Anda di halaman 1dari 4

Musyawarah Desa tentang Pembentukan Badan Rancangan AksiPerubahan

Dok Kasi Ekbang Waled


Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Cisaat Tahun 2020
Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan I
Kabupaten Cirebon Tahun 2020

TATA CARA PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES)


MELALUI MUSYAWARAH DESA (MUSDES)

Disampaikan pada Acara Musyawarah Desa tentang Pembentukan BUMDes


Cisaat, 10 September 2020

Oleh: Yudi Permadi, ST., SH


(Kasi. Ekbang Kecamatan Waled)

1. Pengertian

1. Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya disebut BUM Desa, adalah badan usaha
yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan
guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya
kesejahteraan masyarakat Desa.
2. Pendirian BUMDes dilakukan melalui musyawarah desa yang ditetapkan dengan
peraturan desa.
3. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah
antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat
yang diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal
yang bersifat strategis.
4. Hal yang bersifat Strategis ditur dalam Pasal 54 Ayat (2) UU No 6/2014 ttg Desa
jo Pasal 6 Ayat (2) Permendes 16/2019 ttg Musdes. Hal yg bersifat strategis
desa antara lain:
 penataan Desa;
 perencanaan Desa;
 kerja sama Desa;
 rencana investasi yang masuk ke Desa;
 pembentukan Badan Usaha Milik Desa;
 penambahan dan pelepasan aset; dan
 kejadian luar biasa

2. LANDASAN YURIDIS
1) UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
2) UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa;
3) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber
dari APBN;
4) Peraturan Pemerintah 11 Tahun 2019, Perubahan Kedua atas PP 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan UU 6 Tahun 2014 tentang Desa;
5) Permendes PDTT No. 4 Tahun 2015 Tentang Pendirian, Pengurusan dan
Pengelolaan, Dan Pembubaran BUMDes;
6) Permendes PDTT No. 16 Tahun 2019 ttg Musyawarah_Desa;
7) Perda Kab. Cirebon No 10 Tahun 2009 ttg BUMDes;
8) Perda Kab. Cirebon No. 1 Tahun 2017 ttg Perubahan atas Perda No. 2 Tahun
2015 tentang Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa;
9) Peraturan Bupati Cirebon No. 11 Tahun 2015 tentang Produk Hukum Desa;
10) Peraturan Bupati Cirebon No. 118 Tahun 2015 tentang BPD.

1
Musyawarah Desa tentang Pembentukan Badan Rancangan AksiPerubahan
Dok Kasi Ekbang Waled
Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Cisaat Tahun 2020
Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan I
Kabupaten Cirebon Tahun 2020

3. TUJUAN PENDIRIAN BUMDES


Pendirian BUMDes dimaksudkan sebagai upaya menampung seluruh kegiatan
dibidang ekonomi dan/atau pelayanan umum yang dikelola oleh desa dan/atau kerja
sama antar-desa, dengan tujuan:
a. meningkatkan perekonomian desa;
b. mengoptimalkan aset desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan desa;
c. meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi desa; mn
d. mengembangkan rencana kerja sama usaha antar desa dan/atau dengan pihak
ketiga;
e. menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan layanan
umum warga;
f. membuka lapangan kerja;
g. meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum,
pertumbuhan dan pemerataan ekonomi desa; dan
h. meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan Pendapatan Asli Desa.

4. DASAR PERTIMBANGAN PEMBENTUKAN BUMDes


a. Atas inisiatif Pemerintah Desa dan/atau masyarakat Desa (untuk mendirikan
BUMDes yang berdasarkan pada Musyawarah Desa);
b. Adanya Potensi Usaha Ekonomi Desa (adanya kebutuhan terutama pemenuhan
kebutuhan pokok);
c. Tersedianya Sumber Daya Alam di Desa (yang belum dimanfaatkan secara
optimal terutama kekayaan desa);
d. Tersedianya Sumber Daya Manusia yang mampu mengelola BUM Desa;
e. Adanya kesanggupan penyertaan modal dari Pemerintah Desa dalam bentuk
pembiayaan dan kekayaan Desa yang diserahkan untuk dikelola sebagai bagian
dari usaha BUM Desa.

