "Arti Omnibus Law dan Isi RUU Cipta Kerja Pemicu Demo Buruh-
Aktivis", https://tirto.id/f1uf).
KESIMPULAN
UU Cipta Kerja Menguntungkan Warga Desa, kareana (1) memberikan kemudahan,
perlindungan, dan pemberdayaan BUMDes, Koperasi, serta Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah untuk menjalankan usaha, (2) memberikan kemudahan berinvestasi ke desa, dan
(3) berdampak kepada penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pertumbuhan ekonomi desa
sehingga diharapkan dapat menghambat laju urbanisasi
Oleh karena itu, sebagai wujud rasa syukur atas lahirnya Undang-Undang Cipta Kerja
yang sudah jelas menguntungkan warga desa, maka wajib kiranya bagi kita untuk
menyebarluaskan informasi ini kepada seluruh warga masyarakat desa dan para pelaku usaha
agar dapat mengambil manfaatnya. ***
SUMBER BACAAN
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
2. Undang-Undang Cipta Kerja (di sahkan tanggal 5 oktober 2020);
3. Surat Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor :
S.2745/BIJ.01/X/2020 tanggal 7 Oktober 2020 Hal Kemudahan Usaha di Desa;
4. Alternatif Bentuk Badan Hukum yang Tepat dalam Pendirian Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) sebagai Upaya Meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes), Amelia Sri
Kusuma Dewi, Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.
5. Arti Omnibus Law dan Isi RUU Cipta Kerja Pemicu Demo Buruh-Aktivis,
https://tirto.id/f1uf.
= Semoga Bermanfaat =