5. TAHAP PERSIAPAN PEMBENTUKAN BUMDES


 Musyawarah Desa sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
 BPD bertanggungjawab memfasilitasi dan memimpin proses Musyawarah Desa
yang demokratis dan menghasilkan keputusan yang berkualitas.

Tata Cara Musdes (Pasal 18-31)


1. BPD melaksanakan rapat untuk menyusun pandangan resmi terhadap hal strategis
yang akan dimusyawarahkan berdasarkan aspirasi masyarakat yang sudah digali,
ditampung, dan diolah (Pandangan resmi BPD tersebut dimuat dalam berita acara
hasil Musyawarah BPD dan ditetapkan oleh pimpinan dan/atau unsur BPD).
2. BPD menyampaikan surat pemberitahuan kepada Pemerintah Desa perihal rencana
penyelenggaraan Musyawarah Desa yang meliputi:
a. permintaan untuk menyiapkan bahan pembahasan berupa dasar pemikiran,
konsep, dan manfaat hal strategis yang akan dimusyawarahkan;
b. penyediaan sarana pendukung kegiatan dalam Musyawarah Desa.
3. BPD membentuk panitia pelaksana Musyawarah Desa (bersifat sukarela) yang
ditetapkan dengan keputusan BPD dengan Susunan Panitia sbb:
a. ketua: sekretaris BPD;
b. anggota; (unsur BPD, unsur perangkat Desa; dan unsur LKD).
4. Tugas Panita menyiapkan jadwal pelaksanaan, materi, sarana pendukung dan
kepesertaan Musdes (peserta dan undangan).
5. Sebelum pelaksanaan Musyawarah Desa, perwakilan unsur masyarakat melakukan
musyawarah pemangku kepentingan untuk:
a. menyiapkan data pendukung (Potensi SDA dan SDM);
b. menggali, menampung membahas dan merumuskan aspirasi pemangku
kepentingan (menyusun draft AD/ART) dan dibuat Berita Acara.
2
Musyawarah Desa tentang Pembentukan Badan Rancangan AksiPerubahan
Dok Kasi Ekbang Waled
Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Cisaat Tahun 2020
Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan I
Kabupaten Cirebon Tahun 2020

6. TAHAPAN PELAKSANAAN PEMBENTUKAN BUMDES


1. BPD melaksanakan rembug desa atau Musyawarah desa (dengan melibatkan
seluruh unsur desa atau tokoh masyarakat desa) untuk menyepakati “Pembentukan
BUMDes” dengan materi:
a. Penyampaian Pandangan Resmi BPD (tertuang dalam BA hasil Musyawarah
BPD).
b. Pembahasan draft AD/ART BUMDes (tertuang dalam BA hasil Musyawarah
Pemangku Kepentingan).
1) Organisasi dan tata kerja pengelola BUMDes;
2) Penetapan Susunan Pengurus dan Struktur Organisasi BUMDes;
3) Modal Usaha BUMDes;
4) Sistem pertanggung jawaban dan pelaporan;
5) Bagi hasil;
6) Nama BUMDes;
7) Logo;
8) Lokasi/Tempat BUMDes.
Catatan: Pendirian BUMDes disesuaikan dengan kondisi ekonomi dan sosial
budaya masyarakat.
Setelah disepakati, kemudian dibuatkan Berita Acara Musdes ttg Kesepakatan
Pembentukan BUMDes (antara BPD dan Kuwu).
2. Kuwu dan BPD masing-masing mengeluarkan Surat Keputusan terkait
Pembentukan BUMDes, yaitu:
a. Penetapan AD/ART oleh Kuwu;
b. Penetapan Susunan Pengurus dan Struktur Organisasi BUMDes melalui
Keputusan Kuwu (Berita Desa);
c. Keputusan BPD ttg Persetujuan Raperdes Pembentukan BUMDes.
3. Pengusulan Materi kesepakatan yang memuat Rancangan Peraturan Desa
(Raperdes) dan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) BUMDes
untuk dievaluasi ole Camat.
4. Penetapan Raperdes menjadi Perdes (Lembaran Desa).
5. Penerbitan Peraturan Desa (Lembaran Desa), dan Anggaran Dasar/Anggaran
Rumah Tangga BUMDes (Berita Desa).

7. SYARAT SYAH TERBENTUKNYA BUMDES


1. Peraturan Desa Tentang Pembentukan BUMDes yang Sudah Dilembardesakan;
2. Surat Keputusan Kuwu Tentang Pengangkatan Pengurus Bumdes yang Sudah di
Beritadesakan;
3. Berita Acara Musyawarah Desa Tentang Pembentukan Bumdes;
4. Daftar Hadir Musyawarah Desa Tentang Pembentukan BUMDes;
5. Notulen Musyawarah Desa Tentang Pembentukan BUMDes;
6. Foto Musyawarah Desa Tentang Pembentukan BUMDes;
7. Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga BUMDes;
8. Rekening Bank Atas Nama BUMDes;
9. NPWP Atas Nama BUMDes.

= Terima Kasih =

3
Musyawarah Desa tentang Pembentukan Badan Rancangan AksiPerubahan
Dok Kasi Ekbang Waled
Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Cisaat Tahun 2020
Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan I
Kabupaten Cirebon Tahun 2020

GLOSARY

1. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal
usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Pemerintah Desa adalah kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu
perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
3. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah
lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan
wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan
secara demokratis.
4. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah
antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat
yang diselenggarakan oleh BPD untuk menyepakati hal yang bersifat
strategis.
5. Kesepakatan Musyawarah Desa adalah suatu hasil keputusan dari Musyawarah
Desa dalam bentuk kesepakatan yang dituangkan dalam Berita Acara
kesepakatan Musyawarah Desa yang ditandatangani oleh Ketua Badan
Permusyawaratan Desa dan Kepala Desa.
6. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh
Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan
Desa.
7. Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli milik Desa,
dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB
Desa) atau perolehan Hak lainnya yang sah.
8. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga atau yang biasa disebut AD/ART
adalah suatu dokumen yang menjadi landasan operasional dalam BUMDes yang
mencakup segala hal yang dibutuhkan dalam pembentukan suatu BUMDes
(dibentuk sebelum diadakannya musdes).dandisahkan melalui Musdes.
9. Anggaran Dasar (AD) berisikan pasal-pasal umum yang mengatur tentang
sebuah BUM Desa. Misalnya saja landasan BUM Desa, tata cara pemilihan
pengurus BUM Desa, sumber dana BUM Desa, Tujuan dan fungsi BUM Desa,
sampai keuangan harus tercantum dalam Anggaran Dasar (AD). Pada Anggaran
Dasar akan di paparkan semua permasalahan yang terkait definisi dan menjadi
acuan dasar dalam pembentukan BUM Desa.
10. Anggaran Rumah Tangga (ART) lebih mengarah atau menjadi petunjuk teknis
dalam BUM Desa. Dalam ART berisikan penjelasan – penjelasan yang lebih
rinci dari Anggaran Dasar (AD), isi dalam Anggaran Rumah Tangga (ART)
biasanya berupa wewenang ketua BUM Desa, pembubaran BUM Desa, syarat –
syart keanggotaan BUM Desa, atribut BUM Desa dan lain – lain. Anggaran
Rumah Tangga (ART) menjadi sebuah peraturan yang digunakan dalam
pelaksanaan kegiatan pada BUM Desa.
11. Lembaran Desa adalah suatu lembaran (kertas) registrasi tempat mengundangkan
(mengumumkan) peraturan desa agar sah berlaku, yang berisi penjelasan dari
suatu Perdes yang dimuat dalam tambahan lembaran desa tersebut Lembaran
Desa diterbitkan oleh Sekretaris Desa, yang disebutkan dengan tahun
penerbitannya dan nomor berurut.
12. Berita Desa adalah suatu penerbitan resmi atau regestrasi oleh Sekretaris Desa
yang memuat hal-hal yang berhubungan dengan Permawu, Perwu, dan Kepwu
agar sah berlaku, yang disebutkan dengan tahun penerbitannya dan nomor
berurut. ***
4

Anda mungkin juga menyukai